Anda di halaman 1dari 17

METODE PENELITIAN KUALITATIF

(Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan Metode Kualitatif)

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester 3 Mata Kuliah Metode


Penelitian Kualitatif Program Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Andalas

Oleh:
Afdal Rizky (2020862029)

Dosen Pengampu
Dr. Emeraldy Chatra, M.I.Kom.

Jumlah Kata: 2739 kata (BAB I – BAB III)

PROGRAM MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T. atas berkat dan
karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah mengenai Metode
Penelitian Kualitatif (Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan Metode Kualitatif)
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester III mata
kuliah Metode Penelitian Kualitatif, dan secara khusus menambah wawasan penulis
terkait topik tersebut secara lebih mendalam. Walaupun makalah ini jauh dari kata
sempurna, kritik dan saran yang membangun diperlukan agar makalah ini menjadi
lebih baik ke depannya.
Selanjutnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Emeraldy Chatra, M.I.kom. sebagai dosen pengampu yang telah membimbing
penulis dalam menyiapkan makalah ini dengan baik. Akhir kata, semoga makalah
ini bisa berguna bagi pembaca maupun bagi penulis.

Padang, 29 Oktober 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
RINGKASAN .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3


2.1. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif ....................................................... 3
2.2. Kelebihan Metode Penelitian Kualitatif ....................................................... 4
2.3. Kelemahan Metode Penelitian Kualitatif ..................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
RINGKASAN
Metode Penelitian Kualitatif
(Kelebihan dan Kelemahan Metode Penelitian Kualitatif)

Dasar penelitian metode kualitatif adalah upaya dalam mencari dan


memperoleh data yang alamiah atau inkuiri naturalistik. Metode ini banyak
digunakan untuk melakukan penelitian ilmu-ilmu sosial dan perilaku, karena
kemampuannya memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang bersifat holistik
atau utuh, kompleks dinamis, penuh makna dan hubungan gejala yang interaktif.
Melalui pendekatan tersebut penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang maupun perilaku yang
diamati.
Sebagai sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki
kelebihan dan kelemahan. Adapun yang menjadi kelebihan dari metode ini adalah:
(1) Mampu menjelaskan masalah yang kompleks dan Mendalam; (2) Berpotensi
melahirkan teori baru; (3) Penelitian kualitatif berjalan subyektif; (4) Melengkapi
data penelitian kuantitatif; (5) Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan
dan pandangan secara langsung; (6) Menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil
dari metode lainnya; (7) Pengumpulan data biasa lebih hemat biaya.
Sedangkan beberapa kelemahannya adalah: (1) Metode penelitian kualitatif
membutuhkan waktu yang cukup panjang; (2)Temuan biasanya tidak dapat
digeneralisasi; (3) Teori yang dihasilkan rendah; (4) Sikap Peneliti sebagai
instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian; (5) Desain penelitian yang
fleksibel, sehingga tidak bisa diterapkan dalam semua penelitian; (6) Sulit untuk
menemukan analisis sebab akibat; (7) Kesulitan dalam memilih dan menemukan
informan serta masalah etika.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penelitian kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode
postpositivistik karena sangat dipengaruhi oleh aliran filsafat postpositivisme.
Popularitas metode ini terbilang masih baru jika disandingkan dengan metode
penelitian kuantitatif yang menganut aliran filsafat positivisme yang telah dikenal
terlebih dahulu sebelum munculnya aliran filsafat postpositivisme. Filsafat
positivisme memandang suatu gejala-gejala, realitas, dan fenomena dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, bisa teramati panca indera, terukur dan terjadi
hubungan gejala sebab akibat. Sedangkan metode kualitatif atau dikenal dengan
metode postpositivistik, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
bersifat holistik atau utuh, kompleks dinamis, penuh makna dan hubungan gejala
yang interaktif.
Kemampuan memandang realita sosial secara holistik atau utuh sehingga
metode kualitatif sangat cocok digunakan untuk ilmu-ilmu sosial dan perilaku,
karena tujuan utamanya adalah untuk memahami dan mengerti gejala, fakta, realita
dan peristiwa yang dialami oleh manusia. Pengalaman yang kelihatannya lumrah
atau sering dilakukan ternyata memiliki arti tertentu jika diteliti secara mendalam.
Kedalaman ini yang menjadi ciri khas metode kualitatif, sekaligus menjadi
keunggulannya. Seperti fenomena gunung es dimana yang tampak di permukaan
hanya kecil, tetapi yang berada di bawahnya justru mempunyai bongkahan yang
besar dan kuat.
Strauss (1990) mengemukakan, beberapa peneliti dari berbagai disiplin
ilmu seperti antropologi telah menggunakan metode ini, dalam mengumpulkan dan
analisis data, dan telah memberikan hasil yang sangat memuaskan. Metode
kualitatif atau inkuiri alamiah mampu memberikan informasi secara detail dan
mendalam pada suatu fenomena yang sulit disampaikan secara kuantitas melalui
metode kuantitatif (Ahmadi 2016:12). Kemampuannya memahami makna dibalik

