Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Nadia Oktalina

Nim : 2020010200011

Jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia

Ulasan Puisi

Menari Di Atas Penderitaan Rakyat

Mengulas Puisi "Ha Ha Ha Di Tengah Pandemi"

Karya Nanoq da Kansas

Karya sastra merupakan sebuah media yang digunakan oleh seorang sastrawan atau penuslis
untuk menuangkan isi pikiran dan perasaannya berdasarkan imajinasi penulis maupun kenyataan. Karya
sastra turut serta melengkapi bidang studi sastra meliputi kritik sastra karena, jika tidak ada sastra maka
kritik tidak bisa menemukan objek yang akan dikaji. Setiap karya sastra mempunyai kekurangan dan
kelebihan, hal itu dapat diketahui dengan kritik sastra.

Kritik sastra adalah penafsiran karya sastra yang lebih luas lagi untuk mendapatkan nilai- nilai
baru, dan menilai baik, buruknya suatu karya sastra tersebut. Karya sastra yang dapat di kritik meliputi
novel, cerpen, maupun puisi. Pada karya Nanoq da Kansas ini, kita akan mengulas sajak puisi yang
berjudul “ha ha ha Di Tengah Pandemi”. Sajak merupakan puisi baru yang berbentuk bebas dari aturan
dalam pembentukan baris, kata-kata, rangkap, maupun irama. Lahirnya sebuah karya sastra puisi karena
penulis biasanya merasa gelisah melihat kehidupan- kehidupan yang ia lihat disekitarnya,kemudian
penulis menuangkan persaannya ke dalam sajak puisi.

Pada sajak puisi " Ha Ha Ha Di Tengah Pandemi" karya " Nanoq da Kansas" merupakan puisi
yang terbit pada tahun ini yaitu, 2021. Sajak Puisi “ ha ha ha Di Tengah Pandemi” terdapat 12 bait. Pada
sajak puisi ini penulis menggunakan sajak bebas yang tidak mempunyai bentuk bunyi yang sama. Puisi
ini bertemakan permasalah ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat di masa pandemi. Rasa yang di
berikan oleh Nanoq da Kansas dalam sajak puisi “ha ha ha Di Atas Pandemi” ini menunjukan perasaan
marah, kesal,dan kecewa terhadap pemerintah karena lambatnya pemerintah untuk turun tangan dalam
menolong ekonomi rakyat yang berdampak pandemi. Diksi dari puis ini lebih bnyak menggunakan kata-
kata sindiran yang mengarah pada majas sindiran dan juga menggunakan kata-kata anekdot. Anekdot
merupakan kata-kata sindiran atau krtikan untuk menggambarkan suatu kejadian yang banyak
melibatkan tokoh-tokoh terkenal. Puisi ini menyindir para pemerintah yang kurang tegas untuk
melaksanakan tugasnya untuk melayani rakyat sebagai pemerintah negara yang baik. Terlihat dari bait 1
"Mereka keasyikan berdeposito di bank, banyak dana mengendap tak tersalurkan"

Puisi ini menunjukan sisi perjuangan rakyat indonesia melawan pandemi dan kecewa dengan
harapan yang diberikan presiden dengan berbagai janji- janji yang dikatakan dalam pidato- pidatonya
yang tidak berjalan seperti apa yang diharapkan masyarakat . Hal ini di tunjukakan dalam bait 1 "banyak
dana mengendap tak tersalurkan, padalah pak presiden terlalu banyak janji kedapa rakyat yang
mendadak kolaps". Dan pada bait ke 5 "Hampir sebulan rakyat menunggu, bantuan sembako dan blt
datang tapi banyak yang melongo, bantuan tak sesuai data yang disetor". Bantuan dari pemerintah
menjadi angan-angan belaka bagi masyarakat, sehingga masyrakat banyak mengeluh merasa dibohongi
pemerintah karena, pemerintah terlihat tidak serius menganggapi permasalahan-permasalahan
ekonomi masyarakat yang sangat krisi di masa pandemi ini. Rakyat perlu keadilaan dalam hak-hak untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tetapi, pada kenyataanya pemerintah hanya fokus mencari
panggung, membuat banyak himbauan-himbauan tetapi tidak pernah ada hasil yang memuaskan untuk
rakyat. Rakyat memang tidak hanya membutuhkan vaksin di masa pandemi ini namun juga
membutuhkan bantuan sembako dari pemeintah yang memang bertugas untuk melayani rakyat.

Menurut pendapat saya sajak puisi “Ha Ha Ha Di Tengah Pandemi” karya Nanoq da Kansas ini
sudah bagus dan menarik, karena sangat mewakiliki suara hati rakyat dengan menunjukan bukti-bukti
nyata yang dilakukan pemerintah di masa pandemi ini. Penulis menggunakan kata-kata yang mudah
dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari yang membuat pembaca dengan mudah
menafsirkan pokok yang di bahas dalam puisi ini. Kekurangan dari puisi ini yaitu banyaknya
menggunakan bahasa sarkasme atau bahasa kasar yang terlalu pulgar jika di tunjukan di depan umum
untuk majelis negara.

Anda mungkin juga menyukai