Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA

PROSEDUR KERJA PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


PT.BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE

DOLOK MERANGIR

Disusun Untuk Melengkapi

Mata kuliah : Kuliah Kerja Usaha

OLEH :

NAMA : NOVA LESTARI SIREGAR

NIM : 180301037

FAKULTAS : EKONOMI

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI (UNITA)

SILANGIT- SIBORONGBORONG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : NOVA LESTARI SIREGAR

NIM : 180301037

FAKULTAS : EKONOMI

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

TEMPAT KKU : PT. BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER


ESTATE

DISAHKAN:

Silangit, Oktober 2020

Pembimbing I Pembimbing II

( Horja Sihombimg ) (Joan Berlin Damanik S.Si, MM)

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi

(Joan Berlin Damanik S.Si,MM) (Rosalinda S. Sitompul SE,MM)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja

usaha ini.

Laporan ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat guna penilaian

pada mata kuliah kerja usaha (KKU) pada Fakultas Ekonomi Unversitas

Sisingamangaraja XII Tapanuli, Silangit siborongborong. Penulis menyadari akan

banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis

mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

laporan ini, terutama dari dosen pembimbing Kuliah Kerja Usaha ini.

Sebagai ucapan rasa syukur ,perkenankanlah penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ir. Adriani SA. Siahaan,MP, selaku Rektor Universitas

Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA).

2. Bapak Joan Belin Damanik S.Si, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA).

3. Ibu Rosalinda Septiani Siompul SE, MM selaku ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli

(UNITA).

4. Bapak Horja Sihombing selaku pembimbing kerja praktek lapangan

5. Bapak Ronal Donra Sihaloho,SE,MSi selaku Dosen Pembimbing dalam

pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha (KKU).

ii
6. Seluruh Dosen Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA)

khususnya bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah

memberikan ilmunya pada penulis serta pegawai Fakultas Ekonomi

berperan serta dalam memberikan arahan kerja dan pengetahuan kepada

penulis.

7. Seluruh Karyawan PT BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER

ESTATE yang selalu senantiasa meluangkan waktu dan ikut berperan

serta dalam memberikan arahan kerja dan pengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari penyusunan Laporan Kuliah Kerja Usaha (KKU) ini

banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap akan

saran dan kritikan positif yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan

laporan kuliah kerja usaha ini. Penulis berharap hasil laporan ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dalam pembaca.

Dolok Merangir , 09 Oktober 2021

Penulis

NOVA LESTARI SIREGAR

NIM : 180301037

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : NOVA LESTARI SIREGAR

Nim : 180301037

Fakultas : Ekonomi

Program studi : Manajemen

Program : Strata 1

Universitas : Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA)

Dengan ini menyatakan bahwa saya benar telah melaksanakan Kuliah

Kerja Usaha (KKU) di bagian Departement Keuangan PT. Bridgestone Sumatera

Rubber Estate sejak 09 Agustus s/d 09 Oktober 2021. Dan saya menyatakan

bahwa laporan Kuliah Kerja Usaha (KKU) yang saya ajukan ini adalah hasil karya

sendiri melalui penelitian/praktek yang saya lakukan segala sumber dan kutipan

yang terdapat dalam laporan ini turut saya lampirkan sebagai mestinya .

Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Pembimbing I Yang Membuat Pernyataan

HORJA SIHOMBING NOVA LESTARI SIREGAR

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1 1 Latar Belakang Kuliah Kerja Usaha

1.2 Ruang Lingkup Kerja Usaha

1.3 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Usaha

1.3.1 Tujuan Kuliah Kerja Usaha

1.3.2 Manfaat Kuliah Kerja Usaha

BAB II DESKRIPSI DATA PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

2.1.1 Sejarah Umum PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

2.1.2 Struktur Organisasi

2.1.3 Bidang-Bidang Kerja (Job Description)

2.1.4 Jumlah Tenaga Kerja

2.1.5 Komposisi Ideologi Perusahaan

2.1.6 Pengelolaan Lingkungan

v
2.1.7 Standar Mutu Produk

2.2 Pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha

2.2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan Kuliah Kerja Usaha

2.2.2 Prosedur Kerja

2.2.3 Proses Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Esate

2.2.4 Kendala Yang Dihadapi dan Cara Menyelesaikannya

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR LAMPIRAN

1. BIODATA MAHASISWA

2. SURAT BALASAN DARI PT. BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER

ESTATE

3. DAFTAR HADIR

4. AGENDA KEGIATAN

5. LEMBAR PENILAIAN

vi
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Program praktek Kuliah Kerja Usaha merupakan suatu kegiatan intra

kurikuler yang harus diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk aktivitas belajar

dilapangan (dunia kerja). Dalam hal ini yang dimaksud ialah Kuliah Kerja Usaha

mahasiswa Program Studi Manajemen pada kantor/instansi/perusahaan sebagai

tempat mahasiswa praktek.

Program praktek kuliah kerja usaha (KKU) merupakan bagian yang sangat

penting dan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan kegiatan kuliah yang

dilaksanakan setelah mahasiswa mendapatkan/memperoleh pembekalan yang

merupakan teori-teori.

Pelaksanaan pendidikan disetiap kampus menitikberatkan pada

pengembamgan kreativitas mahasiswa pembekalan dasar keahlian dan

pengembangan akademik, termasuk didalamnya Kuliah Kerja Usaha (KKU).

Pratek kerja penting untuk mempersiapkan mahasiswa yang berkompeten

dibidangnya setelah menyelesaikan studinya.

1
Program kuliah kerja usaha adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa

Strata Satu (S1) Program Studi Manajemen Fakutas Ekonomi Universitas

Sisingamaraja XII Tapanuli (UNITA). Mata kuliah ini merupakan bagian intergral

dari keseluruhan kurikulum yang berlaku dan memiliki peranan penting dalam

pembentukan sikap mental lulusan dengan orientasi spesialisasi dibidang

manajemen. Mata kuliah ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu pada

semester VII dengan bobot 3 SKS.

Dari uraian diatas maka yang menjadi latarbelakang penulis dalam

melaksanakan KKU ini adalah penulis sangat ingin mengetahui tentang

bagaimana penulis dapat memecahkan masalah yang dihadapi dimana penulis

melaksanakan KKU. Efektivitas dan efisisensi perusahaan dapat dicapai dengan

baik apabila perusahaan menggunakan tenaga-tenaga kerja yang terampil. Tenaga

kerja yang terampil ini dapat dapat diperoleh dari dalam instansi maupun dari luar

instansi. Jika instansi memilih pegawai dari luar , maka instansi tersebut

mengeluarkan biaya yang besar. Sedangkan apabila instansi menggunakan

pegawai yang ada dalam instansi tersebut, sebaiknya mengadakan beberapa teknik

pengembangan seperti training sesuai dengan tugas yang diemban oleh pegawai

tersebut, maka dengan demikian produktivitas kerja pegawai akan semakin

meningkat.

Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja terampil dan

berkualitas maka banyak perguruan tinggi berusaha untuk meningkat sumber daya

manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan menyediakan sarana-

2
sarana pendukung agar dihasilkan lulusan yang handal. Dalam pelaksanaan

Kuliah Keja Usaha (KKU), diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami

mengenai praktek pembeli barang kena pajak/jasa kena pajak dalam memasukkan

data kedalam faktur pajak sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

1.2 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Usaha

Pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha (KKU) dirancang agar mahasiswa

mampu mendalami pemahaman dan penjabaran makna dari Kuliah Kerja Usaha

(KKU) yang mana bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan

dan keterampilan dibidang masing-masing. Kuliah Kerja Usaha (KKU) bertujuan

untuk meningkat pengetahuan dan keterampilan serta memberikan masukan yang

positif bagi lokasi yang menjadi sarana Kuliah Kerja Usaha(KKU).

Sarana yang akan dicapai dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha (KKU)

adalah peserta mampu memdapat, mempelajari dan menganalisa tentang metode

dan cara dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sekaligus dapat

memberikan solusi yang baik.

Program Kuliah Kerja Usaha (KKU) berisi sejumlah materi yang secara

garis besar dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) bagian besar yaitu :

a. Kompetensi Profesional

3
Merupakan kecakapan kerja dalam bidang program studi manajemen yang

harus dimiliki oleh mahasiswa. Lingkup garapan profesional ini difokuskan dalam

beberapa bidang khususnya dalam manajemen dan kewirausahaan.

b. Kompetensional Personal

Kompetensional personal merupakan kemampuan mahasiswa dalam

membentuk pribadinya yang meliputi :

1. Kedewasaan dalam berfikir dan bertingkah laku

2. Kemandirian dalam bersikap

3. Antusias dalam bekerja

4. Memiliki disiplin yang tinggi

5. Memiliki atensi yang tinggi terhadap pekerjaan

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kompetensi yang lebih baik dititiberatkan

kepada kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dengan lingkungan, baik di

lingkungan kampus, maupun di lingkungan kerja atau masyarakat. Kompetensi

sosial ini dapat diamati gejalanya, lewat intesitas hubungan antara sesama

mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, masiswa dengan masyarakat baik orang-

orang pekerja maupun masyarakat umum yang berhubungan dengan manajemen.