1
perilaku dan memberikan informasi yang detail memungkinkan untuk muncul nya
teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti (Prastowo 2016:52).
Sebagai metode penelitian, selain memiliki keunggulan atau kelebihan,
metode penelitian kualitatif juga memiliki beberapa kelemahan seperti metode
penelitian lainnya. Dalam menemukan realitas secara mendalam, pada umumnya
membutuhkan waktu cukup lama, kemudian metode ini tidak cocok dan kurang
efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran. Metode ini juga
memiliki kelemahan dalam mempertahankan kualitas hasil, seperti kualitas hasil
yang dipengaruhi perubahan perilaku informan selama penelitian berlangsung, dan
kelemahan-kelemahan lainnya. Artinya, diantara kelebihan-kelebihan metode
penelitian, juga didampingi dengan kelemahan-kelemahan yang menyertainya.
Namun tidak sedikit peneliti juga menggabungkan metode kualitatif dengan metode
lainnya, untuk menutup kelemahannya, sehingga hasil penelitian yang dicapai lebih
memuaskan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah metode penelitian kualitatif ?
2. Apakah kelebihan atau keunggulan metode penelitian kualitatif?
3. Apakah kelemahan metode penelitian kualitatif?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui metode penelitian kualitatif.
2. Untuk mengetahui kelebihan atau keunggulan metode penelitian kualitatif.
3. Untuk mengetahui kelemahan metode penelitian kualitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif


Penggunaan Istilah metode penelitian kualitatif pada awalnya muncul akibat
adanya pertentangan hasil penelitian pada pengamatan kuantitatif yang melibatkan
pengukuran pada tingkatan dan ciri tertentu. Penelitian kualitatif atau kualitas lebih
menunjukkan pada segi alamiah yang mempertentangkan penelitian yang
didasarkan pada perhitungan, angka atau kuantitas yang mengisolasikan individu
atau organisasi dalam variabel atau hipotesis. pada penelitian kuantitatif. Penelitian
kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan,
yang melibatkan angka atau kuantitas tapi menunjukkan kualitas pada segi alamiah
(Kirk dan Miller dalam Moleong 2019:2).
Andi mengemukakan (2016: 36) dalam penelitian kualitatif paradigma yang
dipakai adalah paradigma alamiah yang bersumber dari padangan fenomenologis,
berbeda halnya dengan metode penelitian kuantitatif paradigma penelitiannya
adalah paradigma ilmiah yang berasal dari pandangan positivisme.
Penelitian kualitatif dikenal sejak tahun 1960-an dan sering disebut metode
alternatif (alternative method). Metode ini tidak menggunakan pertanyaan yang
rinci dalam mengumpulkan data, tapi dimulai dengan hal yang umum tetapi
kemudian meruncing dan mendetail. Metode kualitatif memperlakukan partisipan
sebagai subjek bukan objek sehingga partisipan menganggap dirinya berharga
karena informasi dari mereka sangat bermanfaat (Syafnidawaty 2020).
Denzin dan Lincoln (1998:8) kata kualitatif mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, termasuk pendekatan
interpretif dan naturalistik terhadap pokok persoalannya. Para peneliti kualitatif
melakukan studi terhadap segala sesuatu dalam latar alamiah atau apa adanya, dan
berusaha untuk menginterpretasi fenomena atau gejala-gejala dalam hal makna-
makna yang orang-orang berikan pada fenomena alamiah tersebut (Ahmadi
2016:14).

