Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI SUMBER SEGALA SUMBER HUKUM

Anik Kunantiyorini (Fakultas Hukum Universitas Pekalongan)


akunantiyorini@yahoo.com

Abstract

Indonesian people in his life since ancient times have known that didiskripsikan tuham according
to each perspective, social interaction with cooperativeness and order and peace alive.
The values that live, grow and develop dug by the founders of this country in 1945 as a trial
BPUPKI staatsfundamentalnorm or Groundnorm called Pancasila.
Pancasila as a system of philosophy, ideology and the basic law of the state in the governance of
the state laws of the Republic of Indonesia, is placed on the list as the source of all sources of law,
in the sense that all rules undangn Regulations must load and animate the values of Pancasila.
In Political Pancasila as the source of all sources of law is a political agrement. Pancasila as the
source of all sources of law within the limits of positive law, because the law bersumberkan on
religious teachings, rooted in revelation, as Pancasila is not religion.

PENDAHULUAN dan lainnya mengemukakan gagasan


Bangsa Indonesia sejak hukum dasar yang akan di jadikan
jaman lampau , jauh sebelum dasar berdirinya negara Indonesia
kemerdekaan merupakan bangsa 1
yang merdeka dan berdaulat.
yang religius , bangsa yang saling Panitia 9 (sembilan)
tolong menolong satu sama lainnya BPUPKI menyusun preambule yang
dalam hidup bermasyarakat , oleh dilaporkan pada sidang BPUPKI
karena itu ketika para pendiri negara sebagai berikut:
2

ini mencari dasar berpijak berdirinya “.......maka disusunlah kemerdekaan


negara Indonesia yang merdeka , bangsa Indonesia itu dalam suatu
menggali nilai-nilai yang hidup hukum dasar negara Indonesia , yang
dalam masyarakat Indonesia . terbentuk dalam suatu negara
Penggalian nilai nilai yang Republik Indonesia yang
hidup di dalam masyarakat , dapat di berkedaulatan rakyat dengan
lihat ketika Badan Penyelidikan berdasarkan kepada: Ketuhanan
Usaha Persiapan Kemerdekaan dengan kewajiban menjalankan
Indonesia (BPUPKI) melakukan syariat islam bagi pemeluk
sidang pertama dan sidang ke dua , 1
Prof. Dr.Kailani,M.S.2008”Pendifikan
Muh Yamin, Seopomo, Soekarno Pancasila” Pen. Paradigma Yogyakarta,
halaman 37-38
2 Ibid
95
pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan kerakyaan menjadi pembukaan UUD 1945 oleh
yang dipimpin oleh hikmat dan Ir.Soekarno dinamakan Pancasila.
kebijaksanaan dalam Menurut Muhammad Yamin,
permusyawaratan /perwakilan serta Pancasila adalah suatu sistem filsafat,
dengan mewujudkan suatu keadilan kelima sila itu tersusun dalam suatu
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia rumusan pikiran-pikiran filsafat yang
“. harmonis. Soedirman Kartahadiprojo,
Namun dalam perkembangan sidang mengatakan bahwa Pancasila

BPUPKI selanjutnya konsep merupakan isi jiwa bangsa Indonesia.

