DI SUSUN OLEH :
NIM : PO714221181060
KELAS : DIV/III B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lalat merupakan salah satu insekta ordo Diptera yang merupakan anggota
kelas Hexapoda atau insekta mempunyai jumlah Genus dan spesies yang terbesar
mencakup 60-70% dari seluruh speseis Anthropoda. Lalat dapat menggangu
kenyamanan hidup manusia, menyerang dan melukai hospesnya (manusia dan
hewan) serta menularkan penyakit. Mulutnya digunakan sebagai alat untuk
menghisap dan menjilat. Lalat merupakan vektor mekanis dari berbagai macam
penyakit, terutama penyakit penyakit pada saluran pencernaan manakanan.
Penularan penyakit dapat terjadi melalui semua bagian dadi tubuh lalat seperti:
bulu badon, bulu pada anggota gerak, muntahan serta faecesnya. Dalam upaya
pengendalian penyakit menular tidak terlepas dari usaha peningkatan kesehatan
lingkungan, salah satu kegiatannya adalah pengendalian vektor penyakit.
Siklus hidup Lalat dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan
yaitu mulaidari telur, larva, pupa, dan dewasa. Lalat berkembang biak dengan
bertelur, berwarna putihdengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali
bertelur akan menghasilkan 120 – 130 telur dan menetas dalam waktu 8 – 16 jam.
Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas(dibawah 12 – 13 ºC). Telur yang
menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm.
Akhir dari phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ketempat
yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, setelah itu berubah menjadi
kepompongyang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak
bergerak. Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30 -
35 º C, kemudian akan keluarlalat muda dan sudah dapat terbang antara 450 – 900
meter. Siklus hidup dari telur hinggamenjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa
panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada
kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali.Umur lalat
pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa
sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin (Rudianto,
2002)
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam menghitung tingkat
kepadatan lalat
2. Untuk Memahami cara Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat
3. Untuk Mengetahui Berapa jumlah rata – rata Tingkat Kepadatan Lalat yang
ada disekitar Perumahan Dosen
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam
menghitung tingkat kepadatan lalat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat.
3. Mahasiswa dapat mengetahui Berapa jumlah rata – rata Tingkat Kepadatan
Lalat yang ada disekitar Perumahan Dosen.
BAB II
DASAR TEORI
A. Lalat
Pola Hidup Lalat terdiri atas: Tempat Perindukan yang disenangi lalat
adalah tempat basah, benda-benda organik,tinja,sampah basah, kotoran binatang,
tumbuh-tumbuhan busuk. Kotoran yangmenumpuk secara kumulatif sangat
disenangi oleh lalat dan larva lalat, sedangkanyang tercecer dipakai tempat
berkembang biak lalat. Untuk Jarak terbang sangat tergantung pada adanya makan
yang tersedia.Jarakterbang efektif adalah 450 - 900 meter. Lalat tidak kuat terbang
menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang mencapai 1 km. Untuk
Lalat dewasa sangat aktif sepanjang hari, dari makanan yang satu kemakanan
yang lain. Lalat sangat tertarik pada makan yang dimakan oleh manusia sehari-
hari,seperti gula, susu, dan makanan lainnya, kotoran manusia serta darah.
Sehubungan dengan bentuk mulutnya, lalat hanya makan dalam bentuk cair atau
makan yang basah, sedangkan makan yang kering dibasahi oleh ludahnya terlebih
dahulu lalu dihisap
Pada siang hari, bila lalat tidak mencari makan, mereka akan beristirahat
pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput, kawat listrik,
sertatempat-tempat dengan yang tepi tajam dan permukaannya vertikal. Biasanya
tempat istirahat ini terletak berdekatan dengan tempat makannya atau tempat
berkembang biaknya, biasanya terlindung dari angin. Tempat istirahat tersebut
biasanya tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan tanah. Lama Hidup lalat
Pada musim panas, berkisar antara 2-4 pekan. Sedangakan pada musim
dingin bisa mencapai 20 hari. Lalat mulai terbang pada temperatur 15°C dan
aktifitas optimumnya pada temperatur 21°C. Pada temperatur di bawah 7,5°C
tidak aktif dan diatas 45°C terjadi kematian. Kelembaban erat kaitannya dengan
temperatur setempat. Lalat merupakan serangga yang bersifat fototrofik, yaitu
menyukai cahaya. Pada malam hari tidak aktif, namun dapat aktif dengan adanya
sinar buatan
B. Fly Grill
Fly Grill adalah alat yang digunakan untuk mengukur kepadatan lalat,
membutuhkan waktu permenit atau perdetik. Buat warna putih pembuangan
sampah atau pembuangan air 3-5 pengamanan pengembangan( < 50 Padat) (>20
sangat Padat.) pengendalian = (Lem, Lilin,kipas Air). Pengendalian alat kimia :
brinting atau penyemprotan.
Lalat menyukai tempat – tempat yang berbau menyengat dan tempat yang
cukup lembab. Sedangkanm warnayang disukai lalat adalah warna natural seperti
warna coklat pada batang kayu dan warna hijau pada buah atau sayur segar.
Standar Penilaian
METODE PELAKSANAAN
C. Prosedur Kerja
1. Tentukan lokasi untuk pengukuran kepadatan lalat
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Ukur suhu dan kelembaban yang ada pada lokasi
4. Letakkan Fly Grill secara mendatar pada tempat yang sudah ditentukan
5. Kemudian ukur lalat yang hinggap di atas Fly Grill menggunakan hand
counter selama 30 detik menggunakan stopwatch dengan 10 kali pengukuran
6. Setelah selesai pindah ke tempat yang lain dengan jarak ± 100 meter dan
lakukan selama 10 kali pengukuran
7. Setelah 30 detik pertama, catat hasil dan jumlah lalat yang hinggap pada fly
grill tersebut pada kertas blanko yang telah disediakan, dan lakukan hal
tersebut sebanyak 10 kali perhitungan
8. Kemudian ambil sebanyak 5 hasil perhitungan kepadatan lalat tertinggi,
kemudian dirata-ratakan
9. Hasil rata-rata adalah angka kepadatan lalat dengan satuan ekor per block
grill
BAB IV
A. Hasil
Jumlah 5
nilai
Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tertinggi
dibagi 5
I 11 13 5 3 8 13 11 8 15 4 12,6
II 2 7 8 14 11 4 6 0 0 6 9,2
III 2 2 0 1 1 7 0 2 2 1 3
12,6+9,2+3
3
Total
=8,26
=9 lalat
Suhu :31°C
Kelembaban :66%
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Depkes RI. 1992. Petunjuk Teknis Tentang Pemberantasan Lalat. Jakarta: Ditjen
PPM & PLP
GAMBAR KET
Proses pengukuran
Dokumentasi kelompok 1