Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Insipidus
Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Insipidus
Ny. Sunia 45 tahun masuk Rs.A dengan keluhan banyak kencing malam hari (nokturia), banyak minum 4-5 liter/hari. Keluarga
mengatakan keluhan ini terjadi 2 tahun yang lalu tepatnya setelah NY.sunia mengalami kecelakaan (tabrakan mobil) sewaktu terjadi
tabrakan keluarga mengatakan kepalanya terbentur dan tidak dibawa kerumah sakit karena saat itu kondisi pasien sadar dan tidak
adanya luka, Ny.sunia hanya mengeluh kepalanya pusing dan hanya diberi obat warung pusingnya hilang. 2 jam SMRS klien
mengatakan badannya lemas dan tak lama kemudian klien tidak sadarkan diri, tingkat kesadaran spoor koma. Di Rs dilakukan
pemeriksaan TTV: TD : 70/40 mmHg. HR : 120x/menit, suhu: 35,7oC, RR: 24x/menit, akral dingin, hasil CT-Scan : SOL pada
hipofisis. Diagnose medis : diabetes insipidus.
BAB III
Asuhan keperawatan
(pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, dan evaluasi keperawatan).
A. Pengkajian
a. Keadaan Umum
Meliputi kondisi seperti tingkat ketegangan/kelelahan, tingkat kesadaran kualitatif atau GCS dan respon verbal klien.
b. Tanda-tanda Vital
Meliputi pemeriksaan:
Tekanan darah: sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji tekanan nadi, dan kondisi patologis.
Pulse rate
Respiratory rate
Suhu
c. Riwayat penyakit sebelumnya
Ditanyakan apakah sebelumnya klien pernah ada riwayattrauma kepala, pembedahan kepala, pemakaian obat phenotoin, lithium
karbamat, infeksi kranial, riwayat keluarga menderita kerusakan tubulus ginjal atau penyakit yang sama.
d. Pengkajian Pola Gordon
1. persepsi kesehatan-penatalaksanaan kesehatan
mengkaji pengetahuan klien mengenai penyakitnya.
Kaji upaya klien untuk mengatasi penyakitnya.
2. pola nutrisi metabolic
nafsu makan klien menurun.
Penurunan berat badan 20% dari berat badan ideal.
3. pola eliminasi
kaji frekuensi eliminasi urine klien
kaji karakteristik urine klien
klien mengalami poliuria (sering kencing)
klien mengeluh sering kencing pada malam hari (nokturia).
4. pola aktivitas dan latihan
kaji rasa nyeri/nafas pendek saat aktivitas/latihan
kaji keterbatasan aktivitas sehari-hari (keluhan lemah, letih sulit bergerak)
kaji penurunan kekuatan otot
5. pola tidur dan istirahat
kaji pola tidur klien. Klien dengan diabetes insipidus mengalami kencing terus menerus saat malam hari sehingga mengganggu pola
tidur/istirahat klien.
6. pola kognitif/perceptual
kaji fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, daya ingatan masa lalu dan ketanggapan dalam menjawab pertanyaan.
7. pola persepsi diri/konsep diri
kaji/tanyakan perasaan klien tentang dirinya saat sedang mengalami sakit.
Kaji dampak sakit terhadap klien
Kaji keinginan klien untuk berubah (mis : melakukan diet sehat dan latihan).
8. pola peran/hubungan
kaji peengaruh sakit yang diderita klien terhadap pekerjaannya
kaji keefektifan hubungan klien dengan orang terdekatnya.
9. pola seksualitas/reproduksi
kaji dampak sakit terhadap seksualitas.
Kaji perubahan perhatian terhadap aktivitas seksualitas.
10. pola koping/toleransi stress
kaji metode kopping yang digunakan klien untuk menghidari stress
system pendukung dalam mengatasi stress
11. pola nilai/kepercayaan
klien tetap melaksanakan keagamaan dengan tetap sembahyang tiap ada kesempatan.
e. review of system
1. Pernafasan B1 (Breath)
Inspeksi : frekuensi nafas normal (20/menit), Bentuk dada simetris, penggunaan otot bantu napas tidak tampak.
Perkusi : sonor/redup.
Palpasi : gerakan thorak simetris
Auskultasi : suara napas resonan, tidak ada bunyi yang menunjukkan gangguan.
2. Kardiovaskuler B2 ( Blood)
Inspeksi : (-) peningkatan JVP,(-) tanda cyanosis
Perkusi : Perkusi untuk menentukan letak jantung (jantung pada batas kanan di intercosta 6, atas intercosta 2, kiri intercosta 8, bawah
intercosta 4/5) untuk mengetahui terjadinya kardiomegali.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada letak anatomi jantung.
Auskultasi : Irama jantung regular, tidak ada bunyi jantung tambahan,TD : 90/60 mmHg,Nadi : Bradikardi
3. Persyarafan B3 ( Brain)
Pasien tidak mengalami Pusing, orientasi baik, tidak ada perubahan pupil, kesadaran kompos metis dengan skala GCS = 15, reflek
motorik penilaian 6,reflek pada mata pada penilaian 4,reflek Verbal pada penilaian 5.
4. Perkemihan B4 (Bladder)
Adanya penurunan pembentukan hormon ADH jadi intensitas untuk berkemih semakin banyak untuk tiap harinya.Output yang
berlebih (frekuensi BAK ≥ 6x/hari) apalagi pada malam hari (nokturia).
5. Pencernaan B5 (Bowel)
Pada penurunan pembentukan hormon ADH ini juga menyababkan Klien menjadi dehidrasi jadi sistem pencernaan juga terganggu.
Pada Px diare terjadinya peningkatan bising usus dan peristaltik usus yang menyebabkan terganggunya absorbsi makanan akibatnya
gangguan metabolisme usus, sehingga menimbulkan gejala seperti rasa kram perut, mual, muntah.
f. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Klien tampak banyak minum, banyak buang air kecil, kulit kering dan pucat, bayi sering menangis, tampak kurus karena penurunan
berat badan yang cepat, muntah, kegagalan pertumbuhan, membran mukosa dan kulit kering.
2) Palpasi
Turgor kulit tidak elastis, membrane mukosa dan kulit kering, takikardia, takipnea.
3) Auskultasi
Tekanan darah turun (hipotensi).
DATA FOKUS
ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Problem
Ds :
- Klien mengeluh Syok hipovolemik Dehidrasi berat (syok
kepalanya pusing hipovolemik)
- Klien mengatakan
lemas 2 jam SMRS
Do :
- TTV :
TD : 70/40 mmHg
HR : 120x/menit
Suhu : 35,7oC
RR : 24x/menit
Akral dingin
- Hasil CT-Scan : SOL
pada hipofisis
Ds :
- Klien mengeluh Gangguan eliminasi urin Ketidakmampuan tubulus
banyak kecing pada ginjal mengkonsentrasi urin
malam hari karena tidak terdapat ADH
- Klien mengatakan
banyak minum 4-5
liter/hari
- Keluarga klien
mengatakan klien
pernah mengalami
kecelakaan 2 tahun
yang lalu
Do :
- TTV :
TD : 70/40 mmHg
HR : 120x/menit
Suhu : 35,7oC
RR : 24x/menit
Akral dingin
- Hasil CT-Scan : SOL
pada hipofisis
-
Ds :
- Klien mengeluh Deficit volume cairan dan Pengeluaran urin berlebih
banyak kecing pada elektrolit
malam hari
- Klien mengatakan
banyak minum 4-5
liter/hari
Do :
- minum 4-5 liter/hari
- TTV :
TD : 70/40 mmHg
HR : 120x/menit
Suhu : 35,7oC
RR : 24x/menit
- Akral dingin
Ds :
- Klien megatakan lemas Intoleransi aktivitas kelemahan
2 jam SMRS
Do :
- TTV :
TD : 70/40 mmHg
HR : 120x/menit
Suhu : 35,7oC
RR : 24x/menit
Akral dingin
- Klien tampak lemah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Keperawatan
1. Syok hipovolemik b.d kehilangan cairan secara aktif
2. Gangguan eliminasi urin b.d ketidakmampuan tubulus ginjal
mengkonsentrasi urin karena tidak terdapat ADH
3. Deficit volume cairan dan elektrolit b.d pengeluaran urin berlebih
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
INTERVENSI KEPERAWATAN