Anda di halaman 1dari 22

APLIKASI PADA MESIN DIESEL

SISTEM KONVENSIONAL MESIN TOYOTA

DISUSUN OLEH :
1. Setiawan (5192422005)
2. Fitri Oktaviana M (5192422002)
3. Anggi Talenta Samosir (5193322001)
4. Rikjen Triadmojo Malau (5192422001)
5. Andre Sitepu (5192422006)
6. Aldo Nainggolan (5193322002)

Dosen Matkul : - Drs. Andi Bahar, M.Pd


Henry Iskandar, S.P.d., M.Pd.T.

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat
dan Penyertaan-Nya, kami masih bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Yang mana
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah teknologi motor diesel. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu dalam mengerjakan tugas ini, terutama
kepada Dosen Pengampu kami yaitu Bapak Drs. Andi Bahar, M.Pd. Henry Iskandar, S.P.d.,
M.Pd.T.
Adapun ulasan-ulasan yang kami paparkan yaitu mengenai Materi Tentang mesin diesel
Toyota mulai dari komponen mesin, bahan bakar, sampai hasil pembakaran. Terlepas dari
itu semua, saya juga menyadari bahwa tugas yang saya kerjakan ini masih ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi penyusunan kalimat maupun pembahasan materi nya serta
jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian yang membaca
Tugas ini dengan senang hati kami menerima dan membutuhkan saran, kritik serta ide-ide
dari pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar dari kelompok , jika ada kesalahan
mohon dimaafkan. Sekian dan Terimakasih.

Medan, November 2020 Hormat kami,

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................
D. Manfaat Penulisan......................................................................................................

BAB II ( PEMBAHASAN )..................................................................................................


A. Prinsip Kerja Mesin Diesel………………………………………………………………………………
B. Jenis Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel………………………………………………………….
C. Komponen Mesin Diesel………………………………………………………………………………….
D. Fuel System / Sistem Bahan Bakar Diesel……………………………………....................
E. Komponen Bahan Bakar Diesel Beserta Fuungsinya…………………………...............
F. Cara Kerja Mesin Diesel…………………………………………………………………………………
G. Emisi Gas Buang Mesin Diesel………………………………………………………………………..
H. Teknologi Terbarukan Pada Mesin Diesel………………………………………………………..

BAB III ( PENUTUP )………………………………………………………………………………………………….


A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mesin diesel merupakan jenis mesin yang umum digunakan pada kendaraan –
kendaraan besar dan industri. Namun tidak hanya pada jenis kendaraan besar atay industri,
mesin diesel juga saat ini sudah banyak ditemukan di kendaraan – kendaraan kecil seperti
mobil, kapal (boat), mesin pertanian, dll.
Pada saat ini industri otomotif makin berkembang, banyak perusahan otomotif yang
membuat dan mendesign mesin diesel dengan tipe dan merk dengan inovasi mereka
sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu motor diesel?
2. Karakteristik motor diesel?
3. Apa saja komponen motor diesel?
4. Bagaimana cara kerja motor diesel?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah teknologi motor diesel
2. Mahasiswa mampu mengetahui motor diesel
3. Mahasiswa mampu mengetahui komponen motor diesel
4. Mengetahui cara kerja motor diesel

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini dijadikan sebagai awal sebuah penelitian yang lebih
kompleks dengan lebih baik lagi, sehingga kedepannya penulis dapat membuat makalah
ataupun penelitian yang lebih baik lagi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP KERJA MESIN DIESEL


Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara
dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin
diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan
22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (4,0 MPa; 580 psi), dibandingkan dengan
mesin bensin yang hanya 8 hingga 14 bar (0,80 hingga 1,40 MPa; 120 hingga 200 psi).
Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai 550 °C (1022 °F). Beberapa saat
sebelum piston memasuki proses kompresi, bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang
bakar langsung dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan injektor supaya bercampur
dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Injektor memastikan bahwa bahan bakar
terpecah menjadi butiran-butiran kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar kemudian
menyala akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal penguapan
bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu tunggu selagi penyalaan, suara detonasi
yang muncul pada mesin diesel adalah ketika uap mencapai suhu nyala dan
menyebabkan naiknya tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh karena itu,
penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati
(sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang
langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection)
sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan
langsung dengan ruang bakar utama di mana piston berada dinamakan injeksi tidak
langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang


dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh
crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.