Dari penjelasan diatas , maka Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

4
Universitas Sisingamaraja XII Tapanuli mewajibkan mahasiswa untuk

melaksanakan Kuliah Kerja Usaha (KKU). Sehingga mahasiswa dapat

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan didalam kerja

yang sebenarnya.

Ruanglingkup dari Kuliah Kerja Usaha (KKU) yang penulis sajikan

adalah:

1. Sistem pengkajian karyawan perusahaan PT.BRIDGESTONE

SUMATRA RUBBER ESTATE (BSRE)

2. Sistem budgeting perusahaan PT.BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER

ESTATE (BSRE)

3. Sistem pengeksporan penjualan perusahaan PT.BRIDGESTONE

SUMATRA RUBBER ESTATE (BSRE)

4. Kegiatan operasional perkebunan perusahaan PT.BRIDGESTONE

SUMATRA RUBBER ESTATE (BSRE)

5. Pajak penghasilan perusahaan PT.BRIDGESTONE SUMATRA

RUBBER ESTATE (BSRE)

1.3 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Usaha

1.3.1 Tujuan Kuliah Kerja Usaha

Program kuliah kerja usaha (KKU) bertujuan untuk memberikan

seperangkat kemampuan kepada masiswa berkenaan dengan aktivitas nyata pada

dunia kerja atau dunia usaha. Hal ini memberikan gambaran sesungguhnya

5
tentang dunia kerja yang didalamnya terdapat akomodasi berbagai konsep dan

teori persoalan praktis yang dihadapi serta upaya pencegahannya. Program Kuliah

Kerja Usaha (KKU) ini akan menjembatani dua aktivitas belajar yakni antara

belajar teori dikelas dengan kondisi nyata yang ada dilapangan. Sebelum penulis

menguraikan tujuan Kuliah Kerja Usaha (KKU) dalam laporan ini, adanya

terlebih dahulu membedakan arti dan tujuan , sebab tujuan mempunyai pengertian

yang luas sedangkan sasaran mempunyai arti yang lebih khusus, kedua kata ini

memiliki arti atau nilai orientasi dan mencerminkan kondisi yang diinginkan .

Adapun tujuan Kuliah Kerja Usaha (KKU) :

a. Memampukan diri dalam membuat yang berguna dan berhasil guna sesuai

dengan motto mahasiswa pendidikan, penelitian dan pengabdian.

b. Mahasiswa dapat mengetahui kemampuan dalam menerapkan ilmu

sebagai prasyarat dalam menyelesaikan perkuliahan .

c. Mempelajari kondisi/mekanisme di perusahaan, sehingga dapat dengan

cepat menyesuaikan diri pada saat terjun kedunia industry yang sekarang

ini semaking berkembang dan maju dengan cepat.

d. Menambah kepercayaan diri dan keberanian serta serta tanggungjawab

dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi/perusahaan

kepada mahasiswa/mahasiswi.

e. Sebagai salah syarat untuk menyelesaikan program studi manajemen pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli.

6
1.3.2 Manfaat Kuliah Kerja Usaha

a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja usaha yang nantinya berguna

bagi mahasiswa yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan

perkuliahan, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu keterampilan yang telah diperoleh pada masa

kuliah dan sekalian menambah wawasan dan pengalaman.

c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan dengan praktek lapangan.

d. Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang

menyangkut sistem administrasi.

e. Mendewasakan pemikiran mahasiswa dan melaksanakan tugas dan

pemecahan masalah.

f. Merangsang aktivitas masiswa dalam proses pengumpulan informasi,

analisis situasi, identifikasi, rumusan dan perencanaan serta evaluasi

program kerja.

7
BAB II

DESKRIPSI DATA PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

a. Sejarah Perusahaan PT. Bridgestone Rubber Estate

Perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan karet.

Perkebunan karet merupakan sumber bahan baku utama pabrik disamping

perkebunan-perkebunan karet rakyat yang menjualnya keperusahaan ini. Kegiatan

penanaman karet memakai jenis Havea Brasillies dan mengolahnya menjadi

Crumb Rubber. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate memiliki misi dan spirit

semangat perusahaan yaitu : Spirit semangat perusahaan adalah “Kepercayaan dan

Kebanggaan”. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate menopang kehidupan yang

menyenangkan melalui keamanan serta kenyamanan semua orang dan

memberikan kegembiraan serta inspirasi. Misi perusahaan adalah

“Menyumbangkan masyarakat dengan mutu tinggi”.

8
PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate tidak akan berhenti pada produk,

pelayanan dan teknologi tetapi akan terus mengejar suatu kualitas tertinggi dalam

semua kegiatan perusahaan. Dasar dari semuanya adalah manusianya. PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Estate akan memanfaatkan skill dan kemampuan

masing-masing individu dengan semaksimal mungkin. Sebagai perusahaan global

yang mempunyai rasa tanggungjawab, dengan memakai hasil musyawarah dan

keinginan bersama dengan masyarakat sebagai pedoman dari semua kegiatan,

PT.Bridgestone Sumatra Rubber Estate akan memberikan kontribusi terhadap

perkembangan masyarakat luas serta memberikan kontribusi terhadap pelestarian

lingkungan alam. Prinsip dasar PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate adalah :

Siejitsu-Kyocho (Integritas dan Kerjasama), Shinshu-Dokusu (Pelopor

Kreativitas), Genbutsu-Genba (Peninjauan Lapangan), Jukuryo-Genba

(Kematangan Tindakan).

Pada awalnya PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Ini bernama

Goodyear Tire and Rubber, Co. Nama ini diambil dari penemu vulkanisme

belerang yaitu Charles Goodyear. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

merupakan anak perusahaan dari Bridgestone Tire and Rubber Company yang

berpusat di Akron, Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan di Dolok Merangir, Kab.

Simalungun, Sumatera Utara dibeli oleh perusahaan Goodyear pada tahun 1916

dari Vrenide Indice Coltounderneeming (VICO) yaitu salah satu perusahaan

Belanda yang di pimpin oleh J.J.Blandeing. Pada tahun 1917 didirikan Factory

dan kemudian tahun 1927 didirikan planning Research dan Chemical Research.

9
Kemudian setelah berakhirnya Perang Dunia ke II, sekitar tahun 1942-

1945 bangsa jepang mengusai pulau Sumatra begitu juga dengan perkebunannya

yang termasuk perkebunan karet di Dolok Merangir. Namun karena penduduk

Jepang di Indonesia dan menguasai seluruh perkebunan di Indonesia, rakyat

Indonesia menjadi marah dan mengadakan perlawanan terhadap bangsa Jepang.

Dan Jepang pun mengalami kekalahan dan angkat kaki dari Indonesia. Setelah

bangsa jepang tidak lagi berada di Indonesia, perkebunan karet di Dolok Merangir

tersebut di usahakan oleh suatu badan organisasi dan dibawah pemerintahan

Belanda sekitar tahun 1946-1949, tetapi perkebunan ini tidak menghasilkan

keuntungan.

Sekitar tahun 1965 pemerintah mengambil kebijakan nasionalis.

Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan Belanda yang diberi nama

Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Penyelenggaraannya bekerjasama dengan

perusahaan multi nasional yang berpengaruh terhadap Goodyear. Sekitar tahun

1965-1967 Goodyear diambil alih oleh pemerintah Indonesia berdasarkan

Pempres No.6/1964 sebagai akibat dari politik Dwikora yaitu penggayaan

terhadap Malasyia. Pengusahaan manajemen diambil alih dan mamanya diganti

menjadi dengan PP Ampera 1 yang kemudian di lebur menjadi PPN Karet XVIII.

Pada tahun 1967 oleh pemerintahan Orde Baru, manajemen perusahaan ini

diserahkan kepada pemiliknya dan sebagaimana didalam perjanjian antara

Pemerintahan RI dengan pihak Goodyear tetanggal 10 Oktober. Kebun Aek

Nabara diserahkan kepada Goodyear . Ketiga perkebunan tersebut adalah

berlokasi di Dolok Merangir, Dolok Ulu dan Naga Raja. Ketiganya dijadikan satu

10
unit dan dibagi atas 4 Divisi yang luasnya masing-masing sama. Pada tahun itu

juga, kebun Naga Raja dan Dolok Ulu beralih dari PPN menjadi milik perusahaan

Goodyear.

