BAB 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan penjelasan:
1. Apakah definisi manajemen menurut para ahli ?
2. Pengertian manajemen perlu dibedakan dengan pengertian istilah-istilah lain seperti
kewiraswastaan (entrpreneurship) dan supervisi. Tidak hanya istilahnya yang
berbeda, tetapi juga gagasannya. Apa saja gagasan tersebut !
3. Sebutkan dan berikan penjelasan Tingkatan manajemen dalam organisasi !
BAB 2
Jawablah pertannyaan-pertanyaan dibawah ini dengan penjelasan :
1. Adam Smith, Robert Owen, Charles Barbage, FW Taylor, Henry Fayol
mengemukakan prinsip-prinsip manajemen, sebutkan dan berikan penjelasan
singkat !
2. Sebutkan pemahaman dan pemikiran tokoh-tokoh manajemen lainnya tentang
manajemen pada masa hidup mereka!
3. umum Jelaskan 14 prinsip manajemen.
4. Jelaskan Tingkatan Manajemen dan Ketrampilan Manajemen
5. JElaskan fungsi Manajemen
6. Jelaskan Proses manajemen
7. Terdapat beberapa pendekatan didalam manajemen. Yaitu Manajemen Klasik,
Pedekatan Perilaku Behavioral dalam Manajemen, Pendekatan Sistem. Jelaskan.
BAB 3
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan penjelasan :
1. Mengapa penetapan tujuan sangat penting ?
2. Sebutkan dan berikan penjelasan berbagai fungsi tujuan organisasi?
3. Siapa yang memperkenalkan MBO dan menyangkut hal apa dalam MBO tersebut ?
4. Apa unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai system MBO yang efektif?
5. Suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam pertanyaan.
Dan jawaban tersebut memuat hal-hal apa saja !
6. suatu rencana mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a) Tujuan perusahaan.
b) Politik.
c) Prosedur.
d) Budget.
e) Program.
Berikan penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
7. Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui. Sebutkan
dan jelaskan tingkatan-tingkatan atau langkah- langkah tersebut!
JAWABAN
BAB 1
Dari penafsiran secara etimologi dapat diambil kesimpulan bahwa wiraswasta ialah keberanian, keutamaan,
Di sini yang perlu diperjelas adalah makna ‘kekuatan sendiri’. Makna dari ‘kekuatan sendiri’ bukanlah kegiatan
usaha yang dilaksanakan secara sendirian, melainkan lebih mengacu kepada sikap mental yang tidak
Perbedaan antara manajemen dan kewiraswastaan terletak pada kewenangannya dimana manajemen
(manajer) mempunyai kewenangan memanfaatkan SDM yang ada, sedangkan kewiraswastaan lebih
b. Supervisi
Sama halnya seperti manajemen, akan tetapi kegiatannya lebih diutamakan dalam hal pemantapan kinerja
seseorang yang dianggap sebagai bawahan. Orang-orang yang biasa mengerjakan tugas ini misalnya seorang
mandor, kepala tukang (foreman), dan penyelia lini pertama (first line supervisor).
https://ranggablack89.wordpress.com/2009/10/04/perbedaan-antara-manajemen-dengan-kewiraswastaan-
entrepreneurship-dan-supervisi/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-tingkatan-manajemen
BAB 2
1. Ada empat belas prinsip-prinsip manajemen yang dikemukakan Fayol secara ringkas adalah
sebagai berikut: 1. Pembagian kerja (Division of work) Pembagian kerja sejumlah aktivitas
diperuntukkan untuk mencapai sasaran secara efisien dengan spesialisasi kerja. Perbedaan tugas
ini yang akan membedakan seorang pimpinan dan bawahan suatu organisasi. 2. Wewenang dan
tanggung jawab (authority and responsibility) Pimpinan organisasi harus mempunyai kekuasaan
(wewenang) dan tanggung jawab berupa pengambilan keputusan, memberi perintah dan
pencapaian rencana organisasi secara keseluruhan. 3. Disiplin (Dicipline) Disiplin adalah sesuatu
yang menjadi dasar bagi kekuatan organisasi. Pemberian penghargaan dan contoh teladan
atasan kepada bawahan dengan mematuhi peraturan yang dibuat serta hukuman bagi
pelanggarnya. 4. Kesatuan perintah (Unity of command) Setiap pekerja hanya menerima
perintah satu orang. Kesatuan perintah ini akan mempertegas siapa atasan atau perintah siapa
yang harus dilaksanakan oleh pekerja. 5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction) Seluruh
kegiatan unit organisasi harus sesuai dengan tujuan organisasi. Keseluruhan pencapaian tujuan
harus bisa diarahkan pimpinan unit sesuai dengan rencana organisasi. 6. Kepentingan individu
dibawah kepentingan organisasi (Subordination of individual interest to general interest) 7.
Pemberian imbalan (upah) yang adil (Remuneration of personal) 8. Sentralisasi (Centralisation)
Seluruh tanggung jawab harus tetap berada di tangan atasan, atasan sendiri memberikan
wewenang terhadap unit-unit sesuai dengan kebutuhan sehingga tercipta desentralisasi. 9.
Rantai skala (Scalar chain) Terdapat gambaran garis wewenang dari tingkat paling atas sampai
tingkat paling bawah. 7 10. Tata tertib (Order) Penempatan sumber daya (material dan tenaga
kerja) pada tempat dan waktu yang tepat. 11.Keadilan (Equity) Pemberian hak pekerja harus
tetap pada prinsip keseimbangan sehingga tercipta persaudaraan antaraa bawahan dan atasan.
12.Stabilitas pekerja (Stability of tenure of personel) Menghindari terjadinya pergantian pekerja
sehingga ketenangan kerja tercipta dan menghindari biaya penarikan dan pelatihan tenaga
kerja. 13.Inisiatif (Inisiative) Memberikan kebebasan pada pekerja untuk mengungkapkan
inisiatif, baik cara kerja, prosedur kerja dalam melaksanakan rencana-rencana yang telah
disetujui. 14.Semangat kesatuan (Spirit de corps) Semangat bersatu diperlakukan untuk
mencapai rencana bersama, seperti penggunaan komunikasi langsung dari komunikasi formal.
file:///C:/Users/Admin/Downloads/BAB%202%20Perkembangan%20Ilmu
%20Manajemen%20%20-ok%20(2).pdf
https://muhammadhalim22.wordpress.com/2015/03/21/tokoh-tokoh-pemikir-
manajemen-klasik-hingga-kontemporer/
3. 1. Divisi Kerja
Dalam praktiknya, karyawan memiliki spesialisasi di bidang yang berbeda dan mereka memiliki
keterampilan yang berbeda. Tingkat keahlian yang berbeda dapat dibedakan dalam bidang
pengetahuan (dari generalis hingga spesialis).
Perkembangan pribadi dan profesional mendukung hal ini. Menurut Henri Fayol, spesialisasi
mempromosikan efisiensi tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, spesialisasi
tenaga kerja meningkatkan akurasi dan kecepatannya. Prinsip ini berlaku untuk kegiatan teknis
dan manajerial.
Menurut Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberikan manajemen hak
untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab tersebut dapat dirunut kembali dari
kinerja dan oleh karena itu perlu dibuat kesepakatan tentang hal ini. Dengan kata lain, otoritas
dan tanggung jawab berjalan bersama dan mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama.
Baca juga: Mind Mapping Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya
3. Disiplin
Prinsip ketiga dari 14 prinsip manajemen ini adalah tentang kepatuhan atau kedisiplinan. Ini
sering menjadi bagian dari nilai inti dari pernyataan misi dan visi dalam bentuk perilaku yang
baik dan interaksi yang saling menghormati. Prinsip manajemen ini penting dan dipandang
sebagai pelumas untuk membuat mesin suatu organisasi berjalan dengan lancar.
4. Kesatuan Komando
Prinsip ‘Kesatuan perintah’ berarti bahwa seorang karyawan individu harus menerima perintah
dari satu manajer dan bahwa karyawan tersebut bertanggung jawab kepada manajer itu.
Jika tugas dan tanggung jawab terkait diberikan kepada karyawan oleh lebih dari satu manajer,
ini dapat menyebabkan kebingungan yang dapat menyebabkan kemungkinan konflik bagi
karyawan. Dengan menggunakan prinsip ini, tanggung jawab atas kesalahan dapat dibangun
dengan lebih mudah.
5. Kesatuan Arah
Prinsip ini adalah tentang fokus dan persatuan. Semua karyawan menyampaikan aktivitas yang
sama yang dapat dikaitkan dengan tujuan yang sama.
Semua kegiatan harus dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim. Kegiatan ini harus
dijelaskan dalam rencana tindakan. Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana ini
dan dia memantau kemajuan aktivitas yang ditentukan dan direncanakan. Area fokus adalah
upaya yang dilakukan oleh karyawan dan koordinasi.
Baca juga: Product Life Cycle: Pengertian, Tahapan, dan Faktor yang Mempengaruhinya
7. Remunerasi
Motivasi dan produktivitas dekat satu sama lain sejauh menyangkut kelancaran organisasi.
Prinsip manajemen ini berpendapat bahwa remunerasi harus cukup untuk membuat karyawan
tetap termotivasi dan produktif.
Ada dua jenis remunerasi yaitu non-moneter (pujian, tanggung jawab lebih, kredit) dan moneter
(kompensasi, bonus atau kompensasi finansial lainnya). Pada akhirnya, ini tentang menghargai
upaya yang telah dilakukan.
Baca juga: Manajemen Agribisnis: Pengertian, Fungsi, dan Aspek yang ada di Dalamnya
8. Derajat Sentralisasi
Manajemen dan otoritas untuk proses pengambilan keputusan harus seimbang dalam suatu
organisasi. Ini tergantung pada volume dan ukuran organisasi termasuk hierarkinya.
Henri Fayol mengindikasikan bahwa sebuah organisasi harus berjuang untuk keseimbangan yang
baik dalam hal ini.
9. Hirarki
Hirarki muncul dengan sendirinya dalam organisasi tertentu. Ini bervariasi dari manajemen
senior (dewan eksekutif) hingga level terendah dalam organisasi. Prinsip “hierarki” Henri Fayol
menyatakan bahwa harus ada garis yang jelas di wilayah kewenangan (dari atas ke bawah dan
semua manajer di semua tingkatan).
Ini dapat dilihat sebagai jenis struktur manajemen. Setiap karyawan dapat menghubungi manajer
atau atasan dalam situasi darurat tanpa menantang hierarki. Apalagi jika menyangkut laporan
tentang musibah kepada manajer / atasan langsungnya.
10. Pesan
Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya yang tepat
yang mereka miliki sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi. Selain
tatanan sosial (tanggung jawab pengelola) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi.
11. Ekuitas
Prinsip manajemen ekuitas seringkali terjadi pada nilai-nilai inti suatu organisasi. Menurut Henri
Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan baik dan setara.
Karyawan harus berada di tempat yang tepat dalam organisasi untuk melakukan hal yang benar.
Manajer harus mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus memperlakukan karyawan
dengan adil dan tidak memihak.
Manajemen berupaya untuk meminimalkan pergantian karyawan dan memiliki staf yang tepat di
tempat yang tepat. Area fokus seperti perubahan posisi yang sering dan pembangunan yang
memadai harus dikelola dengan baik.
13. Inisiatif
Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini, karyawan harus diperbolehkan
untuk mengekspresikan ide-ide baru.
Hal ini mendorong minat dan keterlibatan serta menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.
Inisiatif karyawan adalah sumber kekuatan bagi organisasi menurut Henri Fayol. Ini mendorong
karyawan untuk terlibat dan tertarik.
14. Esprit de Corps
Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ dari 14 prinsip manajemen terakhit yang berarti berjuang
untuk keterlibatan dan kesatuan karyawan.
Manajer bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja; secara individu dan di
bidang komunikasi. Esprit de corps berkontribusi pada pengembangan budaya dan menciptakan
suasana saling percaya dan pengertian.
https://accurate.id/marketing-manajemen/prinsip-manajemen/
4. Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manaj
emen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian
yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk mem
buat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Mi
sal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian
untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab
melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, ke
pala divisi, direktur produk
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh pa
ra manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis,
atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidan
g khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
– Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pe
masaran, keuangan, personalia, dll
– Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahl
ian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan d
an menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemu
nikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan t
ujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan selur
uh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bid
ang tertentu.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan m
inimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, id
e, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudia
n haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau ko
nsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsio
nal juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berko
munikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampila
n kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap b
awahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kep
ada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih ren
dah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan te
rtentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, ak
untansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan das
ar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggun
akan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankf
ort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Ji
ka diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu,
maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana d
apat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Keba
nyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demik
ian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya bera
rti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga lan
gkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masala
h dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, man
ajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dian
ggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah i
a pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan me
lalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empa
t) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skil
ls). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempata
n secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan p
ada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tin
gkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig
a) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi
atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dar
i pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Manageme
nt.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan admi
nistrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semak
in rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedang
kan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bek
erja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebi
h banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajeme
n Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedan
gkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fi
sik atau tenaga amat besar/banyak.
https://yoghawp.wordpress.com/2012/11/01/tingkatan-manajemen-dan-
keterampilan-manajer/
Dengan menganalisis keadaan sekarang secara baik, maka dapat diperkirakan keadaan di masa
yang akan datang.
Tahap terakhir dari proses perencanaan diperlukan berbagai penilaian alternatif dan
pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan terbaik di antara berbagai alternatif yang
ada.
Bagi sebuah organisasi, perencanaan sangat diperlukan, karena tanpa perencanaan yang baik,
kegiatan organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Perencanaan yang baik akan memberikan
manfaat, antara lain sebagai berikut.
1. dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
2. dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi;
3. dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang; dan
4. mudah dalam melakukan pengawasan.
Pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan, serta
pengembangan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, agar pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik.
Pada bentuk ini, wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan. Bawahan
bertanggung jawab langsung pada atasan. Contohnya adalah garis komando yang dilaksanakan
oleh kesatuan militer.
Pada bentuk ini, pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugas. Kewenangan tetap
berada pada pimpinan, dan pimpinan mendapat saran dari para staf ahli. Bentuk organisasi ini
banyak ditemukan di berbagai instansi/ perusahaan.
Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut.
Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut.
dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari satu orang, sehingga pelaksanaan tugas
sering menjadi bingung;
karyawan cenderung tidak saling mengenal;
solidaritas karyawan kurang; dan
jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak.
Pada bentuk ini satuan-satuan organisasi disusun dalam bentuk lurus, berdasarkan sifat dan
macam fungsi yang harus dilaksanakan. Wewenang fungsional merupakan wewenang staf yang
dapat memberi perintah kepada bawahan yang sesuai dengan fungsinya. Adapun kebaikan dan
kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah sebagai berikut.
adanya pembagian tugas yang jelas, maka kesimpang- siuran perintah dari atasan dapat
dihindari,
adanya spesialisasi pekerjaan, sehingga produktivitas semakin tinggi,
koordinasi dapat dilakukan dengan mudah, dan
penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
D. Pengarahan (Leading/Directing)
E. Pengendalian (Controlling)
https://sobatmateri.com/5-fungsi-manajemen-dan-penjelasannya/
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/1502-proses-manajemen
7. Pendekatan Klasik
terhadap manajemen Pertumbuhan luar biasa yang terjadi diberbagai negara
di Eropa Barat selama revolusi industri, menyebabkan timbulnya tiga macam
tipe teori manajemen
• Pendekatan Behavioral
Walaupun prinsip-prinsip yang dilanjutkan oleh Henry Fayol mencakup
perilaku manusia dan kemimpinan, ia tidak tergolong pada kelompok teoritis
yang merumuskan pendekatan behavioral terhadap manajemen. Karena
pendekatan behavioral yang kadangkadang dinamakan orang pendekatan
ilmu behavioral muncul dari riset yang dilakukan oleh para ilmuwan
behavioral, termasuk di dalamnya para 15 ahli sosiologi, para psikolog, dan
para antropolog, yang berupaya untuk memperbaiki efektivitas keorganisasian
melalui cara memodifikasi perilaku individual dan perilaku kelompok.
• Pendekatan Sistem
Teori-teori yang muncul dalam pendekatan ini adalah:
a. Teori System
Teori ini memandang bahwa organasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri
dari beberapa departemental atau bagian-bagian yang memiliki korelasi
antaraa yang satu dengan yang lainnya. Pandangan ini juga tidak hanya
melihat dari sudut pandang internal organisasi tetapi juga melihat dari sudut
pandang eksternal organisasi. Karena itu, dalam menelaah, menganalisa, dan
mengamati pendekatan system tidak bisa kita lihat pada system tertutup saja
tetapi juga bagaimana kita memandang system secara terbuka. Pada
pendekatan system tertutup berarti kita hanya melihat pada satu sisi saja
yaitu pandangan siklus, jadi kita tidak melihat dari lingkungan eksternalnya.
Sedangkan pada 20 pendekatan system terbuka senantiasa melihat
bagaimana organisasi sebagai sebagai suatu system input dan output yang
energik serta secara nyata dan terbuka dalam interaksinya denga lingkungan.
Teori manajemen modern cenderung memandang organisasi sebagai system
terbuka, dengan dasar analisa konsepsional, dan didasarkan pada data
empirik, serta sifatnya sintesis dan integratif. System terbuka pada
hakekatnya merupakan proses transformasi masukan yang menghasilkan
keluaran; transformasi terdiri dari aliran informasi dan sumber dayasumber
daya. (Handoko, 1986;56).
c. Pendekatan Kuantitatif
Adanya pergeseran menuju kearah sebuah asyarakat informasi
menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan yang luar biasa pada teknik-
teknik manajemen kuantitatif. Perkembangan aliran kuantitatif ditandai
dengan berkembangnya team-team riset operasi (Operations research),
dalam pemecahanpemecahan masalah industri, yang didasarkan atas sukses
teamteam riset operasi Inggris dalam perang Dunia ke II, setelah perang
selesai, potensi komersilnya segera disadari dan pengembangannya telah
menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Istilah riset operasi pertama kali
digunakan pada tahun 1940 oleh Mc. Closky dan Trethen. Sejalan dengan
semakin kompleksnya computer elektronik, trasfortasi dan komunikasi, dan
sebagainya, tenik-tenik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar
rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi
tersebut kemudian diformulasikan dan disebut aliran manajemen science.
Maka dalam penerapan ilmu manajemen ini diperuntuhkan untuk
situasisituasi kompleks yang memerlukan pengetahuan secara trespsialisasi.
Pada prakteknya, banyak mencapai manfaat dari teknik-teknik matematikal
yang dikembangkan dalam bidang yang dikenal operation management.
Teknologi computer juga telah banyak membantu perkembangan
pertumbuhan system-system informasi dengan bantuan computer, yang
secara nyata telah berhasil menaikkan kualitas pekerjaan dan produktivitas
organisasi-organisasi.
BAB 3
2. Tujuan Organisasi
orang banyak yang dimana kita harus bekerja sama dengan anggota lainnya
dan tidak dapat membebankan hanya pada satu orang saja. Jadi setiap
anggota nya akan lebih termotivasi untuk saling bekerja sama supaya tujuan
bahkan harus kita atasi. Didalam sebuah organisasi itu, masalah adalah
pendapat dan karakter yang berbeda namun disini lah peranan penting
sebuah organisasi dimana masalah yang timbul itu tidak akan dibebankan
atau diputuskan oleh salah satu anggota saja tp seluruh anggota harus ikut
sendiri sejak mereka lahir, namun tidak semua orang yang dapat menjadi
seorang pemimpin, hal ini karena kemampuan yang dimiliki oleh manusia itu
Anda karena disini anda diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang
menjadi lebih berani dalam mengambil keputusan dengan seksama dan tidak
egois, dan pada oraganisasi Anda juga akan dilatih bagaimana mengatur
pekerja. Karena dengan disiplin pekerjaan anda dapat terorganisir dan dapat
semua orang yang dapat menerapkan sikap disiplin dan etos kerja yang baik,
Anda dapat menumbuhkan sikap disiplin dan etos kerja yang baik dalam diri
Anda karena kita akan terlatih dengan sendirinya untuk menempati janji,
dan butuh Standar Operasional Prosedur yang dapat dijadikan indicator untuk
Manfaatnya
efektif.
yang transparan dan rapi agar bisa diketahui oleh seluruh anggota organisasi.
Namun untuk merealisasikan hal tersebut, perlu adanya satu sistem yang
atau korporasi.
https://www.harmony.co.id/blog/organisasi-pengertian-tujuan-dan-manfaat-yang-dapat-anda-
ambil
3.Konsep Manajemen by Objective (MBO) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
“Manajemen berdasarkan Objektif” ini pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker dalam
bukunya yang berjudul “The Practice of Management” pada tahun 1954. Menurut Peter
Drucker, Tujuan Organisasi yang ditetapkan harus melalui proses persetujuan antara
Manajemen dan Karyawannya, bukan dipaksakan dari atas. Cara demikian akan lebih efektif
dalam mendelegasikan otoritas pada sebuah organisasi besar sehingga semua karyawan
memahami dan turut berkomitmen untuk pencapaian sasaran Organisasi tersebut. Sasaran-
sasaran dalam organisasi dibuat secara bertingkat mulai dari Sasaran Organisasi keseluruhan,
sasaran divisi, sasaran departemental hingga sasara individu karyawan itu sendiri.
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-mbo-management-by-objectives/
3. Tujuan-tujuan perseorangan.
Dalam suatu program MBO efektif, maksud penetapan tujuan pada setiap tingkatan adalah untuk
membantu para karyawan memahami secara jelas apa yang diharapkan agar tercapai. Tujuan setiap
individu harus ditetapkan dengan konsultasi antara individu dan atasannya. Konsultasi bersama ini
akan membantu manajer mengembangkan tujuan-tujuan yang lebih realistik, dan membantu
bawahan memperluas pandangan mereka tentang tujuan yang lebih tinggi.
4. Partisipasi.
Derajat partisipasi bawahan dalam penetapan tujuan sangat bervariasi. Pada satu sisi ekstrim,
bawahan mungkin berpartisipasi hanya dengan kehadirannya ketika tujuan ditetapkan oleh
manajemen. Pada sisi ekstrim lain, bawahan mungkin sangat bebas untuk menetapkan tujuan mereka
sendiri dan metode pencapaiannya. Tapi kedua ekstrim tersebut cenderung tidak efektif. Sebagai
pedoman umum, semakin besar partisipasi bersama antara manajer dan bawahan, semakin besar
kemungkinan tujuan akan tercapai.
Unsur-unsur dasar MBO tersebut di atas, pada hakekatnya merupakan aspek-aspek pokok proses
MBO.
https://legalstudies71.blogspot.com/2016/01/unsur-unsur-sistem-management-by.html
5. 5 W + 1 H: the what, the why, the where, the when, the who, the how
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
2. Apakah sebabnya tindakan itu dilaksanakan?
3. Dimanakan tindakan itu harus dilaksanakan?
4. Kapankah tindakan itu dilaksanakan?
5. Siapakan yang akan mengerjakan tindakan itu?
6. Bagaimanakah caranya melaksankan tindakan itu?
file:///C:/Users/Admin/Downloads/BAB%203%20PERENCANAAN-sesi%201-%20ok.pptx.pdf
7.