preambule yang di kemudian hari Kalau filsafat itu isi jiwa suatu

dikenal sebagai “Piagam Jakarta” bangsa , maka Pancasila adalah filsafat


3
menghapus kalimat “.......dengan bangsa Indonesia.
kewajiban menjalankan syariat islam Pancasila yang isinya
bagi pemeluk pemeluknya”. merupakan nilai-nilai dasar yang
Nilai - nilai dasar yang hidup dan berkembang dalam
terkandung di dalam preambule kehidupan bangsa Indonesia sebagai
merupakan nilai-nilai yang sudah suatu sistem filsafat bangsa, maka
tertanam dalam kehidupan bangsa sangat tepat menjadi dasar pijakan
Indonesia dan sudah menjadi berdirinya negara republik Indonesia
kebiasaan yang dilaksanakan bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Indonesia di dalam kehidupan
bernasyarakat, berbangsa dan PERMASALAHAN
bernegara yang tercermin di dalam Bagaimana Pancasila dapat
norma-norma, baik norma hukum dijadikan sumber dari segala sumber
maupun norma lainnya. hukum?
Nilai-nilai dasar yang
tertuang dalam konsep preambule METODOLOGI PENELITIAN
yang diajukan dalam sidang Penelitian ini merupakan
BPUPKI, pada tahapan selanjutnya Study pustaka.

3 Ibid
96
PEMBAHASAN
1. Sumber Hukum
Satjipto Rahardjo, sosial. Sumber yang pertama
menyatakan ; salah satu aspek merupakan sumber yang diakui
dalam hukum adalah kepastian, oleh hukum sendiri sehingga
artinya hukum berkehendak untuk secara langsung bisa melahirkan
menciptakan kepastian dalam atau menciptakan hukum. Adapun
hubungan antar orang dalam sumber yang kedua merupakan
masyarakat. Salah satu hal yang sumber yang tidak mendapatkan
berhubungan erat dengan masalah pengakuan secara formal oleh

kepastian tersebut adalah masalah hukum, sehingga tidak secara

dari hukum itu berasal. Kepastian langsung bisa diterima sebagai


5
mengenai asal atau sumber hukum hukum.
menjadi penting sejak hukum Dilihat dari sisi historis,
menjadi lembaga yang semakin menurut sejarawan hukum,
formal. Dalam konteks sumber hukum mempunyai dua
perkembangan yang demikian itu arti, yaitu dalam arti sumber
pertanyaan mengenai “Sumber tempat orang-orang untuk
yang manakah yang kita anggap mengetahui hukum dan sumber
4
sah, menjadi penting“. bagi pembentuk undang-undang
Sumber hukum dapat menggali bahan dalam
dilihat dari berbagai segi, baik 6
penyusunan undang-undang.
dari segi hukum atau ilmu hukum, Ditilik dari sisi
sosiologis, dan filosofis. Dan sosiologis, sumber hukum berarti
menurut Satjipto Rahardjo sumber faktor-faktor yang benar-benar
hukum yang melahirkan hukum menyebabkan hukum benar-benar
bisa di golongkan dalam dua berlaku. Faktor-faktor tersebut
kategori besar, yaitu sumber yang adalah fakta-fakta dan keadaan
bersifat hukum dan yang bersifat yang menjadi tuntutan sosial

4 Prof.Dr.Stjpto Rahardjo,SH.2000.”Ilmu
Hukum”.Pen.Citra Aditya Bakti,Bandung.
Halaman 81
5 Ibid
6 Peter Mahmud Marzuki;2008.”Pengantar
Ilmu Hukum”. Pen. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.Hal.301
97
7
untuk menciptakan hukum. Dari
segi sosiologis, hukum tidak lebih
dari pencerminan realita sosial. politik, ekonomi, budaya, dan
Oleh karena itu hukum sosial serta aspek fisik dan
10
dikondisikan oleh faktor-faktor eksistensial manusia.
politik, ekonomi, agama, Didalam pandangan
geografis dan sosial dalam Eropa Kontinental, selain sumber
mengundangkan undang-undang hukum dalam artian historis,
dan memutus perkara. Tanpa sosiologis, dan filosofis, sumber
mempertimbangkan faktor-faktor hukum dapat pula dalam arti
tersebut, maka hukum tidak lebih formal dan sumber hukum dalam
8
dari pada kehendak penguasa. arti formal bersifat operasional,
Didalam perspektif artinya berhubungan langsung
filsafat, istilah sumber hukum dengan penerapan penerapan
mempunyai arti keadilan yang hukum. Anglo-America
merupakan esensi hukum. Sumber membedakan sumber hukum
hukum menetapkan kriterium dalam arti formal dan dalam arti
untuk menguji apakah hukum materi’il. Menurut Salmond
yang berlaku sudah sumber hukum dalam arti formal
mencerminkan keadilan dan adalah sumber berasalnya
9
fairness. Secara filosofis, hukum kekuatan mengikat dan validitas,
sedangkan sumber hukum dalam
di pandang sebagai aturan tingkah
arti materi’il adalah sumber
laku, sudut pandang ini akan
11
menela’ah lebih dalam mengenai berasalnya substansi hukum.
esensi hukum. Titik berat filsufis Bodenheinner mengartikan
terhadap hukum, bahwa hukum sumber hukum dalam arti formal
harus betul-betul memuat nilai- adalah sumber yang tersedia
niali keadilan dan fairness, dalam formulasi-formulasi
dengan memperhatikan foktor tekstual yang berupa dokumen
12
7 Ibid.Hal.302 resmi.
8 Ibid.Hal.302
9 Ibid.Hal.303-304

10 Ibid.Hal304
11 Ibid.Hal.305
12 Ibid
98
Di dalam sistem Civil
Law, sumber hukum dalam arti
formal berupa peraturan hukum yang di utamakan (the....of
perundang-undangan, kebiasaan- law par excellence) mengatakan ;
kebiasaan, dan yurisprudensi. konsep hukum tidak selamanya
Didalam menemukan keadilan, undang-undang , akan tetapi di
maka harus berpedoman pada dalam undang-undang terlihat
sumber hukum tersebut. Dan 15
suatu tentang hukum.
peraturan perundang-undangan Pernyataan van apeldoorn tersebut
menjadi acuan pertama sebagai dapat di tafsiri bahwa selain
dasar penyelesaian masalah dan undang-undang (hukum tertulis),
atau suatu perbuatan hukum. ada juga kebiasaan yang diartikan
Dalam sistem Common Law sebagai hukum tidak tertulis dan
sumber penerapan hukum pada ini merupakan pengakuan van
kasus tertentu adalah putusan apeldoorn terhadap eksistensi
pengadilan (yurisprudensi) atau hukum tidak tertulis.
13
Precedent. Sedangkan di Hans kelsen sebagai
Indonesia dalam praktek tokoh penggagas teori hukum
penerapan hukum secara umum murni, berpendapat bahwa norma
bersumber pada undang-undang hukum selalu berada dalam
14 sebuah sistem yang tersusun
(hukum Tertulis)
Van apeldoorn sebagai secara hierarkis, dan secara

pewaris sistem hukum Civil Law teoritis antara norma hukum yang

yang berasal dari keluarga hukum satu dengan yang lainnya

Romano-Germanic yang semestinya tidak selalu

menempatkan “Enacted Law of bertentangan, yang semuanya

Legislation” sebagai sumber bersumber dari satu sistem besar


yang merupakan satu norma dasar
16
(groundnorm), yaitu konstitusi.
13 Prof.Dr.Romli
atmasasmita,SH.LL.M.2012.Teori Hukum
Integratif.Pen.Genta Publishing.Yogyakarta.Hal.13
14 Ibid 15 IbidHal.17-18
16
Dr.Munir Fuadi,SH.MH,LLM.2013.Teori-
teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum.
Pen.Kencana Prenada Media.Jakarta
.Hal.133
99
Namun disisi lain Hans kelsen
berpendapat bahwa suatu kaidah
hukum bisa saja bertentangan masyarakat, dan bentuk ini
dengan kaidah hukum lainnya, merupakan proses hukum yang
dan hal ini sangat wajar, karena diterima dan ditaati oleh
apabila orang berbicara pada masyarakat.
19

