Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS (LK) PADA Ny.

Y
DENGAN MYELODYPLASTIC SYNDROME
DI RUANG FRESIA 2 (PENYAKIT DALAM) RSUP
Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi syarat salah satu tugas mata kuliah 


Analisis Keperawatan Medikal Bedah Komprehensif

Dosen Pengampu :
Sandra Pebrianti ,S.Kep., Ners., M.Kep.
Hamidah, S.Kep., Ners., M.Kep.,Sp.KMB

Oleh:

Stevani basry
220120200013

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


ANGKATAN XVA

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
1. Identitas pasien dan keluarga
 Identitas pasien
Nama pasien : Ny. Y
Tempat/tanggal lahir : Bandung/16-08-1946
Umur/jenis kelamin : 75 tahun/perempuan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SLTP
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Kp.Legok asem, sirnagalih-cipeundeuy. Bandung barat
Tanggal pengkajian : 15-16 /11/2021
 Identitas keluarga/penanggung jawab
Nama : Tn. R
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Kp.Legok asem, sirnagalih-cipeundeuy. Bandung barat

2. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
Lemas

 Riwayat kesehatan sekarang


Pasien datang ke IGD tanggal 09/11/2021 dengan keluhan badan terasa lemah sejak 7
hari SMRS. Pasien tampak pucat. Kesadaran CM, GCS 15 (E4,M6,V5). Tanda vital BP
110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C. Hemoglobin 4.3 g/dl, hematokrit 11.5 %,
trombosit 1 ribu/uL, RBS 145 mg/dl, ureum 16.1mg/dl, kreatinin 0.73 mg/dl, kalium 3.3
meq/L. pasien merasa lemas ± sebulan dan seminggu SMRS, kadang-kadang pasien
mengalami perdarahan lewat hidung dan mulut tanpa penyebab yang diketahui secara
pasti. Berat badan menurun 5 kg dalam sebulan terakhir. Nafsu makan menurun sejak 4
minggu SMRS.

 Riwayat kesehatan dahulu


Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol, pasien hanya minum amlodipin 5 mg
bila tensi tinggi. Tidak ada riwayat alergi. Mds baru diketahui setelah masuk rumah sakit.

 Riwayat kesehatan keluarga


Dalam keluarga hanya pasien yang mengalami penyakit serupa.
 Riwayat psikososial, spiritual
Pasien tampak kooperatif. Pasien merupakan seorang yang rajin beribadah dan bersosial
dengan tetangga. Pasien memiliki harapan untuk sembuh dan yakin Allah SWT akan
membantu dalam menyembuhkan penyakit pasien. Pasien tidak merokok dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga.

 Riwayat ADL
Sebelum sakit, pasien bekerja membantu suami berkebun. Sering terpapar dengan
herbisida. Setelah sakit selama sebulan dirumah sejak pasien merasakan kelemahan,
aktivitas keseharian pasien hanya berbaring dan makan/minum sedikit. Aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga.

3. Pemeriksaan fisik
o Keadaan umum sedang
o Kesadaran Compos mentis,GCS 15 (E4M6V5)
o Vital sign : BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C.
o Status gizi : malnutrisi sedang, BB 40 kg, TB 155 cm, IMT 16.6.
o Diet : tinggi kalori, tinggi protein.

 Pengkajian fisik head to toe


o Kepala
Inspeksi : kepala tampak simetris. Tidak ada benjolan, tidak ada lesi dikepala,
penyebaran rambut merata, rambut bersih, hitam keputihan, tidak ada ketombe.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
o Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis, mata simetris, dilatasi pupil normal, ada reaksi
dengan cahaya, tidak memakai kacamata, tidak ada pembengkakan pada kelopak
mata,fungsi penglihatan menurun/pandangan kabur. Palpasi : tidak ada nyeri
tekan.
o Telinga
Inspeksi : Bentuk dan ukuran telinga simetris, tidak ditemukan pembengkakan,
telinga dalam keadaan bersih dan tidak ada serumen, ketajaman pendengaran
normal. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
o Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada
sekret. Terpasang O2 BNC 2 l/menit. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
o Mulut
Inspeksi : Bibir : mukosa bibir lembab, rongga mulut : jumlah gigi lengkap ada
kehitaman sedikit pada gigi, tidak ada gigi palsu, lidah bersih, tonsil tidak
membesar.
o Leher
Inspeksi : bentuk normal, simetris, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening.
o Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, frekuensi 20 x/menit,
irama nafas teratur. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal premitus teraba sama
kanan dan kiri saat pasien mengucap tujuh- tujuh, tidak terdapat krepitasi, tidak
ada nyeri dada, CRT < 2 detik. Perkusi : suara paru-paru sonor (normal), suara
jantung pekak . Auskultasi: Bunyi jantung I terdengar lup dan bunyi jantung II
terdengar dup. suara nafas vesikuler.
o Abdomen
Inspeksi : distensi abdomen tidak ada. Auskultasi : Peristaltik normal (12x/menit)
Perkusi : Timpani. Palpasi : tidak ada masalah.

