Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG LAPORAN PENELITIAN BUDIDAYA IKAN KOI

Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkesempatan dalam memberikan
limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Budidaya Ikan cupang ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terlalu banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya harap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi makalah ini bisa lebih
baik lagi. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam dalam hal ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan Cupang ( Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia
Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan
karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan
penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan,
dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang
ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup
dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan
tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Ikan cupang meliputi 3
jenis yaitu cupang hias , cupang adu dan cupang liar. Cupang his merupakan
jenis cupang yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat mengembang. Walaupun
termasuk ikan yang sangat agresif dan cenderung mempertahankan daerah teroterialnya, tetapi
keindahannya cupang hias bisa dinikmati tanpa harus menyiksa dan membuatnya bertarung, seperti
yang harus dilakukan terhadap ikan cupang jenis adu.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui jenis ikan cupang

2. Mengetahui budidaya ikan cupang

3. Mengetahui klasifikasinya

4. Mengetahui morfologi dan anatomi ikan cupang

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk
memecahkan masalah cara perawatan ikan cupang . Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif,
sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik perawatan diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai.
BAB II

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Peternakan Ikan Cupang Bapak H. Heri Pratama, di Kp. Cibitung Ds.
Barusuda Kec. Cigedug - Garut

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2018

3. Subyek Penelitian Budidaya Ikan Cupang

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). adalah suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan mereka dalam merawat ikan cupang, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi praktek perawatan yang mungkin belum
memadai

C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung pada
peternakan ikan cupang Bapak H. Heri Pratama.

D. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh
dengan tujuan untuk mengetahui cara mengembangkan ikan cupang yang baik juga untuk
memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
penelitian.

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Ikan cupang

Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia
Tenggara,a antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan
karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan
penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan,
dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang
ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
BAB III

Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan
tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara
(aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

2.2 Jenis

Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi
terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini.

 Betta pugnax (Forest Betta)

 Betta taeniata (Banned Betta)

 Betta macrostoma (Bruney Beauty)

 Betta unimaculata (Golden Slender)

 Betta picta (Painted Betta)

 Betta anabantoides (Pearly Betta)

 Betta edithae (Betta Brederi)

 Betta foerschi (Purple Saphire Betta)

Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam
mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang
membangun sarangnya dengan busa (bublle nest)

 Betta akarensis (Sarawak Betta)

 Betta coccina (Clorat’s Betta)

 Betta bellica (Standard’s Betta)


 Betta tesyae (Peaceful Betta)

 Betta smaragdina (Emerald Betta)

 Betta imbelis (Slugger’s Betta)

 Betta splendens (Siamese Fighting Fish)

Jenis ikan cupang lain yang dikenal sebagai:

 Betta albimarginata

 Betta channoides

 Betta balunga

 Betta breviobesus

 Betta enisae

2.3 Cupang hias

Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

 Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris
menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika
Serikatoleh Peter Goettner pada tahun 1982.

 Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang
peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta barat, tepatnya didaerah slipi skitar tahun1968
( oleh karena itu slipi di sebut juga sebagai pusat ikan cupang hias,nya indonesia ) Ciri utamanya
adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.

 Double tail (ekor ganda)

 Plakat Halfmoon

 giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa
dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm.

2.4 Budidaya Ikan cupang

2.4.1 wadah yang baik menurut cara berternak ikan cupang

wadah cara berternak ikan cupang yang baik yaitu bak semen atau akuarium yang ukurannya tak
perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, masih wadah perkawinannya lebih kecil
dari wadah pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya : baskom, akuarium kecil atau ember bisa
dipakai buat memijahkan ikan.

2.4.2 Kualitas Air

kualitas air dengan sering menggantinya agar cupang tidak terserang penyakit.Untuk menjaga kualitas
air biasanya para penangkar ikan cupang menggunakan daun ketapang. Selain untuk menstabilkan pH air,
daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang terserang penyakit jamur .

2.4.3 Penyakit

1. Infeksi Jamur Kulit

Penyebab: Jamur, kondisi air yang kotor

Sifat Penyakit: Dapat menular

Gejala: Muncul bercak-bercak putih seperti kapas di badan ikan (seperti panuan), ikan jadi kurang aktif
bergerak, bisa juga jadi nggak nafsu makan, sirip menguncup, warna memucat.

Pengobatan:

– Isolasi/karantina ikan yang sakit


– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Methylene Blue (bisa merk Blitz Icht, Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi
pengobatan seperti di atas.

2. Fin Rot (Busuk Sirip)

Dari kiri ke kanan: Gigi ekor, Fin Rot tahap awal, Fin Rot tahap lanjut (supaya tidak tertukar antara Gigit
Ekor dengan Fin Rot)

Penyebab: Bakteri, kondisi air yang kotor

Sifat Penyakit: Dapat menular

Gejala: Muncul warna gelap atau kadang kemerahan seperti berdarah di pinggiran sirip, sirip yang
terserang lama kelamaan jadi habis seperti rontok/sobek, ikan masih tetap aktif bergerak, nafsu makan
tetap baik, sirip bisa menguncup, warna memucat. Bila sudah parah busuknya akan merembet sampai ke
badan ikan.

Pengobatan:

– Isolasi/karantina ikan yang sakit


– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra, dsb yang mana yang lebih mudah tersedia, dosisnya cukup 1
tetes per aquarium)
– Atau: Gunakan General Tonic (bisa merk Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi
pengobatan seperti di atas.

Note:

Sirip yang rusak bisa tumbuh kembali seperti semula, tapi nggak akan seindah dulunya (original).

3. White Spot atau Ick (Bintik putih)

Penyebab: Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih

Sifat Penyakit: Sangat menular

Gejala: Muncul bintik2 putih di badan ikan, ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa
menguncup, warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti
berusaha menggaruk bdnnya.

Bila sdh parah bintik putihnya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.

Pengobatan:

– Isolasi/karantina ikan yg sakit


– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Jemur ikan di bwh sinar Matahari pagi
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr
atas.

4. Velvet (Bintik emas/karatan)

Penyebab: Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih

Sifat Penyakit: Sangat menular

Gejala: Muncul bintik2 berwarna emas atau kdg seperti warna besi berkarat di badan ikan (dpt terlihat
dgn bantuan sinar senter), ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa menguncup, warna
memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti berusaha menggaruk
bdnnya.

Bila sdh parah bintik2nya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.

Pengobatan:

– Isolasi/karantina ikan yg sakit


– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan seperti dr
atas.

2.4.5 Pakan

1. Jentik Nyamuk

Jentik nyamuk dapat ditemukan dengan mudah diselokan yang saluran airnya terhambat maupun yang
kotor dan padat akan sampah-sampah maupun pada genangan air yang terdapat di sampah
bekas seperti kaleng dll,bahkan di dalam bak mandi juga bisa ada jentik nyamuk. Saya
merekomendasikan jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk
banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang. Jika para cupanger mengalami masalah dalam
mencari jentik nyamuk tenang saja, karena saya masih mempunyai recomendasi yang lain untuk para
cupanger.

2. Frozen Red Blood Worms ( Cacing Merah Beku )

Frozen Red Blood Worms ( Cacing merah Beku ) merupakan makanan lain yang dapat dicerna oleh ikan
cupang. Selain makanan ini mudah dicerna oleh cupang, makanan ini pula gampang didapat di toko –
toko ikan terdekat dan dengan harga yang berkisar Rp5.000 – Rp10.000

cara penyajiannya juga gampang, sebelum di berikan ke ikan cupang, kita ambil sesuai dengan takaran
saji yang akan kita berikan ke cupang, setelah itu kita celupkan ke air yang sudah kita isi di gelas plastik
dengan tujuan untuk mencairkan bongkahan es kecil yang menempel di cacing merah tersebut dan untuk
menghilangkan rasa dingin pada cacing agar gampang dikonsumsi oleh ikan cupang dan hal ini juga
meminimalkan kita untuk menjaga agar air tetap bersih dan tidak kotor dengan cepat. setelah
diperkirakan tidak dingin lagi, maka cacing tersebut siap diberikan kepada cupang kita.

3. Red Water Worms ( Cacing sutra )

ikan cupang dan membentuk ikan cupang kedalam bentuk yang sempurna. type makanan yang satu ini
adalah type makanan alami selain jentik nyamuk. cacing sutra ini memiliki kelemahan yaitu membuat air
ikan menjadi lebih cepat kotor dari biasanya usahakan sebelum memberikan makanan ini ke ikan cupang
kita, alangkah baiknya dibilas terlebih dahulu agar ikan cupang bisa terhindar dari serangan penyakit
seperti penyakit perut pada ikan cupang.

4. Steam Egg ( Telur kukus )

Makanan ini pada dasarnya hanya ditujukan kepada anak ikan cupang saja tapi ini juga merupakan
makanan yang bisa diberikan kepada cupang yang sudah dewasa.