tatanan lebih konkret, maka akan Sumber Hukum pada


terjadi berbagai penafsiran yang
hakekatnya tidak dapat dilepaskan
satu sama lain saling berbeda dan
dari kebiasaan-kebiasaan yang
17
saling bertentangan. diformulasikan dalam kehidupan
Hans kelsen mengakui masyarakat itu sendiri, yang
bahwa pembentukan norma tumbuh dan berkembang seiring
hukum itu berasal dari suatu dengan pertumbuhan dan
sumber norma hukum besar perkembangan masyarakat, yang
(Groundnorm) yaitu konstitusi, kemudian menjadi cita hukum,
yang berarti sumber atau pijakan seperti Pancasila bagi negara
dasar terbentuknya suatu aturan Republik Indonesia.
hukum. A.Hamid S.Attamini,
Secara umum ada 2 (dua) bentuk menyatakan ; bagi seorang ahli
hukum, yaitu bentuk tertulis hukum, sumber hukum itu terbagi
(written) dan bentuk hukum tidak menjadi 2 (dua), sumber hukum
18 dalam arti materi’il adalah yang
tertulis (unwritten). Didalam
menentukan isi suatu kaidah atau
masyarakat hukum yang masih
sederhana, hukum cenderung norma hukum, antara lain berupa

berbentuk tidak tertulis, hukum tindakan-tindakan manusia, dan

ini merupakan suatu formulasi sumber hukum dalam arti formal,

kaidah yang ada, hidup, tumbuh, adalah yang menyebabkan hukum


dan berkembang di dalam dapat berlaku dan mempunyai
20
kekuatan mengikat. Dan
17 Ibid
18
Prof.Dr.H.Juhaya S.Praja,MA.2011. Teori
Hukum Dan Aplikasinya.Pen.CV.Pustaka
Setia Bandung.Hal.62
19 Ibid
20
Oetojo Osman dan Alfian.1992.Pancasila
sebagai ideologi,Dalam Berbagai Kehiduapn
Masyarakat Berbangsa dan
bernegara,Pen.BP_7 Pusat.Jakarta.Hal.72
100
diantara para ahli hukum
beranggapan sumber hukum yang
formal ini yang terpenting, karena 2. Aturan dasar negara
hukum dapat terus berlaku (Staatsgrundgesetz)
meskipun isinya berganti-ganti 3. Undang-undang formal (Formal
21
dan dirasakan tidak adil. gesetz) ; dan
2. Pancasila Sebagai Sumber Segala 4. Peraturan pelaksanaan dan
Sumber Hukum peraturanotonom
Bagaimana Pancasila (Verordnungs en autonome
menjadi sumber dari segala satzung)
sumber hukum ? Untuk menjawab Staatsfundamental norm adalah
permasalahan ini diketengahkan norma yang merupakan dasar bagi
teori Hans Kelsen yang banyak pembentukan konstitusi atau
mendapat perhatian dari para ahli Undang-Undang Dasar
hukum, teori hierarki norma (Staatsverfassung) dari suatu
24
hukum dan rantai validitas yang negara.
membentuk piramida hukum A.Hamid S.attamini,
22
(Stufen Theory). Teori ini membandingkan teori Hans
dikembangkan oleh Hans Kelsen dengan teori Nawiasky
Nawiasky murid dari Hans Kelsen menggambarkannya dalam bentuk
dengan teorinya Theorie Von 25
piramida . Lebih lanjut beliau
Stufenufban Der Rechtsordnung. menunjukan Struktur hierarki tata
Susunan norma hukum menurut hukum indonesia dengan
23 menggunakan teori Nawiasky
teori Nawiasky adalah :
26
1. Norma Fundamental negara adalah sebagai berikut :
(Staatsfundamental Norm) 1. Staatsfundamentalnorm :
Pancasila (Pembukaan UUD
1945)
21 Ibid
22
Prof.Dr.Jimly Asshiddigie,SH.dan 2. Staatsgrundgesetz : Batang
Dr.M.Ali Safa’at,Sh.MH.2012.Teori Hans
Kelsen Tentang
Tubuh UUD 1945, Tap MPR, dan
Hukum.Pen.Konpress.Jakarta.Hal.154 konvensi ketatanegaraan
23 Ibid
24 Ibid
25 Ibid
26 Ibid
101
3. Formel gesetz : Undang-
Undang
4. Verordnung en autonome hukum yang bersumber pada
satzung : Secara hierarkis ajaran agama, hukum yang terkait
mulai dari Peraturan dalam penyelenggaraan negara
Pemerintah hingga keputusan Republik Indonesia. Hal ini
Bupati atau walikota tercermin dalam pernyataan &
Penempatan Pancasila hasil diskusi tokoh Nahdhotul
sebagai Staatsfundamentalnorm Ulama (NU) K.H. As’ad Syamsul
pertama kali disampaikan oleh Arifin, K.H. Mahrus Ali, K.H. Ali
27 Maksum dan K.H. Masykur pada
Notonegoro, Pancasila dilihat
sebagai cita hukum (Richtside) muktamar NU 1984 di Situbondo
merupakan bintang pemandu. yang menyatakan Pancasila
Posisi ini mengharuskan adalah Ideologi dan Ideologi
pembentukan hukum positiv bukan agama. Islam adalah agama
adalah untuk mencapai ide-ide bukan Ideologi. Agama diciptakan
dalam pancasila, serta dapat oleh Allah, Ideologi dibuat oleh
digunakan untuk menguji hukum manusia. Jadi Agama tidak bisa

