Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Kimia Anorganik II

Tahun Akademik 2021/2022


PEMBUATAN PARTIKEL NIKEL DIMETILGLIOKSIM
YANG HALUS DAN HOMOGEN

I. TUJUAN
Mempelajari cara mensintesa senyawa kompleks nikel dimetilglioksim yang halus
dan homogen

II. TEORI

III. Nikel adalah logam


putih perak yang keras.
Nikel bersifat liat, dapat
ditempa dan
IV. sangat kukuh. Logam
ini melebur pada 1445
V. 0
VI. C, dan bersifat
sedikit magnetis.
Garam-
VII. garam nikel (II) yang
stabil, diturunkan dari
nikel (II) oksida, NiO,
yang merupakan zat
Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022

VIII. berwarna hijau.


Garam-garam nikel yang
terlarut, berwarna hijau,
disebabkan oleh warna
IX. dari kompleks
heksaaquonikelat(II),
[Ni(H
X. 2
XI. O)
XII. 6
XIII. ]
XIV. 2+
XV. ; tetapi untuk
singkatnya, kita akan
XVI. menganggapnya
sebagai ion nikel (II) Ni
XVII. 2+
XVIII. saja

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022

XIX. Nikel adalah logam


putih perak yang keras.
Nikel bersifat liat, dapat
ditempa dan
XX. sangat kukuh.
Logam ini melebur
pada 1445
XXI. 0
XXII. C, dan bersifat
sedikit magnetis.
Garam-
XXIII.garam nikel (II) yang
stabil, diturunkan dari
nikel (II) oksida, NiO,
yang merupakan zat
XXIV. berwarna hijau.
Garam-garam nikel yang

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022

terlarut, berwarna hijau,


disebabkan oleh warna
XXV. dari kompleks
heksaaquonikelat(II),
[Ni(H
XXVI.2
XXVII. O)
XXVIII. 6
XXIX. ]
XXX. 2+
XXXI. ; tetapi untuk
singkatnya, kita akan
XXXII. menganggapnya
sebagai ion nikel (II) Ni
XXXIII. 2+
XXXIV. saja
XXXV. Nikel adalah logam
putih perak yang keras.

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022

Nikel bersifat liat, dapat


ditempa dan
XXXVI. sangat kukuh.
Logam ini melebur
pada 1445
XXXVII. 0
XXXVIII. C, dan bersifat
sedikit magnetis.
Garam-
XXXIX. garam nikel (II)
yang stabil, diturunkan
dari nikel (II) oksida,
NiO, yang merupakan
zat
XL. berwarna hijau.
Garam-garam nikel yang
terlarut, berwarna hijau,
disebabkan oleh warna
Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022

XLI. dari kompleks


heksaaquonikelat(II),
[Ni(H
XLII. 2
XLIII. O)
XLIV. 6
XLV. ]
XLVI. 2+
XLVII. ; tetapi untuk
singkatnya, kita akan
XLVIII. menganggapnya
sebagai ion nikel (II) Ni
XLIX. 2+
L. saja
Suatu ion atau molekul kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan
yang terikat erat dengan atom (ion) pusat tersebut. Atom pusat ditandai oleh
bilangan koordinasi, yaitu suatu angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan yang
dapat membentuk kompleks stabil dengan satu atom pusat. Ion-ion dan molekul
anorganik sederhana seperti: NH3, CN-, Cl- dan H2O membentuk ligan monodentat,
yaitu satu ion atau molekul menempati salah satu ruang yang tersedia disekitar ion
atom pusat dalam bulatan koordinasinya. Pereaksi-pereaksi organik yang dipakai
dalam pemeriksaan kimia umumnya mengandung gugus fungsi yang bertindak
sebagai ligan. Karena itu, pereaksi-pereaksi ini dapat membentuk senyawa kompleks
dengan ion-ion logam, terutama senyawa kompleks dengan kelat. Pereaksi-pereaksi

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
organik tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan endapan atau mencegah
timbulnya warna atau untuk mengubah sifat oksidasi atau reduksi suatusenyawa.[1]
Ion kompleks dideskripsikan sebagai ion logam dan beberapa jenis ligan yang
terikat olehnya. Struktur dari ion kompleks tergantung dari 3 karakteristik, yaitu
bilangan koordinasi, geometri dan banyaknya atom penyumbang setiap ligan.
Bilangan koordinasi adalah jumlah dari ligan-ligan yang terikat langsung oleh atom
pusat. Bilangan koordinasi dari Co 3+ dalam senyawa [Co(NH3)6]3+ adalah 6,karena
enam atom ligan (N dari NH3) terikat oleh atom pusat yaitu Co 3+.
Umumnya, bilangan koordinasi yang paling sering muncul adalah 6, tetapi
terkadang bilangan koordinasi 2 dan 4 juga dapat muncul dan tidak menutup
kemungkinan bilangan yang lebih besar pun bisa muncul. Bentuk (geometri) dari ion
kompleks tergantung pada bilangan koordinasi dan ion logam itu sendiri. Geometri
ion kompleks tergantung pada bilangan koordinasinya 2, 4, dan 6, dengan beberapa
contoh misalnya sebuah ion kompleks yang mana ion logamnya memiliki bilangan
koordinasi 2, seperti [Ag(NH3)2]+, memiliki bentuk yang linier. Atom pusat tidak
semua logam membentuk senyawa kompleks, hanya logam-logam yangmemiliki
orbital kosong untuk menampung donor dari ligan. Atom pusat adalah atom yang
menyediakan tempat bagi elektron yang didonorkan. Biasanya berupa ion logam,
terutama logam golongan transisi (Fe 2+, Fe3+, Cu2+, Co3+, dll) yang memiliki orbital
yang kosong. Sedangkan Ligan adalah molekul/ ion yang mengelilingi logam dalam
ion kompleks yang harus memiliki PEB. Interaksi antar atom logam dan ligan dapat
dibayangkan bagaikan reaksi asam basa-lewis.[2]
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa
dansangat kukuh. Logam ini melebur pada 1445°C, dan bersifat sedikit magnetis,
garam-garam nikel (II) yang stabil, diturunkan dari nikel (II) oksida, NiO, yang
merupakan zat berwarna hijau. Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna hijau,
disebabkan oleh warna dari kompleks heksaaquonikelat (II), [Ni(H 2O)6]2+, tetapi untuk
singkatnya, kita akan menganggapnya sebagai ion nikel (II) Ni 2+ saja.
Penambahan dimetilglioksim kedalam larutan alkalin dari garam-garam nikel
yang telah diperlakukan dengan zat pengoksidasi ( seperti bromine) diperoleh warna
merah. Kompleks larutan berwarna merah mengandung nikel dalam keadaan
oksidasi yang tinggi. Kompleks nikel yang terbentuk menyerap sekitar 445 nm
asalkan pembacaan absorbansi dilakukan dalam waktu 10 menit setelah dilakukan
pencampuran. Metode zat pengoksidasi dimetilglioksim harus dibedakan dari

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
prosedur nikel dimetilglioksim divalen yang menghasilkan nikel (II) dimetilglioksimat
yang larut dalam kloroform.
Dimetilglioksim hampir tidak larut dalam air, dan penambahan dalam bentuk
larutan 1% dalam etanol 90% (alkohol yang dimurnikan) atau dikenal dengan etanol
absolut, dimana 1 ml larutan ini cukup untuk pengendapan 0,0025 gram nikel.
Reagen ditambahkan ke larutan asam lemah dari garam nikel, dan larutan kemudian
berubah menjadi sedikit amonia. Prosedur ini memberikan endapan yang lebih
mudah disaring daripada pengendapan langsung dari larutan amoniak. Dengan
sedikit penambahan reagen berlebih yang harus digunakan, karena dimetil glioksim
tidak terlalu larut dalam air atau dalam etanol yang sangat encer dan dapat
mengendap, jika kelebihan reagen sangat besar ditambahkan (sehingga kandungan
alkohol dalam larutan melebihi 50% sebagian dari endapan dapat larut.[3]
Kompleks square planar merah nikel dimetilglioksim, [Ni(Hdmg) 2]+ digunakan
dalam penentuan gravimetri nikel, Ni(II) diendapkan bersama dengan Pd(II) ketika
ligan H2DMG dalam amoniak lemah larutan digunakan sebagai reagen. Spesifisitas
untuk Ni2+ mucul dari kelarutan rendah [Ni(Hdmg) 2], bukandari tingginya stabilitas
konstan. Semua kompleks tipe [M(Hdmg) 2], dimana M2+ adalah ion logam blok d
baris pertama, memiliki stabilitas konstanta dengan orde yang sama. Kelarutan yang
rendah dari [Ni(Hdmg)2] dapat dirasionalisasikan dalam hal keadaan padatnya
struktur, dimana ikatan hidrogen yang kuat menghubungkan kedua ligan dan
berperan dalam menentukan struktur square planar.[4]
Dimethylglyoxime (DMG) dengan rumus molekul CH 3C(NOH)C(NOH)CH3
digunakan untuk analisis kualitatif nikel dan paladium. Basa konjugatnya yang sesuai
adalah pengompleks agen bukan DMG itu sendiri. Sepasang ligan DMGH -
bergabung bersama dengan ikatan hidrogen untuk menghasilkan ligan makrosilklik.
Ligan ini ketika dikomplekskan dengan Ni 2+ menghasilkan kompleks berwarna merah
terang yang disebut kompleks Ni-DMG.[5]

