Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KEANDALAN dan MANAJEMEN PERAWATAN

RICARDO YEHESKIEL D,

D091191022

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

JURUSAN PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2021
Kegagalan pada mesin Kapal

Beberapa Kasus kegagalan yang terjadi pada mesin kapal :


• Crank explosion / ledakan pada engkol
• Retakan pada poros engkol
• Kegagalan karena terjadi kelelahan
• Kegagalan akibat adanya retakan
• Korosi
• Piston Securing Arrangement
• Adanya retakan pada mahkota piston
• Konsentrasi tegangan
• Konsentrasi tegangan pada sandaran plat
• Terjadinya retakan pada poros sekrup
• Kebocoran
• Oil Gland Sleeve
• Terjadi kebanjiran di ruang mesin

A.Crank Case Explosion / ledakan pada pelindung engkol


Kasus ini pernah terjadi pada kapal, dimana kapal mengalami 2 kali ledakan pada
pelindung engkol ,Ledakan pertama terjadi dalam bentuk yang sederhana. Setelah mesin
didinginkan, semua berputar dan semua komponen telah diperiksa, dan semua komponen dalam
kondisi yang baik , Ketika mesin dihidupkan kembali dan kapal terus berlayar. Beberapa saat
kemudian, ada ledakan besar di dalam bak mesin diikuti dengan kebakaran serius.
Ledakan pada pelindung engkol sendiri bisa disebabkan karena rantai penggerak atau poros
bubungan dalam kondisi aus / kekeringan
B.Retakan Pada Poros Engkol
Kasus ini pernah terjadi pada kapal dengan mesin berdaya 6400 kW, penyebab dari retakan
tersebut bisa diakibatkan karena kerusakan pin engkol sebagai efek dari bantalan cangkang dinding
yang dipang selain itu , retakan tersebut terjadi bisa dikarenakan terjadinya bergesernya atau
misplaced bearing pada posisi awalnya atau rumahnya.
C.Kegagalan Akibat Retakan
Kasus ini pernah terjadi pada kapal dengan mesin daya 4500 kW, kegagalan yang terjadi
diakibatkan karena adanya retakan pada pin engkol/crank. Retakan itu sendiri bisa berupa
• retakan longitudinal, yang disebabkan karena panas yang berlebih
• retakan bercabang, yang diakibatkan oleh gaya torsi
D.Corrosion/korosi
Kerusakan akibat korosi biasanya sering terjadi pada mesin utama yang pendinginan
pistonnya menggunakan air tawar, korosi akibat air tawar mungkin terjadi jika air tawar sudah
terkontaminasi dengan belerang maupun oli sehingga jika terjadi kebocoran kemudian air tawar
memasuki pelindung engkol atau crank case, akan menyebabkan korosi.
E.Piston Securing Arrangement
Kasus ini pernah terjadi pada kapal dengan mesin utama 6 silinder dengan daya 7612 kW,
pada mesin tersebut dipasang pelat pengaman sehingga terjadi benturan berulang yang
menyebabkan salah satu baut berputar atau mengalami rotasi yang mengenai penghubung besi cor,
sehingga Ketika piston bergerak menimbulkan percikan lalu mengenai oli sehingga terjadinya
ledakan besar.
F.Retakan pada Knop Piston
Kasus ini pernah terjadi pada kapal dengan mesin utama berdaya 6341 kW, retakan pada
knop piston terjadi karena pengelsan yang buruk /tidak baik sehingga mahkota piston/knop piston
mengalami retakan yang menyebabkan pelumas masuk ke ruang bakar , dan menyebabkan
kebakaran. Pengelasan sendiri harus dilakukan dibawah pengawasan surveyor dan dilakukan oleh
welder bersertifikat.
G.Crosshead Stress Concentration/ konsentrasi tegangan
Kasus ini pernah terjadi pada kapal dengan mesin utama berdaya 6341 kW, tegangan yang
diakibatkan tidak adanya radius pada puncak lubang tempat lubang ulir, menyebabkan terjadinya
retakan.
H.Konsentrasi Tegangan pada Bantalan Plat
Kasus ini pernah terjadi pada kapal dengan mesin utama 12 silinder, konsentrasi tegangan
yang melebihi batas menyebabkan retaka.
I. Terjadinya Retakan pada Poros Sekrup
Retakan pada poros sekrup terjadi karena kesalahan pengiriman, pada saat pengiriman
kapal mengalami robek sehingga lapisan GRP rusak dan air laut masuk.
J.Kebocoran
Kebocoran merupakan kasus yang paling banyak ditemukan, sehingga Sebelum kapal
meninggalkan galangan kapal, dilakukan uji kebocoran seperti uji tekanan udara, untuk
memastikan apakah terjadi kebocoran.
K.Oil Gland Sleeve
Penempatan backing ring perunggu, distance piece, dan karet pengepakan tebal cukup
membantu untuk mencegah tambahan biaya untuk lengan kelenjar minyak pemesinan. Langkah
ini tampaknya akan berhasil dengan cara yang baik, tetapi kenyataannya sebaliknya karena
potongan jarak terlalu tebal, sehingga keran flensa keluar dari ceruk di dalam baling-baling Bos
Kondisi yang dijelaskan di atas mengakibatkan misalignment, di mana bagian dari cincin segel
karet kehilangan kompresinya.

L. Kelelahan pada Komponen Mesin


Kelelahan pada komponen mesin umumya terjadi pada

• Crankshaft
• Generator Straight Shafting
• Screw Shaft

1.Crankshaft
Kelelahan poros engkol umumnya terjadi karena sambungan retak pada crankpins dengan
crank web. Sehingga mengakibatkan retakan
2.Generator Straight Shafting
Kegagalan yang disebabkan oleh kelelahan lentur saat dilas sirip penguat menyebabkan
efek ekspansi tegangan, akibat dari kegagalan/kelelahan tersebut menimbulkan retakan.
3.Screw Shaft
Kegagalan pada screw shaft disebabkan oleh benturan benda asing atau karena kelelaha,
sehingga akibat dari kegagaln tersebut terjadi retakan yang menyebabkan robekan yang tidak biasa
pada tailshaft.
Marine Fuel Oil and Consumption

A.Densitas
Densitas/massa jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume, Densitas sendiri
diperlukan untuk perhitungan kuantitas dalam menentukan ukuran piringan gravitasi yang optimal
dari purifier
B.Viscosity
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan terhadap suatu cairan, atau menyatakan kekentalan dari suatu cairan. Viskositas sendiri
terbagi menjadi viskositas absolut dan kinematik, dimana viskositas absolut merupakan suatu
ukuran resistensi internal, sedangkan Viskositas kinematik adalah rasio antara viskositas absolut
dan densitas yang diukur pada suhu yang sama. Viskositas bahan bakar minyak laut biasanya
dinyatakan dalam viskositas kinematik yang diukur dalam stoke.
C.Jenis - jenis bahan bakar :
1.HSD (High Speed Diesel)

• Jenis bahan bakar ini digunakan pada mesin dengan putaran tinggi lebih dari 1000 rpm.
Bahan bakar pada kapal yang satu ini dihasilkan dari proses cracking distillate minyak
pelumas bekas.
• Proses pemisahan antaranya minyak pelumas bekas dan air ini disebut dengan tahap
dewatering. Tahap ini akan membuat bahan bakar memiliki water content dan sulphur
content yang rendah.
• Bahan baku dan proses pembuatan membuat bahan bakar ini memiliki berbagai
keunggulan. Salah satunya adalah cetane index dan cetane number tinggi yang membuat
kualitas pembakaran pada mesin lebih sempurna

2.MDF (Marine Diesel Fuel)

• Jika MFO adalah bahan bakar untuk mesin tinggi di atas 1000 rpm, minyak diesel atau
MDF merupakan bahan bakar yang digunakan pada mesin rendah di bawah 1000 rpm.
Pembuatan bahan bakar ini hampir sama dengan minyak solar dan juga memiliki cetane
number yang tinggi.

3.MFO (Marine Fuel Oil)

• Pada dasarnya, MFO merupakan pembakaran dengan reaksi cepat antara satu senyawa
tertentu dengan oksigen. Bahan bakar ini juga adalah hasil dari berbagai reaksi yang rumit.
Proses pembakaran pada bahan bakar disertai dengan pelepasan kalor dan cahaya.
• Reaksi ini memungkinkan terjadinya pirolisis, yakni pemecahan termal molekul menjadi
molekul kecil. Pemecahan ini terjadi tanpa oksigen. Jika oksigen ikut bereaksi maka akan
menimbulkan nyala.

Anda mungkin juga menyukai