positif. di-Pancasilakan dan Pancasila


29
Ditetapkannya Pancasila sebagai tidak bisa di-Agamakan.
Staatsfundamentalnorm maka Pancasila bukan sebagai
pembentukan hukum, penerapan, agama, tetapi nilai-nilai yang
dan pelaksanaanya tidak dapat terkandung di dalam Pancasila
dilepaskan dari nilai-nilai tidak bertentangan dengan ajaran
28
pancasila. suatu agama, bahkan nilai-nilai
Pancasila sebagai sumber yang tercermin dalam pancasila
segala sumber hukum diartikan merupakan bagian dari nilai-nilai
dalam konteks hukum positif, yang terkandung dalam nilai-nilai
tidak terkait dengan hukum- ajaran agama. Dan nilai-nilai
inilah yang harus tercermin dalam
27 Ibid seluruh perundang-undangan yang
28 Ibid
29
Dr.Jazumi,SH.Mh.2005.Legislasi
Hukum Islam di Indonesia.Pen.PT.Citra
Aditya.Bandung.Hal.308
102
menjadi hukum positif dalam segala sumber hukum merupakan
negara Republik Indonesia. agrement politik bangsa Indonesia
Pancasila dilihat dari yang berkehendak untuk
teori Hans Kelsen dan Nawiasky mewujudkan Negara Kesatuan
diletakkan pada posisi teratas Republik Indonesia, yang
dalam tata urutan / hierarkis berBhineka Tunggal Ika. Frans
30
hukum di Indonesia sebagai Magnis-Susino, menyatakan :
Fundamentalnorm atau “Pancasila begitu tinggi dan
Groundnorm dalam istilah Hans mutlak nilainya bagi kelestarian
Kelsen, yang berarti bahwa segala bangsa dan negara Indonesia
peraturan hukum dibawahnya karena merupakan wahana
harus mencerminkan nilai-nilai dimana berbagai suku, golongan,
Pancasila, dalam arti agama, kelompok budaya, dan ras
bersumberkan pada Pancasila. dapat hidup dan bekerjasama
Di dalam Tap MPRS No. dalam usaha untuk membangun
XX/MPRS /1966 di tetapkan kehidupan bersama, tanpa adanya
Pancasila sebagai sumber segala alienasi dan identitas mereka
sumber hukum, Tap MPR sendiri.”
No.III/MPR/2000 tentang sumber Staatsfundamentalnorm,
hukum dan Tata Urutan menurut Nawiasky isinya ialah
Perundang-undangan menetapkan norma yang merupakan dasar bagi
Pancasila sebagai sumber segala pembentukan konstitusi atau
sumber hukum, dan didalam pasal undang-undang dasar dari suatu
2 Undang-undang No. 10 Tahun negara (Staatsverfassung),
2004 tentang “Pembentukan termasuk norma untuk
Peraturan Perundang-undangan”, pengubahannya. Dan hakikatnya
dinyatakan : “Pancasila staatsfundamentalnorm ialah
merupakan sumber dari segala syarat bagi berlakunya suatu
sumber hukum”. konstitusi atau undang-undang
Secara politis meletakan dasar ; ia ada terlebih dahulu