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsi

N Alat Fungsi
o
1 Thermometer Sebagai pengukur suhu larutan
2 Erlenmeyer Sebagai wadah larutan
3 Beaker gelas Sebagai wadah larutan
4 Kertas saring Sebagai penyaring endapan
5 Corong Sebagai alat untuk memindahkan larutan
6 Batang pengaduk Sebagai alat untuk mengaduk larutan
7 Kertas pH Sebagai alat untuk mengukur pH larutan

3.1.2 Bahan dan Fungsi

N Bahan Fungsi
o
1 Dimetilglioksim (DMG) Sebagai sumber ligan
2 Asam Klorida (HCl) Sebagai pemberi suasana asam
3 Urea Sebagai pembentuk endapan
4 NH4OH Sebagai penetral pH
5 NiSO4.6H2O Sebagai sumber atom pusat Ni2+
6 Aquades Sebagai pelarut

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
3.2 Cara Kerja

Diambil 2,5 gr NiSO4.6H2O dan dilarutkan dengan sedikit akuades sambal diaduk
hingga homogen. Setelah itu diatur pH sekitar 5 dengan penambahan HCl, kemudian
ditambahkan dengan 15 ml larutan dimetil glioksim 1% dan dilanjutkan dengan
penambahan 4-5 gr urea. Setelah itu campuran dipanaskan sampai suhu 80C
selama 1 jam dan endapan diamati. Jika 15 menit tidak terbentuk endapan maka
ditambahkan lagi urea. Selanjutnya campuran didinginkan dan pH diperiksa. Jika pH
lebih kecil dari 7, maka ammonium hidroksida ditambahkan. Kemudian endapan
disaring.
Selanjutnya larutan dicek dengan penambahan 2-3 ml larutan dimetil glioksim.
Dipanaskan lagi larutan jika endapan masih terbentuk. Kemudian endapan disaring
dan dicuci dengan air dingin. Dihitung rendemen berdasarkan perbandingan massa
percobaan dengan massa teori.

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
3.3 Skema kerja

NiSO4.6H2O

- Ditimbang 2,5 gr dan dilarutkan


- Diatur pH 5 dengan menambahkan HCl
- Ditambahkan 15 mL larutan dimetilglioksim 1%
- Dipanaskan sampai suhu 80-90C
- Ditambahkan 4-5 gr urea dan didinginkan larutannya
- Diukur pH jika <7 ditambahkan NH4OH
- Disaring endapan

Filtrat

- Dicek dengan larutan dimetilglioksim 2-3 mL


- Diatur pH = 7
- Disaring endapan

Endapan

- Dicuci dengan air dingin sebanyak 2 kali


- Dikeringkan
- Dihitung rendemennya

Nikel dimetil glioksim

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
3.4 Skema Alat

7 6

4 3
5

Keterangan :

1. Termometer
2. Erlenmeyer
3. Hot Plate
4. Magnetik Bar
5. Erlenmeyer
6. Corong
7. Kertas saring

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
IV. DATA DAN PERHITUNGAN
4.1 Data
Massa NiSO4.6H2O : 2,5 gram
Mr NiSO4.6H2O : 262,86 gram
Mr Ni(DMG)2 : 288,65 gram
Massa kertas saring : 0,55 gram + 0.53 gram = 1,08 gram
Massa kertas saring + Massa Produk : 0,66 gram + 0,62 gram = 1,28 gram

4.2 Reaksi
[Ni( H2 O) 2+ + S O 4 2-
NiS O 4 .6H2 O + H2 O 7]

[Ni( H2 O) 7]
2+ + HCl Ni2+ + Cl- + 7H2 O

Ni2+ + DMG [Ni( DMG) 2]

4.3 Perhitungan
Massa [Ni(DMG)2] secara teori
1 mol
Mol NiSO 4 .6H2 O = 2,5 gram x = 0,0095 mol
262,86 gram
Mol [Ni(DMG)2 ] = Mol NiSO 4 .6H 2 O = 0,0095 mol

288,65 gram
Massa [Ni(DMG) 2] = 0,0095 mol x = 2,746 gram
1 mol

massa percobaan
Rendemen = x 100 %
massa teori

1.28 gram-1,08 gram


= x 100 %
2,746 gram

0,20 gram
= x 100 %
2,746 gram

= 7,28 %

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengamatan
5.1.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja
No Cara Kerja dan Reaksi Pengamatan Analisa
Foto
.
1. Sebanyak 2,5 g NiSO4.6H2O Larutan berwarna NiSO4.6H2O dilarutkan dalam air agar lebih
di masukkan kedalam hijau. Nikel Sulfat mudah direaksikan dibandingkan saat
erlenmeyer 100 mL. yang berbentuk masih berbentuk kristal. Nikel Sulfat
kemudian diaduk hingga padatan larut didalam sebagai sumber atom pusat Ni2+.
homogen. air.
NiSO4.6H2O + H2O
[Ni(H2O)7]2+ + SO42-

2. Ditambahkan HCl dan pH Terbentuk larutan Tujuan pemberian HCl adalah sebagai
diatur sekitar 5. Lalu berwarna merah dan pemberi suasana asam dengan pH 5
ditambahkan 15 mL endapan merah. sebagai pH optimum pembentukan
Dimetilglioksim dan 4 gram kompleks [Ni(DMG)2] dan memutuskan
urea ikatan antara Ni2+ dan H2. Penambahan
[Ni(H2O)7]2+ + HCl DMG berfungsi sebagai sumber ligan.
Ni2+ + Cl- + 7H2O Penambahan urea bertujuan untuk
Ni2+ + DMG membentuk endapan .
[Ni(DMG)2]

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
3. Campuran dipanaskan pada Semakin banyak Pemanasan dan pengocokan akan
suhu 80 օC selama 1 jam terbentuknya meningkatkan tumbukan partikel
dan diamati endapan yang endapan merah sehingga energi kinetiknya juga
terbentuk. Selama proses meningkat. Hal ini akan mempercepat
pemanasan, campuran kesetimbangan reaksi dan semakin
dikocok menggunakan banyak terbentuknya endapan. Suhu 80
օ
magnetic stirrer. C merupakan suhu optimum
pembentukan senyawa kompleks.
4. Campuran didinginkan dan pH campuran pH harus netral agar endapan yang
dicek pH dengan kerta pH. adalah 7 tanpa terbentuk bersifat stabil dan tidak mudah
Jika pH<7, maka penambahan terurai atau beroksidasi kembali dengan
ditambahkan Ammonium NH4OH. zat lain. Penyaringan berfungsi untuk
Hidroksida hingga pH Endapan berwarna memisahkan endapan dan filtrat
mencapai 7. Endapan yang merah yang halus
terbentuk disaring. dan homogen.
5. Filtrat ditambahkan 2 mL Endapan [Ni(DMG)2] Filtrat yang berwarna hijau menunjukkan
DMG kemudian dipanaskan berwarna merah masih adanya ion Ni2+ yang belum terikat
kembali. Endapan yang dan filtrat berwarna dengan DMG. Penambahan DMG
terbentuk kembali disaring hijau. bertujuan untuk mengikat kembali ion Ni2+
dan dikumpulkan. Kemudian yang masih tersisa agar membentuk
endapan dikeringkan dan kembali endapan [Ni(DMG)2]. Setelah
ditimbang. kering, ditimbang untuk dihitung
rendemennya.

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
5.1.2 Pengamatan Hasil Akhir (Produk)
No Foto
Produk Analisis Sifat Fisik Analisa Rendemen
.
1. Kompleks : [Ni(DMG)2] − Berwarna merah Dimetilglioksim merupakan ligan bidentat
NIkel Dimetilgioksim − Bersifat halus dan dan ligan kuat karena mampu
Atom Pusat : Ni homogen mengeksitasi elektron yang tidak
− Keadaan Dasar / − Tidak ditarik berpasangan pada orbital 3d untuk
Ground State magnet / berpasangan. Ada dua molekul DMG
28 Ni : [Ar] 4s2 3d8 diamagnetik yang mendonorkan empat pasang
− Keadaan teroksidasi elektron yang akan berikatan koordinasi
28 Ni2+ : [Ar] 4s0 3d8 dengan Ni2+.
− Hibridisasi Bentuk geometri senyawa ini adalah dsp2
28 Ni2+ : [Ar] 4s0 3d8 dengan bentuk segiempat planar dan
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↑ ↑ merupakan inner sphere bonding karena
3d mengisi pada orbital 3d dan bersifat
4s 4p diamagnetik.
− Keadaan terhibridisasi dan
setelah diisi dengan elektron
dari ligan DMG

↑↓ ↑↓
↑↓ ↑↓ ↑↓

3d
uuuuuu↑ ↑↓ ↑↓

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022

4s2 4p6

Hibridisasi : dsp2
Geometri molekul : segiempat
planar
Kemagnetan : diamagnetik
Jenis : inner sphere bonding
Struktur molekul :
H
O O

N N CH3
H3C

Ni

N N CH3
H3C

O O
H

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
5.2 Pembahasan

Pada praktikum ini, yaitu pembuatan partikel nikel dimetilglioksim yang halus dan
homogen dilakukan beberapa percobaan dengan tujuan mempelajari cara
mensintesa senyawa kompleks nikel dimetilglioksim yang halus dan homogen.
Adapun bahan utama yang digunakan adalah nikel sulfat heksahidrat dan
dimetilglioksim. Nikel sulfat heksahidrat sebagai sumber atom pusat Ni 2+ dan
dimetilglioksim sebagai sumber ligan.
Langkah pertama ditimbang 2,5 gram NiSO4.6H2O kemudian dimasukkan ke
dalam gelas piala terlebih dahulu lalu diencerkan dengan sedikit akuades. Tujuan
pengenceran ini untuk memudahkan NiSO 4 bereaksi. Jika dalam bentuk kristal maka
akan lebih sulit larut. Diperoleh larutan bewarna hijau dan diatur pH menjadi 5
dengan penambahan HCl. Tujuan penambahan HCl untuk pemberi suasana asam.
Saat suasana asam ikatan Ni lebih mudah putus dan bereaksi dengan
dimetilglioksim. Pada pH 5 antara Ni dengan H 2O sudah optimal. Kemudian
ditambahkan 15 mL larutan dimetilglioksim 1% yang akan berikatan dengan nikel
membentuk kompleks. Larutan berubaha warna menjadi merah. Ini menandakan
bahwa kompleks telah terbentuk. Selanjutnya ditambahkan 5 gram urea. Tujuan
penambahan urea untuk penstabil kompleks dan mempermudah pembentukkan
endapan. Campuran kemudian dipanaskan sampai suhu sekitar 80°C -90°C selama
1 jam. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat terjadinya reaksi. Pada suhu 800-
90°C merupakan suhu optimum terbentuknya senyawa kompleks [Ni(DMG) 2]2+.
Setelah dilakukan pemanasan, sampuran didinginkan dalam ice bath untuk
mempercepat terbentuknya kristal. Lalu diperika pH menggunakan kertas pH. Jika
pH kecil dari 7 maka ditambahkan ammonium hidroksida sampai pH mencapai 7
agar kompleks yang terbentuk bersifat stabil dan tidak mudah terurai atau bereaksi
kembali dengan zat lain.
Kemudian endapan disaring agar terpisah dari filtrat. Filtrat yang diperoleh
bewarna hijau yang menandakan bahwa masih ada nikel yang belum terikat dengan
dimetilglioksim. Lalu ditambahkan 3 mL dimetilglioksim agar nikel dapat terikat
seluruhnya dengan dengan dimetilglioksim setelah itu dipanaskan selama 15 menit.
Endapan yang terbentuk disaring agar diperoleh endapan [Ni(DMG) 2]2+ yang murni.
[Ni(DMG)2]2+ adalah kompleks yang bewarna merah darah. Senyawa kompleks dapat
bewarna karena atom pusatnya berasal dari unsur transisi. Unsur transisi tersebut
akan mengalami proses eksitasi dan deeksitasi. Pada saat deeksitasi, elektron akan

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
kembali ke keadaan dasar dan memancarkan energi. Energi tersebut ditangkap oleh
mata berupa warna.
Endapan yang diperoleh ditimbang maasanya, kemudian dihitung persen
rendemen. Massa [Ni(DMG)2]2+ pada percobaan ini sebesar 0,20 gram sedangkan
rendemennya sebesar 7,28%. Rendemen yang diperoleh hasilnya tidak terlalu besar.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya tidak teliti dalam
menimbang zat dan suhu saat pemanasan tidak dijaga stabil pada 80°C -90°C.

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Kompleks nikel dimetilgloksim bersumber dari atom pusat Ni 2+ dan ligan
dimetilglioksim.
2. [Ni(DMG)2]2+ bewarna merah, bertekstur halus dam homogen.
3. Memiliki hibridisasi dsp2 dan bentuk geometri segiempat planar.
4. Bersifat diamagnetik.
5. Massa yang diperoleh sebesar 0,20 gram sedangkan rendemen sebesar
7,28%.

6.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka disarankan untuk:
1. Memahami prosedur kerja agar praktikum berjalan efektif.
2. Memakai alat pelindung diri.
3. Teliti dalam bekerja seperti saat melakukan penimbangan, pembuatan larutan,
serta penentuan pH.
4. Saat pemanasan suhu dijaga stabil antara 80°C -90°C.
5. Sebelum menggunakan alat, pastikan alat tidak ada yang terkontaminasi
dengan zat lain.

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
DAFTAR PUSTAKA

[1] G. Cotton, F. A.; Wilkinson, “FACotton-Advanced Inorganic Chemistry.pdf,”


Advanced Inorganic Chemistry. p. 1171, 1972, [Online]. Available:
https://chemistlibrary.files.wordpress.com/2015/05/cotton-wilkinson-advanced-
inorganic-chemistry.pdf.

[2] A. Nezamzadeh-Ejhieh and Z. Shams-Ghahfarokhi, “Photodegradation of


methyl green by nickel-dimethylglyoxime/ZSM-5 zeolite as a heterogeneous
catalyst,” J. Chem., vol. 2013, 2013, doi: 10.1155/2013/104093.

[3] A. I. (Arthur I. Vogel, G. H. Jeffery, and A. I. Vogel, Vogel’s textbook of


quantitative chemical analysis. Longman Scientific & Technical, 1989.

[4] C. E. Housecroft and A. G. Sharpe, “INORGANIC CHEMISTRY.”

[5] M. Rath, L. P. Behera, B. Dash, A. R. Sheik, and K. Sanjay, “Recovery of


dimethylglyoxime (DMG) from Ni-DMG complexes,” Hydrometallurgy, vol. 176,
no. October 2017, pp. 229–234, 2018, doi: 10.1016/j.hydromet.2018.01.014.

Footernya mana?
Praktikum Kimia Anorganik II
Tahun Akademik 2021/2022
Lampiran 1 . STRUKTUR BAHAN DAN PRODUK
NO NAMA SENYAWA STRUKTUR

1 Dimetil glioksim (C4H8N2O2) CH

OH
N
N
OH

CH3
2 Nikel Sulfat heksahidrat
(NiSO4.6H2O) H2O
OH2
H2O
Ni SO42-
H2O OH2
OH2

3 Asam Klorida (HCl)


H Cl

4 Urea (CH4N2O) O

H2N NH2

5 Ammonium Hidroksida (NH4OH) H


+

N O H
H H

6 Akuades O

H H

7 Nikel (II) dimetil glioksim H


[Ni(DMG)2] O O

N N CH3
H3C

Ni

H3C N N CH3

O O
H

Footernya mana?

Anda mungkin juga menyukai