Malformasi Kongenital 2
Malformasi Kongenital 2
MALFORMASI KONGENITAL 2
Oleh:
Nama : Yefiandini Maya Wibawanti
NIM : 215130100111034
Kelas : 2021 B
Kelompok : B6
Nama Asisten : Ai Nur Habibah
“Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan yang berjudul
Malformasi Kongenital 2 ini adalah hasil kerja saya sendiri dan tidak mengandung unsur
plagiarism. Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan”
1. Kelainan genetik dan kromosom : kelainan yang bersifat keturunan dan terdapat pada
keluarga yang berdekatan (Angelina, 2016).
2. Kelainan pada kepala : kelainan anencephalus, hidrocphalus (Angelina,2016).
3. Sindroma Down : Contoh dari kelainan bawaan akibat kelainan pada kromosom
(Angelina, 2016).
4. Kelainan kongenital : kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasiI konsepsi sel telur (Angelina, 2016).
5. Teratogen : obat, zat kimia, infeksi, penyakit ibu yang berpengaruh pada janin sehingga
menyebabkan kelainan bentuk atau fungsi pada bayi yang dilahirkan (Anita, 2017).
6. Asam folat : salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin. (Anita, 2017).
7. BBL : variabel convounding (pengecoh /pengganggu) (Ellyati, 2019).
8. Multiple congenitals : gabungan dari dua atau lebih dari penyebab yang dikenal
menimbulkan suatu (Wikaningrum, 2019).
9. Digestive system sistem pencernaan terdiri dari atresia ani dan Hirschsprung
(Wikaningrum, 2019).
10. Kelainan pada daerah labio-palatum : kelainan yang oleh beberapa peneliti dimasukkan
ke dalam sistem percernaan (Wikaningrum, 2019).
BAB I
PENDAHULUAN
Hasil
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dapat diketahui :
1. Penyakit yang disebabkan oleh malformasi kongenital sudah banyak terjadi.
2. Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi
yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.
3. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus,
lahir mati atau kematian segera setelah lahir.
4. Kematian bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan
oleh kelainan yang cukup berat, hal ini seakan-akan merupakan suatu
seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan.
4.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum kedepannya lebih jelas penjelasan materi dan lebih
lengkap untuk buku penuntun praktikumnya. Praktikan diharapkan hadir tepat
waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, Christin. 2016. Faktor Kelainan Kongenital Pada Bayi Baru Lahir Di Ruang
Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek. Jurnal Dunia Kesmas Volume 5. Nomor
2.
Anita. 2017. Faktor Penyakit Infeksi, Penggunaan Obat Dan Gizi Ibu Hamil Terhadap
Terjadinya Kelainan Kongenital Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan, Volume
VIII, Nomor 1.
Chattar, V. P. A Rare Case Of Hydrocephalic Monster In Non Descriptive Goat.
International Journal Of Science, Environment And Technology, Vol. 7, No
52018, 1528 – 1531
Ellyati, Sri. 2019. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelainan Kongenital Pada
Anak. Journal Educational of Nursing (JEN) Vol.2 No.2.
Hapuarachchi.Nadika.2013. Disproportionate Dwarfism in a Wild AsianElephant. Short
Communication Gajah 38 (2013) 30-32.
Purwoko, Mitayani. 2019. Faktor Risiko Timbulnya Kelainan Kongenital.Vol. 6 No.1.
Sihombing, Rikkit. 2020. Teknik Pengujian Toksisitas Teratogenik pada Obat Herbal.
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 9, No 1, Tahun 2020, 31-36
Wikaningrum, Riyani. 2019. Prevalensi bayi lahir cacat (Malformasi Kongenital). Jurnal
Kedokteran Yarsi 17 (2) : 101-110.
LAMPIRAN
Resume
Screenshot kehadiran
Referensi yang di pakai