Pancasila sebagai sumber dari


30
Ibid.Hal.295
103
sebelum adanya konstitusi atau
31
undang-undang dasar.
Staatsfundamentalnorm 2. Sumber hukum adalah

mempunyai akar langsung pada sumber berasalnya suatu


kehendak sejarah suatu bangsa, hukum, baik berupa kaidah,
dasar yang membentuk negara nilai-nilai atau suatu norma
tersebut, yang menurut Carl hukum
Schmitt merupakan keputusan 3. Pancasila sebagai sumber
bersama atau konsensus tentang segala sumber hukum adalah
sifat dan bentuk suatu kesatuan merupakan fundamentalnorm
politik (eine sebagai dasar pembentukan
gesammtentscheidung uber aet konstitusi negara Republik
und form einer politischen Indonesia, yang harus
einheit) yang diambil bangsa tercermin dan menjiwai
32
tersebut. Dan bagi bangsa seluruh isi hukum (Peraturan
Indonesia adalah Pancasila, hal ini Perundang-undangan)
sebagai yang tercermin dalam
sejarah sidang-sidang BPUPKI DAFTAR PUSTAKA :
sebagaimana yang terurai diatas.
1. Prof.Dr.Juhaya
SIMPULAN : S.Praja,MA.“Teori Hukum
Dari uraian sebagaimana Dan Aplikasinya” Pen.
tersebut diatas, maka dapat CV.Pustaka Setia.
disimpulkan sebagai berikut : Bandung.2011
1. Pancasila merupakan Cermin 2. Prof.Dr.Jimly Ashshiddiqie,SH
dari nilai-nilai yang hidup, tumbuh, dan dan Dr. Ali
berkembang didalam kehidupan bangsa Syafa’at.”Teori Hans Kelsen
Indonesia Tentang Hukum” . Pen.
Konpress. Jakarta.2012
31 Oetojo Oesman dan Alfian.Op Ct.Hal.75
32 Ibid
3. Dr.Jazumi,SH.MH. “Legislasi
Hukum Islam da Indonesia”.
Pen. PT. Citra Aditya.
Bandung.2005

104
4. Prof.Dr.Kaelani,Ms. Pendidikan Pancasila. Pen. Paradigma. Yogyakarta.2008
5. Dr.MunirFu’adi,Sh.MH.LLM. “Teori Teori Besar(Grand Theory) Dalam
Hukum”. Pen.
Kencana Prenada
Media. Jakarta.2013
6. Peter Mahmud
Marzuki.”Pengantar Ilmu
Hukum”. Pen. Kencana
Prenada Media
Group. Jakarta.2008
7. Prof.Dr.Romli
Atmasasmita,SH.LLM.”teori
Hukum Integratif”. Pen. Genta
Publishing. Yogyakarta.2012
8. Prof.Dr,Satjipto
Rahardjo,SH.”Ilmu Hukum”.
Pen. Citra Aditya
Bakti. Bandung.2000
9. Oetojo Oesman dan
Alfian.”Pancasila Sebagai
Ideologi, Dalam Berbagai
Kehidupan Masyarakat
Berbangsa Dan Bernegara”.
Pen. BP_7 Pusat. Jakarta.1992
10. Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 2004 Tentang
“Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.

105

Anda mungkin juga menyukai