3
Bogdan dan Taylor (1975:5) yang mendefinisikan metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut
mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar individu dan individu itu sendiri secara
holistik atau keutuhan. Jadi, dalam hal ini tidak boleh menjabarkan atau memisah
individu-individu atau organisasi ke dalam bentuk variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai keseluruhan atau keutuhan (Moleong 2019:3).
Konsep penelitian kualitatif sebenarnya lebih menekankan pada proses dan
makna, cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini berusaha untuk memahami
dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam
situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Meskipun sebagai metode yang
mempertentangkan penelitian kuantitatif, metode ini juga memiliki keunggulan dan
kelemahan.

2.2. Kelebihan Metode Penelitian Kualitatif


Setiap metode memiliki kelebihan yang perlu digali lebih dalam yang harus
diketahui oleh peneliti. Dengan memahami kekuatan suatu metode sehingga dapat
menjadi referensi untuk mengadopsi metode penelitian, sehingga sangat membantu
dalam pencapaian hasil studi penelitian. Berikut beberapa kelebihan metode
penelitian kualitatif:

a. Menjelaskan masalah yang kompleks dan Mendalam


Metode penelitian kualitatif dapat menggali makna yang dalam pada suatu
fenomena. Pengalaman yang biasanya lumrah dan dilakukan sehari-hari oleh
manusia ternyata memiliki makna lain jika diteliti secara mendalam. Contohnya
melihat orang yang sedang memancing menurut metode kuantitatif adalah kegiatan
untuk mencari ikan, sedangkan dalam metode penelitian kualitatif melihat kegiatan
tersebut lebih mendalam mengapa orang tersebut memancing. Berkemungkinan
orang tersebut memancing adalah untuk menghilangkan stres, dan memancing
adalah ajang untuk mencari teman baru.
Dalam metode kualitatif untuk mendapatkan informasi yang detail,
biasanya dilakukan dengan wawancara yang mendalam. Wawancara mendalam

4
memberikan informasi yang sangat kaya dan menawarkan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan lanjutan, menggali informasi tambahan, membenarkan
jawaban sebelumnya, dan membangun hubungan antara beberapa topik.
Kedalaman ini yang menjadi ciri khas metode kualitatif, sekaligus menjadi
keunggulannya. Sehingga metode ini sering digunakan untuk mengungkapkan apa
saja yang ada dibalik fenomena, yang masih sedikit diketahui oleh orang. Metode
mampu memberikan informasi secara detail fenomena yang kompleks yang sulit
disampaikan dengan metode kuantitatif (Ahmadi 2016:12).