Yolk ( Kuning Telur )

Masih tetap pada makanan yang ditujukan pada anakan ikan cupang. Kuning telur diberikan ke anak
cupang yang sudah berumur kurang lebih 4 hari setelah penetasan sebagai makanan pengganti bila sulit
mendapatkan kutu air.

Water Flea ( Kutu Air )


Kutu air merupakan makanan yang paling baik diberikan kepada anakan cupang yang sudah menetas
setelah kurang lebih 4 hari. selain itu ikan cupang yang sudah dewasa juga menyukai kutu air jadi baik
juga diberikan kepada ikan cupang yang sudah dewasa. Kutu air memiliki sangat
banyak protein yang dibutuhkan oleh anakan cupang oleh karena itu saya sangat
merekomendasikan jika anakan cupang diberikan kutu air sebisa mungkin, dan jika

memang tidak ada, maka gunakan bahan makanan alternatif yang sudah pernah saya tulis sebelumnya
yaitu steam egg atau kuning telur ( Yolk )

7. Artemia

Artemia merupakan informasi bahan pakan terakhir yang bisa saya berikan kepada para pembaca
blog saya. Pemberian artemia kepada cupang harus sesuai dengan takaran dan jangan terlalu
banyak karena bisa menyebabkan kematian pada ikan cupang. Artemia adalah makhluk hidup yang
habitatnya di laut, oleh karena itu sebelum memberikan ikan cupang kita makan artemia, usahakan di
bilas terlebih dahulu agar kadar garamnya tidak terlalu banyak.

2.4.6 Telur

Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur udah banyak dan belum menetas, cepat2 lah
pisahkan betinanya, jadi yang menjaga telur adalah jantan. jika sudah 3 hari menetas / anak ikannya
sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya.

dan berikan anak ikan makan kutu air halus.

setelah besar berikan makan cacing. dan jangan lupa jika udah bes ar pisahkan anak-anak ikan .

2.4.7 Burayak

Umumnya cupang adu termasuk kelompok ikan yang membuat gelembung udara pada saat ingin kawin.
Untuk itu diperlukan tanaman air agar cupang dapat menempelkan gelembung udaranya. Tanaman ini
dapat berupa tanaman air yang berdaun lebar seperti eceng gondok (Eihornia crassipes) dan kiambang
(Pistia stratiotes). Setelah itu cupang adu dapat dimasukkan ke dalam bak pemijahan. Bila memang
sudah siap kawin, cupang adujantan agar segera menempelkan gelembung udara ke daun. Cupang adu
betina dapat dimasukkan apabila gelembung udara sudah cukup banyak. Cupang adu jantan yang sedang
mencari pasangan akan segera menghampiri betina. Lalu betina akan diajak untuk mendekati gelembung
udara, dipeluk sehingga keduanya menempel dan tak bergerak. Beberapa saat kemudian, telur keluar
dari tubuh cupang adu betina dan segera dibuahi oleh induk jantan. Telur – telur tersebut ditangkap oleh
mulut cupang adu jantan, lalu ditempelkan di gelembung udara.Penempelan dilakukan dengan cara
menyemburkan telur tersebut dari mulutnya.

Setelah telur disemburkan, induk jantan akan mendekati kembali induk betina untuk kawin lagi. Proses
ini dilakukan berkali – kali sekitar 3 – 4 jam. Perkawinan akan selesai jika induk betina sudah tidak
mengeluarkan telur – telur atau induk jantan sudah mengusir betinanya. Inilah waktu yang oaling tepat
untuk mengangkat induk betina. Bila tidak segera di angkat, induk jantan akan terus menyerang dan
melukai induk betina.

Induk betina yang baru dikawinkan di istirahatkan di tempat atau bak terpisah. Induk cupang adu
betina siap dikawinkan kembali setelah beristirahat selama 2 – 3 minggu. Pada saat induk betina
beristirahat, induk cupang adu jantan akan menjaga telur – telur hingga menetas. Umumnya telur akan
menetas stelah 3 hari.

Saat baru menetas, larva cupang adu membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum
sanggup memakan pakan yang diberikan. SEbaiknya sat ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang,
karena makan tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal
kehidupannya, larva cupang sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva tersebut
akan oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan
jika gelembung udara telah habis. Pada 3 – 4 pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air.

Populasi larva dibuat padat agar ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil meskipun
umurnya sudah tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal sisik dan giginya
sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar cupang tua (umur 8 bulan) dapat
diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.

2.4.8 Induk

Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan siap di pijahkan. ciri-ciri

spesial ikan cupang jantan :

ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan yaitu tak hanya warnanya yang indah, siripnya
lalu panjang dan menyerupai sisir serit, hingga kerap disebut cupang serit. namun ikan betina warnanya
tidak menarik ( kusam ) dan wujud siripnya lebih pendek dari ikan jantan. ciri ikan jantan untuk :

umur ± 4 bulan wujud badan dan siripnya panjang dan

berwarna indah. gerakannya agresif dan lincah.

keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ). ciri-ciri

ikan cupang betina :

umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan wujud badan membulat putih di lebih

kurang perut mengisyaratkan siap kawin. gerakannya lambat.

sirip pendek dan warnanya tidak menarik.

keadaan badan sehat.

2.4.9 Reproduksi

Proses reproduksi ikan Cupang dilakukan ketika Cupang jantan merasa siap dengan cara membuat
sarangan gelembung dipermukaan air. Saat ini lah proses pemijahan dimulai. Cupang jantan yang
berenang ke permukaan mengamambil tegukan udara dan meludahkan suatu gelembung udara di
tempat sarang(mucus coated). proses pembuatang sarang ini terjadi dalam itungan jam. ikan jantan akan
bergoyang – goyang seperti halnya menari sebagai tanda bahwa cupang jantan meminang cupang betina.
Cupang jantan akan mengejar cupang betina untuk memikatnya dan dibawa ke sarangan gelembung yg
cupang jantan buat. saat Cupang bettina menerima pinangan cupang jantan, dimulai lah proses
reproduksi ini. Cupangsegera kawin dan menghasilkan telur.

Proses Pemjihan cupang berlangsung dengan cara sibetina mengeluarkan telur – telur dan Cupang
jantan membuahi kemudian meletakkannya di dalam sarangan busa. Setiap proses reproduksi berhasil,
cupang – cupang tersebut akan menghasilkan rata – rata sekitar 400 – 500 butir telu. Cupang jantan akan
menjaga sarang, merawat telur hingga larva menetas sekitar 2 – 3 hari.

Proses Pemijahan serta Teknik Pemijahan, Sebelum Pemijahan dilakukan, Pastikan bahwa indukan yang
dipilih berkualitas kontes. Berikut Proses Pemijahan dan teknik Pemijahan :

1. Pisahkan induk jantan dan induk betinadan beri makan cukup selama 3 – 4 hari.
2. Masukan Induk Jantan yang berkualitas kontes kedalam tempat pemijahan, seperti toples /
stoples akuarium, ember, atau baskom yang telah diberi substrat, sebelum cupang betina,
dengan kedalaman air sekitar 20 – 25 cm.
3. Masukan induk betina pada sore hari atau keesokan harinya. Namun untuk menjaga keutuhan
induk betina serta agar tidak diserang olah cupang jantan. Tempatkan betina pada
posisi aman yaitu letakan botol dengan ukuran tinggi leih dari 25 cm di dalam akuarium proses
pemijahan atau akuarium perkawinan, kemudian tempat betina didalam botol tersebut.
Kehadiran induk betina dalam botol merangsang birahi induk jantan yang segera membuat busa
dan sarangan busa, teknik ini bisa disebut proses penjodohan
4. Angkat wadah indukan betina pada pagi hari setelah proses penjodohan dilakukan. Indukbetina
seiap dicampurkan dengan induk jantan di akuarium pemijahan. Jika berjodoh, tidak lama
kemudian proses pemijahan berlangsung. Usahakan selama proses pemijahan berlangsung,
keadaan tetap tenang agar indukan tidak kaget dan malu.
5. Pindahkan cupang betina setelah 1 – 2 jam pemijahan berlangsung dan beri makan secukupnya
6. Biarkan indukan jantan menjaga dan menetasakan telur – telur tersebut. Setelah menetas
selama 2 – 3 hari anak ikan tersebut tidak perlu diberi makan karena masih ada persediaan
kuning telur dalam tubuhnya.
7. Berikan burayak cupang berupa infusoria selama 3 hari. Setelah itu burayak diberi pakan berupa
kutu air yang disaring selam a 10 hari.
BAB IV

KESIMPULAAN DAN SARAN

3.2 Kesimpulan

Cupang his merupakan jenis cupang yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat
mengembang. Walaupun termasuk ikan yang sangat agresif dan cenderung mempertahankan daerah
teroterialnya, tetapi keindahannya dapat membuat daya tarik kepada orang untuk memeliharanya.
Dalalam hal iniikan cupang juga sanggat mudah dalam pemeliharaan nya dan juga menghasilkan.

3.2 Saran
Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena kualitas air sangat
penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai