2. Efek rum ah kaca adalah proses m eningkatnya suhu rata-rata perm ukaan bum i karena lapisan
atmosfer bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di bumi makin
panas karena sinar m atahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atm osfer dim ana panas bum i
terperangkap karena terhalang oleh gas emisi seperti karbondioksida pada atmosfer.
Dam pak efek rum ah kaca adalah pem anasan global. Hal ini m engancam selurus ekosistem
akibat kenaikan suhu bumi.
Pada gam bar A efek rum ah kaca m erupakan krisis lingkungan dan kem anusiaan yang terjadi
di bumi. Suhu permukaan bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh gas karbon
dioksida yang makin banyak dari hari ke hari, dan menjadikan bumi makin panas.
Penebangan liar dan pembakaran hutan makin maraknya sehingga menyebabkan
berkurangnya m edia untuk m engurangi efek rum ah kaca. Tak hanya itu, pem bakaran hutan
secara besar-besaran juga m enjadi penyebab m eningkatnya efek rum ah kaca. Jika hutan
dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan
dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar matahari. Sama hal nya dengan
penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan juga akan berdam pak buruk pada kualitas
udara, tetapi juga dapat m eningkatkan konsentrasi gas rum ah kaca di atm osfer. Pada industri
pertanian penggunaan pupuk Non organik ternyata membawa dampak buruk bagi
lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa m enghasilkan gas rum ah kaca, yang nantinya
dilepaskan ke udara.
Pada gam bae B efek rum ah kaca diakibatkan sem akin hari, suhu diperm ukaan bum i terasa
sem akin panas, terbukti dengan sem akin banyaknya es yang m encair di kutub utara. Akibat
efek rumah kaca dan pemanasan global ini adalah mencairnya es di kutub yang juga
mengancam ekosistem. Mencairnya es ini menyebabkan kenaikan air laut sehingga
m enenggelam kan daerah-daerah rendah. Jika suhu perm ukaan bum i m engalam i kenaikan
akibat efek rum ah kaca, bukan tidak m ungkin bongkahan es di kutub utara dan selatan akan
mencair dalam jumlah besar.
3. Pestisida m erupakan obat-obatan atau senyaw a kim ia yang um um nya bersifat racun yang
digunakan untuk m em basm i pengganggu tanam an baik ham a, penyakit m aupun gulm a.
Penggunaannya dengan cara yang tepat dan aman merupakan hal mutlak yang harus
dilakukan m engingat pestisida adalah bahan yang beracun. Penggunaan pestisida yang salah
atau pengelolaannya yang tidak bijaksana akan m enim bulkan dam pak negatif baik langsung
maupun tidak langsung bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Ekologi adalah suatu ilm u yang m em pelajari hubungan tim bal balik antara m akhluk hidup
dengan lingkungannya.
Berdasarkan gam bar tersebut dapat dikaji dari sisi ekologi bahw a hal tersebut m enim bulkan
dampak yang signifikan dengan ekstetika dan tata ruang sebuah kota atau masalah
lingkungan sekitar bantaran sungai sehingga m enyebabkan daerah bantaran sungai m enjadi
kumuh.
Daerah bantaran sungai m erupakan m asalah yang m enguasai kota-kota besar di Indonesia.
Kaw asan identik dengan kondisi padat dan juga m iskin. Hal ini disebabkan karena kaw asan
perm ukim an kum uh dapat diidentifikasi sebagai lingkungan yang berpenghuni padat dengan
kondisi sosial ekonom i m asyarakat yang rendah, jum lah penduduk yang sangat rapat dan
ukurannya dibawah standar , sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat teknis dan
kesehatan serta hunian dibangun diatas tanah m ilik negara atau orang lain. Bisa dikatakan
permukiman kumuh itu muncul karena minimnya pilihan.
Dam pak yang sering ditim bulkan oleh pem ukim an kum uh dibantaran sungai adalah banjir.
Pem ukim an kum uh m enyebabkan hilang nya daerah penyerapan air, m enyem pitnya sungai,
dan polusi di sungai. Karena memang secara teori bantaran sungai seharusnya menjadi
daerah luapan saat hujan tinggi, w ajar saja perm ukim an-perm ukim an liar itu terendam banjir
saat musim penghujan tiba.