Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG LAPORAN PENELITIAN BUDIDAYA IKAN KOI


Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Prakarya

Kelompok 3 :
 M. Ilham
 Sinta Kusmiati
 Arip Apriana
 Pitri Zuliani
 Hanifah
 Novita Rida P
 Vina
 Nurul H.I

Kelas : X – MIA1

MA AL – QONA’AH
2017 - 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkesempatan
dalam memberikan limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Budidaya Ikan cupang” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terlalu banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya harap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
demi makalah ini bisa lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dalam dalam hal ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Garut, April 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia
Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan
karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan
penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan,
dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang
ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan
hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air
sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Ikan
cupang meliputi 3 jenis yaitu cupang hias , cupang adu dan cupang liar. Cupang his merupakan
jenis cupang yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat mengembang. Walaupun
termasuk ikan yang sangat agresif dan cenderung mempertahankan daerah teroterialnya, tetapi
keindahannya cupang hias bisa dinikmati tanpa harus menyiksa dan membuatnya bertarung,
seperti yang harus dilakukan terhadap ikan cupang jenis adu.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui jenis ikan cupang
2. Mengetahui budidaya ikan cupang
3. Mengetahui klasifikasinya
4. Mengetahui morfologi dan anatomi ikan cupang
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk
memecahkan masalah cara perawatan ikan cupang . Penelitian ini juga termasuk penelitian
deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik perawatan diterapkan dan bagaimana
hasil yang diinginkan dapat dicapai.

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Peternakan Ikan Cupang Bapak H. Heri Pratama, di Kp.
Cibitung Ds. Barusuda Kec. Cigedug - Garut
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2018
3. Subyek Penelitian
Budidaya Ikan Cupang
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan mereka dalam merawat ikan cupang, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi praktek perawatan
yang mungkin belum memadai
C. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung pada
peternakan ikan cupang Bapak H. Heri Pratama.
D. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang
diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui cara mengembangkan ikan cupang yang baik juga
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama
proses penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Ikan cupang


Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia
Tenggara,a antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk
dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan
penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan,
dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang
ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila
ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara
(aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

2.2 Jenis
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi
terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini.
 Betta pugnax (Forest Betta)
 Betta taeniata (Banned Betta)
 Betta macrostoma (Bruney Beauty)
 Betta unimaculata (Golden Slender)
 Betta picta (Painted Betta)
 Betta anabantoides (Pearly Betta)
 Betta edithae (Betta Brederi)
 Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di
dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang
membangun sarangnya dengan busa (bublle nest)
 Betta akarensis (Sarawak Betta)
 Betta coccina (Clorat’s Betta)
 Betta bellica (Standard’s Betta)
 Betta tesyae (Peaceful Betta)
 Betta smaragdina (Emerald Betta)
 Betta imbelis (Slugger’s Betta)
 Betta splendens (Siamese Fighting Fish)

Jenis ikan cupang lain yang dikenal sebagai:


 Betta albimarginata
 Betta channoides
 Betta balunga
 Betta breviobesus
 Betta enisae

2.3 Cupang hias


Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan
simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di
Amerika Serikatoleh Peter Goettner pada tahun 1982.
 Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh
seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta barat, tepatnya didaerah slipi skitar
tahun1968 ( oleh karena itu slipi di sebut juga sebagai pusat ikan cupang hias,nya indonesia
) Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
 Double tail (ekor ganda)
 Plakat Halfmoon
 giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang
biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm.