b. Berpotensi melahirkan teori baru


Peneliti yang menggunakan metode kualitatif sebaiknya memedomani
penelitiannya dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Teori bagi peneliti
kualitatif akan berfungsi sebagai bekal awal dan membingkai penelitian untuk bisa
memahami konteks sosial secara lebih luas, mendalam, holistik dan kontekstual.
Teori di sini digunakan untuk menginterprestasikan temuan penelitian, bukan untuk
menemukan variabel-variabel. Sebagaimana dikemukakan oleh J.W. Creswell
dalam penelitian kuantitatif, digunakan sebagai penjelasan luas untuk perilaku dan
sikap, dan mungkin lengkap dengan variabel, konstruksi, dan hipotesis (Madekhan
2018:65).
Teori dalam penelitian kualitatif digunakan untuk memungkinkan dan .pada
saat pertama penelitian, tetapi pada fase berikutnya bisa berubah sebagaimana teori
sosial berubah. Jika ternyata teori yang ditemukan identik dengan teori yang sudah
ada sebelumnya, maka teori yang ada dapat dijadikan sebagai pengabsahan dan
pengesahan dari temuan baru dari penelitian. Namun, jika penelitian yang baru
harus dikembangkan secara tersendiri dan terlepas dari teori yang digunakan
sebelumnya. Dengan demikian, penelitian dapat dengan bebas memilih data yang
dikumpulkan, sehingga memungkinkan teori awalnya dapat diubah, ditambah, atau
dimodifikasi (Bahar dalam Madekhan 2018:66).

c. Penelitian ini lebih berjalan subyektif


Setiap pengalaman hidup manusia masyarakat tidak berdiri sendiri.
Manusia selalu berada dalam lingkungannya. Lingkungan sangat memiliki

5
pengaruh dalam pembentukan diri dan caranya berpikir. Realitas subjektif yang
dialami manusia sangat berkaitan dengan sistem nilai, agama dan masalah
kebudayaan. Metode penelitian kualitatif memandang realitas sosial sebagai
kesatuan yang utuh atau holistik, kompleks, dinamis, penuh makna dan gejala
berbentuk interaktif. Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah adalah objek
yang berkembang apa adanya dan tidak dimanipulasi atau kehadiran peneliti tidak
mempengaruhi dinamika pada objek tersebut (Sugiyono 2013:8).

d. Melengkapi data penelitian kuantitatif


Metode penelitian kuantitatif akan kesulitan untuk menjelaskan fenomena
dalam berbagai sudut pandang yang utuh. Contohnya dalam proses pembelajaran-
pembelajaran sekolah bisnis, kedua metode digunakan, baik metode kualitatif
maupun kuantitatif. Metode penelitian kualitatif dapat menjelaskan fenomena
bisnis atau manajemen dalam multi facet konteks yang utuh dengan pemahaman
yang menyeluruh. Dalam praktik riset pemasaran, dua metode ini digunakan. Riset
kualitatif dilakukan untuk mencari kedalaman deskripsi suatu fenomena dalam
menemukan variabel-variabel induktif melalui wawancara yang mendalam dan
forum grup diskusi. Selanjutnya variabel-variabel temuan dituangkan dalam survei,
untuk meningkat generalisasi terhadap masalah yang telah dirumuskan dalam
temuan kualitatif (Susanto dalam Raco 2018:15).

e. Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan secara


langsung
Dengan pertanyaan-pertanyaan subjektif metode penelitian kualitatif
memungkinkan informan untuk menjelaskan alasan di balik perilaku mereka,
sehingga sangat efektif mendapatkan tanggapan dan pandangan karena dapat
bertemu secara langsung. Kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mengklarifikasi dan mengikhtisarkan. Seringkali apabila informasi diberikan oleh
subjek berubah, peneliti akan mengetahuinya, kemudian peneliti berusaha menggali
lebih dalam lagi yang melatarbelakangi perubahan tersebut. Kesempatan pertemuan
langsung dengan sumber informasi juga terkadang dimanfaatkan untuk menggali

6
respons yang tidak lazim, dan informasi lain dari yang lain. Kemampuan menggali
informasi yang lebih dalam selama proses penelitian berlangsung, merupakan
kemampuan metode penelitian kualitatif yang tidak memiliki tandingan jika
dibandingkan dengan metode lain, dan sangat bermanfaat penemuan ilmu
pengetahuan baru (Moleong 2019:125).

f. Menggunakan ukuran sampel yang lebih kecil dari metode lainnya


Sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel
kecil. Nasution (1992) mengungkapkan tidak menggunakan random sampling atau
tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampel biasanya tidak
banyak dan dipilih menurut tujuan (Prastowo 2016:44). Metode penelitian kualitatif
cenderung menggunakan purposive sampling. Penentuan subjek penelitian bukan
pada besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk memberikan informasi atau
data, tetapi siapa saja yang banyak terlibat dalam peristiwa atau orang yang
memiliki informasi penting yang diperlukan dalam penelitian. Informan yang
digunakan dalam metode penelitian kualitatif tidak berfungsi mewakili populasi,
tetapi mewakili informasi (Ahmadi 2016:83).

g. Pengumpulan data biasa lebih hemat biaya


Metode Penelitian biasanya sering digunakan dalam Forum Group
Discussion (FGD). Pengumpulan data akan berlangsung secara cepat, terjangkau
dan efektif. Peneliti biasanya mengumpulkan informan dalam satu meja, dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik kepada informan. Dalam selang
beberapa waktu peneliti langsung mendapat informasi yang di inginkan dari
informan (Rina Haryati 2021).

2.3. Kelemahan Metode Penelitian Kualitatif


Di samping memiliki beberapa kelebihan dan keunggulan, metode
penelitian juga memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan dengan metode
penelitian lainnya. Adapun kelemahan-kelemahan metode penelitian kualitatif
adalah:

7
a. Metode penelitian kualitatif membutuhkan waktu yang cukup panjang
Penelitian kualitatif banyak dilakukan oleh para peneliti pada dalam ilmu-
ilmu sosial dan perilaku. Penelitian kualitatif juga dilakukan terhadap isu-isu yang
berkaitan dengan perilaku manusia dalam lapangan. Hasil penelitian ini
menghasilkan data yang deskriptif, baik dari ucapan, perilaku yang dapat diamati
dari subjek itu sendiri. Pendekatan ini langsung menunjukkan latar dan latar
individu-individu secara keseluruhan, tidak dipersempit menjadi variabel yang
terpisah tetapi dipandang sebagai bagian dari satu keseluruhan.
Menurut Creswell (2018) Peneliti kualitatif adalah peneliti yang akan
berkomitmen dalam waktu yang cukup lama di lapangan serta terlibat langsung
dalam proses analisis data yang kompleks melalui sejumlah data yang besar.
Peneliti akan menghabiskan waktu yang berjam-jam dan terisolasi dengan database
teks dan imajinasi yang kompleks yang dilanjutkan dengan menulis halaman yang
panjang. Metode ini juga tidak memiliki pedoman yang tegas dan sistematis, proses
penelitian bisa saja berkembang selama penelitian berlangsung dan tidak
mempunyai jadwal yang pasti (Ahmadi 2016:12).

b. Temuan biasanya tidak dapat digeneralisasi


Hasil penelitian kualitatif biasanya tidak bisa digeneralisasi sebagai hasil
penelitian kuantitatif. Metode kualitatif lebih mengutamakan kedalaman informasi
sehingga sampai pada ke tingkat makna. Setiap subjek penelitian dalam penelitian
alamiah memiliki karakter yang unik walaupun dalam kondisi yang sama. Apa yang
terjadi di tempat yang satu maka belum tentu dapat digeneralisasikan, karena hal
tersebut dapat terjadi pula di tempat lain walaupun dalam interval waktu yang sama.
Moleong mengungkapkan penelitian alamiah cenderung mengelak dari adanya
generalisasi, dan menyetujui deskripsi tebal, yang memberi ciri pada konteks yang
berbeda. Inkuiri ilmiah mengacu kepada dasar pengetahuan idiografik, yaitu yang
mengarah pada pemahaman peristiwa atau kasus-kasus tertentu, terikat oleh ikatan
konteks dan waktu (Moleong 2019:34).
Meskipun demikian walaupun penelitian kualitatif tidak membuat
generalisasi, hasil penelitian kualitatif masih bisa diterapkan pada tempat lain,

8
dengan ketentuan kondisi tempat lain tersebut, tidak jauh berbeda dengan tempat
penelitian sebelumnya. Istilah ini disebut dengan transferability atau dalam bahasa
Indonesia lebih dikenal dengan sebutan “keteralihan”. Oleh karena itu penelitian
kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna
(Sugiyono 2013:9).

c. Teori yang dihasilkan rendah


Metode penelitian kualitatif dapat menemukan teori-teori sosial yang baru.
Teori tersebut dihasilkan dari hasil penelitian yang naturalistik untuk menemukan
pemahaman yang situasi sosial yang kompleks dalam situasi sosial tertentu.
Kebenaran dari hasil analisis penelitian kualitatif lebih bersifat ideographik, tidak
dapat digeneralisasi. Andi (2016:52) menjelaskan hasil penelitian kualitatif bersifat
subjektif, sehingga teori yang dihasilkan hanya berlaku untuk latar budaya yang
terbatas. Kegunaan teori yang dihasilkan masih rendah karena belum tentu dapat
dimanfaatkan.

d. Sikap Peneliti sebagai instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian


Ciri khas dari metode penelitian kualitatif adalah peneliti sebagai instrumen
penelitian. Peneliti akan berperan serta dalam penelitian kualitatif. Peranan inilah
yang akan menentukan keseluruhan skenario penelitian. Moleong menjelaskan
sebagai instrumen penelitian, peneliti sebagai instrumen pada dasarnya
mengadakan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin pada hal yang
sekecil mungkin (Moleong 2019:117).
Saat wawancara berlangsung, peneliti dianjurkan agar bersifat netral,
artinya tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa dan hal semacam
lainnya. Peneliti hendaknya senantiasa, mendorong namun jangan berusaha untuk
mempengaruhi yang diwawancarai. Oleh karena peran peneliti sangat
mempengaruhi hasil penelitian kualitatif, hendaknya sebelum peneliti terjun
mengumpulkan fakta-fakta di lapangan, calon peneliti harus dilatih terlebih dahulu.
Latihan tersebut menurut Moleong bertujuan untuk menajamkan kemampuan
peneliti untuk mendengar, melihat, merasakan, menghayati dan kemampuan

9
mencatat yang diperlukan, sehingga tidak menciptakan hal yang bias (Moleong
2019:134).

e. Desain penelitian yang fleksibel, sehingga tidak bisa diterapkan dalam semua
penelitian
Pada metode penelitian ilmiah atau kualitatif desain penelitiannya bersifat
umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian. Moleong
(2019:20) menjelaskan desain disusun sebelumnya secara lengkap. Apabila sudah
digunakan desainnya dilengkapi dan disempurnakan. Desain tersebut senantiasa
diubah dan disesuaikan dengan apa yang diperoleh dan disesuaikan pula dengan
pengetahuan baru yang ditemukan.
Oleh karena itu, belum ada langkah yang jelas dan sistematis, yang dapat
digunakan dalam menuntun penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Bahkan
masalah yang akan diteliti tidak dirumuskan dari awal secara jelas dan tegas. Desain
pada metode bersifat emergent, evolving, developing. Desain yang biasanya telah
dibuat harus didesain kembali secara berulang, begitupun juga dengan rumusan
masalahnya. Peneliti tidak harus terikat dengan rumusan semula, dan dapat
mengubahnya kembali jika ditemukan data yang baru (Prastowo 2016:41).

f. Sulit untuk menemukan analisis sebab akibat


Penelitian kualitatif mendasar kepada subjektivitas partisipan, sehingga
sangat sulit untuk menemukan kausal sebab akibat. Kemampuan metode penelitian
kualitatif dalam mencari kausalitas sangat diragukan oleh banyak orang.
Sebagaimana yang diungkapkan Barker (1965) dalam eksperimen frustrasi
sehubungan dengan anak-anak. Dalam penelitian tersebut Barker hanya
menghasilkan informasi mendasar tentang akibat anak-anak yang mengalami
frustrasi sebagai yang didefinisikan dalam eksperimen dan proses menghasilkan
akibat-akibat tersebut (Barker dalam Moleong 2019:51).
Sugiyono (2013:11) Menjelaskan dalam penelitian kualitatif yang bersifat
holistik dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif dalam
melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif

10
yaitu saling mempengaruhi (reciprocall/interactive), sehingga tidak diketahui mana
variabel independen dan dependennya.

g. Kesulitan dalam memilih dan menemukan informan serta masalah etika


Informan adalah orang-orang yang berada di latar penelitian. Jika sebagian
besar informan tidak memiliki pengalaman sesuai dengan permasalahan yang
diteliti makan hasil yang didapatkan tidak relevan dan mempengaruhi lama masa
penelitian. Moleong (2019:90) mengungkapkan, informan harus mempunyai
banyak pengalaman tentang latar belakang penelitian. Informan berkewajiban
secara sukarela menjadi anggota penelitian meskipun hanya bersifat informal.
Sebagai Informan dengan kesukarelaan dan kebaikannya memberikan pandangan
dari segi orang-orang dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses, dan
kebudayaan yang menjadi latar penelitian.
Namun, hal yang juga harus diperhatikan oleh peneliti dalam mendapatkan
informasi dari informan. Orang-orang (informan) yang hidup dalam masyarakat
biasanya ada sejumlah peraturan yang harus diperhatikan peneliti, seperti norma
agama, nilai sosial, hak dan nilai pribadi, adat, kebiasaan, tabu dan lain sebagainya.
Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan
mengindahkan nilai-nilai masyarakat pribadi dapat diramalkan akan menimbulkan
konflik yang menghambat proses penelitian (Moleong 2019:92).

11
BAB III
PENUTUP

Dasar penelitian metode kualitatif adalah upaya dalam mencari dan


memperoleh data yang alamiah. Metode ini banyak digunakan untuk melakukan
penelitian ilmu-ilmu sosial dan perilaku karena kemampuannya memandang
realitas sosial sebagai sesuatu yang bersifat holistik atau utuh, kompleks dinamis,
penuh makna dan hubungan gejala yang interaktif.
Sebagai sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki
kelebihan dan kelemahan. Metode memiliki kemampuan memahami makna dibalik
perilaku dan realitas sosial dan sangat berpotensi melahirkan teori-teori baru yang
berlatar kebudayaan. Namun, dibalik sisi keunggulannya metode kualitatif juga
memiliki beberapa kelemahan. Penelitian kualitatif akan banyak terlibat dalam
proses analisis data deskriptif yang panjang, sehingga prosesnya penelitian juga
akan membutuhkan waktu yang lama. Sementara itu, teori-teori yang dihasilkan
metode ini dinilai masih rendah karena hanya berlaku pada latar budaya yang
terbatas dan belum tentu bisa dimanfaatkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. 3rd ed. edited by R. KR.
Yogyakarta.
Madekhan. 2018. “Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.” Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran 7(2):62–69.
Moleong, Lexy J. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung.
Prastowo, Andi. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. 3rd ed. edited by M. Sandra. Yogyakarta.
Raco, Jozef. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik Dan
Keunggulannya. OSF Preprints.
Rina Haryati. 2021. “Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Kualitatif Beserta
Penjelasan.” Www.Penelitianilmiah.Com. Retrieved October 31, 2021
(https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kekurangan-penelitian-
kualitatif/).
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. 19th ed.
Bandung.
Syafnidawaty. 2020. “Penelitian Kualitatif.” rajaharja.ac.id. Retrieved September
14, 2021 (https://raharja.ac.id/2020/10/29/penelitian-kualitatif/).

13

Anda mungkin juga menyukai