SEMIOTIK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Linguistik Umum
Kata Pengantar…………………………………………..
BAB I .......................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
BAB II.....................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................
A. Pengertian Semiotik.............................................................................
BAB III....................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan selesainya makalah ini,
tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan banyak masukan kepada kami. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Maskub, M.H. selaku dosen Mata Kuliah
“Linguistik Umum” yang telah bersedia memeriksa dan mengoreksi makalah kami. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semiotik adalah studi mengenai sistem tanda/lambang atau teori tentang pemberian
tanda/lambang.Wiryatmadja (1993:3) mengemukakan bahwa, “Semiotika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang tanda dalam maknanya yang luas dalam masyarakat, baik bersifat lugas (literal)
maupunbersifat kias (figuratif), baik yang menggunakan bahasa maupun non bahasa”. Bahasa yang
merupakan sistem lambang biasanya mengandung beberapa hal misterius. Terkadang apa yang dilihat
tidak sama dengan keadaan sebenarnya.Ratna (2010:97) juga mengemukakan “Semiotik adalah studi
sistematis tentang pembuatan dan interpretasi tanda, bagaimana system kerjanya, dan apa
keuntunggannya pada kehidupan manusia”. Tujuan dari semiotik adalah untuk memahami makna yang
terdapat pada simbol/lambang atau menjelaskan maknanya, sehingga seseorang tahu bagaimana cara
menyampaikan pesan kepada pengirim atau penerima pesan (dalam hal ini berupa tanda atau lambang).
Semiotik berperan penting dalam mendalami dan mencari makna dari sebuah tanda yang terdapat
pada suatu karya sastra. Karya sastra memiliki elemen penyusun yang penting, salah satunya adalahgaya
bahasa. Gaya bahasa yangdigunakan bisa membangkitkan perasaan di hati pembaca.Gaya bahasa
biasanya digunakan untuk menarik perhatian pembaca supaya tidak jenuh, untuk menghidupkan serta
mewarnai karya sastra. Namun, gaya bahasa juga menempa emosi, hingga terjadi gejolak emosi yang di
rasakan pembaca.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. SEMIOTIK
1. Pengertian Semiotik
Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Semiotik diambil dari kata
bahasa yunani: semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu;
metafora. Tampak sekali bahwa semiotika itu merupakan semiosis atau proses karena
mencakup tiga unsur yang bersamaan, yaitu tanda. Semiotik itu mempelajari sistem- sistem,
aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkikan tanda-tanda tersebut mempunyai
arti.
2. Pendekatan semiotik
Jenis-jenis semiotik ini antara lain semiotik analitik, diskriptif, faunal zoosemiotic,
kultural, naratif, natural, normatif, sosial, struktural.
4. Pemahaman Semiotik
Peradaban kuno memiliki praktisi medis. Beberapa dari mereka berhasil karena hukuman
bagi mereka yang kekal adalah kematian. Tabib kuno tidak mempunyai teori dan rangkuman
penyakit dan mengobati semua penyakit menurut gejalanya. Untuk setiap tanda kesukaran,
penyakit kulit, dan lain-lain. Ada obat yang rupanya memiliki efek tertentu. dari praktik kuno
inilah timbul definisi pertama tentang semiotik dalam bahasa Yunani - kajian tanda-tanda
medis atau ilmu tentang kejora penyakit.
Kemudian semiotik merupakan cara mengetahui atau cara memahami dunia sebagai
sistem hubungan yang unit dasarnya adalah 'tanda'. Semiotik mempelajari hakikat
representasi. Seperti yang dikatakan Eco, tanda adalah "sebuah kebohongan", tanda adalah
sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.
Pada masa peralihan abad ke-20 dua orang sarjana dari dua benua yang berbeda mulai
mengadakan penyelidikan mengenai hubungan antara pengetahuan dan tanda. Ferdinand De
Saussure (1857-1913) seorang guru besar dalam bidang linguistik di Laussane dan Charles
Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf di universitas chicago, mengembangkan dasar
untuk mengkaji semiotik secara modern atau "kehidupan tanda-tanda dalam masyarakat".
Kedua sarjana tersebut menyelidiki masalah pengetahuan yang muncul dari ide bahwa cara
kita memandang dunia bergantung pada bahasa, sebuah sistem tanda yang terorganisir.