2.4 Budidaya Ikan cupang


2.4.1 wadah yang baik menurut cara berternak ikan cupang
wadah cara berternak ikan cupang yang baik yaitu bak semen atau akuarium yang ukurannya tak
perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, masih wadah perkawinannya
lebih kecil dari wadah pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya : baskom, akuarium kecil atau
ember bisa dipakai buat memijahkan ikan.
2.4.2 Kualitas Air
kualitas air dengan sering menggantinya agar cupang tidak terserang penyakit.Untuk menjaga
kualitas air biasanya para penangkar ikan cupang menggunakan daun ketapang. Selain untuk
menstabilkan pH air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang terserang
penyakit jamur.
2.4.3 Penyakit
1. Infeksi Jamur Kulit
Penyebab: Jamur, kondisi air yang kotor
Sifat Penyakit: Dapat menular
Gejala: Muncul bercak-bercak putih seperti kapas di badan ikan (seperti panuan), ikan jadi kurang
aktif bergerak, bisa juga jadi nggak nafsu makan, sirip menguncup, warna memucat.
Pengobatan:
– Isolasi/karantina ikan yang sakit
– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Methylene Blue (bisa merk Blitz Icht, Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi
pengobatan seperti di atas.
2. Fin Rot (Busuk Sirip)
Dari kiri ke kanan: Gigi ekor, Fin Rot tahap awal, Fin Rot tahap lanjut (supaya tidak tertukar antara
Gigit Ekor dengan Fin Rot)
Penyebab: Bakteri, kondisi air yang kotor
Sifat Penyakit: Dapat menular
Gejala: Muncul warna gelap atau kadang kemerahan seperti berdarah di pinggiran sirip, sirip yang
terserang lama kelamaan jadi habis seperti rontok/sobek, ikan masih tetap aktif bergerak, nafsu
makan tetap baik, sirip bisa menguncup, warna memucat. Bila sudah parah busuknya akan
merembet sampai ke badan ikan.
Pengobatan:
– Isolasi/karantina ikan yang sakit
– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra, dsb yang mana yang lebih mudah tersedia, dosisnya
cukup 1 tetes per aquarium)
– Atau: Gunakan General Tonic (bisa merk Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila masih belum ada tanda-tanda membaik, ulangi lagi
pengobatan seperti di atas.
Note:
Sirip yang rusak bisa tumbuh kembali seperti semula, tapi nggak akan seindah dulunya (original).
3. White Spot atau Ick (Bintik putih)
Penyebab: Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih
Sifat Penyakit: Sangat menular
Gejala: Muncul bintik2 putih di badan ikan, ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa
menguncup, warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti
berusaha menggaruk bdnnya.
Bila sdh parah bintik putihnya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.
Pengobatan:
– Isolasi/karantina ikan yg sakit
– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Jemur ikan di bwh sinar Matahari pagi
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan
seperti dr atas.
4. Velvet (Bintik emas/karatan)
Penyebab: Parasit, kondisi air yg kotor, bisa berasal dr pakan hidup yg krg bersih
Sifat Penyakit: Sangat menular
Gejala: Muncul bintik2 berwarna emas atau kdg seperti warna besi berkarat di badan ikan (dpt
terlihat dgn bantuan sinar senter), ikan krg aktif bergerak, krg nafsu makan, sirip bisa menguncup,
warna memucat. Ikan sering bergerak cepat & menabrak dindingaquarium, seperti berusaha
menggaruk bdnnya.
Bila sdh parah bintik2nya akan merembet sampai ke seluruh badan ikan.
Pengobatan:
– Isolasi/karantina ikan yg sakit
– Ganti Air full, tempatnya dicuci bersih
– Methylene Blue (bisa merk Blitz Ich, Rid All, Tetra, dsb)
– Garam Aquarium
– Ganti air full 3 hari kemudian, bila msh blm ada tanda2 membaik, ulangi lg pengobatan
seperti dr atas.
2.4.5 Pakan
1. Jentik Nyamuk
Jentik nyamuk dapat ditemukan dengan mudah diselokan yang saluran airnya terhambat maupun
yang kotor dan padat akan sampah-sampah maupun pada genangan air yang terdapat di sampah
bekas seperti kaleng dll,bahkan di dalam bak mandi juga bisa ada jentik nyamuk. Saya
merekomendasikan jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk
banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang. Jika para cupanger mengalami masalah
dalam mencari jentik nyamuk tenang saja, karena saya masih mempunyai recomendasi yang lain
untuk para cupanger.
2. Frozen Red Blood Worms ( Cacing Merah Beku )
Frozen Red Blood Worms ( Cacing merah Beku ) merupakan makanan lain yang dapat dicerna
oleh ikan cupang. Selain makanan ini mudah dicerna oleh cupang, makanan ini pula gampang
didapat di toko – toko ikan terdekat dan dengan harga yang berkisar Rp5.000 – Rp10.000
cara penyajiannya juga gampang, sebelum di berikan ke ikan cupang, kita ambil sesuai dengan
takaran saji yang akan kita berikan ke cupang, setelah itu kita celupkan ke air yang sudah kita isi
di gelas plastik dengan tujuan untuk mencairkan bongkahan es kecil yang menempel di cacing
