31-Article Text-117-2-10-20131210
31-Article Text-117-2-10-20131210
Original Article
7
Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 1, Mei 2012
8
Perbandingan Efektivitas Ondansetron dan Tramadol Intravena dalam Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Umum
selama puasa dipenuhi sebelum operasi dengan 3 : Tremor intermiten seluruh tubuh.
menggunakan Ringer Laktat. Pada saat masuk ke kamar 4 : Aktifitas otot-otot seluruh tubuh sangat kuat dan
operasi, tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah tenis menerus.
diastolik (TDD), tekanan arteri rerata (TAR), laju jantung Pasien yang menggigil diterapi dengan
(LJ), saturasi oksigen (SpO2) dan suhu tubuh aksila penghangatan menggunakan air warmer dan diberikan
diukur 5 menit sebelum dilakukan induksi anestesi. meperidin dosis 25 mg intravena, dan dapat diulang
Selanjutnya 2 menit sebelum induksi dilakukan dengan interval 5 menit sampai menggigil teratasi.
randomisasi dimana penderita dibagi menjadi tiga Apabila terdapat efek samping obat, maka dicatat dan
kelompok, yaitu kelompok O, T dan K. Kelompok O diberikan penatalaksanaan yang sesuai.
mendapatkan ondansetron dosis 0,1 mg/kgBB intra Data yang terkumpul dibagi menjadi tiga
vena, kelompok T mendapatkan tramadol 2 mg/kgBB kelompok, yaitu satu kelompok kontrol (Kelompok K)
intra vena dan kelompok K mendapatkan NaCl 0,9% dan dua kelompok perlakuan, yaitu Kelompok O
intra vena. Setelah itu semua penderita akan diberikan (Ondansetron) dan Kelompok T (Tramadol). Data-data
premedikasi midazolam 0,07 mg/kgBB dan fentanil 1,5 tersebut meliputi data demografi dasar, status fisik,
kg/kgBB intra vena. tekanan darah, laju jantung, tekanan arteri rerata, saturasi
Induksi dilakukan dengan menggunakan oksigen, suhu tubuh dan skor menggigil. Data diolah
thiopental 5 mg/kgBB. Setelah refleks bulu mata hilang, dengan komputer menggunakan program SPSS
diberikan atrakurium besilat 0,5 mg/kgBB, kemudian (Statistical Package for Social Sciences) Windows versión 12.0
dilakukan intubasi endotrakea. Rumatan anestesi dengan dan dinyatakan dalam ; rerata ± simpang baku (mean ±
menggunakan isofluran 0,5 - 1 vol%, N2O 50% dan O2 SD) disertai kisaran (range). Uji statistik dilakukan
50%. Pemberian analgetik Ketorolak 30 mg. Jika dengan menggunakan One-way ANOVA untuk data jenis
diperlukan, d i b e r i k a n a t r a k u r i u m i n t e r m i t e n numerik dan Kruskal Wallis untuk data jenis interval,
de ng an dosi s 0,2 mg/kgBB. dengan derajat kemaknaan yaitu p< 0,05.
Setelah operasi selesai, suhu tubuh aksila diukur.
Setelah nafas spontan adekuat dan refleks laringeal HASIL
sudah ada dilakukan ekstubasi. TDS, TDD, TAR, LJ, SaO2
diukur dan dicatat segera setelah dilakukan ekstubasi. Telah dilakukan penelitian perbandingan efektifítas
TDS, TDD, TAR, LJ dan SaO2 diukur terus menerus antara ondansetron dan tramadol untuk pencegahan
setiap lima menit selama 15 menit, dan untuk suhu tubuh menggigil pasca anestesi umum pada 72 orang penderita
diukur 15 menit setelah ekstubasi. Pasca ekstubasi, dengan status físik ASA I dan II yang memenuhi kriteria
penderita diberikan oksigen 6 L/menit dengan inklusi dan eksklusi tertentu.
menggunakan sungkup muka. Dari tabel 1 dapat kita lihat bahwa dari uji
Berat ringannya menggigil dicatat. Derajat berat statistik yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang
ringannya menggigil secara klinis dapat dinilai dalam tidak bemakna (p > 0,05) untuk semua variabel yaitu
skala 0-4 yaitu : umur, jenis kelamin, berat badán, tinggi badán dan lama
0 : Tidak ada menggigil. operasi.
1 : Tremor intermiten dan ringan pada rahang dan Pada gambar 1 didapatkan perbedaan suhu tubuh
otot-otot leher. yang bermakna pada kelompok ondansetron
2 : Tremor yang nyata pada otot-otot dada. dibandingkan dengan kelompok kontrol pada akhir
TABEL 1
Karakteristik ketiga kelompok perlakuan
Keterangan : Uji statistik : * Uji One-way Anova : berbeda tidak bermakna, ** Uji Kruskal Wallis : berbeda tidak bermakna.
9
Medica Hospitalia | Vol. 1, No. 1, Mei 2012
37 25 Derajat 0 Derajat 3
36.5 Derajat 1 Derajat 4
20
Derajat 2
36
35.5 15
35 10
34.5
5
34
33.5 0
Pra induksi Akhir operasi 15' pasca ekstubasi Tramadol Ondansetron Kontrol
10
Perbandingan Efektivitas Ondansetron dan Tramadol Intravena dalam Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Umum
Hidroksitriptamin tipe 3 (5-HT3) yang sangat selektif Murphy FL (eds). Introduction to anesthesia. Philadelphia :
yang dapat menekan mual dan muntah. Mekanisme W.B. Saunders Company, 1997 :438.
11. Rosa G, Pinto G, Orsi P. Control of post anesthetic shivering
kerjanya diduga dilangsungkan dengan
with nefopam hydrochloride in midly hypothermi patients
mengantagonisasi reseptor 5-HT yang terdapat pada añer neurosurgery. Acta Anaesthesiologica Scandinavia 1995;
kemoreseptor trigger zone di area postrema otak dan 39 (l):90-5.
mungkin juga pada aferen vagal saluran cerna.27 12. Horn EP, Warner C, Sessler DI., et al. Late intraoperative
Ondansetron juga dapat digunakan untuk mencegah clonidine administration prevents post anesthetic shivering
after total intravenous and volatile anesthesia. Anesth Analg
postoperative nausea and vomiting (PONV) dan
1997 ; 84:613-7.
digunakan untuk terapi PONV jika belum mendapatkan 13. English W. Update In Anesthesia : Letters to the Editors. World
ondansetron sebagai profilaksis.28 Efek samping lain Anaesthesia Issue 15 (2002) Article3. Available URL.
yang biasa timbul pada pemberian obat pada penelitian http://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/ul5/ul503_01.htm
ini, terutama pada pemberian obat golongan opioid 14. De Witte J., Sessler. D. Perioperative shivering: Physiology and
misalkan depresi napas atau pruritus, tidak didapatkan Pharmacology. American Society of Anesthesiologists 2002;
96:467-84.
pada penelitian ini. Dengan demikian ondansetron dapat 15. Chan AMH, Ng KFJ, Tong EWN, Jan GSK. Control of shivering
digunakan untuk mencegah mengigil pasca anestesi under regional anesthesia in obstetric patiens with tramadol.
umum sama efektifnya dengan tramadol dengan efek Can J Anesth 1999; 46: 253-8.
samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan 16. Duthie DJR. Remifentanil and tramadol, recent advances in
tramadol. opioid pharmacology. Br. J. Anaesth. 1998; 81:51-7.
17. Bhatnagar S., Saxena A., Kannan TR., Punj J., Panigrahi M.,
Mishra S. Tramadol for post operative shivering : a double blind
SIMPULAN comparison with pethidine. Anaesthesia and Intensive Care
2001; 29 : 149-54.
Ondansentron dan Tramadol mempunyai efektifitas 18. Mathews S., Al Mulia A., Varghese PK, Radim K, Mumtaz S.
yang sama dalam mencegah terjadinya menggigil pasca Postanesthetic shivering - a new look at tramadol. Anaesthesia
2000, 57 : 387-403.
anestesi umum. Ondansentron mempunyai efek
19. De Witte J, Deloof T, De Veylder J, Housmans PR. Tramadol in
samping obat yang lebih sedikit dibandingkan dengan the Treatment of Postanesthetic Shivering. Acta
tramadol, bahkan dapat sekaligus mencegah mual Anesthesiologica Scandinavia 1997; 41 : 506-10.
muntah pasca anestesi umum. 20. Powell RM, Buggy DJ. Ondansetron Given Before Induction of
Anesthesia Reduces Shivering After General Anesthesia.
Anesth Analg 2000; 90 :1423 -27. Available URL.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anesthesia-analgesia.Org/cgi/content/
full/90/6/142
1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Larson CP. Post 21. Kelsaka E, Baris S, Karakaya D, Sarihasan B. Comparison Of
anesthesia care. In : Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ, Ondansetron And Meperidine For Prevention Of Shivering In
Larson CP. Clinical Anesthesiology. 3rd ed. New York : Lange Patients Undergoing Spinal Anesthesia. Department of
Medical Books/McGraw-Hill Medical Publishing Edition, Anesthesiology, Ondokuz Mayis University, Faculty of
2002:169-72. Medicine, Samsun, Turkey. 2006-01 : Reg Anesth Pain Med., 31
2. Tsai YC, Chu KS. A comparison of tramadol, amitriptyline, and (l): 40-5. Available: URL. http://www.druglib.com/abstract/
meperidine for postepidural anesthetic shivering in ke/kelsaka-e_reg-anesth-pain~med_20060100.htm
parturients. Anesth Analg 2001;93:1288-92. 22. Douglas J. Newsletter Canadian Anesthesiologists Society
3. Schawarzkopt KR, Hoft H, Hartman M, Fritz HG. A Obstetric Section. April 2006. Available URL.
comparison between meperidine, clonidine and urapidil in the http://www.obanaesthesia.org/newltrs/
treatment of postanesthetic shivering. Anesth Analg 2006_04%20osnwsltr. rtf
2001;95:257-60. 23. Tamdee D, Kyokong O, Charuluxananan S. Comparison of
4. Piper Sn, Maleck WH, Bolt J, Suttner SW, Schmidt CC, Reich Efficacy between Nalbuphin, Tramadol and Ondansetron in
DGP. A comparison of urapadil, clonidine, meperidine, and Treatment of post anesthetic Shivering after Spinal Anesthesia
placebo in preventing postanesthetic shivering. Anesth Analg for Cesarean Delivery. Chula Med J 2006 Dec ; 50 (12) : 851 - 62.
2000; 90:954-7. Available URL. http://thailis-db. car. chula, ac. th/CU DO
5. Bigatella L. The post anesthesia care unit. In : Davidson JK, Journal/JournalDec2006/dec4.pdf
Eckhart WT, Perese DA, eds. Cinical anesthesia procedures of 24. Dewoto HR, Louisa M. Farmakologi dan Terapi : Serotonin,
the massachusetts general hospital, 4th ed. Boston : Little Broun Obat Serotonergik dan Obat Antiserotonergik. Ed 5.
and Co, 1993 : 527 - 43. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
6. Horn EP. Physostigmin prevents post anesthetic shivering as Universitas Indonesia, Jakarta: 2007: 288-97.
does meperidine or clonidine. Anesthesiology,1998;88 :108-13. 25. Lexi. Ondansetron. The Merck Manuals Medical Library.
7. Wang JJ, Ho ST, Lu SC, Liu YC. A comparison among M a r c h 2 0 0 8 . A v a i l a b l e U R L .
nalbuphine, meperidine and placebo for treating h t t p : / / w w w . m e r c k . c o m / m m p e /
postanesthetic shivering. Anesth Analg 1999; 88:686-9. lexicomp/ondansetron.html
8. Sessler DI. Temperature monitoring. In : Miller ed. Anesthesia. 26. Thompson AJ, Lummis SCR. The 5-HT3 receptor as a
3rd ed. New York: Churchill Livingstone, 1993 : 1227-41. therapeutic target. University of Cambridge, Department of
9. Collins VJ. Temperature regulation and heat problems. In : Biochemistry, Tennis Court Road, Cambridge , CB2 1QW, UK.
Collins VJ (ed). Physiologic and pharmacologic bases of Expert Opin Ther Targets. 2007 April; 11(4): 527-40. Available
anesthesia. Baltimore : William «fe Wilkins, 1996: 316-39. URL. http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi
10. Behringer EC. Postanesthesia care. In : Longnecker DE.,
11