 Pengkajian sistem organ


o Sistem Persyarafan
Status memori panjang, perhatian dapat mengulang, bahasa baik, dapat
berorientasi pada orang, tempat dan waktu. Pada pemeriksaan saraf kranial,
nervus I pasien dapat membedakan bau, nervus II pasien dapat melihat dan
membaca tanpa memakai kacamata, nervus III pasien dapat menggerakkan bola
mata kebawah dan kesamping, nervus IV pupil mengecil saat dirangsang cahaya,
nervus V pasien dapat merasakan sensasi halus dan tajam, nervus VI pasien
mampu melihat benda tanpa menoleh, nervus VII pasien bisa senyum dan
menutup kelopak mata dengan tahanan, nervus VIII pasien dapat mendengar
gesekan jari, nervus IX uvula berada ditengah dan simetris, nervus X pasien dapat
menelan, nervus XI pasien bisa melawan tahanan pada pipi dan bahu, dan nervus
XII pasien dapat menggerakkan lidah. Pada pemeriksaan refleks fisiologis
ditemukan adanya gerakan fleksi pada tangan kanan dan tangan kiri saat
dilakukan pemeriksaan refleks bisep dan ditemukan adanya gerakan ekstensi saat
dilakukan pemeriksaan refleks trisep. Pada pemeriksaan refleks patella ditemukan
adanya gerakan tungkai ke depan pada kaki kanan dan kaki kiri.pada pemeriksaan
refleks patologis berupa refleks babinsky ditemukan adanya gerakan fleksi pada
jari –jari.
o Sistem urogenital
BAK lancar, BAB 2-3 hari sekali. Urine berwarna kuning jernih. Pasien sudah
menopause sejak usia 59 tahun. Tidak ada perdarahan pervagina. G0P10A0.
Pasien tidak pernah KB. Usia terakhir saat melahirkan anak ke-10 adalah 54
tahun.
o Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
Turgor kulit kering. Pergerakan sendi bebas, otot simetris kanan dan kiri. Tangan
kiri terpasang infus. tidak ada edema ekstremitas. Pada pemeriksaan tangan
kanan, tangan kiri dan kaki kanan, kaki kiri didapatkan kekuatan otot 4 4
4 4
o Sistem cardiovasculer
Hasil rongen dada tampak kardiomegali.
o Sistem gastrointestinal
Mual sesekali , tidak nafsu makan, BAB 2-3 hari sekali.
o Sistem respirasi
Tidak ada sesak. HB rendah, pasien lemas, O2 2 l/m via BNC

4. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium
tanggal dan nama hasil satuan nilai rujukan
pemeriksaan
09/11/2021
hemoglobin 4.3 g/dl 12.3-15.3
hematokrit 11.5 % 36.0-45.0
eritrosit 1.44 juta/uL 4.5-5.1
leukosit 2.85 10ˆ3/uL 4.4-11.3
trombosit 1 ribu/uL 150-450
RBS 145 mg/dl <140
ureum 16.1 mg/dl 15.0-39
kreatinine 0.73 mg/dl 0.6-1.2
kalium 3.3 meq/L 3.5-5.1
total neutropil 0.48 10ˆ3/uL 2.10-8.89
09/11/2021
morfologi darah tepi - -

eritrosit normokrom normositer.

leukosit jumlah kurang, ditemukan


tersangka blast dengan
sitoplasma sedikit sampai
sedang, kromatin inti agak
kasar, anak inti tidak jelas.

trombosit jumlah kurang, tidak


ditemukan giant
thrombocyte.

kesan pansitopenia perifer


dengan temuan tersangka
blast(4%)
14/11/2021
hemoglobin 11.7 g/dl 12.3-15.3
hematokrit 32.7 % 36.0-45.0
eritrosit 4.01 juta/uL 4.5-5.1
leukosit 2.11 10ˆ3/uL 4.4-11.3
trombosit 21 ribu/uL 150-450
total neutropil 0.51 10ˆ3/uL 2.10-8.89
15/11/2021
hemoglobin 11.1 g/dl 12.3-15.3
hematokrit 31.6 % 36.0-45.0
eritrosit 3.80 juta/uL 4.5-5.1
leukosit 1.58 10ˆ3/uL 4.4-11.3
trombosit 21 ribu/uL 150-450
total neutropil 0.35 10ˆ3/uL 2.10-8.89
16/11/2021
hemoglobin 11.4 g/dl 12.3-15.3
hematokrit 32.8 % 36.0-45.0
eritrosit 4.01 juta/uL 4.5-5.1
leukosit 2.28 10ˆ3/uL 4.4-11.3
trombosit 16 ribu/uL 150-450
total neutropil 0.43 10ˆ3/uL 2.10-8.89
16/11/2021
Bone marrow bone marrow selularitas
kurang, ditemukan
kelompokkan sel lemak.

seri eritropoietik kuantitas kurang, kualitas


normal

seri granulopoietik kuantitas kurang, kualitas


normal, ditemukan
beberapa sel plasma(,10%)

seri trombopoietik tidak ditemukan


megakariosit

kesimpulan anemia apastik

Pemeriksaan radiologi

Kesan : tidak tampak bronkopneumonia/pneumonia,


kardiomegali, atherosklerosis aorta
5. Terapi
Nama obat Aturan pakai Indikasi
KSR 600 mg 1x1200 mg tab mengobati/mencegah
kalium yang rendah dalam
darah
Amlodipin 10 mg 1x10 mg tab mengobati tekanan darah
tinggi
paracetamol 500 mg 3x500 mg tab PRN meredakan sakit kepala,
nyeri ringan hingga sedang
dan demam
dexametasone inj 5 mg/ml 1x1 iv bolus ekstra pengobatan autoimun,
radang, reaksi alergi
GCSF(graulosit coloni stimulasi 1x300 mg SC mengatasi neutropenia
factor) : leucogen inj yang disebabkan oleh
kanker, kemoterapi.
Merangsang sumsum
tulang memproduksi sel
darah putih yang baru
KCL 25 meq in RL 500 cc (2 1x25 meq dalam 2 jam penanganan hipokalemia
siklus)

6. Analisis kasus
data patofisiologi masalah keperawatan
DS : “riwayat kadang-kadang paparan zat kimia :herbisida resiko perdarahan
mimisan dan gusi berdarah ±
seminggu SMRS”
terjadi kerusakan sel induk
DO: ku pasien lemah, kes.
CM, CRT > 2 detik, tampak
pucat, konjungtiva anemis, kerusakan pembentukan sel
hemoglobin 4.3,hematokrit darah di sumsum tulang
11.5,eritrosit 1.44, leukosit
2.85, trombosit 1000,total
neutropil 0.48. tidak tampak trombositopenia
ada perdarahan saat di rawat
inap. Tanda vital BP 110/70
mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T
36.6°C.
DS: “kadang demam setelah paparan zat kimia :herbisida resiko infeksi
di tranfusi trombosit, riwayat
demam naik turun di rumah”
terjadi kerusakan sel induk
DO: ku lemah, ps rest on bed,
Tanda vital BP 110/70 mmhg,
P 80x/m, R 20x/m, T kerusakan pembentukan sel
36.6°C.tidak teraba hangat, darah di sumsum tulang
turgor kulit kering,
hemoglobin 4.3,hematokrit
11.5,eritrosit 1.44, leukosit leukopenia
2.85, trombosit 1000,total
neutropil 0.48.
DS: “ merasa lemas sejak 1 paparan zat kimia :herbisida intoleransi aktivitas
bulan SMRS, sekarang masih
lemas”
terjadi kerusakan sel induk
DO: ku lemah, ku pasien
lemah, kes. CM, CRT > 2
detik, tampak pucat, kerusakan pembentukan sel
konjungtiva anemis, darah di sumsum tulang
hemoglobin 4.3,hematokrit
11.5,eritrosit 1.44, leukosit
2.85, trombosit 1000,total anemia
neutropil 0.48.

7. Daftar diagnosa keperawatan


o Resiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
o Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
o Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen

8. Perencanaan keperawatan
diagnosa tujuan intervensi rasional
Resiko perdarahan NOC: NIC:
berhubungan dengan =kadar trombosit 1. Monitor tanda -mengetahui bila
gangguan koagulasi dalam batas normal perdarahan ada perdarahan.
=tidak ada 2. Catat dan pantau - untuk
perdarahan nilai lab: CBC menentukan
3. Monitor tanda vital asuhan
Setelah dilakukan 4. Monitor intake dan selanjutnya.
tindakan output cairan
keperawatan selama 5. Batasi aktivitas -mengetahui
2x24 jam pasien perubahan status
diharapkan pasien 6. Pasang tanda resiko kesehatan pasien.
dapat mencegah jatuh dan bedside
terjadinya trail - memantau status
perdarahan dan nutrisi dan cairan
trombosit
meningkat dengan -menghindari
kriteria hasil: komplikasi atau
terjadinya
=tidak ada perdarahan
hematuria dan -mencegah jatuh
hematemesis
=trombosit dalam
batas normal
Resiko infeksi NOC: NIC:
berhubungan dengan =Tingkat infeksi 1.Tingkatkan intake -meningkatkan
ketidakadekuatan menurun nutrisi yang tepat imunitas tubuh
pertahanan tubuh =Pengontrolan 2. Dorong untuk
sekunder infeksi beristirahat -agar dapat
3. Ajarkan pasien dan menstabilkan
Setelah dilakukan keluarga mengenai kondisi kesehatan
tindakan tanda dan gejala -membantu dalam
keperawatan selama infeksi dan kapan menambah
2x24 jam harus informasi status
diharapkan pasien melaporkannya ke kesehatan
mampu mengenal petugas kesehatan
tanda infeksi dengan 4. Monitor tanda vital
kriteria hasil:

=mengidentifikasi
factor resiko infeksi
=tidak ada tanda -mengetahui
infeksi tanda gejala
=tanda vital dalam infeksi
batas normal

Intoleransi aktivitas NOC: NIC:


berhubungan dengan =aktivitas tolerance 1. Monitor aktivitas -mengetahui
ketidakseimbangan pasien kekuatan otot
antara suplai dan Setelah dilakukan 2. Bantu dalam
kebutuhan oksigen tindakan pemenuhan ADL -agar dapat
keperawatan selama (activity daily menghemat
2x24 jam living) pasien energi pasien
diharapkan pasien 3. Monitor intake
mampu melakukan nutrisi yang
aktivitas yang sesuai adekuat sebagai -menambah
dengan penyaitnya sumber energi tenaga
dengan kriteria 4. Anjurkan pasien
hasil: untuk membatasi
aktivitas fisik yang
=tanda vital dalam berat
batas normal 5. Pasang tanda resiko -untuk mencegah
=tidak ada dispneu jatuh terjadinya jatuh
=beraktivitas sesuai 6. Anjurkan pasien
kemampuannya bed rest total

-mengingatkan
agar tidak terjadi
jatuh
-memulihkan
energi

9. Evidence based practice in nursing


pernyataan masalah (DS DO) EBP
DS : “riwayat kadang-kadang Occupational, dietary, and other risk factors for
mimisan dan gusi berdarah ± myelodysplastic syndromes in Western Greece [ CITATION
seminggu SMRS” Avg17 \l 1033 ]

DO: ku pasien lemah, kes. CM, penelitian RCT yang dilakukan pas 228 responden dengan
CRT > 2 detik, tampak pucat, 126 orang yang menerima intervensi dan 102 orang dalam
konjungtiva anemis, kelompok kontrol. Hasil yang didapatkan yaitu Sebanyak
hemoglobin 4.3,hematokrit 228 individu (126 kasus, 102 kontrol) direkrut dalam
11.5,eritrosit 1.44, leukosit 2.85, penelitian ini. Analisis univariat menunjukkan bahwa risiko
trombosit 1000,total neutropil MDS dikaitkan dengan riwayat keluarga dengan keganasan
0.48. tidak tampak ada perdarahan hematologi atau tumor padat, paparan pestisida, insektisida,
saat di rawat inap. Tanda vital BP herbisida, peningkatan asupan daging dan telur setiap
110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, minggu, dan peningkatan asupan alkohol, sedangkan asupan
T 36.6°C. buah memiliki efek perlindungan. Analisis bahan pestisida
menunjukkan hubungan yang lemah antara paparan paraquat
dan glifosat dengan terjadinya MDS. Analisis multivariat
menunjukkan bahwa faktor risiko independen untuk
manifestasi MDS adalah riwayat keluarga tumor padat (OR
2,47, 95% CI 1,32-4,65), asupan daging 5 hari/minggu (OR
2,67, 95% CI 1,05-6,80) dan paparan pestisida (OR 3,25,
95% CI 1,73-6,11). Sehingga hasil yang didapatkan Paparan
pestisida merupakan faktor risiko utama MDS di Yunani
Barat. Riwayat keluarga dengan tumor padat dan
peningkatan asupan daging juga tampaknya berperan dalam
patogenesis MDS. Otoritas kesehatan masyarakat harus
menerapkan kebijakan untuk menasihati dan melindungi
petani dari efek berbahaya dari bahan kimia pertanian.
Penekanan juga harus diberikan pada saran promosi
kesehatan termasuk makan sehat.
DS: “kadang demam setelah di Impact of enhanced haematology palliative care services in
tranfusi trombosit, riwayat demam patients with myelodysplastic syndrome and acute myeloid
naik turun di rumah” leukaemia: study protocol for a randomized controlled trial
[ CITATION Cha21 \l 1033 ]
DO: ku lemah, ps rest on bed,
Tanda vital BP 110/70 mmhg, P penelitian ini adalah uji coba non-blinded, acak, terkontrol.
80x/m, R 20x/m, T 36.6°C.tidak Dalam penelitian ini, kami memeriksa hasil klinis dari
teraba hangat, turgor kulit kering, program PC terintegrasi untuk pasien MDS/AML ketika
hemoglobin 4.3,hematokrit pengobatan penyakit lini kedua gagal dan dengan adanya
11.5,eritrosit 1.44, leukosit 2.85, indikator prognostik. Dalam kelompok 1, pasien akan
trombosit 1000,total neutropil menerima perawatan hematologi standar yang terkait dengan
0.48. PC (yaitu, kelompok intervensi). Sebaliknya, pada kelompok
2, pasien akan menerima perawatan hematologi standar saja
(yaitu, kelompok kontrol) dengan layanan PC hanya
berdasarkan permintaan. Pasien yang mengikuti program ini
harus mengisi kuesioner standar untuk menilai kualitas
hidup mereka dan gejala psikologis dan fisik mereka.
Didapati hasil penelitian adalah menguji dampak dari
perawatan paliatif terintegrasi awal dengan intervensi
psikososial yang ditingkatkan untuk pasien MDS/AML
lanjut dan anggota keluarga utama mereka di Hong Kong
Protokol ini tidak akan menampilkan hasil apa pun. Jika
hasil di masa mendatang menunjukkan bahwa intervensi
Paliatif Care yang ditingkatkan efektif, mereka akan
memberikan rencana perawatan yang berkualitas untuk
pasien dengan MDS/AML.
DS: “ merasa lemas sejak 1 bulan Effects of a home-based exercise program on physical
SMRS, sekarang masih lemas” capacity and fatigue in patients with low to intermediate risk
myelodysplastic syndrome-a pilot study [ CITATION Sch16 \l
DO: ku lemah, ku pasien lemah, 1033 ]
kes. CM, CRT > 2 detik, tampak
pucat, konjungtiva anemis, Sebuah prospektif, uji kelayakan non-acak dilakukan untuk
hemoglobin 4.3,hematokrit menilai keamanan dan kemanjuran intervensi latihan
11.5,eritrosit 1.44, leukosit 2.85, berbasis rumah pada pasien dengan MDS. Jadwal latihan
trombosit 1000,total neutropil berisi endurance atau latihan kekuatan secara bergantian
0.48. setiap hari selama 12 minggu. Ukuran hasil termasuk jarak
berjalan 6 menit (6-MWD), pemeriksaan ergometer,
pengukuran kekuatan tungkai bawah, perut dan punggung,
kualitas hidup dan kelelahan. Hasil yang didapat 21 pasien
(13 laki-laki, 8 perempuan) dimasukkan. Usia rata-rata
adalah 66 tahun (kisaran 29-87). Lima belas pasien (71%)
melanjutkan program hingga minggu ke-12 (T1), di
antaranya sebelas pasien memenuhi kriteria untuk
penyelesaian program. Tidak ada efek samping yang
dilaporkan karena intervensi. 6-MWD meningkat secara
signifikan dari 580m pada T0 menjadi 645m pada T1
(p<0,05). Skor kelelahan tidak berubah secara signifikan dari
waktu ke waktu (LKM: 12,8 vs 12,3 vs 11,9; skala kelelahan
QLQ-C30: 48,2 vs 46,7 vs 47,4). Dengan kesimpulan Data
ini memberikan bukti bahwa program latihan rawat jalan
tanpa pengawasan layak dilakukan dan dapat meningkatkan
kapasitas fisik. Acak, studi terkontrol yang menerapkan
intervensi ini dijamin.

10. Health education program


pernyataan masalah (DS metode HE Evaluasi
DO)
subjectif : tanya jawab dan pemberian Subjektif :
leaflet - Pasien mengatakan sudah
mengetahui alasan mengapa
-lemas harusa bed rest dan aktivitas
-tidak bisa BAK ditempat ditempat tidur
tidur -
-ingin aktivitas sendiri ke Objective :
kamar mandi - Pasien tampak memperhatikan
penjelasan yang disampaikan
- Pasien memberikan feedback
afirmasi terkait pemahaman yang
objektif : diterima dengan materi yang
disampaikan
-pasien tampak belum paham - Pasien dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan saat
terkait kondisi kesehatannya evaluasi kegiatan terkait materi
yang disampaikan
- Assesment
MK: Indikator Health education yang
ditetapkan tercapai
- Planning
kurang pengetahuan dan
Intervensi dipertahankan, dan
informasi mengingatkan kepada pasien untuk
membuka kembali leaflet jika ada
informasi yang terlupakan.
11. Catatan tindakan keperawatan
No dx Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf
resiko 15/11/2021 Stevani
perdarahan 07:30 -Monitor tanda perdarahan -tidak tampak adanya perdarahan.
-Monitor tanda vital - BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C

08:00 -mencatat dan pantau nilai lab -hemoglobin 11.1,hematokrit31.6,eritrosit 3.80,leukosit


1.580,trombosit 21.000,total neutropil 0.35
08:30

resiko 09:00 -menganjurkan untuk meningkatkan intake -Diet soft dengan tinggi protein dan tinggi serat.
infeksi nutrisi yang tepat

-mendorong untuk beristirahat -pasien tampak tidur setelah diberikan penkes.

-mengajarkan pasien dan keluarga mengenai -keluarga mengerti dan melaporkan bahwa tidak ada
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus demam saat ini.
melaporkannya ke petugas kesehatan
Monitor tanda vital

intoleransi 10:00 -Monitor aktivitas pasien -pasien tampak pergi ke toilet bersama keluarga
aktivitas
-Bantu dalam pemenuhan ADL (activity daily -tempat tidur dan lingkungan sekitar pasien telah
living) pasien dirapikan.

-Monitor intake nutrisi yang adekuat sebagai -pasien menghabiskan makan paginya
sumber energi

-Anjurkan pasien untuk membatasi aktivitas -pasien merasa masih kuat untuk berjalan dan sudah
fisik yang berat merasa lebih baik dari hari pertama dirawat.

resiko 16/11/2021
perdarahan 07:30 -Monitor tanda perdarahan -tidak tampak adanya perdarahan.
-Monitor tanda vital - BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C

08:00 -mencatat dan pantau nilai lab -hemoglobin 11.4,hematokrit 32.8,eritrosit 4.01,leukosit
2.280,trombosit 16.000,total neutropil 0.43
08:30
-intake oral :450 cc, output urine :±200 cc.
-memonitor intake dan output cairan
-pasien tampak bed rest
-menganjurkan pasien untuk membatasi
aktivitas diluar tempat tidur

resiko 09:00 -menganjurkan untuk meningkatkan intake -Diet soft dengan tinggi protein dan tinggi serat.
infeksi nutrisi yang tepat

-mendorong untuk beristirahat -pasien tampak tidur setelah diberikan penkes.

-mengajarkan pasien dan keluarga mengenai -keluarga mengerti dan melaporkan bahwa tidak ada
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus demam saat ini.
melaporkannya ke petugas kesehatan
Monitor tanda vital

intoleransi 10:00 -Monitor aktivitas pasien -pasien tampak pergi ke toilet bersama keluarga
aktivitas
-Bantu dalam pemenuhan ADL (activity daily -tempat tidur dan lingkungan sekitar pasien telah
living) pasien dirapikan.

-Monitor intake nutrisi yang adekuat sebagai -pasien menghabiskan makan paginya
sumber energi

-Anjurkan pasien untuk membatasi aktivitas -pasien merasa masih kuat untuk berjalan dan sudah
fisik yang berat merasa lebih baik dari hari pertama dirawat.

12. Catatan perkembangan


No dx Tanggal/Jam Perkembangan Pasien (SOAP) Analisis (IE)
resiko 15/11/2021 S: I:
perdarahan 10.30 - Pasien berada ditempat tidur, merasa lemas sedikit - dimonitor tanda perdarahan : tidak ada tanda perdarahan
O: - menganjurkan untuk bedrest :pasien tampak ditempat tidur
- Pasien tampak kurus
- Pasien tampak pucat dan konjungtiva anemis E:
- Tidak ada perdarahan - tidak ada perdarahan
- Rencana tranfusi trombosit
- BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C
- Hemoglobin 11.1,hematokrit 31.6,eritrosit 3.80,leukosit
1.580,trombosit 21.000,total neutropil 0.35
A:
tidak terjadi perdarahan
P:
- Monitor tanda perdarahan
- Anjurkan untuk bedrest

resiko 10:50 S: I:
infeksi - Pasien berada ditempat tidur, tidak ada demam - Dimonitor tanda vital dan tanda infeksi : T 36°C
O: - Menganjurkan pasien mengkonsumsi intake cairan yang
- Pasien tampak kurus cukup
- Pasien rencana tranfusi trpmbosit
- BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C E:
- Hemoglobin 11.1,hematokrit 31.6,eritrosit 3.80,leukosit - tidak ada demam dan tanda infeksi lainnya
1.580,trombosit 21.000,total neutropil 0.35
A:
tidak terjadi infeksi
P:
- Monitor tanda vital dan tanda infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi intake cairan yang cukup

intoleransi 11:20 S: I:
aktivitas - Pasien berada ditempat tidur, merasa lemas sedikit namun ingin - Dibantu pola ADL : membersihkan lingkungan tempat tidur
ke toilet sendiri - Menganjurkan bedrest dan beraktivitas ditempat tidur.
O:
- terpasang O2 2l/m via BNC E:
- BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C - Paien dapat beraktivitas ditempat tidur
A:
aktivitas toleran
P:
- Bantu pola ADL
- Anjurkan bedrest dan beraktivitas ditempat tidr

resiko 16/11/2021 S: I:
perdarahan 10.30 - Pasien berada ditempat tidur, merasa lemas sedikit - dimonitor tanda perdarahan : tidak ada tanda perdarahan
O: - menganjurkan untuk bedrest :pasien tampak ditempat tidur
- Pasien tampak kurus
- Pasien tampak pucat dan konjungtiva anemis E:
- Tidak ada perdarahan - tidak ada perdarahan
- Rencana tranfusi trombosit - pasien rencana pulang
- BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C
- Hemoglobin 11.1,hematokrit 31.6,eritrosit 3.80,leukosit
1.580,trombosit 21.000,total neutropil 0.35
A:
tidak terjadi perdarahan
P:
- Monitor tanda perdarahan

Anjurkan untuk bedrest


resiko 10:50 S: I:
infeksi - Pasien berada ditempat tidur, tidak ada demam - Dimonitor tanda vital dan tanda infeksi : T 36°C
O: - Menganjurkan pasien mengkonsumsi intake cairan yang
- Pasien tampak kurus cukup
- Pasien rencana tranfusi trpmbosit
- BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C E:
- Hemoglobin 11.1,hematokrit 31.6,eritrosit 3.80,leukosit - tidak ada demam dan tanda infeksi lainnya
- pasien rencana pulang
1.580,trombosit 21.000,total neutropil 0.35
A:
tidak terjadi infeksi
P:
- Monitor tanda vital dan tanda infeksi

Anjurkan mengkonsumsi intake cairan yang cukup

intoleransi 11:20 S: I:
aktivitas - Pasien berada ditempat tidur, merasa lemas sedikit namun ingin
ke toilet sendiri - Dibantu pola ADL : membersihkan lingkungan tempat tidur
O: - Menganjurkan bedrest dan beraktivitas ditempat tidur.
- terpasang O2 2l/m via BNC
- BP 110/70 mmhg, P 80x/m, R 20x/m, T 36.6°C E:
A: - Paien dapat beraktivitas ditempat tidur
aktivitas toleran - Pasien rencana pulang
P:
- Bantu pola ADL

Anjurkan bedrest dan beraktivitas ditempat tidr

13. Pembahasan kasus

Aplastic Anemia & Myelodysplastic Syndromes

Definisi & Fakta


Anemia aplastik dan sindrom myelodysplastic jarang terjadi tetapi gangguan serius di mana sumsum tulang terluka dan tidak
menghasilkan cukup sel darah sehat, yang menyebabkan terlalu sedikit sel darah di tubuh.
Gejala & Penyebab
Gejala anemia aplastik dan MDS serupa tetapi bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada jenis sel darah mana yang paling
terpengaruh dan penyebab yang mendasari gangguan tersebut.
Diagnosa
Profesional perawatan kesehatan menggunakan riwayat medis dan keluarga , pemeriksaan fisik, dan hasil tes untuk mendiagnosis
anemia aplastik dan MDS. Tes termasuk tes darah, tes sumsum tulang, dan tes lainnya.
Treatment
Pengobatan untuk anemia aplastik mungkin termasuk transplantasi darah dan sumsum tulang,
terapi imunosupresif, transfusi darah, dan/atau obat-obatan. Perawatan untuk MDS mirip dengan
anemia aplastik tetapi lebih berfokus pada perawatan suportif daripada penyembuhan.

Makan, Diet, & Nutrisi


Perubahan pada kebiasaan makan, diet, dan nutrisi mungkin tidak mencegah atau mengobati
anemia aplastik atau MDS, tetapi orang yang telah menjalani transplantasi sel induk atau
memiliki jumlah sel darah putih yang rendah mungkin perlu mengikuti pedoman diet tertentu.

referensi

AAMDS. (2020). nutrition. Retrieved from AA.MDS intewrnational foundation:


https://www.aamds.org/treatments/self-care/six-areas/nutrition
Avgerinou.C., Giannezi.I., [...]., Symeonidis.A. (2017). Occupational, dietary, and other risk
factors for myelodysplastic syndromes in Western Greece. Hematology, doi:
10.1080/10245332.2016.1277006.
Chan.K.Y., Gill.H., [...]., Cheng.B. (2021). Impact of enhanced haematology palliative care
services in patients with myelodysplastic syndrome and acute myeloid leukaemia: study
protocol for a randomized controlled trial. Ann Palliative med, doi: 10.21037/apm-20-
1633.
NIH. (2020). National institute of diabetes and digestive and kidney diseases. Retrieved from
Aplastic Anemia & Myelodysplastic Syndromes: https://www.niddk.nih.gov/health-
information/blood-diseases/aplastic-anemia-myelodysplastic-syndromes
Schuler.M., Hentschel.L., [...]., Platzbecker.U. (2016). Effects of a home-based exercise program
on physical capacity and fatigue in patients with low to intermediate risk myelodysplastic
syndrome-a pilot study. Leukemia res, doi: 10.1016/j.leukres.2016.05.022.
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Kebutuhan belajar/ diagnosa keperawatan :


Kurangnya pengetahuan dan informasi pada Ny. Y di keluarga terkait penyakit yang dialami.

