Anda di halaman 1dari 10

Makalah Budgeting

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Forecasting terhadap Penganggaran


Penjualan pada Masa Pandemi

Dosen Pengampu mata kuliah budgeting

Rita Indah Mustikowati, SE., MM

Disusun oleh :

Iqbal Dwi Raharjo (190404010074)

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas PGRI Kanjuruhan Malang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayahNya
kepada kelompok kami yang telah menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini
merupakan makalah “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Forecasting terhadap
Penganggaran Penjualan pada Masa Pandemi”. Secara khusus makalah ini disusun
sedemikian rupa sehingga materi yang ada didalam makalah sesuai dengan silabus yang telah
diberikan kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun, kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman kami, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas makalah ini bisa selesai.

Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas pembuatan
makalah yang selanjutnya. Kami sadar bahwa kebenaran dan kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II ISI..................................................................................................................................3

A. Penganggaran Penjualan Pada Masa Pandemi...........................................................3

B. Faktor Internal dan Eksternal Forecasting...................................................................4

C. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Forecasting terhadap Penganggran


Penjualan Pada Masa Pandemi...................................................................................5

BAB III PENUTUP....................................................................................................................6

A. Kesimpulan dan Saran.................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia sampai saat ini belum


mengindikasikan adanya penurunan jumlah pasien positif. Berdasarkan data terbaru jumlah
perkembangan kasus Covid-19 dapat dilihat dari angka pasien yang terus bertambah setiap
harinya. Dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, pemerintah terus menerapkan
berbagai upaya, salah satunya physical distancing dengan menerapkan kebijakan work from
home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) pada setiap institusi kementerian/lembaga,
tidak terkecuali Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

Terjadi penurunan realisasi anggaran yang cukup signifikan yang terjadi mulai dari bulan
Maret sampai dengan Mei 2020, khususnya pada jenis belanja barang. Lebih lanjut, ada 2
faktor utama yang menyebabkan penurunan realisasi anggaran pada belanja baran. Pertama,
menurunnya belanja barang pada output teknis (bidang/bidang) khususnya anggaran
perjalanan dinas. Kedua, menurunnya belanja barang pada output layanan operasional
(perkantoran). Diberlakukannya WFH bagi sebagian besar pegawai menyebabkan biaya
operasional seperti belanja bahan bakar minyak, keperluan kantor, alat tulis kantor,
perjalanan dinas dan biaya operasional lainnya menurun drastis. Dengan demikian, banyak
kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsi yang sudah dijadwalkan selama 1 tahun ke depan
terpaksa harus ditunda atau dibatalkan dengan pertimbangan keamanan dan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penganggaran penjualan pada masa pandemi ?

2. Apa saja faktor internal dan eksternal forecasting penjualan?

3.Bagaimana faktor internal dan eksternal forecasting penjualan mempengaruhi


penganggaran penjualan pada masa pandemi ini ?
C. Tujuan

1. Mengetahui penganggaran penjualan pada masa pandemi

2. Mengetahui faktor internal dan eksternal forecasting dan pengaruh faktor internal dan
eksternal forecasting terhadap penganggaran penjualan pada masa pandemi ini
BAB II

PEMBAHASAN

1. Penganggaran Penjualan di Masa Pandemi

Sebagaimana kita ketahui, pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerugian yang luar
biasa. Tidak hanya di bidang kesehatan, namun juga di bidang ekonomi dengan melambatnya
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pemerintah menyediakan dana penanggulangan pandemi
Covid-19 melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2020.

Salah satu langkah pemerintah untuk menyediakan dana dalam menanggulangi pandemi
ini adalah dengan melakukan penyesuaian atau penghematan belanja kementerian/lembaga
untuk tahun 2020. Pemerintah melakukan penghematan pada anggaran yang bersumber dari:

(1) belanja modal untuk kegiatan yang tidak prioritas

(2) belanja barang birokrasi yang terdiri dari perjalanan dinas, biaya rapat, dan belanja non
operasional lainnya

Adanya penghematan tersebut menunjukkan pula bahwa Kanwil DJKN


Suluttenggomalut telah menyesuaikan target output dengan anggaran setelah penghematan.
Selain melakukan revisi karena penyesuaian/penghematan secara nasional, revisi anggaran
juga dilakukan untuk mengakomodir munculnya akun baru guna mendukung pencegahan
Covid-19 yang dapat dibiayai dengan dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran-
red) satuan kerja, seperti pembelian masker, hand sanitizer, disinfektan, dan persediaan obat-
obatan yang sebelumnya tidak dianggarkan.

Biaya operasional pencegahan Covid-19 tersebut dianggarkan dengan mengurangi


alokasi biaya pada pos-pos lainnya (Refocussing dan Realokasi Anggaran). Dalam pengajuan
revisi tersebut, seluruh unit kerja berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
39/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020, dan Peraturan
Direktur Jenderal Anggaran Nomor PER-3/AG/2020 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020, yang menjadi kewenangan Direktorat Jenderal
Anggaran, Pembantu Pengguna Anggaran, dan Kuasa Pengguna Anggaran, serta
menggunakan Aplikasi SAKTI Modul Penganggaran dengan memperhatikan realisasi
anggaran dan outstanding kontrak tahun anggaran 2020 sampai dengan periode terakhir agar
tidak terjadi pagu minus.

2. Faktor Internal dan Eksternal Forecasting

Peramalan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap organisasi bisnis dan untuk
setiap keputusan manajemen. Peramalan merupakan dasar dari perencanaan jangka panjang
perusahaan. Di area keuangan dan penganggaran, peramalan merupakan dasar dari
perencanaan anggaran dan pengendalian biaya. Tujuan dari peramalan permintaan adalah
agar seluruh sumber daya yang diperlukan bisa dikelola secara lebih efisien sehingga produk
bisa sampai ke konsumen pada waktunya. Terdapat dua macam permintaan menurut
Chase (2007), yaitu (1) Dependent demand yaitu permintaan atas produk atau jasa yang
muncul akibat adanya permintaan terhadap produk atau jasa lainnya dan (2) Independent
demand yaitu permintaan yang tidak diturunkan secara langsung dari adanya permintaan
terhadap jasa atau produk lainnya.

Suatu permintaan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekstemal.

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi permintaan terhadap produk atau jasa perusahaan


merupakan faktor di luar kontrol perusahaan. Perkembangan ekonomi merupakan salah satu
contoh pengaruh yang bersifat positif walaupun dampaknya bisa beragam terhadap berbagai
produk atau jasa perusahaan. Semen tara itu, beberapa akti vitas ekonomi tertentu,
seperti perubahan peraturan pemerintah dapat mempengaruhi permintaan suatu produk atau
jasa, tetapi tidak semua produk atau jasa dapat dipengaruhi. Faktor ekstemal lainnya,
misalnya perubahan selera konsumen. Perubahan selera konsumen dapat berubah dengan
sangat cepat. Citra konsumen terhadap suatu produk juga merupakan faktor penentu
lainnya. Selain itu, tindakan-tindakan pesaing yang meliputi harga, promosi, serta produk
baru juga dapat mempengaruhi produk atau jasa perusahaan.

2.

3. 2. Faktor Internal
4. Faktor internal yang dapat mempengaruhi permintaan, misalnya keputusan
internal mengenai desain produk atau jasa, harga dan promosi periklanan, desain
pengepakan, kuota insentif bagi tenaga penjual, serta ekspansi. Konsep pengelolaan
permintaan menggambarkan proses pengaruh waktu dan volume permintaan atau
adaptasi terhadap pola permintaan yang sulit diubah. Untuk mengatasi hal ini,
perusahaan dapat menggunakan insentif harga atau promosi periklanan untuk
mendorong konsumen melakukan pembelian sebelum dan sesudah masa-masa puncak
permintaan.

3. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Forecasting dengan Penganggaran


Penjualan Pada Masa Pandemi

Forecasting adalah sebuah teknik untuk memprediksi kejadian bisnis di masa depan


dengan menggunakan data-data yang telah terangkum sebelumnya. Dalam sebuah bisnis,
masa depan menjadi salah satu ketidakpastian yang harus dihadapi sebaik mungkin. Misalnya
adanya Covid 19 yang terjadi pada saat ini.

Tanpa adanya prediksi serta perencanaan yang matang, bisnis tidak akan berkembang
dengan maksimal. Oleh karena itu, forecasting hadir untuk menangani solusi dari masalah
tersebut. Dengan melihat data-data di masa lalu dan memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa depan, suatu perusahaan dapat mengurangi risiko yang akan menimpa bisnisnya nanti.

Secara tidak langsung, dengan forecasting perusahaan dapat mengambil keputusan dan


langkah selanjutnya dalam menjalankan bisnis. Mereka dapat menentukan berapa banyak
anggaran yang harus disiapkan. Selain itu, dapat ditentukan pula apakah akan mengalami
kerugian jika memproduksi barang dalam jumlah tertentu.

Dengan munculnya wabah pandemi, maka cukup banyak strategi yang muncul dan
digunakan dalam waktu yang sangat cepat. Adaptasi ini menjadi pembelajaran yang sangat
berharga bagi orang-orang terlibat di dalam lingkungan organisasi. Secara umum tingkat
kerugian pelaku bisnis meningkat, namun demikian tentu di bagian lain akan memunculkan
keutungan yang sangat berarti, terutama pihak-pihak yang mampu beradaptasi sangat cepat.
Di masa depan akan terjadi perubahan paradigma di segala bidang, oleh karena itu setiap
organisasi harus selalu meninjau ulang manajemen strategis mereka, baik itu strategi yang
sedang berlangsung atau yang akan direncanakan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

Musibah wabah semasif pandemi COVID-19 ini jelas berpengaruh besar terhadap bisnis
siapapun. Bukan hanya pasar yang mendadak lesu secara drastis seiring kebijakan physical
distancing, gangguan supply chain juga mengganggu aktivitas bisnis. Belum lagi pembatalan
permintaan atau project yang sebelumnya telah disepakati seiring kejadian wabah ini. Hal itu
jelas mempengaruhi nasib bisnis.

Maka itu, sebagai langkah antisipasi, buatlah business plan yang juga memuat


proyeksi atau forecast atas keberlanjutan usaha Anda paling tidak hingga setahun ke depan.
Misalnya, proyeksi dari sisi pendapatan usaha, tingkat pengeluaran, kelanjutan permodalan
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/71725/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-suluttenggomalut/baca-artikel/13163/Pelaksanaan-
Anggaran-Pada-Masa-Pandemi-Covid-19.html
https://pewangga.wordpress.com/2017/02/19/pengertian-peramalan-forecasting/
http://avrist.com/lifeguide/2020/04/08/7-cara-mempertahankan-bisnis-di-tengah-krisis-
corona/
https://glints.com/id/lowongan/forecasting-adalah/#.YM9O3mgzbIU
file:///C:/Users/User/Downloads/10316-30118-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai