UNIVERSITAS PERADABAN
BUMIAYU
PERNYATAAN
Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian /
karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila
ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi,
maka saya bersedia menerima sanksi skripsi beserta gelar saya dibatalkan serta
diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bumiayu, …………………..2021
Yang menyatakan
Efel Rizky
NIM 42215004
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Ketua Jurusan Agribisnis
Di
Bumiayu
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksian terhadap penulisan skripsi yang
berjudul “Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Kentang di Kaligua”
Nama : Efel Rizky
NIM : 42215004
Jenjang : Strata 1
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Sains dan Teknologi
Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan dalam ujian skripsi.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Bumiayu, ………………2021
Siti Mudmainah
NIDN 0603018202
MOTTO
Sesungguhnya Bersama kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain)
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Qs. Al Insyiroh 6-8)
Man jaddah wajadah, selama kita bersungguh-sungguh, maka kita akan memetic buah
yang manis, segala keputusan hanya ditangan kita sendiri, kita mampu untuk itu (B.J.
Habibie)
Masa depan itu dibeli oleh masa sekarang. Oleh apa yang kita pikirkan, putuskan dan
lakukan pada masa sekarang (Mario Teguh)
Apa yang kita buat, inilah yang akan jadi cerita kita, maka lakukanlah semuanya
dengan maksimal dan ikhlas (Efel Rizky)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas ridho Alloh SWT saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik, karya saya persembahkan kepada :
1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak Frman Arif A dan Ibu Linda L dengan segala
kasih sayangnya yang tulus mendoakan serta mendukung penulis
2. Adik tercinta atas dukungan dan doanya
3. Sahabat-sahabat jurusan Agribisnis terutama Angkatan tahun 2021 Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Peradaban Bumiayu.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
PERNYATAAN...........................................................................................
NOTA DINAS PEMBIMBING...................................................................
PENGESAHAN...........................................................................................
MOTTO.......................................................................................................
PERSEMBAHAN........................................................................................
ABSTRAK...................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Perkembangan Agribisnisi...................................................
1. Agribisnis dan Konsepnya............................................
2. Lingkup Kegiatan Agribisnis........................................
B. Tujuan Agribisnis.................................................................
C. Manfaat Agribisnis...............................................................
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................
A. Budidaya Kentang................................................................
B. Pengendalian Hama..............................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................
A. Letak Geografis Desa...........................................................
B. Instrumen Penelitian.............................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................
A. Hasil Penelitian.....................................................................
B. Pembahasan..........................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
LAMPIRAN / GAMBAR............................................................................
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN
PETANI KENTANG DI DESA PANDANSARI
PAGUYANGAN BREBES
ABSTRAK
Perubahan iklim telah terjadi secara global dan memberikan dampak di hamper
seluruh sector kegiatan (Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika, 2011).
Menurut Balitbang Pertanian (2011) Sektor Pertanian merupakan salah satu sector
yang mendapat dampak dari perubahan iklim, dan sector yang paling terancam,
menderita dan rentan (Vulnerable) terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim
memberikan dampak nyata terhadap hasil produksi gagal panen, terutama pada
tanaman pangan dan hortikultura (Kurniawati, 2012).
Peningkatan Ketahanan Sistem di dalam masyarakat tani sebagai upaya
mengurangi resiko bahaya perubahan iklim perlu dilakukan melalui adaptasi. Desa
Pandansari merupakan salah satu desa di Kecamatan Paguyangan dengan komiditi
unggulan berupa kentang. Perubahan iklim yang terjadi secara global mendorong
petani kentang di Desa Pandansari untuk melakukan adaptasi agar kuantitas dan
kualitas hasil pertanian tidak menurun.
Tujuan dari penelitian ini adalah a) mendeskripsikan pengetahuan petani
kentang di Desa Pandansari terhadap perubahan iklim, b) mendeskripsikan strategi
adaptasi petani kentang di Desa Pandansasri terhadap perubahan iklim, dan c)
menganalisis factor-faktor yang memiliki peluang bagi petani kentang di Desa
Pandansari dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim. Kegunaan
penelitian ini adalah : a) sebagai referensi penelitian dengan topik serupa, dan b)
memberikan pandangan kepada petani Desa Pandansari dalam peningkatan upaya
adaptasi terhadap perubahan iklim.
INCOME INCREASING STRATEGY
POTATO FARMERS IN PANDANSARI VILLAGE
PAGUYANGAN BREBES
ABSTRACT
Climate change has occurred globally and has an impact in almost all sectors
of activity (Meteorology, Climatology and Geophysics Agency, 2011). According to
the Agricultural Research and Development Agency (2011) the agricultural sector is
one of the sectors affected by climate change, and the sector most threatened,
suffering and vulnerable (vulnerable) to climate change. Climate change has a real
impact on crop failure, especially for food crops and horticulture (Kurniawati, 2012).
Increasing System Resilience in farming communities as an effort to reduce
the risk of climate change hazards needs to be done through adaptation. Pandansari
Village is one of the villages in Paguyangan District with a superior commodity in the
form of potatoes. Climate change that is happening globally encourages potato
farmers in Pandansari Village to make adaptations so that the quantity and quality of
agricultural products does not decline.
The objectives of this study were a) to describe the knowledge of potato
farmers in Pandansari Village on climate change, b) to describe the adaptation
strategies of potato farmers in Pandansasri Village to climate change, and c) to
analyze the factors that have opportunities for potato farmers in Pandansari Village to
do so. adaptation to climate change. The uses of this research are: a) as a reference for
research with similar topics, and b) providing views to farmers in Pandansari Village
in increasing adaptation efforts to climate change.
BAB I
PENDAHULUAN
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, dari kata Agri artinya pertanian dan
Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indqnesia (KBBI) kata agribisnis mengacu pada kata agrobisnis dimana
artinya usaha yang berhubungan dengan (tanah) pertanian. Sedangkan dari wikipedia,
agribisnis diartikan sebagai sebuah bisnis yang bergerak dibidang bertanian atau yang
mendukung segala jenis bentuk kegiatan pertanian, mu|ai’dari hulu hingga hilir.
Penyebutan “hulu" dan “hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa
agribisnis bekerjalpada rantai sektor pangan (food supply chain). Sederhananya
agribisnis bisa diartikan sebaglai usaha pertanian yang berorientasi memperoleh
keuntungan. lndustri “hulu merupakan industri yang hanya mengolah bahan mentah
menjadi pangan setengah jadi. lndustri ini sifatnya hanya menyediawkain bahan baku
untuk kegiatan industri yang lain. Sedangkan lndustri hilir yaitu industri yang
mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan
dapat langsung dipakai atau dinikmati Oleh konsumen. Agribisnis mencakup semua
kegiatan industri hulu dan hilir.
Menurut beberapa pakar,: agribisnis sendiri memiliki beberapa pengertian,
dan berikut adalah pengertian agribisnis menurut para ahli:
1. Menurut Sjarkowi dan Sufri. Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan
dengan kegiatan' ,produksi pertanian, ‘yang meliputi pengusaha input pertanian
dan'atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan
pengelolaan hasil pertanian.
2. Menurut Arsyad dkk. Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha “yang meliputi
salah satu atau, keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan
pemasaran produk-produlmk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti
luas. "
3. Menurut Wibowo dkk. Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas
mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk
yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu
sama lain.
4. Menurut Austin. Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang me-Iiputi
kegiatan usaha tani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana dan prasarana
produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-
kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada
konsumen.
5. Menurut Drillon. Agribisnis adalah sejumlah total dari ' seluruh kegiatan yang
menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan
yang. dilakukan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari
produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.
6. Menurut Cramer and Jensen. Agribisnis adalah suatu kegiatan yang nsangat
kompleks, melipufi : industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian dan
hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi bagi bahan
pangan dan serat-seratan kepada pengguna atau konsumen.
Kentang (Solanum tuberosum L.) termasuk tanaman berkeping dua (dikotil) dari
keluarga Solanaceae. Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan mempunyai
kemampuan berkembang biak secara vegetatif melalui umbi. Budidaya kentang akan
tumbuh subur pada daerah beriklim dingin, suhu udara yang tinggi menyebabkan
tanaman tidak dapat membentuk umbi.
Ketinggian yang baik untuk budidaya kentang berada pada kisaran 1000-2000 meter
dari permukaan laut dengan suhu 14-22 derajat celcius. Curah hujan yang baik selama
periode pertumbuhan tanaman kentang adalah 1000-1500 mm. Apabila curah hujan
terlalu tinggi bisa menyebabkan kebusukan pada umbi.
Budidaya kentang di Indonesia, pertamakali dilakukan pada abad ke-18 di Cibodas,
Lembang, Pangalengan dan Tengger. Kemudian menyebar ke wilayah Sumatera
tepatnya di dataran tinggi kerinci. Saat ini banyak tempat di Indonesia menjadi sentra
budidaya kentang. Prospek usaha budidaya kentang sangat menjanjikan.
Pengolahan tanah
Pertama-tama hal yang harus perhatikan dalam budidaya kentang adalah keadaan
tanah yang akan dipakai, apakah keadaan tanah gembur atau padat. Untuk tanah yang
padat diperlukan pembajakan atau pencangkulan dengan kedalaman kurang lebih 30
cm. Setelah selesai dibajak tanah didiamkan selama 2-3 hari, kemudian digaru
sedalam 5 cm, lalu diamkan selama satu minggu. Untuk kondisi tanah yang gembur,
pengolahan cukup dengan digaru saja, lalu biarkan selama satu minggu. Waktu
pembiaran sampai satu minggu bertujuan untuk memperbaiki aerasi tanah.
Perlu juga diperhatikan kondisi kelembaban tanah. Kentang merupakan tanaman yang
sensitif, keadaan tanah tidak bisa terlalu basah atau terlalu kering. Banyak usaha
budidaya kentang yang kandas karena tidak memperhatikan kelembaban tanah.
Apabila kondisi tanah basah, siapkan sistem irgasi berupa garitan yang agak
ditinggikan. Bila kondisi tanah kering lakukan penyiraman. Setelah lewat satu
minggu tanah diratakan dan dibuat garitan. Lebar garitan umumnya 80 cm dengan
ketinggian 5 cm.
Pemupukan tanaman kentang
Pada permukaan garitan tebarkan pupuk kandang, atau dapat juga dibuat lubang-
lubang untuk menempatkan pupuk secara terpusat untuk menghindari tergerusnya
pupuk. Pemberian pupuk kandang yang ideal untuk budidaya kentang adalah 20-50
ton per hektar, tergantung pada tingkat kesuburan tanah. Selain pupuk kandang,
tambahkan NPK sebanyak 350 kg per hektar. Cara pemberian NPK bisa disebar atau
secara terpusat dengan membuat lubang-lubang dekat umbi yang ditanam pada
garitan.
Penanaman bibit kentang
Sebelum siap ditanam, umbi bibit harus disimpan dulu selama kurang lebih tiga
bulan. Fungsinya agar umbi tersebut ketahuan sudah bisa bertunas dengan baik,
karena umbi kentang mempunyai masa dormasi. Umbi yang telah bertunas, lakukan
seleksi pemangkasan tunas. Tunas yang panjangnya lebih dari 2 cm dibuang, karena
tunas yang terlalu panjang kurang baik untuk ditumbuhkan. Berat umbi yang baik
untuk bibit berkisar 30-50 gram per buah.
Letakan umbi yang telah dipangkas dalam garitan, diatas pupuk yang telah disebar
atau didekat lubang-lubang yang telah dikasih pupuk. Jarak tanam dalam garitan
berkisar 20-30 cm. Setelah umbi diletakan, timbun dengan tanah sehingga
membentuk guludan setinggi 10-15 cm. Biarkan bagian kiri dan kanan guludan
membentuk parit untuk drainase.