1. Topik : Penyuluhan tentang diet pada myelodiplastic syndrome


2. Sasaran
a. Penyuluhan : pasien Ny. Y dan Keluarga
b. Program : Ny. Y
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Setelah dilakukan penyuluhan tentang diet pada myelodiplastic syndrome keluarga Ny.
Y mampu memahami diet pada myelodiplastic syndrome.
b. Tujuan Khusus
1) Setelah dilakukan penyuluhan tentang diet pada myelodiplastic syndrome keluarga Ny.
Y
diharapkan mampu :
a) Menjelaskan pengertian diet pada myelodiplastic syndrome.
b) Menjelaskan tujuan diet pada myelodiplastic syndrome
4. Materi
Terlampir diet pada myelodiplastic syndrome:
a. Pengertian diet pada myelodiplastic syndrome
b. Tujan diet pada myelodiplastic syndrome
5. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab
6. Media
Leaflet terbagi : diet pada myelodiplastic syndrome
7. Waktu
Hari senin, 15 November 2021 jam 09.00 WIB
8. Tempat : Ruang fresia 2 bed 4.5
10. Sumber :
 AAMDS. (2020). nutrition. Retrieved from AA.MDS intewrnational foundation:
https://www.aamds.org/treatments/self-care/six-areas/nutrition

 NIH. (2020). National institute of diabetes and digestive and kidney diseases. Retrieved from
Aplastic Anemia & Myelodysplastic Syndromes: https://www.niddk.nih.gov/health-
information/blood-diseases/aplastic-anemia-myelodysplastic-syndromes

Bandung, 15 November 2021

Penyusun
Stevani basry

Makan, Diet, & & Sindrom jarang terjadi tetapi gangguan


serius yang mempengaruhi
Nutrisi untuk Myelodysplastic sumsum tulang dan darah.
Anemia Aplastik Anemia aplastik dan sindrom
Sumsum tulang adalah
jaringan lunak seperti spons
myelodysplastic (MDS)
di dalam tulang Anda. terpengaruh dan penyebab  masak sepenuhnya
Sumsum tulang yang gangguan tersebut. Pada semua hidangan daging,
mengandung sel induk darah, tahap awal MDS, Anda ikan, dan telur
yang membuat semua sel mungkin hanya memiliki  hindari buah dan
darah merah, sel darah putih, gejala ringan atau tanpa sayuran yang tidak bisa
dan trombosit dibawa gejala sama sekali. dikupas
berkeliling dalam darah. Pada  hindari makanan mentah
anemia aplastik dan MDS,  hindari keju, susu, dan
sumsum tulang Anda terluka produk susu lainnya
dan tidak menghasilkan yang tidak dipasteurisasi
cukup sel darah sehat, yang  hindari jus yang tidak
mengarah ke tingkat yang dipasteurisasi
lebih rendah dari normal
sumber:
setidaknya dua dari tiga jenis
sel darah. (NIH (national institute of
health),. 2020)
(AAMDS (anemia aplastic
Makan, diet, dan nutrisi and myelodiplastic
belum terbukti berperan syndrome)., 2020)
dalam mencegah atau
mengobati anemia aplastik
dan MDS. Namun, orang
dengan salah satu kelainan
yang menerima transplantasi
Gejala anemia aplastik dan sel induk perlu makan
MDS sangat mirip. Gejala makanan yang sehat untuk
gangguan mungkin termasuk: membantu pemulihan
kelelahan atau kelelahan mereka. Anda mungkin perlu
infeksi yang sering, memar menghindari beberapa
yang tidak dapat dijelaskan makanan juga, untuk
atau mudah,mimisan, gusi menurunkan kemungkinan
berdarah, atau pendarahan infeksi sementara sistem
apa pun yang berlangsung kekebalan tubuh Anda masih
terlalu lama,kulit pucat luar lemah setelah transplantasi.
biasa, kelemahan, sesak Mintalah profesional
napas saat berolahraga atau perawatan kesehatan Anda
beraktivitas,bintik-bintik untuk pedoman.
merah atau ungu pada kulit Orang dengan jumlah sel
yang disebabkan oleh darah putih yang rendah
pendarahan di bawah berisiko terkena infeksi dan
kulit,detak jantung cepat atau harus mengikuti pedoman
tidak teratur, keamanan pangan. Hubungan
pusing,demam,sakit kepala. eksternal untuk penderita
Gejala bervariasi dari orang kanker, yang meliputi
ke orang, tergantung pada
jenis sel darah yang paling

Anda mungkin juga menyukai