Anda di halaman 1dari 1080

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 65 tahun datang mengeluh jari tangan tremorsejak 6 bulan yang
lalu. Pasien sudah berobat, dikatakan keluhan disebabkan karena penuaan dan diberi
vitamin. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke disangkal. Pemeriksaan fisik tampak
tubuh condong ke depan, tremor pada ujung jari dan bibir, gerakan halus dan lambat, serta
terdapat cogwheel phenomenon. Terkait gangguan neurotransmitter apakah yang
menyebabkan kondisi di atas?
A. Adrenalin
B. Noradrenalin
C. Asetilkolin
D. GABA
E. Dopamin

© FDI2020
E. Dopamin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : wanita 65 tahun jari tangan tremor sejak 6 bulan
yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : tampak tubuh condong ke depan,
tremor pada ujung jari dan bibir, gerakan halus dan
lambat, serta terdapat cogwheel phenomenon.

gangguan neurotransmitter yang menyebabkan kondisi di


atas adalah...

© FDI2020
Parkinson
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Penyakit neuro degeneratif karena gangguan pada
ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya
pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus
palidus.

© FDI2020
Gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tremor : resting tremor, mulai pd tangan, dapat meluas


hingga bibir & slrh kepala
• Rigidity : cogwheel phenomenon, hipertonus
• Akinesia/bradikinesia : gerakan halus lambat dan sulit,
muka topeng, bicara lambat, hipofonia
• Postural Instability : berjalan dengan langkah kecil, kepala
dan badan doyong ke depan dan sukar berhenti atas
kemauan sendiri
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Adrenalin → sistem saraf simpatik


B. Noradrenalin → sistem saraf simpatik
C. Asetilkolin → Myasthenia gravis
D. GABA→ epilepsi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, neurotransmitter pada pasien ini


adalah...

E. Dopamin

© FDI2020
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki, 65 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sakit kepala sejak 2 jam lalu.
Pasien memiliki riwayat stroke. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 160/90 mmHg, laju nadi 80 x/menit, laju napas 20 x/menit, dan suhu
36,50C. Pada CT Scan kepala non-kontras ditemukan perdarahan di sisterna
dan fissura Sylvii. Diagnosis yang tepat adalah…
A. Perdarahan intraparenkim
B. Perdarahan subarachnoid
C. Perdarahan arachnoid
D. Perdarahan epidural
E. Perdarahan subdural

© FDI2020
B. Perdarahan Subarachnoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki-laki 65 tahun sakit kepala sejak 2 jam lalu
• Pemeriksaan fisik :
TD =140/90 mmHg
• Pemeriksaan penunjang :
CT Scan kepala: perdarahan di sisterna dan fissura Sylvii

Diagnosis di atas adalah...

© FDI2020
Perdarahan Subarachnoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Pecahnya pembuluh darah di antara lapisan piamater dan arachnoid.
Biasanya karena pecahnya aneurisma.
Gejala
– Nyeri kepala sangat berat yang disebut thunder clap headache
– Pusing, nyeri orbita
– Diplopia, kehilangan penglihatan
– Muntah
– Tanda rangsang meningeal (kaku kuduk, Brudzinski, Kernig, dan laseque)
– Hipertensi

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• CT- Scan : Terdapat darah yang mengisi sulcus dan gyrus


yang membentuk seperto bintang (stellata)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Perdarahan Intraparenkim → perdarahan di dalam parenkim otak


C. Perdarahan Arachnoid → tidak tepat
D. Perdarahan Epidural → berbentuk biconvex
E. Perdarahan Subdural → berbentuk bulan sabit (cresent)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Perdarahan Subarachnoid

© FDI2020
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki, 32 tahun, datang dengan keluhan kelemahan keempat anggota gerak


sejak 4 hari lalu. Kelemahan awalnya dirasakan di tungkai lalu beberapa hari
kemudian menjalar ke tangan. Kedua kaki terasa kesemutan sejak kemarin. Dua
minggu lalu, pasien sempat batuk pilek tapi sembuh sendiri. Tanda vital
didapatkan normal. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan otot
ekstremitas atas dan bawah 3, refleks fisiologis +1, reflex patologis (-).
Diagnosis yang paling tepat adalah…
A.Guillain-Barre Syndrome
B. Krisis miastenia
C. Mielitis transversa
D. Poliomielitis
E. HNP servikal

© FDI2020
A. Guillaine-Barre Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : laki-laki 32 tahun kelemahan keempat anggota
gerak sejak 3 hari lalu. Awalnya di kaki, lalu menjalar ke
tangan
• Riwayat ISPA 2 minggu yang lalu

Diagnosis kasus di atas adalah...

© FDI2020
Guillaine-Barre Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Infeksi (ISPA atau gastroenteritis) yang memicu autoimun sehingga terjadi degenerasi
akson motorik oleh sistem imun yang dimulai dari distal.

Gejala

yang muncul adalah paralisis yang dimulai dari kaki dan berlanjut ke perut,
dada, dan tangan. Jika otot paralisis terjadi di otot pernapasan, pasien tidak

bisa bernapas dan mati


Terapi

– IVIg
– Plasmapheresis
– Suportif, simtomatik
© FDI2020
Manifestasi Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Motorik (ascending) Sensorik

• Anggota gerak bawah lebih dulu dari • Biasanya ringan


anggota gerak atas • Berupa parasthesia, baal, atau sensasi sejenis
• Otot proksimal lebih dulu terjadi dari • Banyak pasien mengeluh nyeri punggung dan tungkai
otot distal
• Akut dan progresif, bisa ringan sampai Otonom
tetraplegia dan gangguan nafas
• Kranialis (facial drop), diplopia, disartria, • Takikardi, bradikardi, flushing paroxysmal, hipertensi
disfagia ortostatik dan anhidrosis
• Gangguan pernafasan (dyspnoe) , nafas • Retensio urin dan ileus paralitik
pendek, bicara serak, gagal nafas
• Sulit menelan • Puncak defisit dicapai 4 minggu
• Kelemahan otot trunkal, bulbar dan otot • Recovery biasanya dimulai 2-4
pernafasan juga terjadi minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Krisis Myasthenia → kelainan pada neuromuscular junction, paresis


motorik perifer reversible, gejala MG memberat hingga
mengancam pernapasan
C. Mielitis transversa → kelainan di medulla spinalis, defisit neurologis
motorik, sensorik, dan otonom setinggi kelainan dan di bawahnya
D. Poliomielitis → kelainan di cornu anterior, defisit neurologis motorik
E. HNP servikal → keluhan di dermatom setinggi servikal (keluhan di
ekstremitas atas)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Guillane-Bare Syndrome

© FDI2020
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 35 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan kejang, nyeri
kepala dan penurunan kesadaran. Pasien tampak mengalami agitasi, delirium dan
hydrophobia. Pada pemeriksaan fisik dijumpai suhu badan 38,5°C, tekanan darah 140/60
mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, GCS E2V2M4, Kaku kuduk (-). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil jumlah leukosit normal. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar glukosa normal disertai dengan peningkatan protein. Apakah penyebab
yang paling mungkin?
A. Herpes virus
B. HIV
C. Rabies virus
D. Enterovirus
E. Post infection encephalomyelitis

© FDI2020
C. Rabies Virus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kejang, nyeri kepala, dan penurunan
kesadaran. Tampak mengalami agitasi , delirium, dan
hydrophobia
• Pemeriksaan fisik : suhu badan 38,5ºC, TD 140/60 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, GCS E2V2M4, kaku kuduk (-)
• Pemeriksaan penunjang : peningkatan protein

Penyebab kasus di atas adalah...

© FDI2020
Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Infeksi akut SSP oleh virus rabies yang termasuk genus
lyssa-virus, family rhabdoviridae
• Menginfeksi manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi
(anjing, monyet, kucing, serigala, kelelawar)

© FDI2020
Gejala
• Terdapat gigitan hewan dan hewan yang menggigit mati dalam waktu 1 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

atau positif rabies


• Gatal dan parasthesia di daerah bekas luka gigitan
• Encephalitis rabies
- Agitasi
- Kesadaran fluktuatif
- Demam tinggi persisten
- Nyeri pada faring seperti tercekik
- Hipersalivasi
- Hidrofobia
- Aerofobia

© FDI2020
Tatalaksana
• Isolasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fase awal : cuci luka dengan air sabun 5-10 menit kemudian
bilas dengan air bersih, lakukan debridement, berikan
desinfektan (alkohol 50-70%). Jika terkena selaput lendir, cuci
dengan air lebih lama.
• Fase lanjut : suportif, cegah gagal jantung dan gagal nafas
• Serum Anti Rabies (SAR):
- Serum heterolog (berasal dari kuda)40 IU/kgBB infiltrasi
disekitar luka, sisanya IM
- Serum homolog (berasal dari manusia) 20 IU/kgBB
• Vaksin Anti Rabies

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Herpes Virus → Infeksi kulit, vesikel bergerombol, panas nyeri


B. HIV → Virus penyebab AIDS, gejala karena imunodefisiensi, diare,
batuk, TB, sariawan, dll
D. Enterovirus → Infeksi di usus halus, mual muntah, diare
E. Post infection encephalomyelitis → sebelumnya pernah terinfeksi di
otak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab pada kasus ini adalah...

C. Rabies virus

© FDI2020
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan pusing
berputar sesaat dan berulang terutama setelah melakukan gerakan kepala atau gerakan
mau tidur terlentang atau bangun dari terlentang. Pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi
90x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,8ºC. Satu tahun yang lalu, pasien pernah mengalami
trauma pada kepala. Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien di atas?
a. Spondilosis servikalis
b. Meniere syndrome
c. Vestibuler neuritis
d. Vertigo post trauma
e. BPPV

© FDI2020
E. BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Pusing berputar sesaat dan berulang terutama
setelah melakukan gerakan kepala atau gerakan mau
tidur terlentang atau bangun dari terlentang
• Pasien pernah mengalami trauma kepala 1 tahun yang
lalu
• Pemeriksaan fisik : dbn

Diagnosis kasus di atas adalah...

© FDI2020
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Gangguan klinis yang terjadi dengan karakteristik serangan
vertigo di perifer, berulang dan singkat, sering berkaitan
dengan perubahan posisi kepala dari tidur, melihat ke atas,
kemudian memutar kepala
• Wanita > laki-laki
Etiologi
• Kanalith di dalam kanalis semisirkularis

© FDI2020
Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa berputar
• Timbul mendadak pada perubahan posisi (miring ke satu sisi,
berbaring, bangkit dari tidur, membungkuk, menegakkan
kembali badan, menunduk, menegadah
• Serangan berlangsung dalam waktu singkat (kurang dari 10-30
detik)
• Bisa disertai mual, kadang muntah
• Setelah rasa berputar menghilang, pasien bisa merasa
melayang dan diikuti disekulibrium (ketidakseimbangan)
selama beberapa hari – minggu dan dapat muncul kembali
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dix hallpike manuver

Terapi
• Epley manuver
• Brand daroff manuver

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Spondilosis servikalis → kondisi yang diakibatkan oleh kerusakan ruas


tulang leher dan bantalannya, sehingga menekan saraf tulang
belakang dan menimbulkan gejala umum berupa nyeri leher, bahu dan
kepala
B. Meniere Syndrome → Gangguan telinga tengah yang menyebabkan
vertigo yang disebabkan oleh peningkatan tekanan endolimpe di
telinga
C. Vestibuler neuritis → Peradangan pada saraf telinga bagian dalam,
yaitu gejala vertigo yang mendadak parah
E. Vertigo post trauma → Vertigo yang terjadi setelah trauma, biasanya
bertahan kurang dari dari satu menit atau dapat menetap, tidak
berkaitan dengan perubahan posisi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

E. BPPV

© FDI2020
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah dan
lemah kedua tungkai sejak 3 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kedua
ekstremitas bawah lemah, reflek kedua ekstremitas bawah menurun, dan didapatkan
saddle anestesi (+). Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?
a. ALS (Amiotropik lateral sklerosis)
b. Cauda equine syndrome
c. Protusi diskus intervertebralis (PDI)
d. Syringomielia
e. Kompresi medulla spinalis

© FDI2020
B. Cauda Equina Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri punggung bawah dan lemah kedua
tungkai sejak 3 minggu yang lalu
• Pemeriksaan fisik : kedua ekstremitas bawah lemah, reflek
kedua ekstremitas bawah menurun, dan didapatkan
saddle anestesi (+)

Diagnosis kasus di atas adalah...

© FDI2020
Cauda Equina Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kelainan langka yang biasanya merupakan kondisi darurat
akibat operasi
• Terjadi penekanan akar saraf tulang belakang, sehingga harus
segera ditangani agar tidak menimbulkan inkontinesia (tidak
bisa menahan BAK) maupun kelumpuhan kaki
• Kasus ini jarang, namun bisa terjadi pada anak-anak yang
mengalami cedera tulang belakang sejak lahir, atau pernah
mengalami cedera tulang belakang

© FDI2020
Gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri yang sangat pada punggung bawah


• Rasa nyeri, atau mati rasa, atau lemah, pada salah satu atau
kedua kaki yang menyebabkan sering terjatuh atau sulit bangkit
dari tidur
• Berkurang atau hilangnya sensasi di kaki, bokong, paha dalam,
bagian belakang, tungkai kaki, atau telapak kaki, yang makin lama
makin parah
• Masalah saat buang air, misalnya kesulitan buang air kecil sampai
tuntas, atau kesulitan menahan kencing (inkontinensia urin)
• Disfungsi seksual yang tiba-tiba muncul
© FDI2020
Penyebab
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menyempitnya saluran spinal (tulang belakang) disebut juga


stenosis
• Infeksi, peradangan, perdarahan, atau fraktur tulang belakang
• Bawaan : arteriovenous malformation)
• Pecahnya disk area lumbar (pinggang)
• Tumor ganas tulang belakang
• Trauma

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• MRI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Myelogram
• CT-Scan

Terapi
• Operasi
• Jika karena infeksi : antibiotik
• Jika karena tumor : radiasi atau kemoterapi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. ALS (Amiotropik lateral sklerosis) → Terjadi saat sistem saraf dimana


neuron didalam otak dan sumsum tulang mati secara perlahan
C. Protusi discus intervertebralis → penonjolan discus intervertebralis,
yaitu gejala low back pain
D. Siringoemelia → Kista yang menekan dan merusak jaringan saraf
tulang belakang
E. Kompresi medulla spinalis → penekanan pada medulla spinalis,
biasanya karena cedera

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

C. Cauda Equina Syndrome

© FDI2020
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 30 tahun mengalami kelemahan mendadak pada anggota


gerak sebelah kiri. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan paresis N.VII dan
N.XII. Dimanakah letak nukleus nervus XII ?
A. Cerebelum
B. Pons
C.Medulla oblongata
D. Hindbrain
E. Midbrain

© FDI2020
C. Medulla Oblongata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Kelemahan mendadak anggota gerak kiri
• Pemeriksaan fisik : paresis N.VII dan XII

Letak Nukleus N.XII adalah...

© FDI2020
Nukleus Nervus Cranialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cerebelum → Untuk mengatur keseimbangan


B. Pons → N. V, VI, VII, VIIII
D. Hindbrain → membantu regulasi fungsi otonom, sensorik, dan
koordinasi, serta mengontrol keseimbangan dan equilibrium
E. Midbrain → N. II, III, IV

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak nukleus nervus XII adalah...

C. Medulla Oblongata

© FDI2020
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 36 tahun mengeluh wajahnya tampak miring sejak 1 hari sebelum
masuk RS. Pasien menyadari bahwa sudut bibir kiri tampak terjatuh. Pasien menyangkal
adanya kelemahan pada anggota gerak dan menyangkal adanya riwayat HT, DM,
merokok. Riwayat keluhan serupa sebelumnya juga disangkal. Riwayat nyeri berlebihan
pada wajah disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati TD 120/70 mmHg, HR
80x/menit, RR 18x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan neurologi dijumpai adanya wajah
asimetris, sudut bibir kiri lebih rendah, dan pasien tidak mampu, untuk mengangkat alis
atau mengerutkan dahi kiri. Kelainan saraf pada kasus tersebut adalah ... ?
A. Parese CN XII tipe sentral
B. Parese CN V tipe sentral
C. Parese CN V tipe perifer
D. Parese CN VII tipe perifer
E. Parese CN VII tipe sentral

© FDI2020
D. Parese CN VII tipe perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : wajah tampak miring sejak 1 hari yang lalu
• Pemeriksaan fisik : wajah asimetris, sudut bibir kiri lebih
rendah, dan pasien tidak mampu, untuk mengangkat alis
atau mengerutkan dahi kiri

Kelainan saraf pada kasus tersebut adalah .....

© FDI2020
Bell’s Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kelumpuhan saraf wajah (N.VII) akibat peradangan dan pembengkakan saraf
yang mengontrol otot pada salah satu sisi wajah
Gejala
• Dahi tidak bisa digerakkan
• Lagoftalmus (tidak bisa menutup mata)
• Tidak bisa mengembangkan pipi
• Tidak bisa senyum atau bersiul
• Mulut mencong ke sisi sehat
• Nyeri belakang telinga

© FDI2020
Perbedaaan UMN dan LMN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikosteroid (prednison) adalah terapi utama


(1 mg/kgBB/hari atau 60 mg/hari) selama 7 hari
lalu tappering down → efek lebih baik jika
dimulai segera setelah onset
• Tetes mata artificial dan plester mata malam
hari perlu mengingat lagoftalmus dapat
menyebabkan mata terbuka dan kering
• Fisioterapi jika diperlukan
• Bedah dekompresi → jarang dilakukan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Parese CN XII tipe sentral → saat menjulurkan lidah mencong ke


arah yang sakit, tidak terdapat fasikulasi
B. Parese CN V tipe sentral → gg motorik, sensorik (reflek kornea -)
C. Parese CN V tipe perifer → gg motorik, sensorik (reflek kornea -)
D. Parese CN VII tipe sentral → Sudut bibir asimetris, namun masih bisa
mengerutkan alis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kelainan saraf pada kasus tersebut


adalah...

D. Parese CN VII tipe perifer

© FDI2020
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 30 tahun di bawa ke UGD RS dengan keluhan mata sukar


membuka menjelang sore hari. Pasien sudah 2 tahun terakhir mengalami
kelemahan keempat anggota gerak dan kedua kelopak mata terjatuh. Keluhan
membaik di pagi hari setelah bangun tidur. Riwayat trauma, DM dan hipertensi
disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 95x/ menit, RR 20x/
menit, suhu 37ºC. Dalam pemeriksaan neurologis didapatka Wartenberg test (+).
Hasil pemeriksaan lain dalam batas normal. Tatalaksana simptomatik yang tepat
pada kasus tersebut adalah ?
A. Piridostigmin
B. IVIG
C. Bromokriptin
D. Prednisolon
E. Plasmafaresis

© FDI2020
A. Piridostigmin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : mata sukar membuka menjelang sore hari .
• 2 tahun terakhir mengalami kelemahan keempat
anggota gerak dan kedua kelopak mata terjatuh
• Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur
• Wartenberg test (+)

Tatalaksana simptomatik pada kasus tersebut adalah .....

© FDI2020
Myasthenia Gravis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kelemahan progresif karena antibodi terhadap resptor asetilkolin di neuro
muscular junction
Gejala
• Ptosis / Diplopia → diprovokasi dengan wartenberg test : fiksasi
pandangan ke satu titik, lama laa timbul ptosis
• Sulit menelan
• Sesak napas
• Mengenai otot proksimal, paling sering dimulai dari otot kelopak mata,
otot menelan lalu meluas ke otot pernapasan dan ekstremitas

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Pemeriksaan Myathenia Gravis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tensilon test (Edrofonium test) Ice Pack Test

• Edrophonium menghambat • Acetylcholinesterase berkurang


acetylcholinesterase pada suhu rendah
• Jika ada perbaikan kekuatan otot • Jika ada perbaikan kekuatan otot
berarti MG (+) berarti MG (+)

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Simtomatik : Anti-kolinesterase : pyridostigmin


(60-120 mg po 6x sehari maks)
• Imunosupresi : Prednisolon : untuk relaps,
dengan 5mg/2 hari, naikkan 5mg/minggu
• Thymectomy : Jika usia < 50 tahun

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. IVIG → GBS
C. Bromokriptin → parkinson
D. Prednisolon → Bukan terapi simtomatik (imunosupresi)
E. Plasmafaresis → GBS

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana simptomatik yang tepat


pada kasus ini adalah...

A. Piridostigmin

© FDI2020
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 35 tahun yang bekerja sebagai tukang ketik di warnet
datang dengan keluhan tangan kanannya terasa nyeri dan kesemutan terutama
pada jari 1, 2, dan 3. Nyeri bertambah berat apabila digunakan untuk mencuci
dan beraktivitas lainnya. Sering kali nyeri hilang dengan tangan kanan dikibas-
kibaskan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tinel test (+). Dimanakah letak kelainan
pada kasus di atas?
A. N. Radialis
B. N. Ulnaris
C. Plexus brachialis
D. N. Axillaris
E. N Medianus

© FDI2020
E. Nervus Medianus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Wanita 35 tahun bekerja sebagai tukang ketik
tangan kanannya terasa nyeri dan kesemutan
• Terutama pada jari 1, 2, dan 3.
• Nyeri bertambah berat apabila digunakan untuk mengetik
dan beraktivitas lainnya.
• Sering kali nyeri hilang dengan tangan kanan dikibas-kibaskan.
• Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tinel test (+).

Letak kelainan pada kasus di atas adalah .....

© FDI2020
Carpal Tunnel Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kumpulan gejala khas dan tanda-tanda yang terjadi termasuk kompresi saraf medianus
dalam carpal tunnel
Gejala
• Mati rasa
• Paraestesia
• Nyeri pada distribusi saraf medianus
Etiologi
• Pekerjaan (mengetik, buruh cuci, pemotong daging)
• Trauma (dislokasi, fraktur)
• Infeksi (tenosynovitis, TB tulang)
• dll

© FDI2020
Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tahap awal
• Gangguan sensorik
• Gangguan motorik (pd keadaan berat saja)
• Awal parasthesia, hilangnya sensasi atau rasa seperti terkena aliran listrik
pada jari
• Gejala meningkat pada malam hari
Gejala lainnya
• Nyeri berkurang jika dipijat atau mengibaskan jari-jari
• Kadang nyeri terasa sampai menjalar ke lengan atas dan leher
• Pembengkakan atau kekakuan terjadi pada pagi hari
Tahap lanjut
• Atroi otot thenar atau otot lainnya yang diinervasi oleh nervus medianus

© FDI2020
Pemeriksaan Nervus Medianus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• EMG : menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, dan atrofi


otot thenar
• Nerve Conduction Study (NCS) : menunjukkan adanya
gangguan pada konduksi saraf di pergelangan tangan;
masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
• Pemeriksaan radiologis : bisa menentukan penyebab
(fraktur, arthritis)
• Pemeriksaan laboratorium

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi konservatif (langsung)


• Istirahatkan pergelangan tangan
• NSAID
• Pemasangan bidai (2-3 minggu)
• Injeksi steroid dexamethason 1-4mg diinjeksikan ke dalam carpal tunnel.
Bila belum berhasil dapat diulang injeksi setelah 2 minggu atau lebih
• Vitamin B6 piridoxin 100-300 mg/hari selama 3 bulan
• Visioterapi dianjurkan untuk perbaikan vaskularisasi tangan
• Dipertimbangkan tindakan operasi apabila injeksi 3 kali tidak berhasil,
atau terjadi atrofi otot thenar atau terjadi gangguan sensorik yang berat
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. N. Radialis → Drop hand (gg sensoris di punggung 3 12 jari )


B. N. Ulnaris →Nyeri pada satu setengah jari palmar dan dorsum (jari 4,5)
C. Plexus brachialis → erb palsy dan klumpke palsy
D. N. Tibialis posterior →TTS

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Letak kelainan pada kasus di atas


adalah...

E. Nervus Medianus

© FDI2020
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 34 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sebelah
kanan. Nyeri dirasakan di sekitar mata. Saat mengalami serangan, nyeri kepala
juga disertai dengan mata kanan merah dan berair, serta hidung kanan tersumbat.
Apakah tata laksana awal pada pasien di atas saat terjadi serangan?
A. Ergotamin
B. Ibuprofen
C. Oksigen
D. Prednisone
E. Sumatriptan

© FDI2020
C. Oksigen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri kepala sebelah kanan
• Nyeri sekitar mata
• Mata kanan merah dan berair, serta hidung tersumbat

Tata laksana awal pada pasien di atas saat terjadi


serangan.....

© FDI2020
Cluster Headache
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Nyeri kepala hebat, unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi,
berlangsung 15-180 menit dan terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap dua hari
sampai 8 kali sehari.
• Nyeri kepala kronik yang sering menyebabkan perubahan emosional
Etiologi
• Alkohol, rokok
• Penggunaan obat nitrogliserin
• Gangguan tidur
• Stress, perubahan musim, alergi
• Faktor hormonal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran Klinis

© FDI2020
Diagnosis
Diagnosis nyeri kepala Cluster menggunakan kriteria oleh International Headache Society (IHS) adalah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sebagai berikut:

• Nyeri kepala berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau nyeri

temporal selama 15 – 180 menit bila tidak di tatalaksana.

• Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :

1. Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakriimasi

2. Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea

3. Edema kelopak mata ipsilateral

4. Berkeringat pada bagian dahi dan wajah ipsilateral

5. Miosis dan atau ptosis ipsilateral

6. Kesadaran gelisah atau agitasi

• Serangan mempunyai frekuensi 1 kali hingga 8 kali perhari

• Tidak berhubungan dengan kelainan yang lain.


© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tidak ada terapi definitive untuk cluster headache


• Tujuan mengurangi keparahan, mengurangi waktu serangan,
mencegah serangan
• Terapi Simptomatik
- Oksigen 100% 7-10 L/menit selama 10-15 menit
- Sumatriptan 10mg subcutan, intranasal
- Ergotamin 1mg spray
- Verapamil 80mg
© FDI2020
Terapi Pencegahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikostreroid prednison 30-100mg/ hari tappering off


• CCB : Verapamil , diltiazem

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ergotamin → Cluster tetapi bukan terapi awal


B. Ibuprofen → Tension headache
D. Prednison →Terapi profilaksis cluster
E. Sumatriptan → Cluster tetapi bukan terai awal, terapi utama u/ migraine

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tata laksana awal pada pasien di atas


saat terjadi serangan adalah...

C. Oksigen

© FDI2020
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 65 tahun dibawa keluarganya ke RS dengan keluhan sering


lupa cara untuk melakukan kegiatan sehari-hari; seperti mengangkat telepon,
memakai baju, dan makan, Keluhan tersebut sudah dialami pasien sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi lebih 10 tahun yang lalu dan tidak terkontrol
pengobatannya. 3 bulan yang lalu pasien mengalamin kelemahan secara tiba-tiba
pada lengan dan tungkai kiri. Pada pemeriksaan fisik didaptkan TD 140/90 mmHg, nadi
85x/menit, RR 20x/menit, suhu 37ºC. Kekuatan motorik ekstremitas kanan 5/5, ekstremitas
kiri 4/4. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang lain. Apakah diagnosis pasien tersebut
?
A. Demensia Alzheimer
B. Penyakit Pick’s
C. Delirium
D. Demensia Vaskular
E. Demensia Lewy bodies

© FDI2020
D. Demensia Vaskular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Mudah lupa cara untuk melakukan kegiatan
sehari-hari
• Riwayat HT >10 tahun dan tidak terkontrol dalam
pengobatan
• 3 bulan yang lalu pasien memiliki riwayat kelemahan
pada lengan dan tungkai kiri
• Kekuatan motorik ekstremitas kanan 5/5, kiri 4/4

Diagnosis pasien di atas saat adalah .....


© FDI2020
Demensia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Penurunan gradual fungsi kognitif yang terjadi dakam
jangka panjang
• Penderita biasanya mulai kehilangan fungsi sehari-hari
Etiologi
• Usia
• Idiopatik
• Penyakit Cerebrovaskular
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia

© FDI2020
Demensia Vaskular
Manifestasi klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan memori yang disertai dengan bukti penyakit


serebrovaskular → biasanya ada riwayat hipertensi tak terkontrol
dan riwayat stroke
• Gangguan gerak sesuai lokasi topis yang terserang

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Demensia Alzheimer →Tidak ada riwayat gangguan neuorologis


B. Penyakit Pick’s → Terdapat gangguan mood/perilaku, afasia
C. Delirium → kondisi akut yang ditandai dengan kesadaran berkabut
E. Demensia Lewy bodies → terdapat gejala parkinsonism

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien di atas


adalah...

D. Demensia Vaskular

© FDI2020
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi usia 13 hari dibawa orang tua nya ke puskesmas karena mengalami demam
tinggi disertai kejang dan mulut mecucu seperti ikan sejak 20 menit yang lalu. Ibu
pasien diketahui melakukan persalinan di dukun beranak sekitar rumahnya. Saat
diselidiki lebih lanjut, dukun beranak tersebut menggunakan silet yang hanya
dipanasi dengan kompor. Riwayat penyakit ibu pada saat hamil disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran
apatis, suhu 38,5ºC, HR 120x/menit, UUB tidak membonjol serta tonus otot
ekstremitas meningkat. Apakah diagnosis, etiologi, dan antibiotik yang dapat
digunakan pada kasus diatas ?
A. Sepsis Neonatorum, Campylobacter Jejuni, Ampicillin-Sulbactam
B. Tetanus Neonatorum, Campylobacter Tetani, Metronidazole
C. Tetanus Neonatorum, Clostridium Tetani, Metronidazole
D. Sepsis Neonatorum, Clostridium Tetani, Vancomycin
E. Tetanus Neonatorum, Campylobacter Jejuni , Ceftriaxone

© FDI2020
C. Tetanus Neonatorum, Clostridium
Tetani, Metronidazole
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Bayi 13 hari kejang, demam, dan mulut mecucu
seperti ikan
• Persalinan dibantu oleh bidan, Tali pusat di potong
dengan silet
• Pemeriksaan fisik : suhu 38,5ºC, nadi 120x/menit, UUB tidak
membonjol

Diagnosis, etiologi, dan antibiotik yang dapat digunakan


pada kasus diatas adalah

© FDI2020
Tetanus Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Tetanus Neonatorum adalah salah satu penyakit yang terjadi pada
bayi baru lahir. Umumnya, penyakit ini terjadi di daerah pedesaan
atau terpencil, karena peralatan persalinan yang tidak steril.
• Etiologi
• Bakteri : Clostridium Tetani → penghasil racun neurotoxin dan
menyerang sistem saraf pusat
• Resiko bayi menderita tetanus neonatorum meningkat umumnya
karena ibunya tidak terlindungi oleh vaksin tetanus toxoid (TT) pada
masa kehamilan
© FDI2020
Gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Masa inkubasi : 5-14 hari


• Gejala :
- Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada hari ke 2-3
hari pasca kelahiran → risus shardonicus
- Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi tidak bisa
menyusu → mulut mecucu, trismus
- Spasme atau kaku otot tubuh menyeluruh yang
menyebabkan tubuh bayi menegang atau tampak
melengkung → opistotonus, perut papan
- Kejang yang dicetuskan oleh suara, cahaya, atau ketika
disentuh

© FDI2020
Grading
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disfungsi otonom : Overaktivitas simpatetik →TD naik, Nadi naik bergantian


dengan hipotensi

© FDI2020
Tatalaksana
1. IVFD Dextrose 5% : RL = 1 : 1 per 6 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Kausal
• Anti toksin tetanus :
- ATS 20.000 IU /im 3-5 hari
- HTIg 500-3.000 IU single dose
3. Antibiotik
• Metronidazol 500mg / 8 jam’
• Ampicilin 1 g / 8 jam
4. Penanganan luka
5. Simtomatis dan suportif
• Fenobarbital
6. Oksigen
7. Nutrisi TKTP
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sepsis Neonatorum, Campylobacter Jejuni, Ampicillin-Sulbactam →


Campylobacter Jejuni adalah bakteri penyebab GBS, antibiotik salah
B. Tetanus Neonatorum, Campylobacter Tetani, Metronidazole → Bakteri
salah
D. Sepsis Neonatorum, Clostridium Tetani, Vancomycin → diagnosis dan
antibiotik salah
E. Tetanus Neonatorum, Campylobacter Jejuni , Ceftriaxone → bakteri
dan antibiotik salah

© FDI2020
Jadi, diagnosis, etiologi, dan antibiotik yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dapat digunakan pada kasus diatas


adalah...
C. Tetanus Neonatorum,
Clostridium Tetani, Metronidazole

© FDI2020
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 30 tahun datang di bawa keluarganya karena tidak bisa
bicara dengan lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti. Pada
keadaan seperti ini,kelainan terdapat dibagian atau lobus otak sebelah mana?
• A.Lobus temporal
• B.Lobus frontalis
• C.Lobus fronto-parieto-temporal
• D.Cerebelum
• E.Substansia nigra

© FDI2020
B. Lobus frontalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki berusia 30 tahun, tidak bisa bicara dengan
lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat
mengerti .

• Pada keadaan seperti ini, kelainan terdapat di bagian


atau lobus otak sebelah mana?

© FDI2020
Afasia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Tidak bisa berbicara
Klasifikasi
• Afasia sensorik : bisa bicara dengan lancar tapi tidak dapat
mengerti dan tidak dapat mengulang pembicaraan (motorik
saja yang bisa)
• Afasia motorik : tidak bisa bicara dengan lancar dan tidak
dapat mengulang, tetapi dapat mengerti (sensorik saja yang
bisa)
• Afasia transkortikal : jika diantara keduanya di atas masih bisa
mengulang
© FDI2020
Lokasi Afasia Wernicke dan Broca
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Broca (B): mengatur proses


bicara (Motorik) → lobus frontal
• Wernicke: mengatur proses
pemahaman pembicaraan
(Sensorik) → lobus temporal
• Global → lobus fronto-parieto-
temporal

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lobus temporal → afasia wernicke(sensorik)


C.Lobus fronto-parieto-temporal → afasia global
D.Cerebelum → gangguan keseimbangan
E. Substansia nigra → parkinson’sdisease

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kelainan terdapat dibagian atau lobus


otak sebelah mana ...

B. Lobus frontalis

© FDI2020
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 35 tahun, datang diantar oleh istrinya dengan keluhan sejak 3
bulan ini, prestasi di tempat kerjanya mengalami penurunan. Pasien juga sering merasa
lemah, mual, dan tidak jarang menjadi sulit untuk tidur. Pasien mengatakan bahwa
sebelumnya sempat dimarahi oleh bosnya di hadapan teman-temanya langsung.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Gangguan Depresi Mayor
B. Gangguan penyesuaian dengan afek ansietas
C. Gangguan skizoafektif
D. Gangguan penyesuaian dengan afek depresi
E. Gangguan cemas menyeluruh

© FDI2020
D. Gangguan Penyesuaian Dengan
Afek Depresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki, usia 35 tahun
• Keluhan prestasi di tempat kerjanya menurun, sejak 3
bulan ini
• Sering merasa lemah dan menjadi sulit tidur
• Pasien sempat dimarahi oleh bosnya di hadapan teman-
temannya langsung

© FDI2020
Gangguan Penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ada stresor → timbul gejala (sedih, insomnia, cemas),


namun gejala tersebut tidak cukup kuat untuk
dikategorikan depresi. Jadi, gejalanya biasanya ringan,
muncul dalam 3 bulan pasca stresor
• Gejalanya bisa berupa sedih, cemas, maupun campuran
• Setelah stresor hilang → keluhan akan membaik dalam 6
bulan
• Tatalaksana → psikoterapi + farmakoterapi sesuai dengan
mood dominannya

© FDI2020
Gejala Khas Depresi (Minimal 5)
menetap 2 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan depresi mayor → gejala khas depresi


minimal 5, menetap minimal 2 minggu
B. Gangguan penyesuaian dengan afek ansietas →
gangguan penyesuaian tetapi gejala utamanya
cemas, namun cemasnya tidak spesifik dan tidak
cukup kuat untuk dikategorikan gangguan panik
C. Gangguan skizoafektif → ada gejala psikosis dan
gangguan afek, biasanya saling berhubungan dan
bersamaan
E. E.Gangguan cemas menyeluruh →objek
kecemasannya banyak,masa depan, menetap
minimal 6 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

D. Gangguan penyesuaian
dengan afek depresi

© FDI2020
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 36 tahun, belum menikah, datang diantar keluarganya ke


praktek dokter dengan keluhan banyak bicara, susah tidur, dan suka mengumpulkan
sampah-sampah yang dianggap sebagai harta miliknya sendiri. Keluhan ini sudah
berlangsung sejak 1 minggu. Pasien juga dikatakan sering mengucapkan kata-kata kasar
serta mengejek orang-orang yang lewat didepan rumahnya. Menurut keluarganya, sejak
2 tahun lalu tidak mau keluar rumah dan hanya berdiam diri di kamar. Tatalaksana yang
tepat pada kasus ini adalah?
A. Haloperidol 3x5 mg PO
B. Fluoxetin 1x20 mg PO
C. Litium 3x600 mg PO
D. Sertralin 1x5 mg PO
E. Amitriptilin 1x5 mg PO

© FDI2020
C. Lithium 3x600 mg PO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan, usia 36 tahun
• Keluhan banyak bicara, susah tidur, suka menngumpulkan
sampah-sampah untuk dirinya sendiri
• Sudah berlangsung 1 minggu
• Pasien sering mengucapakan kata kasar
• 2 tahun lalu → pasien tidak mau keluar rumah dan hanya
berdiam diri di kamar

© FDI2020
Gangguan Bipolar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bipolar I
• Minimal satue pisode manik, baik dengan maupun tanpa
episode depresi mayor
• Tata laksana→ lithium
• Bipolar II
• Minimal satue pisode hipomania dan minimal satu episode
depresi mayor, tidak boleh ada episode mania
• Tata laksana → lithium + antidepresan

© FDI2020
Gangguan Bipolar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Siklotimia
• Beberapa episode hipomania dan beberapa episode depresi
minor dalam 2 tahun terakhir

• Beda depresimayor danminor?


• Pada depresi mayor → aktivitas dan fungsi sehari-hari sangat
terganggu, ada suicidal idea

© FDI2020
Tatalaksana Bipolar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Episode manik→ lithium


• Episode campuran→ asamvalproat
• Episode depresi→ lithium + lamotrigine/antidepresan.

© FDI2020
Tatalaksana Bipolar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Haloperidol 3 x 5 mg PO →antipsikosis
B. Fluoxetin 1 x 20 mg PO →antidepresan
D. Sertralin 1 x 5 mg PO → antidepresan
E. Amitriptilin 1 x 5 mg PO → antidepresan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada pasien ini adalah...

C. Lithium 3x600 mg PO

© FDI2020
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan , 30 tahun datang dibawa keluarganya ke RS dengan keluhan


tangan dan kaki tidak bisa berhenti bergerak. Pasien juga dikeluhkan sering duduk dan
berdiri dan sering berjalan tidak tentu arah. Pasien merupakan penderita skizofrenia
paranoid dan mendapat terapi anti psikotik selama 2 minggu terakhir. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan tangan dan kaki tidak berhenti bergerak dan Ketika berjalan terlihat mau
jatuh. Apakah diagnosis pada pasien ini?
A. Akathisia
B. Distonia akut
C. Neuroleptic-Induced Parkinsonism
D. Tardive Dyskinesia
E. Neuroleptic Malignant Syndrome

© FDI2020
A. Akathisia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Tangan dan kaki tidak bisa berhenti bergerak
• Sering duduk dan berdiri dan sering berjalan tidak tentu
arah
• Penderita skizofrenia paranoid dan mendapat terapi anti
psikotik selama 2 minggu terakhir

© FDI2020
Efek Samping Pemberian Obat Anti
Psikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Distonia akut Parkinsonism Akathesia


• Muncul dalam beberapa hari-minggu • Muncul dalam beberapa hari-minggu • Muncul dalam beberapahari-minggu
setelah pemberian/ penaikan dosis anti setelah pemberian/penaikan dosis anti setelah pemberian/ penaikan dosis anti
psikotik psikotik psikotik
• Posisia bnormal kepala dan leher dalam • Tremor parkinsonisme (tremor kasar, • Keluhan subjektif kegelisahan
hubungannnya dengan tubuh (retrokolis, ritmik, terjadi saat istirahat yang • Menggerakkan atau mengayunkan kaki
tortikolis) mengenai anggota gerak, kepala, mulut, yang resah
• Spasme otot rahang(trismus, menganga, atau lidah→ dapat berupa tremor fokal • Menggoyangkan kaki saat berdiri
menyeringai) perioral seperti Gerakan mengecap, • Berjalan bolak-balik untuk
• Disfagia, gangguan berbicara, atau mengunyah, atau menggulung pil. menghilangkan kegelisahan
bernafas (spasme laring-faring, disfonia) • Rigiditas • Tidak dapat duduk atau berdiri selama
• Penebalan lidah atau bicara cadel akibat • Akinesia (penurunan ekspresi wajah, sekurangnya beberapa menit
lidah hipertonik atau membesar gerak-gerik, bicara, atau Gerakan tubuh
(makroglosia atau disartria) spontan)
• Penonjolan lidah atau disfungsi lidah
• Mata deviasi keatas, kebawah, kearah
samping (krisis okulogirik)
• Posisi abnormal anggota gerak distal atau
batang tubuh.

Sumber:
Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (Edisi Ketiga), Dr. Rusdi Maslim, Sp. KJ. © FDI2020
DSM IV-TR
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Distonia akut ( terjadinya kontraksi beberapa kelompok otot


yang berlarut-larut → tortikolis, spasme laring, trismus, krisis
okulogirik)
C. Neuroleptic-Induced → gejala Parkinson (tremor,
bradykinesia, rigiditas) akibat pemberian obat-obatan anti
psikotik)
D. Tardive Dyskinesia ( Dyskinesia ( Gerakan berulangin
volunteer pada: lidah, wajah, mulut/rahang, dan anggota
gerak, pada tidur gejala hilang)
E. Neuroleptic Malignant Syndrome (rigiditas yang parah disertai
peningkatan suhu tubuh dan gannguan otonom)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Akathisia

© FDI2020
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 22 tahun dirasa mengganggu dan memalukan keluarganya. Riwayat


tidak lulus ujian sehingga pasien kebut kebutan di kampung. Saat ujian remidi pasien tidak
belajar dan membawa buku untuk mencontek namun tertangkap basah penguji dan
langsung dinyatakan tidak lulus. Pasien lalu memaki-maki penguji karena pasien tidak
merasa salah. Bagaimana kepribadian pada pasien ini?
A. Skizotipal
B. Skizoid
C. Antisosial
D. Anankastik
E. Narsistik

© FDI2020
C. Antisosial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien kebut kebutan di kampung pasien kebut kebutan
di kampung
• Ujian remidi pasien tidak belajar dan membawa buku
untuk mencontek
• Memaki-maki penguji karena pasien tidak merasa salah

© FDI2020
Gangguan Kepribadian Cluster B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histerionik Narsistik Ambang Antisosial


• Emosi yang dibuat- • Selalu berusaha • Bertindak impulsif • Tidak dapat mengikuti
buat mendapatkan • Cenderung memiliki norma sosial
• Bersandiwara penghargaan buat pemikiran untuk • Tidak peduli dengan
• Bersifat sugestif dirinya menyakiti diri sendiri perasaan orang lain
• Mood yang dangkal • Preokupasi untuk • Gangguan identitas • Bermuka dua
dan labil selalu mendapatkan • Selalu merasa hampa • Tidak
• Penampilan atau kesuksesan • Susah menahan marah bertanggungjawab
perilaku merangsang • Merasa selalu yang dengan apa yang
• Peduli daya Tarik fisik terbaik dilakukan
• Ceroboh
• Patologis persisten

Sumber: DSM IV-TR © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Skizotipal → berhubungan dengan magis mistis,


ilusi yang berhubungan dengan magis mistis
B. Skizoid → senang sendiri, sering menutup diri,
cenderung dingin, afek datar
D. Anankastik → perfeksionis, preokupasi terhadap
detil, urutan, jika dalam 1 kelompok selalu
dominan)
E. Narsisistik → Selalu berusaha mendapatkan
penghargaan buat dirinya, Preokupasi untuk
selalu mendapatkan kesuksesan, Merasa selalu
yang terbaik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kepribadian pada pasien ini adalah...

C. Antisosial

© FDI2020
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki , 23 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan sulit tidur. Pasien
mengalami keinginan untuk menggerakkan tungkai atau lengan. Terkadang disertai
dengan sensasi yang tidak menyenangkan seperti rasa ada yang merayap, terbakar,
atau gatal sehingga pasien merasa sangat tidak nyaman. Hasil pemeriksaan TTV dalam
batas normal. Apakah diagnosis yang tepat?
A. Obstructive sleep apnea
B. Nightmare
C. Nakrolepsi
D. Somnabulisme
E. Restless Leg Syndrome

© FDI2020
E. Restless Leg Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keinginan untuk menggerakkan tungkai atau lengan
Ketika tidur
• Sensasi yang tidak menyenangkan seperti rasa ada yang
merayap, terbakar, atau gatal sehingga pasien merasa
sangat tidak nyaman

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Restless Leg Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ketika beristirahat terutama pada malam hari terdapat


perasaan ingin menggerakkan kaki, dan sensasi yang
tidak mengenakkan
• Sensasi ini bertahan 3 kali dalam seminggu dalam 3 bulan
• Terdapat distress fungsi
• Tidak ada gangguan jiwa lain
• Tidak menggunakan obat-obat lain

© FDI2020
Sumber: Buku Saku Diagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Obstructive Sleep Apnea → Sindrom yang


memiliki karakteristik → terdapat periode
obstruksi pada saluran nafas atas pada saat
tidur
B. Nightmare → terbangun dari tidur malam atau
siang dengan mimpi yang menakutkan dan
dapat diingat kembali
C. Narkolepsi→ gangguan neurologis dalam
jangka waktu lama yang menyebabkan
ketidakmampuan mengatur jadwal tidur-jaga
D. Somnabulisme→sleepwalking

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Restless Leg Syndrome

© FDI2020
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 23 tahun, datang ke klinik dokter dengan keluhan sulit tidur malam,
keluhan ini sudah dirasakan dalam waktu 2 minggu terakhir ini. Pasien mengatakan jika
terbangun terasa perasaan tercekik, berdebar-debar, nafas menjadi cepat, dan
berkeringat. Dia mengatakan tidak dapat mengingat kejadian yang menyebabkan
terbangun dari tidur malamnya. Hal ini menyebabkan pasien menjadi lelah karena
kekurangan tidur. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?
A. Obstructive sleep apneu
B. Nightmare
C. Night Terror
D. Somnabulisme
E. Restless Leg Syndrome

© FDI2020
C. Night Terror
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Jika terbangun terasa perasaan tercekik, berdebar-
debar, nafas menjadi cepat, dan berkeringat
• Tidak dapat mengingat kejadian yang menyebabkan
terbangun dari tidur malamnya

Diagnosis pasien ini adalah…

© FDI2020
Parasomnia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

NightTerror Nightmare Somnabulisme


• Terbangun dari tidur dalam • Terbangun dari tidur malam/ • Episode satu atau lebih bangun
keadaan peningkatan otonom siang karena mimpi buruk dari tidur kemudian berjalan-
yang hebat, seperti orang • Isi mimpi dapat diingat Kembali jalan
panik. dengan ranci dan jelas • Relatif tidak bereaksi terhadap
• Relatif tidak bereaksi terhadap • Setelah terbangun individu upaya eksternal untuk
upaya eksternal untuk sadar penuh mempengaruhi keadaan/ untuk
mempengaruhi keadaan night berkomunikasi
terror. • Blank, staring face
• Disertai disorientasi • Ingatan terhadap kejadian
• Ingatan terhadap kejadian sangat minimal
sangat minimal

© FDI2020
Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa(PPDGJ III)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Obstructive Sleep Apnea → Sindrom yang memiliki


karakteristik→ terdapat periode obstruksi pada
saluran nafas atas pada saat tidur
B. Nightmare → terbangun dari tidur malam atau siang
dengan mimpi yang menakutkan dan dapat
diingat kembali
D. Somnabulisme→ sleepwalking
E. Restless Leg Syndrome → perasaan ingin selalu
menggerakkan kaki, dan perasaan tidak nyaman
pada saat tidur

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Night Terror

© FDI2020
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien datang diantar oleh suaminya dengan keluhan nyeri saat berhubungan badan
dengan suaminya. Pasien dan suami merupakan pasangan yang baru menikah. Pasien
pernah mendengarkan cerita dari teman-temannya bahwa saat pertama kali
berhubungan dengan suami akan terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan otot-
otot vagina mengencang. Diagnosis yang tepat pasien diatas adalah...
A. Vaginismus
B. Kekurangan produksi cairan vagina
C. Gangguan orgasme
D. Dispareunia
E. Penyakit peyroine

© FDI2020
A. Vaginismus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien datang diantar oleh suaminya dengan keluhan nyeri saat
berhubungan badan dengan suaminya.
• Pasien dan suami merupakan pasangan yang baru menikah.
• Pasien pernah mendengarkan cerita dari teman-temannya bahwa saat
pertama kali berhubungan dengan suami akan terasa nyeri.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan otot-otot vagina mengencang.

Diagnosis yang tepat pasien ini adalah…


© FDI2020
Gangguan Nyeri Seksual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 347 © FDI2020
PPDGJ III & DSM-5, hal. 97
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Kekurangan produksi cairan vagina→ setelah


dilakukan pemeriksaan didapatkan keringnya
liang vagina.
C. Gangguan orgasme → hambatan berulang
atau menetap pada orgasme perempuan,
seperti yg ditunjukkan dgn penundaan berulang
atau tidak adanya orgasme setelah fase gairah
seksual.
D. Dispareunia → tidak ada penyebab primer
lainnya
E. Penyakit peyronie → adanya plak sklerotik
dipenis yg menyebabkan kelengkungan penis.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Vaginismus

© FDI2020
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, 25 tahun, ditangkap oleh satpam setelah dilaporkan melakukan Tindakan
asusila terhadap penumpang kereta perempuan. Dia suka menggosok-gosokkan alat
kelaminnya di pantat perempuan terutama jika keadaan di kereta sedang penuh. Hal ini
diakuinya karena membuat dia terasa terpuaskan jika melakukan hal tersebut. Kondisi
apakah yang paling tepat pada laki-laki ini?
A. Fetishism
B. transvestic Fetihism
C. Voyeurism
D. Exhibitionism
E. frotteurism

© FDI2020
E. Frotteurism
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Menggosok-gosokan alat kelaminnya di pantat wanita
muda
• Hal ini membuat terpuaskan

© FDI2020
Paraphilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Paraphilia adalah suatu penyimpangan rangsangan seksual dari perilaku


seksual normal, hal ini dilakukan Sebagian orang untuk meningkatkan gairah
atau mendapatkan kepuasan seksual.
• Orang-orang ini dapat mengalami kenikmatan seksual, tetapi terhambat untuk
menanggapi rangsangan yang biasanya dianggap erotis.
• Paraphilias dapat berkisar dari perilaku yang “hamper normal” ke perilaku yang
bersifat merusak atau menyakiti diri sendiri atau ke orang lain atau
pasangannya, dan akhirnya perilaku ini yang dianggap mengancam
masyarakat pada umumnya

Sumber:
DSM IV-TR © FDI2020
BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jenis Paraphilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Exhibitionism → Memperlihatkan alat kelaminnya dihadapan orang lain yang berbeda


jenis kelaminnya
Fetishis → mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat dan menggunakan barang
mati dari jenis kelamin yang berbeda (ex : Celana dalam, bra)
Transvestic Fetishism → Menggunakan barang serta berperilaku dari jenis kelamin yang
berbeda (cross-dressing) → laki-laki menggunakan celana dalam atau bra perempuan
Frotteurism → menggesekkan alat kelamin ketubuh lawan jenis tanpa meminta izin lawan
jenis tersebut
Pedophilia → menyukai anak dibawah 13 tahun, dengan pelaku berusia > 16 tahun, dan 5
tahun lebih tua dari anak kecil tersebut
Sexual Sadism → mendapatkan kepuasan dengan menyiksa orang lain
Sexual Masochism → mendapatkan kepuasaan dengan disiksa atau disakiti
Voyeurism → Mengintip seseorang yang sedang telanjang atau berhubungan seksual

Sumber:BukuAjar PsikiatriKlinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 329-335 © FDI2020


PPDGJ III & DSM V, hal. 90-91
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Fetishism → mendapatkan kepuasan seksual dengan


melihat dan menggunakan barang mati dari jenis
kelamin yang berbeda (ex : Celana dalam, bra
B. Transvestic Fetishism → Menggunakan barang serta
berperilaku dari jenis kelamin yang berbeda (cross-
dressing) → laki-laki menggunakan celana dalam atau
bra perempuan
C. Voyeurism → Mengintip seseorangyang
sedangtelanjangatauberhubunganseksual)
D. Exhibitionism → Memperlihatkan alat kelaminnya
dihadapan orang lain yang berbeda jenis kelaminnya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kondisi pada pasien ini adalah...

E. Frotteurism

© FDI2020
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seoranglaki-laki 39 tahun dengan keluhan tidak tahan lama saat berhubungan seksual. Istri
pasien sering marah-marah karena tidak dapat mencapai orgasme dan tidak puas
Ketika berhubugan seksual. Pasien merasa tidak perkasa, tidak berdaya, dan malu
dengan keadaannya. Diagnosis pasien diatas adalah…
A. Gangguan orgasme
B. Ejakulasi dini
C. Gangguan Ereksi
D. Aversi seksual
E. Penyakit Peyronie

© FDI2020
B. Ejakulasi dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki 39 tahun dengan keluhan tidak tahan lama
saat berhubungan seksual.
• Istri pasien sering marah-marah karena tidak dapat mencapai
orgasme dan tidak puas ketika berhubugan seksual.
• Pasien merasa tidak perkasa, tidak berdaya, dan malu
dengan keadaannya .

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Disfungsi Seksual bukan Disebabkan
Gangguan Atau Penyakit Organik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 302-307 © FDI2020
PPDGJ III & DSM-5, hal. 96
Disfungsi Seksual bukan Disebabkan
Gangguan Atau Penyakit Organik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 302-307 © FDI2020
PPDGJ III & DSM-5, hal. 96
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan orgasme→ tidak terjadi/


tertundanya orgasme
C. Gangguan ereksi→ kesukaran untuk terjadinya
atau mempertahankan ereksi yang memadai
untuk suatu hubungan seksual yang memuaskan
D. Aversi seksual → Adanya perasaan negative
terhadap interaksi seksual, sehingga aktivitas
seksual dihindarkan
E. Penyakit peyronie → adanya plak sklerotik di
penis yg menyebabkan kelengkungan penis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah…

B. Ejakulasi Dini

© FDI2020
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 27 tahun datang ke dokter untuk berkonsultasi. Pasien mengatakan
bahwa sejak 3 tahun ini ia sering mengalami perubahan mood (moodswing). Bahkan
perubahan mood tersebut bisa terjadi dalam satu hari. Terkadang pasien merasa depresi,
tidak ada minat akan sesuatu, suatu waktu pasien merasa penuh energi, banyak ide-ide
di pikirannya, dan optimistik. Diagnosis yang tepat adalah...
A. Depresi ringan-sedang
B. Depresi berat tanpa gejala psikotik
C. Depresi berat dengan gejala psikotik
D. Siklotimia
E. Distimia

© FDI2020
D. Siklotimia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki usia 27 tahun datang ke dokter untuk berkonsultasi.
• Pasien mengatakan bahwa sejak 3 tahun ini ia sering
mengalami perubahan mood (mood swing).
• Bahkan perubahan mood tersebut bisa terjadi dalam satu hari.
• Terkadang pasien merasa depresi, tidak ada minat akan
sesuatu, suatu waktu pasien merasa penuh energi, banyak
ide-ide di pikirannya, dan optimistik.

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Suasana Perasaan
(Mood/Afektif) Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa(PPDGJ III), hal 81 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Depresi ringan-sedang → memenuhi 2 gejala


utama, dan 2/3-4 gelaja lainnya, dan keluhan
berlangsung minimal 2 minggu.
B. Depresi berat tanpa gejala psikotik → memenuhi
kriteria depresi berat tanpa gejala psikotik
C. Depresi berat dengan gejala psikotik →
memenuhi kriteria depresi berat + gejala psikotik
E. Distimia → gejala afek depresif yg berlangsung
lama (2 tahun) dan tdk dpt di golongkan ke
depresi ringan, sedang.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. Siklotimia

© FDI2020
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 40 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena penurunan


kesadaran sejak 30 menit sebelum ke RS. Pasien sebelumnya mengeluh berdebar,
tidak tahan dengan lingkungan yang terasa panas. Pasien juga dikatakan
tampak semakin kurus padahal nafsu makannya meningkat. Pasien memiliki
riwayat 1 tahun yang lalu mengkonsumsi obat rutin selama 1 tahun, namun
selama 3 bulan pasien tidak meminum obat tersebut. Pada pemeriksaan
didapatkan delirium, TD 150/90 mmHG, N 120 kali/ menit, Suhu 39C, RR 30x/ menit.
Terdapat benjolan difus di leher. Pemeriksaan penunjang didapatkan TSH
menurun disertai peningkatan fT4. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Hipertiroid
B. Hipotiroid
C. Koma hipoglikemia
D. Krisis adrenal
E. Thyroid Storm

© FDI2020
E. Thyroid Storm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan: Penurunan kesadaran,berdebar, tidak tahan panas,
semakin kurus padahal nafsu makannya meningkat.
•Riwayat riwayat 1 tahun yang lalu mengkonsumsi obat rutin,
namun selama 3 bulan pasien tidak meminum obat tersebut. P
•PF: delirium, TD 150/90 mmHG, N 120 kali/ menit, Suhu 39C, RR
30x/ menit. Terdapat benjolan difus di leher.
•Pemeriksaan penunjang didapatkan TSH menurun disertai
peningkatan fT4.

Apakah diagnosis pasien tersebut?


© FDI2020
Thyroid Storm/ Krisis Tiroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Krisis Tiroid adalah keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat dan
mengancam jiwa.
Gejala Klinis
• Gejala hipertiroidisme dengan gejala khas sampai dengan keadaan
tidak sadar
Faktor Risiko
• Pasien dengan Graves, Struma multinodular toksik, dan berhubungan
dengan faktor pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras,
hipoglikemia,partus, stress, emosi, penghentian obat anti-tiroid, terapi
I131, KAD, tromboemboli paru, stroke.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik

•Penurunan kesadaran
•Demam tinggi sampai 40oC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Takikardia
•Gagal jantung kongestif
•Diare
•Ikterus

Pemeriksaan Penunjang:

•TSHs sangat rendah, fT4/T3 tinggi, limfositosis relative, hiperglikemia,


enzim transaminase meningkat, hiperbilirubinemia, azotemia prerenal

•EKG: Sinus takikardi atau fibrilasi atrial dengan respon ventricular


cepat
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perawatan suportif: kompres dingin, antipiretik


• Antagonis aktifitas hormon tiroid: PTU/ Metimazole, Solutio
lugol, B-blocker, Glukokortikoid (Hidrokortison/
Deksametason)
• Pengobatan faktor presipitasi: antibiotik
• Apabila refrakter: plasmafaresis, dialysis peritoneal

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipertiroid → Tidak ada penurunan kesadaran, gejala klinis hipertiroid dengan fT4/T3 ↑ dan TSH↓
B. Hipotiroid → Gejala klinis hipotiroid dengan fT4/T3 ↓ dan TSH ↑
C. Koma hipoglikemia → komplikasi diabetes melitus denga kadar glukosa darah <70 mg/dL
D. Krisis adrenal→ Penurunan kesadaran disertai penurunan kadar kortisol

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien adalah...

E. Thyroid Storm

© FDI2020
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 31 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mudah


lelah sejak 1 minggu. Sebelumnya pasien riwayat mengonsumsi
Metilprednisonolon sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD
150/90 mmHg, HR 89x/min, RR 18x/min, Suhu 36,8. Pada area wajah didapatkan
moon face dan striae pada regio abdomen. Pemeriksaan penunjang
didapatkan GDS 343 mg/dl. Pada pemeriksaan supresi Deksametason 8 mg, tidak
didapatkan adanya supresi. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ?
A. Addison disease
B. Cushing syndrome
C. Cushing disease
D. Hipertensi primer
E. Diabetes melitus tipe 2

© FDI2020
B. Cushing syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan mudah lelah sejak 1 minggu, riwayat mengonsumsi
Metilprednisonolon sejak 3 bulan lalu.
•PF: TD 150/90 mmHg, HR 89x/min, RR 18x/min, Suhu 36,8. moon face
dan striae pada regio abdomen.
•Pemeriksaan penunjang didapatkan GDS 343 mg/dl.
•pemeriksaan supresi Deksametason 8 mg, tidak didapatkan adanya
supresi.

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
Sindroma Cushing
Sindroma Cushing Penyakit Cushing
• Hiperkortisolisme • Hiper ACTH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hormon ACTH↓ Kortisol↑ • Hormon ACTH↑ Kortisol ↓


• Ex: Ca adrenal, Penggunaan • Ex: Ca Pituitary/Hipofisis
glukokortikoid eksogen untuk anti
inflamasi

Gejala Klinis

• Obesitas sentral •Edema


• Moon face •Osteoporosis
• Bufallo hump •Kelemahan Otot
• Atrofi kulit dan memar, striae •Disfungsi gonad
• Diabetes/ intoleransi glukosa •Hipertensi
• Hirsutisme, jerawat
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik

•Penurunan kesadaran
•Demam tinggi sampai 40oC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Takikardia
•Gagal jantung kongestif
•Diare
•Ikterus

Pemeriksaan Penunjang:

•TSHs sangat rendah, fT4/T3 tinggi, limfositosis relative, hiperglikemia,


enzim transaminase meningkat, hiperbilirubinemia, azotemia prerenal

•EKG: Sinus takikardi atau fibrilasi atrial dengan respon ventricular


cepat
© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes Supresi dexametason


Sindroma cushing: Tidak respon
Penyakit Cushing: Tersupresi

Penatalaksanaan
• Terapi underlying disease, steroid inhibitor, dan
somatostatin

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Addison disease → Berat badan turun, hiperpigmentasi, Hipotensi (<110


mmHg sistolik). Vitiligo, Kalsifikasi auricula. Lab: Kortisol ↓ ACTH↑
C. Cushing disease → Gejala sindrom cushing, Tes supresi dexametason:
tersupresi/ respon (+)
D. Hipertensi primer → Pada sindrom cushing yang terjadi hipertensi sekunder
E. Diabetes melitus tipe 2 → Gejala: poliuria, polidipsi, BB menurun. Pemeriksaan
GDS ≥ 200 mg/dL

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien adalah...

B. Cushing syndrome

© FDI2020
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 28 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya dengan keluhan


muntah darah sejak 10 menit yang lalu. Muntah darah berwarna merah gelap. Di
IGD pasien muntah kembali sebanyak 60 cc. Pada pemeriksaan tanda vital
diapatkan TD 140/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 20 x/ menit, suhu 36,8. Pada
pemeriksaan fisik diapatkan ascites serta spider navi. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan kadar bilirubin total 3,3 mg/dL, albumin 2,5 g/dL, INR 2.
Apakah terapi farmakologi yang tepat diberikan pada pasien ini adalah?
A. Asam tranexamat
B. TIPS
C. Somatostatin
D. Vitamin K
E. Propanolol

© FDI2020
C. Somatostatin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan muntah darah sejak 10 menit yang lalu. Muntah
darah berwarna merah gelap. Di IGD pasien muntah
kembali sebanyak 60 cc.
•PF: TD 140/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 20 x/ menit, suhu
36,8. ascites serta spider navi.
•Lab: bilirubin total 3,3 mg/dL, albumin 2,5 g/dL, INR 2.

Apakah terapi farmakologi yang tepat diberikan pada


pasien ini adalah?

© FDI2020
Sirosis Hepatis
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala awal (kompensata)


• Perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan menurun
Gejala lanjut sirosis (dekompensata)
• Kegagalan hati dan hipertensi vena porta:
• Hilangnya rambut badan, gangguan tidur, demam subfebris, epistaksis, hematemesis melena (pecah varises esophagus),
ikterus, perubahan siklus haid, perubahan mental. Pada laki-laki dapat terjadi impotensi, ginekomasti, libido menurun.

Faktor Risiko
• Riwayat Hepatitis B dan C kronik
• Penyakit hati alkoholik
• Steato hepatitis non alkoholik (NASH)
• Sirosis bilier primer
• Kolangitis sklerosing primer
• Hepatitis autoimun
• Hemokromatosis herediter
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
•Spider angioma/ spider nevi Serologi virus hepatitis:
•Palmar eritema HBV: HbsAg, HbeAg, Antu HBc, HBV-DNA
•Perubahan kuku HCV: Anti HCV, HCV-RNA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Muehrche’s lines
Terry’s nails Pencitraan:
Clubbing USG ( hepar mengecil) , endoskopi ( varises
•Osteoartropati Hipertrofi esofagus)
•Kontraktur Dupuytren
•Ginekomastia
•Hipogonadisme
•Ukuran hati: besar, normal, mengecil
•Asites
•Caput medusa
•Murmur Cruveilhiler baugarten(bising di
epigastrium)
•Fetor hepaticus
•Ikterus
•Asterixis/ Flapping tremor

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Tatalaksana
Komplikasi Terapi Dosis
Ascites • Tirah baring
• Diit rendah garam • 5.2 gram/ 90 mmol/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antidiuretik: Spironolacton, bila tidak respon kombinasi • 100-200 mg sekali sehari


Furosemid • 20-40 mg/hari
• Parasintesis bila ascites permagna, hingga 4-6 liter dan • 8-10 g IV per liter cairan parasintesis (Jika >5L)
beri albumin • Direkomendasikan jika Natrium serum <120-125 mmol/L
• Restriksi cairan
Ensefalopati • Laktulosa • 30-45 ml sirup oral 3-4 kali/hari atau 300 ml enema sampai 2-4
hepatikum • Neomisin kali BAB/hari dan perbaiki status mental
• 4-12 g oral/hari dibagi tiap 6-8 jam (jika refrakter dengan
laktulosa)

Varises Esofagus • Propanolol • 40-80 mg oral 2x/hari


• Isosorbid mononitrat • 20 mg oral 2x/hari
• Perdarahan akut: Somatostatin/ Ocreotide/ ligasi
endoskopi
Peritonitis bacterial • Pasien ascites dengan jumlah PMN> 250 mm3 • Cefotaxim 2 gram tiap 8 jam selama 5 hari
spontan mendapat profilaksis Sefotaksim dan albumin

Sindrom • Merupakan gangguan fungsi ginjal tanpa kelainan organic


Hepatorenal • Tipe 1: penurunan klirens kreatinin 1-2 minggu
• Tipe 2 : penurunan GFR dan peningkatan serum kreatinin
• Terapi pencegahan: hentikan diuretic, rehidrasi, infuse albumin, Transjugular intrahepatic portosystemic shunt
Terapi definitif Transplantasi hati

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015 © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Asam tranexamat→ Tidak tepat


B. TIPS → Tidak tepat
C. Vitamin K → Tidak tepat
D. Propanolol → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi farmakologi yang tepat


diberikan pada pasien ini adalah?

C. Somatostatin

© FDI2020
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 18 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya dengan keluhan


perdarahan yang tidak berhenti dari betis kanannya. Pasien sebelumnya terjatuh
saat mengendarai sepeda motor. Keluarga pasien mengatakan beberapa
anggota keluarga besarnya memiliki keluhan yang sama. Pada pemeriksaan
tanda vital diapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 79 x/menit, RR 20 x/ menit, suhu
36,8. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan defisiensi faktor XI. Apa diagnosis
dan pola genetik penyakit ini adalah?
A. Hemofilia A dan X-linked resesif
B. Hemofilia A dan Autosomal resesif
C. Hemofilia B dan Gonosomal resesif
D. Hemofilia B dan Autosomal resesif
E. Hemofilia C dan X-linked resesif

© FDI2020
E. Hemofilia C dan X-linked resesif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan perdarahan yang tidak berhenti dari betis
kanannya. Pasien sebelumnya terjatuh saat mengendarai
sepeda motor. Anggota keluarga besarnya memiliki
keluhan yang sama.
•PF: TD 120/80 mmHg, Nadi 79 x/menit, RR 20 x/ menit, suhu
36,8.
•Lab: defisiensi faktor XI.

Apa diagnosis dan pola genetik penyakit ini adalah?

© FDI2020
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hemofillia adalah penyakit akibat kekurangan faktor


pembekuan darah yang diturunkan (herediter) secara sex-
linked ressesive pada kromosom X.
Klasifikasi Hemofilia:
• Hemofilia A (hemophilia klasik). Akibat defisiensi atau
disfungsi pembekuan VIII
• Hemofilia B (Christmas disease), akibat defisiensi atau
disfungsi FIX
• Hemofilia C merupakan penyakit perdarahan akibat
kekurangan faktor XI

© FDI2020
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
• Perdarahan ( hemartrosis, hematom subkutan/ intramuscular,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

perdarahan mukosa mulut, perdarahan intracranial, epistaksis, dan


hematuria

Faktor Risiko
• Wanita karier hemophilia
• Orangtua hemophilia
Pemeriksaan Penunjang
• Awal : Laboratorium faal hemostasis ( CT dan aPTT
memanjang, PT normal)
• Gold standard : Sitogenetik ( berkurangnya aktivita FVIII/FIX, FXI)

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi suportif • Menghindari luka/ benturan


• Perdarahan akut tindakan pertama adalah rest, ice, compression,
elevation (RICE) pada lokasi perdarahan
• Kortikosteroid (Prednison 0,5-1 mg selama 5-7 hari)
• Analgetika ( hindari aspirin dan antikoagulan)
• Rahabilitasi medic
Terapi pengganti • Konsentrat FVIII/ FIX/FXI
faktor • Kriopresipitat AHF
Pembekuan • 1-deamino 8-D Arginini Vasopresin (DDAVP) atau Desmopresin

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hemofilia A dan X-linked resesif→ Defisiensi FVIII


B. Hemofilia A dan Autosomal resesif → Tidak tepat
C. Hemofilia B dan Gonosomal resesif → Defisiensi FIX
D. Hemofilia B dan Autosomal resesif → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis dan pola genetik penyakit ini


adalah?

E. Hemofilia C dan X-linked resesif

© FDI2020
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 59 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena penurunan
kesaran sejak 1 jam yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat DM, tetapi tidak rutin
kontrol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, TD 130/80 mmHg,
Nadi 120 x/ menit, RR 30 x/ menit, suhu 39 C. Tampak ulkus pada plantar pedis
sinistra. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hb: 9 g/dL, Leukosit 25.000
sel/mm3, pH 7,42, HCO3 24, GDS 776, keton (-). Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien tersebut?
A. Hiperglikemia hiperosmolar, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra
B. Ketoasidosis diabetik, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra
C. Hiperglikemia hiperosmolar, suspek sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra
D. Asidosis respiratorik, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra
E. Alkalosis metabolik, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra

© FDI2020
C. Hiperglikemia hiperosmolar, suspek sepsis
e.c ulkus plantar pedis sinistra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: penurunan kesaran sejak 1 jam yang lalu. Diketahui
pasien memiliki riwayat DM, tetapi tidak rutin kontrol.
• PF:kesadaran somnolen, TD 130/80 mmHg, Nadi 120 x/ menit,
RR 30 x/ menit, suhu 39 C. Tampak ulkus pada plantar pedis
sinistra.
•Lab: Hb: 9 g/dL, Leukosit 25.000 sel/mm3, pH 7,42, HCO3 24,
GDS 776, keton (-).

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?


© FDI2020
Hiperglikemia Hiperosmolar
KAD HHS
Anamnesis • Mual, muntah, haus/poliuria, nyeri perut, • Riwayat poliuria, berat badan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sesak nafas; gejala berkembang <24 jam. menurun, asupan oral yang kurang
• Faktor presipitasi: Riwayat pemberian insulin dalam beberapa minggu dan
inadekuat, infeksi, infark, obat(kokain), akhirnya jadi letargi/koma.
kehamilan • Faktor presipitasi: Infark miokard,
• Sering pada DM tipe 1 stroke, sepsis, infeksi berat, asupan air
kurang.
• Tidak ada riwayat DM/ diabetes
tanpa pengobatan insulin.
Pemeriksaan Fisik • Takikardi • Dehidrasi
• Dehidrasi • Hipotensi
• Nafas berbau keton • Takikardi
• Nyeri tekan perut • Perubahan status mental
• Letargi/koma
Pemeriksaan • Hiperglikemia (>250 mg/dl) • Hiperglikemia (>600 mg/mL)
Penunjang • Ketonemia/ ketonuria • Hiperosmolalitas (>350mOsmol/L)
• Asidosis metabolic (HCO3<18) • Azotemia prerenal
• Anion gap ↑ • pH >7,3
• Bikarbonat > 18 mEq/Lh
© FDI2020
Kriteria diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KAD HHS
Ringan Sedang Berat
pH arteri 7,25-7,30 7,00-7,24 <7,00 >7,30
Bikarbonat 15-18 10-15 <10 >18
serum
Keton Urin/ + + + Kecil
Keton Serum
Osmolalitas Bervariasi Bervariasi Bervariasi >320 mOsm/kg
serum efektif
Anion gap >10 >12 >12 Bervariasi
Status mental Sadar Sadar/Mengant Stupor/Koma Stupor/koma
uk

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hiperglikemia hiperosmolar, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra →
Pemeriksaan tanda vital menurun meskipun telah diberi vasopressor
B. Ketoasidosis diabetik, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra →
Pernafasan kussmaul, Keton (+)
D. Asidosis respiratorik, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra → Tidak tepat
E. Alkalosis metabolik, suspek syok sepsis e.c ulkus plantar pedis sinistra → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis yang tepat pada pasien


tersebut?
C. Hiperglikemia hiperosmolar, suspek sepsis e.c
ulkus plantar pedis sinistra

© FDI2020
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang wanita usia 17 tahun dibawa oleh keluarganya ke poliklinik RS dengan


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keluhan sering buang air kecil dan haus sejak 6 bulan yang lalu. Sejak 6 bulan berat
badan terus menurun padahal sering merasa lapar. Riwayat ibu pasien mengalami
diabetes melitus dengan terapi insulin Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg,
Nadi 88 x/ menit, RR 20 x/ menit, suhu 36,8 C. Pemeriksaan penunjang didapatkan
GDP 138 mg/dL, GD2PP 240 mg/dL, C-Peptide ↑, terdapat mutasi enzim CGK.
Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
A. DM Tipe 1
B. DM tipe 2
C. Latent Autoimun Diabet of Adult (LADA)
D. Maturity Onset Diabet of the Young (MODY)
E. Toleransi Glukosa Terganggu

© FDI2020
D. Maturity Onset Diabet of the Young (MODY)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan: Wanita, 17 tahun, sering buang air kecil dan haus
sejak 6 bulan yang lalu. berat badan terus menurun padahal
sering merasa lapar.
•Riwayat ibu diabetes melitus dengan terapi insulin
•PF: TD 120/80 mmHg, Nadi 88 x/ menit, RR 20 x/ menit, suhu 36,8
C.
•Lab: GDP 138 mg/dL, GD2PP 240 mg/dL, C-Peptide ↑, terdapat
mutasi enzim Glukokinase

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?


© FDI2020
Maturity Onset Diabet of the Young (MODY)
Diabetes Melitus Destruksi sel beta pancreas, umumnya terjadi defisiensi insulin absolute Biasanya disebabkan karena penyakit autoimun atau
tipe I idiopatik.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diabetes Melitus Bervariasi, mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relative, sampai predominan gangguan sekresi
tipe 2 insulin bersama resistensi insulin)

Diabetes Melitus a. Defek genetic fungsi sel beta (Kelainan Kromosom/ MODY)
Tipe Lain ▪ Kromosom 12, HNF-α ( MODY 3)
▪ Kromosom 7, Glukokinase (MODY 2)
▪ Kromosom 20, HNF-α ( MODY 1)
▪ Kromosom 13, insulin promoter factor ( MODY 4)
▪ Kromosom 17, HNF-1β (MODY 5)
▪ Kromosom 2, Neuro D1 (MODY 6) DNA mitokondria

a. Defek genetic kerja insulin: resistensi insulin tipe A, Leprechaunism, sindrom Rabson Mendenhall, diabetes lipoatrofik,
lainnya
b. Penyakit eksokrin pancreas: pancreatitis, trauma/pancreatectomi, neoplasma, fibrosisi kistik,
c. Endokrinopati: akromegali, sindrom Cushing, Feokromositoma, Hipertiroidisme, Somatostatin, Aldosteronoma
d. Karena obat/zat kimia: vacor, pentamidin, asam nikatinat, glukokortikoid, hormone tiroid, diazoxid, aldosteronoma,
lainnya
e. Infeksi: rubella congenital, CMV
f. sebab imunologi (jarang): Sindrom “Stiffman”, antibody antireseptor insulin, lainnya
g. sindrom genetic lain: sindrom Down, sindrom Klinefelterr, Sindrom Turner, sindrom Wolfram’s, Sindrom Prader Willi, lainnya

Diabetes Melitus
Gestasional

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. DM Tipe 1→ defisiensi insulin absolut


B. DM tipe 2 → resistensi insulin
C. Latent Autoimun Diabet of Adult (LADA) → C-peptide ↓, autoantibody anti pancreas (+)
D. Toleransi Glukosa Terganggu → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis yang tepat pada pasien


tersebut?
D. Maturity Onset Diabet of the Young (MODY)

© FDI2020
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 5
hari yang lalu. Keluhan sebenarnya sudah sering dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
mengaku sering terlambat makan. Keluhan demam, mual, dan muntah disangkal.
Sebelumnya pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberikan obat penghambat asam
lambung, kemudian tetap tidak membaik. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg,
nadi 89 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Dokter menyarankan untuk melakukan
endoskopi. Apakah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada kasus ini?
A. Kuman diplokokus gram (+)
B. Larva filariform
C. Kuman batang gram (-) yang menghasilkan nitrit
D. Streptococcus
E. Kuman batang gram (-) yang menghasilkan urease

© FDI2020
E. Kuman batang gram (-) yang
menghasilkan urease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu. Keluhan sebenarnya
sudah sering dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, sering terlambat
makan
• RPO: Sebelumnya pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberikan
obat penghambat asam lambung, kemudian tetap tidak membaik.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 89 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C
• Dokter menyarankan untuk melakukan endoskopi.

Apakah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada


kasus ini?

© FDI2020
Dispepsia / Gastritis
Gejala Klinis
Faktor Risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dispepsia organic: ulkus gaster,


ulkus duodenum, gastritis erosi, • Pola makan yang tidak baik: waktu makan
gastritis, duodenitis, dan proses terlambat, makan pedas, porsi makan besar
keganasan • Sering minum kopi dan teh

Dispepsia fungsional (menurut • Infeksi bakteri/ parasit (ex: H.pylori)


criteria Roma III) yaitu salah satu/
• Penggunaan obat analgetik dan steroid
lebih gejala : nyeri epigastrium,
rasa terbakar di epigastrium, rasa • Usia lanjut
penuh atau tidak nyaman setelah
makan, dan rasa cepat kenyang. • Alkoholisme
Keluhan tersebut di atas harus
• Stress
berlangsung setidaknya selama
tiga bulan terakhir dengan • Penyakit lain seperti: penyakit refluks
awitan gejala enam bulan empedu, autoimun, HIV/AIDS, Chron disease
sebelum diagnosis ditegakkan
© FDI2020
Pemeriksaan Tatalaksana
Obat Dosis Durasi

penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Lini Pertama:
PPI* 2x1 7-14 hari
Amoksisilin 1000 mg (2x1)
Klaritromisin 500 mg (2x1)

• Gold standard: Urea breath test Di daerah yang diketahui resistensi klaritromisin > 20 %
PPI* 2x1 7-14 hari
Infeksi H.pylori→ bakteri gram (-) Bismut subsalisilat 2x2 tablet
Metronidazole 500 mg (3x1)
Tetrasiklin 250 mg (4x1)

Jika bismuth tidak ada


• Endoskopi : Perdarahan saluran
PPI* 2x1 7-14 hari
cerna bagian atas Amoksisilin 1000 mg (2x1)
Klaritromisin 500 mg (3x1)
Metronidazole 500 mg(3x1)

© FDI2020
Tatalaksana
Lini kedua: Golongan obat ini dipakai bila gagal dengan rejimen yang mengandung klaritromisin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PPI* 2x1 7-14 hari


Bismut subsalisilat 2x2 tablet
Metronidazole 500 mg (3x1)
Tetrasiklin 250 mg (4x1)

PPI* 2x1 7-14 hari


Bismut subsalisilat 1000 mg
Levofloxacin (2x1)
500 mg (2x1)

Lini Ketiga: Jika gagal dengan terapi lini 2, pilihan berdasarkan uji resistensi dan/ perubahan klinis
PPI* 2x1 7-14 hari
Amoksisilin 1000 mg
Levofloxacin (2x1)
Rifabutin 500 mg (2x1)

•Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi Helicobacter Pylori. 2014


• Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2017 © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kuman diplokokus gram (+)→ Tidak tepat


B. Larva filariform → Tidak tepat
C. Kuman batang gram (-) yang menghasilkan nitrit → Tidak tepat
D. Streptococcus → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, mikroorganisme yang dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menyebabkan penyakit pada kasus ini


adalah. . .
E. Kuman batang gram (-) yang menghasilkan
urease

© FDI2020
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 33 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak sejak 3
hari yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluh pilek dan demam, Terakadang pasien juga
merasa sesak. Menurut pasien banyak unggas yang mati mendadak sejak minggu lalu.
Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 25 x/menit, suhu: 38,5 C,
Pemeriksaan penunjang belum dilakukan . Apakah diagnosa yang sesuai dengan
keadaan pasien saat ini?
A. Suspek infeksi H5N1
B. Probabel infeksi H5N1
C. Confirmed infeksi H5N1
D. Suspek infeksi H1N1
E, Probabel infeksi H1N1

© FDI2020
A. Suspek infeksi H5N1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu. Selain itu
pasien juga mengeluh pilek ,demam, dan sesak. Menurut
pasien banyak unggas yang mati mendadak sejak minggu
lalu.
•PF: TD 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 25 x/menit, suhu: 38,5
C,
•Pemeriksaan penunjang belum dilakukan

Apakah diagnosa yang sesuai dengan keadaan pasien saat


ini?
© FDI2020
Flu Burung/ Avian Influenza
Pasien dalam Observasi • Demam > 38oC disertai 1/ lebih gejala: batuk, sakit tenggorokan, pilek, sesak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

nafas dimana belum jelas ada/ tidaknya kontak dengan unggas sakit

Kasus Suspek Al H5N1 • Demam > 38oC disertai 1/ lebih gejala berikut:
(Under investigation/ Batuk, sakit tenggorokan, pilek, sesak nafas, pneumonia dan diikuti 1/ lebih
Dalam pengawasan keadaan:
1) Pernah kontak dengan unggas sakit dalam 7 hari terakhir
2) Tinggal di daerah terdapat kematian unggas dalam 14 hari sebelum gejala
3) Kontak dengan pasien flu burung terjonfirmasi 7 hari terakhir
4) Kontak dengan specimen Al H5N1 dalam 7 hari terakhir
5) Ditemukan leukopeni ≤ 3000/µl
6) Ditemukan titer antiboi H5
Atau kematian akibat ARDS dengan 1/ lebih keadaan: 1) leucopenia dengan /
tanpa trombositopenia,20 gambaran pneumonia/ infiltrate paru pada foto
thorax
© FDI2020
Probable Al H5N1 • Kasus suspek + 1/ lebih keadaan:
1) Kenaikan antibody minimum 4x
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2) Hasil lab terdeteksi H5


3) Dalam waktu singkat terjadi gagal nafas/ meninggal
Kasus konfirmasi Kasus suspek/ probable dengan 1 atau lebih keadaan dibawah ini
Al H5N1 1) Kultur virus influenza A/ H5N1 (+)
2) PCR influenza A/ H5N1 (+)
3) IFA test ditemukan antigen (+)
4) Kenaikan titer antibody spesifik influenza A/ H5N1 sebanyak 4x

© FDI2020
Faktor Risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pekerja peternakan
Diagnostik (Gold standard)
• Pekerja laboratorium yang memproses
Uji konfirmasi:
sampel pasien/ unggas terjangkit
• Kultur dan identifikasi virus H5N1
• Pengunjung peternakan 1 minggu • Uji real Time Nested PCR untuk H5
terakhir • Uji Serologi:
• Pernah kontak dengan unggas (ayam, 1) IFA test : antigen (+)
itik, burung) sakit/ mati mendadak yang 2) Uji netralisasi,: kenaikan titer antibody 4x
belum diketahui penyebabnya dan/ babi 3) Uji penapisan: Rapid test, HI test, Elisa
serta produk mentahnya dalam 7 hari untuk H5N1
terakhir
• Pernah kontak dengan penderita AI
konfirmasi dalam 7 hari teakhir
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria rawat • Suspek flu burung dengan klinis berat yaitu


1) sesak nafas dengan RR ≥30 x/ menit,
2) nadi ≥100x/menit, gangguan kesadaran (+)
3) keadaan umum lemah
• Suspek+ leucopenia
• Suspek+gambaran pneumonia
• Kasus probable + konfirmasi
Suspek Flu burung • Oseltamivir 2x75 mg selama 5 hari, simptomatik, antibiotic

Probable Flu burung • Oseltamivir 2x75 mg selama 5 hari, antibiotic, steroid jika pneumonia berat, ARDS.
Respiratory care di ICU sesuai indikasi
Profilaksis resiko tinggi • Oseltamivir 1x75 mg selama 1-6 minggu

•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015


•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Probabel infeksi H5N1→ Tidak tepat


C. Confirmed infeksi H5N1 → Tidak tepat
D. Suspek infeksi H1N1 → Tidak tepat
E, Probabel infeksi H1N1 → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang sesuai dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keadaan pasien saat ini?

A. Suspek infeksi H5N1

© FDI2020
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 19 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan gusi berdarah


sejak 6 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami demam mendadak tinggi
sejak 2 hari yang lalu, disertai nyeri sendi dan sakit kepala. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD: 110/70 mmHg, nadi 110x/menit, RR 20x/menit, Suhu: 38,5 C.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb: 12 g/dL, HCT 38%, dan
Trombosit 128.000/mm3. Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat
dilakukan adalah?
A. Widal
B. Tubex
C. IgG anti dengue
D. IgM anti dengue
E. NS1 antigen

© FDI2020
E. NS1 Antigen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan gusi berdarah sejak 6 jam yang lalu. demam mendadak
tinggi sejak 2 hari yang lalu, disertai nyeri sendi dan sakit kepala.
• PF: TD: 110/70 mmHg, nadi 110x/menit, RR 20x/menit, Suhu: 38,5 C.
• Lab: Hb: 12 g/dL, HCT 38%, dan Trombosit 128.000/mm3.

Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan


adalah?
© FDI2020
Demam Berdarah Dengue
Demam Dengue, ditandai dua atau lebih Demam Berdarah Dengue (DBD)
manifestasi klinis sebagai berikut
• Demam akut 2-7 hari • Demam 2-7 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri kepala • Terdapat minimal 1 dari manifestasi


• Nyeri retro-orbita perdarahan:
• Mialgia o Rumple leed (+)
• Artralgia o Ptekie, ekimosis, purpura
• Manifestasi perdarahan (ptekie/ rumple leed o Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan
+) ditempat lain)
• Leukopenia ( Leukosit < 5000) o Hematemesis atau melena
• Trombosit < 150.000 • Trombositopenia ( < 100.000/ul)
• Hematokrit naik 5-10 % • Terdapat minimal 1 dari manifestasi plama
• Pemeriksaan serologis +/ ditemukan pasien leakage:
DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada o Peningkatan hemtokrit > 20%
waktu dan lokasi yang sama o Penurunan hematokrit >20% setelah terapi
cairan
o Kebocoran plasma: efusi pleura, ascites/
hipoproteinemia
© FDI2020
Faktor Risiko

• Sanitasi lingkungan kurang baik: timnunan sampah, barang bekas,


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

genangan air
• Adanya jentik nyamuk Aedes segypti ditempat tinggal pasien
• Adanya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di sekitar pasien

Pemeriksaan Fisik
• Demam > 37,5oC
• Ptekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa
• Hepatomegali, splenomegali
• Tanda kebocoran plasma: efusi pleura, ascites,
• Rumple Leed (+)

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
Awal Antigen NS1 (RNA virus) hari ke 1-3
IgM anti dengue ( hari ke 3-5)
IgG anti dengue, infeksi primer hari ke-14, infeksi sekunder hari ke-2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gold Standard Antigen NS1 dan kultur virus

DD/ DBD Derajat Gejala Laboratorium


DD/DF Demam disertai 2 atau lebih tanda: sakit o Trombositopenia, leukopenia
kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, o Tidak ada kebocoran plasma
artralgia o Serologi dengue (+)
DBD/ DHF I Gejala + o Trombositopenia (<100.000/µl)
Rumple leed (+) o Bukti ada kebocoran plasma

DBD/ DHF II Gejala + o Trombositopenia (<100.000/µl)


Perdarahan spontan o Bukti ada kebocoran plasma

DBD/ DHF III Gejala + o Trombositopenia (<100.000/µl)


Kegagalan sirkulasi ( kulit dingin, lembab,
o Bukti ada kebocoran plasma
dan gelisah)
DBD/ DHF IV Syok berat o Trombositopenia (<100.000/µl)
Tekanan darah dan nadi tidak terukur
o Bukti ada kebocoran plasma
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Penatalaksanaan
Demam Hb, HCT 1) Rawat jalan
Dengue/ DF normal, 2) Terapi simptomatik (Paracetamol 3x500-
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Trombosit 1000 mg)


100.000- 3) Periksa Hb, HCT, leukosit/24 jam
150.000
DBD dengan Hb, HCT 1) Rawat inap
hematokrit > meningka 2) Terapi cairan kristaloid
20% t > 20%,
trombosit
<100.0000
Sindroma syok DHF 1) Atasi kegawatdaruratan kemudian rujuk
dengue grade III- 2) Oksigen 2-4 L/menit
IV 3) Kristaloid 20 ml/KgBB secepatnya dalam
20-30 menit, jika terdapat perbaikam
kurangi cairan 10 ml/kgBB/jam

•Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Widal→ Demam tifoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Tubex → Demam tifoid


C. IgG anti dengue → infeksi primer hari ke-14
D. IgM anti dengue → hari ke 3-5

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang yang paling


tepat dilakukan adalah. . .

E. NS1 Antigen

© FDI2020
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 60 tahun datang ke poliklinik RS untuk melakukakn medical check
up. Saat ini pasien tidak ada keluhan. Data antropomeri didapatakan TB 173 cm,
BB 78 kg, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 87 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 36,8 C. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hasil kolesterol
total 210, LDL 128 gr/dl, HDL 49 gr/dl, dan EKG irama sinus normal. Berdasarkan
National Cholesterol EducationProgram (NCEP), Apa kategori kadar kolesterol
pada pasien ini?

A. Rendah
B. Ideal
C. Borderline tinggi
D. Tinggi
E. Sangat tinggi

© FDI2020
C. Borderline tinggi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• pria usia 60 tahun ingin medical check up. tidak ada keluhan.
• Data antropomeri : TB 173 cm, BB 78 kg
• PF: TD 120/80 mmHg, Nadi 87 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,8 C.
• Lab: kolesterol total 210, LDL 128 gr/dl, HDL 49 gr/dl,
• EKG irama sinus normal.

Berdasarkan National Cholesterol EducationProgram (NCEP),


Bagaimana kategori kadar kolesterol pada pasien ini?

© FDI2020
Klasifikasi Kadar Kolesterol Menurut NCEP
ATP III (2001)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kadar Kolesterol Klasifikasi


Kolesterol LDL
• < 100 mg/dL Optimal
• 100 – 129 mg/dL Hampir Optimal
• 130 – 159 mg/dL Borderline
• 160 – 189 mg/dL Tinggi
• ≥ 190 mg/dL Sangat Tinggi

Kolesterol Total
• < 200 mg/dL Yang diinginkan
• 200 – 239 mg/dL Borderline tinggi
• ≥ 240 mg/dL Tinggi

Kolesterol HDL
• < 40 mg/dL Rendah
• ≥ 60 mg/dL Tinggi

•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Rendah → Tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Ideal → kolesterol total < 200 mg/dL


D. Tinggi → kolesterol total ≥ 240 mg/dL
E. Sangat tinggi → Tidak tepat

© FDI2020
Berdasarkan National Cholesterol EducationProgram
(NCEP), kategori kadar kolesterol pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah. . .

C. Borderline tinggi

© FDI2020
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 32 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan badan
lemas sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh pusing dan terkadang
sesak nafas. Diketahui pasien menderita diabetes melitus tipe II dan mengalami
gagal ginjal kronis sejak 3 tahun terakhir. Pasien belum pernah hemodialisis. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD: 100/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR: 25 x/menit,
Suhu 36,8 C, konjungtiva anemis. Pemeriksaan penunjang laboratorium
didapatkan Hb 8,9 g/dL, HCT 27%, Leukosit 6500/mm3, Trombosit 240.000/mm3.
Apakah penyebab yang mendasari keadaan pasien saat ini?
A. Perdarahan akut
B. Anemia sideroblastik
C. Defisiensi hormon eritropoietin
D. Defisiensi G6PD
E. Anemia aplastik

© FDI2020
C. Defisiensi hormon eritropoietin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan badan lemas sejak 2 minggu yll. Pusing dan sesak nafas.
• Riwayat DM tipe II dan Gagal ginjal kronik sejak 3 tahun. belum pernah
hemodialisis.
• PF: TD: 100/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR: 25 x/menit, Suhu 36,8 C,
konjungtiva anemis.
• Lab: Hb 8,9 g/dL, HCT 27%, Leukosit 6500/mm3, Trombosit 240.000/mm3.

Apakah penyebab yang mendasari keadaan pasien saat ini?

© FDI2020
Anemia
• Anemia didefinisikan sebagai penurunan massa eritrosit
(kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit).
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kriteria anemia menurut WHO


Kelompok Kriteria anemia (Hb)
Laki-laki dewasa < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil <12 g/dL
Wanita hamil < 11 g/dL

• Gejala umum
Gejala umum Lemah, lesu, cepat lelah, telinga berdenging, mata berkunang-
kunang, kaki terasa dingin, sesak nafas dan dyspepsia.
Pemeriksaan: pasien tampak pucat terlihat pada konjungtiva, mukosa
mulut, telapak tangan, dan jaringan diabawah kuku

© FDI2020
Klasifikasi Anemia menurut
etiopatogenesis
Gangguan pembentukan eritrosit Akibat hemoragi Anemia Hemolitik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Kekurangan bahan esensial 1. Anemia pasca perdarahan 1. Anemia hemolitik intrakorpuskular


pembentuk eritrosit akut • Gangguan membrane eritrosit
• Anemia defisiensi besi 2. Anemia akibat perdarahan • Gangguan enzim eritrosit: anemia akibat
• Anemia defisiensi asam folat kronik defisensi G6PD
• Anemia defisiensi vitamin B12 • Gangguan hemoglobin
2. Gangguan penggunaan besi • Thalassemia
• Anemia akibat penyakit kronik • Hemoglinopati structural: HbS, HbE
• Anemia sideroblastik 1. Anemia hemolitik ekstrakorpuskular
3. Kerusakan sumsum tulang • Anemia hemolitik autoimun
• Anemia aplastik • Anemia hemolitik mikroangiopatik
• Anemia pada keganasan
hematologi
• Anemia pada sindroma
mielodisplastik
• Anemia akibat kekurangan
eritropoietin: anemia akibat gagal
ginjal kronik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Perdarahan akut→ Tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Anemia sideroblastik → Tidak tepat


D. Defisiensi G6PD → Tidak tepat
E. Anemia aplastik → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, penyebab yang mendasari keadaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien saat ini adalah . . .

C. Defisiensi hormon eritropoietin

© FDI2020
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 60 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keluhan
sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengalami bengkak pada kedua
tungkainya sejak 4 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis, TD 180/100 mmHg, RR 40 x/menit dengan tipe pernafasan kussmaul, Nadi 100
x/menit. Pada kedua lapang paru didapatkan rhonki basah halus. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, ureum 150 mg/dL, Kreatinin 15 mg/dL. Dilakukan
pemeriksaan USG ditemukan ukuran ginjal yang mengecil . Apakah terapi yang paling
tepat pada pasien ini?
A. Antibiotik, anti hipertensi, transfusi darah
B. Hemodialisis efektif
C. Anti hipertensi dan transfusi darah
D. Oksigenasi, koreksi elektrolit, anti hipertensi , dan transfusi darah
E. Hemodialisis cito atau transplantasi ginjal

© FDI2020
E. Hemodialisis cito atau transplantasi ginjal

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, bengkak pada kedua
tungkainya sejak 4 bulan yang lalu.
•PF: konjungtiva anemis, TD 180/100 mmHg, RR 40 x/menit dengan
tipe pernafasan kussmaul, Nadi 100 x/menit. Pada kedua lapang
paru didapatkan rhonki basah halus.
•Lab: Hb 8 g/dL, ureum 150 mg/dL, Kreatinin 15 mg/dL.
•USG ditemukan ukuran ginjal yang mengecil .

Apakah terapi yang paling tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Chronic Kidney Failure (CKD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kerusakan ginjal persisten dengan karakteristik adanya kerusakan structural/ fungsional


(proteinuria/ mikroalbuminuria, hematuria, kelainan histologis maupun radiologis) dan
/ menurunnya laju filtrasi glomerulus (LFG) menjadi <60 ml/menit/1,73 m3 selama
sedikitnya 3 bulan

Underlying disease Diabetes Melitus, Infeksi traktus urinarius, hipertensi,


Hiperuricemia, SLE, dsb.
Sindroma Uremia Lemah, letargi, anoreksia, mual, muntah, nokturia, volume
overload, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis,
kejang-koma
Gejala komplikasi Hipertensi, anemia, osteodistrofi ginjal, gagal jantung,
asidosis metabolic, gangguan keseimbangan elektrolit
© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Awal • Laboratorium
1) Kadar ureum dan kreatinin, dan dihitung penurunan
LFG/GFR menggunakan rumus Kockcroft-Gault.

2) Kadar biokimiawi darah: Hb, asam urat, elektrolit


3) Urinalisis: albuminuria, proteinuria, hematuria
• Radiologi: USG ginjal ( ukuran ginjal yang mengecil, korteks
yang menipis, hidronefrosis, kista, massa, kalsifikasi.
Gold standard/ Biopsi ginjal (tapi jarang dilakukan karena komplikasi serius)
definitif

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Farmakologi 1) Kontrol tekanan darah: ACE inhibitor/ RRB


2) Anemia: Pemberian EPO (eritropoietin) / transfusi PRC
3) Ostodistrofi renal: Kalsitriol
4) Kontrol dislipidemia: Statin
5) Koreksi Hiperkalemia: Ca Glukonas
6) Kontrol hiperfosfatemia: Kalsium karbonat/ kalsium asetat

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi definitif: Hemodialisis/ tranplantasi ginjal.


Indikasi Hemodialisis:
1. Overload cairan ekstraselular yang sulit dikendalikan dan/ hipertensi
2. Hiperkalemia refrakter terhadap retriksi diit dan terapi farmakologis
3. Hiperfosfatemia yang refrakter terhadap retriksi diit dan terapi farmakologis
4. Asidosis metabolik yang refrakter dengan terapi bikarbonat
5. Anemia yang refrakter dengan pemberian eritropoietin dan besi
6. Adanya penurunan kapasitas fungsional/ kualitas hidup
7. Penurunan berat badan/ malnutrisi terutama disertai gejala mual, muntah datau
gastroduodenitis
8. Gangguan neurologis( neuropati, ensefalopati)

•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015


•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Antibiotik, anti hipertensi, transfusi darah→ Tidak tepat


B. Hemodialisis efektif → Tidak tepat
C. Anti hipertensi dan transfusi darah → Tidak tepat
D. Oksigenasi, koreksi elektrolit, anti hipertensi , dan transfusi darah → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien adalah

E. Hemodialisis cito atau transplantasi ginjal

© FDI2020
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 3
bulan yang lalu. Keluhan juga disertai berat badan yang menurun padahal nafsu makan
meningkat, pasien juga sering berkeringat , dan susah tidur pada malam hari serta pasien
tidak menstruasi karena menggunakan KB hormonal suntik. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/80 mmHg, nadi 120 x/ menit, laju pernafasan 18x/menit, suhu 37 C dan
tremor halus. Pemeriksaan penunjang ditemukan kadar T3, T4, TSH meningkat. Apakah
Diagnosa pada pasien adalah. . .?
A. Hipertiroidisme sekunder
B. Hipertiroidisme primer
C.Hipotiroidisme sekunder
D.Hiportiroidisme primer
E.Tirotoksikosis

© FDI2020
A. Hipertiroidisme sekunder
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•nyeri kepala sejak 3 bulan yang lalu,berat badan yang


menurun padahal nafsu makan meningkat, sering
berkeringat , dan susah tidur pada malam hari serta tidak
menstruasi karena menggunakan KB hormonal suntik
•PF: TD 130/80 mmHg, nadi 120 x/ menit, laju pernafasan
18x/menit, suhu 37 C dan tremor halus.
•Pemeriksaan penunjang ditemukan kadar T3, T4, TSH
meningkat
Diagnosis pada pasien adalah…

© FDI2020
Hipertiroidisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertiroidisme Primer Hipertiroidisme Sekunder


Contoh: Penyakit graves, struma Contoh: adenoma hipofisis yang
multinodusa toksik, adenoma mensekresi TSH
toksik
Lab: T3↑,T4↑, TSH ↓ Lab: T3↑,T4↑, TSH↑

© FDI2020
Hipertiroidisme
Gejala:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Berdebar-debar
•Tremor
•Intoleransi panas
•Mudah berkeringat
•Palpitasi
•Lemah dan lesu
•Berat badan turun dengan nafsu makan
meningkat
•Daire
•Poliuria
•Oligomenorea
•Hilang libido
•Sukar tidur
•Rambut rontok

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hipertiroidisme primer→Penyakit graves, struma multinodusa toksik, adenoma


toksik
C. Hipotiroidisme sekunder →Gejala hipotiroid, contoh penyakit: hipofisi seperti
tumor, nekrosis sistemik, iatrogen, infeksi)
D. Hiportiroidisme primer →Gejala hipotiroid, contoh penyakit: kerusakan kelenjar
tiroid seperti pasca radiasi, tiroiditis, atrofi, dishormogenesis, hipotirodisme transien
E. Tirotoksikosis→keadan hipertiroid

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi Diagnosis pada pasien adalah…

A Hipertiroidisme sekunder

© FDI2020
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 54 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam untuk kontrol
penyakit diabetes melitus yang dialami sejak 5 tahun lalu. Saat ini pasien tidak
ada keluhan. Pemeriksaan fisik diapatkan TD 110/70 mmHg, Nadi 79 x/menit, RR
20 x/menit, suhu 37 C, Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Glukosa
darah sewaktu 220 mg/dL, LDL 250 mg/dL, TG 300 mg/dL. Apakah terapi obat anti
diabetik yang sesuai bagi pasien saat ini adalah?
A. Acarbose
B. Metformin
C.Glibenclamide
D.Pioglitazon
E. Sulfonilurea

© FDI2020
D. Pioglitazon

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•kontrol penyakit diabetes melitus yang dialami sejak 5


tahun lalu. tidak ada keluhan.
•PF: TD 110/70 mmHg, Nadi 79 x/menit, RR 20 x/menit, suhu
37 C,
•Lab GDS: 220 mg/dL, LDL 250 mg/dL, TG 300 mg/dL.

Apakah terapi obat anti diabetik yang sesuai bagi pasien


saat ini adalah?

© FDI2020
Obat anti diabetik
Obat Kontraindikasi Keuntungan/ Kerugian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Metformin •Gagal hati •Tidak menyebabkan


•Gagal jantung hipoglikemia jika monoterapi
•Renal insuficiency •Tidak menyebabkan BB naik
•Penyakit saluran cerna yang berat

Thiazolidinediones/ •Gagal hati •Menurunkan LDL dan


glitazone •Gagal jantung meningkatkan HDL
•Kehamilan dan ibu menyusui
Sulfonilurea •Gagal jantung •Menyebabkan hipoglikemia
•Hepar-renal insuficiency dan BB naik
Acarbose •Penyakit ginjal kronik •Tidak menyebabkan
•Penyakit saluran cerna yang berat hipoglikemia jika monoterapi
•Kehamilan •Tidak menyebabkan BB naik

DPP-4 Inhibitor Hipersensitivitas •Tidak menyebabkan


hipoglikemia jika monoterapi
•Tidak menyebabkan BB naik
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Acarbose → Penghambat Absorpsi Glukosa di saluran pencernan


B. Metformin → Peningkat Sensitivitas terhadap Insulin
C.Glibenclamide → Pemacu Sekresi Insulin
E. Sulfonilurea→ Pemacu Sekresi Insulin

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi Terapi obat anti diabetik yang sesuai bagi pasien


saat ini adalah?

D. Pioglitazon

© FDI2020
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas sejak
3 bulan lalu. Pasien juga mengeluh demam, batuk berdahak, dan diare sejak 2
bulan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju
pernafasan 22x/ menit, suhu 37 C, Kandidiasis oral(+), rhonki basah kasar dikedua
paru. Pemeriksaan penunjang laboratorium CD4 <100, anti HIV (+), sputum sps
(+/+/-). Apa golongan obat ARV yang tidak boleh diberikan pada pasien yang
mengalami anemia?
A. Lamivudine
B. Tenovofir
C. Nevirapine
D. Efavirenz
E. Zidovudine

© FDI2020
E. Zidovudine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Badan lemas sejak 3 bulan lalu, demam, batuk berdahak,
dan diare sejak 2 bulan.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 22x/
menit, suhu 37 C, Kandidiasis oral(+), rhonki basah kasar
dikedua paru.
• Lab: CD4 <100, anti HIV (+), sputum sps (+/+/-).

Apa golongan obat ARV yang tidak boleh diberikan pada


pasien yang mengalami anemia?

© FDI2020
HIV/ AIDS
Stadium Klinis menurut WHO
Stadium 1 Asimptomatik, limfadenopati generalisata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stadium 2 • BB turun < 10%


• Manifestasi mukokutan minor ( dermatitis seboroik, prurigo, infeksi
jamur kuku, ulkus oral rekuren, cheleitis angularis
• Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran nafas atas rekuren
Stadium 3 • BB turun > 10%
• Diare tanpa sebab >1 bulan
• Demam > 1 bulan
• Kandidiasis oral
• Oral hairy leukoplakia
• TB Paru
• Infeksi baktei berat ( pneumonia, piomiositis)
Stadium 4 • HIV wasting syndrome
• Pneumocystis carinii
• Toksoplasmosis serebral
• Kriptosporidiosis dengan diare > 1bulan
• Retinitis CMV
© FDI2020
Faktor Risiko Pemeriksaan Fisik
• Penjaja seks laki-laki atau
• Keadaan BB turun, demam
perempuan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

umum
• Pengguna NAPZA suntik
• Kulit Kulit kering, dermatitis seboroik,
• Homoseksual tanda herpes simplek/ zoster

• Hubungan seksual beresiko • Pembesaran


KGB
• Pernah menderita infeksi • Mulut Kandidiasis oral, keleitis angularis
menular seksual
• Transfusi darah • Dada Ronki basah akibat infeksi paru

• Pembuatan tato/ alat medis


• Abdomen Hepatosplenomegali, nyeri/
tercemar HIV
massa
• Bayi dengan ibu HIV/AIDS
• Anogenital Tanda herpes simplek, duh
• Pasangan serodiskor ( yang vagina/ uretra
satu terinfeksi HIV, lainnya • Neurologi Tanda neuropati/ kelemahan
tidak) neurologis
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Sebelum tes HIV dilakukan 1) Konseling dan tes HIV sukarela (KTS-VCT)
konseling, ada 2 macam 2) Tes HIV dan konseling atas inisiasi petugas kesehatan (TIPK-PITC)
pendekatan tes untuk HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laboratorium • Hitung jenis leukosit: limfopenia, dan CD4 <500


• Tes HIV
• Pemeriksaan DPL
Radiologi • Rontgen toraks

Tatalaksana
Populasi Rekomendasi
Dewasa dan anak ≥5 Inisiasi ART pada orang terinfeksi HIV stadium klinis 3 dan 4 atau jika jumlah CD4 ≤ 350 sel/mm3
tahun
Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis dan berapapun jumlah CD4
• Koinfeksi TB a
• Koinfeksi Hepatitis B
• Ibu hamil dan menyusui terinfeksi HIV
• Orang terinfeksi HIV yang pasangannya HIV negative (pasangan serodiskordan), untuk
mengurangi risiko penularan
• LSL, PS, Waria, atau Penasunb
• Populasi umum pada daerah dengan epidemic HIV meluas
Anak < 5 tahun Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis WHO dan berapapun jumlah CD4c

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015 © FDI2020
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral
Efek samping Anti Retroviral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ARV Efek Samping


Efavirenz Toksisitas SSP, Hepatotoxic, kejang, Hipersensitivitas, ginekomastia
Zidovudine Anemia, neutropenia berat, miopati, lipodistrofi, intorensi saluran cerna,
asidosis laktat, hepatomegali dengan steatosis
Tenovofir Disfungsi tubulus renal, sindrom fanconi, penurunan densitas tulang,
asidosis laktat, hepatomegali dengan steatosis.
Lamivudin Neuropati perifer, lipodistrofi, asidosis laktat, hepatomegali
Nevirapin Hepatotoksik, hipersenstitivitas obat
Stavudin, Neuropati perifer
didanosin

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lamivudine→ ES: Neuropati perifer, lipodistrofi, asidosis laktat, hepatomegali


B. Tenovofir → ES: Disfungsi tubulus renal, sindrom fanconi, penurunan densitas
tulang, asidosis laktat, hepatomegali dengan steatosis.
C. Nevirapine → ES: Hepatotoksik, hipersenstitivitas obat
D. Efavirenz → ES: Toksisitas SSP, Hepatotoxic, kejang, Hipersensitivitas, ginekomastia

© FDI2020
Jadi, golongan obat ARV yang tidak boleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diberikan pada pasien yang mengalami


anemia?

E. Zidovudine

© FDI2020
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 40 tahun datang ke poliklinik keluhan punggung bertambah


bungkuk sejak 1 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluh sering nyeri pinggang.
Diketahui pasien sering mengkonsumsi obat metilprednisolon yang dibeli di apotik
tanpa resep dokter. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 80x/
menit, laju pernafasan 22x/ menit, suhu 37 C. Pemeriksaan penunjang foto vertebra
lumbosacral didapatkan penipisan korteks dan daerah trabekuler yang lebih
radiolusen. Pemeriksaan DXA didapatkan NIlai T-score ≤ - 2,5. Apakah diagnosis
pada pasien tersebut?
A. Osteoporosis primer
B. Osteoporosis sekunder
C. Low back pain
D. Osteopenia
E. Kifosis

© FDI2020
B. Osteoporosis sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan punggung bertambah bungkuk sejak 1 tahun yang
lalu, nyeri pinggang, sering mengkonsumsi obat
metilprednisolon.
• PF: TD 140/90 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 22x/
menit, suhu 37 C.
• Foto polos: didapatkan penipisan korteks dan daerah
trabekuler yang lebih radiolusen.
• Pemeriksaan DXA didapatkan NIlai T-score ≤ 2,5.

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?


© FDI2020
Osteoporosis
• Gejala Klinis:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nyeri pinggang bawah, penurunan tinggi badan, dan


kifosis.
• Faktor Risiko
Osteoporosis primer • Post menopause
• Senilis/ usia tua
Osteoporosis sekunder • Riwayat konsumsi rutin kortikosteroid, hormon tiroid, anti konvulsan
• Penyakit lain yang berhubungan: gagal ginjal kronik, hipertiroidisme,
sindroma Cushing, Reumatoid arthritis.
• Faktor lain: merokok, alcohol, menopause dini, riwayat keluarga
osteoporosis, asupan kalsium kurang.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: tinggi dan berat badan, gaya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berjalan, deformitas tulang, leg length inequality

Evaluasi gigi geligi

Riwayat operasi tiroid

Protuberansia abdomen karena kifosis

Kifosis dorsal (Dowager’s Hump), spasme otot


paravertebra

Nyeri tulang/ deformitas yang disebabkan oleh


fraktur

Kulit yang tipis

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Awal Foto polos ( curiga fraktur osteoporosis): penipisan


korteks dan daerah trabekuler yang lebih
radiolusen
Gold Dual Energy X-ray Absorbtiometry (DXA) untuk
standard mengukur Bone Mineral Density
Pada wanita post menopause dan laki-laki ≥ 50
tahun:
• Nilai T-score ≥ -1 dikatakan normal
• Nilai T-Score -1 sampai dengan -2,5 dikatakan
osteopenia
• NIlai T-score ≤ -2,5 dikatakan osteoporosis
© FDI2020
Tatalaksana

Non Farmakologis • Aktifitas fisik untuk memelihara kekuatan neuromuscular: berjalan 30-60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menit, bersepeda, berenang.


• Jaga asupan kalsium 1000-1500 mg/hari, vitaminD 800-1000 U/hari
• Hindari merokok dan alcohol
• Hindari mengangkat beban berat
• Membatasi asupan natrium

Farmakologis 1) Bifosfonat:
• Alendronat, dosis 10 mg/hari
• Risendronat, dosis 5mg/hari
• Ibandronat, dosis 150 mg/ bulan per oral
• Asam Zoledronat, dosis 5 mg/ tahun IV
1) Selective Estrogen Receptor Modulator(SERM): Raloxifen, dosis 60-120 mg/
hari
2) Terapi lain
• Kalsitriol, hormon paratiroid, kalsitonin injeksi.

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Osteoporosis primer→ post menopause, senilis


C. Low back pain → Tidak tepat
D. Osteopenia → NIlai T-score -1 sampai dengan -2,5
E. Kifosis → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien tersebut


adalah. . .

B. Osteoporosis sekunder

© FDI2020
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang pria usia 52 tahun datang ke poliklinik dengan nyeri pada ibu jari kaki sejak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

5 hari yang lalu. Nyeri mendadak muncul setelah pasien mengkonsumsi sayuran
kacang panjang dalam jumlah banyak sehari sebelum awitan nyeri. Selama ini
pasien rutin mengkonsumsi obat Allopurinol karena mempunyai riwayat asam urat
tinggi. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan rutin mengkonsumsi
hidrokrlorotiazid. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR
20 x/menit, suhu 36,7 C. Status lokalis tampak MTP-1 dextra edema, hiperemi, nyeri
tekan(+), ROM terbataas karena nyeri. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
pasien?
A. Berikan kolkisin, hentikan Allopurinol, lanjutkan HCT
B. Hentikan allopurinol, beri Natrium diclofenac, naikkan dosis HCT
C. Berikan Kolkisin , Allopurinol dilanjutkan, ganti HCT dengan valsartan
D. Beri Meloxicam, hentikan allopurinol, turunkan dosis HCT
E. Ganti HCT dengan captopril. Allopurinol dilanjutkan, berikan ibuprofen

© FDI2020
C. Berikan Kolkisin , Allopurinol dilanjutkan,
ganti HCT dengan valsartan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan: nyeri pada ibu jari kaki sejak 5 hari yang lalu. Nyeri
mendadak setelah mengkonsumsi sayuran kacang panjang,
rutin mengkonsumsi obat Allopurinol dan hidrokrlorotiazid.
•PF: TD 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,7 C.
•Status lokalis tampak MTP-1 dextra edema, hiperemi, nyeri
tekan(+), ROM terbataas karena nyeri.

Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien?

© FDI2020
Gout Artritis
Hiperuricemia adalah meningkatnya kadar asam urat darah diatas normal (pria>7 mg/dL,
wanita > 6 mg/dL).
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Artritis gout adalah peradangan akut yang hebat pada jaringan sendi disebabkan oleh
endapan kristal-monosodium urat.

Stadium Artritis Gout Akut • Nyeri mendadak, bengkak, terasa hangat, merah dengan
gejala sistemik berupa demam, mengigil, dan merasa lelah.
• Lokasi tersering: MTP-1 yang biasa disebut podagra

Stadium Interkritikal • Kelanjutan stadium akut, radang akut (-), aspirasi cairan
sendi: Kristal urat
Stadium Artritis Gout Kronis • Tofi yang banyak dan terdapat poliartrikular/
• Lokasi Tofi: cuping telinga, MTP-1, olekranon, tendon Achilles
dan jari tangan.

© FDI2020
•Pemeriksaan Fisik
Tanda inflamasi: eritema, hangat, bengkak, nyeri tekan, deformitas sendi, dan tofi.
Sendi yang paling sering terkena: tungkai bawah (sendi MTP 1)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Pemeriksaan Penunjang

Awal Kadar asam urat darah


Gold standard Aspirasi cairan sendi: Kristal monosodium urat berbentuk jarum.

•Tatalaksana

•Fase akut: Kolkisin, analgetik, kortikosteroid

Obat anti hiperuricemia ( tidak diberikan pada fase akut)


Golongan penghambat xantin oksidase : Allopurinol mulai 80 mg; kemudian bertahap dinaikkan sampai
dosis max 800 mg/hari.
Golongan Orikosurik: Probenesid

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015

© FDI2020
Obat Anti Hipertensi
Golongan Obat Keterangan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diuretik •Hidroklorotiazid ES: Dislipidemia, gout artritis


•Kalium sparing: Spironolactone ES: Ginekomastia, hiperkalemia
•Furosemid ES: Hipokalemia, Hiponatremia

ACE/ ARB ACE: Captopril ES: Batuk


ARB: Valsartan Renal protectan, Tidak menyebabkan batuk
Losartan Menurunkan kadar asam urat

Beta-Blocker Propanolol Menurunkan heart rate


Bisoprolol

CCB Dihidropiridin: Amlodipin ES: edema


Non dihidropiridin: Verapamil, Menurunkan heart rate dan proteinuria
Diltiazem

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Berikan kolkisin, hentikan Allopurinol, lanjutkan HCT → Tidak tepat


B. Hentikan allopurinol, beri Natrium diclofenac, naikkan dosis HCT → Tidak tepat
D. Beri Meloxicam, hentikan allopurinol, turunkan dosis HCT → Tidak tepat
E. Ganti HCT dengan captopril. Allopurinol dilanjutkan, berikan ibuprofen → Tidak
tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien?

C. Berikan Kolkisin , Allopurinol dilanjutkan,


ganti HCT dengan valsartan

© FDI2020
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu usia 26 tahun datang ke IGD Rumah Sakit membawa anak perempuannya
yang berusia 9 bulan dengan keluhan anak sesak tiba – tiba. Keluhan diserta batuk, muntah,
ngeces terus - menerus dan terdengar suara aneh. Diketahui satu jam sebelumnya anak
diberikan makanan kacang goreng oleh kakaknya saat bermain. Pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 110 x/ menit, RR 30 x/menit, suhu 36,9oC. Terdengar suara wheezing
bilateral dan sianosis pada ujung kuku tangan. Penatalaksanaan yang tidak boleh
dilakukan pada pasien ini ...
A. Backblow manuver
B. Heltmicth manuver
C. Abdominal comppresion
D. Cardiopulmonary resusication
E. Chest thrust

© FDI2020
B. Heltmicth manuver
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : anak usia 14 bulan sesak tiba – tiba, batuk,
muntah, ngeces terus - menerus dan terdengar suara
aneh. Satu jam sebelumnya anak diberikan makanan
kacang goreng oleh kakaknya saat bermain.
• Pemeriksaan fisik : terdengar suara wheezing bilateral dan
sianosis pada ujung kuku tangan.

Penatalaksanaan yang tidak boleh pada pasien ini ...

© FDI2020
Corpus Alienum di Esofagus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing pada saluran
pernapasan. Dapat terjadi pada usia berapa pun, namun sering
terjadi pada anak usia < 1 tahun atau pada lansia. Kebanyakan
tersangkut di servikal esofagus, biasanya di otot krikofaring atau
arkus aorta, kadang-kadang di daerah penyilangan esofagus
dengan bronkus utama kiri pada sfingter kardio esofagus.

Gejala :
Sulit menelan (disfagia), rasa tidak nyaman di dada, nyeri saat
menelan (odinofagia), hipersalivasi, regurgitasi, dan muntah serta
sulit bernafas (dispneu) apabila terjadi penekanan trakea oleh
benda asing.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Palpatory thud, wheezing bilateral pada kedua paru,


unilateral bila benda asing sudah masuk ke bronkus.
Keadaan umum gelisah.

Tatalaksana:
Backblows (semua umur), chest thrust(semua umur) ,
heimlich manuver (tidak boleh pada anak usia < 1 tahun)

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Heltmicth manuver
Abdominal thrust Backblow manuver Chest thrust

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Backblow manuver → untuk semua umur


B. Heltmicth manuver
C.Abdominal compresion → untuk pasien illeus
obstruksi/paralisis
D.Cardiopulmonary resusication → untuk henti
nafas
E. Chest thrust → untuk semua umur

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penatalaksanaan yang tidak boleh


pada pasien ini adalah...

B. Heltmicth manuver

© FDI2020
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki berusia 66 tahun datang bersama anaknya ke Puskesmas dengan
keluhan penurunan pendengaran yang sudah dialami sejak 6 bulan terakhir dan disertai
mendengung pada telinga. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan membran timpani intak
dan reflex cahaya positif. Pada pemeriksaan garpu tala didapatkan tes garis pendengaran
batas atas menurun. Rinne (+), Weber tidak ada lateralisasi, Swabach memendek. Diagnosis
pada pasien ini ...
A. Otomikosis
B. Degenerasi Ossikula
C. Tuli Kunduktif
D. Presbikusis
E. Kolesteatoma

© FDI2020
D. Presbikusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : laki-laki berusia 66 tahun mengalami penurunan
pendengaran yang dialami sejak 6 bulan terakhir disertai
mendengung pada telinga.
• Pemeriksaan : Otoskopi didapatkan membran timpani
intak dan reflex cahaya positif. Garpu tala didapatkan tes
garis pendengaran batas atas menurun. Rinne (+), Weber
tidak ada lateralisasi, Swabach memendek.

Diagnosis pada pasien ini ...

© FDI2020
Presbikusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Proses normal degenerasi pada gangguan pendengaran.
Tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi pada
usia mulai 65 tahun, simetris pada telinga kanan dan kiri.
Dipengaruhi oleh faktor usia dan jenis kelamin. Laki – laki
lebih cepat dari pada perempuan.

Patologi :
Perubahan patologinya terdiri dari sensorik, neural,
metabolik, dan mekanik.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sensorik : lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ corti,


jumlah sel –sel rambut dan sel – sel penunjang berkurang.
• Neural : sel – sel neuron pada koklea dan jaras auditorik
berkurang.
• Metabolik (Strial presbycusis) : atrofi stria vaskularis.
Potensial mikrofonik menurun. Fungsi sel dan
keseimbangan biokimia / bioelektrik koklea berkurang.
• Mekanik (coclear presbycusis) : terjadi perubahan
gerakan mekanik duktus koklearis. Atrofi ligamentum
spiralis. Memran basilaris lebih kaku.
© FDI2020
Gejala :
Pendengaran berkurang secara perlahan dan progresif,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

simetris pada kedua telinga. Telinga berdenging (tinitus nada


tinggi). Pasien susah memahami percakapan namun dapat
mendengar, sulit mendengar di tempat yang bising (cocktail
party deafness) Bila intensitas suara tinggi akan nyeri pada
telinga.
Pemeriksaan Fisik :
Otoskopi MT suram dan mobilitas berkurang, Tes penala tuli
sensorineural, audiometri didapatkan tuli sensorineural nada
tinggi, bilateral, dan simetris. Pada tahap awal penurunan
yang tajam (sloping)setelah frekuensi 2000 Hz. Pada jenis
metabolik dan mekanik gambaran audiogram lebih
mendatar.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Otomikosis →penyebabnya jamur


B. Degenerasi Ossikula → otosklerosis
C.Tuli Kunduktif → menyerang telinga bagian luar
D.Presbikusis
E. Kolesteatoma → terdapat pada OMSK Maligna

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa pada pasien ini adalah...

D. Presbikusis

© FDI2020
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu datang bersama anak laki – lakinya yang berusia 18 bulan ke Rumah Sakit
dengan keluhan anaknya tidak respon bila dipanggil, anak hanya dapat mengucapkan
kata – kata yang tidak dapat dimengerti. Tidak didapatkan nyeri, dan keluar cairan pada
telinga anak. Anak tidak demam, batuk, maupun pilek. Pemeriksaan penunjang yang
kurang tepat pada pasien ini ...
A. Visual Reinforcement Audiometry (VRA)
B. Speech perception Audiometry
C. Behavioral Observation Audiometry
D. Brainstem Evoked Response Audiometry
E. Timpanometri

© FDI2020
B. Speech perception Audiometry
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : anak laki – laki berusia 18 bulan tidak respon bila
dipanggil, anak hanya dapat mengucapkan kata – kata yang
tidak dapat dimengerti. Tidak didapatkan nyeri, dan keluar
cairan pada telinga anak. Anak tidak demam, batuk, maupun
pilek.

Pemeriksaan penunjang yang kurang tepat pada pasien ini ...


© FDI2020
Gangguan pendengaran pada bayi
dan anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Gangguan pendengaran pada bayi atau anak awalnya diketahui
sebagai terlambat bicara (delayed speech). Gangguan
pendengaran dibedakanmenjadi tuli sebagian (hearing impaired)
dan tuli total (deaf child). Penyebabnya dibagi berdasarkan
terjadinya gangguan pendengaran yaitu masa prenatal, perinatal,
dan postnatal.
• Prenatal = genetik herediter, infeksi bakteri/ virus, obat ototoksik dan
teratogenik dan malstruktur anatomi telinga.
• Perinatal = prematur, BBLR (<2500 gr), hiperbilirubinemia, asfiksia.
• Postnatal = infeksi bakteri / virus (rubela, campak, paritistis,
meningitis, ensefalitis, perdarahan pada telinga tengah, trauma
temporal.

© FDI2020
Gejala :
Anak tidak menoleh/ merespon bila dipanggil, pada usai 12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

bulan anak belum dapat mengoceh (babbling) atau meniru


bunyi, usia 18 bulan anak tidak dapat menyebutkan 1 kata
yang mempunyai arti, usia 24 bulan perbendaharaan kata
kurang dari 10 kata, dan usia 30 bulan belum dapat
merangkai 2 kata.

Pemeriksaan Fisik :
Otoskopi didapatkan tergantung penyebab (MT rusak
ataupun normal, MAE normal/ sempit, auricula
normal/microauricula)
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
THT – KL FK UI.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan Penunjang :
• Behavioral Observation Audiometry (BOA)
• Timpanometri
• Play Audiometry (Audiometri bermain)dan Visual
Reinforcement Audiometry (VRA)
• Oto Acoustic Emission (OAE)
• Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Visual Reinforcement Audiometry (VRA)


B. Speech perception Audiometry → pada
remaja/dewasa
C.Behavioral Observation Audiometry
D.Brainstem Evoked Response Audiometry
E. Timpanometri

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pemeriksaan penunjang yang kurang


tepat pada pasien ini adalah...
B. Speech perception Audiometry

© FDI2020
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki usia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering pilek dengan
ingus encer bening sejak 1 tahun lalu. Keluhan disertai bersin lebih dari 5 kali tiap serangan.
Hidung tersumbat, hidung dan mata sering terasa gatal. Keluhan dapat terjadi lebih dari 4
hari dalam seminggu tetapi tidak mengganggu tidur dan aktivitas harian. Pemeriksaan skin
prick test didapatkan hasil positif. Diagnosis pada pasien ini ...
A. Rhinitis alergi seasonal
B. Rhinitis alergi intermitten ringan
C. Rhinitis alergi persisten ringan
D. Rhinitis alergi persisten sedang-berat
E. Rhinitis alergi intermitten sedang-berat

© FDI2020
C. Rhinitis alergi persisten ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : laki – laki usia 20 tahun sering pilek dengan ingus
encer bening sejak 1 tahun lalu. Keluhan disertai bersin
lebih dari 5 kali tiap serangan. Hidung tersumbat, hidung
dan mata sering terasa gatal. Keluhan dapat terjadi lebih
dari 4 hari dalam seminggu tetapi tidak mengganggu
tidur dan aktivitas harian.
• Pemeriksaan skin prick test didapatkan hasil positif.

Diagnosa pada pasien ini ...

© FDI2020
Rhinitis alergi persisten sedang – berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Penyakit inflamasi yang disebabkan reaksi alergi yang
sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama.
Diperantarai oleh Ig E.
Gejala :
Bersin terus menerus > 5x, gatal pada hidung, dan tersumbat.
Khas :
• Terdapat bayangan gelap di daerah bawah mata karena statis vena
sekunder akibat obstruksi hidung (allergic shiner).
• Sering menggososk hidung dengan punggung tangan (allergic salute).
• Timbul garis melintang di dorsum nasi (allergic crease).
• Mulut sering terbuka dan gangguan pertumbuhan gigi (facies
adenoid).

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
• Konka pucat/ livid/putih, mukosa odem, basah berwarna pucat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan sekret encer dan banyak. Bila gejala persisten tampak mukosa
inferior hipertrofi.
diagnosa berdasarkan lamanya :
• Intermitten : serangan < 4 hari/ minggu atau berlangsung < 4
minggu
• Persisten : serangan > 4 hari/ minggu, dan berlangsung > 4 minggu.
diagnosa berdasarkan derajat:
• Ringan : aktivitas harian dan tidur tidak terganggu
• Sedang – berat : aktivitas harian dan tidur terganggu
Terapi :
Hindari pencetus, antihistamin generai 1 dan 2 oral, intranasal,
decongestan,kortikosteroid intranasal.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Rhinitis alergi seasonal → ada kata kunci setiap


musim dingin/hujan/panas baru muncul gejala
B. Rhinitis alergi intermitten ringan → <4x dalam
seminggu
C.Rhinitis alergi persisten ringan
D.Rhinitis alergi persisten sedang-berat →
mengganggu aktivitas/tidur
E. Rhinitis alergi intermitten sedang-berat → <4x
dalam seminggu dan mengganggu
aktivitas/tidur
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa pada pasien ini adalah...

C. Rhinitis alergi persisten ringan

© FDI2020
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki usia 35 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar cairan di
telinga kiri sejak 3 bulan lalu, cairan berwarna kuning kehijuan. Pasien juga mengeluhkan
pendengaran menurun, pusing dan nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
otoskopi di temukan membran timpani perforasi central, granulasi (+) terlihat di ¾ membran
hingga ke handle of malleus. Terapi pada pasien ini ...
A. Simple Mastoidectomy
B. Radical Mastoidectomy
C. Bondy operation
D. Combined Approach Tympanoplasty
E. Simple Tympanoplasty

© FDI2020
D. Combined Approach Tympanoplasty
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang laki – laki usia 35 tahun keluar cairan di
telinga kiri sejak 3 bulan lalu, cairan berwarna kuning
kehijuan. Pasien juga mengeluhkan pendengaran
menurun, pusing dan nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu.
• Pemeriksaan otoskopi di temukan membran timpani
perforasi central, granulasi (+) terlihat di ¾ membran
hingga ke handle of malleus.

Terapi pada pasien ini adalah...

© FDI2020
OMSK tipe Benigna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Infeksi kronis di telinga bagian tengah secara terus menerus atau
hilang timbul. Sekret berupa encer/kental, bening/pus. Disebabkan
akibat terapi OMA yang tidak adekuat. Jenis OMSK ada benigna
(perforasi central) dan tidak menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. OMSK maligna (perforasi selain central, ex; total,
subtotal, marginal dan atik, serta menyebabkan komplikasi yang
berbahaya bahaya.
Gejala :
OMSK benigna : Keluar cairan secara terus menerus atau hilang
timbul, gatal, pendengaran menurun, kadang disertai radang
sistemik. OMSK maligna : nyeri hebat di belakang telinga, pusing,
ada nanah yang keluar dari telinga dengan aroma yang khas
(kolesteatoma).

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Membran timpani perforasi central, tuli konduksi, granulasi


(-), kolesteatoma (-).

• Terapi :
Ear toilet, Antibiotik sistemik dan lokal, hindari kemasukan
air dan buang ingus keras – keras, operasi (mastoidektomi
sederhana, miringoplasti, dan timpanoplasti dengan
pendekatan ganda/ Combined Approach
Tympanoplasty bila granulasi telah menyebar luas.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Symple Mastoidectomy → OMSK tipe aman dengan


pengobatan konservatif tidak sembuh.
B. Radical Mastoidectomy → OMSK bahaya dengan infeksi /
kolesteatoma yang luas.
C.Bondy operation (Mastoidektomi radikal dengan
modifikasi) → OMSK dengan kolesteatoma di daerah atik
tetapi belum merusak cavum timpani.
D.Combined Approach Tympanoplasty (Timpanoplasti
dengan pendekatan ganda) → OMSK tipe bahaya atau
OMSK tipe aman dengan jaringan granulasi yang luas.
(memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik
mastoidektomi radikal).
E. Simple Tympanoplasty → OMSK tipe aman dengan
kerusakan yang berat/ oMSK tipe aman yang tidak
sembuh dengan pengobatan medikamentosa.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi pada pasien ini adalah...

D. Combined Approach
Tympanoplasty

© FDI2020
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dirujuk dari puskesmas ke Rumah Sakit dengan keluhan
napas berbunyi sejak 2 hari yang lalu disertai sesak dan gelisah. Pasien demam, batuk dan leher
terlihat membesar sejak 5 hari sebelumnya. Pasien mempunyai riwayat amandel dan tidur
mengorok sejak usia 2 tahun. Riwayat imunisasi tidak lengkap, hanya mendapat imunisasi
Hepatitis B saat lahir. Pada pemeriksaan fisik BB 20 kg, nadi 120x/ menit, RR 30 x/menit, suhu 37,8oC,
dispneu (+), stridor (+) dan retraksi pada suprasternal, epigastrium dan interkostal. Pada tenggorok
didapatkan arkus faring simetris, uvula di tengah, tonsil hiperemi T3-T3 hdengan bercak kotor
keabuan dan kripte melebar. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini ...
A. Oksigen, ADS 20.000 IU, Eritromisin 35 – 50 mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali
B. Oksigen, ADS 40.000 IU, Eritromisin 25 – 50 mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 20 mg/kgBB/kali
C. Oksigen, ADS 60.000 IU, Eritromisin 30 – 50 mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali
D. Oksigen, ADS 80.000 IU, Eritromisin 20 – 40 mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 25 mg/kgBB/kali
E. Oksigen, ADS 100.000 IU, Eritromisin 25 – 50 mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali

© FDI2020
E. Oksigen, ADS 100.000 IU, Eritromisin 25 – 50
mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : anak perempuan berusia 4 tahun napas berbunyi sejak 2
hari yang lalu disertai sesak dan gelisah. Pasien demam, batuk dan
leher terlihat membesar sejak 5 hari sebelumnya. Pasien mempunyai
riwayat amandel dan tidur mengorok sejak usia 2 tahun. Riwayat
imunisasi tidak lengkap, hanya mendapat imunisasi Hepatitis B saat
lahir.
• Pemeriksaan fisik : BB 20 kg, suhu 37,8oC, dispneu (+), stridor (+) dan
retraksi pada suprasternal, epigastrium dan interkostal. Pada
tenggorok didapatkan arkus faring simetris, uvula di tengah, tonsil
hiperemi T3-T3 dengan bercak kotor keabuan dan kripte melebar.

Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Tonsilitis difteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Infeksi pada tonsil yang disebabkan oleh kuman
corynebacterium diphteriae. Sering ditemui pada anak <
10 tahun dan frekuensi tertinggi pada anak usia 2 – 5
tahun.
Gejala :
Demam, nyeri kepala, tidak nafsu makan, badan lemah,
nadi lambat, nyeri saat menelan, suara serak, ngeces,
ngorok dan sesak nafas bila tonsil membesar, riwayat
tidak imunisasi, riwayat ada teman atau keluarga yang
sakit seperti ini.
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
Tonsil hiperemi, odem (T3/T4) ditutupi bercak putih kotor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keabu – abuan (pseudomembran) yang makin lama melebar


(dapat menyumbat jalan nafas) dan mudah berdarah bila di
lepaskan. Leher akan bengkak menyerupai leher sapi karena
kelenjar limfa ikut terinfeksi (bull neck / burgemeester’s hals).
Faring hiperemi, odem.
Komplikasi :
Myocarditis, DC, kelumpuhan otot palatum dan otot
pernapasan, dan albuminuria.
Terapi :
Primary Survey, ADS sesuai indikasi, AB (penicillin atau
eritromisin 25 – 50 mg/kgBB/hari, simptomatis.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
THT – KL FK UI.

© FDI2020
Tabel Dosis ADS menurut lokasi membran dan lama sakit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tipe difteri Dosis ADS Cara Pemberian


Difteri kulit 20.000 IV
Difteri hidung 20.000 IV
Difteri tonsil 40.000 IV
Difteri faring 40.000 IV
Difteri laring 40.000 IV
Difteri nasofaringeal 60.000 IV
Kombinasi lokasi diatas tanpa melibatkan hidung 80.000 IV
Difteri + penyulit /bullneck (+) 80.000 – 100.000 IV
Terlambat berobat (>72jam) lokasi dimana saja 80.000 – 100.000 IV
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Oksigen, ADS 20.000 IU, Eritromisin 35 – 50


mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali →
ADS tidak tepat, AB kurang tepat
B. Oksigen, ADS 40.000 IU, Eritromisin 25 – 50
mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 20 mg/kgBB/kali →
ADS tidak tepat, PCT kurang tepat
C.Oksigen, ADS 60.000 IU, Eritromisin 30 – 50
mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali →
ADS tidak tepat, AB kurang tepat
D.Oksigen, ADS 80.000 IU, Eritromisin 20 – 40
mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 25 mg/kgBB/kali →
AB kurang tepat, PCT kurang tepat
E. Oksigen, ADS 100.000 IU, Eritromisin 25 – 50
mg/kgBB/hari, paracetamol 10 – 15 mg/kgBB/kali
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien ini


adalah...
E. Oksigen, ADS 100.000 IU, Eritromisin
25 – 50 mg/kgBB/hari, paracetamol
10 – 15 mg/kgBB/kali

© FDI2020
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 20 bulan datang bersama ibunya ke klinik dokter umum dengan keluhan
hidung sering bersin – bersin pada pagi hari dan bila di dekat boneka yang berbulu. Anak
seing mengusap bagian hidung dan matanya berair, namun tidak panas dan tidak batuk.
Riwayat ibu memiliki alergi pada makanan seafood dan ayah memiliki penyakit asma. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan mukosa konka berwana putih pucat dengan cairan encer.
Pemeriksaan penunjang yang tepat pada pasien ini ...
A. IgE RAST
B. Patch test
C. Hitung eosinofil
D. Sitologi sekret
E. IgE total

© FDI2020
A. IgE RAST
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : anak usia 20 bulan hidung sering bersin – bersin
pada pagi hari dan bila di dekat boneka yang berbulu. Anak
seing mengusap bagian hidung dan matanya berair, namun
tidak panas dan tidak batuk. Riwayat ibu memiliki alergi pada
makanan seafood dan ayah memiliki penyakit asma.
• Pemeriksaan fisik : mukosa konka berwana putih pucat
dengan cairan encer.

Pemeriksaan penunjang yang tepat diagnosa pada pasien ini ...

© FDI2020
Rhinitis alergi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Penyakit inflamasi yang disebabkan reaksi alergi yang
sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama.
Diperantarai oleh Ig E.
Gejala :
Bersin terus menerus > 5x, gatal pada hidung, dan tersumbat.
Khas :
• Terdapat bayangan gelap di daerah bawah mata karena statis vena
sekunder akibat obstruksi hidung (allergic shiner).
• Sering menggososk hidung dengan punggung tangan (allergic salute).
• Timbul garis melintang di dorsum nasi (allergic crease).
• Mulut sering terbuka dan gangguan pertumbuhan gigi (facies
adenoid).

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
• Konka pucat/ livid/putih, mukosa odem, basah berwarna pucat dan sekret encer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan banyak. Bila gejala persisten tampak mukosa inferior hipertrofi.


Pemeriksaan penunjang:
• Hitung eosinofil normal / meningkat, igE total normal/ meningkat (tidak spesifik)
hanya meningkat pada orang dengan penyakit alergi lebih dari 1 jenis.
• IgE RAST (spesifik) lebih bermakna khususnya untuk prediksi kemungkinan alergi
pada bayi / anak kecil yang memiliki keluarga dengan derajat alergi yang lebih
tinggi.
• Skin prick test / tes cukit untuk mencari alergen penyebab alergi.
• Challenge test/ tes eliminasi makanan untuk mencari alergen penyebab alergi.
Terapi :
Hindari pencetus, antihistamin generai 1 dan 2 oral, intranasal,
decongestan,kortikosteroid intranasal.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.IgE RAST
B. Patch test → untuk mencari penyebab alergi
C.Hitung eosinofil → tidak spesifik
D.Sitologi sekret → tidak spesifik
E. IgE total → tidak spesifik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang yang tepat


pada pasien ini adalah...

A. IgE RAST

© FDI2020
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hidung terasa
tersumbat dan berair sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat alergi pada keluarga dan demam
disangkal. Diketahui pasien sering menggunakan obat inhaler pada hidungnya. Hasil
pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, pernapasan 20 x/menit,
suhu 36,7oC. Didapatkan edema pada konka inferior dan media, berwarna merah, sekret
encer dan banyak. Tampon adrenalin (-). Etiologi penyakit pada pasien ini adalah...
A. Alergen
B. Virus
C. Serabut Parasimpatis
D. Bakteri
E. Drug Abuse

© FDI2020
E. Drug Abuse
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hidung terasa tersumbat dan berair sejak 2
minggu yang lalu. Riwayat alergi pada keluarga dan
demam disangkal. Diketahui pasien sering menggunakan
obat inhaler pada hidungnya.
• Pemeriksaan fisik : edema pada konka inferior dan media,
berwarna merah, sekret encer dan banyak. Tampon
adrenalin (-).

Etiologi penyakit pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Rhinitis Medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Kelainan gangguan respon normal vasomotor yang
diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal
(tetes/ semprot hidung) dalam waktu yang lama dan
berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung
yang menetap.
Gejala klinis :
Hidung tersumbat terus menerus dan berair. Tidak
membaik dengan menggunakan obat dekongestan.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Edema mukosa hidung/hipertrofi konka, konka berwarna merah.


Rongga hidung terdapat sekret encer dan berlebihan. Apabila
diberi tampon adrenalin, edema konka tidak berkurang.

Penatalaksanaan:
• Hentikan pemakaian obat tetes/ semprot vasonstriktor hidung.
• Kortikosteroid oral dosis tinggi dan diturunkan secara bertahap (
tappering off) untuk mengatasi sumbatan berulang.
• Dekongestan oral yang mengandung pseudoefedrin.
• KIE : sebaiknya penggunaan obat vasokonstriktor tidak lebih dari 1
minggu dan yang bersifat isotonik (ph antara 6,3 – 6,5).

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Alergen → Rhinitis alergi (allergic shiner, allergic


salute, allergic crease)
B. Virus → Rhinitis akut
C. Serabut Parasimpatis → Rhinitis vasomotor
D. Bakteri→ Rhinitis akut
E. Drug abuse

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Etiologi penyakit pada pasien ini


adalah...

E. Drug abuse

© FDI2020
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki – laki usia 43 tahun datang ke klinik BPJS dengan keluhan penurunan
pendengaran sejak 1 bulan yang lalu yang makin lama makin berat. Namun, pasien
menjelaskan bahwa bila berada di acara pesta / club malam pasien merasa
pendengarannya lebih jelas. Dokter klinik melakukan pemeriksaan garpu tala pada pasien
ini. Apa hasil pemeriksaan penala yang tepat pada pasien ini ...
A. Kanan Rinne (+) Swabach memendek, Kiri Rinne (-) Swabach memanjang, Weber
lateralisasi kiri
B. Kanan Rinne (+) Swabach normal, Kiri Rinne (+) Swabach memendek, Weber lateralisasi
kanan
C. Kanan Rinne (-) Swabach memanjang, Kiri Rinne (-) Swabach memanjang, Weber tidak
ada lateralisasi
D. Kanan Rinne (+) Swabach memendek, Kiri Rinne (+) Swabach memendek, Weber tidak
ada lateralisasi
E. Kanan Rinne (-) Swabach memanjang, Kiri Rinne (-) Swabach memendek, Weber
lateralisasi kanan

© FDI2020
D. Kanan Rinne (+) Swabach memendek, Kiri Rinne (+)
Swabach memendek, Weber tidak ada lateralisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran di kedua telinga sejak
1 minggu, sering berdengin dan kadang pusing berputar.
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Lebih jelas
mendengar pada suasana bising.
• Pemeriksaan fisik : Membran timpani intak, tidak hiperemi,
dan tidak keluar cairan.

Hasil penala yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Otosklerosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Penyakit pada tulang labirin yang mengalami spongiosis
(pengapuran)di kaki os stapes, sehingga stapes jadi kaku dan
tidak menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.
Sering terjadi pada perempuan dari pada laki – laki. Umur
berkisar antara 11 – 45 tahun.

Gejala :
Pendengaran berkurang secara progresif bilateral, tinitus, dan
vertigo. Tidak ada riwayat trauma. Lebih jelas mendengar
pada suasana bising (Parakusis willis)

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MT normal, intak, MAE paten, schwarte’s sign (+). Tes


penala tuli sensorineural.

Terapi :
Na Florida, stapedektomi, stapedoktomi, dan pemberian
Alat bantu dengar.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kanan Rinne (+) Swabach memendek, Kiri Rinne (-)


Swabach memanjang, Weber lateralisasi kiri → Kanan
Konduksi, Kiri SN
B. Kanan Rinne (+) Swabach normal, Kiri Rinne (+) Swabach
memendek, Weber lateralisasi kanan →Kanan Normal, Kiri
SN
C.Kanan Rinne (-) Swabach memanjang, Kiri Rinne (-)
Swabach memanjang, Weber tidak ada lateralisasi →
Kanan Konduksi, Kiri Normal
D.Kanan Rinne (+) Swabach memendek, Kiri Rinne (+)
Swabach memendek, Weber tidak ada lateralisasi →
Kanan kiri SN
E. Kanan Rinne (-) Swabach memanjang, Kiri Rinne (-)
Swabach memendek, Weber lateralisasi kanan → Kanan
dan Kiri Konduksi Lebih Parah Kanan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil pemeriksaan penala pada pasien


ini adalah...
D. Kanan Rinne (+) Swabach memendek,
Kiri Rinne (+) Swabach memendek,
Weber tidak ada lateralisasi

© FDI2020
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 22 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas, saat dianamnesis pasien mengatakan sering sesak kambuh – kambuhan sejak kecil
tanpa terbata, pasien merasa lebih nyaman saat berbaring, dalam 1 bulan ini sesak
kambuh 3x terutama saat menyapu halaman rumah, ayah pasien memiliki keluhan yang
sama dengan pasien. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70
mmHg, denyut nadi 89x/menit, laju pernapasan 19x/menit, suhu 36,8oC. Dokter kemudian
memberikan inhalasi salbutamol sebanyak tiga kali lalu gejala mereda. Apakah diagnosis
yang tepat untuk keluhan pasien?
A.Asma bronkiale serangan sedang derajat persisten ringan
B.Asma bronkiale serangan sedang derajat persisten sedang
C.Asma bronkiale serangan sedang derajat persisten berat
D.Asma bronkiale serangan ringan derajat persisten ringan
E. Asma bronkiale serangan ringan derajat persisten sedang

© FDI2020
D. Asma bronkiale serangan ringan
derajat persisten ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas
- Keluhan lebih ringan dengan berbaring, pasien dapat
menjawab dengan kalimat
- Dalam 1 bulan sesak kambuh 3x -> kasus persisten ringan
- Sesak kambuh-kambuhan sejak kecil, sering kambuh terutama
bila menyapu halaman
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 20x/menit

Apakah diagnosis yang tepat untuk keluhan pasien?

© FDI2020
Asma Bronkiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran pernapasan yang
dihubungkan dengan adanya hiperresponsivitas, keterbatasan aliran udara yang
reversibel, dan adanya gejala pernapasan.

Gejala klinis:
• Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada terasa berat)
• SESAK yang diawali faktor pencetus berupa pajanan alergen, infeksi virus, latihan,
perubahan cuaca, paparan iritan, rokok atau bau yang sangat tajam
• Bersifat :
• 1. Episodik, umumnya muncul dan memburuk saat malam hari atau awal pagi hari
• 2. Reversibel dengan atau tanpa diberikan pengobatan
• 3. Kronik

© FDI2020
Penentuan derajat serangan asma
Status
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Parameter Ringan Sedang Berat


Asmaticus
Sesak Berjalan Berbicara Istirahat
Posisi Berbaring Lebih Duduk
nyaman bertopang
duduk lengan
Bicara Kalimat Penggal Kata
kalimat
Kesadaran Mungkin Iritabel Iritabel Delirium
iritabel
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata
Wheezing Akhir Inspirasi dan Terdengar Silent chest
ekspirasi ekspirasi nyaring tanpa
dengan dengan stetoskop
stetoskop stetoskop
Otot bantu Tidak Ya Ya Paradoksal
nafas torakoabdominal
Respiration < 20x/menit <20-30x/ >30x/menit -
rate menit

© FDI2020
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru
Intermiten Bulanan APE ≥ 80%
• Gejala ≤ 2x sebulan • VEP1 ≥ 80%
<1x/minggu nilai prediksi

Klasifikasi Asma • Tanpa gejala


diluar serangan
• APE ≥ 80%
nilai terbaik
• Serangan • Variabilitas
singkat APE < 20%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Persisten Ringan Mingguan APE ≥ 80%


• Gejala > 2x sebulan • VEP1 ≥ 80%
>1x/minggu nilai prediksi
tetapi <1x/hari • APE ≥ 80%
• Serangan dapat nilai terbaik
mengganggu • Variabilitas
aktivitas dan APE 20% -
tidur 30%

Persisten Sedang Harian APE 60% - 80%


• Gejala setiap > 1x seminggu • VEP1 60-80%
hari nilai prediksi
• Serangan • APE 60-80%
mengganggu nilai terbaik
aktivitas dan • Variabilitas
tidur APE > 30%
• Membutuhkan
bronkodilator
setiap hari
Persisten Berat Kontinyu APE ≤ 60%
• Gejala terus Sering • VEP1 ≤60%
menerus nilai prediksi
• Sering kambuh • APE ≤60%
• Aktivitas fisik nilai terbaik
terbatas • Variabilitas
APE > 30% © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Asma bronkiale serangan sedang derajat persisten


ringan -> kurang tepat
B.Asma bronkiale serangan sedang derajat persisten
sedang -> kurang tepat
C.Asma bronkiale serangan sedang derajat persisten
berat -> kurang tepat
E. Asma bronkiale serangan ringan derajat persisten
sedang -> kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...


D. Asma bronkiale serangan ringan
derajat persisten ringan

© FDI2020
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 28 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit setelah terjatuh dari motor dan
dada kanannya terbentur trotoar jalan 1 jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 108x/menit, laju pernapasan 32
x/menit, suhu 37,4oC, dan saat dilakukan pemeriksaan fisik paru inspeksi dada kanan
tampak tertinggal, perkusi hipersonor pada dada kanan. Pada pemeriksaan penunjang
rontgen thorax tampak avaskuler dibagian dada kanan. Apakah diagnosis yang tepat
pada pasien ini?
A.Pneumoperitoneum
B. Pneumonitis
C.Atelektasis
D.Pneumothorax
E. Hemothorax

© FDI2020
D. Pneumothorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien riwayat kecelakaan dengan dada terbentur
- Pemeriksaan fisik didapatkan RR 32x/menit
- PF :
Inspeksi : gerak dada sebelah kanan tertinggal,
Perkusi didapatkan suara hipersonor,
-Xray : avaskuler bagian kanan

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Pneumothorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Pneumotoraks adalah kumpulan dari udara atau gas dalam rongga pleura dari dada antara
paru-paru dan dinding dada. Hal ini dapat terjadi secara primer yaitu spontan pada orang tanpa
kondisi paru-paru kronis dan sekunder pada kondisi adanya penyakit paru.

Gejala Klinis
Gejala yang dirasakan ditentukan oleh ukuran kebocoran udara dan kecepatan terjadinya
pneumothorax, termasuk nyeri dada mendadak bersifat tajam pada sisi yang sakit, terasa
semakin nyeri saat menarik napas dalam atau terbatuk dan disertai sesak napas.

Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : gerakan asimetris tertinggal pada sisi yang sakit
• Palpasi : penurunan fremitus pada sisi yang sakit
• Perkusi : hipersonor, dan pergeseran mediastinum ke arah yang sehat
• Auskultasi : suara napas melemah dan menjauh

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi foto thorax didapatkan garis
penguncupan paru yang halus (pleural line),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan gambaran avaskuler di sisi yang sakit.


• CT scan paru

Non Farmakologi
• Water Seal Drainage
Dilakukan di ICS V di antara Anterior Axillary Line dan Mid Axillary Line
• Needle thoracosintesis
Dilakukan penusukan pada garis pertemuan ICS II dan midclavicular line
• Indikasi : bila terjadi tension pneumothorax

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pneumoperitoneum
B.Pneumonitis
C.Atelektasis
E. Hemothorax

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. Pneumothorax

© FDI2020
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 70 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
disertai mengi dan batuk berdahak. Keluhan sesak sebenarnya sudah dirasakan sejak 5
tahun yang lalu, namun 3 hari ini sesak makin memberat disertai demam dan batuk
berdahak, riwayat penurunan berat badan dan batuk darah disangkal. Pasien memiliki
riwayat sudah merokok sejak 25 tahun yang lalu dan menghabiskan sekitar 4 pak perhari.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi
87x/menit, laju pernapasan 28x/menit, suhu 36,7oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
inspeksi barrel chest (+), sela iga melebar, udem pada kaki (-/-). Apakah diagnosis yang
tepat sesuai kondisi pada pasien ini?
A. PPOK
B. Pneumonia komuniti
C. Karsinoma paru
D. Gagal jantung kiri
E. COPD eksaserbasi akut

© FDI2020
E. COPD eksaserbasi akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas disertai mengi dan batuk produktif
- Usia 72 tahun
- Sesak sejak 5 tahun yang lalu, namun 3 hari ini sesak makin memberat
disertai demam dan batuk berdahak.
- Riwayat merokok sejak 25 tahun
- Penurunan berat badan dan batuk darah disangkal
- Laju pernapasan 28x/menit
- PF : barrel chest (+), sela iga melebar

Apakah diagnosis yang tepat sesuai kondisi pada pasien ini?

© FDI2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran
udara pada saluran pernapasan yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial

Faktor Resiko
• USIA TUA (Umumnya lebih dari 45 tahun) • Polusi udara bebas
• Genetik • Jenis kelamin
• Pajanan partikel • Infeksi paru
• Riwayat merokok lama
• Debu kerja, organic dan inorganic • Status sosial-ekonomi
• Polusi udara dalam rumah dari pemanas • Nutrisi
• atau biomassa dengan ventilasi yang buruk
• Komorbiditas

© FDI2020
PPOK Eksaserbasi Akut
• Merupakan kondisi perburukan gejala dari sebelumnya ditandai dengan sesak
bertambah, produksi sputum meningkat, dan perubahan warna sputum yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dapat disebabkan oleh karena infeksi atau faktor lainnya seperti polusi udara,
kelelahan atau timbulnya komplikasi.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.PPOK -> kurang spesifik karena saat ini kondisi


eksaserbasi
B. Pneumonia komuniti -> tidak ada gejala pneumonia
C.Karsinoma paru -> tidak ada tanda keganasan
D.Gagal jantung kiri -> tidak ada gejala gagal jantung

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosisyang tepat pada pasien ini


adalah...

E. COPD eksaserbasi akut

© FDI2020
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk sejak 3
minggu yang lalu disertai keringat dingin dan badan semakin kurus, pasien terdiagnosis TB
oleh dokter dan sedang menjalani pengobatan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 86x/menit, laju pernapasan 26x/menit, suhu
37,7oC. Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi basah halus di apex paru bilateral, pada saat
diperiksa BTA pada bulan ke 5 didapatkan BTA SP +/+. Apakah regimen yang selanjutnya
diberikan pada pasien ini?
A. 2RHZE + 4RH
B. 2RHZES + 3RHE
C.2RHZES + RHZE + 5 R3H3E3
D.2RHZES + RHZES + 5 R3H3E3
E. 2RHZES + 3RHZES + 5 R3H3E3

© FDI2020
C. 2RHZES + RHZE + 5 R3H3E3
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien batuk darah 3 minggu, penurunan berat badan
- RPD TB
- RR 26x/menit , suhu 37,7oC
- ronkhi basah halus di apex paru bilateral,
- BTA bulan ke 5 SP +/+.
Apakah regimen terapi yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Tuberkulosis Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, namun memungkinkan untuk
mengenai organ tubuh yang lain.

Gejala Klinis
• Suspek TB adalah orang dengan gejala atau tanda TB, yang meliputi adanya batuk
produktif disertai :
• Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan / atau,
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat
malam, dan mudah lelah)

© FDI2020
Kasus Tuberkulosis
Kasus Baru
Apabila belum pernah mendapat OAT Kategori 1(Kasus
atau sudah minum OAT namun < 28 hari
Apabila pernah menderita TB dan baru)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kasus Relaps / Kambuh dinyatakan sembuh namun sekarang 2RHZE + 4R3H3


kambuh kembali dengan BTA +
Apabila sudah minum OAT ≥ 28 hari Kategori 2 (kasus
Kasus Pernah Terpapar Obat
lalu putus berobat namun < 2 bulan default, gagal
Apabila sudah minum OAT ≥ 28 hari
Kasus Putus Obat
lalu putus berobat > 2 bulan terapi, relaps)
Apabila setelah pengobatan masih ( 2RHZE (S) + RHZE + 5
Kasus Gagal Pengobatan didapatkan BTA + pada pemeriksaan
bulan ke 5 atau akhir pengobatan R3H3E3)
Kasus Resistensi Tuberkulosis
Kasus Resistensi
TB Monoresisten (MR) Kasus Resisten salah satu OAT lini 1
TB Poliresisten (PR) Kasus Resisten >1 OAT lini 1
TB Rifampicin Resisten (RR) Kasus Resisten Rifampicin ± OAT lain
TB Multi Drug Resisten (MDR) Kasus Resisten Rifampicin + Isoniazid
TB Extensive Drug Resisten (XDR) Kasus MDR + Resisten 1 golongan
Quinolon + OAT lini 2 injeksi
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 2RHZE + 4RH
B.2RHZES + 3RHE
D. 2RHZES + RHZES + 5 R3H3E3
E. 2RHZES + 3RHZES + 5 R3H3E3

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, regimen terapi yang tepat pada


pasien ini adalah...

C. 2RHZES + RHZE + 5 R3H3E3

© FDI2020
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 64 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan


keluhan sesak nafas dan demam tinggi. Dari anamnesis pasien tidak ada riwayat rawat
inap atau mengunjungi rumah sakit, namun menurut pengakuan keluarga pasien
sebelumnya ada riwayat tersedak dan muntah. Pasien memiliki riwayat stroke 1 tahun
yang lalu dan saat ini mengalami kesulitan menelan dan hemiparesis. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg, denyut nadi 108x/menit, laju
pernapasan 42x/menit, suhu 37,9oC, pada auskultasi didapatkan rhonki basah pada
kedua lapang paru. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?
A. Pneumonia atipik
B. CAP
C. Pneumonia aspirasi
D. HAP
E. Pneumonia komuniti

© FDI2020
D. Pneumonia aspirasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
• Pasien keluhan sesak nafas.
• Pada anamnesis didapatkan riwayat tersedak dan muntah.
• Riwayat stroke 1 tahun, saat ini kesulitan menelan dan
hemiparesis
• Pada pemeriksaan fisik nafas 42x/menit dan terdapat ronki
basah di kedua lapang paru

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
PNEUMONIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: peradangan parenkim paru


Etiologi: bakteri (terbanyak), virus, jamur
Gejala klinis :
• Demam menggigil
• Batuk berdahak purulen
• Nyeri dada
• Kadang disertai sesak nafas
• Biasanya diawali ISPA
Tanda klinis:
• Inspeksi: dada sakit tertinggal, retraksi dinding
dada
• Palpasi: gerak dada asimetris
• Perkusi: redup pada daerah yang sakit
• Auskultasi: ronkhi (+), suara nafas bronkial

© FDI2020
PNEUMONIA ASPIRASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
• Pneumonia yang yang
disebabkan oleh aspirasi benda
asing baik yang berasal dari
dalam tubuh maupun di luar
tubuh penderita.
Gejala klinis
• Gejala pneumonia
• Ditemukan faktor resiko
pneumonia aspirasi
Sumber:
1. Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory
Medicine 6th Edition. Elsevier. United States.
2. Infectious Diseases Society of American. 2007.
Management of community-Acquired Pneumonia. Clinical
Infectious Disease. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pneumonia atipik -> pada pasien ada riwayat tersedak


B. CAP -> pada pasien ada riwayat tersedak
D. HAP -> tidak ada riwayat rawat inap atau kontak
dengan lingkungan RS
E. Pneumonia komuniti -> pada pasien ada riwayat
tersedak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Pneumonia aspirasi

© FDI2020
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 46 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk dengan
dahak berwarna kecoklatan sejak 1 minggu yang lalu, pasien juga mengeluh bahwa ada
nyeri dada. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut
nadi 89x/menit, laju pernapasan 25x/menit, suhu 39,2oC, pada pemeriksaan perkusi
didapatkan perkusi pekak pada lapang tengah paru kanan, pada auskultasi didapatkan
rhonki dan suara amforik. Saat dilakukan pemeriksaan foto thorax didapatkan adanya
gambaran kavitas dengan air fluid level. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A.Bronkiektasis
B. Karsinoma paru
C.Pneumonia
D.Abses paru
E. Efusi pleura

© FDI2020
D. Abses paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Batuk dengan dahak berwarna kecoklatan sejak 1 minggu disertai
nyeri dada
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 25x/menit, suhu 39,2oC
- Perkusi pekak pada lapang tengah paru kanan, pada auskultasi
didapatkan rhonki dan suara amforik.
- Foto thorax didapatkan adanya gambaran kavitas dengan air fluid
level

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Abses Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Abses paru adalah infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan
paru yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah
(pus/nekrotik debris) dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih
yang disebabkan oleh infeksi mikroba dengan kelompok bakteri
anaerob sebagai etiologi terbanyak.

Gejala Klinis
Umumnya pada 1-3 minggu didapatkan gejala awal badan terasa
lemah, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, batuk, keringat
malam, demam intermiten disertai menggigil dengan suhu mencapai
39,4oC atau lebih dengan pengeluaran sputum berbau amis berwarna
anchovy dan disebut dengan putrid abscess.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan demam sampai 40oC , pada pemeriksaan paru didapatkan nyeri
tekan lokal, pada lesi yang disertai konsolidasi dapat dijumpai penurunan
suara napas, perkusi redup, suara napas bronkial dan ronki. Bila abses luas dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

letaknya dekat dengan dinding dada dapat terdengar suara amforik.

Pemeriksaan Penunjang
• Foto thorax PA lateral didapatkan kavitas irregular dengan
dinding tebal dikelilingi oleh infiltrate/konsolidasi dan sering
ditemukan gambaran batas cairan dan permukaan udara
(air fluid level) di dalamnya.
• Pemeriksaan sputum gram
• Pemeriksaan darah rutin
• Pemeriksaan kultur sputum
• Bronkoskopi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Bronkiektasis -> pada bronkiektasis didapatkan


gambaran honeycomb appearance
B.Karsinoma paru -> tidak didapatkan tanda keganasan
C.Pneumonia -> pada pneumonia didapatkan
perselubungan dengan air bronchogram
E. Efusi pleura -> pada efusi pleura didapatkan air fluid
level pada sudut costophrenicus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Abses paru

© FDI2020
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 56 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas,
pasien juga mengeluh nyeri dada saat menarik dan membuang napas. Pasien juga
mengeluh batuk lebih 3 minggu disertai keringat malam dan penurunan berat badan.
Pasien memiliki riwayat tuberkulosis 3 tahun yang lalu dan telah mendapat OAT, setelah
pengobatan telah dinyatakan sembuh. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 150/100 mmHg, denyut nadi 96x/menit, laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,7oC
Pada pemeriksaan palpasi didapatkan penurunan fremitus. Pemeriksaan penunjang
didapatkan meniscus sign (+) dengan gambaran fibroinfiltrat pada parenkim paru.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?
A. Tuberkulosis paru
B. Efusi pleura
C.Karsinoma paru
D.Gagal jantung kongestif
E. Sarkoidosis

© FDI2020
C. Efusi pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Sesak napas, nyeri dada saat menarik dan membuang napas
- RPD : TB 3 tahun yang lalu dan telah dinyatakan sembuh
- PF : laju pernapasan 28x/menit, suhu 37,7oC
- Palpasi didapatkan penurunan fremitus,
- Xray : meniscus sign +

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?


© FDI2020
Efusi Pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Efusi pleura ditandai dengan adanya penumpukan cairan pada rongga
pleura.

Gejala Klinis
Sering menyebabkan nyeri dada saat menarik dan membuang napas,
batuk, demam, dan sesak napas, gejala yang dirasakan dikaitkan
dengan tingkat efusi pleura, pada kasus penumpukan cairan yang masih
ringan umumnya masih tidak menimbulkan gejala.

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Radiologi foto thorax didapatkan bayangan seperti kurva, dengan


permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada bagian medial dengan
menunjukkan gambaran opasitas dengan penumpulan sudut
kostofrenikus, disertai air-fluid level atau meniscus sign.
• Ultrasonography thorax dapat mendeteksi
efusi pleura dalam volume kecil. Pada efusi pleura,
akan terdapat gambaran anechoic space antara
pleura viseral dan parietal.
• Diagnosis pasti dengan pungsi percobaan,
biopsy, dan analisa cairan pleura.
• Sitologi untuk menentukan diagnosis penyebab melalui dominansi sel
patologis

© FDI2020
Faktor Resiko
Efusi cairan dapat terbagi menjadi dua bentuk :
• Transudat
Terjadi karena penyakit lain bukan primer dari paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Eksudat
Terjadi bila didapatkan proses peradangan yang menyebabkan peningkatan permeabilitas
kapiler pembuluh darah pleura sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau
kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Penyebab paling sering
adalah karena Mycobacterium tuberculosis.
Transudat Eksudat
1. Gagal jantung kongestif, 1. Tuberkulosis
2. Parapneumonia
2. Sirosis hati, 3. Parasit (amuba, paragonimiosis,
3. Sindrom nefrotik, ecinococcus)
4. Dialysis peritoneum, 4. Jamur
5. Hipoalbuminemia, 5. Pneumona atipik
6. Keganasan paru
6. Pericarditis konstriktif, 7. Pleuritis lupus
7. Keganasan, 8. Pleuritis rematoid
8. Atelectasis paru dan 9. Sarkoidosis
9. Pneumothorax. 10. Asbestosis
11. Pleuritis uremia
12. Akibat radiasi
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tuberkulosis paru -> faktor predisposisi


B.Karsinoma paru-> tidak ada gejala keganasan
D. Gagal jantung kongestif -> tidak ada gejala gagal
jantung
E. Sarkoidosis -> tidak ada gejala sarkoidosis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Efusi pleura

© FDI2020
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak napas,
disertai demam tinggi dan nyeri tenggorokan, keluhan sudah dirasakan sejak 1 minggu
setelah pasien berlibur dari China, suami dan anak pasien juga mengeluh hal serupa.
Riwayat sesak kambuh- kambuhan sebelumnya disangkal. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 91x/menit, laju pernapasan
27x/menit, suhu 38,7oC, pemeriksaan auskultasi didapatkan rhonki. Hasil foto thorax
tampak gambaran ground glass appearance, kemudian dilakukan rapid test corona virus
dan didapatkan hasil positif. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Pneumonia komuniti
B. Pneumonia atipik
C. Pneumonitis
D. Pneumonia covid-19
E. Pneumonia SARS

© FDI2020
D. Pneumonia covid 19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Sesak napas , demam tinggi, nyeri tenggorokan
- Riwayat perjalanan dari China
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 27x/menit, suhu 38,7C
- Auskultasi : rhonki
- Foto thorax : ground glass appearance
- Rapid test corona virus +

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Pneumonia covid19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis
• Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang
atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam
(suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat
disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain.
Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu.
• Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit
dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi
dalam beberapa hari. Pada

© FDI2020
Definisi kasus covid19
a. Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek / possible
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1) Seseorang yang mengalami:


a. Demam (≥380C) atau riwayat demam
b. Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan
c. Pneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis
dan/atau gambaran radiologis. (pada pasien immunocompromised
presentasi kemungkinan atipikal)
DAN disertai minimal satu kondisi sebagai berikut :
● Memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau wilayah/ negara yang
terjangkit* dalam 14 hari sebelum timbul gejala
● Petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah
merawat pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berat yang
tidak diketahui penyebab

© FDI2020
ATAU
2) Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan ringan sampai berat dan
salah satu berikut dalam 14 hari sebelum onset gejala:
a. Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi atau probable COVID-19, ATAU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan sudah teridentifikasi), ATAU
c. bekerja atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan kasus terkonfirmasi
atau probable infeksi COVID-19 di Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit.*
d. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki demam (suhu ≥380C) atau
riwayat demam.
b. Orang dalam Pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat demam tanpa pneumonia
yang memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit, dan
tidak memiliki satu atau lebih riwayat paparan diantaranya:
● Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19
● Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien
konfirmasi COVID-19 di Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit),
● Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi) di Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit.
© FDI2020
c. Kasus Probable
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk


COVID-19 tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan
atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif
pancoronavirus atau beta coronavirus.

d. Kasus terkonfirmasi
Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-
19.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pneumonia komuniti -> kurang tepat


B. Pneumonia atipik -> kurang tepat
C. Pneumonitis -> kurang tepat
E. Pneumonia SARS -> kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Pneumonia covid-19

© FDI2020
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada hebat
mendadak 10 menit yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tersayat pisau. CT scan ditemukan
robekan di aorta ascenden dan descenden. Apa diagnosis yang tepat menurut
Debakey?
A. Diseksi aorta tipe A
B. Diseksi aorta tipe B
C. Diseksi aorta tipe I
D. Diseksi aorta tipe II
E. Diseksi aorta tipe III

© FDI2020
C. Diseksi aorta tipe I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan nyeri dada hebat mendadak 10 menit
yang lalu
• Nyeri dirasakan seperti tersayat pisau
• CT scan: robekan pada aorta ascenden dan descenden

Apa diagnosis yang tepat menurut Debakey?

© FDI2020
Diseksi aorta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kondisi dimana terjadinya


robekan pada lapisan
dalam aorta

Gejala Klinis:
Nyeri hebat mendadak
seperti tersayat pisau

© FDI2020
Klasifikasi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Menurut Stanford:
• Tipe A: robekan aorta ascenden atau
keduanya
• Tipe B: robekan aorta descenden

Menurut Debakey:
• Debakey 1: robekan antara aorta
ascenden dan descenden
• Debakey 2: robekan aorta ascenden
• Debakey 3: robekan aorta descenden

Sumber: Mann, Zipper, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of


Cardiovascular Medicine !0th Edition. Elsevier: United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diseksi aorta tipe A → klasifikasi Stanford


B. Diseksi aorta tipe B → klasifikasi Stanford
D. Diseksi aorta tipe II → robekan aorta ascenden
E. Diseksi aorta tipe III → robekan aorta descenden

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat menurut


Debakey adalah…

C. Diseksi aorta tipe I

© FDI2020
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak yang
bertambah parah pada tungkai kiri bawah sejak 1 minggu. Pasien juga merasa nyeri pada
betis kiri. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik betis kiri tampak
edema (+) nyeri tekan (+) dan hiperemis (+), homan sign (+). Apa diagnosis yang tepat pada
pasien ini?

A. Gastrocnemius strain
B. Insifisiensi vena kronik
C. PAD
D. Deep vein trombosis
E. Ruptur tendon achilles

© FDI2020
D. Deep vein trombosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien datang dengan keluhan bengkak yang
bertambah parah pada tungkai kiri bawah sejak 1
minggu
• Pasien juga merasa nyeri pada betis kiri
• Pemeriksaan fisik: betis kiri edema (+), nyeri tekan (+),
hiperemis (+), homan sign (+)

Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Deep vein trombosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: pembuntuan akibat


bekuan dalam vena
Patofisiologi: trias virchow
• Statis vena
• Kerusakan endotel
• Hiperkoagubilitas

© FDI2020
Gejala klinis:
• Nyeri dan bengkak pada tungkai
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kemerahan dan hangat pada tungkai


Tanda klinis:
• Tampak edema, eritema, venectasi (+)
• Homan sign (+): nyeri pada betis ketika dilakukan
dorsofleksi telapak kaki dan ekstensi lutut

Penunjang:
• Venografi
• D-dimer
• MRI
Tatalaksana:
• Antikoagulan= LMWH
• Compression elastic stocking

Sumber: Mann, Zipper, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A


Textbook of Cardiovascular Medicine !0th Edition. Elsevier:
United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gastrocnemius strain → tidak tepat


B. Ruptur tendon achilles → thompson test (+)
C. PAD → klaudikasio intermiten atau ulkus
E. Insifisiensi vena kronik → homan sign (-)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang tepat pada pasien


adalah…

D. Deep vein trombosis

© FDI2020
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan kedua kaki bengkak sejak 1
bulan lalu. Pasien juga mengeluh sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat merokok (+).
Pemeriksaan fisik ditemukan thoraks barell chest, perkusi hipersonor. Pemeriksaan abdomen
ascites (+), edema bilateral ekstremitas bawah. Apa faktor resiko yang tepat pada pasien
ini?
A. Penyakit paru obstruktif kronis
B. Cor pulmonale decompensata
C. Gagal jantung kongestif
D. Edema paru
E. Gagal jantung kanan

© FDI2020
A. Penyakit paru obstruktif kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan kedua kaki bengkak dan sesak nafas
• Riwayat merokok (+)
• Pemeriksaan fisik ditemukan thoraks barrel chest, perkusi
hipersonor
• Pemeriksaan abdomen ascites (+), edema bilateral
ekstremitas bawah

Apa faktor resiko yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Cor pulmonale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pembesaran jantung kanan akibat


penyakit primer pada paru
Gejala dan tanda klinis:
• Gejala paru/PPOK: sesak nafas,
riwayat merokok, barrel chest,
perkusi hipersonor, ICS melebar
• Gejala gagal jantung kanan:
bengkak ekstremitas, ascites,
peningkatan JVP
Pemeriksaan penunang:
• Foto thoraks: emfisematus lung dan
kardiomegali
• EKG: hipertrofi ventrikel kanan, bisa
sampai hipertrofi atrium kanan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Cor pulmonale decompensata → diagnosis dari


kasus
C. Gagal jantung kongestif → salah satu
komplikasinya
D. Edema paru → tidak tepat
E. Gagal jantung kanan → salah satu komplikasinya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Faktor resiko yang tepat pada pasien


ini adalah…

A. Penyakit paru obstruktif kronis

© FDI2020
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 4
jam yang lalu. Nyeri dada kiri menjalar sampai rahang kiri yang terasa seperti tertindih beban
berat disertai keringat dingin. Pemeriksaan EKG tampak ST depresi pada lead V1-V4.
Pemeriksaan baku emas pada pasien ini adalah…
A. Laktat dehidrogenase
B. Mioglobin
C. CKMB
D. Troponin T
E. Troponin I

© FDI2020
E. Troponin I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien nyeri dada kiri sejak 4 jam yang lalu
• Nyeri dada kiri menjalar sampai rahang kiri yang terasa
seperti tertindih beban berat disertai keringat dingin
• Pemeriksaan EKG: ST depresi pada lead V1-V4

Pemeriksaan baku emas pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Sindroma Koroner Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akibat buntunya pembuluh darah


jantung akibat plak

Khas nyeri dada tipikal= nyeri


dada kiri seperti tertindik beban
berat menjalar ke bahu, leher,
rahang kiri dengan waktu 3-15
menit

© FDI2020
Cardiac enzyme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Myoglobin: 1-3 jam


• Troponin I: 3-8 jam (gold standart)
• Troponin T: 3-8 jam
• CKMB: 3-8 jam
• AST: 6-12 jam

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana


Sindrom Koroner Akut. Edisi: 03. Jakarta, Indonesia.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Laktat dehidrogenase → 8-12 jam


B. Mioglobin → 1-3 jam
C. CKMB → 3-8 jam
D. Troponin T → 3-8 jam, bukan gold standart

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pemeriksaan baku emas pada pasien


ini adalah…

E. Troponin I

© FDI2020
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 1 jam yang
lalu, menjalar ke bahu dan lengan kiri, nyeri dada dirasakan seperti tertindih beban. Riwayat
hiipertensi (+), tidak minum obat. Pemeriksaan fisik TD 160/100 mmHg, nadi 88 x/m, suhu 37 C.
Pada pemeriksaan EKG ditemukan:

Diagnosis yang tepat pada pasien adalah…


A. STEMI Anterior
B. STEMI Septal
C. STEMI Lateral
D. STEMI Anteroseptal
E. STEMI Lateroseptal

© FDI2020
D. STEMI Anteroseptal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri dada 1 jam yang lalu (> 30 menit), menjalar seperti
tertindih beban berat (nyeri tipikal koroner)
• Riwayat hipertensi (+)
• EKG: ST elevasi pada lead V1-V4

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…

© FDI2020
STEMI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala:
Tipikal chest pain (nyeri dada kiri > 30
menit, bersifat dull, tidak hilang
dengan istirahat)

Pemeriksaan penunjang:
• EKG: gambaran ST elevasi
• Cardiac enzyme: pasti meningkat

Diagnosis dapat ditegakkan dengan


nyeri dada khas dan hanya dengan
ST elevasi pada EKG

© FDI2020
Lokasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anterior : elevasi ST di V3-V4


• Septal : elevasi ST di V1-V2
• Anteroseptal : elevasi ST di V1-V4
• Inferior : elevasi ST di II, II, aVF
• Lateral : elevasi ST di I, aVL, V5-V6
• Anterior ekstensif : elevasi ST di I, aVL, V1-V6
• Posterior : depresi di V1-V3

Sumber: American Heart Association. 2017. Management of STEMI. Journal of American College Cardiology. Washingston. D.C., United
States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. STEMI Anterior → elevasi ST lead V3-V4


B. STEMI Septal → elevasi ST lead V1-V2
C. STEMI Lateral → elevasi ST lead V5-V6
E. STEMI Lateroseptal → elevasi ST lead V1-V2, I, aVL,
V5-V6

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis paling tepat pada pasien ini


adalah…

D. STEMI Anteroseptal

© FDI2020
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan nyeri pada
tangan kiri sejak 1 jam yang lalu. Nyeri disertai pucat dan dingin pada tangan tersebut.
Pasien juga sempat demam dan nyeri kepala. Pada pemeriksaan didapatkan TD lengan
kanan 110/70 mmHg, TD lengan kiri 90/60 mmHg, dan TD tungkai 150/90 mmHg. Pulsasi nadi
radialis kiri teraba lemah dan terdengar bruit pada arteri karotis kiri. Apa diagnosis yang
tepat pada pasien ini?
A. Koarktasio aorta
B. Takayasu arteritis
C. Subclavian steal syndrome
D. Endokarditis infektif
E. Aneurysma aorta

© FDI2020
B. Takayasu arteritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan nyeri pada tangan kiri
• Nyeri disertai pucat dan dingin pada tangan tersebut. Pasien
juga sempat demam dan nyeri kepala
• Pemeriksaan fisik: TD lengan kanan 110/70 mmHg, TD lengan
kiri 90/60 mmHg, TD tungkai 150/90 mmHg, pulsasi nadi radialis
kiri teraba lemah dan bruit pada arteri karotis kiri

Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Takayasu arteritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan penyakit autoimun yang


menyebabkan inflamasi pada aorta

Faktor resiko: Wanita usia < 40 tahun

Gejala dan tanda klinis:


• Demam
• Lelah
• Perbedaan tekanan darah lengan kanan dan
kiri
• Perbedaan tekanan darah ekstremitas atas
dan bawah (atas < bawah)
• Pulsasi nadi ekstremitas atas lemah/tidak
teraba
• Claudicatio intermitten

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Angiografi:

Sumber: Mann, Zipper, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Koarktasio aorta → tidak tepat


C. Subclavian steal syndrome → tidak tepat
D. Endokarditis infektif → tidak tepat
E. Aneurysma aorta → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah…

B. Takayasu arteritis

© FDI2020
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan berdebar-debar sejak
1 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80 mmHg, nadi 120 x/m, irreguler, RR
20x/m, suhu 37 C. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. pemeriksaan EKG tampak
gambaran:

Apa diagnosis yang paling tepat?


A. Ventrikular takikardia
B. Atrial ekstrasistol
C. Ventrikular bigemini
D. Wolff parkinson white syndrome
E. Ventrikular ekstrasistol

© FDI2020
E. Ventrikular ekstrasistol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan berdebar-debar sejak 1 minggu yang lalu
• Pemeriksaan tanda vital nadi 120x/m, irreguler
• EKG: gambaran primary ventricular
contraction/ventrikular ekstrasistol

Apa diagnosis yang paling tepat?

© FDI2020
Ventrikular Ekstrasistol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: Aritmia yang


ditandai dengan adanya
gelombang prematur dari
ventrikel

EKG: tampak gelombang


QRS prematur

Sumber: Mann, Zipper, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease;


A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier.
United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ventrikular takikardia → tidak tepat


B. Atrial ekstrasistol → tidak tepat
C. Ventrikular bigemini → tidak tepat
D. Wolff parkinson white syndrome → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang paling tepat adalah…

E. Ventrikular ekstrasistol

© FDI2020
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak yang
bertambah parah pada tungkai kiri bawah sejak 1 minggu. Pasien juga merasa nyeri pada
betis kiri. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik betis kiri tampak
edema (+) nyeri tekan (+) dan hiperemis (+), nyeri saat dorsofleksi telapak kaki dan ekstensi
lutut (+). Apa pemeriksaan penunjang yang tepat?

A. USG doppler
B. D-dimer
C. CT scan
D. Arteriografi
E. EMG

© FDI2020
B. D-dimer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien datang dengan keluhan bengkak yang
bertambah parah pada tungkai kiri bawah sejak 1
minggu
• Pasien juga merasa nyeri pada betis kiri
• Pemeriksaan fisik: betis kiri edema (+), nyeri tekan (+),
hiperemis (+), nyeri saat dorsofleksi telapak kaki dan
ekstensi lutut (+)

Apa pemeriksaan penunjang yang tepat?

© FDI2020
Deep vein trombosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: pembuntuan akibat


bekuan dalam vena
Patofisiologi: trias virchow
• Statis vena
• Kerusakan endotel
• Hiperkoagubilitas

© FDI2020
Gejala klinis:
• Nyeri dan bengkak pada tungkai
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kemerahan dan hangat pada tungkai


Tanda klinis:
• Tampak edema, eritema, venectasi (+)
• Homan sign (+): nyeri pada betis ketika dilakukan
dorsofleksi telapak kaki dan ekstensi lutut

Penunjang:
• Venografi
• D-dimer
• MRI
Tatalaksana:
• Antikoagulan= LMWH
• Compression elastic stocking

Sumber: Mann, Zipper, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A


Textbook of Cardiovascular Medicine !0th Edition. Elsevier:
United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. USG doppler→ tidak tepat


C. CT scan → tidak tepat
D. Arteriografi → tidak tepat
E. EMG → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pemeriksaan penunjang yang tepat


adalah…

B. D-dimer

© FDI2020
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 11 tahun datang di antar ibunya ke praktek dokter
mengeluh anaknya sering memincingkan matanya saat melihat jauh. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan VODS 4/60. Kemudian dikoreksi dengan S-2.75 visusnya hanya
mencapai menjadi 6/7,5. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior dalam batas normal.
Pemeriksaan tambahan yang menunjang diagnosis adalah?
A. Uji konfrontasi
B. Uji Maddox rod
C. Uji edrofonium
D. Uji kisi-kisi amsler
E. Uji worth’s four dot

© FDI2020
E. Uji Worth’s four dot
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Memicingkan mata saat melihat jauh
• VODS 4/60 dikoreksi dengan S-2.75 hanya mencapai 6/7,5
• Segmen anterior dan posterir dalam batas normal

Tatalaksana yang tepat adalah . . . .

© FDI2020
Ambliopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : keadaan dimanatajam pengliahatan tidak


mencapai optimal sesuai usia dan intelegensinya
walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya
• Etiologi : kurangnya rangsangan untuk meningkatkan
perkembangan penglihatan
• Ambliopia :
• Sensoris : contohnya katarak
• Visual deprivasi : contohnya strabismus
• Refraktif
• Gejala : pandangan kabur tidak bisa dikoreksi hingga normal
tanpa kelainan organik (pada ambliopia refraktif) didapatkan
strabismus/ kelainan organik yang menghambat bayangan
jatuh ke retina.
© FDI2020
Pemeriksaan pada ambliopia :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Uji crowding phenomena

Uji densiti filter nertral

Uji Worth’s four dot


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Uji konfrontasi → memeriksa lapang pandang


B. Uji Maddox rod → mengetahui fungsi makula
C. Uji edrofonium → mengetahui fungsi penglihatan
sentral makula
D. Uji kisi-kisi amsler → mengetahui adanya
miastenia gravis

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan penunjang untuk kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Uji Worth’s four dot

© FDI2020
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke dokter dengan keluhan kedua matanya
kabur, semakin lama semakin kabur. Penglihatan dirasakan seperti melihat awan putih
pada kedua matanya sejak 1 tahun lalu. Pada hasil pemeriksaan didapatkan VOD 3/60,
VOS 1/300, pin hole (-), iris shadow (+/-) dan fundus reflek (+/-). Apa diagnosis pasien ini ?
A. OD katarak hipermatur OS katarak imatur
B. OD katarak imatur OS katarak hipermatur
C. OD katarak imatur OS katarak matur
D. OD katarak matur OS katarak imatur
E. OD katarak matur OS katarak hipermatur

© FDI2020
C. OD katarak imatur OS katarak
matur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• kedua matanya kabur, semakin lama semakin kabur.
seperti melihat awan putih
• Pada hasil pemeriksaan didapatkan VOD 3/60, VOS 1/300,
pin hole (-), iris shadow (+/-) dan fundus reflek (+/-)

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Katarak (2)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor risiko : Usia, DM, merokok, alhokol


• Gejala : penglihatan menurun perlahan seperti melihat awan
• Pemeriksaan fisik : visus turun, tidak membaik dengan pinhole,
iris shadow, fundus reflek
• Tatalaksana : ekstraksi katarak (Phacomulsifikasi, ICCE, ECCE)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KLASIFIKASI KATARAK
Katarak Imatur Katarak matur Katarak Hipermatur
• Visus > 1/60 • Visus 1/300 sampai dengan • Lensa keruh rata warna mulai
• Lensa keruh sebagian persepsi cahaya (+) kekuningan
• Fundus reflek (+) • Lensa keruh rata • Korteks lensa mencair, nukleus
• Iris shadow (+) • Fundus reflek (-) tenggelama (morgagni)
• Iris shadow (-) • Fundus reflek (-)
• Iris shadow pseudo positif

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OD katarak hipermatur OS katarak imatur → tidak tepat


B. OD katarak imatur OS katarak hipermatur → tidak tepat
D. OD katarak matur OS katarak imatur → tidak tepat
E. OD katarak matur OS katarak hipermatur → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosa pada pasien tersebut adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. OD katarak imatur OS katarak


matur

© FDI2020
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah, gatal,
nyeri, dan berair sejak 4 hari yang lalu. Setiap bangun pagi matanya sulit di buka karena
kotoran mata yang lengket. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan CVI(+), sekret
mukopurulet, ditemukan papil pada konjungtiva tarsal, VODS 6/6. Apakah terapi yang tepat
pada pasien tersebut?
A. Chloramphenicol 0,5 % tetes mata
B. Sodium chromoglycate 2% tetes mata
C. Acyclovir salep mata
D. Gentamycin 3% salep mata
E. Artificial tears

© FDI2020
A. Chloramphenicol 0,5 % tetes mata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata merah, gatal, nyeri, dan berair.
• Setiap bangun pagi matanya sulit di buka karena kotoran
mata yang lengket.
• Pemeriksaan oftalmologis : CVI(+), sekret mukopurulet,
ditemukan papil pada konjungtiva tarsal, VODS 6/6
Tatalaksana yang tepat adalah...

© FDI2020
Konjungtivitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : peradangan pada konjungtiva


• Etiologi : infeksi (bakteri, virus, jamur, alergi, trauma)
• MATA MERAH VISUS NORMAL
• Eksudaat :
• Serosa → viral, iritasi
• Mucoid → alergi
• Mukopurulen → infeksi bakteri
• Purulent (gonococcal)
• Reaksi konjungtiva :
• Folikular → viral, chlamydia
• Papilar → bakteri (termasuk gonococcal) dan alergi
© FDI2020
Konjungtivitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana


Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa Antibiotik topical
streptococci, berpasir, sensasi terbakar, (Chloramphenicol tetes
corynebacterium strains, biasanya bilateral, kelopak mata)
gonococcal mata susah membuka,
injeksi konjungtiva, sekret
mukopurulen, papil (+)
Virus Adenovirus, herpes Mata berair unilateral, Kompres dingin
simplex, varicella zoster merah, rasa tidak Artificial tears
virus nyaman, sekret
serosa,mukoserosa, folikel
(+)
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Mast cell stabilizer
atopi, gatal, sensasi benda
asing, cobble stone (+),
horner trantas dot (+)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Sodium chromoglycate 2% tetes mata → konjungtivitis


vernal
C. Acyclovir salep mata → keratitis virus
D. Gentamycin 3% salep mata → gentamycin seharusnya
0,3%
E. Artificial tears → dry eye syndrom atau konjungtivitis virus

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Chloramphenicol 0,5 % tetes mata

© FDI2020
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun datang di antar ibunya ke praktek dokter mengeluh
anaknya sering memincingkan matanya saat melihat jauh. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan VODS 4/60. Kemudian dikoreksi dengan S-3.00 visusnya hanya mencapai
menjadi 6/7,5. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Apa
diagnosis pada pasien tersebut?
A. Miopia
B. Esotropia
C. Anisometropia
D. Emetropia
E. Ambliopia

© FDI2020
E. Ambliopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Memicingkan mata saat melihat jauh
• VODS 4/60 dikoreksi dengan S-3.00 hanya mencapai 6/7,5
• Segmen anterior dan posterir dalam batas normal

Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Ambliopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : keadaan dimanatajam pengliahatan tidak


mencapai optimal sesuai usia dan intelegensinya
walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya
• Etiologi : kurangnya rangsangan untuk meningkatkan
perkembangan penglihatan
• Ambliopia :
• Sensoris : contohnya katarak
• Visual deprivasi : contohnya strabismus
• Refraktif
• Gejala : pandangan kabur tidak bisa dikoreksi hingga normal
tanpa kelainan organik (pada ambliopia refraktif) didapatkan
strabismus/ kelainan organik yang menghambat bayangan
jatuh ke retina.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Miopia → dengan koreksi S(-) mendapatkan visus normal


B. Esotropia → juling ke dalam atau strabismus konvergen
C. Anisometropia → perbedaan visus yang tinggi antara
mata kanan dan kiri
D. Emetropia → mata normal

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Ambliopia

© FDI2020
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien 27 tahun datang dengan keluhan pengluhatan kabur mendadak sejak 1 jam yang
lalu, penglihatan dirasakan seperti melihat tirai. Pasien memiliki riwayat penggunaan kaca
mata dengan koreksi lensa S-8.25. Pada pemeriksaan didapatkan segmen anterior tenang,
pemeriksaan funduskopi didapatkan gambaran tobacco dust appearance. Apakah
diagnosis yang tepat ?
A. Ablatio retina regmatogenosa
B. Ablatio retina non-regmatogenosa
C. Ablatio retina traksi
D. Ablatio retina eksudat
E. Retinoblastoma

© FDI2020
A. Ablatio retina regmatogenosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Penglihatan kabur mendadak, seperti melihat tirai,
riwayat penggunaan kacamata S-8.25
• Pemeriksaan : segmen anterior tenang, funduskopi :
tobacco dust appearance

Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Ablatio retina
• Ablasio retina (retinal detachment) adalah pemisahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

retina sensorik yakni lapisan fotoreseptor dan jaringan


bagi dalam dari epitel pigmen retina di bawahnya

Ablatio retina regmatogenesa

Ablatio retina traksi

Ablatio retina eksudat/serosa & hemoragik

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.195
Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 196
Vaughan & Asbury, General Ophthalmology, 19th Ed, hal. 462
© FDI2020
Ablasio retina regmatogenosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bentuk tersering dari ablasio retina ditandai dengan


pemutusan total (full thickness) retina sensorik, traksi
vitreus dengan derajat bervariasi, dan menalirnya
vitreus cair melalui robekan ke dalam ruang subretina
• Faktor risiko tersering ablasio retina regmatogenosa
biasanya berhubungan dengan miopia tinggi, afakia,
degenerasi lattice dan trauma mata

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Ablatio retina non-regmatogenosa → disebabkan oleh


adanya tarikan (traksi)
C. Ablatio retina traksi → adanya tarikan (traksi) misal pada
pasien PDR
D. Ablatio retina eksudat → disebabkan adanya
penimbunan cairan (eksudat)
E. Retinoblastoma → tumor ganas primer mata pada masa
anak-anak

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ablatio retina regmatogenosa

© FDI2020
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah dan perih
sejak 3 bulan. Pasien juga mengeluh ada yang mengganjal dan sering keluar air mata. Pada
pemeriksaan visus normal, TIO normal. Segmen anterior didapatkan margo palpebra edema
dan hiperemi (+) dengan sekret (+) dan skuama (+), bulu mata tampak rontok (+). Apakah
tatalaksana yang tepat?
A. Dikompres hangat saja
B. Cuci dengan shampo saja
C. Dicuci dengan shampo + antibiotik topikal
D. Bedah rekonstruksi
E. Antihistamin topikal

© FDI2020
C. Dicuci dengan shampo + antibiotik
topikal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata merah dan perih sejak 3 bulan, mengganjal dan
sering keluar air mata.
• Pada pemeriksaan visus normal, TIO normal.
• Segmen anterior didapatkan margo palpebra edema
dan hiperemi (+) dengan sekret (+) dan skuama (+),
madarosis (+).
Tatalaksana yang tepat adalah...

© FDI2020
Blepharitis Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Staphylococcal Seborroic
• Etiologi : Staphylococcus auerus • Etiologi : pityrosporum ovale
• Klinis : Madarosis (+), tanda radang (+), • Klinis : ulserasi (-), krusta
krusta (+), ulserasi (+) berminyak, madarosis (-)
• Tatalaksana : kompres • Tatalaksana : sisik-sisik
hangat/disabun/shampo, antibiotik dibersihkan dari tepi
anti staphylococcal atau pemberian palpebra dengan kain basah
salep mata sulfonamid menggunakan dan shampoo bayi setiap hari
aplikator kapas sekali sehari
Sumber: Vaughan & Asbury, Oftalmoogi umum Ed17
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dikompres hangat saja → perlu antibiotik topikal


B. Cuci dengan shampo saja → perlu antibiotik topikal
D. Bedah rekonstruksi → tidak tepat
E. Antihistamin topikal → untuk konjungtivitis vernal

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Dicuci dengan shampo + antibiotik


topikal

© FDI2020
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 29 tahun mengeluh pandangan kabur ketika membaca buku. Pada
pemeriksaan visus didapatkan VOD 6/20, uji pinhole 6/6. VOS 6/40, uji pinhole 6/6. Kemudian
dilakukan koreksi sebagai berikut :
S+1.50 → VOD 6/9 S+1.75 → VOS 6/9
S+2.00 → VOD 6/6 S+2.00 → VOS 6/7.5
S+2.25 → VOD 6/6 S+2.25 → VOS 6/6
S+1.75 → VOD 6/7.5 S+2.50 → VOS 6/6
Resep kacamata untuk pasien tersebut adalah . . . .
A. OS S+2.25 OD S+2.50
B. OS S+2.00 OD S+2.25
C. OS S+2.50 OD S+2.25
D. OS S+1.75 OD S+1.50
E. OS S+1.50 OD S+2.25

© FDI2020
C. OS S+2.50 OD S+2.25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan kabur ketika membaca buku
• VOD 6/20, uji pinhole 6/6
• VOS 6/40, uji pinhole 6/6

Resep kacamata untuk pasien adalah...

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S(C>S)

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.OS S+2.25 OD S+2.50 → tidak tepat


B. OS S+2.00 OD S+2.25 → tidak tepat
D.OS S+1.75 OD S+1.50 → tidak tepat
E.OS S+1.50 OD S+2.25 → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, resep kacamata untuk pasien tersebut adalah
...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. OS S+2.50 OD S+2.25

© FDI2020
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 27 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan benjolan pada
kelopak mata kiri bawah, keluhan dirasakan sejak 3 bulan ini. Penglihatan pasien tidak
buram, tidak kemerahan dan nyeri. Pada pemeriksaan didapatkan VODS 6/6 dan tampak
gambaran seperti gambar disamping. Apa diagnosis pada pasien ini ?
A. Meibom gland dysfunction
B. Blefaritis anterior
C. Hordeolum eksterna
D. Hordeolum interna
E. Kalazion

© FDI2020
E. Kalazion
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Benjolan pada kelopak mata kiri bawah sejak 3 bulan.
• Penglihatan pasien tidak buram, tidak kemerahan dan
nyeri.
• Pada pemeriksaan didapatkan VODS 6/6

Diagnosis yang tepat pada pasien adalah...

© FDI2020
Kalazion Hordeolum
• Radang • Akibat sumbatan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

granulomatosa/kronik kelenjar zeiss-moll


kelenjar meibom (eksterna) atau kelenjar
• Tidak didapatkan tanda meibom (interna)
radang, tidak hiperemis, • Ditemukan tanda
dan tidak nyeri radang (+), nyeri (+)
• Tatalaksana : • Tatalaksana :
• Eksisi : insisi dan kuretase • Insisi dan drainase

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Meibom gland dysfunction → hordeolum


eksterna (tanda radang +)
B. Blefaritis anterior → radang pada kelopak mata
(madarosis (+), krusta berminyak)
C.Hordeolum eksterna → ada tanda radang, nyeri
D.Hordeolum interna → ada tanda radang, nyeri

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Kalazion

© FDI2020
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 17 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan nyeri,
penghilatan buram dan berair. Beberapa jam sebelunya mata kanan pasien terkena
shuttlecock. Pada pemeriksaan didapatkan darah mengisi bilik mata depan, VOD 6/21,
korena edem, PCVI (+), TIO OD 35 mmHg. Apa tatalaksana awal yang tepat untuk pasien?
A. Bed rest + asetazolamid
B. Antikoagulan + asetazolamid
C. Antibiotik topikal
D. Parasintesis
E. Bed rest saja

© FDI2020
A. Bed rest + asetazolamid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan nyeri, penghilatan buram dan berair, terkena
shuttlecock.
• Pada pemeriksaan didapatkan darah mengisi bilik mata
depan, VOD 6/21, korena edem, PCVI (+), TIO OD 35
mmHg

Tatalaksana pada pasien adalah...

© FDI2020
Hifema
• Merupakan suatu kondisi terdapat darah di dalam bilik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mata depan
• Gejala : nyeri, visus menurun, epifora, blefarospasme
• Pemeriksaan : darah mengisi bilik mata depan
• Komplikasi : gkaukoma sekunder → cek TIO
• Tatalaksana :
• Tirah baring dengan kepala posisi head up 30o
• Anti nyeri → acetaminophen
• Anti glaukoma → menurunkan TIO
• Menghentikan perdarahan : as. Traneksamat
• Pembedahan : apabila TIO tetap tinggi atau tidak respon
dengan obat-obatan → parasintesis
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hifema
Grading

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Antikoagulan + asetazolamid → antikoagulan


dapat memperparah risiko perdarahan
C. Antibiotik topikal → tidak tepat
D. Parasintesis → dilakukan apabila
medikamentosa dan tirah baring tidak berhasil
E. Bed rest saja → perlu tambahan obat suportif
karena terjadi peningkatan TIO pada kasus ini

© FDI2020
Jadi, tatalaksana awal yang tepat pada pasien
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Bed rest + asetazolamid

© FDI2020
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 49 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bawah. Pasien
mengatakan sedang menstruasi, jumlah darah menstruasi lebih banyak
dibandingkan biasanya. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal..
Pemeriksaan USG ditemukan adanya pembesaran pada uterus. Pemeriksaan PA
ditemukan bentukan swiss-cbeese hyperplasia pada endometrium. Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Endometriosis
b. Adenomiosis
c. Hiperplasia endometrium
d. Hipertrofi endometrioum
e. Mioma uteri

© FDI2020
B. Adenomiosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 49 tahun
• Nyeri perut bawah, sedang menstruasi, jumlah darah
menstruasi lebih banyak dibandingkan biasanya
• Pemeriksaan USG: pembesaran pada uterus
• Pemeriksaan PA: bentukan swiss-cbeese hyperplasia pada
endometrium

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Adenomiosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Lesi pada lapisan miometrium yang ditandai dengan invasi jinak endometrium
yang secara normal hanya melapisi bagian dalam dinding uterus/kavum uteri.
• Terdapat kesamaan antara adenomiosis dengan endometriosis walaupun
adenomiosis lebih banyak diderita oleh perempuan berusia 40-an tahun dan
multipara, sedangkan endometriosis pada perempuan dewasa muda dan infertil.

Klinis Menoragia dan dismenorea yang semakin lama akan semakin berat, terutama pada
perempuan berusia 40 tahunan. Dismenorea yang terjadi, bersifat seperti kolik
sebagai akibat kontraksi yang kuat dan pembengkakan intramural oleh timbunan
darah di dalam pulau-pulau jaringan endometrium.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Adenomiosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

USG Dengan melakukan USG kita dapat melihat adanya


utems yang membesar secara difus dan gambaran
penebalan dinding rahim terutama pada bagian
posterior dengan fokus-fokus ekogenik, rongga
endometriosis eksentrik, adanya penyebaran dengan
gambaran hiperekoik, kantung-kantung kistik 5 - 7
mm yang menyebar menyerupai gambaran sarang
lebah.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Adenomiosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histopatologi • Gambaran epitel endometrium dalam miometrium.


• Pembesaran oleh adenomiosis bersifat difus (tidak
nodular seperti mioma).
• Terjadi penebalan yang sangat nyata pada dinding
endometrium dan umumnya tidak simetris.
• Adanya pulau-pulau epitel endometrium yang
menyusup jauh dari membrana basalis jaringan asal
dan kadang-kadang dapat mencapai lapisan serosa
uterus.
• Pulau-pulau endometrium di dalam otot berfungsi
seperti yang ada di kavum uteri sehingga di bagian
tengahnya terdapat cairan merah kecokelatan seperti
darah menstruasi.
• Sebagian besar epitel endometrium adenomiosis
bukan termasuk yang matur atau dewasa, non-
fungsional, dan tersusun seperti keju swiss (swiss-
cbeese hyperplasia)

Sarwono, 2011 © FDI2020


Adenomiosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana • Histerektomi.
• Konservatif (hormonal) hanya akan menunda penyembuhan dan upaya untuk
mengatasi keluhan penderita, termasuk gangguan kesehatan akibat perdarahan atau
stres psikis yang berkepanjangan.
• Tindakan tambahan (salpingo-ooforektomi) sangat tergantung dari faktor usia, status
fisik, tenggang waktu dari saat operasi hingga menopause, dan ada tidaknya gangguan
lain pada ovarium (termasuk endometriosis) pada saat laparotomi dilakukan.
• Pada pasien-pasien yang terdapat kontra indikasi untuk operasi atau jika takut operasi
dapat dilakukan pemberian penghambat aromatase (aromatase inhibitor).

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Endometriosis → jaringan endometrium yang


masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri
c. Hiperplasia endometrium → tidak tepat
d. Hipertrofi endometrioum → tidak tepat
e. Mioma uteri → tumor jinak yang struktur
utamanya adalah otot polos rahim

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah....

B. Adenomiosis

© FDI2020
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 29 tahun G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, akan bersalin.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan leopold 1 teraba keras,
ballotement (+). Leopold 2 teraba punggung disebelah kanan. Leopold 3 teraba
lunak, ballotement (-), pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7 cm, ketuban
(+), teraba bokong. Bagaimanakah presentasi bayi pada kasus ini?
a. Vertex
b. Incomplete breech
c. Complete breech
d. Frank breech
e. Footling

© FDI2020
D. Frank Breech
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 29 tahun G2P1A0, UK 38 minggu
• leopold 1 teraba keras, ballotement (+); Leopold 2 teraba
punggung disebelah kanan; Leopold 3 teraba lunak,
ballotement (-)
• Pemeriksaan dalam pembukaan 7 cm, ketuban (+)
teraba bokong

Bagaimanakah presentasi bayi pada kasus ini?


© FDI2020
Malpresentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Meliputi semua presentasi selain verteks, seperti: Faktor predisposisi


• Presentasi dahi • Wanita multipara
• Presentasi muka • Kehamilan multiple (gemeli)
• Presentasi majemuk • Polihidramnion/oligohidramnion
• Presentasi Sunsang • Plasenta previa
• Letak Lintang • Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa
(misal: miometrium)
• Partus preterm

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Dahi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput,
teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang
orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter
yang paling besar, sehingga sulit lahir pervaginam

Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara
daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak
dengan bagian kecil janin
• Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba,
teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita, kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
• Cara membedakan mulut dan anus: anus merupakan
garis lurus dengan tuber ischii; mulut merupakan segitiga
dengan prominen molar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Posisi dagu anterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
✓ Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forcep
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
• Posisi dagu posterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan bayi dengan SC
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
✓ Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Majemuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Prolaps ekstremitas Tatalaksana umum
bersamaan dengan • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin
bagian terendah sangat kecil/mati dan maserasi
janin
(kepala/bokong) Tatalaksana khusus
• Coba reposisi: Ibu diletakkan dalam posisi
trendelenburg (knee-chest position). Dorong
tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul
• Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
• Jika prosedur gagal/terjadi prolaps tali pusat,
lakukan SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Sunsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Klasifikasi
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen • Presentasi bokong sempurna (complete breech)
• Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian • Presentasi bokong murni (frank breech)
atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi • Presentasi kaki (footling)
menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi
• Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki,
sering disertai adanya mekonium

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Letak Lintang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Pemeriksaan abdomen: sumbu panjang janin • Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan
teraba melintang, tidak teraba bagian pada pelvis ketuban intak
inlet sehingga terasa kosong • Bila KI versi luar, lakukan SC
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada • Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan • Dapat terjadi ruptur uteri bila ibu tidak diawasi
saat inpartu yang teraba adalah bahu, siku atau
tangan

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Vertex → presentasi kepala


b. Incomplete breech → presentasi bokong tidak
sempurna
c. Complete breech → presentasi bokong
sempurna
e. Footling → presentasi kaki

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, presentasi bayi pada kasus ini adalah...

D. Frank Breech

© FDI2020
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 43 tahun datang ke RS dengan kleuhan seperti ada yang


mengganjal ketika sedang berhubungan badan dengan suaminya, dan Ketika di
cek terdapat benjolan pada vagina. Benjolan tersebut tidak terasa nyeri.
Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 82 x/menit,
frekuensi nafas 18 x/menit dan suhu 36,8°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
benjolan berukuran ± 3 cm pada dinding anterolateral vagina. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus ini?
a. Polip cervix
b. Abses bartholin
c. Kista bartholin
d. Kista gartner
e. Kista nabothi

© FDI2020
D. Kista Gartner
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 43 tahun
• Benjolan di vagina, tidak terasa nyeri
• Benjolan berukuran ± 3 cm pada dinding anterolateral
vagina

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Kista Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Kista berukuran relatif besar yang paling sering dijumpai. Kelenjar bartholini terletak
pada 1/3 posterior dari setiap labium mayus dan muara dari duktus sekretorius dari
kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
Etiologi • Infeksi (terutama nisereria gonore, dan kadang streptokok & stafilokok)
• Trauma → sumbatan saluran eksresi kelenjar bartholin
• Bila terjadi pascamenopause → curiga keganasan
Gambaran Bila disertai infeksi: nyeri sentuh, dispareunia dan demam
• Pada tahap supuratif: dinding kista berwarna kemerahan, tegang, dan nyeri.
klinis
• Tahap eksudatif: di mana sudah terjadi ABSES, maka rasa nyeri dan ketegangan
dinding kista menjadi sedikit berkurang disertai dengan penipisan dinding di area
yang lebih putih dari sekitarnya.
Terapi • Insisi dinding kista dan drainase cairan kista atau abses, yang disebut
dengan prosedur MARSUPIALISASI.
• Berikan juga antibiotika untuk mikro-organisme yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan apus atau kultur bakteri.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Gartner
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong dinding vagina ke
arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus
vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel
kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersusun dalam
beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis
Wolfii ini

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh,
dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung
distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat dan
strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat
menimbuikan perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner
yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringan
ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan
sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Polip cervix → penjuluran dari bagian endoserviks atau


intramukosal serviks dengan variasi eksternal atau regio
vaginal serviks; bertangkai
b. Abses bartholin → kista bartholin yang mengalami infeksi
sekunder: abses (fluktuatif +), nyeri dan ketegangan
dinding kista menjadi sedikit berkurang disertai dengan
penipisan dinding di area yang lebih putih dari sekitarnya
c. Kista bartholin → terletak pada 1/3 posterior dari setiap
labium mayus dan muara dari duktus sekretorius dari
kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen
pada posisi jam 4 dan 8
e. Kista nabothi → penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih
muda dari jaringan di sekitarnya; epitel kolumnar →
metaplasi skuamosa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah ....

D. Kista Gartner

© FDI2020
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan 62 tahun P4A0 datang ke UGD RS degan keluhan perasaan


mengganjal di vagina. Keluhan ini dirasakan sudah 2 minggu terakhir. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 86 x/menit, frekuensi
nafas 18 x/menit, suhu 36,3oC. Pemeriksaan genetalia tampak servix uteri menonjol
keluar di introitus vagina. Apabkah diagnosis kasus ini?
a. Prolasp uteri grade I
b. Prolaps uteri grade II
c. Prolaps uteri grade III
d. Desensus uteri
e. Prosidensia uteri

© FDI2020
A. Prolaps Uteri Grade I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan 60 tahun P4A0
• Perasaan mengganjal di vagina1 bulan terakhir
• Tampak servix uteri menonjol keluar di introitus vagina

Apakah diagnosis kasus ini?

© FDI2020
Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Prolaps artinya tergelincir atau jatuh dari tempat asalnya.


✓ Prolaps Uteri adalah jatuhnya uterus dari tempat asal, posisi melampaui lubang vagina
(introitus vaginae).
✓ Terjadi pada perempuan multipara

Etiologi
• Persalinan pervaginam dengan bayi aterm → kerusakan pada fasia penyangga dan
inervasi syaraf otot dasar panggul
• Lemahnya kualitas iaringan ikat
• Penyakit neurologik
• Keadaan penyakit menahun yang menyebabkan meningkatnya tekanan intra-abdominal
(seperti penyakit paru-paru obstruktif kronis, konstipasi menahun) atau obesitas, asites,
tumor pelvis
• Bila prolapsus uteri dijumpai pada nulipara, faktor penyebabnya adalah kelainan bawaan
berupa kelemahan iaringan penunjang uterus

Sarwono, 2011 © FDI2020


Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis Klasifikasi


• Perasaan yang mengganjal di vagina atau adanya • Desensus uteri, uterus turun, tetapi serviks masih
yang menonjol di genitalia eksterna dalam vagina
• Rasa sakit di panggul atau pinggang dan bila pasien • Prolaps uteri tingkat I, uterus turun dengan serviks
berbaring keluhan berkurang, bahkan menghilang uteri turun paling rendah sampai introitus vagina
• Bila disertai Sistokel → polimiksi, kandung kemih • Prolaps uteri tingkat II, sebagian besar uterus
tidak dapat dikosongkan dengan tuntas, tidak keluar dari vagina
dapat menahan kencing bila batuk (stress • Prolaps uteri tingkat III atau prosidensia uteri,
incontinence) dan retensio urin uterus keluar seluruhnya dari vagina, disertai
• Bila disertai Rektokel → gangguan defekasi dengan inversio vaginae
• Prolapsus uteri derajat III → gangguan bila berjalan
dan bekerja
• Gesekan porsio uteri pada celana menimbulkan
luka dan dekubitus pada porsio uteri
• Kesulitan bersanggama

Sarwono, 2011 © FDI2020


Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Berdasarkan anamnesis → gejala klinis. • Latihan otot-otot dasar panggul (senam Kegel)
• Pemeriksaan fisik: tujuannya untuk menguatkan otototot dasar
✓ Penderita dalam posisi jongkok dan disuruh panggul.
untuk mengejan, kemudian dengan telunjuk jari • Stimulasi otot-otot dengan alat listrik. Kontraksi
menentukan apakah porsio uteri dalam posisi otot dasar panggul dapat pula ditimbulkan dengan
normal atau sudah sampai introitus vagina atau alat listrik, elektrodanya dipasang dalam pesarium
keseluruhan serviks sudah keluar dari vagina. yang dimasukkan ke dalam vagina.
✓ Selanjutnya, dalam posisi berbaring diukur • Pengobatan dengan pesarium. Pengobatan ini
panjang serviks. Panjang serviks yang lebih hanya bersifat paliatif, artinya menahan uterus di
panjang dari biasa dinamakan elongasio koli. tempatnya selama alat pesarium ini dipakai.
• Operatif

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Prolasp uteri grade II → uterus Sebagian keluar


dari vagina
c. Prolaps uteri grade III → uterus keluar seluruhnya
dari vagina, disertai dengan inversio vaginae
d. Desensus uteri → uterus turun, tetapi serviks masih
dalam vagina
e. Prosidensia uteri → uterus keluar seluruhnya dari
vagina, disertai dengan inversio vaginae

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah....

B. Prolaps Uteri Grade I

© FDI2020
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 27 tahun P1A0 dirujuk ke IGD RS, dengan perdarahan masif setelah
melahirkan yang dibantu oleh bidan di puskesmas. Bidan sudah melakukan
manajemen aktif, tapi perdarahan masih banyak. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan uterus besar dan lembek,
jaringan plasenta sudah keluar semua. Terdapat laserasi pada musculus perinei
dan sudah di jahit. Apakah penyebab perdarahan masif tersebut?
a. Retensio plasenta
b. Sisa plasenta
c. Laserasi vagina
d. Ruptur uteri
e. Atonia uteri

© FDI2020
E. Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun P1A0
• Perdarahan masif setelah melahirkan yang dibantu oleh bidan
di puskesmas
• Bidan sudah melakukan manajemen aktif
• Uterus besar dan lembek, jaringan plasenta sudah keluar
semua
• Terdapat laserasi pada musculus perinei dan sudah di jahit

Apakah penyebab perdarahan masif tersebut?

© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderira penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Retensio plasenta → tertahannya atau belum


lahirnya plasenta hingga atau melebihi 30 menit
setelah bayi lahir
b. Sisa plasenta → tertinggalnya bagian plasenta
dalam rongga rahim yang dapat menimbulkan
perdarahan post-partum
c. Laserasi vagina → robekan di daerah vagina
pascasalin
d. Ruptur uteri → robeknya dinding rahim terjadi
akibat terlampauinya daya regang miometrium

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab perdarahan masif tersebut


adalah ....

E. Atonia Uteri

© FDI2020
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 19 tahun, datang ke Praktik Dokter Umum diantar oleh
ibunya dengan keluhan tidak pernah haid sebelumnya. Pasien telah mencoba
berbagai macam obat untuk merangsang haid, tetapi tidak pernah berhasil.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 80
x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,4oC. TB dan BB 160 cm dan 57 kg. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal, rambut ketiak dan pubis tumbuh sesuai usia. Apakah
diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. Oligomenore
b. Polimenore
c. Menometroragia
d. Amenore primer
e. Amenore sekunder

© FDI2020
D. Amenore Primer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 19 tahun
• Tidak pernah haid sebelumnya
• TB dan BB 160 cm dan 57 kg
• Rambut ketiak dan pubis tumbuh sesuai usia

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien


tersebut?

© FDI2020
Amenore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Klasifikasi
Amenorea adalah tidak terjadi haid pada seorang Secara klasik dikategorikan menjadi dua yaitu
perempuan dengan mencakup salah satu tiga tanda amenorea primer dan amenorea sekunder yang
sebagai berikut: menggambarkan terjadinya amenorea sebelum atau
o Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai sesudah terjadi menarke.
tidak adanya pertumbuhan atau perkembangan o Amenore primer: belum pernah haid sama sekali
tanda kelamin sekunder o Amenore sekunder: pernah haid, kemudian tidak
o Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai haid lagi
adanya pertumbuhan normal dan perkembangan
tanda kelamin sekunder
o Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan
berturut-turut pada perempuan yang sebelumnya
pernah haid

Sarwono, 2011 © FDI2020


Gangguan Haid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Istilah Keterangan
Menoragia Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih banyak dan atau durasi lebih lama dari
normal dengan siklus yang normal teratur

Metroragia Perdarahan antara dua siklus haid


Polimenorea Haid dengan siklus yang lebih pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari

Oligomenorea Haid dengan siklus yang lebih panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari
Hipomenorea Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dan atau durasi lebih pendek dari
normal

Sarwono, 2011 © FDI2020


Parameter haid pada usia Reproduksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Oligomenore → Haid dengan siklus yang lebih


panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari
b. Polimenore → Haid dengan siklus yang lebih
pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari
c. Menometroragia → gabungan dari menoragia
dan metroragia
e. Amenore sekunder → pernah haid, kemudian
tidak haid lagi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada


pasien tersebut adalah ....

D. Amenore Primer

© FDI2020
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 36 tahun, P4A1 dibawa ke IGD RS oleh keluarganya karena penurunan
kesadaran sejak setengah jam yang lalu. Pasien post melahirkan 2 jam yang lalu
dibantu oleh bidan dengan persalinan spontan, bayi BBL 3100 gram, plasenta lahir
lengkap. Kemudian terjadi perdarahan yang banyak dari jalan lahir. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36,2oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan keluar
dari kemaluan, dengan permukaan tidak rata, dan berdarah. Kontraksi uterus
lembek dan TFU setinggi pusat. Di bawah ini yang bukan merupakan faktor
penyebab terjadi kasus di atas adalah…
a. Manuver Crede
b. Atonia Uteri
c. Bayi besar
d. Penarikan tali pusat yang terlalu keras
e. Tekanan intraabdominal yang keras dan tiba-tiba

© FDI2020
C. Bayi Besar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 36 tahun, P4A1
• Penurunan kesadaran sejak setengah jam yang lalu
• Post melahirkan 2 jam yang lalu dibantu oleh bidan: persalinan spontan, bayi BBL
3400 gram, plasenta lahir lengkap
• Perdarahan yang banyak dari jalan lahir
• Tekanan darah 90/60 mmhg, nadi 110 x/menit
• Benjolan keluar dari kemaluan, dengan permukaan tidak rata, dan berdarah
• Kontraksi uterus lembek dan TFU setinggi pusat

Di bawah ini yang bukan merupakan faktor penyebab terjadi kasus di atas
adalah…

© FDI2020
Inversio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Tanda klinis


Keadaan di mana lapisan dalam uterus (endometrium) • Syok karena kesakitan
turun dan keluar lewat ostium uteri eksternum, yang• Perdarahan banyak bergumpal
dapat bersifat inkomplit sampai komplit • Di vulva tampak endometrium terbalik dengan atau
Faktor penyebab tanpa plasenta yang masih melekat
• Atonia uteri • Bila baru terjadi, maka prognosis cukup baik akan
• Serviks yang masih terbuka lebar, dan adanya tetapi bila kejadiannya cukup lama, maka jepitan
kekuatan yang menarik'fundus ke bawah serviks yang mengecil akan membuat utenrs
(misalnya karena plasenta akreta, inkreta dan mengalami iskemia, nekrosis, dan infeksi
perkreta, yang tali pusatnya ditarik keras dari
bawah)
• Adanya tekanan pada fundus uteri dari atas
(manuver crede) atau tekanan intraabdominal
yang keras dan tiba-tiba (misalnya batuk keras
atau bersin)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Inversio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Memanggil banruan anestesi dan memasang infus untuk cairan/darah pengganti dan pemberian obat.
• Beberapa senter memberikan tokolitik/MgSO4 untuk melemaskan uterus yang terbalik sebelum dilakukan
reposisi manual yaitu mendorong endometrium ke aras masuk ke dalam vagina dan terus melewati serviks
sampai tangan masuk ke dalam uterus pada posisi normalnya. Hal itu dapat dilakukan sewaktu plasenta
sudah terlepas atau tidak.
• Di dalam uterus plasenta dilepaskan secara manual dan bila berhasil dikeluarkan dari rahim dan sambil
memberikan uterotonika lewat infus atau i.m. tangan tetap dipertahankan agar konfigurasi uterus kembali
normal dan tangan operator baru dilepaskan.
• Pemberian antibiotika dan transfusi darah sesuai dengan keperluannya.
• Intervensi bedah dilakukan bila karena jepitan serviks yang keras menyebabkan manuver di atas tidak bisa
dikerjakan, maka dilakukan laparotomi untuk reposisi dan kalau terpaksa dilakukan histerektomi bila uterus
sudah mengalami infeksi dan nekrosis.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Manuver Crede
b. Atonia Uteri
d. Penarikan tali pusat yang Merupakan faktor penyebab dari
terlalu keras Inversio Uteri

e. Tekanan intraabdominal yang


keras dan tiba-tiba

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang bukan merupakan faktor


penyebab terjadi kasus di atas adalah ....

C. Bayi Besar

© FDI2020
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 29 tahun G2P1A0 dengan usia kehamilan 35 minggu dibawa ke RS oleh
suaminya karena demam naik turun selama 3 hari ini. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan nyeri kepala, nyeri sendi dan badan terasa lemah. Suami pasien
mengatakan bahwa ia dan istrinya paska dari ternate mengunjungi keluarga
seminggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 19 x/menit, suhu 38,8oC. Dokter kemudian
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan apusan darah tepi, dan hasilnya
didapatkan gambaran sausage. Apakah terapi yang tepat untu pasien ini?
a. Artesunat + Amodiakuin + Parasetamol
b. Artesunat + doksisiklin
c. Dihidroartemisinin-piperakuin + primakuin
d. Kina + Klindamisin
e. Kina + Klindamisin + Parasetamol

© FDI2020
A. Artesunat + Amodiakuin + Parasetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 29 tahun G2P1A0 dengan usia kehamilan 35
minggu
• Demam naik turun selama 3 hari ini, nyeri kepala, nyeri sendi
dan badan terasa lemah
• Post mengunjungi keluarga di ternate seminggu yang lalu
• Apusan darah tepi hasilnya didapatkan gambaran sausage

Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini?

© FDI2020
Malaria pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Malaria adalah penyakit yang


dapat bersifat akut atau kronis, Tanda dan Gejala
disebabkan oleh protozoa genus ▪ Demam menggigil/kedinginan/kaku
Plasmodium, ditandai dengan
demam, anemia, dan ▪ Sakit kepala
splenomegali. ▪ Nyeri otot/persendian
▪ Kehilangan selera makan
▪ Mual muntah
▪ Diare
Diagnosis ▪ Mulas seperti his palsu (kontraksi uterus)
Ditemukan parasit pada pemeriksaan ▪ Splenomegali
apus darah tepi dengan mikroskop
atau hasil positif pada pemerksaan ▪ Hepatomegali
rapid diagnostic test (RDT).

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Malaria pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Malaria falsiparum
UK < 3 bulan Kina 3 x 2 Tab selama 7 hari (3x10 mg/KgBB selama 7 hari)
+
Klindamisin 2 x 300 mg selama 7 hari (2 x 10 mg/KgBB selama 7 hari)
+
Parasetamol 4 x 500 mg (bila demam)
UK > 3 bulan DHP (dihidroartemisinin-piperakuin) 1 x 3 Tab (BB 41-59 kg), 1 x 4 Tab
(BB ≥ 60 kg) selama 3 hari
Atau
Artesunat 1 x 4 Tab + Amodiakuin 1 x 4 Tab selama 3 hari
+
Parasetamol 4 x 500 mg (bila demam)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Malaria pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Malaria Vivax
UK < 3 bulan Kina 3 x 2 Tab selama 7 hari (3x10 mg/KgBB selama 7 hari)
+
Parasetamol 4 x 500 mg (bila demam)
UK > 3 bulan DHP (dihidroartemisinin-piperakuin) 1 x 3 Tab (BB 41-59 kg), 1 x 4 Tab
(BB ≥ 60 kg) selama 3 hari
Atau
Artesunat 1 x 4 Tab + Amodiakuin 1 x 4 Tab selama 3 hari
+
Parasetamol 4 x 500 mg (bila demam)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Malaria pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

CATATAN:
• Aman: Kina, Klorokuin, Clindamisin, Proguanil
• Hindari trimester 1: Artesunat dkk
• Tidak boleh sama sekali: Primakuin, Tetrasiklin, Doksisiklin,
Sulfa-
• Profilaksis: Klorokuin → Meflokuin

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Di soal:
Pemeriksaan apusan darah tepi ditemukan gambaran
sausage→ “Malaria Falciparum”
Usia kehamilan 35 minggu

Jadi terapinya (UK > 3 bulan):


Artesunat + Amodiakuin atau DHP → untuk malaria
Parasetamol → untuk demam (harus ada, karena pasien
sedang demam)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Artesunat + Amodiakuin + doksisiklin→ tidak


tepat karena doksisiklin tidak boleh diberikan
pada ibu hamil
c. Dihidroartemisinin-piperakuin + primakuin → tidak
tepat karena primakuin tidak boleh diberikan
pada ibu hamil
d. Kina + Klindamisin → untuk UK < 3 bulan, kurang
parasetamol untuk mengatasi demam
e. Kina + Klindamisin + Parasetamol → untuk UK < 3
bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat untuk pasien ini


adalah...

A. Artesunat + Amodiakuin +
Parasetamol

© FDI2020
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu datang ke UGD RS


karena nyeri perut disertai keluar cairna dari jalan lahir. Riwayat anak pertama lahir
prematur. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
86 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC. Pemeriksaan abdomen
didapatkan TFU 33 cm, letak kepala, his 2x 10’ 35”, DJJ 152 x/menit. Pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan 3 cm, ketuban (-). Dokter berencana untuk
melakukan pematangan paru. Di bawah ini tatalaksana yang benar untuk
pematangan paru adalah…
a. Deksametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
b. Deksametason 6 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
c. Betametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali
d. Betametason 12 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali
e. Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali

© FDI2020
E. Betametason 12 mg IM setiap 24
jam sebanyak 2 kali
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 22 tahun G2P1A0 UK 32 minggu
• Nyeri perut disertai keluar cairan dari jalan lahir
• Riwayat anak pertama lahir prematur
• TFU 33 cm, letak kepala, his 2x 10’ 30”, DJJ 152 x/menit, pembukaan
3 cm, ketuban (-)
• Dokter berencana untuk melakukan pematangan paru

Di bawah ini tatalaksana yang benar untuk pematangan paru


adalah…
© FDI2020
Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
Faktor Predisposisi Diagnosis
• Usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun • Usia kehamilan < 37 minggu
• Hipertensi • Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali
• Perkembangan janin terhambat dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks
• Plasenta previa yang progresif
• Ketuban pecah dini • Pembukaan serviks > 2 cm
• Infeksi intrauterine
• Bakterial vaginosis
• Serviks inkompeten
• Kehamilan ganda
• Penyakit periodontal
• Riwayat persalinan preterm sebelumnya
• Kurang gizi
• Merokok

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Konservatif, dengan tokolitik, Dengan syarat:
kortikosteroid, dan antibiotika • UK antara 24-34 minggu
• Dilatasi servix < 3 cm
• Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia, atau
perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin

Persalinan pervaginam atau Disesuaikan dengan kondisi kehamilan:


perabdominal • UK < 24 dan > 34 minggu
• Pembukaan > 3 cm
• Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia, atau
perdarahan aktif
• Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang kemungkinan
hidupnya kecil

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tokolitik Kortikosteroid Antibiotika
• Nifedipin 3 x 10 mg, atau Untuk pematangan paru janin Sebagai profilaksis, diberikan sampai
• Terbutalin sulfat 1000 ug dalam • Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam bayi lahir
500 cc NaCl 0,9%, awal 10 tpm sebanyak 4 kali, atau • Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, atau
kemudian naikkan 5 tpm tiap 15 • Betametason 12 mg IM setiap 24 jam • Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6
menit hingga kontraksi hilang, atau sebanyak 2 kali jam, atau
• Salbutamol dosis awal 10 mg IV • Klindamisisn 3 x 300 mg PO (jika
dalam 1000 cc NaCL 10 tpm, jika alergi penisilin)
kontraksi masih ada, naikkan • Jika persalinan preterm + KPD,
kecepatan 10 tpm setiap 30 menit berikan eritrimisin 4 x 400 mg PO
hingga kontraksi berhenti atau nadi
> 120 x/menit kemudian dosis
dipertahankan hingga 12 jam
setelah kontraksi hilang

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Deksametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak


2 kali → tidak tepat
b. Deksametason 6 mg IM setiap 24 jam sebanyak
2 kali → tidak tepat
c. Betametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4
kali → tidak tepat
d. Betametason 12 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4
kali → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang benar untuk


pematangan paru adalah ....

E. Betametason 12 mg IM setiap
24 jam sebanyak 2 kali

© FDI2020
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 38 tahun G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu datang


ke UGD RS dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Disertai juga
dengan mual, muntah, dan pandangan kabur. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 112 x/menit, frekuensi nafas 20
x/menit, suhu 36,5 oC. Ditemukan adanya edema pretibial. Pemeriksaan urin
diperoleh Proteinuria +2. Kemudian dokter memberikan tatalaksana awal MgSO4.
Bagaimana cara pemberian dosis rumatan?
a. MgSO4 4 g iv dalam waktu 20 menit (MgSO4 40% 10 cc dalam 10 cc aquadest)
b. MgSO4 5 g IM (MgSO4 40%12,5 cc) masing-masing bokong kanan dan kiri
c. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc) dilarutkan dalam 1000 cc NaCl 0,9% selama 6
jam dengan kecepatan 28 tpm
d. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc) dilarutkan dalam 500 cc NaCl 0,9% selama 6 jam
dengan kecepatan 20 tpm
e. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc) dilarutkan dalam 500 cc NaCl 0,9% selama 6 jam
dengan kecepatan 28 tpm
© FDI2020
E. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc) dilarutkan dalam 500 cc
NaCl 0,9% selama 6 jam sengan kecepatan 28 tpm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 38 tahun G2P1A0 UK 35 minggu
• Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, disertai mual, muntah, dan
pandangan kabur
• Tekanan darah 180/110 mmhg, edema pretibial
• Proteinuria +2
• Dokter memberikan tatalaksana awal mgso4

Bagaimana cara pemberian dosis rumatan?


© FDI2020
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK < 20
minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ 2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi, perdarahan
subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan Cara pemberian MgSO4
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
(cairan IV) mencegah kejang atau kejang berulang
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
eklamsia dan preeklamsia berat dalam 6 jam sesuai prosedur
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih Syarat pemberian MgSO4
memadai • Tersedia Ca Glukonas 10%
• Lakukan intubasi bila kjang berulang → • Ada refleks patella
ICU • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
40%) dan larutkan dengan 10 ml aquades larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan selama dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
20 menit 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g eklamsia)
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. MgSO4 4 g iv dalam waktu 20 menit (MgSO4 40% 10


cc dalam 10 cc aquadest) → dosis awal
b. MgSO4 5 g IM (MgSO4 40%12,5 cc) masing-masing
bokong kanan dan kiri → dosis awal, bila akses
intravena sulit
c. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc) dilarutkan dalam
1000 cc NaCl 0,9% selama 6 jam dengan kecepatan
28 tpm → tidak tepat, harusnya dilarutkan dalam
500 cc NaCl 0,9%
d. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc) dilarutkan dalam 500
cc NaCl 0,9% selama 6 jam dengan kecepatan 20
tpm → tidak tepat, harusnya dengan kecepatan 28
tpm

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, cara pemberian dosis rumatan adalah


....
E. MgSO4 6 g (MgSO4 40% 15 cc)
dilarutkan dalam 500 cc NaCl 0,9%
selama 6 jam sengan kecepatan 28 tpm

© FDI2020
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 32 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke Puskesmas


dengan keluhan keluar cairan merembes dari jalan lahir, disertai nyeri perut di
bagian bawah. Keadaan umum baik, pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit
dan suhu 36,3°C. Pemeriksaan leopold TFU 36 cm, letak kepala, janin belum masuk
PAP, HIS 1x 10’ 15”, DJJ 150 x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan belum ada
pembukaan servix, darah (-). Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Ketuban pecah dini
b. Inpartu kala I fase laten
c. Inpartu kala I fase aktif
d. Kala II
e. Kala II memanjang

© FDI2020
A. Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu
• Keluar cairan merembes dari jalan lahir, disertai nyeri perut di
bagian bawah
• TFU 36 cm, letak kepala, janin belum masuk PAP, HIS 1x 10’ 15”,
DJJ 150 x/menit
• Pemeriksaan dalam: belum ada pembukaan servix, darah (-)

Apakah diagnosis yang paling tepat?

© FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya


selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya
tanda inpartu.

Faktor Predisposisi
▪ Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
▪ Infeksi traktus genital
▪ Perdarahan antepartum
▪ Merokok
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
❖ Anamnesis:
Penderita merasa keluar cairan yang banyak secara tiba-tiba
❖ Inspekulo:
Adanya cairan yang keluar dari servix atau menggenang di fornix posterior. Jika tidak ada, gerakkan
sedikit bagian bawah janin atau minta ibu untuk mengedan atau batuk.
❖ Pemeriksaan dalam sebaiknya tidak dilakukan kecuali akan dilakukan penanganan aktif (melahirkan bayi)
karena dapat mengurangi latensi dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
❖ Bau cairan ketuban khas
❖ Tes Nitrazin (+):
Kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru. Ingat !!! Darah, semen dan infeksi dapat menyebabkan
hasil positif palsu
❖ Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop ketika mengamati sekret servikovaginal yang mengering

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus (di RS Rujukan)
• Berikan eritromisin 4 x 250 mg • ≥ 34 minggu
selama 10 hari ✓ lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada KI
• Segera rujuk ke FASKES yang
memadai • 24 – 33 minggu
✓ Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta dan kematian janin
→ persalinan segera
✓ Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau
Betamethasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam → untuk
pematangan paru
✓ Bila paru sudah matang → bayi dilahirkan

• < 24 minggu
✓ Bila terjadi infeksi (korioamnionitis) → lakukan tatalaksana
Korioamnionitis

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Inpartu kala I fase laten → pembukaan servix 1


hingga 3 cm
c. Inpartu kala I fase aktif → pembukaan servix 4
hingga 10 cm
d. Kala II → pembukaan lengkap hingga bayi lahir
e. Kala II memanjang → kala II lebih dari 1 jam
pada multipara dan lebih dari 2 jam pada
nulipara

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat adalah ....

A. Ketuban Pecah Dini

© FDI2020
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 29 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu dibawa ke UGD RS


karena keluar cairan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. Disertai sedikit darah.
Riwayat nyeri perut sejak tadi malam. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC.
Pemeriksaan leopold didapatkan letak kepala, his 4x 10’ 40”, DJJ 145 x/menit.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap. Dokter langsung memimpin
persalinan. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Ketuban pecah dini
b. Persalinan preterm
c. Persalinan aterm
d. Persalinan postterm
e. Persalinan normal

© FDI2020
B. Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu
• Keluar cairan dari jalan lahir sejak 3 jam yang lalu
• Disertai sedikit darah
• Riwayat nyeri perut sejak tadi malam.
• Pemeriksaan leopold didapatkan letak kepala, his 4x 10’ 40”,
DJJ 145 x/menit
• Pembukaan lengkap

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
Faktor Predisposisi Diagnosis
• Usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun • Usia kehamilan < 37 minggu
• Hipertensi • Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali
• Perkembangan janin terhambat dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks
• Plasenta previa yang progresif
• Ketuban pecah dini • Pembukaan serviks > 2 cm
• Infeksi intrauterine
• Bakterial vaginosis
• Serviks inkompeten
• Kehamilan ganda
• Penyakit periodontal
• Riwayat persalinan preterm sebelumnya
• Kurang gizi
• Merokok

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Konservatif , dengan tokolitik, kortikosteroid, Dengan syarat:
dan antibiotika • UK antara 24-34 minggu
• Dilatasi servix < 3 cm
• Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia,
atau perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin

Persalinan pervaginam atau perabdominal Disesuaikan dengan kondisi kehamilan:


• UK < 24 dan > 34 minggu
• Pembukaan > 3 cm
• Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia,
atau perdarahan aktif
• Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang
kemungkinan hidupnya kecil

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tokolitik Kortikosteroid Antibiotika
• Nifedipin 3 x 10 mg, atau Untuk pematangan paru janin Sebagai profilaksis, diberikan sampai
• Terbutalin sulfat 1000 ug dalam • Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam bayi lahir
500 cc NaCl 0,9%, awal 10 tpm sebanyak 4 kali, atau • Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, atau
kemudian naikkan 5 tpm tiap 15 • Betametason 12 mg IM setiap 24 jam • Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6
menit hingga kontraksi hilang, atau sebanyak 2 kali jam, atau
• Salbutamol dosis awal 10 mg IV • Klindamisisn 3 x 300 mg PO (jika
dalam 1000 cc NaCL 10 tpm, jika alergi penisilin)
kontraksi masih ada, naikkan • Jika persalinan preterm + KPD,
kecepatan 10 tpm setiap 30 menit berikan eritrimisin 4 x 400 mg PO
hingga kontraksi berhenti atau nadi
> 120 x/menit kemudian dosis
dipertahankan hingga 12 jam
setelah kontraksi hilang

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ketuban pecah dini → keadaan pecahnya


selaput ketuban sebelum persalinan atau
dimulainya tanda inpartu
c. Persalinan aterm → persalinan usia kehamilan ≥
37 dan < 42 minggu
d. Persalinan postterm → persalinan usia kehamilan
≥ 42 minggu
e. Persalinan normal → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah ....

B. Persalinan Preterm

© FDI2020
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu dilarikan ke IGD RS


post kejang 30 menit yang lalu. Keluarga pasien mengatakan kejang kelonjotan
seluruh badan. Sebelum kejang pasien sempat mengeluhkan nyeri kepala dan
mual. Riwayat epilepsi dan trauma disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, dan
suhu 36,3oC. Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria + 2. Kemudian
dokter berencana memberikan MgSO4. Di bawah ini yang merupakan syarat
pemberian MgSO4 adalah…
a. Produksi urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
b. Produksi urin minimal 1 ml/kgbb/jam
c. Refleks patella (-)
d. Adanya antidotum Ca glukonas 1%
e. Adanya antidotum Ca glukonas 100%

© FDI2020
A. Produksi urin minimal 0,5
ml/kgbb/jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu
• post kejang 30 menit yang lalu
• Riwayat epilepsi dan trauma disangkal
• tekanan darah 180/110 mmHg
• proteinuria + 2

Di bawah ini yang merupakan syarat pemberian MgSO4


adalah…
© FDI2020
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK < 20
minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ 2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan Cara pemberian MgSO4
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
(cairan IV) mencegah kejang atau kejang berulang
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
eklamsia dan preeklamsia berat dalam 6 jam sesuai prosedur
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih Syarat pemberian MgSO4
memadai • Tersedia Ca Glukonas 10%
• Lakukan intubasi bila kjang berulang → • Ada refleks patella
ICU • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
40%) dan larutkan dengan 10 ml aquades larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan selama dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
20 menit 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g eklamsia)
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Produksi urin minimal 1 ml/kgbb/jam → tidak


tepat, harusnya 0,5 ml/kgbb/jam
c. Refleks patella (-) → tidak tepat, harusnya (+)
d. Adanya antidotum Ca glukonas 1% → tidak
tepat, harusnya Ca glukonas 10%
e. Adanya antidotum Ca glukonas 100% → tidak
tepat, harusnya Ca glukonas 10%

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang merupakan syarat pemberian


MgSO4 adalah ....

A. Produksi urin minimal 0,5


ml/kgbb/jam

© FDI2020
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 24 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut hebat saat
menstruasi. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 2 tahun terakhir, namun semakin
memberat dalam waktu 1 bulan terakhir. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan USG trasvaginal ditemukan bentukan kistik dengan interval
eko di dalamnya. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Hiperplasia endometrium
b. Hipertrofi endometrioum
c. Adenomiosis
d. Endometriosis
e. Mioma uteri

© FDI2020
D. Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 24 tahun datang ke RS
• Nyeri perut hebat saat menstruasi
• Keluhan dirasakan sejak 2 tahun terakhir, namun semakin
memberat dalam waktu 1 bulan terakhir
• Pemeriksaan USG trasvaginal: bentukan kistik dengan interval
eko di dalamnya

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Suatu keadaan di mana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
• Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma terdapat di dalam miometrium ataupun di
luar uterus, bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis.
Gejala • Disminorea: akibat reaksi peradangan, perdarahan lokal dan infiltrasi endometriosis ke saraf panggul
klinis/Diagnosis • Nyeri pelvik: akibat perlengketan
• Dispareunia: bila endometriosis tumbuh menuju kavum Douglasi dan ligamentum sakrouterina
(terjadi perlengketan)
• Diskezia (sakit saat BAB): bila endometriosis tumbuh di dalan dinding rektum sigmoid
• Subfertilitas : bila terjadi perlengketan dalam ruang pelvik, terganggunya pelepasan oosit dari
ovarium atau terhambatnya perjalanan ovum bertemu dengan sperma
USG • USG hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis endometriosis (kista endometriosis) > 1 cm, tidak
dapat digunakan untuk melihat bintik-bintik endometriosis ataupun pelengketan.
• Dengan menggunakan USG transvaginal kita dapat melihat gambaran karakteristik kista
endometriosis dengan bentuk kistik dan adanya interval eko di dalam kista.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Simtomatik : Analgetik, NSAID
Kontrasepsi oral
Progestin
Danazol
Gestrinon
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist (GnRHa)
Aromatase Inhibitor
Pembedahan

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Hiperplasia endometrium → tidak tepat


b. Hipertrofi endometrioum → tidak tepat
c. Adenomiosis → jaringan endometrium terdapat
di dalam miometrium
e. Mioma uteri → tumor jinak yang struktur
utamanya adalah otot polos rahim

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah....

D. Endometriosis

© FDI2020
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 19 tahun, datang ke Praktik Dokter Umum diantar oleh
ibunya dengan keluhan tidak pernah haid. Pasien telah mencoba berbagai
macam obat untuk merangsang haid, dan pernah haid usia 16 tahun selama 7
hari, setelah itu tidak pernah haid lagi. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,4oC.
TB dan BB 155 cm dan 50 kg. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, rambut ketiak
dan pubis tumbuh sesuai usia. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien
tersebut?
a. Oligomenore
b. Polimenore
c. Menometroragia
d. Amenore primer
e. Amenore sekunder

© FDI2020
E. Amenore Sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 19 tahun
• Pernah haid di usia 16 tahun
• TB dan BB 155 cm dan 50 kg
• Rambut ketiak dan pubis tumbuh sesuai usia

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien


tersebut?

© FDI2020
Amenore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Klasifikasi
Amenorea adalah tidak terjadi haid pada seorang Secara klasik dikategorikan menjadi dua yaitu
perempuan dengan mencakup salah satu tiga tanda amenorea primer dan amenorea sekunder yang
sebagai berikut: menggambarkan terjadinya amenorea sebelum atau
o Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai sesudah terjadi menarke.
tidak adanya pertumbuhan atau perkembangan o Amenore primer: belum pernah haid sama sekali
tanda kelamin sekunder o Amenore sekunder: pernah haid, kemudian tidak
o Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai haid lagi
adanya pertumbuhan normal dan perkembangan
tanda kelamin sekunder
o Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan
berturut-turut pada perempuan yang sebelumnya
pernah haid

Sarwono, 2011 © FDI2020


Gangguan Haid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Istilah Keterangan
Menoragia Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih banyak dan atau durasi lebih lama dari
normal dengan siklus yang normal teratur

Metroragia Perdarahan antara dua siklus haid


Polimenorea Haid dengan siklus yang lebih pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari

Oligomenorea Haid dengan siklus yang lebih panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari
Hipomenorea Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dan atau durasi lebih pendek dari
normal

Sarwono, 2011 © FDI2020


Parameter haid pada usia Reproduksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Oligomenore → Haid dengan siklus yang lebih


panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari
b. Polimenore → Haid dengan siklus yang lebih
pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari
c. Menometroragia → gabungan dari menoragia
dan metroragia
d. Amenore primer → tidak pernah haid sama
sekali

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada


pasien tersebut adalah ....

E. Amenore sekunder

© FDI2020
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 22 tahun P1A0 dibawa ke RS oleh suaminya karena perubahan


sikap sejak 2 hari terakhir. Pasien post melahirkan 3 minggu yang lalu. Suami pasien
mengatakan istrinya sering menangis dan mengurung diri. Susah makan, bila tidak
dipaksa. Tidak mau merawat diri dan anaknya. Saat ditanya pasien mengatakan
merasa sedih dan juga takut tidak dapat merawat anaknya dengan baik,
halusinasi (-). Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Depresi post partum
b. Post partum blues
c. Psikosis post partum
d. Anxietas post partum
e. Skizofrenia

© FDI2020
A. Depresi Post Partum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 22 tahun P1A0
• Perubahan sikap sejak 2 hari terakhir
• Post melahirkan 3 minggu yang lalu
• Sering menangis dan mengurung diri. Susah makan, bila tidak
dipaksa. Tidak mau merawat diri dan anaknya, halusinasi (-)
• Merasa sedih dan juga takut tidak dapat merawat anaknya
dengan baik

Apakah diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
Gangguan Psikiatrik pada Masa Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Postpartum • Gangguan mood yang menyertai suatu persalinan. Biasanya terjadi dari hari
blues/postnatal blue/baby ke-3 sampai ke-10 dan umumnya terjadi akibat perubahan hormonal.
blues • Gejala: menangis, mudah tersinggung, cemas, menjadi pelupa, dan sedih.
• Hal ini tidak berhubungan dengan kesehatan ibu ataupun bayi, komplikasi
obstetrik, perawatan di rumah sakit, status sosial, atau pemberian asi atau
susu formula.
Depresi post partum • Termasuk sindroma depresi nonpsikotik yang dapat terjadi selama kehamilan
dan persalinan. Umumnya keadaan ini terjadi dalam beberapa minggu atau
bulan setelah persalinan.
• Gejala: perubahan mood, pola tidur, makan, konsentrasi atau libido dan
mungkin gangguan somatik, fobia, dan ketakutan.
• Terapi: dukungan lingkungan terhadap ibu tersebut, psikoterapi, dan obat-
obat antidepresi (diberikan dengan sangat hati-hati mengingat pengaruhnya
pada kehamilan dan menyusui.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Gangguan Psikiatrik pada Masa Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Psikosis: Gejala timbul umumnya dari beberapa hari sampai 4 - 6 minggu pascapersalinan. Gejalanya dapat
berupa tidak dapat tidur, mudah tersinggung, dan sebagainya di mana adanya gangguan organik sudah
disingkirkan. Dikenal berbagai macam kelainan psikiatrik pada ibu hamil antara lain sebagai berikut:

Anxietas Gejala:
• Rasa takut, mudah marah, mudah tersinggung
• Keringat berlebihan, dyspnea, insomnia, dan/atau trembling
Psikosis post partum • Gejala: Depressive, Maniac, Schizophrenic, atau Schizoaffective
• Pengobatan: Psikoterapi, Antidepresan, Antipsikotik, dan/atau ECT
Skizofrenia • Tipe: Catatonic, Disorganized, Paranoid, Undifferentiated
• Perhatikan faktor genetik
• Penyembuhan (recovery) setelah 5 tahun dapat mencapai 60 %
• Kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya cukup besar dan biasanya akan
memberikan gejala lebih berat

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Post partum blues → terjadi dalam waktu 3 hari


dan 10 hari post partum
c. Psikosis post partum → adanya gejala psikosis
post partum
d. Anxietas post partum → adanya gejala anxietas
post partum
e. Skizofrenia → memenuhu kriteria diagnosis
skizofrenia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Depresi Post Partum

© FDI2020
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 35 tahun datang ke Praktik Dokter Umum untuk berkonsultasi masalah
siklus haid. Pasien mengeluhkan bahwa selama 4 bulan terakhir hanya mengalami
haid 2 kali saja. Jumlah darah normal seperti biasa, dengan durasi perdarahan 9
hari. Pasien mengatakan tidak sedang menggunakan kontrasepsi. Setelah dihitung
ternyata siklus haid pasien memanjang. Apakah yang terjadi pada pasien ini?
a. Hipomenore
b. Oligomenore
c. Polimenore
d. Menoragia
e. Metroragia

© FDI2020
B. Oligomenore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 35 tahun
• Berkonsultasi masalah siklus haid
• Selama 4 bulan terakhir hanya mengalami haid 2 kali saja
• Jumlah darah normal seperti biasa, dengan durasi
perdarahan 9 hari
• Siklus haid pasien memanjang

Apakah yang terjadi pada pasien ini?


© FDI2020
Gangguan Haid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Istilah Keterangan
Menoragia Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih banyak dan atau durasi lebih lama dari
normal dengan siklus yang normal teratur

Metroragia Perdarahan antara dua siklus haid


Polimenorea Haid dengan siklus yang lebih pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari

Oligomenorea Haid dengan siklus yang lebih panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari
Hipomenorea Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dan atau durasi lebih pendek dari
normal

Sarwono, 2011 © FDI2020


Parameter haid pada usia Reproduksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Hipomenore → Perdarahan haid dengan jumlah


darah lebih sedikit dan atau durasi lebih pendek
dari normal
c. Polimenore → Haid dengan siklus yang lebih
pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari
d. Menoragia → Perdarahan haid dengan jumlah
darah lebih banyak dan atau durasi lebih lama
dari normal dengan siklus yang normal teratur
e. Metroragia → Perdarahan antara dua siklus haid

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang terjadi pada pasien ini adalah ....

B. Oligomenore

© FDI2020
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke UGD RS


oleh suaminya karena keluar cairan dari jalan lahir sejak 12 jam yang lalu. Caiean
berwarna keruh dan berbau. Keluhan disertai dengan nyeri perut tembus
punggung. Pemeriksaan vital sign didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 38,9°C. Pemeriksaan
fisik didapatkan TFU setinggi Xyphoid, letak kepala, his 4x/10’/35”, DJJ 165x/menit.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servix 5 cm, ketuban (-), lendir darah
(+). Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Kala I fase laten
b. Kala I fase aktif
c. Korioamnionitis
d. Kala I fase laten + korioamnionitis
e. Kala I fase aktif + korioamnionitis

© FDI2020
E. Kala I fase aktif + korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu
• Keluar cairan dari jalan lahir sejak 12 jam yang lalu. Cairan
berwarna keruh dan berbau
• Suhu 38,9°C
• TFU setinggi xyphoid, letak kepala, his 4x/10’/35”, DJJ
165x/menit
• Pembukaan servix 5 cm, ketuban (-), lendir darah (+)

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi pada korion dan amnion


Faktor Predisposisi • Persalinan prematur
• Persalinan lama
• Ketuban pecah lama
• Pemeriksaan dalam yang dilakukan berulang-ulang
• Adanya bakteri patogen pada traktus genitalia (IMS, BV)
• Alkohol
• Merokok
Diagnosis Diagnosis klinis yang ditegakkan bila ditemukan demam > 38oC dengan 2 atau lebih
tanda berikut ini:
• Leukositosis > 15000 sel/mm3
• DJJ > 160 x/menit
• Nadi ibu > 100 x/menit
• Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
• Cairan amnion berbau

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus
• Rujuk ke RS • Jika terdapat metritis (demam, cairan
• Beri AB kombinasi: ampisilin 2 g IV tiap 6 jam ditambah vagina bau), berikan AB
Gentamisin 5 mg/kgbb IV setiap 24 jam • Jika bayi mengalami sepsis, lakukan
• Terminasi kehamilan, nilai servix untuk menentukan cara kultur darah dan beri AB sesuai
persalinan: selama 7-10 hari
o Jika servix matang → lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
o Jika servix belum matang → matangkan dengan prostaglandin
dan infus oksitosin atau SC
• Jika persalinan dilakukan pervaginam, hentikan AB setelah
persalinan, jika dengan SC, lanjutkan AB dan tambahkan
metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai bebas demam selama
48 jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kala I fase laten → pembukaan serviks 1 hingga


3 cm
b. Kala I fase aktif → kurang lengkap
c. Korioamnionitis → kurang lengkap
d. Kala I fase laten + korioamnionitis → harusnya
kala I fase aktif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah ....

E. Kala I fase aktif +


korioamnionitis

© FDI2020
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada akhir tahun 2019 kepala Puskesmas mengevaluasi program imunisasi yang dilakukan
bersama tim puskesmasnya. Diketahui ada 2 desa yang menunjukkan angka imunisasi
yang rendah. Setelah ditelusuri bahwa kedua desa tersebut di tahun 2018 dan 2017 juga
belum memenuhi target yang diharapkan. Apakah jenis kegiatan yang anda lakukan
sebagai kepala puskemas...
A. Backlog fighting
B. Crash program
C. Catch-up campaign campak
D. PIN
E. SUB PIN

© FDI2020
A. Backlog fighting
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kedua desa di tahun 2018 dan 2017 belum memenuhi
target yang diharapkan

© FDI2020
1.Backlog fighting, merupakan upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada
anak yang berumur 1 – 3 tahun. Sasaran prioritas adalah desa/kelurahan yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

selama dua tahun berturut turut tidak mencapai desa UCI.


2.Crash program, merupakan imunisasi tambahan yang ditujukan untuk wilayah
yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB.
Sedangkan kriteria pemilihan lokasi imunisasi jenis ini antara lain : 1. Angka
kematian bayi dan angka PD3I tinggi 2. Kekurangan tenaga, sarana, dana 3.
Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI.
3.Imunisasi dalam penanganan KLB (Outbreak Response Imunization atau ORI)
4.Kegiatan imunisasi khusus, meliputi Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Sub
Pekan Imunisasi Nasional, dan Cacth-up campaign campak

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Crash program → untuk wilayah yang


membutuhkan intervensi segera
C. Catch-up campaign campak→ program khusus
campak
D. PIN→ dilakukan serentak secara nasional
E. SUB PIN → hanya dilakukan pada daerah
tertentu dan waktu tertentu

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis kegiatannya adalah...

A. Backlog fighting

© FDI2020
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Di wilayah puskesmas tempat anda bekerja terdapat 2 kasus campak. Anda akan
melakukan vaksinasi agar tidak terjadi KLB. Apakah jenis kegiatan yang anda lakukan...
A. Backlog fighting
B. Crash program
C. Catch-up campaign campak
D. PIN
E. SUB PIN

© FDI2020
C. Catch-up campaign campak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• terdapat 2 kasus campak

© FDI2020
1.Backlog fighting, merupakan upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada
anak yang berumur 1 – 3 tahun. Sasaran prioritas adalah desa/kelurahan yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

selama dua tahun berturut turut tidak mencapai desa UCI.


2.Crash program, merupakan imunisasi tambahan yang ditujukan untuk wilayah
yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB.
Sedangkan kriteria pemilihan lokasi imunisasi jenis ini antara lain : 1. Angka
kematian bayi dan angka PD3I tinggi 2. Kekurangan tenaga, sarana, dana 3.
Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI.
3.Imunisasi dalam penanganan KLB (Outbreak Response Imunization atau ORI)
4.Kegiatan imunisasi khusus, meliputi Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Sub
Pekan Imunisasi Nasional, dan Cacth-up campaign campak

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Backlog fighting → jika UCI 2 tahun secara


berturut – turut tidak tercapai
B. Crash program → untuk wilayah yang
membutuhkan intervensi segera
D. PIN→ dilakukan serentak secara nasional
E. SUB PIN → hanya dilakukan pada daerah
tertentu dan waktu tertentu

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis kegiatannya adalah...

C. Catch-up campaign campak

© FDI2020
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin melakukan penelitian tentang risiko terjadinya TBC pada orang dengan
HIV. Diambil 600 orang di kota C.
TBC + TBC -
HIV + 75 25
HIV - 50 450
Berapa spesifisitas kasus ini...
A. 0,6
B. 0, 4
C. 0,94
D. 0, 05
E. 7.5

© FDI2020
C. 0,94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• RR : 450/(450+25)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 0,6→ bukan jawaban yang tepat


B. 0, 4→ bukan jawaban yang tepat
D. 0, 05→ bukan jawaban yang tepat
E. 7.5 → bukan jawaban yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, spesifisitas kasus ini adalah...

C. 0,94

© FDI2020
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin melakukan penelitian tentang risiko terjadinya TBC pada orang dengan
HIV. Diambil 600 orang di kota C.
TBC + TBC -
HIV + 75 25
HIV - 50 450
Berapa sensitifitas kasus ini...
A. 0,6
B. 0, 4
C. 0,94
D. 0, 05
E. 7.5

© FDI2020
A. 0,6
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• RR : 75/(75+50)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. 0, 4→ bukan jawaban yang tepat


C. 0,94→ bukan jawaban yang tepat

D. 0, 05→ bukan jawaban yang tepat


E. 7.5 → bukan jawaban yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, sensitivitas kasus ini adalah...

A. 0,6

© FDI2020
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin melakukan penelitian tentang risiko terjadinya TBC pada orang dengan
HIV. Diambil 600 orang di kota C.
TBC + TBC -
HIV + 75 25
HIV - 50 450
Berapa risiko relatif terjadinya TBC pada pasien dengan HIV positif...
A. 0,65
B. 0,75
C. 0,18
D. 1,5
E. 7,5

© FDI2020
E. 7,5
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• RR : 75/(75+25) : 50/(50+450)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 0,65→ bukan jawaban yang tepat


B. 0,75→ bukan jawaban yang tepat

C. 0,18→ bukan jawaban yang tepat


D. 1,5→ bukan jawaban yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, risiko relatif kasus ini adalah...

E. 7,5

© FDI2020
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Posyandu di Desa A memiliki jumlah balita 50 orang, dengan jumlah kader 10 orang. Saat
dievaluasi kegiatan posyandu yang berjalan selama 2 tahun rerata frekuensi
penimbangan 10x, cakupan KIA 70 %, KB 65 %, imunisasi 80 %, dana sehat 40%, rerata D/S
80 % dan sudah ada 1 program tambahan. Dokter puskesmas selanjutnya ingin
meningkatkan status posyandu. Apakah status posyandu bila ditingkatkan...
A. Pratama
B. Mandiri
C. Purnama
D. Madya
E. Swadana

© FDI2020
B. Mandiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dana sehat 40%,

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Depkes RI

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pratama→ penimbangan < 8x, kader < 5 org


C. Purnama→ Dana sehat < 50%

D. Madya → belum ada program tambahan


E. Swadana → tidak ada istilah ini

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, status posyandu kasus ini adalah...

B. Mandiri

© FDI2020
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 20 tahun diantar ke UGD karena nyeri pada kaki kanan. Riwayat luka
bakar pada kaki kanan 1 hari yang lalu dan sudah mendapat perawatan. Keluhan disertai
kesemutan. Tanda vital dalam batas normal. Status lokalis tampak lengan kanan pucat,
arteri distal teraba lemah. Terapi pembedahan yang dapat dilakukan pada pasien ini…
A. Aspirasi untuk mengurangi tekanan
B. Necrotomy
C. Fasciotomi
D. Viserotomi
E. Episiotomi

© FDI2020
C. Fasciotomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan nyeri pada kaki kanan.
• Riwayat luka bakar pada kaki kanan 1 hari yang lalu
• Keluhan disertai kesemutan.
• Status lokalis tampak lengan kanan pucat, arteri distal
teraba lemah

Tatalaksana pembedahan pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Sindroma Kompartement
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penurunan volume kompartemen dan


peningkatan tekanan struktur kompartemen
akibat fraktur, trauma jaringan lunak, luka
bakar, dan balutan yang terlalu ketat
Gejala klinis
• Pain
• Paresthesia
• Pallor
• Paralysis
• Pulseness

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi non medikamentosa


Menurunkan tekanan
intrakompartemen (gips harus
dibuka)
• Terapi medikamentosa
Obat-obatan analgesik
• Terapi bedah
Fasciotomi/ escharotomi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Aspirasi untuk mengurangi tekanan


B. Necrotomy
D. Viserotomi
E. Episiotomi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi pembedahan pada pasien ini


adalah...

C. Fasciotomi

© FDI2020
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi usia 3 hari diantarke klinik dokter karena tidak BAB sejak lahir. Keluhan disertai
muntah kehijauan jika diberi minum ASI. Pemeriksaan fisik perut tampak distended. Hasil
pemeriksaan radiologi tampak double bubble appearance . Apa tatalaksana awal yang
tepat dibawah ini...

A. Berikan obat-obatan laxative dan observasi


B. Pasien dipulangkan
C. Observasi saja
D. Pasang NGT
E. Langsung dilakukan pembedahan

© FDI2020
D. Pasang NGT → Dekompresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien tidak BAB sejak lahir.
• Keluhan disertai muntah kehijauan jika diberi minum ASI.
• Pemeriksaan fisik perut tampak distended.
• Hasil pemeriksaan radiologi tampak double bubble
appearance

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Atresia Duodenum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak terbentuknya usus halus/Duodenum


Gejala dan tanda klinis
• Perut distended
• Muntah bisa kehijauan atau tidak tergantung
lokasi
• Sulit BAB Pemeriksaan penunjang
• Gambaran radiologi
Double bubble appearance
Tatalaksana
• NGT untuk dekompresi → Awal
• Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit
• Pembedahan

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Berikan obat-obatan laxative dan observasi


B. Pasien dipulangkan
C. Observasi saja
E. Langsung dilakukan pembedahan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada pasien ini


adalah...

D. Pasang NGT

© FDI2020
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke IGD RS dibawa oleh warga setelah
kecelakaan lalu lintas menendarai motor. Pasien mengeluhkan kesakitan pada tungkai
kanan setelah tungkai kanan-nya terbentur aspal. Dari pemeriksaan tanda vital TD 120/80
Nadi 99x/menit RR 19x/menit, Suhu 36,8derajatcelcius. Pemeriksaan tungkai kanan:
adduksi, internal rotasi. Diagnosis pasien tersebut adalah:. Diagnosis pada pasien ini
adalah...
A. Fracture caput femur
B. Fractur Femur
C. Dislokasi panggul posterior kanan
D. Dislokasi panggul anterior kanan
E. Fracture patologis

© FDI2020
C. Dislokasi panggul posterior kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : laki-laki 25 tahun dibawa warga ke UGD post KLL
dengan keluhan sakit pada tungkai kanan.
• Pemeriksaan fisik : tungkai kanan: adduksi, internal rotasi

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Dislokasi sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sendi Arah Kelainan


Panggul Anterior Fleksi, eksorotasi , abduksi
Posterior Fleksi, internal rotasi, adduksi
Bahu Anterior Eksorotasi , abduksi
Posterior Endorotasi, adduksi
Siku Posterior Tonjolan olecranon ke posterior
Lutut Anteroposterior Bentuk menjadi tidak normal

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Fracture caput femur


B. Fractur Femur
D. Dislokasi panggul anterior kanan
E. Fracture patologis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Dislokasi panggul posterior


kanan

© FDI2020
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang Laki-laki 30 tahun dibawa oleh warga ke UGD setelah jatuh dari sepeda motor
satu jam yang lalu. Pasien jatuh dari sepeda motor saat tidak memakai helm. Pasien
dibawa dalam keadaan tidak sadar. TTV 130/70 N 100x/m RR 30 x/m. GCS 232. Dari
pemeriksaan CT scan kepala didapatkan tanda pethecial bleeding. Diagnosis pada
pasien ini adalah...
A. Diffuse axonal injury
B. Epidural Hematom
C. Subdural Hematom
D. Subarachnoid hemorrage
E. Edema Cerebri

© FDI2020
A. Diffuse axonal injury
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Post KLL tanpa menggunakan helm, pasien dibawa oleh
warga dengan tidak sadarkan diri
• TTV 130/70 N 100x/m RR 30 x/m. GCS 232
• Pemeriksaan radiologi : CT Scan : tanda pethecial bleeding

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Diffuse Axonal Injury
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• High acceleration/deceleration + rotational injury


• Perdarahan petechial kecil-kecil/bintik-bintik perdarahan
• Deep coma langsung

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Epidural Hematom
C. Subdural Hematom
D. Subarachnoid hemorrage
E. Edema Cerebrii

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Diffuse axonal injury

© FDI2020
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke IGD setelah terkurung dalam kebakaran di
ruang tertutup selama 1 jam. keluhan luka bakar karena terkena ledakan gas elpiji. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan suara nafas stridor, penurunan kesadaran, gelisah, namun
masih memberi respon terhadap nyeri. Seluruh wajah dan leher mengalami luka bakar
derajat 2. Sebagian besar rambut dan mukosa mulut juga terbakar. Yang merupakan
indikasi klinis adanya trauma inhalasai dibawah ini kecuali?
A. Suara serak
B. Luka bakar kepala dan badan akibat ledakan
C. Alis mata dan bulu hidung hangus
D. Hidung tersumbat
E. Adanya timbunan karbon dan tanda peradangan akut orofaring

© FDI2020
D. Hidung tersumbat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan berusia 30 tahun
• Terbakar dalam ruangan tertutup 1 jam yang lalu.
• PF : suara nafas stridor, penurunan kesadaran, gelisah, namun
masih memberi respon terhadap nyeri.
• Seluruh wajah dan leher mengalami luka bakar derajat 2.
• Sebagian besar rambut dan mukosa mulut juga terbakar.

Yang merupakan indikasi klinis adanya trauma inhalasai dibawah ini


kecuali?
© FDI2020
Trauma Inhalasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Indikasi klinis adanya trauma inhalasi


- Luka bakar yang mengenai wajah dan/atau leher
- Alis mata dan bulu hidung hangus
- Adanya timbunan karbon dan tanda peradangan akut orofaring
- Sputum yang mengandung karbon/arang
- Suara serak
- Riwayat gangguan mengunyah dan/atau terkurung dalam api
- Luka bakar kepala dan badan akibat ledakan

Semua pasien yang terperangkap dalam api


memiliki kemungkinan keracunan CO atau
mengalami hipoksia © FDI2020
Management Trauma Inhalasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Airway Control
• Ventilator
• Chest physiotherapy
• Suctioning
• Therapeutic bronchoscopy
• Pharmacologic adjuncts

© FDI2020
Krikotirotomy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Suatu insisi untuk


mengamankan jalan nafas
pasien selama situasi keadaan
darurat tertentu, misalnya
adanya benda asing di saluran
nafas, edema saluran nafas,
pasien yang tidak mampu
bernafas dengan sendiri secara
adekuat, atau pada kasus
trauma berat wajah yang
menghalangi masuknya
endotrakeal tube melalui mulut.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Suara serak → salah satu indikasi


B. Luka bakar kepala dan badan akibat ledakan →
salah satu indikasi
C. Alis mata dan bulu hidung hangus → salah satu
indikasi
E. Adanya timbunan karbon dan tanda
peradangan akut orofaring → salah satu indikasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban paling tepat adalah...

D. Hidung tersumbat

© FDI2020
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke UGD ditemani ayahnya dengan
keluhan nyeri kantung telur sejak 3 hari yang lalu. keluhan disertai bengkak dan demam.
1 minggu sebelumnya pasien mengalami bengkak pada pipi yang saat sekarang sudah
berangsur sembuh. Pada pemeriksaan fisik : tanda vital (nadi 100 x/menit, RR 20
x/menit tax 37,9C TD 110/70 mmHg), pemeriksaan genital skrotum kanan lebih horizontal
dibandingkan skrotum kiri, fluktuasi (-). Apa kemungkinan etiologi penyebab kasus diatas
pada pasien ini?
A. Streptococcus beta haemoliticus group A
B. Filaria
C. Paramyxovirus
D. TORCH
E. Staphylococcus aureus

© FDI2020
C. Paramyxovirus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Nyeri kantung telur sejak 3 hari yang lalu. keluhan disertai
bengkak dan demam
• Riwayat bengkak pipi yang saat sekarang sudah berangsur
sembuh
• PF: nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit tax 37,9C TD 110/70
mmHg
• Skrotum kanan lebih horizontal dibandingkan skrotum kiri,
fluktuasi (-).

Etiologi pada pasien ini adalah...


© FDI2020
MUMS/PAROTITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi :
infeksi akut pada kelenjar parotis yang disebabkan oleh
famili virus Paramyxovirus
• Gejala :
–Demam
–Pembengkakan kelenja rparotis dapat terjadi unilateral
atau bilateral, teraba lunak dan nyeri tekan
–Komplikasi: orchitis, pancreatitis, encephalitis, meningitis,
hilangnya pendengaran, inflamasi ovarium

© FDI2020
Epididymo-Orchitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epididimo orkitis adalah inflamasi


akut yang terjadi pada testis dan
epididimis yang memiliki ciri yaitu
nyeri hebat dan terdapatnya
pembengkakan di daerah
belakang testis yang juga disertai
skrotum yang bengkak dan merah.
• Cara membedakan orchitis
dengan torsio testis yaitu melalui
Prehn Sign yaitu membaik jika
scrotum yang sakit dinaikkan.

© FDI2020
Gejala dan Tanda
a. Pembengkakan skrotum
b. Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

teraba lunak
c. Pembengkakan selangkangan pada testis yang terkena
d. Demam
e. Keluar nanah dari penis
f. Nyeri ketika berkemih / disuria
g. Nyeri saat berhubungan seksual / saat ejakulasi
h. Nyeri selangkangan
i. Nyeri testis, bias saat mengejan atau ketika BAB
j. Semen mengandung darah

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Jika penyebabnya bakteri maka diberikan antibiotik.


Selain itu diberikan obat pereda nyeri dan anti
peradangan.
• Tapi jika penyebabnya virus, hanya diberikan obat anti
nyeri.
• Penderita sebaiknya menjalani tirah baring.
• Skrotumnya diangkat dan dikompres dengan es.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Streptococcus beta haemoliticus group A


B. Filaria
D. TORCH
E. Staphylococcus aureus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, etiologi pada pasien ini adalah...

C. Paramyxovirus

© FDI2020
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki- laki berusia, 32 th datang nyeri bahu kiri tidak bisa memegang bahu kanan.
Pasien sebelumnya jatuh saat bermain sepak bola dengan posisi bahu kiri terjatuh ke
tanah. Pada PF TTV dalam batas normal. ROM sendi glenohumerus terbatas, deformitas (-),
krepitasi (-). Apa kemungkinan diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah...
A. Sprained Shoulder
B. Dislokasi bahu
C. Fracture clavicula
D. Rupture tendon
E. Dislokasi Vertebra vertical

© FDI2020
A. Sprained Shoulder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri bahu kiri tidak bisa memegang bahu kanan.
• Sebelumnya jatuh saat bermain sepak bola dengan posisi
bahu kiri terjatuh ke tanah
• PF : TTV dalam batas normal
• ROM sendi glenohumerus terbatas, deformitas (-), krepitasi (-)

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Sprain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sprain = Cedera Ligamen

© FDI2020
Sprain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Grade I
• Regangan (strecth) ligamen → nyeri dan bengkak ringan
• No joint laxity
• Grade II
• Robekan (tear) parsial ligamen → nyeri dan bengkak moderate
• Moderate joint laxity
• Grade III
• Robekan (tear) komplit ligamen → nyeri dan bengkak berat
• Gross joint laxity

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Dislokasi bahu
C. Fracture clavicula
D. Rupture tendon
E. Dislokasi Vertebra vertical

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Sprained Shoulder

© FDI2020
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang Laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan nyeri pada lengan
kirinya setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien mengatakan saat terjatuh, lengan terjatuh
terlebih dahulu. Pada pemeriksaan fisik lengan kiri pasien terdapat krepitasi, nyeri dan
deformitas. Dokter UGD mengusulkan pemeriksaan radiologi, diapatkan hasil tampak
diskontinuitas tulang 1/3 proksimal ulna dan dislokasi ulna ke anterior os radius. Apakah
diagnosa pasien ini?

A. Fracture Supracondiler
B. Fracture Montegia
C. Fracture Galezzi
D. Fracture Smith
E. Fracture Colles

© FDI2020
B. Fracture Montegia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Krepitasi, nyeri dan deformitas
• Diskontinuitas / fraktur pada 1/3 proksimal ulna dan
dislokasi ulna ke anterior os radius.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Fraktur Dislokasi “MU GR”
• Fraktur Montega :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fraktur ulna bagian proximal dan disertai dislokasi Caput radii

• Fraktur Galleazi :
• Fraktur radius bagian distal disertai dislokasi radio ulna joint bagian distal

• Fraktur Colle’s :
• Fraktur radius satu inchi dari sendi pergelangan tangan fragmen distal displacement ke
postero lateral, bisa disertai atau tidak fraktur procecus styloideus ulna. Terjadi “ Dinnerfork
– Deformity” (garpu makan sore)

• Smith’s Fraktur :
• Fraktur Radius distal satu inchi dari sendi pergelangan tangan, fragmen distal
displacement ke anterior

• Fraktur Supracondyler humeri :


• ada 2 tipe
• Tipe Extensi, frakmen distal displacement ke posterior
• Tipe Flexi, frakmen distal displacement ke anterior
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Fracture Supracondiler
C. Fracture Galezzi → G – Radius
D. Fracture Smith
E. Fracture Colles

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Fracture Montegia

© FDI2020
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki 40 th datang ke dokter dengan keluhan nyeri pada dada kiri. 4 hari
sebelumnya pasien merasa demam dan tidak enak badan, setelah itu muncul plentingan
pada dada kiri saja dan terasa nyeri. Saat SD pasien sudah pernah cacar air. Pada
pemeriksaan ditemukan efloresensi macula eritemal vesikel bergerombol yg tersebar
sesuai dermatom. Diagnosis pasien ini:
A. Dermatitis alergika
B. Varisela
C. Herpes Simplek
D. Herpes Zoster
E. Miliaria

© FDI2020
D. Herpes Zoster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan nyeri pada dada kiri.
• Riwayat varisela SD
• Gejala konstitusi (+)
• Pada pemeriksaan ditemukan efloresensi macula eritemal
vesikel bergerombol yg tersebar sesuai dermatom.

© FDI2020
Herpes Zoster
• Definisi : Herpes Zoster adalah infeksi kulit dan mukosa yang disebabkan oleh virus Varisela-zoster.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
• Faktor predisposisi: Herpes Zoster jarang terjadi pada anak- anak dan dewasa muda, kecuali pada
pasien muda dengan AIDS, limfoma, keganasan, penyakit imunodefisiensi dan pada pasien yang
menerima transplantasi sumsum tulang atau ginjal.
• Efloresensi ditemukan sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak unilateral sepanjang
distribusi saraf spinal atau kranial. Lesi bilateral jarang ditemui, namun seringkali, erupsi juga terjadi
pada dermatom di dekatnya.
• Pemeriksaan Penunjang : Tzank smear ditemukan sel datia berinti banyak
• Tatalaksana :
• Pengobatan topikal: a. Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok kalamin agar vesikel tidak
pecah. b. Apabila erosif, diberikan kompres terbuka. Apabila terjadi ulserasi, dapat dipertimbangkan
pemberian salep antibiotik.
• Pengobatan antivirus oral, antara lain dengan : a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak- anak 4 x 20
mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), selama 7 hari, atau b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari. c.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul
lesi.
• Komplikasi : 1. Neuralgia pasca-herpetik 2. Ramsay Hunt Syndrome 3. Pada herpes zoster oftalmikus
dapat terjadi ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioretinitis, serta neuritis optik. 4. Paralisis motorik.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dermatitis alergika → tidak tepat


B. Varisela → tidak tepat
C.Herpes Simplek → tidak tepat
D.Herpes Zoster
E. Miliaria → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D. Herpes Zoster

© FDI2020
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak 5 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan gatal pada punggung kaki.
Anak sering main ditanah. Pemeriksaan fisik efloresensi didapatkan lesi kemerahan yang
berkelok-kelok serpigenosa. Tatalaksana dan mikroorganisme penyebab yg tepat adalah?
A. Mikonazole 3x100 mg 1 minggu dan ancylostoma caninum
B. Hidrokortison 1% 1minggu dan necator americanus
C. Permetrin 10% 3 hari dan ancylostoma caninum
D. Albendazole 1x400 mg 3 hari dan ancylostoma braziliens
E. Ketokonazole cream 1 minggu dan ascaris lumbricoides

© FDI2020
D. Albendazole 1x400 mg 3 hari dan
ancylostoma braziliens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak 5 tahun
• Main ditanah
• didapatkan lesi kemerahan yang
berkelok-kelok pada punggung kaki

© FDI2020
Cutaneus larva Migran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cutaneus Larva Migrans (Creeping Eruption) merupakan kelainan kulit berupa peradangan
berbentuk linear atau berkelok-kelok disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang
berasal dari anjing dan kucing.
• Etiologi : Ancylostoma caninum/ Ancylostoma braziliense
• Khas: Gatal, aktivitas kontak dengan tanah
• Pemeriksaan : Lesi awal berupa papul eritema yang menjalar dan tersusun linear atau
berkelok-kelok meyerupai benang dengan kecepatan 2 cm per hari. Predileksi penyakit ini
terutama pada daerah telapak kaki, bokong, genital dan tangan.
• Penunjang : umumnya tidak dilakukan
• Tatalaksana : Albendazole 1x400mg selama 3 hari
• KIE: Memodifikasi gaya hidup dengan menggunakan alas kaki dan sarung tangan pada saat
melakukan aktifitas yang berkontak dengan tanah, seperti berkebun dan lain-lain.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mikonazole 3x100 mg 1 minggu dan ancylostoma


caninum → tidak tepat
B. Hidrokortison 1% 1minggu dan necator americanus →
tidak tepat
C.Permetrin 10% 3 hari dan ancylostoma caninum →
tidak tepat
D.Albendazole 1x400 mg 3 hari dan ancylostoma
braziliens
E. Ketokonazole cream 1 minggu dan ascaris
lumbricoides → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana dan organisme penyebab


pada pasien ini dalah

D. Albendazole 1x400 mg 3 hari


dan ancylostoma braziliens

© FDI2020
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien perempuan 30 th datang dengan keluhan bentol- bentol besar berisi cairan setelah
terkena cairan kimia ditempat kerjanya 4 jam yang lalu, pasien bekerja sebagai buruh
pabrik. Pemeriksaan fisik tampak efloresensi edema, bula dengan dasar eritema dan nyeri.
Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien ini dan kemungkinan
hasilnya?
A. Tzank smear dengan hasil sel datia
B. Dermografisme setelah dilakukan goresan
C. Patch test (+) crescendo
D. Patch test (-) decrescendo
E. Skin prick tes (+)

© FDI2020
D. Patch test (-) decrescendo
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kondisi akut
• keluhan bentol- bentol besar berisi
cairan setelah terkena cairan kimia
ditempat kerjanya,
• tampak edema, bula dengan dasar
eritema dan nyeri.

Diagnosis DKI

© FDI2020
Dermatosis vesikobulosa kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dermatitis Kontak
Iritan Alergi
Iritan Primer Napkin Rash
Etiologi Iritan kuat Kontak feses+urin Sensitizer (Hapten)
Akibat kerja (masalah higine) RH tipe IV
Pemeriksaan fisik Tergantung kondisi Macula eritema, Tergantung kondisi
akut/kronis papulovesikel, akut/kronis
Batas jelas erosi, lesi satelit Batas tidak jelas
Predileksi Tergantung Area genitokrural, Tergantung
perianal
Penunjang Patch Test (-) / KOH Patch test (+)
decrescendo Cresendo

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Tzank smear dengan hasil sel datia → tidak tepat


B. Dermografisme setelah dilakukan goresan → tidak
tepat (urtikaria)
C.Patch test (+) crescendo → tidak tepat (DKA)
D.Patch test (-) decrescendo
E. Skin prick tes (+) → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penunjang pada pasien ini?

D. Patch test (-) decrescendo

© FDI2020
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang wanita 43 thn dtg dgn keluhan mulut terdapat bercak puith, keluhan sudah
dirasakan 1 bulan ini. Pasien memiliki riwayat HIV dan tidak minum obat secara teratut.
Pada pemeriksaan ditemukan efloresensi plak putih pada mulut, lidah dan pipi bagian
dalam, disekitar plak terdapat macula eritema. Penunjang yang dilakukan?
A. KOH ditemukan hifa pendek dengan septa
B. KOH ditemukan hifa panjang dengan septa
C. KOH ditemukan hifa panjang tanpa septa
D. KOH ditemukan hifa pendek tanpa septa
E. Lampu wood (+)

© FDI2020
C. KOH ditemukan hifa panjang
tanpa septa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• keluhan mulut terdapat bercak puith, keluhan sudah
dirasakan1 bulan ini.
• Pasien memiliki riwayat HIV
• Pada pemeriksaan ditemukan efloresensi plak putih pada
mulut, lidah dan pipi bagian dalam, disekitar plak
terdapat macula eritema

© FDI2020
Candidiasis oral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi Candida albican


• Faktor predisposisi : Infeksi opurtunistik, Imunidefisiensi
• Pemeriksaan Klinis : ditemukan gumpalan putih seperti
susu pada genetalia
• Penunjang : Wood Lamp (-), KOH : pseudohifa dan
blastospora, hifa panjang tanpa septa
• Tatalaksana topikal : Nistatim drop/ gentian violet 1%
• Tatalaksana sistemik : Itrakonazole 2x200 (dosis
tunggal)/flukonazoe 150 mg (dosis tunggal)/
ketoconazole 2x200 (selama 5 hari)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.KOH ditemukan hifa pendek dengan septa


B. KOH ditemukan hifa panjang dengan septa
C.KOH ditemukan hifa panjang tanpa septa
D.KOH ditemukan hifa pendek tanpa septa
E. Lampu wood (+)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penunjang pada penyakit ini adalah?

C.KOH ditemukan hifa panjang


tanpa septa

© FDI2020
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perempuan 30 tahun kepoli dengan keluhan terdapat bintik berisi carian dibagian bibir
atas sering kambuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan vesikel bergerombol diatas bibir
yang sembab. Pemeriksaan Penunjang : Tzank smear ditemukan sel datia berinti banyak.
Tatalaksana yang tepat?
A. Asiklovir 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
B. Asiklovir 3 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
C. Valasiklovir 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
D. Valasiklovir 3 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
E. Asiklovir 3 x 800 mg/hari selama 7-10 hari.

© FDI2020
A. HSV tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Terdapat bintik berisi carian dibagian bibir atas sering
kambuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan vesikel
bergerombol diatas bibir yang sembab.

© FDI2020
HERPES SIMPLEKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tingkat Kemampuan Herpes Simpleks tanpa komplikasi 4A


• Definisi : Infeksi akut yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe 1 atau tipe 2, yang
ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan
eritematosa pada daerah mukokutan
• Faktor Predisposisi : 1. Individu yang aktif secara seksual. 2. Imunodefisiensi.
• Pemeriksaan Fisik : Papul eritema yang diikuti oleh munculnya vesikel berkelompok dengan
dasar eritem. Vesikel ini dapat cepat menjadi keruh, yang kemudian pecah, membasah,
dan berkrusta. Kadang-kadang timbul erosi/ulkus. Tempat predileksi adalah di daerah
pinggang ke atas terutama daerah mulut dan hidung untuk HSV-1, dan daerah pinggang
ke bawah terutama daerah genital untuk HSV-2.
• Pemeriksaan Penunjang : Tzank smear ditemukan sel datia berinti banyak
• Tatalaksna : Terapi diberikan dengan antiviral, antara lain: a. Asiklovir, dosis 5 x 200
mg/hari selama 5 hari, atau b. Valasiklovir, dosis 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
• Konseling dan edukasi : Pada herpes genitalis: edukasi tentang pentingnya abstinensia
pasien harus tidak melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi atau ada gejala
prodromal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Asiklovir 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari → tidak tepat


B. Asiklovir 3 x 500 mg/hari selama 7-10 hari → tidak tepat
C.Valasiklovir 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari
D.Valasiklovir 3 x 500 mg/hari selama 7-10 hari → tidak
tepat
E. Asiklovir 3 x 800 mg/hari selama 7-10 hari → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana yang tepat adalah

C. Valasiklovir 2 x 500 mg/hari


selama 7-10 hari.

© FDI2020
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien laki-laki 56 thn. Luka pada kelamin, 1 minggu yang lalu mengaku berhubungan seks
dengan PSK. Pada pemeriksaan didapatkan efloresensi ulkus soliter, indurasi (+), tepi rata,
tidak nyeri. Diagnosis yang tepat ?
A. Ulkus mole
B. Ulkus durum
C. Basal el karsinoma
D. Skuamosa sel karsinoma
E. Gonore

© FDI2020
B. Ulkus durum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Luka pada kelamin,
• Riwayat berganti pasangan (+)
• Pada pemeriksaan didapatkan ulkus soliter, indurasi (+),
tepi rata, tidak nyeri

© FDI2020
Sindrom Ulkus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sifilis/ulkus durum Ulkus mole/cancroid


Penularan Aktivitas seks Aktivitas seks
Etiologi Treponema paliidum Hemophilus ducreyi
Inkubasi 21-90 hari
Pemeriksaan Fisik Luka bersih soliter bentuk Ulkus kotor bentuk cawan
bulat/lonjong tepi tidak rata, tanda
Indurasi (+) radang (+)
Indurasi (-)
Penunjang Pengamatan Dark Field Sediaan langsung
VDRL (akut) Inclusion bodies
TPHA (kronis)
Tatalaksana Penisilin benzatin 2,4 juta IU Ciprofloxacin 2x500 (3hari)
DT Eritromisin 4x500 (7hari)
Penisilin Prokain 0,6 juta IU Azitromisin 1 g DT
(10 hari)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Ulkus mole → tidak tepat


B. Ulkus durum
C.Basal el karsinoma→ tidak tepat
D.Skuamosa sel karsinoma → tidak tepat
E. Gonore → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pasien tersebut?

B. Ulkus durum

© FDI2020
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak pesantren usia 6 tahun diantar ke puskesmas karena gatal pada sela
jari,bertambah gatal jika malam. Keluhan yang sama dialami oleh teman kamarnya.
,pada pemeriksaan ditemukan efloresensi papul kanalikuli pada sela jari dan tampak erosi
bekas garukan. Diagnosis pada anak ini?
A. Dermatitis atopi
B. Insect bites
C. Dermatitis kontak
D. Skabies
E. Pioderma

© FDI2020
D. Skabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• gatal pada sela jari,bertambah gatal jika malam. Keluhan
yang sama dialami oleh teman kamarnya.
• Pada pemeriksaan ditemukan efloresensi papul kanalikuli
pada sela jari dan tampak erosi bekas garukan

© FDI2020
Skabies
• Etiologi : Sarcoptes scabei var hominis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Khas : Gatal Malam hari, umumnya menyerang masyarakat sosial ekonomi


kumuh, tiFnggal berkelompok (Pesantren/Asrama)
• Pemeriksaan : ditemukan papul kanalikuli pada infeksi primer, predileksi pada
stratum korneum tipis
• Penunjang : scraping, selotip, burrow ink
• Tatalaksana : a. Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh,selama 3 hari berturut- turut,
dipakai setiap habis mandi Atau b. Krim permetrin 5% di seluruh tubuh.Setelah 10
jam, krim permetrin dibersihkan dengan sabun. terapi skabies ini tidak dianjurkan
pada anak <2 tahun.
• KIE : Melakukan perbaikan higiene diri dan lingkungan, dengan tidak
menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama dan alas tidur diganti
bila ternyata pernah digunakan oleh penderita skabies. Menghindari kontak
langsung dengan penderita skabies. Terapi tidak dapat dilakukan secara
individual melainkan harus serentak dan dan menyeluruh terhadap suatu
kelompok
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dermatitis atopi → tidak tepat


B. Insect bites → tidak tepat
C.Dermatitis kontak → tidak tepat
D.Skabies
E. Pioderma → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis yang tepat adalah?

D. Skabies

© FDI2020
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien perempuan 35 tahun mengeluh keputihan yang seperti berbusa. Pasien


mengatakan keluhan sudah berlangsung 4 hari ini. Pasien merasa cairan yang keluar
berbau kadang berwarna kuning kehijauan. Pada pemeriksaan ditemukan efloresensi
berupa cairan berbusa kekuningan dengan adanya gambran bintik bintik merah.
Mikroorganisme penyebab keluhan pasien adalah?
A. Chlamydia trachomatis
B. Ureaplasma urealyticum
C. Trikomonas vaginalis
D. Gardnerela vaginalis
E. Bacteroides vaginalis

© FDI2020
C. Trikomonas vaginalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Mengeluh keputihan seperti berbusa.
• Pasien merasa cairan yang keluar berbau kadang
berwarna kuning kehijauan.
• Pada pemeriksaan ditemukan efloresensi berupa cairan
berbusa kekuningan dengan adanya gambran bintik
bintik merah.

© FDI2020
Sindrom discharge
Gonore Infeksi Genital Non Trikomoniasis BV
Spesifik
Penularan Aktivitas seks Aktivitas seks Aktivitas seks Aktivitas seks
Etiologi Neisseria gonorrhea Chlamydia Trikomonas Vaginalis Gardnerella vaginalis
trachomatis (stadium trofozoit) Bacteriodes spp
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ureaplasma
urealyticum
Pemeriksaan Fisik Cairan kental Cairan encer Cairan berbusa Asimptomatik
(mukopurulen) jernih/keruh kuning kehijauan Berbau, cairan putoh
Disertai tanda radang (seropurulen) berbau homogeny
akut Morning drop Strawberry app Warna putih abu
Gejala UTI (+) Gejala UTI (-/+)
Penunjang Sediaan langsung Sediaan langsung Pewarnaan Whiff test (amin test)
Pewarnaan gram : Inclusion bodies giemsa/gram : fishy odor
bakteri gram Ditemukan trofozoid Sediaan langsung :
negative diplokokus berflagel clue cel
Tatalaksana Cefixim 400 DT atau azitromisin 2 g DT Metronidazole 2 g Metronidazole 2 g DT
Kanamisin 2 g IM DT doksisiklin 2x100 mg DT Tinidazole 2 g DT
atau (7hari) Tinidazole 2 g DT
Ceftriaxone 250 mg
IM DT
Kombinasi :
Cefixim 400 DT &
azitromisin 2 g DT /
doksisiklin 2x100 mg
(7hari)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Chlamydia trachomatis → NSGI


B. Ureaplasma urealyticum → NSGI
C.Trikomonas vaginalis
D.Gardnerela vaginalis→ BV
E. Bacteroides vaginalis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mikroorganisme penyebab keluhan adalah

C. Trikomonas vaginalis

© FDI2020
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki 30 th datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih sebayak 4


buah pada kulitnya. Tidak gatal saat berkeringat. Efloresensi yang ditemukan berupa
macula hipopigmentasi disertai hipoestesi pada bercak putih. Pemeriksaan penunjang
apa yang diperlukan?
A. KOH
B. Tzank smear
C. Ziehl-Nielsen
D. Gram staining
E. Kultur

© FDI2020
C. Ziehl-Neilsen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• keluhan bercak putih sebayak 4 buah pada kulitnya.
Tidak gatal saat berkeringat.
• Efloresensi yang ditemukan berupa macula
hipopigmentasi disertai hipoestesi pada bercak putih.

© FDI2020
MH/Lepra/Kusta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lepra adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh Mycobacterium leprae
yang bersifat intraselular obligat. Penularan kemungkinan terjadi melalui
saluranpernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan terus menerus.
• Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda pada kulit Perhatikan setiap bercak, bintil (nodul), bercak berbentuk plakat
dengan kulit mengkilat atau kering bersisik. Kulit tidak berkeringat dan berambut. Terdapat
baal pada lesi kulit, hilang sensasi nyeri dan suhu, vitiligo. Pada kulit dapat pula ditemukan
nodul.
• Tanda-tanda pada saraf Penebalan nervus perifer, nyeri tekan dan atau spontan pada
saraf, kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak, kelemahan anggota
gerak dan atau wajah, adanya deformitas, ulkus yang sulit sembuh
• Ekstremitas dapat terjadi mutilasi
• Penunjang Pemeriksaan mikroskopis kuman BTA pada sediaan kerokan jaringan kulit (Slit
skin Smear), pewarnaan ziehl Neelsen/ Kinyoun Gabet/ Tan Thiam Hok. Lepromin Test untuk
mengukur pertahanan tubuh guna menklasifikasikan tipe kusta

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.KOH → tidak tepat


B. Tzank smear → tidak tepat
C.Ziehl-Nielsen
D.Gram staining → tidak tepat
E. Kultur → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penunjang paling mungkin untuk pasien ini?

C. Ziehl-Nielsen

© FDI2020
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien perempuan berusia 16 tahun datang dengan keluhan bercak keputihan


punggung. Terasa gatal saat berkeringat. Pada pemeriksaan diemukan efloresensi macula
hipopigmentasi dengan skuama halus tanpa disertai hipoestesi dan tidak ditemukan
pembesaran saraf. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?
A. MH tipe BB
B. MH tipe PB
C. Tinea Flava
D. Vitiligo
E. Albino

© FDI2020
C. Tinea Flava/ptiriasis
versikolor/panu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• 16 tahun datang dengan keluhan bercak keputihan
punggung.
• Terasa gatal saat berkeringat.
• Pada pemeriksaan diemukan efloresensi macula
hipopigmentasi dengan skuama halus

© FDI2020
Tinea Flava/ptiriasis versikolor/panu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tinea versikolor adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan berlangsung
kronis yang
• disebabkan oleh jamur Malassezia furfur.
• Faktor Risiko 1. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea lebih aktif
bekerja). 2. Cuaca yang panas dan lembab. 3. Tubuh yang berkeringat. 4
Imunodefisiensi
• Pemeriksaan Fisik : Tanda patognomonis Lesi berupa makula hipopigmentasi,
berskuama halus, berbentuk bulat atau tidak beraturan dengan batas tegas atau
tidak tegas.
• Penunjang : Lampu wood : warna keemasan, KOH ditemukan gambaran seperti
spaghetti meatball
• Tatalaksana Topikal : Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam bentuk shampo
yang digunakan 2-3 kali seminggu. Obat ini digosokkan pada lesi dan didiamkan
selama 15-30 menit sebelum mandi.
• Tatalaksana Sistemik : ketoconazole 1 x200/ itrakonazole 2x200/ selama 7-10hari

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.MH tipe BB → tidak tepat


B. MH tipe PB → tidak tepat
C.Tinea Flava
D.Vitiligo → tidak tepat
E. Albino → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pasien ini adalah?

C. Tinea Flava

© FDI2020
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki, 26 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan timbul bercak merah
dan gatal-gatal pada lipat paha sejak 1 bulan lalu. Kelainan timbul mulai pada lipat paha
dan meluas hingga bokong. Mula-mula berupa satu buah bercak merah bulat kemudian
bergabung membentuk lesi yang besar. Bertambah gatal jika berkeringat. Tatalaksana
yang tepat ?
A. Klotrimazol 5%
B. Mikonazole 0.5%
C. Terbinafin 1%
D. Albendazole
E. Mebendazole

© FDI2020
C. Terbinafin 1%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Timbul bercak merah dan gatal-gatal pada lipat paha
sejak 1 bulan lalu. Kelainan timbul mulai pada lipat paha
dan meluas hingga bokong. Bertambah gatal jika
berkeringat.

• diagnosis Tinea cruris

© FDI2020
DERMATOFITOSIS tinea kruris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tingkat Kemampuan 4A
• Etiologi Jamur Dermatofit: Microsporum, Epidermophyton, Tricophyton
• Berdasarkan Lokasi
• Tinea Kruris Lesi sama seperti tinea korporis. Lokasi lesi di selangkangan dapat menjalar ke perineum dan bokong.
• Klinis : Gatal
• Pemeriksaan : Pengambilan sampel dari lesi aktif
• Penunjang : Lampu Wood dan KOH (KOH 10% utk Rambut & 20% untuk kulit dan kuku) hifa panjang bersepta/
double contour/dikhotomi & arthospora/ arthokonidia
• Terapi topical Klotrimazol 1%/ Mikonazol 2%/ Terbinafin 1% kecuali Tinea Capitis dan Barbae
• T Capitis, T Barbae, lesi kronis, residif luas : Griseovulvin 2 x 500 mg/ ketoconazole 1x200/itrakonazole 1 x (100-200 mg)
selama 10 -14 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Klotrimazol 5% → tidak tepat


B. Mikonazole 0.5% → tidak tepat
C.Terbinafin 1%
D.Albendazole → tidak tepat
E. Mebendazole → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana penyakit ini?

C. Terbinafin 1%

© FDI2020
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak berusia 6 tahun datang ke puskemas bersama dengan ibunya karena
terdapat bintil- bintil pada tubuhnya. Pada pemeriksaan tampak efloresensi papul
berbentuk kubah dengan delle, jika dipencet keluar massa putih. Apakah organisme
penyebab penyakit ini?
A. VZV
B. Human Papiloma Virus
C. Pox virus
D. HSV
E. HIV

© FDI2020
C. Pox virus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• terdapat bintil- bintil pada tubuhnya
• papul berbentuk kubah dengan delle, jika dipencet
keluar massa putih

© FDI2020
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang


disebabkan oleh virus poks yang menginfeksi sel epidermal.
• Faktor predisposisi : Penyakit ini terutama menyerang anak
dan kadang-kadang juga orang dewasa. Pada orang
dewasa, penyakit ini digolongkan kedalam penyakit akibat
hubungan seksual. Penularan melalui kontak langsung dengan
agen penyebab.
• Pemeriksaan fisik: Papul miliar, kadang-kadang lentikular dan
berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian
di tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan
tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi.
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Virus dapat dideteksi dengan pemeriksaan PCR, pada


pemeriksaan histopatologik di daerah epidermis dapat
ditemukan badan moluskum yang mengandung partikel
virus. Badan inklusi tersebut dinamakan Henderson-
Paterson bodies.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.VZV → tidak tepat


B. Human Papiloma Virus → tidak tepat
C.Pox virus
D.HSV → tidak tepat
E. HIV → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Organisme penyebab adalah

C. Pox Virus

© FDI2020
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien laki-laki berusia 44 tahun mengeluh luka yang tidak kunjung sembuh pada tungkai
kanan. Pasien mengatakan luka tersebut sudah dialami sekitar 2 bulan. Pasien bekerja
sebagai petani garam. Pada inspeksi ditemukan efloresensi berupa nodul hyperkeratosis
dan ulkus pada tugkai kanan asimetri denga batas tidak tegas. Kemudia pasien diminta
untuk melakukan pemeriksaan Histo-PA. Temuan khas ini disebut?
A. Sel palisade
B. Horn pearl
C. Hederson Paterson bodies
D. Sel ganglia
E. kanalikuli

© FDI2020
B. Horn pearl
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• laki-laki berusia 44 tahun
• mengeluh luka yang tidak kunjung sembuh pada tungkai
kanan.
• Pasien bekerja sebagai petani garam.
• Pada inspeksi ditemukan efloresensi berupa nodul
hyperkeratosis dan ulkus pada tugkai kanan asimetri
denga batas tidak tegas

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Karsinoma sel basal Karsinoma sel Melanoma Maligna


skuamosa
Factor predisposisi Sinar matahari Sinar matahari Iritasi berulang,
Sinar matahari
Sifat Dearah berambut Laki-laki 20-50 -
luka→ residif tungkai bawah
Klinis Ulkus dengan dasar Ulserasi luka Hiperpigmentasi
kotor (ulkus roden) mudah berdarah cepat
seperti mutiara
Metastase Jarang Jarang-bisa Sering, tidak boleh
FNAB
Histo PA Sel Palisade Horn pearl Sel melanosit
berdiferensiasi
ganas

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Skuamosa sel karsinoma


(Horn pearl)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sel palisade → pada BSC


B. Horn pearl
C.Hederson Paterson bodies → tidak tepat
D.Sel ganglia → tidak tepat
E. Kanalikuli → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Temuan khas pada pasien ini adalah

B. Horn pearl

© FDI2020
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Pasien laki-laki, 48 tahun, datang ke UGD dengan keluhan luka lepuh pada hampir seluruh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tubuh. Keluhan dimulai muncul pada dada, perut, punggung dan bokong dengan
diameter sebesar 1 cm, yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Awalnya terdapat
gelembung berisi cairan jernih yang kemudian pecah dan terasa perih. Sebelumnya,
pasien mengeluh sariawan dan luka pada mulut sehingga sulit menelan pada 1 bulan
yang lalu. Dari pemeriksaan fisik, pada regio thorax, abdomen, dan gluteus didapatkan
efloresensi macula eritema dengan bula longgar dan beberapa pecah, erosi. Nikolski sign
(+). Riwayat minum obat tidak ada. Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Pemfigus bulosa
B. Dermatitis herpetiformis
C. Impetigo bulosa
D. Pemfigus vulgaris
E. SJS

© FDI2020
D. Pemfigus vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Pasien laki-laki, 48 tahun,
• terdapat gelembung berisi cairan jernih yang kemudian
pecah dan terasa perih.
• Sebelumnya, pasien mengeluh sariawan dan luka pada
mulut sehingga sulit menelan pada 1 bulan yang lalu.
• Efloresensi macula eritema dengan bula longgar dan
beberapa pecah, erosi. Nikolski sign (+). Apa diagnosis
pasien tersebut?

© FDI2020
Pemphigus Vulgaris Pemfigoid Bulosa

Etiologi Autoimun Autoimun (usia Tua)


Pemeriksaan fisik Bula kendor, mudah pecah, nikolsky sign Bula tegang, sulit pecah, Nikolsky sign (-)
(+)
Khas Didahului sariawan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Steven Johnson Syndrome (SJS) Toxic Epidermolisis Necrosis


Pengertian merupakan sindrom yang mengenai kulit, Penyakit akut dan kronis ditandai engan
selaput lendir di orifisium, dan mata eritema, vesikel, bula, erosi, epidermolisis
dengan keadaan umum yang bervariasi yang LUAS
dari ringan hingga berat.
Factor resiko Mengkonsusmsi obat-obatan Tahap lanjut dari SJS
Imunodefisiensi
Riwayak keluarga SJS
Pemeriksaan fisik Kelaianan kulit macula eritema dengan EPIDERMOLISIS (bula kendur)
bula TEGANG, purpura, lesi target Lesi target (-)
Kelainan mukosa : bibir, genital Onikolisis
Kelainan mata : konjungtivitis Nikolski sign (-)
Nikolsky sign (-)
Predileksi GEneralisata Generalisata
Penunjang Diaskopi Test Pemeriksaan interna
Pemeriksaan interna
Tatlaksana Atasi kegawatan (sirkulasinya) kemudian Atasi kegawatan (sirkulasinya) kemudian
rujuk rujuk
Methyl prednisolone injeksi 1,5-2 mg Kortikosteroid dosis tinggi
kgbb
Dexametason inj 0.15-0.2 mgkgbb
Komplikasi Bronkopneumonia Glomerulonephritis, ATN, GGA

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pemfigus bulosa → tidak tepat


B. Dermatitis herpetiformis → tidak tepat
C.Impetigo bulosa
D.Pemfigus vulgaris → tidak tepat
E. SJS → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien ini

D. Pemfigus vulgaris

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter mendapatkan undangan acara temu ilmiah tahunan ilmu telinga hidung
dan tenggorokan kepala leher di kota Bali. Seorang reresentasi dari sebuah perusahaan
alat kesehatan, mengetahui hal tersebut dan menawarkan untuk menjadi sponsornya
dalam menghadiri acara temu ilmiah tersebut sebagai bentuk kerjasama. Sponsorsip
termasuk transportasi dan akomodasi. Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter
tersebut?
A. Menerima semua sponsorsip tapi menolak bentuk kerja sama
B. Menolak semua tawaran farmasi
C. Menerima sponsorsip untuk registrasi saja
D. Menerima semua tawaran dan bentuk kerja sama
E. Menerima sponsorsip untuk tranportasi saja

© FDI2020
A. Menerima semua sponsorsip tapi
menolak bentuk kerja sama
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• menawarkan untuk menjadi sponsornya dalam
menghadiri acara temu ilmiah tersebut sebagai bentuk
kerjasama

Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter


tersebut?

© FDI2020
Sponsorship
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasal 5 Permenkes No. 58 tahun 2016


1) Sponsorship oleh perusahaan/industri farmasi, alat kesehatan,
dan/atau perusahaan/industri lainnya harus dilakukan secara
terbuka dan tidak boleh ada konflik kepentingan.
2) Sponsorship yang dilakukan secara terbuka dan tidak ada konflik
kepentingn sebagaimana dimaksud dalama ayat (1) dimaksudkan
agar tidak mempengaruhi independensi seperti penulisan resep,
anjuran penggunaan barang atau terkait produk sponsorship
• Pasal 6 KODEKI
• Dokter dapat menerima bantuan dari pihak sponsor untuk keperluan
kekutsertaan dalam temu ilmiah mencakup pendafaran, akomodasi,
dan transportasi sewajarnya sesuai kode etik masing-masing

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Menolak semua tawaran farmasi


C. Menerima sponsorsip untuk registrasi saja
D. Menerima semua tawaran dan bentuk kerja
sama
E. Menerima sponsorsip untuk tranportasi saja

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat untuk dilakukan


dokter tersebut adalah...
A. Menerima semua sponsorsip
tapi menolak bentuk kerja
sama

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun, datang ke rumah sakit diantar oleh polisi dalam
keadaan tidak sadar setelah mengalami kecelakaan. Pada pemeriksaan, diketahui
bahwa pasien mengalami perdarahan masif dan membutuhkan tindakan transfusi segera.
Polisi telah berusaha untuk menghubungi keluarga, namun tidak ada keluarga yang bisa
dihubungi. Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan tindakan transfusi dengan meminta persetujuan polisi
B. Menunggu keluarga pasien untuk datang dan memberi persetujuan tindakan
C. Menunggu pasien sadar agar dapat meminta persetujuan kepada pasien
D. Tidak melakukan tindakan apapun kepada pasien sampai ada persetujuan dari pasien
atau keluarga
E. Melakukan tindakan transfusi tanpa meminta persetujuan pasien dan polisi

© FDI2020
E. Melakukan tindakan transfusi tanpa
meminta persetujuan pasien dan polisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• datang ke rumah sakit diantar oleh polisi dalam keadaan
tidak sadar setelah mengalami kecelakaan.
• diketahui bahwa pasien mengalami perdarahan masif
dan membutuhkan tindakan transfusi segera
• Polisi telah berusaha untuk menghubungi keluarga,
namun tidak ada keluarga yang bisa dihubungi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Inform Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Permenkes No. 290 tahun 2008 Pasal 4


1. Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa
pasien dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan
persetujuan tindakan kedokteran
2. Keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran
sebagaimana dimaksud ayat (1) diputuskan oleh dokter
atau dokter gigi dan dicatat di dalam rekam medik
3. Dalam hal dilakukannya tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dokter atau dokter gigi wajib
memberikan penjelasan sesegera mungkin kepada pasien
setelah pasien sadar atau kepada keluarga terdekat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan tindakan bedah dengan meminta


persetujuan polisi
B. Menunggu keluarga pasien untuk datang dan
memberi persetujuan tindakan
C. Menunggu pasien sadar agar dapat meminta
persetujuan kepada pasien
D. Tidak melakukan tindakan apapun kepada
pasien sampai ada persetujuan dari pasien
atau keluarga

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus


tersebut adalah...
C. Melakukan tindakan transfusi
tanpa meminta persetujuan
pasien dan polisi

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 62 tahun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dengan keluhan
kaki kiri yang luka dan membusuk. Diketahui bahwa pasien adalah penderita diabetes dan
tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan, disimpulkan bahwa kaki pasien harus
diamputasi karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan disarankan untuk memakai
kaki palsu. Keluarga telah menyetujuinya, namun pasien enolak hal tersebut dan tetap
ingin dirawat tanpa dilakukan amputasi. Apakah tindakan yang tepat pada kasus ini?
A. Mengamputasi kaki pasien demi kebaikan pasien sendiri
B. Tidak mengamputasi kaki pasien karena pasien menolak
C. Mengamputasi kaki pasien karena keluarga pasien menyetujuinya
D. Menunda amputasi kaki pasien sampai terjadi infeksi yang lebih parah
E. Mengamputasi kaki pasien agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik

© FDI2020
B. Tidak mengamputasi kaki pasien
karena pasien menolak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada pemeriksaan, disimpulkan bahwa kaki pasien harus
diamputasi karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi
dan disarankan untuk memakai kaki palsu

Apakah tindakan yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Autonomy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai


manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan
nasib sendiri), hal ini sesuai dengan prinsip autonomy.
• Setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang
perlu mendapatkan perlindungan.
• Tell the truth, hormatilah hak privasi orang lain, lindungi
informasi konfidensial, mintalah consent untuk melakukan
intervensi diri pasien, bantulah membuat keputusan
penting.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mengamputasi kaki pasien demi kebaikan


pasien sendiri
C. Mengamputasi kaki pasien karena keluarga
pasien menyetujuinya
D. Menunda amputasi kaki pasien sampai terjadi
infeksi yang lebih parah
E. Mengamputasi kaki pasien agar kualitas hidup
pasien menjadi lebih baik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus ini


adalah...
B. Tidak mengamputasi kaki
pasien karena pasien menolak

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa keluarganya ke puskesmas dengan keluhan


demam. Dari hasil anamnesis, pasien mengatakan bahwa tidak memiliki alergi obat
sebelumnya. Pasien diiberikan obat paracetamol oleh dokter, namun 2 hari kemudian
sekujur tubuh pasien terjadi luka yang diduga steven johnson syndrome akibat
paracetamol yang diminum. Apakah insiden yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Acceptable risk
B. Malpraktik
C. Unforseeable risk
D. Complication of disease
E. Duty of care

© FDI2020
C. Unforseeable risk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dari hasil anamnesis, pasien mengatakan bahwa tidak
memiliki alergi obat sebelumnya.
• Pasien diiberikan obat paracetamol oleh dokter, namun 2
hari kemudian sekujur tubuh pasien terjadi luka yang
diduga steven johnson syndrome akibat paracetamol
yang diminum

Apakah insiden yang terjadi pada kasus tersebut?

© FDI2020
Keselamatan pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Secara garis besar, ada dua macam Kejadian Tidak


Diharapkan (KTD), KTD yang dapat diterima (Acceptable),
dan KTD yang tidak dapat diterima (Non Acceptable).
• Acceptable
• Acceptable Risk: Kejadian tidak diharapkan yang merupakan risiko
yang harus diterima dari pengobatan yang tidak dapat dihindari.
• Unforseeable Risk: Kejadian tidak diharapkan yang tidak dapat diduga
sebelumnya.
• Complication of Disease: Kejadian tidak diharapkan yang merupakan
bagian dari perjalanan penyakit atau komplikasi penyakit.
• Non Acceptable
• Hasil dari suatu kelalaian medis (culpa).
• Hasil dari suatu kesengajaan (dolus).

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Acceptable risk
B. Malpraktik
D. Complication of disease
E. Duty of care

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, insiden yang terjadi pada kasus


tersebut adalah...

C. Unforseeable risk

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 34 tahun, dibawa polisi ke Rumah Sakit dalam keadaan pincang
akibat luka tembak di bagian kakinya. Pasien mengalami perdarahan pada kakinya sejak
tiba di rumah sakit, namun masih dalam keadaan sadar. Diketahui bahwa pasien
merupakan tersangka begal yang berusaha kabur pada saat penangkapan dan akhirnya
ditembak oleh polisi. Keluarga pasien masih dicari oleh pihak polisi. Apakah tindakan yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta persetujuan pasien karena gawat darurat
B. Menunggu hingga ada keluarga pasien yang dapat dihubungi tiba di rumah sakit
C. Meminta persetujuan aparat polisi yang mengantarnya untuk melakukan tindakan
D. Meminta persetujuan pasien untuk melakukan tindakan kepada pasien
E. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta persetujuan pasien karena pasien kriminal

© FDI2020
D. Meminta persetujuan pasien untuk
melakukan tindakan kepada pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• dibawa polisi ke Rumah Sakit dalam keadaan pincang
akibat luka tembak di bagian kakinya.
• Pasien mengalami perdarahan pada kakinya sejak tiba di
rumah saki, namun masih dalam keadaan sadar.
• tersangka begalyang berusaha kabur pada saat
penangkapan dan akhirnya ditembak oleh polisi.
• Keluarga pasien masih dicari oleh pihak polisi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Informed Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien yang berhak memberikan informed consent adalah pasien


yang telah dewasa (berumur ≥21 tahun atau telah/pernah
menikah, menurut KUHP dan 18 tahun menurut UU No 23 TAHUN
2002 tentang Perlindungan Anak) dan dalam keadaan sadar serta
sehat secara mental (tidak mengalami retardasi mental atau
penyakit mental yang membuatnya tidak dapat mengambil
keputusan).
• Justice: Prinsip yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan
dalam mendistribusikan sumberdaya, sehingga tidak ada
pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian
utama dokter.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta


persetujuan pasien karena gawat darurat
B. Menunggu hingga ada keluarga pasien yang
dapat dihubungi tiba di rumah sakit
C. Meminta persetujuan aparat polisi yang
mengantarnya untuk melakukan tindakan
E. Melakukan tindakan tanpa perlu meminta
persetujuan pasien karena pasien kriminal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada tersebut


adalah...
D. Meminta persetujuan pasien
untuk melakukan tindakan
kepada pasien

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk meminta surat keterangan sakit.
Pasien meminta surat keterangan sakit tersebut agar bisa mendapatkan izin libur dari
kantornya. Pasien mengaku bahwa semalam sebelumnya menderita sakit, dan izin pulang
dari kantornya. Pasien sekarang sudah sehat dan hanya ingin meminta surat sakit untuk
hari sebelumnya dimana pasien izin pulang. Apakah tindakan dokter yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Memberikan pasien surat sakit dan mengedukasi agar tidak mengulangi perbuatannya
B. Memberikan surat sakit karena pasien telah diperiksa dokter
C. Memberikan surat sakit karena pasien bisa saja kehilangan pekerjaannya
D. Menganjurkan pasien meminta surat sakit kepada dokter lain
E. Tidak memberikan surat sakit karena pasien tidak sakit

© FDI2020
E. Tidak memberikan surat sakit
karena pasien sudah sembuh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk
meminta surat keterangan sakit.
• Pasien meminta surat keterangan sakit tersebut agar bisa
mendapatkan izin libur dari kantornya.
• Pasien sekarang sudah sehat dan hanya ingin meminta
surat sakit untuk hari sebelumnya dimana pasien izin
pulang.

Apakah tindakan dokter yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 7: Keterangan dan Pendapat yang Valid,


“Seorang dokter wajib hanya memberikan keterangan
dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya”
• Penjelasan: Seorang dokter yang menjadi anggota
penguji kesehatan atas permintaan pihak tertentu:
• Dokter harus senantiasa obyektif dan jangan dipengaruhi baik
oleh pihak peminta maupun peserta tes kesehatan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Memberikan pasien surat sakit dan


mengedukasi agar tidak mengulangi
perbuatannya
B. Memberikan surat sakit karena pasien telah
diperiksa dokter
C. Memberikan surat sakit karena pasien bisa saja
kehilangan pekerjaannya
D. Menganjurkan pasien meminta surat sakit
kepada dokter lain

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter yang tepat pasa kasus


tersebut adalah...
E. Tidak memberikan surat sakit
karena pasien sudah sembuh

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan mudah
lelah. Pasien juga mengeluhkan pusing, badan lemas, gusi sering berdarah dan sering
mengalami demam sejak beberapa bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak
pucat, RR 20 x/m, suhu 37,6o C, nadi 80 x/m, hepatosplenomegali (-). Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7,1 g/dl, leukosit 2.500/µl, trombosit 60.000/ µl. Apakah
tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?
A. Imunosupressan
B. Transfusi PRC
C. Transfusi Whole blood
D. Suplemen besi
E. Transplantasi sumsum tulang

© FDI2020
E. Transplantasi sumsum tulang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 10 tahun keluhan mudah lelah. Pasien juga
mengeluhkan pusing, badan lemas, gusi sering berdarah dan sering
demam.
• Pemeriksaan fisik : tampak pucat, RR 20 x/m, suhu 37,6o C, nadi 80
x/m, hepatosplenomegali (-). Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan, Hb 7,1 g/dl, leukosit 2.500/µl, trombosit 60.000/ µl →
pansitopenia
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Makrositer Hipokrom mikrositer Normokrom


MCV ↑ MCV ↓ normositer
MCH normal MCH ↓ MCV normal
MCHC normal MCHC ↓ MCH normal
MCHC normal

Anemia defisiensi Anemia defisiensi Fe Perdarahan akut


besi atau asam Talasemia minor Anemia aplastik
folat Penyakit kronis

© FDI2020
Anemia Aplastik
• Definisi : merupakan kegagalan hemopoiesis yang ditandai oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pansitopenia, kelainan herediter dan didapat (obat, radiasi, infeksi)


• Gejala klinis :
• Muncul akibat dari pansitopenia :
• Anemia : pucat, fatigue, dispnea, pusing dan jantung berdebar-
debar
• Trombositopenia : manifestasi perdarahan
• Neutropenia : rentan terhadap infeksi
• Pemeriksaan Fisik
• Pucat, manifestasi perdarahan, demam
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap : pansitopenia
• Gold standard : biopsi sumsum tulang
• Terapi
• Definitif : transplantasi sumsum tulang
• Konservatif : immunosupresif
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Imunosupressan → tidak tepat


B. Transfusi PRC → tidak tepat
C.Transfusi Whole blood → tidak tepat
D.Suplemen besi → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Transplantasi sumsum tulang

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan mudah
lelah. Pasien juga mengeluhkan pusing, badan lemas. Tidak ada keluhan demam atau
riwayat perdarahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu
36,5oC, konjungtiva tampak anemis (+), ikterik (-), tidak ada organomegali, atrofi papil lidah
(+). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 7,5 g%, leukosit 4600, trombosit 300.000,
hapusan darah tepi tampak seperti gambar di bawah. Apakah diagnosis yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Anemia defisiensi vitamin B12
B. Anemia hemolitik
C. Thalassemia
D. Anemia defisiensi Fe
E. Hemofilia

© FDI2020
D. Anemia defisiensi Fe
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki 10 tahun, keluhan mudah lelah, pusing, badan
lemas. Tidak ada keluhan demam atau riwayat perdarahan.
• Pada pemeriksaan fisik : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu
36,5oC, konjungtiva tampak anemis (+), ikterik (-), tidak ada
organomegali, atrofi papil lidah (+)
• Pemeriksaan laboratorium : Hb 7,5 g%, leukosit 4600, trombosit
300.000
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia (+)
Hemolitik Hepatosplenomegali (+)
Ikterik(+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Thalasemia mayot
• Anemia hemolitik
autoimun
• Inkompatibilitas
ANEMIA golongan darah

Anemia (+)
Non- Hepatosplenomegali (-)
Hemolitik Ikterik(-)

• Anemia defisiensi besi


• Anemia def. B12
• Anemia penyakit kronis © FDI2020
Anemia (+)
Anemia Hepatosplenomegali (-)
Non-Hemolitik Ikterik(-)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Makrositer Hipokrom mikrositer Normokrom


MCV ↑ MCV ↓ normositer
MCH normal MCH ↓ MCV normal
MCHC normal MCHC ↓ MCH normal
MCHC normal

Anemia defisiensi Anemia defisiensi Fe Perdarahan akut


besi atau asam Talasemia minor
folat Penyakit kronis

© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi (4A)
• Etiologi : intake zat besi ↓,infeksi parasit (Ancylostoma &
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Schistosoma)
• Gejala :
• Pucat TANPA manifestasi perdarahan
• 5 L (Lemah, letih, lesu,lelah, dan lalai)
• Pica
• Pemeriksaan Fisik
• Anemis, koilonikia (spoon nails), atrofi papil lidah (glositis),
stomatitis anularis, takikardi, gagal jantung
• Pemeriksaan Penunjang
• DL : Hb ↓, MCV MCH MCHC ↓
• Hapusan darah tepi : hipokromik mikrositer, anisositosis, sel
pensil/cigar cell
• Gold Standard : Serum ion ↓, ferritin ↓, TIBC ↑
© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi (4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Suplementasi dengan preparat Fe dosis 4-6
mg/kgBB/hari
• Pemberian preparat Fe minimal selama 3 bulan
• Transfusi PRC hanya diberikan pada anemia berat
dengan kadar Hb <4 g/dL

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Anemia defisiensi vitamin B12 → gambaran


megaloblastik, makrositer
B. Anemia hemolitik → tidak tepat
C.Thalassemia → tidak tepat
E. Hemofilia → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Anemia defisiensi Fe

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi baru lahir berusia 12 jam di ruang perinatologi dengan keluhan kuning. Bayi lahir normal
pervaginam, cukup bulan, AS 7-9, tidak demam dan tidak ada keluhan lainnya.
Pemeriksaan fisik tampak ikterik kramer IV, bayi tampak lethargi, hepatosplenomegali (+).
Diketahui ibu memiliki golongan darah O Rhesus (-), ayah B Rhesus (+) dan bayi B Rhesus(+),
tanda vital RR 40x/m, suhu 37oC, nadi 120x/m. Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?
A. Inkompatibilitas ABO
B. Inkompatibilitas rhesus
C. Atresia bilier
D. Breastmilk jaundice
E. Breastfeed jaundice

© FDI2020
B. Inkompatibilitas rhesus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi baru lahir berusia 12 jam di ruang , keluhan kuning. Bayi
lahir normal pervaginam
• Gerak bayi tampak aktif dan masih mau menyusui.
• Diketahui ibu memiliki golongan darah O Rhesus (-), ayah B
Rhesus (+) dan bayi B Rhesus(+).
• Pemeriksaan fisik : bayi aktif, sklera ikterik pada wajah hingga
dada, tanda vital dalam batas normal
Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
Hemolytic Disease of The Newborn
• Terjadi selama masa kehamilan ( antibodi ibu menyerang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

antigen janin)
• Gejala :
• Muncul pada bayi baru lahir 0-24 jam pertama, tampak
kuning
• Pemeriksaan Penunjang
• DL, golongan darah ibu dan bayi, bilirubin, coomb test
• HDN - Rhesus
• Ibu Rh (-) bertemu dengan Fetus/Ayah Rh (+)
• HDN - ABO
• Ibu O → fetus/ayah A,B, AB
• Ibu A → fetus/ayah B, AB
• Ibu B → fetus/ayah A, AB
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Inkompatibilitas ABO → perbedaan golongan darah


antara ibu dan bayi
C.Atresia bilier → tidak tepat
D.Breastmilk jaundice → tidak tepat
E.Breastfeed jaundice → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Inkompatibilitas rhesus

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan kaki kanan tiba-tiba
lemah sejak 1 hari ini. Tidak ada riwayat demam atau keluhan lainnya. Sebelum kakinya
lemah pasien sempat diare dua minggu yang lalu namun kini sudah sembuh. Menurut
ibunya riwayat imunisasi pasien tidak lengkap karena tinggal berpindah-pindah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hipotonus pada ekstremitas bawah dekstra. Apa diagnosis
yang pada kasus ini?
A. GBS
B. Miastenia Gravis
C. Bell’s palsy
D. DMD
E. Poliomyelitis

© FDI2020
E. Poliomyelitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 4 tahun keluhan kaki kanan tiba-tiba lemah
sejak 1 hari ini. Sebelum kakinya lemah pasien sempat
diare dua minggu yang lalu namun kini sudah sembuh.
• Riwayat imunisasi pasien tidak lengkap.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan hipotonus pada
ekstremitas bawah dekstra.
Diagnosis yang tepat adalah...
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Poliomyelitis

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.GBS → kelumpuhan simetris


B. Miastenia Gravis → tidak tepat
C.Bell’s palsy → kelainan pada nervus VII predileksi di wajah
D.DMD → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Poliomyelitis

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 8 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya dengan diare sejak 3 hari yang lalu.
Dalam sehari BAB cair 5-7 kali tanpa lendir, darah dan tidak demam. Selain itu pasien
merasakan mual dan muntah. Pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, Nadi 120x/m, RR 30x/m,
Tax 37OC, mata tampak cekung, air mata minimal, turgor kembali lambat, anak tampak
rewel dan kehausan, selalu ingin minum. BB anak 24 kg. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien tersebut?
A. Diare akut tanpa dehidrasi
B. Diare akut dengan dehidrasi ringan/sedang
C. Diare akut dengan dehidrasi berat
D. Diare kronis tanpa dehidrasi
E. Diare kronis dengan dehidrasi ringan/sedang

© FDI2020
B. Diare akut dengan dehidrasi
ringan/sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 8 tahun dengan diare sejak 3 hari yang laluBAB cair
5-7 kali tanpa lendir, darah dan tidak demam.
• Pemeriksaan fisik : TD 100/70 mmHg, Nadi 120x/m, RR
30x/m, Tax 37OC, mata tampak cekung, air mata minimal,
turgor kembali lambat, anak tampak rewel dan kehausan,
selalu ingin minum. BB anak 24 kg.

Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
Derajat Dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
• BB : 24 kg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Oralit yang
diberikan :
75 x 24 = 1800 ml/3
jam

sediaan oralit 1
gelas = 200 cc→ 9
gelas oralit/3 jam

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Diare akut tanpa dehidrasi → turgor kembali cepat


C.Diare akut dengan dehidrasi berat → bisa sampai
penurunan kesadaran
D.Diare kronis tanpa dehidrasi → seharusnya diare
akut
E.Diare kronis dengan dehidrasi ringan/sedang →
seharusnya diare akut

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Diare akut dengan dehidrasi


ringan/sedang

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 12 tahun datang ke poli anak diantar ibunya dengan keluhan
diare sejak 4 hari. Menurut ibunya diare disertai darah dan juga demam namun tidak tinggi.
Sebelumnya pasien berenang di Danau Lindu Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital TD 110/70 mmHg, nadi 88x/m, suhu 37,7oC. Pada pemeriksaan feses didapatkan
bentukan telur parasit dengan duri di bagian tepi. Apakah etiologi yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Schistosoma japonicum
B. Schistosoma mansoni
C. Schistosoma hematobium
D. Fasciola hepatica
E. Ascaris lumbricoides

© FDI2020
A. Schistosoma japonicum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 12 tahun keluhan diare sejak 4 hari. Menurut
ibunya diare disertai darah dan juga demam namun tidak
tinggi. Sebelumnya berenang di Danau Lindu
• Pemeriksaan fisik : tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 88x/m,
suhu 37,7oC.
• Pemeriksaan feses : bentukan telur parasit dengan duri di
bagian tepi.
Etiologi yang tepat pada kasus ini adalah...

© FDI2020
• Port d’entry :
kulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bentuk
Infektif :
cercaria

© FDI2020
Schistosmoiasis
• Etiologi : Schistosoma japonicum,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Schistosoma mansoni, Schistosoma


hematobium
• Diagnosis:
• Schistosoma japonicum : telur bulat
• Schistosoma mansoni : telur lonjong
dengan duri di tepi
• Schistosoma hematobium : telur
lonjong dengan duri di tengah
• Tatalaksana :
• Praziquantel 40-60 mg/kgBB dalam 2-3
dosis terbagi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Schistosoma mansoni → duri di tepi telur


C.Schistosoma hematobium → duri di tengah
D.Fasciola hepatica → telur lonjang dengan
operculum
E.Ascaris lumbricoides → telur albuminoid

© FDI2020
Jadi, etiologi yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Schistosoma japonicum

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 4 tahun datang ke IGD diantar ibunya dengan keluhan kejang, kejang
pada tangan dan kaki. Riwayat panas, batuk dan pilek sebelum demam. Di rumah pasien
sudah diberikan diazepam rektal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39oC, RR 24x/m,
nadi 110x/m, BB 20 kg, kemudian pasien kejang lagi dan diberikan diazepam rektal di IGD.
Apa terapi yang diberikan apabila pasien kejang kembali?
A. Diazepam rektal 5 mg
B. Diazepam rektal 10 mg
C. Diazepam oral 0,3-0,5 mg/kgBB
D. Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB
E. Fenobarbital IV 10-20 mg/kgBB

© FDI2020
D. Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 4 tahun keluhan kejang, kejang pada
tangan dan kaki. Riwayat panas, batuk dan pilek sebelum
demam. Di rumah pasien diberikan diazepam rektal.
• Pemeriksaan fisik : suhu 39oC, RR 24x/m, nadi 110x/m, BB 20
kg, kemudian pasien kejang lagi dan diberikan diazepam
rektal di IGD.
Terapi yang diberikan bila pasien kejang kembali adalah...

© FDI2020
BB < 12 mg :
diazepam 5 mg
BB ≥ 12 mg :
diazepam 10
mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Diazepam rektal 5 mg → pasien sudah diberikan


diazepam rektal 2 kali
B. Diazepam rektal 10 mg → pasien sudah diberikan
diazepam rektal 2 kali
C.Diazepam oral 0,3-0,5 mg/kgBB → tidak tepat
E. Fenobarbital IV 10-20 mg/kgBB → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, terapi yang diberikan bila pasien kejang
kembali adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh ibunya ke RS dengan keluhan demam sejak 2
hari yang lalu. Riwayat nyeri perut bagian bawah 2 minggu yang lalu. Saat ini pasien juga
mengeluh nyeri pada kedua pinggang. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,8oC,RR 18x/m,
nadi 88x/m, nyeri ketok costovertebra (+), lain-lain dalam batas normal. Lab urinalisis
dijumpai leukosit 20/lpb, nitrit (+). Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?
A. Sistitis
B. Glomerulonefritis akut
C. Sindroma nefrotik
D. Sindroma nefritik
E. Pyelonefritis akut

© FDI2020
E. Pyelonefritis akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki 9 tahun, demam 2 hari dan nyeri pada kedua
pinggang
• Riwayat nyeri perut bagian bawah 2 minggu yang lalu
• Pemeriksaan fisik : nyeri ketok costovertebra (+)
• Urinalisis : Leukosit 20/lpb, nitrit (+)

Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
Infeksi Saluran Kemih (4A)
• Etiologi : Escherichia coli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala : Tidak khas (asimptomatis s/d gejala sepsis berat)


• Neonatus s/d 2 bln : demam, apatis, muntah, mencret,
anoreksia, sianosis ( bila sepsis)
• Bayi : demam, anoreksia, BB sukar naik
• Anak :
• Pyelonefritis (ISK bagian atas) : demam, nyeri pinggang
• Sistitis (ISK bagian bawah) : gejala obstruksi (disuri, frekuensi, tidak
lampias), mengompol, BAK bau menyengat
• Pemeriksaan Fisik
• Demam
• Nyeri ketok costovertebrae (+) → pyelonefritis, nyeri tekan
simfisis (+) → sistitis, pada laki-laki : fimosis, hipospadia,
epispadia © FDI2020
Infeksi Saluran Kemih (4A)
• Pemeriksaan Penunjang :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Darah lengkap : leukositosis


• Urinalisis : ditemukan proteinuria, leukosituria (>5/lpb),
hematuria (>5/lpb)
• Diagnosis pasti : kultur urin

© FDI2020
Algoritma
Tatalaksana ISK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antibiotik IV :
• Neonatus : ampicilin, gentamisin
• Anak : Ceftriaxone
• Antibiotik PO :
• Cotrimoxazole
• Amoxicillin
• Ampicilin

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI,


2011

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sistitis → nyeri tekan suprapubik (+)


B. Glomerulonefritis akut → HT (+), hematuria (+),
proteinuria (+)
C.Sindroma nefrotik → edema anasarka,
hiperlipidemia (+), proteinuria (+)
D.Sindroma nefritik → HT (+), hematuria (+), proteinuria
(+)

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Pyelonefritis akut

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan berusia 7 hari dibawa ke IGD RS dengan keluhan rewel dan muntah. Selain
itu pasien malas minum dan perut kembung. Riwayat persalinan di bidan, lahir normal
pervaginam, BBL 2800 gram, dengan riwayat ibu mengalami pecah ketuban > 24 jam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bayi tampak lemah, BB 2700 gram, RR 28x/m, suhu 38oC, nadi
120x/m, pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 16.000, Hb 13, trombosit 400.000.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Enterokolitis nekrotikans
B. Inkompatibilitas ABO
C. Dehidrasi
D. Sepsis neonatorum awitan dini
E. Sepsis neonatorum awitan lambat

© FDI2020
E. Sepsis neonatorum awitan lambat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 7 hari keluhan rewel dan muntah. Riwayat
persalinan di bidan, lahir normal pervaginam, BBL 2800
gram, riwayat ibu mengalami pecah ketuban > 24 jam.
• Pemeriksaan fisik : bayi tampak lemah, BB 2700 gram, RR
28x/m, suhu 38oC, nadi 120x/m,
• Laboratorium didapatkan leukosit 16.000, Hb 13, trombosit
400.000.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...
© FDI2020
Sepsis Neonatorum
• Klasifikasi :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Early onset sepsis → 3 hari pertama, gejala pernafasan menonjol,


mendadak, riwayat ibu : infeksi intrauterin, asfiksia, persalinan kurang
higenis, Gram negatif >> (Klebsiella, Staphylococcus, E. coli)
• Late onset sepsis → setelah 3 hari, air ketuban bercampur mekoneum,
KPD > 24 jam, infeksi nosokomial, gram negatif >> (E.coli, klebsiela,
Pseudomonas aeruginosa)
• Pemeriksaan penunjang :
• Lab : leukositosis, C-reactive protein meningkat, bilirubin
meningkat
• Tatalaksana :
• Awal : Ampisilin 50 mg/kgBB 2x1 dan gentamisin 5 mg/kgBB
1x1

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Enterokolitis nekrotikans → tidak tepat


B. Inkompatibilitas ABO → perbedaan golongan darah
bayi dan ibu
C.Dehidrasi → tidak tepat
D.Sepsis neonatorum awitan dini → onset pada kasus
ini > 3 hari

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah. . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Sepsis neonatorum awitan lambat

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 6 tahun datang diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan anak
lemas sejak 2 hari ini. Pasien juga sangat kurus apabila dibandingkan dengan anak
seusianya. Menurut ibunya pasien tidak suka makan, minum susu, hanya minum air putih.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak masih bisa minum, nadi 88x/m, RR 20x/m, wajah
tampak seperti orang tua, otot atrofi, kulit keriput, iga gambang dan baggy pants. Apa
tatalaksana awal pada kasus tersebut?
A. 50 cc larutan D10% oral
B. 5 cc/kgBB larutan D10% bolus IV
C. Infus RLD5 % 15cc/kgBB 1 jam
D. Infus RL 20 cc/kgBB/jam
E. Suplemen besi

© FDI2020
A. 50 cc larutan D10% oral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 6 tahun keluhan anak lemas sejak 2 hari ini. Pasien juga
sangat kurus apabila dibandingkan dengan anak seusianya.
• Pasien tidak suka makan, minum susu, hanya minum air putih.
• Pemeriksaan fisik : nadi 88x/m, RR 20x/m, wajah tampak seperti
orang tua, otot atrofi, kulit keriput, iga gambang dan baggy
pants
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus tersebut addalah…..

© FDI2020
Kekurangan Energi Protein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Marasmus Kwashiorkor
Defisiensi Karbohidrat Defisiensi Protein
• Terlihat sangat kurus • Edema simetris pada punggu kaki atau seluruh
• Wajah seperti orang tua tubuh
• Kulit kering, dingin, kendor dan kriput • Ascites
• Atrofi otot • Hepatomegali
• Iga gambang • Crazy pavement dermatosis
• Subkutan lemak hilang • Rambut seperti rambut jagung dan mudah rontok

Marasmus Kwashiorkor : gejala marasmus + edema

© FDI2020
10 Langkah Tatalaksana Gizi Buruk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ingat urutannya :
S : Stabilisasi
Ta : Transisi
R : Rehabilitasi

• Tatalaksana Awal :
1. Atasi Hipoglikemi : 50 cc larutan D10% oral atau larutan gula 10% bila masih sadar, bila
tidak sadar larutan D10 5cc/kgBB bolus IV
2. Atasi Hipotermi
3. Atasi dehidrasi : rehidrasi peroral dengan resomal, parenteral pada dehidrasi berat dan
syok © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.5 cc/kgBB larutan D10% bolus IV → bila tidak sadar


C.Infus RLD5 % 15cc/kgBB 1 jam → maintenance
setelah pemberian bolus
D.Infus RL 20 cc/kgBB/jam → tidak tepat
E.Suplemen besi → pada fase rehabilitasi

© FDI2020
Jadi, tatalaksana awal yang tepat pada kasus
tersebut adalah …..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 50 cc larutan D10% oral

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 7 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan
mudah lelah sejak 2 minggu, disertai sering BAK dan sering terasa haus dan lapar. Menurut
ibunya dalam 1 bulan ini BB anak turun. Ayah pasien memiliki riwayat diabetes mellitus. Pada
pemeriksaan fisik dalam batas normal, pemeriksaan laboratorium GDS 320 GDP 200 HbA1c
7%. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?
A. Gaya hidup sehat
B. Metformin
C. Glibenclamide
D. Insulin
E. Edukasi

© FDI2020
D. Insulin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 7 tahun keluhan mudah lelah sejak 2
minggu, sering BAK dan sering terasa haus dan lapar.
Dalam 1 bulan ini BB anak turun.
• Ayah riwayat diabetes mellitus.
• Laboratorium GDS 320 GDP 200 HbA1c 7%.
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Diabetes Mellitus Tipe 1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Polidipsi, poliuri, polifagi
• Penurunan BB dalam waktu cepat dengan gejala lain tidak khas
• Mudah lelah
• Pemeriksaan penunjang :
• GDS ≥ 200 mg/dl, GDP ≥ 126 mg/dl, GD2PP ≥ 200 mg/dl
• HbA1C > 6,5%
• Kadar C peptide menurun
• Tatalaksana :
• Insulin
• Pengaturan makan, olahraga dan edukasi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Gaya hidup sehat → bukan tatalaksana yang tepat


B. Metformin → pada DM tipe 1 insulin dependen
C.Glibenclamide → pada DM tipe 1 insulin dependen
E.Edukasi → bukan tatalaksana yang tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Insulin

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan berusia 11 bulan datang ke poli diantar ibunya dengan keluhan belum bisa
tengkurap dan belum mengeluarkan suara selain menangis. Pasien memiliki riwayat kuning
dan sering BAB tidak lancar. Menurut ibunya pasien tampak lebih pendek dibanding anak
seusianya. Riwayat persalinan normal pervaginam di bidan, BBL 3000 gram, AS 7-9.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, makroglosi, kulit kering dan
perut buncit. Pemeriksaan menggunakan skor Qubec didapatkan skor 5. Apa tatalaksana
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Insulin
B. Metformin
C. Levothyroxine
D. PTU
E. Glibenclamide

© FDI2020
C. Levothyroxine
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 11 bulan keluhan belum bisa tengkurap dan
belum mengeluarkan suara selain menangis.
• Riwayat kuning dan sering BAB tidak lancar. Pasien
tampak lebih pendek dibanding anak seusianya.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal,
makroglosi, kulit kering dan perut buncit. Skor Qubec
didapatkan skor 5.
Tatalaksana yang tepat adalah...
© FDI2020
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Bayi lahir di daerah dengan prevalensi


kretinismee, ibu saat hamil mengkonsumsi obat anti tiroid
• Tanda dan Gejala :
• Gangguan makan, konstipasi,hipotoni, letargi,makroglosi, kulit
kering, hernia umbilikal
• Pemeriksaan penunjang :
• T3 dan T4 turun, TSH meningkat
• Tatalaksana :
• Levothyroxine

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Insulin → tatalaksana DM
B. Metformin → tatalaksana DM
D.PTU → tatalaksana hipertiroid
E.Glibenclamide → tatalaksana DM

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah
....
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Levothyroxine

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 6 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik anak dengan keluhan
bengkak pada kelopak mata dan kedua tungkai sejak 1 bulan. Selain itu dikeluhkan juga
kencing pasien yang berbuih dan keruh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, nadi
88x/m, RR 20x/m, suhu 36,5oC, pitting edema pada kedua ekstremitas bawah(+). Hasi
laboratorium didapatkan kolesterol 240 mg/dl, urinalisis didapatkan protein (+3), oval fat
bodies (+). Apakah tatalaksana awal yang tepat pada kasus tersebut?
A. Furosemid 2 mg/kgBB/hari
B. Deksametason 2 mg/kgBB/hari
C. Metilprednisolol 2 mg/kgBB/hari
D. Prednison 1 mg/kgBB/hari
E. Prednison 2 mg/kgBB/hari

© FDI2020
A. Furosemid 2 mg/kgBB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 6 tahun , keluhan bengkak pada kelopak
mata dan kedua tungkai sejak 1 bulan, kencing berbuih dan
keruh.
• Pemeriksaan fisik : TD 100/70, nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu
36,5oC, pitting edema pada kedua ekstremitas bawah(+).
• Laboratorium : kolesterol 240 mg/dl, urinalisis didapatkan
protein (+3), oval fat bodies (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: kumpulan gejala dari edema,


hipoalbuminemia, proteinuria masif,
hiperkolesterolemia, hipertensi, hematuria,
penurunan fungsi ginjal (Azotemia)
• Proteinuria masif (>+2)
• Pemeriksaan Fisik :
• Edema anarsaka • Hipoalbuminemia (>2,5
mg/dl)
• Ascites
• Edema
• Hipertensi
• Hiperlipidemia (>200
• Pemeriksaan Penunjang : mg/dl), oval fat bodies
• UL : proteinuria masif (≥2+), rasio albumin kreatinin
> 2, hematuria
• DL : hipoalbuminemia (<2,5 g/dL),
hiperkolesterolemia (>200 mg/dL), LED↑
© FDI2020
Sindroma nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penatalaksanaan :
• Prednison dosis awal 60
mg/m2/hari (2mg/kgBB/hari)
dalam 3 dosis selama 4 minggu
dilanjutkan 2/3 dosis awal
sebanyak single dose selang
sehari selama 4-8 minggu
• Suportif :
• Diuretik : furosemid 1-2
mg/kgBB/hari
• Antihipertensi
• Tirah baring
• Diet rendah garam (1-2 g/hari)
protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)
• Albumin 0,5 g/kgBB/hari © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Deksametason 2 mg/kgBB/hari → tidak tepat


C.Metilprednisolol 2 mg/kgBB/hari → tidak tepat
D.Prednison 1 mg/kgBB/hari → tidak tepat
E.Prednison 2 mg/kgBB/hari → bukan tatalaksana
awal

© FDI2020
Jadi, tatalaksana awal yang tepat pada kasus
tersebut adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Furosemid 2 mg/kgBB/hari

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki berusia 4 hari, dibawa ke dokter oleh orang tuanya karena badan kuning sejak
1 hari yang lalu. Riwayat persalinan normal di bidan, pasien diberikan ASI namun sempat
terhenti karena ASI keluar sedikit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gerak bayi masih aktif,
ikterus kramer II, golongan darah ibu dan bayi keduanya A Rh(+). Hasil laboratorium bilirubin
total 11,5 mg/dl, indirek 11 mg/dl. Apa tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?
A. Fototerapi
B. Transfusi tukar
C. Observasi
D. Stop ASI ganti susu formula
E. Tambahkan jumlah dan frekuensi ASI

© FDI2020
E. Tambahkan jumlah dan frekuensi
ASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 4 hari, badan kuning sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat persalinan normal di bidan, diberikan ASI namun
sempat terhenti karena ASI keluar sedikit.
• Pemeriksaan fisik : gerak bayi masih aktif, ikterus kramer II,
golongan darah ibu dan bayi keduanya A Rh(+).
• Laboratorium bilirubin total 11,5 mg/dl, indirek 11 mg/dl.
Tatalaksana yang tepat adalah...
© FDI2020
Breastfeed & Breastmilk Jaundice
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Breastfeed Jaundice • Breastmilk Jaundice


• Onset < 7 hari ( hari ke-2 • Onset muncul pada hari ke
atau ke-3) 4-7 dan bisa menetap
• Etiologi : kekurangan ASI, sampai lebih dari 1 bulan
tidak mau minum atau • Etiologi : ASI pada ibu
produksi menurun tertentu (kelainan enzim
• Tatalaksana : tambahkan pada asi) akan timbul
asi dan observasi pada setiap bayi yang
diberi ASI
• Tatalaksana : hentikan asi
sementara, ganti susu
formola apabila membaik
lanjutkan ASI
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Fototerapi → tidak tepat


B. Transfusi tukar → tidak tepat
C.Observasi → tidak tepat
D.Stop ASI ganti susu formula → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Tambahkan jumlah dan frekuensi


ASI

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 12 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan tidak sadar dan kedua kaki terasa
dingin, sebelumnya pasien mengalami demam 3 hari yang lalu, nyeri kepala dan nyeri perut.
Pasien juga mengeluhkan gusi berdarah dan mimisan dua hari yang lalu. Pemeriksaan fisik
tensi tidak terukur, Nadi tidak teraba, RR 30x/m, Tax 38OC. Pada pemeriksaan lab diperoleh
Hb 14, Hct 51%, Leukosit 2.000 sel/mm3 , Trombosit 50.000 sel/mm3, akral dingin. Apakah
diagnosis pada pasien tersebut?
A. Dengue fever
B. Dengue hemorrhagic fever grade I
C. Dengue hemorrhagic fever grade II
D. Dengue hemorrhagic fever grade III
E. Dengue hemorrhagic fever grade IV

© FDI2020
E. Dengue hemorrhagic fever grade IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 12 tahun keluhan lemas dan kedua kaki terasa dingin,
sebelumnya pasien mengalami demam 3 hari yang lalu, nyeri
kepala dan nyeri perut, gusi berdarah dan mimisan dua hari
yang lalu.
• Pemeriksaan fisik tensi tidak terukur, Nadi tidak teraba, RR
30x/m, Tax 38OC.
• Lab : Hb 14, Hct 51%, Leukosit 2.000 sel/mm3 , Trombosit 70.000
sel/mm3, akral dingin.
Diagnosis pada tersebut adalah...

© FDI2020
Infeksi Virus Dengue (4A)
• Etiologi : virus Flavivirus serotipe DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 →
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

vektor : nyamuk Aedes aegypti


• Diagnosis:
• Demam : mendadak tinggi (39-40o C), kontinu selama 2-7 hari
• Tanda perdarahan : uji torniquet (+), ptekiae, purpura,
ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi, dan
hematemesis/melena
• Hepatomegali
• Tanda-tanda syok : lemas, pucat, akral dingin, takikardi, CRT >
2 detik, selisih TD <20mmHg
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap
• Hari 1-3 : NS-1
• Hari 5> : IgM Anti Dengue
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi
Derajat Infeksi
Dengue

© FDI2020
Tatalaksana :
Demam Dengue :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

rehidrasi oral, anti piretik, cairan intravena bila : muntah,


tidak mau minum, demam tinggi,dehidrasi, peningkatan
Hct berkala

DHF grade I dan II :


Cairan kristaloid (IV), (10-7-5-3) ml/kgBB 1 jam
DHF grade III dan IV :
O2 2-4 lpm
Kristaloid (IV) 20ml/kgBB 30 menit

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dengue fever → tidak ada tanda kebocoran


plasma
B. Dengue hemorrhagic fever grade I → ada tanda
kebocoran plasma, tes RL (+)
C.Dengue hemorrhagic fever grade II → ada tanda
kebocoran plasma dan perdarahan spontan
D.Dengue hemorrhagic fever grade III → ada tanda
kebocoran plasma dan tanda kegagalan sirkulasi

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Dengue hemorrhagic fever grade


IV

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 5 tahun datang ke IGD RS diantar ibunya dengan
keluhan sesak nafas sejak 3 jam sebelum MRS. Pada saat di IGD anak tampak rewel,
berbicara kata-kata saja dan duduk bertopang. Pada pemeriksaan fisik tanda vital TDD
110/70, nadi 110x/m, RR 40x/m, suhu 37oC, wheezing ekspirasi di kedua lapang paru. Apakah
diagnosis pada kasus tersebut?
A. Asma serangan ringan
B. Asma serangan sedang
C. Asma serangan berat
D. Asma intermiten
E. Asma persisten

© FDI2020
C. Asma serangan berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 5 tahun keluhan sesak nafas
sejak 3 jam sebelum MRS.
• Anak tampak rewel, berbicara kata-kata saja dan duduk
bertopang dagu
• Pada pemeriksaan fisik tanda vital TDD 110/70, nadi
110x/m, RR 40x/m, suhu 37oC, wheezing ekspirasi di kedua
lapang paru.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah...
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Asma serangan ringan → tidak tepat


B. Asma serangan sedang → tidak tepat
D.Asma intermiten → tidak tepat
E.Asma persisten → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Asma serangan berat

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 6 bulan datang dibawa ibunya periksa ke dokter dengan
keluhan sering sesak. Pasien tidak memiliki riwayat sering biru dan tidak ada riwayat batuk,
BBL 3000 gram di bidan. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, sianosis (-),
pada auskultasi jantung didapatkan bising pada intercostae III parasternal line sinistra.
Dimanakah letak defek pada kasus tersebut?
A. Septum atrial
B. Septum ventrikel
C. Ventrikel kanan
D. Ventrikel kiri
E. Katup mitral

© FDI2020
B. Septum ventrikel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 6 bulan keluhan sering sesak. Pasien tidak memiliki
riwayat sering biru dan tidak ada riwayat batuk, BBL 3000
gram di bidan.
• Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, sianosis
(-), pada auskultasi jantung didapatkan bising pada
intercostae III parasternal line sinistra.
Letak defek pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Ventricular Septal Defect (VSD)
• Gejala :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan pertumbuhan
• Pemeriksaan Fisik
• Murmur sistolik pada ICS 3-4
parasternal line sinistra,
meluas sepanjang tepi kiri
sternum

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Septum atrial →pada kasus ASD


C.Ventrikel kanan → tidak tepat
D.Ventrikel kiri →tidak tepat
E.Katup mitral → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, letak defek pada kasus tersebut adalah . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Septum ventrikel

© FDI2020
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan suai 35 tahun ditemukan tewas di dalam kamarnya. Pada saat
ditemukan, mulut perempuan tersebut penuh dengan busa. Pada pemeriksaan tempat
kejadian perkara, ditemukan obat-obatan dan cairan pembunuh serangga disekitar
tempat korban ditemukan. Apakah pemeriksaan baku emas untuk menentukan sebab
kematian pasien tersebut?
A. Pemeriksaan dalam
B. Pemeriksaan urin
C. Pemeriksaan darah
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan elektrolit

© FDI2020
A. Pemeriksaan dalam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• perempuan suai 35 tahun ditemukan tewas di dalam
kamarnya.
• Pada saat ditemukan, mulut perempuan tersebut penuh
dengan busa.
• Pada pemeriksaan tempat kejadian perkara, ditemukan obat-
obatan dan cairan pembunuh serangga disekitar tempat
korban ditemukan

Apakah pemeriksaan baku emas untuk menentukan sebab


kematian pasien tersebut?

© FDI2020
Hanging
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sebab kematian merupakan perlukaan atau penyakit


yang menimbulkan kekacauan fisik, sehingga
menghasilkan kematian
• Beberapa penyebab, dapat memiliki mekanisme yang
sama, begitupun sebaliknya, satu penyebab bisa
menghasilkan berbagai mekanisme kematian
• Pemeriksaan baku emas untuk mengetahui sebab
kematian yang pasti adalah pemeriksaan dalam atau
autopsi forensik.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Pemeriksaan urin
C. Pemeriksaan darah
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan elektrolit

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan baku emas untuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menentukan sebab kematian pasien


tersebut adalah...

A. Pemeriksaan dalam

© FDI2020
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke rumah sakit bersama saudaranya.


Perempuan tersebut mengaku telah mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh
rekannya berupa pemukulan. Diketahui bahwa saudaranya yang mendampinginya
adalah petugas polisi. Saudaranya yang juga polisi tersebut, meminta kepada dokter
untuk membuat keterangan berupa visum untuk keperluan penyelidikan di kantor polisi.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Membuatkan visum et repertum karena yang meminta adalah petugas kepolisian
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 133 ayat 3 KUHAP
B. Memeriksa pasien terlebih dahulu dengan seksama kemudian membuatkannya visum
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 123 ayat 3 KUHAP
C. Meminta surat permintaan visum et repertum kepada petugas polisi tersebut
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 113 ayat 2 KUHAP
D. Menganjurkan perempuan tersebut untuk memeriksan dirinya ke puskesmas terlebih
dahulu sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 103 ayat 1 KUHAP
E. Menanyakan surat permintaan visum et repertum kepada polisi tersebut sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 133 ayat 2 KUHAP

© FDI2020
E. Menanyakan surat permintaan visum et repertum
kepada polisi tersebut sebagaimana diatur dalam
pasal Pasal 133 ayat 2 KUHAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan tersebut mengaku telah mendapat perlakuan
tidak menyenangkan oleh rekannya berupa pemukulan.
• Saudaranya yang juga polisi tersebut, meminta kepada
dokter untuk membuat keterangan berupa visum untuk
keperluan penyelidikan di kantor polisi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Visum et Repertum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• VeR : keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang
berwenang, mengenai hasil pemeriksaan medik, berdasarkan
keilmuannya dan dibawah sumpah, untuk kepentingan peradilan
• Pasal 133 KUHAP:
1.Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka, keracunan, ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.
2.Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat
• Permintaan bantuan kepada dokter sebagai ahli hanya dapat diajukan
secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas jenis pemeriksaan yang
dikehendaki

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Membuatkan visum et repertum karena yang


meminta adalah petugas kepolisian sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 133 ayat 3 KUHAP
B. Memeriksa pasien terlebih dahulu dengan
seksama kemudian membuatkannya visum
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 123 ayat 3
KUHAP
C. Meminta surat permintaan visum et repertum
kepada petugas polisi tersebut sebagaimana
diatur dalam pasal Pasal 113 ayat 2 KUHAP
D. Menganjurkan perempuan tersebut untuk
memeriksan dirinya ke puskesmas terlebih dahulu
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 103 ayat 1
KUHAP

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus


tersebut adalah...
E. Menanyakan surat permintaan visum et
repertum kepada polisi tersebut
sebagaimana diatur dalam pasal Pasal
133 ayat 2 KUHAP

© FDI2020
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 38 tahun melapor ke kantor polisi bahwa ia telah dianiaya,
dipukul dengan benda tumpul oleh suaminya dua hari yang lalu. Polisi kemudian meminta
dokter untuk memeriksanya dan meminta laporan hasil pemeriksaan tersebut. Apakah
bentuk laporan yang dokter sampaikan?
A. Hasil wawancara keseluruhan secara kronologis
B. Hasil pemeriksaan fisik pasien pada saat itu
C. Hasil setelah dilakukan perawatan pada pasien
D. Hasil saat dua hari yang lalu berdasarkan bukti dari korban
E. Wawancara dan hasil akhir dari pengakuan korban

© FDI2020
B. Hasil pemeriksaan fisik pasien
pada saat itu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• telah dianiaya, dipukul dengan benda tumpul oleh
suaminya dua hari yang lalu

Apakah bentuk laporan yang dokter sampaikan?

© FDI2020
Visum et Repertum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Syarat Pembuatan VeR


1. Ada permintaan tertulis dari penyidik polri melalui surat resmi yang
bersifat definitif. Dalam pasal 7 (1) butir h dan pasal 11 KUHAP: yang
berwenang meminta keterangan ahli adalah penyidik dan penyidik
pembantu. Dalam PP no 27 tahun 1983 diatur; “Penyidik polri
berpangkat serendah-rendahnya Pembantu Letnan Dua, kepangkatan
penyidik pembantu adalah bintara serendah-rendahnya Sersan Dua.
2. Surat permintaan VeR tersebut harus diantar oleh petugas kepolisian
dan hasilnya diserahkan langsung kepada penyidik.
3. Ada persetujuan tertulis dari pihak keluarga/ahli awris korban.
4. Permintaan VeR hanya dilakukan terhadap peristiwa pidana yang baru
terjadi, dan tidak dibenarkan permintaan atas peristiwa yang lampau.
5. Isi VeR tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran yang telah teruji
kebenarannya.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hasil wawancara keseluruhan secara kronologis


C. Hasil setelah dilakukan perawatan pada pasien
D. Hasil saat dua hari yang lalu berdasarkan bukti dari
korban
E. Wawancara dan hasil akhir dari pengakuan
korban

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi kesimpulan yang akan ditulis dari kasus


tersebut adalah...

B. Hasil pemeriksaan fisik


pasien pada saat itu

© FDI2020
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 36 tahun ditemukan tewas di dalam kamar hotel. Korban
ditemukan pertama kali oleh teman sekamar korban. Pada saat ditemukan, korban dalam
keadaan memegang pengering rambut elektrik di dalam kamar mandi dan tampak luka
pada tangan korban tersebut. Apakah mekanisme kematian pada korban tersebut?
A. Fibrilasi Ventrikel
B. Atrium Fibrilasi
C. Asfiksia
D. Paralisis otot pernafasan
E. Hipoksia otak

© FDI2020
A. Fibrilasi Ventrikel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan tewas di dalam kamar hotel.
• Pada saat ditemukan, korban dalam keadaan
memegang pengering rambut elektrik di dalam kamar
mandi dan tampak luka pada tangan korban tersebut.

Apakah mekanisme kematian pada korban tersebut?

© FDI2020
Trauma Listrik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tenaga listrik buatan meliputi arus listrik searah (DC) seperti telepon (30-50 volt) dan
tram listrik (600-1000 volt) dan arus listrik bolak-balik (AC) seperti listrik rumah, pabrik,
dan lainnya.

• Pada pemeriksaan luar akan didapatkan gambaran khas yang disebut electric mark,
yaitu luka hangus terbakar warna kehitaman berbentuk sesuai benda bermuatan
listriknya, disekelilingi daerah menimbul, halo (daerah pucat) dan daerah hiperemis.

• Electric mark juga merupakan “port d’entree” listrik ke badan mekanisme kematian
pada luka listrik adalah syok listrik, yang akan mengakibatkan fibrilasi ventrikel
irreversibel.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Atrium Fibrilasi
C. Asfiksia
D. Paralisis otot pernafasan
E. Hipoksia otak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme kematian pada korban


tersebut adalah...

A. Fibrilasi Ventrikel

© FDI2020
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun ditemukan dalam keadaan tewas di dalam kamar
kosnya. Korban ditemukan dengan sejumlah luka pada tubuhnya. Korban kemudian
dievakuasi dan diantar polisi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada
pemeriksaan, ditemukan luka tusuk benda tajam dengan lebar 5 cm dan kedalaman 10
cm. Berapakah ukuran senjata yang digunakan pada luka tusuk tersebut?
A. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm
B. Lebar 5 cm, Panjang 15 cm
C. Lebar 7 cm, Panjang 13 cm
D. Lebar 5 cm, Panjang 8 cm
E. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm

© FDI2020
B. Lebar 5 cm, Panjang 15 cm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada pemeriksaan, ditemukan luka tusuk dengan lebar 5
cm dan kedalaman 10 cm

Berapakah ukuran senjata yang digunakan pada luka


tusuk tersebut?

© FDI2020
Luka Tusuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Luka tusuk: kekerasan tajam yang mengenai kulit dengan


arah kekerasan tegak terhadap permukaan kulit.
• Lebar luka menggambarkan ukuran maksial lebar senjata
yang digunakan
• Dalam luka menggambarkan ukuran minimal dari
panjang senjata, karena elastisitas kulit, dalamnya luka
tidak menggambarkan panjangnya senjata
• Lebar senjata = 5 cm
• Panjang senjata = Minimal 10 cm

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Lebar 7 cm, Panjang 10 cm


C. Lebar 7 cm, Panjang 13 cm
D.Lebar 5 cm, Panjang 8 cm
E. Lebar 7 cm, Panjang 10 cm

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, ukuran senjata yang digunakan pada


luka tusuk tersebut adalah...

D. Lebar 5 cm, Panjang 18 cm

© FDI2020
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan tanpa identitas menjadi korban tabrak lari dan ditemukan meninggal
di tempat kejadian. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi. Setelah
menunggu keluarga 2 x 24 jam tidak ada yang datang, maka dilakukan upaya identifikasi
forensik. Apakah cara yang paling akurat untuk mengidentifikasi identitas korban?
A. Golongan darah
B. DNA
C. Gigi-geligi
D. Radiologi
E. Sidik jari

© FDI2020
E. Sidik jari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan tanpa identitas
• meninggal di tempat kejadian

Apakah cara yang paling akurat untuk mengidentifikasi


identitas korban?

© FDI2020
Identifikasi Forensik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Identifikasi primer: identifikasi yang dapat berdiri sendiri tanpa


perlu dibantu oleh kriteria identifikasi lain. Teknik identifikasi
primer yaitu :
• Pemeriksaan DNA
• Pemeriksaan sidik jari
• Pemeriksaan gigi
• Pemeriksaan Sidik Jari
• Membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari ante-mortem.
• Pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling
tinggi akurasinya dalam penentuan identitas seseorang, oleh karena
tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama.
• Dibutuhkan penanganan yang baik terhadap jari tangan jenazah

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Golongan darah
B. DNA
C. Gigi-geligi
D. Radiologi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, cara yang paling akurat untuk


mengidentifikasi identitas korban adalah...

E. Sidik Jari

© FDI2020

Anda mungkin juga menyukai