Tingginya kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi tanpa dibutuhkan


sistem penyala terpisah (pada mesin bensin digunakan busi), sehingga rasio kompresi
yang tinggi meningkatkan efisiensi mesin. Meninggikan rasio kompresi pada mesin
bensin hanya terbatas untuk mencegah kerusakan pra-penyalaan.
B. JENIS SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL
Macam Macam Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel
Secara umum ada dua jenis sistem bahan bakar pada mesin diesel, yakni :
1. Sistem konvensional
Sistem bahan bakar konvensional menggunakan mekanisme pompa injeksi untuk
menginjeksikan sejumlah solar melalui injektor dengan timming yang pas.
2. Sistem common rail
Sistem commonrail serupa dengan sistem EFI pada mesin bensin, dimana
pembukaan injektor sudah diatur oleh komponen kelistrikan mesin. Sehingga volume
dan timming penginjeksian bisa berlangsung lebih efektif. Selengkapnya mengenai
common rail bisa anda baca pada cara kerja diesel common rail.
Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel
Prinsip kerja diesel fuel system adalah mengabutkan sejumlah solar kedalam ruang
bakar dengan tekanan tinggi sesuai timming pengapian. Itu artinya, solar yang keluar
dari dalam injektor ada ketika mesin berada pada top compression. Sementara solar
yang keluar juga dituntut agar bisa mengabut (menyebar) agar pembakaran bisa merata
secara serentak. Untuk itu, tekanan penginjeksian diesel cukup besar mencapai 100 –
250 bar dengan tekanan kompresi sekitar 40 bar dengan suhu 700 hingga 900 derajat
celcius. Sementara itu, solar memiliki titik nyala pada suhu 50 hingga 96 derajat celsius,
dengan kondisi temperatur ruang bakar mencapai 700 derajat celcius maka secara
otomatis solar langsung terbakar. Itulah sebabnya, pada mesin diesel tidak dilengkapi
dengan busi

C. KOMPONEN MESIN DIESEL


Mesin diesel lebih banyak digunakan untuk kendaraan besar seperti bus dan truk. Selain
itu ada beberapa mobil yang menggunakan jenis mesin ini. Sebut saja Toyota New
Innova dan Toyota New Fortuner.

Untuk komponen mesin diesel ada perbedaan dengan versi bensin. Perbedaan ini
disebabkan oleh sifat mesin diesel yang lebih keras. Dengan kondisi ini maka perlu
penyesuaian agar dari segi ketahanan bisa tetap prima. Tanpa perlu berlama-lama lagi,
inilah beberapa komponen mesin diesel dalam proses pembakaran.
1. Cylinder Block
Blok silinder merupakan komponen utama motor bakar. Dengan bentuknya yang
paling besar, maka fungsi utamanya adalah meletakan berbagai komponen mesin
lainnya. Tentunya yang mendukung proses kerja mesin. Cylinder Block terbuat dari
besi tuang dengan tingkat presisi tinggi. Ada beberapa komponen lain di dalamnya,
seperti silinder, water jacket, hingga oil feed lines.

2. Cylinder Head
Selanjutnya ada Cylinder Head yang juga terbuat dari besi tuang. Tapi ada juga yang
terbuat dari bahan aluminium dengan alasan lebih ringan. Komponen ini terdiri dari
beberapa komponen. Ada valve & spring, camshaft, rocker arm, dan ruang bakar
yang sangat penting untuk melakukan pembakaran. Adapun fungsi kepala kepala
silinder atau cylinder head ini berguna sebagai tempat pembakaran mesin dan
pemasangan busi.

3. Crankshaft
Dikenal juga sebagai poros engkol, komponen ini berguna untuk mengubah gerak
naik turun piston menjadi gerakan putar. Ada beberapa bagian dari poros engkol
sendiri, seperti crank pink, crank journal, dan weight balance.
4. Oil Pan
Oil Pan adalah sebuah bak khusus untuk menampung oli mesin. Walaupun hanya
untuk menampung saja, tapi keberadaannya sangat penting serta membutuhkan
konstruksi kuat. Inilah mengapa Oil Pan terbuat dari besi tipis atau bahan yang lebih
tebal lagi.

5. Timing Chain
Timing Chain terdapat dalam sistem mekanisme katup. Fungsi utamanya adalah
menghubungkan putaran dari engkol dan camshaft dengan sudut tertentu.
Bentuknya berupa rantai yang terletak di mesin bagian depan.

6. Piston dan Connecting Rod


Piston berguna untuk mengatur volume di dalam silinder agar proses kerja mesin
dapat berlangsung. Sementara Connecting Rod berfungsi untuk meneruskan gerak
naik turun piston ke bagian flywheel.
7. Flywheel
Flywheel atau disebut juga roda gila adalah komponen untuk menyeimbangkan
putaran mesin. Mengapa bisa begitu? Karena komponen ini mampu menyimpan
torsi. Fungsi lainnya adalah membantu menyalakan mesin dengan banyaknya mata
gigi di bagian terluarnya.
D. FUEL SYSTEM / SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL
Fuel System terdiri dari tangki dan injector. Tentu saja fungsinya adalah memberikan suplai
bahan b akar solar ke ruang bakar. Biasanya ada dua macam sistem bahan bakar mesin
diesel. Ada konvensional dan common rail. Dari keduanya, common rail lebih hemat dan
efisien.

Bahan bakar dari tank bahan bakar (fuel tank) dipompa oleh feed pump untuk
dikirimkan ke saringan bahan bakar (fuel filter). Di dalam fuel filter, bahan bakar
disaring terlebih dahulu agar jangan sampai kotoran ikut bersirkulasi ke dalam
system bahan bakar. Bahan bakar yang dipompakan oleh feed pump diatur
tekananya dengan menggunakan ofervlow valve ( pada beberapa model ada yang
menggunakan dua buah overvlow valve sekaligus). Bahan bakar di kompres oleh
pompa injkesi dan di injeksikan ke dalam ruang bakar pada tekanan 80-300 kg/ cm2
melalui pipa nozzle, nozzle holder dan injection nozzle.
Komponen timer yang terletak di bagian depan dari pompa injeksi untuk mengatur
waktu penginjeksian bahan bakar ke dalam ruang bakar sesuai dengan kecepatan
putar engine. Governor yang terletak di bagian belakang dari pompa injeksi
berfungsi untuk menstabilkan kecepatan putar engine dengan cara mengontrol
jumlah bahan bakar yang di injeksikan ke dalam ruang bakar.
Pada umumnya jumlah bahan bakar yang di kirim oleh feed pump lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah bahan bakar yang di injeksikan oleh pompa injeksi,
kelebihan bahan bakar tersebut akan di kembalikan lagi ke tanki bahan bakar yang
melalui saringan bahan bakar.
E. KOMPONEN BAHAN BAKAR DIESEL BESERTA FUNGSINYA
 kita akan membahas komponen sistem bahan bakar konvensional pada mesin diesel
beserta fungsinya.
Komponen Diesel Fuel System

1. Fuel Tank

Fuel tank atau tanki bahan bakar merupakan tempat khusus yang dijadikan penampung
bahan bakar sementara. Pada kendaraan, fuel tank berfungsi untuk menyimpan sumber
tenaga berupa bahan bakar minyak yang akan diubah ke bentuk panas.

Dalam sebuah mobil, biasanya terdapat tanki bahan bakar dengan kapasitas mencapai 42
liter untuk tipe mobil MPV. Sementara pada truk dan bus, kapasitas tanki bisa melebihi 100
Liter.

2. Pompa Solar

Pada sistem bahan bakar diesel dengan pompa injeksi in line, terdapat komponen bernama
pompa solar yang memiliki fungsi untuk menyalurkan solar dari tanki menuju pompa injeksi.
Fungsi ini, mirip pada pompa bensin pada mesin bensin.
Hanya saja, pompa solar ini bekerja secara mekanis dengan menggunakan sistem membran
yang menggunakan tekanan nok untuk menimbulkan gerakan maju mundur membran.
Lokasi pompa solar berada diarea pompa injeksi dan digerakan oleh camshaft pompa injeksi.

3. Primming Pump

Bisa diartikan sebagai pompa penjemput, atau pompa yang berfungsi menjemput solar dari
tanki secara manual. Artinya pompa ini akan menciptakan aliran solar dari tanki melalui
input manual dari operator meski mesin dalam keadaan mati.

Dalam hal ini, mekanik atau kita sebagai operator yang memberi input pompaan pada
pompa. Nah, keberadaan pompa primming ini sebenarnya untuk mengatasi masalah diesel
masuk angin. Apa itu ?

Masuk angin merupakan kondisi dimana udara masuk kedalam sistem injeksi bahan bakar.
Tentu kondisi ini bisa menimbulkan kegagalan pengapian diesel, karena sifat udara yang bisa
dikompresi akan membuat tekanan injeksi solar drop. Untuk mengeluarkan udara ini,
dilakukan proses bleeding melalui pompa primming.
4. Filter solar

Fungsi filter saya rasa sudah jelas untuk membersihkan solar dari kotoran. Pada filter solar
diesel ada dua unit. Unit pertama terletak pada saluran input pompa solar, unit ini disebut
dengan saringan kasa. Fungsi saringan kasa adalah untuk mencegah kotoran dengan
diameter besar memasuki line injeksi.

Sementara unit kedua, terletak sebelum memasuki pompa injeksi. Unit ini biasa disebut
saringan halus. Saringan halus terbuat dari serat kain dengan lubang yang cukup kecil,
fungsinya untuk mencegah kotoran dengan partikel kecil dan memisahkan air dari aliran
solar.

Berbeda dengan saringan kasa, saringan halus memiliki batas pemakaian. Biasanya setiap 20
hingga 30 Km pemakaian harus diganti. Hal ini dikarenakan kotoran yang tersaring akan
mengendap pada permukaan element saringan.

Advertisement

5. Pompa Injeksi
Pompa injeksi memiliki beberapa fungsi antara lain ;

 Memperbesar tekanan solar


 Menekan aliran solar sesuai timming
 Menahan tekanan solar yang sudah masuk ke injektor
 Mengatur RPM mesin diesel

Secara umum ada dua jenis pompa injeksi yang digunakan, yaitu pompa injeksi tipe
inline dan tipe distributor. Keduanya sama-sama berfungsi menaikan tekanan solar sesuai
timming pengapian, perbedaannya terletak pada mekanisme pengerjaannya.

Pada tipe inline, memiliki jumlah element pompa sesuai jumlah injektor. Teknik penaikan
tekanan dilakukan oleh plunger melalui camshaft yang diatur pada sudut tertentu.
Sementara pada tipe distributor, hanya memiliki satu element pompa yang melayani
seluruh injektor. Teknik penaikan tekanan dilakukan oleh poros yang menekan plat nok agar
bergerak maju.

Sementara itu, pengaturan RPM dilalukan dengan mengatur volume solar yang dinjeksikan
kedalam ruang bakar melalui mekanisme governoor.

6. Injektor
Injektor berfungsi mengeluarkan solar bertekanan tinggi dalam bentuk kabutan. Perlu
diketahui juga, kinerja injektor dipengaruhi oleh tekanan bahan bakar pada pompa injeksi,
karena semakin kuat tekanan injeksi maka semakin kuat pula solar didalam injektor
menekan niple jet.

Cara kerja injektor, yakni dengan meletakan sebuah jarum yang disebut niple jet didalam
nozzle yang memiliki diameter kecil. Jarum tersebut secara default menutup lubang nozzle,
dan diatas jarum sudah diletakan mekanisme pegas. Sehingga lubang nozzle akan terbuka
jika ada fluida yang menekan jarum.

Saat pompa injeksi menekan solar, otomatis niple jet terangkat dan solar keluar dari lubang
nozzle yang cukup kecil dengan tekanan tinggi sehingga bentuk solar yang keluar seperti
kabut yang memiliki partikel kecil tersebar.

7. Selang Solar

Pada sistem bahan bakar diesel ada dua macam selang, yakni selang karet yang elastis dan
selang besi dengan lekukan permanen. Selang elastis digunakan untuk menyalurkan solar
dari tanki ke pompa injeksi, sementara selang besi digunakan sebagai penyalur solar
bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke injektor.

8. Return Feed

Komponen ini, berbentuk sama seperti selang solar elastis. Fungsinya untuk mengalirkan
lebihan solar dari injektor dan pompa injeksi kembali ke tanki bahan bakar. Lebihan solar ini
timbul karena solar yang diinjeksikan oleh pompa injeksi tidak seluruhnya keluar melalui
injektor. Ada sebagian solar yang keluar melalui delivery valve return feed untuk kembali
dikirimkan kedalam tanki solar.

8 komponen diatas merupakan komponen inti pada sistem bahan bakar diesel konvensional.
Sementara pada diesel commonrail berbeda lagi sistemnya. Meski demikian, diesel dengan
sistem bahan bakar konvensional masih digunakan pada mesin-mesin bus dan truk.
Alasanya, selain tidak rewel sistem konvensional juga memiliki perawatan yang lebih muda

F. CARA KERJA MESIN DIESEL


Untuk membahas cara kerja mesin diesel, ada empat langkah yang harus dilalui ketika
sedang bekerja. Tentunya masing-masing langkah saling berkesinambungan hingga bisa
menghadirkan performa yang maksimal. Inilah empat langkah kerja mesin diesel.
1. Langkah Isap
Langkah ini bekerja dengan udara yang masuk ke dalam ruang bakar melalui bagian
katup. Kondisi ini bisa terjadi karena piston atau torak bergerak dari arah TMA ke TMB.
Tentu saja kondisi katup buang masih tertutup saat langkah ini mulai bekerja. Untuk itu
kamu perlu memahami kode oli terlebih dahulu, supaya kamu bisa menemukan oli yang
tepat untuk mobilmu.
2. Langkah Kompresi
Setelah melalui langkah isap, berlanjut ke langkah kompresi. Sesuai namanya ada
proses kompresi di dalam mesin diesel karena proses memampatkan udara oleh piston saat
bergerak dari TMB ke bagian TMA. Bagian katup udara isap serta buang dalam keadaan
tertutup juga. Dengan begitu, maka akan mengakibatkan tekanan serta suhu menjadi naik.
3. Langkah Kerja
Kapan proses pembakaran terjadi? Di langkah kerja proses tersebut mulai berjalan.
Proses ini membuat piston mulai bergerak mendorong dan bekerja untuk menggerakan
mesin mobil. Selain itu, proses juga terus berjalan saat piston bergerak dari TMA ke TMB.
4. Langkah Buang
Langkah ini menjadi yang terakhir di dalam cara kerja mesin diesel. Hasil
pembakaran yang sudah muncul akan dibuang melalui katup pembuangan. Sama seperti
langkah sebelumnya, kondisi piston tetap bergerak dari TMA ke TMB. Bagaimana dengan
kondisi katup isa? Kondisinya akan tertutup juga.
G. EMISI GAS BUANG MESIN DIESEL
menunjukkan bahwa Honda CR-V RE3 2WD 2.4 CKD A/T dan Toyota Fortuner 2.5 G
M/T mendapat nilai tertinggi untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan solar.
Pengujian dilakukan terhadap 33 jenis kendaraan bermotor roda empat tipe baru yang
masih berada di showroom dengan parameter meliputi emisi CO, HC, PM dan NOx,
konsumsi bahan bakar an CO2. Hasilnya menunjukkan Honda CR-V mendapat nilai
98.118 untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan Toyota Fortuner dengan nilai
55.770 untuk kendaraan berbahan bakar solar.
Pengujian dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dengan melibatkan berbagai
sektor seperti Direktorat Lalulintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Balai
Thermodinamika Mesin dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Balai Pengujian Laik Jalan, gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia dan
Asosiasi industri Sepeda Motor Indonesia.
Program Langit Biru yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup bertujuan untuk
mendorong peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara khususnya
dari kendaraan bermotor. Saat ini pertumbuhan kendaraan cukup tinggi di kota-kota
besar di Indonesia yang menimbulkan masalah kemacetan lalu lintas, kecelakaan, polusi
udara, kebisingan, kerugian ekonomi serta kesehatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2009 jumlah kendaraan
bermotor di Indonesia mencapai 70,7 juta unit meningkat 34,8 persen dibandingkan
2008 dengan jumlah 52,4 juta unit.

Langkah-langkah Tes Emisi Gas Buang Mobil Diesel


Sebelum melakukan uji tes emisi gas buang mobil diesel, ada yang perlu diperhatikan
terlebih dahulu agar hasilnya akurat dan tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
a. Saat pengetesan dilakukan, mobil harus pada temperatur kerja.
b. Elemen saringan udara sudah dibersihkan/ diganti baru.
c. Gerakan maksimal pedal gas harus menghasilkan gerak maksimum pada rak kontrol
pompa injeksi (tidak ada kerusakan/trouble pada pompa injeksi yang bersifat teknis).
d. Sebelum tes, injak 3 kali pedal gas sampai mesin mencapai putara maksimum.
Setelah itu dapat mengikuti langkah-langkah pengetesan emisi gas buang mesin diesel
berikut ini :
1. Hidupkan alat pengetes gas buang, dan pasang ujung selang alat pengetes dan diklem
pada ujung knalpot agar tidak terlepas saat pengujian nanti.
2. Hidupkan mesin
3. Tekan bola karet sampai tuas pompa bergerak ke atas sambil menekan pedal gas
maksimum (penekanan pedal gas dihentikan bila tuas pompa tidak naik lagi).
4. Tekan tuas pompa kembali ke bawah sampai tuas tidak bergerak lagi.
5. Keluarkan kertas bekas penekanan gas buang dari pompa. Lakukan pengetesan dua
kali
lagi, agar diperoleh hasil kekotoran gas buang yang rata-rata pada kertas.
6. Cocokkan hasil kekotoran gas buang pada kertas dengan daftar evaluasi kekotoran gas

buang7.
Supaya tingkat kekotoran gas buang pada kertas dapat dinyatakan dalam angka yang
pasti, gunakan tester evaluasi elektronik
H.TEKNOLOGI TERBARUKAN PADA MESIN DIESEL
Ada teknologi bernama TSWIN alias Thermo Swing Wall Insulation. Kemudian piston
diperkuat dengan lapisan SiRPA (Silica Reinforced Porous Aluminium). Kedua teknologi inilah
yang meningkatkan efisiensi termal, sehingga menyempurnakan proses pembakaran.
Resultan tenaga dan putaran mesin yang dihasilkan pun bisa lebih maksimal.
Tidak hanya bertenaga besar, sebaran daya pun dibuat merata di seluruh putaran
mesin. Mesin diesel Toyota 2GD-FTV juga mengantongi teknologi VNT (Variable Nozzle
Turbocharger). Keunggulannya, tekanan udara dari propeller turbo bisa diatur sesuai
putaran mesin. Hal ini juga meminimalisasi gejala turbo lag atau jeda, saat menunggu
tekanan turbo masuk ke ruang bakar.
Dengan kapasitas 2,4 liter, mesin diesel Toyota 2GD-FTV mampu menghasilkan
tenaga 147 Tk pada 3.400 rpm. Kemudian torsi maksimal 367 Nm sejak putaran 1.200 rpm -
2.600 rpm untuk Kijang Innova. Sementara pada Fortuner dan Hilux, memiliki tenaga sama,
namun torsi 408 Nm di rentang putaran 1.600 rpm - 2.000 rpm. Electronic Control Unitlah
yang membuat output-nya beda, antara Innova dan sang SUV.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mesin diesel merupakan jenis mesin yang umum digunakan pada kendaraan –
kendaraan besar dan industri. Namun tidak hanya pada jenis kendaraan besar atay
industri, mesin diesel juga saat ini sudah banyak ditemukan di kendaraan – kendaraan
kecil seperti mobil, kapal (boat), mesin pertanian, dll.
Prinsip kerja diesel fuel system adalah mengabutkan sejumlah solar kedalam ruang
bakar dengan tekanan tinggi sesuai timming pengapian. Itu artinya, solar yang keluar
dari dalam injektor ada ketika mesin berada pada top compression. Sementara solar
yang keluar juga dituntut agar bisa mengabut (menyebar) agar pembakaran bisa merata
secara serentak. Untuk itu, tekanan penginjeksian diesel cukup besar mencapai 100 –
250 bar dengan tekanan kompresi sekitar 40 bar dengan suhu 700 hingga 900 derajat
celcius.
Ada teknologi bernama TSWIN alias Thermo Swing Wall Insulation. Kemudian piston
diperkuat dengan lapisan SiRPA (Silica Reinforced Porous Aluminium). Kedua teknologi
inilah yang meningkatkan efisiensi termal, sehingga menyempurnakan proses
pembakaran. Resultan tenaga dan putaran mesin yang dihasilkan pun bisa lebih
maksimal.

B. SARAN
Penulis berharap melalui tugas yang di berikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan baik kepada penulis itu sendiri maupun kepada pembaca.
Materi yang dipaparkan dapat menjadi referensi untuk mengetahui lebih dalam mengenai
mesin diesel, khususnya mesindiesel Toyota.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bisaotomotif.com/cara-tes-emisi-gas-buang-mobil-diesel-dengan-pompa-
pengetes-gas-buang/?amp
https://m.otosia.com/berita/emisi-gas-buang-cr-v-dan-fortuner-terendah.html
https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-bakar-diesel.html?m=1
https://www.liputan6.com/otomotif/read/3996517/mengenal-mesin-2gd-ftv-andalan-
toyota-fortuner-innova-dan-hilux
8 Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel + Fungsinya - AutoExpose

Anda mungkin juga menyukai