Pada tahun 1967 Kebun Naga Raja dan Dolok Ulu yang sebelumnya milik

PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) di usahai oleh Goodyear. Pada tanggal 1

Oktober 1977, Perkebunan PT. Haboko Tea Coy, yang sebelumnya diusahai oleh

PT. Lonsum diurus/diusahai oleh Goodyear, dan pada tanggal 1 Januari 1982 PT.

Haboko Tea Coy resmi berubah nama menjadi NV. Goodyear Sumatra

Plantations, LTD. Kebun Raja Naga diusahai berdasarkan SK Ditjen Agraria

No.SK.2/HGU/80 tanggal 2 Januari 1980 dan sertifikat HGU No.1 tanggal 15

Oktober 1982 dan telah memperoleh perpanjangan selama 25 tahun sesuai

SK.Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor :

114/HGU/BPN/1997 tanggal 16 September 1997 seluas 2.846,73 Hektar. Kebun

Dolok Merangir dan Dolok Ulu diusahai berdasarkan SK. Menteri Dalam Negeri

Nomor: 3/HGU/DA/80 dan telah memperoleh perpanjangan selama 25 tahun

sesuai SK. Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No.

117/HGU/BPN/97 tanggal 16 September 1997 seluas 11.226,38 Hektar. Namun

setelah diukur secara kadasteral dengan mengeluarkan seluas 202,827 Hektar

areal untuk Kawasan Industri Simalungun (KIS) dan perluasan wilayah Ibukota

Kecamatan Tapian Dolok, Kantor Imigrasi P.Sinatar serta peruntukan jalan, maka

luas areal HGU PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate di Kabupaten

Simalungun menjadi seluas 11.023,553 Hektar. Kebun Aek Tarum diusahai

berdasarkan Hak Guna Usaha No. 1/Perk. A. Tarum Haboko dan telah

11
memperoleh perpanjangan selama 25 tahun sesuai SK. Menteri Negara Agraria/

Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 149/HGU/BPN/97 tanggal 9 Desember

1997 seluas 4.238,88 Hektar.

Kepemilikan saham Perusahaan PT. Goodyear Sumatra Plantations

sebanyak 1.900.000 saham telah beralih kepada Bridgestone Corporation (Jepang)

dengan nama Perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate yang

merupakan badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia sejak tanggal

9 Agustus 2005. Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan tersebut

tercantum dalam Keputusan Sirkuler pada Akte Notaris No. 80, Persetujuan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. C-02853 HT.01.04.TH.2005

tanggal 2 Pebruari 2005 dan Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal

R.I. No. 236/B.2/A6/2005 tanggal 4 Oktober 2005.Peralihan kepemilikan dan

perubahan nama perusahaan telah diumumkan melalui Harian Media Indonesia

dan Suara Pembaharuan tanggal 1 September 2005.

Saat ini PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate memiliki 4 Divisi yaitu :

Tabel 2.1 Lokasi Divisi Perkebunan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

NO DIVISI LOKASI
1 DIVIS I Naga Raja
2 DIVISI II Dolok Merangir
3 DIVISI III Dolok Ulu
4 DIVISI IV Aek Tarum

Divisi I sampai divisi III terletak di kabupaten Simalungun, sedangkan divisi IV

terletak di Kabupaten Asahan. Tiap divisi dikepalai oleh seseorang manajer PT.

12
Bridgestone Sumatera Rubber Estate berada di divisi II Dolok Merangir yng

mempunyai 3 (tiga) pabrik pengolahan,yakni :

Sumatera Rubber Estate berada di divisi II Dolok Merangir yng mempunyai 3

(tiga) pabrik pengolahan,yakni :

1. DX Factory

2. DM Factory

3. FM Factory

Namun sekarang ini, pabrik penolahan tersebut tidak hanya tiga saja, tetapi

sudah bertambah menjadi lima pabrik pengolahan. Pabrik pengolahan tersebut

adalah:

1. NB 1 Factory

2. NB 2 Factory

Operasinal dari pada kelima pabrik pengolahan tersebut dalam pengolahan

crumb rubber tersebut pada dasarnya sama , hanya saja perbedaannya terletak

pada spesifikasi mutu teknis bahan pembuatan crumb rubber nya.

Kebun Naga Raja diusahai berdasarkan SK Ditjen Agraria

No.SK.2/HGU/80 tanggal 2 Januari dan sertifkat HGU No.1 tanggal 15 oktober

1982 dan telah memperoleh perpanjangan selama 25 tahun sesuai SK Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional No: 114/HGU/BPN/1997

tanggal 16 September 1997 seluas 2.496,73 ha.

Kebun Dolok Merangir dan Dolok Ulu diusahai berdasarkan SK Menteri

dalam Negeri Nomor : 3/HGU/DA/80 dan telah memperoleh perpanjangan selama

13
25 Tahun sesuai SK Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertahanan Nasional

Nomor: 117/HGU/BPN/1997 Tanggal 16 September seluas 11.226,38 ha.

b. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan karet. Perkebunan karet

merupakan sumber bahan baku utama pabrik disamping perkebunan-perkebunan

karet rakyat yang menjual ke perusahaan ini. Kegiatan penanaman karet memakai

jenis Havea Brasilliensis dan mengolahnya menjasi Crumb Rubber. PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Estate memiliki misi dan spririt semangat

perusahaan, yaitu : Spirit semangat perusahaan adalah “Kepercayaan dan

Kebanggaan”. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate menopang kehidupan yang

menyenangkan melalui keamanan serta kenyamanan semua orang dan

memberikan kegembiraan serta inspirasi. Misi perusahaan adalah

“Menyumbangkan masyarakat dengan mutu tinggi”. PT. Bridgestone Sumatra

Rubber Estate tidak akan berhenti pada produk, pelayanan dan teknologi tetapi

akan terus mengejar suatu kualitas tertinggi dalam semua kegiatan perusahaan.

Dasar dari semuanya itu adalah manusianya.

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate akan memanfaatkan skill dan

kemampuan masing-masing individu dengan semaksimal mungkin. Sebagai

perusahaan global yang mempunyai rasa tanggung jawab, sambil memakai hasil

musyawarah dan keinginan bersama dengan masyarakat sebagai pedoman dari

semua kegiatan. PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate akan memberikan

14
kontribusi terhadap perkembangan masyarakat luas serta memberikan kontibusi

terhadap pelestarian alam. Prinsip dasar perusahaan adalah : Sijietsu-Kyocho

(Integritas dan Kerjasama), Shinshu-Dokuso (Pelopor Kreativitas), Genbutsu-

Genba (Peninjauan Lapangan), Jukuryo-Danko (Kematangan Tindakan).

c. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan dan juga pabrik PT. Bridgestone Sumatra

Rubber Estate terletak di Kebun Dolok Merangir, Serbelawan, Kecamatan Dolok

Batu Nanggar, Sumatera Utara, Indonesia yang memiliki jarak 108 km dari

Medan ibu kota Provinsi Sumatera Utara dan juga berjarak 20 km dari kota

Pematang Siantar. Perkebunan dan pabrik ini terletak pada ketinggian ± 42 m dari

permukaan laut, dengan topografi yang sebagian besar berbukit-bukit. Areal

perkebunan di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir ini

mempunyai batas-batas geografis yaitu :

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Serbalawan

2. Sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman penduduk dan Kecamatan Si

Pis-pis

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Perkampungan Negeri Lawan

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan perumahan karyawan dan Desa

Kampung Umbong.

15
Pendirian perusahaan tersebut memiliki letak yang sangat strategis. Hal

tersebut disebabkan karena :

1. Sumber bahan getah karet tidak jauh dari lokasi pabrik karena perkebunan

keret tersebut merupakan milik PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate

sendiri.

2. Didukung oleh sarana transportasi dan komunikasi yang menunjang serta

prasarana jalan yang baik. Sehingga hal ini akan memudahkan pengiriman

bahan baku, barang setengah jadi dan juga untuk pemasarannya.

3. Disekitar lokasi pabrik tersedia tenaga kerja yang cukup dan memiliki

keterampilan sebagai tenaga kerja, sebagian karyawan yang dipekerjakan

merupakan penduduk setempat.