merah tersebut dan untuk menghilangkan rasa dingin pada cacing agar gampang dikonsumsi oleh
ikan cupang dan hal ini juga meminimalkan kita untuk menjaga agar air tetap bersih dan tidak
kotor dengan cepat. setelah diperkirakan tidak dingin lagi, maka cacing tersebut siap diberikan
kepada cupang kita.
3. Red Water Worms ( Cacing sutra )
ikan cupang dan membentuk ikan cupang kedalam bentuk yang sempurna. type makanan yang
satu ini adalah type makanan alami selain jentik nyamuk. cacing sutra ini memiliki kelemahan
yaitu membuat air ikan menjadi lebih cepat kotor dari biasanya usahakan sebelum memberikan
makanan ini ke ikan cupang kita, alangkah baiknya dibilas terlebih dahulu agar ikan cupang bisa
terhindar dari serangan penyakit seperti penyakit perut pada ikan cupang.
4. Steam Egg ( Telur kukus )
Makanan ini pada dasarnya hanya ditujukan kepada anak ikan cupang saja tapi ini juga merupakan
makanan yang bisa diberikan kepada cupang yang sudah dewasa.
Yolk ( Kuning Telur )
Masih tetap pada makanan yang ditujukan pada anakan ikan cupang. Kuning telur diberikan ke
anak cupang yang sudah berumur kurang lebih 4 hari setelah penetasan sebagai makanan pengganti
bila sulit mendapatkan kutu air.
Water Flea ( Kutu Air )
Kutu air merupakan makanan yang paling baik diberikan kepada anakan cupang yang sudah
menetas setelah kurang lebih 4 hari. selain itu ikan cupang yang sudah dewasa juga menyukai kutu
air jadi baik juga diberikan kepada ikan cupang yang sudah dewasa. Kutu air memiliki sangat
banyak protein yang dibutuhkan oleh anakan cupang oleh karena itu saya sangat
merekomendasikan jika anakan cupang diberikan kutu air sebisa mungkin, dan jika
memang tidak ada, maka gunakan bahan makanan alternatif yang sudah pernah saya tulis
sebelumnya yaitu steam egg atau kuning telur ( Yolk )
7. Artemia
Artemia merupakan informasi bahan pakan terakhir yang bisa saya berikan kepada para pembaca
blog saya. Pemberian artemia kepada cupang harus sesuai dengan takaran dan jangan terlalu
banyak karena bisa menyebabkan kematian pada ikan cupang. Artemia adalah makhluk hidup yang
habitatnya di laut, oleh karena itu sebelum memberikan ikan cupang kita makan artemia, usahakan
di bilas terlebih dahulu agar kadar garamnya tidak terlalu banyak.
2.4.6 Telur
Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur udah banyak dan belum menetas, cepat2
lah pisahkan betinanya, jadi yang menjaga telur adalah jantan. jika sudah 3 hari menetas / anak
ikannya sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya.
dan berikan anak ikan makan kutu air halus.
setelah besar berikan makan cacing. dan jangan lupa jika udah bes ar pisahkan anak-anak ikan .
2.4.7 Burayak
Umumnya cupang adu termasuk kelompok ikan yang membuat gelembung udara pada saat ingin
kawin. Untuk itu diperlukan tanaman air agar cupang dapat menempelkan gelembung udaranya.
Tanaman ini dapat berupa tanaman air yang berdaun lebar seperti eceng gondok (Eihornia
crassipes) dan kiambang (Pistia stratiotes). Setelah itu cupang adu dapat dimasukkan ke dalam
bak pemijahan. Bila memang sudah siap kawin, cupang adujantan agar segera menempelkan
gelembung udara ke daun. Cupang adu betina dapat dimasukkan apabila gelembung udara sudah
cukup banyak. Cupang adu jantan yang sedang mencari pasangan akan segera menghampiri betina.
Lalu betina akan diajak untuk mendekati gelembung udara, dipeluk sehingga keduanya menempel
dan tak bergerak. Beberapa saat kemudian, telur keluar dari tubuh cupang adu betina dan segera
dibuahi oleh induk jantan. Telur – telur tersebut ditangkap oleh mulut cupang adu jantan, lalu
ditempelkan di gelembung udara.Penempelan dilakukan dengan cara menyemburkan telur tersebut
dari mulutnya.
Setelah telur disemburkan, induk jantan akan mendekati kembali induk betina untuk kawin lagi.
Proses ini dilakukan berkali – kali sekitar 3 – 4 jam. Perkawinan akan selesai jika induk betina
sudah tidak mengeluarkan telur – telur atau induk jantan sudah mengusir betinanya. Inilah waktu
yang oaling tepat untuk mengangkat induk betina. Bila tidak segera di angkat, induk jantan akan
terus menyerang dan melukai induk betina.
Induk betina yang baru dikawinkan di istirahatkan di tempat atau bak terpisah. Induk cupang adu
betina siap dikawinkan kembali setelah beristirahat selama 2 – 3 minggu. Pada saat induk betina
beristirahat, induk cupang adu jantan akan menjaga telur – telur hingga menetas. Umumnya telur
akan menetas stelah 3 hari.
Saat baru menetas, larva cupang adu membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum
sanggup memakan pakan yang diberikan. SEbaiknya sat ini tidak memberikan pakan untuk larva
cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada
awal kehidupannya, larva cupang sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva
tersebut akan oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat
dipindahkan jika gelembung udara telah habis. Pada 3 – 4 pertama, larva cupang diberi pakan
infusoria, lalu kutu air.
Populasi larva dibuat padat agar ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil meskipun
umurnya sudah tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal sisik dan
giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar cupang tua (umur 8
bulan) dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.
2.4.8 Induk
Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan siap di pijahkan.
ciri-ciri spesial ikan cupang jantan :
ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan yaitu tak hanya warnanya yang indah,
siripnya lalu panjang dan menyerupai sisir serit, hingga kerap disebut cupang serit. namun ikan
betina warnanya tidak menarik ( kusam ) dan wujud siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
ciri ikan jantan untuk :
umur ± 4 bulan
wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
gerakannya agresif dan lincah.
keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ).
ciri-ciri ikan cupang betina :
umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan
wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin.
gerakannya lambat.
sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
keadaan badan sehat.
2.4.9 Reproduksi
Proses reproduksi ikan Cupang dilakukan ketika Cupang jantan merasa siap dengan cara membuat
sarangan gelembung dipermukaan air. Saat ini lah proses pemijahan dimulai. Cupang jantan yang
berenang ke permukaan mengamambil tegukan udara dan meludahkan suatu gelembung udara di
tempat sarang(mucus coated). proses pembuatang sarang ini terjadi dalam itungan jam. ikan jantan
akan bergoyang – goyang seperti halnya menari sebagai tanda bahwa cupang jantan meminang
cupang betina. Cupang jantan akan mengejar cupang betina untuk memikatnya dan dibawa ke
sarangan gelembung yg cupang jantan buat. saat Cupang bettina menerima pinangan cupang
jantan, dimulai lah proses reproduksi ini. Cupangsegera kawin dan menghasilkan telur.
Proses Pemjihan cupang berlangsung dengan cara sibetina mengeluarkan telur – telur dan Cupang
jantan membuahi kemudian meletakkannya di dalam sarangan busa. Setiap proses reproduksi
berhasil, cupang – cupang tersebut akan menghasilkan rata – rata sekitar 400 – 500 butir telu.
Cupang jantan akan menjaga sarang, merawat telur hingga larva menetas sekitar 2 – 3 hari.
Proses Pemijahan serta Teknik Pemijahan, Sebelum Pemijahan dilakukan, Pastikan bahwa
indukan yang dipilih berkualitas kontes. Berikut Proses Pemijahan dan teknik Pemijahan :
1. Pisahkan induk jantan dan induk betinadan beri makan cukup selama 3 – 4 hari.
2. Masukan Induk Jantan yang berkualitas kontes kedalam tempat pemijahan, seperti toples /
stoples akuarium, ember, atau baskom yang telah diberi substrat, sebelum cupang betina,
dengan kedalaman air sekitar 20 – 25 cm.
3. Masukan induk betina pada sore hari atau keesokan harinya. Namun untuk menjaga
keutuhan induk betina serta agar tidak diserang olah cupang jantan. Tempatkan betina pada
posisi aman yaitu letakan botol dengan ukuran tinggi leih dari 25 cm di dalam akuarium
proses pemijahan atau akuarium perkawinan, kemudian tempat betina didalam botol
tersebut. Kehadiran induk betina dalam botol merangsang birahi induk jantan yang segera
membuat busa dan sarangan busa, teknik ini bisa disebut proses penjodohan
4. Angkat wadah indukan betina pada pagi hari setelah proses penjodohan dilakukan.
Indukbetina seiap dicampurkan dengan induk jantan di akuarium pemijahan. Jika berjodoh,
tidak lama kemudian proses pemijahan berlangsung. Usahakan selama proses pemijahan
berlangsung, keadaan tetap tenang agar indukan tidak kaget dan malu.
5. Pindahkan cupang betina setelah 1 – 2 jam pemijahan berlangsung dan beri makan
secukupnya
6. Biarkan indukan jantan menjaga dan menetasakan telur – telur tersebut. Setelah menetas
selama 2 – 3 hari anak ikan tersebut tidak perlu diberi makan karena masih ada persediaan
kuning telur dalam tubuhnya.
7. Berikan burayak cupang berupa infusoria selama 3 hari. Setelah itu burayak diberi pakan
berupa kutu air yang disaring selam a 10 hari.
BAB IV
KESIMPULAAN DAN SARAN

3.2 Kesimpulan
Cupang his merupakan jenis cupang yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat
mengembang. Walaupun termasuk ikan yang sangat agresif dan cenderung mempertahankan
daerah teroterialnya, tetapi keindahannya dapat membuat daya tarik kepada orang untuk
memeliharanya. Dalalam hal iniikan cupang juga sanggat mudah dalam pemeliharaan nya dan juga
menghasilkan.
3.2 Saran
Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena kualitas air
sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai