Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH ANALISIS JURNAL FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN DI RSU H. SAHUDIN


KUTACANE

Disusun oleh :

KELOMPOK 4:
1. Alsa Kavina Fitria (S17111)
2. Devi Yuliyanti (S17118)
3. Erika Munna (S17125)
4. Fauziah Triska (S17126)
5. Ike Nurohma (S17130)
6. Ineke Hayuningtyas (S17131)
7. Riski Nanda (S17147)
8. Sabila Rahmah (S17150)
9. Silviana A (S17152)
10. Dita Pramianti (S16141)

SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
Analisis jurnal

A. Latar belakang

Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius karena angka
kematian dan kesakitannya yang tinggi serta dampaknya yang dapat menimbulkan
kecatatan yang berlangsung kronis dan bukan hanya terjadi pada orang lanjut usia,
melainkan juga pada usia muda.

B. Tujuan

Untuk mengetahui berbagai faktor resiko yang dapat menyebabkan stroke

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi kasus kontrol.
Populasi kasus adalah semua penderita stroke yang berobat ke RSU H. Sahudin Kutacane
Kabupaten Aceh Tenggara Tenggara. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol,
dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1, sehingga total sampel sebanyak 90 orang
yang dilakukan dengan matching umur dan jenis kelamin. Sampel kasus diambil secara

purposive sampling dan sampel kontrol diambil secara consecutive sampling

D. Hasil

1. Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Stroke

Proporsi pasien yang menderita hipertensi pada kelompok kasus adalah sebesar 75,6%,
sedangkan kelompok kontrol sebesar 33,3%. Sementara itu proporsi pasien yang tidak
hipertensi pada kelompok kasus sebesar 24,4%, sedangkan kelompok kontrol sebesar
66,7%. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan antara
faktor hipertensi terhadap kejadian stroke, dengan nilai OR sebesar 6,18 (95% CI: 2,46
– 15,51). Hal ini berarti bahwa pasien yang menderita stroke memiliki risiko 6,18 kali
dengan hipertensi dibandingkan dengan yang tidak menderita stroke.

2. Hubungan Diabetes Mellitus dengan Kejadian Stroke Proporsi pasien yang menderita
DM pada kelompok kasus adalah sebesar 73,3%, sedangkan kelompok kontrol sebesar
40,0%. Sementara itu proporsi pasien yang tidak DM pada kelompok kasus sebesar
26,7%, sedangkan kelompok kontrol sebesar 60,0%. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh antara faktor DM terhadap kejadian stroke dengan nilai OR
sebesar 4,12 (95% CI: 1,69 – 10,04). Hal ini berarti bahwa pasien yang menderita
stroke memiliki risiko 4,12 kali dengan DM dibandingkan dengan yang tidak
menderita stroke.
3. Hubungan Merokok dengan Kejadian Stroke

Proporsi pasien yang merokok pada kelompok kasus sebesar 53,3%, sedangkan
pada kelompok kontrol sebesar 44,4%. Sementara itu, proporsi pasien yang tidak
merokok pada kelompok kasus sebesar 46,7%, sedangkan pada kelompok kontrol
sebesar 55,6%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara
merokok terhadap kejadian stroke (p

= 0,527).

4. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Stroke

Proporsi pasien yang obesitas pada

kelompok kasus sebesar 40,0%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar


20,0%.

Sementara itu, proporsi pasien yang tidak obesitas pada kelompok kasus sebesar

60,0%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 80,0%. Hasil uji statistik

menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara obesitas terhadap kejadian stroke (p

= 0,066).

5. Hubungan Konsumsi Alkohol dengan Kejadian Stroke

Proporsi pasien yang mengkonsumsi alkohol pada kelompok kasus sebesar


26,7%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 13,3%. Sementara itu, proporsi
pasien yang tidak mengkonsumsi alkohol pada kelompok kasus sebesar 73,3%,
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 86,7%. Hasil uji statistik menunjukkan
tidak terdapat pengaruh antara alkohol terhadap kejadian stroke (p = 0,188).

6. Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian Stroke

Proporsi pasien yang mempunyai riwayat keluarga menderita stroke pada


kelompok kasus sebesar 42,2%, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
26,7%. Sementara itu, proporsi pasien yang tidak mempunyai riwayat keluarga
menderita stroke pada kelompok kasus sebesar 57,8%, sedangkan pada kelompok
kontrol sebesar 73,3%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh
antara riwayat keluarga terhadap kejadian stroke (p = 0,183).

E. Kekurangan

1. Dalam jurnal ini tidak ada tujuan dari penelitian yang dilakukakan oleh penulis
2. judul tidak mencantumka tahun penelitian

3. Tidak ada prosentaseny abstrak nya tidak dilengkapi bahasa yang mudah dipahami
seperti bahasa indonesia

F. Kelebihan

1. judul sudah sesuai dengan penelitian

2. kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas

3. prosedur penelitian disusun dengan teratur, sehingga mudah untuk dipahami

4. ada respon dari masyrakat tentang hasil dari penelitian tersebut

G. Kesimpulan

1. Faktor hipertensi dan diabetes mellitus mempunyai hubungan dengan kejadian stroke
pada pasien di RSU H. Sahudin Kutacane dengan nilai OR masingmasing 6,18 dan 4,12.
2. Merokok, obesitas, konsumsi alkohol dan riwayat keluarga tidak mempunyai
hubungan dengan kejadian stroke pada pasien di RSU H. Sahudin Kutacane.
H. Rekomendasi Untuk Perawat Terkait Tindakan Keperawatan
1. Memotivasi klien untuk sembuh dari penyakit stroke
2. Memberikan diet khusus pada penderita stroke
3. Memberikan vitamin dan mineral pada penderita stroke

Anda mungkin juga menyukai