Luas area yang dimanfaatkan untuk kegiatan usaha perkebunan dan

pengolahan karet oleh PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate sesuai dengan luas

areal HGU (Hak Guna Usaha) yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Negara

Agraria Kepala Bidang Pertahanan Nasional Nomor : 114HGUBPN1997 dengan

luas 2.846,73 ha di Kabupaten Serdang Bedagai dan Keputusan Menteri Negara

Agraria Kepala Bidang Pertanahan Nasional Nomor: 117HGUBPN1997 dengan

luas 11.226, 38 ha di Kabupaten Simalungun. Namun setelah diukur secara

kadesteral dengan mengeluarkan seluas 202,827 ha areal untuk kawasan industri

Kabupaten Simalungun dan peluasan wilayah ibu kota Kecamatan Tapian Dolok,

Kantor Imigrasi Pematang Siantar serta peruntukkan jalan maka luas areal HGU

PT. BSRE di kabupaten Simalungun menjadi seluas 11.023, 553 ha. Izin HGU

16
tersebut berlaku selama 25 tahun sejak diperpanjangan pada tanggal 1 Januari

1998.

d. Daerah Pemasaran

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan pabrik mengolah

getah karet menjadi produk Crumb Rubber atau SIR yang sudah melalui tahapan

pengontrolan kualitas pada bagian Quality Control Departement. Oleh karena itu,

banyak negara-negara yang membeli Crumb Rubber atau SIR yang dihasilkan

oleh PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate. Daerah-daerah pemasaran produk

Crumb Rubber atau SIR yang dihasilkan oleh PT. Bridgestone Sumatra Rubber

Estate diekspor ke negara Jepang tepatnya di kota Yokohama, Tokyo, Hakata,

Moji dan Yokkaichi.

Selain negara Jepang, negara Brazil juga mengimpor produk tersebut,

tepatnya dikota Santos dan Savanah. Selain itu, tujuan ekspor produk tersebut

adalah negara Amerika Serikat yaitu dikota New Orleans. Cara pendistribusian

produk hingga sampai keluar negeri adalah produk Crumb Rubber atau SIR

dikirimkan dari Dolok Merangir kepelabuhan Belawan sebagai tempat

penyimpanan sementara sebelum dikirimkan kepada negara-negara yang

mengimpor produk Crumb Rubber tersebut melalui transportasi laut yang ada di

kota Medan dengan menggunakan truk-truk pengangkutan produk Crumb Rubber

tersebut.

17
e. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan

Berdirinya PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate dilokasi Dolok

Merangir ini memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat yang berada

di sekitaran pabrik. Hal tersebut dikarenakan sebagai pekerja PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Esate merupakan penduduk setempat sehingga dengan

banyaknya tenaga kerja yang diserap/dipekerjakan dilokasi pabrik tersebut dapat

meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan kaehidupan masyarakat sekitar.

Bukan hanya itu, tanggungjawab sosial perusahaan terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakatnya ditunjang pula dengan dengan fasilitas-fasilitas yang

disediakan oleh PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate diantaranya :

1. Perumahan

2. Listrik dan air bersih

3. Rumah sakit

4. Rumah ibadah

5. Sarana transportasi

6. Balai pertemuan

7. Taman bermain anak-anak

8. Sarana olaraga

9. Mesin ATM

10. Kantor khas unit Bank Mandiri Syariah

11. Koperasi

12. Kantin

13. Pelatihan tenaga kerja (seminar)

18
Perusahaan mengikutsertakan seluruh staff dan karyawan sebagai peserta

jamsostek dan kepesertaan tersebut yang pendaftarannya dimulai sejak tanggal 1

April 1978 sampai sekarang. Dengan nomor awal kepesertaan anggota jamsostek

adalah B00440013. Adapun jumlah yang dibayar setiap bulannya sebesar 6,54%

sebagai berikut:

 2% diambil dari gaji masing masing staff dan karyawan

 4,54% disubsidikan oleh perusahan.

Jumlah iuran yang disubsidi oleh perusahaan tiap bulannya di rinci sebagai

berikut:

 0,54% = jaminan kecelakan kerja.

 3,70% = jaminan hari tua.

 0,30% = jaminan kematian.

Total jumlahnya adalah 4,54 %. Sedangkan untuk jaminan pemeliharaan

sebesar 6% atau 3% tidak dibayarkan lagi. Hal ini dikarenakan PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Estate telah menyediakan fasilitas sarana

kesehatan sendiri bagi karyawannya.

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir memiliki Hak

Guna Usaha (HGU) seluas 17.951,99 ha, dimana kebun mempunyai divisi.

Pemanfaatan lahan terdiri dari areal perkebunan karet,emplacment dan lain-lain.

Secara umum penggunaan lahan didominasi oleh tanaman karet ssebagai tanaman

yang di usahakan. Dapat dilihat pada tabel berikut:

19
Tabel 2.2 Hak Guna Usaha (HGU) PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)


1 Kebun karet, Mature, Imature 9.424,80 52,5
2 Pembibitan 1.795,20 10
3 Emolcement, Road, etc 4.487,99 25
4 Preparation for Replanting 1.795,20 10
5 Conversation Program 448,80 2,5
Total Luas (HGU) 17.951,99 100

VISI PT.BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE

“Menjadi Perusahaan Ban Nomor Satu Didunia”

MISI PT.BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE

1) Menyumbang mayarakat dengan Mutu Tertinggi

Kita bercita cita untuk menawarkan yang terbaik bagi pelanggan kita dan

untuk masyrakat, tidak hanya dalam produk, layanan, dan teknologi, tetapi juga

dalam semua kegiatan perusahan kita. Komitmen kita terhadap kualitas bukan

berasal dari keinginan mendapat keuntungan semata, tetapi timbul dari semangat

untuk meningkatkan keselamatan dan kehidupan yang nyaman dalam segala

aspek semua orang diseluruh dunia. Melalui misi, kita berusaha untuk menjadi

perusahan yang dipercayai oleh semua orang di dunia, sebuah perusahan dimana

kita semua berbangga.

2) Seijitsu-Kyocho (Integritas dan Kerjasama)

Seijitsu-kyocho adalah berpegang pada ketulusan hati dalam menjalankan

pekerjaan, menghadapi orang lain, dan berpartisipasi dalam masyarakat, serta

20
mendorong kerjasama tim dengan tetap mengendapkan rasa saling menghargai

dan menghormati keragaman keterampilan, perspektif, pengalaman, jenis

kelamin,dan ras. Dengan hal tersebut kita dapat menciptakan hasil yang positif.

3) Shinshu-Dokuso (Pelopor Krativitas)

Shinshu-Dekuso adalah mengetahui dan memahami yang terjadi didunia dari

sudut pandang pelanggan sehingga kita dapat mengantisipasi apa yang akan

terjadi dimasa yang akan datang. Berdasarkanhal tersebut diatas, kita harus

proaktif dalam menciptakan beragam kreasi yang lebih bermanfaat bagi

masyarakat. Kita harus mencaari dan menciptakan peluang baru pada pasar baru

didunia dengan metode sendiri yang unik.

4) Genbutsu-Genba (Peninjauan Lapangan)

Genbutsu-Genba adalah melangkahkan kaki kelapangan dan memastikan

kenyataan dengan mata kepala sendiri. Dengan tidak merasa puas dengan kondisi

yang ideal dan membuat keputusan yang tepat untuk mencapai kondisi yang

terbaik.

5) Jukoryo-Danko (Kematangan Tindakan)

Jukoryo-Danco adalah pemikiran yang dalam tentang segala kemungkinan

pada beragam situasi untuk mengambil tindakan. Serta menentukan arah yang

harus yang ditempuh, setelah mengidentifikasi intisarinya. Hal tersebut dilakukan

dengan kecepatan dan daya tahan yang kuat.

21
2.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada suatu pabrik adalah bagian yang penting dalam

pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya tugas dan wewenang

,sehingga pendistribusian tugas dan tanggungjawab serta hubungan antara jabatan

satu dan yang lainnya menjadi jelas. Struktur organisasi menggambarkan

hubungan kerja sama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan

satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua

pihak yang terkait didalamnya.

Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha dan sistem

produksi perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dan urain tugas yang

telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi

kekacauan akibat kesalahan dalam pemberian perintah dan tanggungjawab.

Struktur Organisasi PT .Bridgestone Sumatra Rubber Estate berbentuk

struktur organisasi campuran lini, fungsional dan staff. Struktur ini merupakan

struktur dimana didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan

langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional

merupakan struktur dimana wewenang dari pimpinan tetinggi dilimpahkan kepada

kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada

pelaksanaan dengan keahlian khusus,dan hubungan staff merupakan staff khusus.

Struktur PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate dapat dilihat pada gambar

berikut:

22
2.1.3. Bidang-Bidang Kerja ( Job Description )

23
Aktivitas kepegawaian yang ada di finance Dept. PT. Bridgestone Sumatera

Rubber Estate sebagai berikut :

a. President Direction

President direction memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengawasi

dan mengkordinasi aktivitas perkebunan.

b. Finance Direction

Finance direction memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi,

mengevaluasi dan mengkordinasi aktivitas perkebunan.

c. General Manajer

General Manajer memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun

kegiatan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate seperti:

 Mengatur administrasi dan keuangan perkebunan.

 Mengawasi dan mengkordinasi aktivitas perkebunan.

d. Field Head Assistant

Field Head Assitant memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu

General Manager khususnya pekerjaan dibagian lapangan.

e. Assistant Lapangan

Assitant Lapangan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

mengawasi segala aktivitas di lapangan yang dipimpin oleh Assistant Lapangan

24
dan dibantu oleh Mandor dan Krani yang memiliki tugas untuk mencatat serta

melaporkan hasil yang didapat oleh Harvester.

f. Assistant Teknik

Assitan Teknik mempunyai tugas menjaga, melakukan perawtan serta

melakukan perbaikan terhadap peralatan-peralatan yang digunakan agar tetap

dalam keadaan stabil.

g. Assistant

Assistant mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

 Membuat laporan rutin non keuangan dan laporan lainnya yang

dibutuhkan oleh kantor pusat atau HO.

 Mewakili General Manager untuk urusan administrasi dan umum apabila

General Manager tidak di tempat atau tugas keluar.

2.1.4. Jumlah Tenaga Kerja

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate memiliki sejumlah tenaga kerja

pada masing-masing bagian (department). PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

memiliki tenaga kerja sebanyak 5.593 orang. Namun jumlah karyawan venderung

terjadi perubahan diakibatkan keluar masuknya (turn over) baik terjadi karena

pengangkatan karyawan maupun pemberhentian tenaga kerja.

Hak Pekerja/Karyawan yang diberikan perusahaan sebagai berikut :

25
 Gaji pokok

 Natura

 Lembur

 Fooding

 Premi

 Tunjangan ban sepeda

 Tunjangan kesehatan

 Tunjangan sepeda motor

 Incentive

 Bonus

Tingkat upah pekerja rendah : Rp 3.150.000,-

Tingkat upah tertinggi : Rp 8.500.000,-

2.1.5 Komposisi Ideologi Perusahaan

Ideologi perusahaan terdiri dari 4 bagian, yaitu : Prinsip Bridgstone, sikap

manajemen, pedoman tindakan, dan janji perusahaan.

a. Prinsip Bridgestone : setiap saat ingin memberikan kepercayaan dan

menjadi perusahaan yang semakin dapat dibanggakan serta menyumbangkan

masyarakat dengan produk mutu tinggi.

26
b. Sikap Manajemen

 Senantiasa menatap ke masa depan dan berusaha meningkatkan nilai

perusahaan.

 Berpedoman pada semangat keadilan dan menjalankan usaha dengan

transparan dan jujur.

 Bertindak dengan benar sesuai dengan kebudayaan serta masing-masing

daerah.

 Memahami sepenuhnya pelanggan dan secepatnya melakukan perbaikan

diri.

 Menciptakan lingkungan dimana seseorang dapat membina perusahaan

 Mendahului dunia dengan teknologi dan membuka harapan di masa depan.

 Membuat informasi menjadi milik bersama dan berusaha memaksimalkan

kekuatan group.

c. Pedoman Tindakan

 Memahami pandangan masyarakat dan para pengujung

 Harus antusias dalam membuat schedule pekerjaan

 Secepatnya mengambil keputusan yang penting

 Utamakan pelaksanaan diskusi dan team work

d. Janji Perusahaan

1. Terhadap Masyarakat :

27
 Sebagai masyarakat perusahaan yang baik, memberikan sumbangan

terhadap perkembangan lingkungan.

 Menatap lingkungan bumi dan berusaha mengadakan pelestarian alam.

2. Terhadap Pelanggan :

 Berusaha agar sama-sama mendapat keuntungan yang besar untuk meraih

kejayaan dan perkembangan kedua belah pihak.

 Bekerjasama dalam mengatasi permasalahan dan berusaha melakukan

perbaikan serta perubahan.

3. Terhadap para Pemegang Saham :

 Berusaha meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan pada masyarakat

serta meningkatkan nilai perusahaan.

 Melaksanakan pertanggungjawaban dan berjanji akan kembali pada

perolehan keuntungan yang rasional.

4. Terhadap Karyawan :

 Dengan menghormati kepribadian masing-masing, berusaha menciptakan

suatu lingkungan kerja yang nyaman dan menunjukkan kemampuan.

 Memberikan kesempatan secara adil dan melakukan penilaian yang benar

dengan mempertimbangkan hasil serta prosesnya.

28
2.1.6. Pengelolaan Lingkungan

Dalam melakukan kegiatan usahanya dibidang perkebunan dan

industry karet remah, PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate menyadari bahwa

akan menimbulkan dampak lingkungan hidup mulai dari tahap prakonstruksi,

konstruksi operasional sampai tahap pasca-operasional sehingga merasa

bertanggung jawab terhadap kepentingan generasi yang akan datang, sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Industri pengolahan karet remah berpotensi menimbulkan pencemaran

bagi lingkungan dari limbah cair yang dihasilkan sebab mengandung senyawa

organik dalam bentuk senyawa karbon dan nitrogen. Pengelolaan kualitas air

limbah pabrik karet remah PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate dikaji dengan

pertimbangan sebagai berikut:

1. Air limbah yang dihasilkan dari pengelolaan pabrik karet remah akhirnya

akan mengalir ke sungai.

2. Sebelumnya dalam penangan air limbah perusahaan menggunakan

instalasi pengolahan air limbah dengan menggunakan kolam anaerob dan

fakultatif sehingga hanya menurunkan kandungan karbon saja sedangkan

senyawa nitrogen dan fosfor masih relatif tinggi.

29
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pengelolaan air limbah yang

dihasilkan perusahaan terus menerus berupaya melakukan perbaikan dengan

melakukan perubahan sistem pengolahan air limbah dari secara anaerob fakultatif

menjadi aerobik anoksik (sistem lumpur aktif). Pengolahan air limbah dengan

sistem lumpur aktif dioperasikan pada tanggal 17 Maret 2007 dengan mengolah

air limbah sebanyak 30% dari total air limbah yang dihasilkan sekaligus

merupakan masa inkubasi dari mikroorganisme yang ada pada lumpur aktif.

Masa inkubasi dari mikroorganisme yang ada pada lumpur aktif dilakukan

untuk menyesuaikan antara jumlah mikroorganisme yang akan mengurai air

limbah dengan jumlah air limbah yang akan diolah. Keseluruhan air limbah yang

dihasilkan oleh pabrik-pabrik di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate telah

diolah dengan menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Sistem

Lumpur Aktif (Activated Sludge System) mulai tanggal 1 Juni 2007.

Proses Lumpur Aktif adalah suatu sistem yang menguraikan senyawa

organic dengan menggunakan bakteri/mikroba pengurai yang bersifat aerob

dengan perbandingan keduanya dikontrol agar selalu tetap. Dalam proses

penguraian senyawa organic dengan lumpur aktif dibuat bersinggungan dengan

waktu yang memadai sambil diberikan pasokan oksigen (udara), dari proses ini

senyawa organic akan mengalami oksidasi atau terurai. Air limbah yang

dihasilkan dari pabrik, pre cleaning dan pencucian trolley dialirkan ke rubber trap

yang akan mengalir secara gravitasi kolam aerasi ke IPAL sistem lumpur aktif

melalui control tank

30
Debit air limbah yang masuk ke IPAL sistem lumpur aktif dapat diketahui

dengan menggunakan rectangular weir yang ada pada parit saluran. Sistem

lumpur aktif merupakan cara penguraian dan oksidasi senyawa organik (COD,

BOD) air limbah dengan memanfaatkan reaksi biologis dalam kolam aerasi dari

bakteri aerob.

Bakteri aerob melakukan aktifitasnya (memperbanyak cell, metabolisme

biologis) berdasarkan energi yang diperoleh dari penguraian dan oksidasi dengan

menyerap oksigen terlarut (DO) dan senyawa organic dalam air limbah yang

sedang diurai.

ng diurai

Active Sludge
System
From From
Facto Outle
ry t

ASETS
Outlet air olahan dari pengolahan air limbah sistemOutlet
lumpur aktif akan

dikumpulkan pada bak indikasi dan kemudian dipompakan kembali ke pabrik PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Estate untuk digunakan kembali sebagai air recycle

sebanyak 70%. Sisa air olahan sebanyak 30% dipompakan ke pond 1 s/d 6 untuk

digunakan sebagai sumber resapan air, sedangkan overflow dari bak pemompaan

tersebut akan mengalir ke badan anak sungai.

31
2.1.7. Standar Mutu Produk

Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, PT. Bridgestone Sumatra

Rubber Estate melakukan pengawasan mutu. Pengawasan mutu dilakukan pada

saat penerimaan bahan baku, proses maturasi, proses pembentukan crumb, sampai

dengan finishing product. Untuk itu PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

menerapkan standard mutu berdasarkan Standard Indonesian Rubber (SIR).

Untuk mendapatkan standar mutu berdasarkan Standard Indonesian Rubber (SIR),

maka PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate melakukan pengawasan mutu

dimulai dari standar bahan baku, standar proses maturasi, standar produk serta

pendeteksian metal. Berikut merupakan pengawasan mutu pada PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Estate :

a. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan berasal dari dua sumber yaitu,

karet yang dihasilkan sendiri BSRE dan karet yang dibeli dari masyarakat.

b. Proses Maturasi merupakan cara yang digunakan untuk proses

pengeringan pada periode yang ditentukan, agar kadar kering bahan baku

semakin tinggi sebelum diolah menjadi bahan setengah jadi.

32
2.2 Pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha

2.2.1 Jenis dan Bentuk Kuliah Kerja Usaha

Adapun jenis dari kegiatan kuliah kerja usaha dalam melaksanakan

operasional pekerjaan yang dilakukan pada bagian pengimputan data pada

administrasi sebagai dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam ketentuan umum

pekerjaan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan segala bentuk tugas

pengadministrasian baik secara tertulis maupun secara tidak tertulis. Hal yang

meliputi diluar pekerjaan pengadministrasian adalah bersifat pengabdian, namun

demikian segala sesuatunya dapat dilakukan dengan bertahap meskipun diluar

kewajiban secara structural dan administratif.

Dari pengalaman penulis selama melakukan kuliah kerja usaha selama dua

bulan, beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam bagian pengimputan data

berupa :

a. Export data prepopulated ke sistem e-faktur

b. Export data ledger SAP BI

c. Rekonsiliasi data (prepopulated dengan SAP B1)

d. Upload data ke e-faktur system

e. Apropal dengan application e-faktur system

f. Reporting VAT melalui web e-faktur

g. Menjurnal VAT ke ledger SAP B1

h. Scan dokumen VAT

i. Mengarsipkan dokumen

33
2.2.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja merupakan suatu pernyataan tertulis yang menguraikan

pelaksanaan kerja yang berkaitan satu sama lain, fungsi, tugas-tugas,

tanggungjawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu yang

membentuk satu kebulatan pola dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang

pekerjaan. Sama seperti halnya dengan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

yang melakukan serangkaian aspek-aspek pekerjaan khusunya dibidang

perpajakan. Pajak menurut Undang-Undang No 16. Tahun 2009 adalah kontribusi

wajib kepada Negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran masyarakat.

Disini penulis akan menjelaskan tahap-tahap pelaporan pajak (reporting

tax) khususnya dibagian pajak pertambahan nilai (PPN) pada PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Estate. Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang pada akhirnya

dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain (pajak tidak langsung)

Tetapi sebelum penulis menjelaskan alur kerja pelaporan pajak pertambahan nilai,

penulis akan menjelaskan langkah-langkah prosedur kerja sebelum tahap

pelaporan pajak. Adapun penjelasan singkat mengenai prosedur pekerjaan yang

penulis lakukan pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate bagian perpajakan

khususnya di bagian VAT (Value Added Tax ) atau Pajak Pertambahan Nilai

yaitu :

34
1. Purchase Order (Pesanan Pembelian)

Purchase Order (PO) adalah dokumen yang dibuat oleh pembeli untuk

menunjukkan barang yang ingin dibeli dari pihak penjual. Purchase Order juga

merupakan sebuah kontrak yang membentuk kesepakatan antara pembeli dan

penjual mengenai barang yang ingin dibeli oleh pihak pembeli. Hal ini berarti

pihak perusahaan membuat dokumen untuk membeli yang dibutuhkan kepada

vendor. Disini pihak yang mengajukan barang yang ingin dibeli atau dibutuhkan

perusahaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate yaitu bagian pembelian

(purchasing). Misalnya pihak PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate ingin

membeli sebuah mesi, snanner maka pihak pembelian harus membuat dokumen

pembelian terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi kepada vendor. Vendor

merupakan perusahaan yang berkontribusi barang-barang atau jasa.

35
36
2. Invoice (Faktur Pembelian)

Invoice adalah faktur pembelian yang diterima konsumen atau pembeli

dari penjual, atau dengan kata lain invoice merupakan istilah untuk faktur

penjualan dimana barang atau jasa yang dibeli sudah diterima. Setelah

dilakukannya purchase order (pesanan pembelian), maka pihak vendor atau

penjual akan menyiapkan faktur penjualan. Sebagai contohnya ketika PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Estate membeli barang seperti mesin maka pihak

vendor akan mengeluarkan faktur penjualan yang berisi tagihan pembayaran. Di

PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate pihak yang bertugas untuk menyerahkan

invoice ini sebelum ketahap bagian faktur pajak yaitu pihak bagian gudang

pembelian.

37
3. Journal

Journal adalah suatu catatan yang tersusun secara sistematis dan

berdasarkan kronologis dari transaksi-transaksi finansial yang jumlah dan

keterangan ringkas diantaranya waktu, kejadian, keterangan transaksi serta debet

kredit. Dalam hal ini, artinya sumber pencatatan kedalam jurnal adalah bukti, serta

pencatatan transaksi dilakukan secara kronologis (berurutan) sesuai dengan

tanggal terjadinya transaksi. Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan

mengikuti aturan debit kredit akun. Dalam hal ini perusahaan PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Estate akan mencatat transaksi yang dilakukan perusahaan.

38
4. Faktur Pajak

Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha

kena pajak yang melakukan penyerahan barang kena pajak atau penyerahan jasa

kena pajak. Dalam hal ini berarti setelah dilakukannya pembelian akan suatu

barang mulai dari tahap pesanan pembelian, invoice (faktur pajak), Journal, maka

langkah selanjutnya yaitu output dari faktur pajak. Faktur pajak sangat berguna

bagi PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate, karena dengan adanya faktur pajak

maka perusahaan memiliki bukti bahwa telah melakukan penyetoran, pemungutan

hingga pelaporan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) masa pajak pertambahan

nilai (PPN) sesuai dengan peraturan yang berlaku.

39
40
2.2.3 PELAPORAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Surat pemberitahuan tahunan adalah pelaporan perhitungan dan atau

pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan

kewajiban sesuai dengan peraturan perundang –undangan. SPT masa PPN

merupakan formulir laporan pajak pertambahan nilai yang harus diisi dan

dilaporkan PKP. Formulir laporan ini berisi perhitungan jumlah pajak, termasuk

melaporkan PPN. Laporan ini disampaikan setiap bulan oleh perusahaan yang

bersangkutan. Pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate dalam hal

melaporkan pajak khususnya Pajak Pertambahan Nilai (Reporting Tax) sudah

secara online dengan menggunakan DJP Online dan juga menggunakan perangkat

lunak SAP. DJP online adalah salah satu aplikasi online dari Direktorat Jenderal

Pajak yang fungsinya memberikan fasilitas kepada wajib pajak untuk lapor SPT

pajak atau pembayaran pajak secara online melalui aplikasi e-faktur.

Pada PT. Sumatra Rubber Estate alur kerja (work flow) untuk pajak

pertambahan nilai (PPN) pada tahun 2019 yaitu sebagai berikut :

41
42
Delivery
Date Tax Clerk Tax Asst Management

START
Three days
Doc. VAT
Every
Month
1.
Receipt VAT Document

2. Input to Tax System


(E-Faktur System
Data E-faktur

3.
Export Data E_Faktur System
Three days
Every Data Ledger SAP
Month
4.
Export Data SAP System
1. Data E-Faktur Systems
2. Data Ledger SAP Systems

5.
Reconcile Data

No
6. Check

Yes

7. Klick Approval Tax System


(E-Faktur System)
Two days
Every
Month Check No
8. Approval

Yes SPT PPN

9.
Print Out

2 1 1 1

43
Delivery
Date
Tax Clerk Tax Asst Management
2

End of Next Month

9. Reporting Tax VAT To Web


DJP Online

10. Journal To SAP System

11. Scanners PDF


(Document VAT)
Two days Every Month

12. File

END

44
No Work, action number Person in charge Job in detail
VAT is composed of VAT Inputs and Output VATs, which VAT Input
Input the VAT Document to the Tax
1. Tax Clerk consists of VAT Creditbale and VAT Non Creditable, and VAT Output
system (e-Faktur)
consists of VAT output in the Country and VAT Sales Export

the data inputted in the e-Faktur System must be the same as the data
2. Reconcile Tax Clerk
dubbed in the SAP System

Chek, Make sure the e-Faktur data is the data that we have posted on the
3. Check Account Tax Clerk
SAP System

4. Approval Tax System (e-Faktur) Tax Assistance Approval Tax System (e-Faktur)

Make sure all VAT can be Approved, If there are those who are not
5. Check Apporval System (e-Faktur) Tax Assistance approved because certain reasons can be put back into the tax system (e-
Faktur)

6 Print Out VAT SPT Tax Clerk Print Out VAT SPT which has been Approval in e-Invoice System

Signature
7 Tax Clerk Signing of VAT SPT

Check Adm. Mgr, Finance Director


8 Finance Direcktor Before Reporting VAT SPT Checked by Management

Reporting Tax VAT To Web DJP VAT Reporting End of Month Next Next Every Month Online (DJP Online
9 Management
Online Address)

10 Journal To SAP Tax Clerk Journal To SAP (VAT IN and VAT Out)

11 Scanning Document VAT Tax Clerk Change Hard Copy to soft copy

12 Filling VAT Tax Clerk Filling VAT Document

1. Memasukkan dokumen pajak pertambahan nilai (PPN) ke sistem pajak e-

faktur.

Pajak pertambahan nilai terdiri dari pajak pertambahan nilai masukan dan

pajak pertambahan nilai keluaran, dimana pajak pertambahan nilai masukan

terdiri dari pajak pertambahan nilai yang dapat dikreditkan dan tidak dapat

dikreditkan. Sedangkan pajak pertambahan nilai keluaran terdiri dari pajak

keluaran dalam negeri dan pajak pertambahan nilai penjualan ekspor. Di PT.

45
Brigestone Sumatra Rubber Estate, dalam memasukkan data PPN kedalam sistem

e-faktur orang yang bertanggungjawab melaksanakannya adalah petugas pajak.

2. Meresikonsialiasi Data ( Mencocokan Data)

Data yang diinput atau dimasukkan dalam sistem e-faktur harus sama

dengan data pada sistem aplikasi dan sistem pengolahan (SAP). Orang yang

bertanggung jawab untuk mencocokkan data ini adalah petugas pajak.

3. Mengecek Akun

Pada tahap ini, harus dilakukan pengecekan akun dengan cara memastikan

data sistem e-faktur adalah data yang telah di posting di aplikasi sistem dan proses

(SAP). Pihak yang bertanggungjawab dalam mengecek akun yaitu petugas pajak.

4. Sistem Persetujuan Pajak (e-Faktur)

Dalam sistem persetujuan pajak ini pihak/orang yang bertanggungjawab

adalah asisten pembantu pajak.

5. Mengecek Sistem Persetujuan Pajak

Memastikan semua pajak pertambahan nilai dapat disetujui, jika ada yang

tidak disetujui karena alasan tertentu dapat dimasukkan kembali kedalam sistem

perpajakan (e-faktur). Pihak yang bertanggungjawab dalam mengecek sistem

persetujuan pajak yaitu petugas pajak.

6. Mencetak SPT PPN

Tahap selanjutnya yaitu mencetak SPT pajak pertambahan nilai yang telah

disetujui dalam sistem e-faktur.

7. Penandatanganan

Penandatangan SPT pajak pertambahan nilai dilakukan oleh petugas pajak.

46
8. Pengecekan kembali yang dilakukan oleh bagian Administrasi, Direktur

Keuangan.

Sebelum melaporkan SPT pajak pertambahan nilai (PPN) ke DJP Online

terlebih dahulu di cek atau diperiksa kembali oleh manajemen. Pihak yang

bertanggungjawab untuk memeriksa kembali SPT PPN ini yaitu Direktur

Keuangan.

9. Melaporkan SPT Pajak Pertambahan Nilai Ke Web DJP Online

Pelaporan pajak pertambahan nilai (PPN) dilakukan pada akhir bulan

berikutnya setiap bulan secara online ke Direktorat Jenderal Pajak secara online.

Tugas ini dilakukan oleh petugas pajak.

10. Jurnal ke SAP (Sistem Application and Processing).

Tahap selanjutnya yaitu menjurnal ke SAP baik itu pajak pertambahan

nilai masukan maupun pajak pertambahan nilai keluaran. Pihak yang bertugas

atau bertanggungjawab untuk menjurnal ke SAP yaitu petugas pajak.

11. Memindai Dokumen PPN

Tahap atau alur selanjutnya yaitu memindai dokumen dengan cara

mengubah hard copy menjadi soft copy. Pihak yang bertanggungjawab memindai

dokumen PPN ini yaitu petugas pajak.

12. Mengarsip File PPN

Tahap yang terakhir yaitu mengarsip file dokumen PPN yang dilakukan

oleh petugas pajak.

47
a. e-Faktur

b. Export Data Prepopulated (e-Faktur Sstem)

48
c. Export Data Ledger

d. Reconcile Data

49
e. SPT Masa PPn

50
2.2.4 Kendala Yang Dihadapi Dan Cara Menyelesaikannnya

A. Kendala Yang Dihadapi

Didalam melaksanakan Kuliah Kerja Usaha (KKU) ada beberapa kendala

yang dihadapi penulis diantaranya :

1. Pada saat pertama kali bekerja/belajar di PT.Bridgestone Sumatra Rubber

Estate masih canggung dan masih malu-malu, hal ini karena belum

beradaptasi dengan para staff khususnya dengan Staff bagian perpajakan.

2. Pada minggu pertama bekerja di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Esate

masih sulit untuk mengerjakan tugas yang diberikan staff seperti halnya

menyusun file.

3. Terdapat kesulitan pada saat belajar tentang alur kerja (work flow)

perpajakan di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate.

B. Cara Mengatasi Kendala

1. Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Usaha (KKU), penulis harus lebih aktif

bertanya dan dekat dengan para staff khususnya dengan staff perpajakan

(pembimbing).

2. Harus lebih ser ing mempelajari tentang perpajakan, mulai dari istilah-

istilah perpajakan, dan cara mengimput data.

3. Dalam proses pengimputan data harus berhati-hati dan harus dibawah

bimbingan pembimbing.

51
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Usaha (KKU) di PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Esate yang ditetapkan pada Departement Finance (Departement

Keuangan) khususnya dibagian perpajakan, dapat mengambil beberapa

kesimpulan yaitu :

1. Dapat mengetahui tentang istilah-istilah perpajakan.

2. Dapat mengetahui dan mempelajari tentang pajak pertambahan nilai

(PPN), serta mengetahui bagaimana sistem kerja di perpajakan hingga

sampai pada pembuatan atau hasil akhir menjadi sebuah faktur pajak PPN.

3. Dapat mempelajari tentang bagaimana proses atau alur kerja (work flow)

pelaporan pajak khususnya pelaporan pajak pertambahan nilai.

4. Dapat membantu para staff untuk mengarsifkan file tentang pajak.

3.2 Saran

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan Kuliah

Kerja Usaha pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Esate dapat memberikan

saran yaitu :

1. Dalam hal pelaporan pajak harus lebih detail, agar tidak terjadi kesulitan

ketika akan melakukan pelaporan pajak kepada Negara.

2. Proses-proses dalam pengimputan data dapat dilakukan secara terstruktur

supaya lebih mudah dalam pengerjaannya.

52
BIODATA MAHASISWA

Nama : NOVA LESTARI SIREGAR

NIM : 180301037

Alamat : Pargaulan, Kecamatan Lintongnihuta

Tempat/Tgl.Lahir : Pargaulan, 15 Oktober 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

PENDIDIKAN

1. Tamatan SD Negeri 173333 Pargaulan (Tahun 2010).

2. Tamatan SMP Negeri 3 Pagaran (Tahun 2013).

3. Tamatan SMA Negeri 1 Siborongborong (Tahun 2016).

4. Aktif sebagai Mahasiswa di Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli.

Silangit, Oktober 2021

Penulis

NOVA LESTARI SIREGAR


DAFTAR HADIR

PROGRAM KULIAH KERJA USAHA (KKU)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI


(UNITA)

Nama : NOVA LESTARI SIREGAR

NIM : 180301037

Tempat KKU : Bagian Departemen Keuangan PT. Bridgestone Sumatra


Rubber Estate

Pagi
No Hari/tanggal Masuk Keluar
Jam Paraf Jam
1 Senin, 09 Agustus 2021 07.00 12.00
2 Selasa, 10 Agustus 2021 07.00 12.00
3 Kamis, 12 Agustus 2021 07.00 12.00
4 Jumat, 13 Agustus 2021 07.00 12.00
5 Senin, 16 Agustus 2021 07.00 12.00
6 Rabu, 18 Agustus 2021 07.00 12.00
7 Kamis, 19 Agustus 2021 07.00 12.00
8 Jumat, 20 Agustus 2021 07.00 12.00
9 Senin, 23 Agustus 2021 07.00 12.00
10 Selasa, 31 Agustus 2021 07.00 12.00
11 Rabu, 1 September 2021 07.00 12.00
12 Kamis, 1 September 2021 07.00 12.00
13 Jumat, 2 September 2021 07.00 12.00
14 Senin, 6 September 2021 07.00 12.00
15 Selasa,7 September 2021 07.00 12.00
16 Rabu, 8 September2021 07.00 12.00
17 Kamis, 9 September 2021 07.00 12.00
18 Jumat,10 September 2021 07.00 12.00
19 Senin, 13 September 2021 07.00 12.00
20 Selasa, 14 September 2021 07.00 12.00
21 Rabu, 15 September 2021 07.00 12.00
22 Kamis,16 September 2021 07.00 12.00
23 Jumat, 17 September 2021 07.00 12.00
24 Senin, 20 September 2021 07.00 12.00
25 Selasa 21, September 2021 07.00 12.00
26 Rabu, 22 September 2021 07.00 12.00
27 Kamis, 23 September 2021 07.00 12.00
28 Jumat, 24 September 2021 07.00 12.00
29 Senin, 27 September 2021 07.00 12.00
30 Selasa, 28 September 2021 07.00 12.00
31 Rabu, 29 September 2021 07.00 12.00
32 Kamis, 30 September 2021 07.00 12.00
33 Jumat, 1 September 2021 07.00 12.00
34 Senin, 4 September 2021 07.00 12.00
35 Selasa, 5 September 2021 07.00 12.00
36 Rabu, 6 eptember 2021 07.00 12.00
37 Kamis, 7 September 2021 07.00 12.00
38 Jumat, 8 September 2021 07.00 12.00

Dolok Merangir, Oktorber 2021

Depertemen Keuangan PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Estate

HORJA SIHOMBING

PEMBIMBING
AGENDA HARIAN

PROGRAM KULIAH KERJA USAHA (KKU)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI


(UNITA)

Nama : NOVA LESTARI SIREGAR

Nim : 180301037

Tempat KKU : Bagian Departement Keuangan PT. Bridgestone Sumatra


Rubber Esate (BSRE)

N Hari/Tanggal Uraian Pekerjaan Kwantum Paraf

O
1 Senin, 09  Mengunjungi kantor 07.00-09.00

Agustus 2021 Human Resources

Development (HRD).
2 Selasa, 10  Mengunjungi kantor 07.00-07.30

Agustus 2021 Safety

 Melakukan 07.45-10.00

wawancara dan

pengarahan tentang

Safety Induction

Training (Latihan

Induksi Keselamatan)

3
 Membersihkan Kantor

10.05-11.00
3 Kamis, 12  Menyusun file vendor 08.00-09.00

Agustus 2021  Pengarahan dari

Manajer Departemen 10.30-11.00

Keuangan
4 Jumat, 13  Menyusun file tentang 08.00-12.00

Agustus 2021 pajak


5 Senin, 16  Menyusun file vendor 07.30-08.00

Agustus 2021  Menggiling kertas

 Mengunjungi 09.00-10.00

pembimbing serta 10.30-12.00

mempelajari tentang

PPh pasal 21/26, PPh

pasal 22, PPh pasal

23/26
6 Rabu, 18  Menyusun file vendor 07.30-09.00

Agustus 2021
7 Kamis, 19  Mengunjungi 08.00-09.00

Agustus 2021 pembimbing


8 Jumat, 20  Menyusun file 07.45-08.50

Agustus 2021  Mempelajari tentang 09.00-10.00

process costing
9 Senin, 23  Membersihkan/ 07.00-08.00

Agustus 2021 merapikan gudang file

 Mempelajari tentang
asset, control asset 08.15-09.00

serta penetapan asset


10 Selasa, 31  Mempelajari tentang 08.00-10.00

Agustus 2021 cost produksi


11 Rabu, 1  Belajar tentang 08.00-08.45

September Puchase Order obat-

2021 obat rumahsakit.

 Mengecek/stempel 08.50-10.00

file purchase order


12 Kamis, 2  Pengarahan dari 07.00-07.15

September pimpinan tentang

2021 keselamatan kerja

 Membersihkan kantor 07.20-08.00

 Menyusun file vendor 08.30-10.00


13 Jumat, 3  Simulasi Gemba 07.45-09.00

September  Menyusun file tentang 09.20-10.00

2021 purchasing order


14 Senin, 6  Mengunjungi 07.30-07.45

September pembimbing

2021  Mempelajari tentang 08.00-09.45

pelaporan pajak

pertambahan nilai

(PPN)
15 Selasa, 7  Membersihkan 07.30-08.00

September gudang file

2021  Mempelajari tentang 09.00-10.30

5
faktur fajak dan SPT

PPh pasal 21
16 Rabu, 8  Mempelajari SPT PPh 08.00-10.00

September pasal 22 dan SPT PPh

2021 pasal 23
17 Kamis, 9  Belajar mengimput 07.30-08.45

September data ke e-SPT PPh

2021 pasal 21

 Mengecek barang 09.00-11.00

digudang
18 Jumat, 10  Menyusun file vendor 07.30-10.00

September

2021
19 Senin, 13  Pengarahan dari 07.00-07.30

September pimpinan tentang

2021 keselamatan kerja 3S


20 Selasa, 14  Merapikan/ 07.00-07.30

September membersihkan

2021 gudang file

 Belajar tentang sistem 08.00-09.30

e-faktur
21 Rabu, 15  Mengarsipkan file 07.30-09.45

September

2021
22 Kamis, 16  Pengarahan dari 07.00-07.30

September pimpinan

2021
23 Jumat, 17  Mengarsip dokumen 07.30-10.00

September  Menyusun laporan 10.20-12.00

2021
24 Senin, 20  Pengaran dari 07.00-07.20

September pimpinan tentang

2021 penyebab kecelakaan

berkendara

 Menyusun file vendor 08.00-10.00


25 Selasa, 21  Belajar tentang export 08.00-08.50

September data prepopulated ke

2021 e-faktur system

 Menyusun file 09.00-10.00


26 Rabu, 22  Belajar merekonsiliasi 08.00-08.50

September data (prepopulated

2021 dengan System

Application and

Processing).

 Menyusun file vendor 09.00-10.00


27 Kamis, 23  Pengarahan dari 07.00-07.20

September pimpinan tentang

2021 kecelakaan bermotor

 Belajar tentang pph 08.00-09.00

pasal 23
28 Jumat, 24  Belajar tentang SPT 08.00-08.45

September PPh pasal 23

2021  Menyusun file 09.00-10.30

7
29 Senin, 27  Pengarahan dari 07.00-07.30

September pimpinan tentang

2021 bahaya polusi

 Menyusun file 08.00-12.00


30 Selasa, 28  Mengunjungi 07.30-08.00

September pembimbing

2021  Menyusun File 08.30-11.00


31 Rabu, 29

September

2021
32 Kamis, 30

September

2021
33 Jumat, 1

Oktober 2021
34 Senin, 4

Oktober 2021
32 Selasa, 5

Oktober 2021
33 Rabu, 6

Oktober 2021
34 Kamis, 7

Oktober 2021
34 Jumat, 8

Oktober 2021
LEMBAR PENILAIAN

PROGRAM KULIAH KERJA USAHA (KKU)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI

( UNITA)

Nama : NOVA LESTARI SIREGAR

NIM : 180301037

Tempat KKU : Bagian Departemen Keuangan PT. Bridgestone Sumatra


Rubber Estate

No Aspek Yang Dinilai Nilai Rata-Rata Ket.


(10-100)
Komponen Profesional
a. Kehadiran
1 b. Disiplin
c. Kreatif dan Kemampuan
d. Wawasan Bekerja
Kompetensi Personal
a. Kematangan Berfikir
dan Bertintak
b. Tanggung Jawab
2 c. Kejujuran
d. Kemandirian Sikap
e. Disiplin
f. Antusias Bekerja
g. Atensi Terhadap

9
Pekerjaan
Kopetensi Sosial
3 a. Itensitas Komunikasi
b. Kerjasama

Nilai Praktek Kuliah Kerja Usaha

Np= 5Nkp+3Nkn + 2Nks

10

Dolok Merangir, Oktober 2021

Depertemen Keuangan PT.

Bridgestone Sumatra Rubber Estate

HORJA SIHOMBING

PEMBIMBING
LEMBAR PENILAIAN
PROGRAM KULIAH KERJA USAHA (KKU)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SISINGAMANGARAJA XII TAPANULI
( UNITA)

Nama : NOVA LESTARI SIREGAR


NIM : 180301037
Tempat KKU : Bagian Departemen Keuangan PT. Bridgestone Sumatra
Rubber Estate

No Aspek Yang Dinilai Nilai Keterangan


1 Sistematika/ Teknik(ST) Penulisan
2 Uraian / Deskripsi (DS)
3 Pembahasan/ Analisis dan

Kesimpulan (PK)

Nilai Laporan (NL)


NL = 3St + 3Ds + 4Pk
10

Silangit, Oktober 2021


Dosen Pembimbing

RONAL DONRA SIHALOHO,SE,MSi

11
1

Anda mungkin juga menyukai