Pemeliharaan tanaman kentang
Tindakan pemeliharaan terdiri dari penyiraman, pengguludan, pengendalian gulma,
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Periode pemeliharaan tanaman dalam
budidaya kentang memerlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Pemeliharaan
tanaman kentang harus disiplin dan taat jadwal.
Penyiraman tanaman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca. Di daerah lembab dan
sering turun hujan, relatif tidak memerlukan penyiraman. Apabila keadaan tanah
terlihat kering baru lakukan penyiraman, namun harus diperhatikan kondisi tanah
jangan sampai terlalu basah, apalagi sampai tergenang.
Penyiangan gulma
Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan. Biasanya
dilakukan setelah satu bulan penanaman. Gulma bisa dibersihakan dengan sabit atau
koret, setelah gulma dibersihkan guludan diperbaiki. Penyiangan gulma berikutnya
dilakukan setelah tanaman berumur dua bulan. Setelah itu, tidak diperlukan lagi
penyiangan, karena tajuk tanaman sudah rimbun sehingga gulma sulit tumbuh.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya
kentang. Produktifitas tanaman kentang sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan
tanaman. Penyemprotan fungisida maupun insektisida dimulai sejak tanaman
berumur 10 hari. Interval penyemprotan dilakukan dua kali seminggu, atau
tergantung dari gejala kerusakan yang terlihat.
Obat-obatan yang diberikan berupa fungisida (dithane dan vondozeb) dan insektisida
(hostathion). Konsentrasi yang dianjurkan sesuai dengan petunjuk penggunaan pada
label. Selain dengan penyemprotan, pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan
juga dengan rotasi tanaman. Lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman kacang-
kacangan atau palawija. Waktu rotasi tanaman diperlukan sekurang-kurangnya 2-3
tahun, baru lahan bisa ditanamai tanaman kentang lagi.
Jenis-jenis hama dan penyakit yang biasa ditemukan dalam budidaya kentang di
Indonesia antara lain:
Busuk daun (Phytophthora infestans)
Penyakit layu bakteri (Pseudomonas Solanacearum)
Bercak lunak (Altenaria Solani)
Penyakit layu fusarium (Fusarium Oxysporum)
Virus gulung daun (PLRV)
Root knot nematodes (Meloidogyne Spp.)
Ulat gulung (Phthorimae Operculella)
Pekung (Rhizoctonia Solani)
Virus (Virus X, Virus Y, Virus S)
Oteng-oteng (Epilachna Puntata)
Ulat tanah (Agrotis Ipsilon)
Kutu daun hijau (Myzus Persicae dan Aphis Nasturtii)
Orong-orong (Cryllotalpa Sp.)
Pemanenan budidaya kentang
Umur tanaman kentang sampai siap panen bergantung pada jenis varietas, tinggi
lahan dan musim. Secara umum satu siklus budidaya kentang sampai umbi siap
dipanen antara 80-120 hari. Pemanenan harus diperhatikan, jangan terlalu dini atau
terlalu tua. Panen yang terlalu dini, membuat kualitas kentang rendah karena
pembentukan karbohidrat dlam umbi masih belum optimum. Sedangkan pemanenan
yang terlalu tua meningkatkan resiko umbi kentang terserang penyakit dan rusak.
Untuk mengecek kesiapan panen, umbi kentang digali secara acak. Pengambilan
sampel harus dilakukan secara merata sehingga mewakili lokasi tanam. Umbi yang
sudah diambil dilihat tingkat kematangannya. Atau, bila kita sudah terampil bisa
dengan cara memperhatikan bentuk dan warna daun. Tanaman yang siap panen,
warna hijau daunnya mulai pudar dan terlihat kering.
Pemanenan bisa dilakukan dengan garpu, dalam hal ini harus diperhatikan benar
jangan sampai garpu melukai bagian umbi. Apabila takut umbi rusak terkena sosokan
garpu, pemanenan bisa dilakukan dengan kored, atau cangkul tangan. Dengan alat ini
resiko kerusakan lebih kecil, namun proses panen lebih lama. Setelah umbi digali,
biarkan beberapa saat atau jemur untuk beberapa saat. Sehingga lapisan tanah yang
menyelimuti umbi mudah dibersihkan. Lalu kemas umbi kentang kedalam karung
atau keranjang.
Penggunaan Pestisida Nabati
Aplikasi :
Larutan disemprotkan pada tanaman.
2 Nematoda Biji Nimba Biji nimba 50 g ditumbuk halus + 10
(Azadirachta indica) cc alkohol + air 1 l, diendapkan
semalam, lalu disaring.
Aplikasi :
Disemprotkan langsung pada tanaman
atau hama. Hama akan mati setelah 2
– 3 hari.
3 Jamur, bakteri dan Daun tembakau Daun tembakau (sebaiknya limbahnya)
nematoda (Nicotiana tabacum) 200 kg dihancurkan menjadi serpihan
kecil.
Aplikasi :
Benamkan cacahan serpihan limbah
daun tembakau sebanyak 200 kg per
hektar di sekitar perakaran tanaman
atau dibenamkan bersama pupuk.
Biji nimba atau daun Biji nimba 20 g atau daun nimba 50 g
nimba + sabun colek/deterjen 1 g + air 1 liter,
ditumbuk/dihancurkan, diendapkan
semalam, lalu disaring.
Aplikasi :
Disemprotkan langsung ke tanaman
yang terserang penyakit atau
disiramkan ke daerah perakaran.
No Sasaran Nama Tanaman Cara pembuatan ramuan dan
aplikasi
4 Layu bakteri, Daun cengkih Daun cengkih 50 – 100 g dihancurkan
busuk daun (Syzygium sampai berbentuk serbuk atau tepung.
aromaticum) Aplikasi :
Taburkan dan benamkan tepung daun
cengkih ke dalam tanah disekitar
perakaran tanaman.
5 Ulat Daun sirsak, daun Daun sirsak 50 lembar + daun
tembakau tembakau satu genggam + sabun
colek/ deterjen 20 g + air 20 l,
dihancurkan/ diendam, diendapkan
semalam, disaring.
Aplikasi :
Larutan diencerkan dengan air
sebanyak 50 – 60 l. Larutan
disemprotkan ke tanaman yang
terserang atau langsung pada hama
yang terdapat di tanaman.
No Sasaran Nama Tanaman Cara pembuatan ramuan dan
aplikasi
6 Penggorok daun, AGONAL 866 atau Untuk 1 ha :
kutu daun, busuk NISELA 866 : Nimba 8 kg + serai wangi 6 kg +
daun Nimba lengkuas 6 kg
Serai wangi
Lengkuas
TIGONAL 866 atau Untuk 1 ha :
KISELA 866 : Kipahit 8 kg + serai wangi 6 kg +
Kipahit lengkuas 6 kg
(Tithonia
diversifolia)
Serai wangi
Lengkuas
PHROGONAL 866 Untuk 1 ha :
atau Kacang babi 8 kg + serai wangi 6 kg
BISELA 866 : + lengkuas 6 kg
Kacang babi
(Tephrosia
candida)
Lengkuas
TITHONICUM 106 Untuk 1 ha :
atau Kipahit 10 kg + tembakau 6 kg
KIBAKAU 106 :
Kipahit
Tembakau
TITHOMA 102 atau Untuk 1 ha :
KIMINDI 102 : Kipahit 1 kg + Mindi 2 kg
Kipahit
Mindi
(Melia
azedarach)
Membuat ramuan dari semua bahan
tersebut.
Semua bahan dicacah, dicampur,
digiling halus, ditambah 20 liter
air bersih, diaduk selama 5 menit,
diendapkan selama 24 jam, lalu
disaring. Larutan atau ekstrak kasar
diencerkan 30 kali dengan air bersih
sebanyak 580 liter, hingga volume
ekstrak kasar menjadi 600 liter.
Tambahkan 0.1 g sabun atau
deterjen per 1 liter ekstrak (60 g per
600 liter ekstrak)
Aplikasi :
Larutan disemprotkan ke seluruh
bagian tanaman pada sore hari.