Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS BENTUK INTERAKSI KELAS DALAM KELAS BAHASA INGGRIS

DIMTS HARSALLAKUM DIKOTA BENGKULU


Disusun demi memenuhi mata kuliah “penelitian kualitatif”
PROPOSAL

DISUSUN OLEH

SENDY RAHMADAYANI

18004038

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris digunakan sebagai dialek dunia untuk korespondensi universal dan sains,
dan telah digunakan untuk korespondensi di banyak negara. Bahasa Inggris sebagai dialek
global digunakan untuk menyampaikan, memperkuat dan mengamankan hubungan antara
semua bangsa di planet ini dan di semua bagian kehidupan, misalnya dalam pariwisata,
bisnis, masalah legislatif, sains, dan inovasi. Melihat semua aspek penting tersebut,
pemerintah di Indonesia menerapkan pembelajaran bahasa Inggris dari tingkat sekolah dasar
hingga universitas. Hal ini menyebabkan belajar bahasa Inggris menjadi sangat penting
karena Johnstone menyatakan bahwa, jika orang belajar bahasa Inggris, mereka memperoleh
pengetahuan, mempelajari materi pelajaran, memperoleh keterampilan, membentuk sikap,
mengembangkan diri secara linguistik murni. Namun dalam kurikulum 2013 sekarang,
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar, ditiadakan. Saat SMP, pembelajaran bahasa
Inggris ada di kurikulum sehingga wajib dipelajari sebagai syarat untuk lulus. Kondisi ini
membuat anak-anak di tahun pertama sekolah menengah terkadang kesulitan belajar bahasa
Inggris. Kesulitan dalam belajar bahasa Inggris membuat proses interaksi di dalam kelas
tidak berjalan dengan baik.

Ruang kelas dianggap sebagai tempat terpenting bagi pembelajar bahasa asing untuk
menerapkan dan mempraktikkan bahasa sasaran. Itu untuk orang asing pelajar bahasa, kelas
adalah forum utama bagi mereka untuk menggunakan dan mengalami bahasa target. Agar
pembelajar bahasa asing dapat mempelajari bahasa target dengan lebih baik, mereka harus
menjalin komunikasi yang baik dengan guru dan sesama siswa di kelas. Komunikasi di kelas
dapat dibangun melalui interaksi.

Interaksi berarti komunikasi yang melibatkan lebih dari satu orang. Pentingnya
interaksi dijelaskan oleh Brown Melalui interaksi antara guru dan siswa dapat bertukar
pikiran, perasaan, dan ide sehingga menimbulkan efek timbal balik satu sama lain di dalam
kelas. Lebih lanjut, Lister menyatakan bahwa interaksi membuat siswa mampu menguji
keberhasilan komunikatifnya melalui pertukaran informasi dengan guru atau antar siswa itu
sendiri.
Selain itu, untuk interaksi yang baik siswa harus menyadari fungsi tuturan. Untuk
memulai suatu ceramah, siswa tidak hanya menggunakan pertanyaan tetapi juga pernyataan,
perintah atau tawaran untuk memulai berbicara. Fungsi bicara perlu diperkenalkan kepada
siswa untuk memberi mereka lebih banyak pengetahuan tentang bagaimana menjaga interaksi
yang sukses.

Kategori Analisis Interaksi Flander (FIAC) sebagai model interaksi kelas digunakan
untuk mengetahui bagaimana waktu bicara guru dan siswa selama proses belajar mengajar
(Flanders, 1970). Selain itu, peneliti yang ingin menggunakan model FIAC harus
menggunakan setiap tiga detik untuk menentukan kategori guru mana yang terbaik berbicara,
berbicara siswa, atau keheningan harus dituliskan untuk dimasukkan ke dalam lembar
observasi.

Dari definisi interaksi kelas di atas peneliti berpendapat bahwa interaksi kelas sangat
penting bagi guru dan siswa. Oleh karena itu peneliti melakukan observasi awal di MTs
Harsallakum Bengkulu untuk melihat kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti
menemukan informasi bahwa hanya ada sedikit siswa yang aktif di kelas saat pembelajaran,
siswa masih terlihat malu saat bertanya atau memberikan pendapat, sebagian besar siswa
mengalami kesulitan berbicara bahasa inggris karena kurang lancar berbahasa inggris. siswa
masih terlihat gugup saat mengemukakan pendapat, siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru bahasa inggris, guru tidak memberikan reward atau pujian saat siswa
dapat menjawab soal. Dari sini siswa tidak dapat mengembangkan interaksi mereka di dalam
kelas saat proses belajar mengajar.

Selama ini banyak penelitian yang telah dilakukan di bidang interaksi kelas dalam
pembelajaran bahasa Inggris. Meisuri, Sinar, Gurning dan Zein memfokuskan pada analisis
Pola Interaksi Kelas di Kelas Bilingual di SMP di Kota Medan. Mereka menemukan bahwa
pembicaraan didominasi oleh guru dan itu juga menunjukkan bahwa ekspresi instruktur
sangat luar biasa dalam setiap contoh tugas di tengah sesi kelas, sementara reaksi siswa atau
berbeda properti cukup rendah dalam tingkat di samping kelas yang berpusat pada pendidik.
Ujian juga menunjukkan bahwa elisitasi, reaksi, dan masukan sengaja digunakan oleh
instruktur, dan siswa adalah bagian dari struktur latihan berbicara di kelas.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian “Analisis Pola Interaksi Kelas di Kelas
Bahasa Inggris di MTs Harsallakum Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2019/2020”.

Anda mungkin juga menyukai