Namun, rumusan dinamika semiotik mereka berdua sangat berbeda. Saussure mengkhususkan
tindak komunikasi. Peirce berhubungan dengan pengetahuan dan perkembangan sistem
bahasa yang menjadi instrumen dalam memperoleh dan mengakumulasikan pengetahuan,
seperti kosakata khusus dalam bidang ilmu pengetahuan alam.
C. Saussure
Bagi Saussure, tanda adalah kesatuan dari Signifier dan Signified. Kesatuan tersebut
dipengaruhi oleh kebudayaan. yaitu penugasan signifier tertentu seperti kata "chair", kepada
Signified, apa yang dipahami masyarakat pemakai bahasa tertentu sebagai "kursi" terjadi
dengan preskripsi kebudayaan. Sistem makna dan kata-katanya dikenal sebagai bahasa karena
itu bahasa adalah struktur yang mengkodifikasi kata-kata dan maknanya. Saussure menamakan
struktur, yang ada di luar individu, langue. Melalui latihan ketika anak-anak kita belajar
bahasa yang kita gunakan untuk menyampaikan pikiran kita. tindakan ini dinamakan "parole".
Bagi Saussure, semua bahasa didasarkan pada hubungan bahasa terstruktur melalui
perbedaan atau kontras sesuai dengan sumbu hubungan sintagmatis dan paradigmatis yang
terpisah. Struktur sintagmatis dan asosiasi asosiasi dalam pikiran yang ditimbulkan oleh
masing-masing unitnya selalu berhubungan satu sama lain.
Semiontik menurut charles Sanders peirce adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk
mengakaji tanda .tanda tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia.di tentang tengah manusia dan bersama sama manusia. Ayah peirce adalah
seorang ahli matematika dan astronomi di universitas harvard bernama benjamin peirce. Peirce
memiliki beberapa kesamaan dengan saussure. Peirce juga mengembangkan sebuah pendekatan
yang digunakan untuk mengakaji tanda. Ia menamakannya semiotik. Peirce bukan seorang
linguis, melainkan seorang filsuf. Ia tidak memperhatikan bahasa, tetapi memperhatikan
bagaimana orang berpikir.
Khususnya, minatnya adalah pada konsep klaim kebenaran dan ia menayadari bahwa
memahami bahasa penting untuk mempelajari kebenaran. Karena itu, Ia mencoba
mengklasifikasikan bahasa sebagai model informasi.ia ku rang memperhatikan fenomena sosial
bahasa dibandingkan perhatiannya pada meta bahasa sistem logis, seperti ilmu pengetahuan
alam yang mensyaratkan teori logika yang bergantung pada struktur bahasa. Bagi Peirce,
klaim kebenaran, atau makna, muncul melalui bahasa hanya manakala ide atau konsep bisa
dihubungkan dengan sesuatu lainnya yang sudah ada dalam pikiran penafsir. Ini sama seperti
makna signified pada Saussure. Tidak seperti Saussure, Peirce memahami tanda sebagai
hubungan tiga bagian: sarana yang membawa ide ke pikiran, yang ia namakan representamen;
ide lain yang menafsirkan tanda, yang ia sebut interpretant; dan objek yang diwakili tanda.
Saussure memperhatikan bahwa bahasa sebagai mode komunikasi dan dalam sistemnya
ia tidak mempertimbangkan apakah dunia objektif penting bagi bahasa atau tidak. Sebaliknya,
Peirce bukan idealis. Ia percaya bahwa dunia nyata ada dan memainkan peran dalam
signifikasi. SemiotikPeircian mengakui eksistensi dunia objek, dengan demikian menghindari
idealisme.
Sejak tahun 1920-an banyak ahli semiotik bekerja untuk mengungguli ide Saussure dan
Peirce. Semiotik menjadi bidang internasional yang mempunyai mazhab penting di Praha,
Yunani, Itali, Kanada, dan Perancis. Saussure berpengaruh besar terhadap kehidupan
intelektual di Perancis. Di antara orang Perancis dua aplikasi terpenting.semiotik ditemukan
dalam karya Roland Barthes dan Algirdas
E. Roland Barthes
Menurut roland barthes semiotik adalah salah satu dari tujuh tradisi dalam teori
komunikasi memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang berdasarkan pada sistem
tanda termasuk di dalamnya adalah dan semua hal yang terkait dengan kode2 nonverbal
dengan berbagi makna yang melintasi kesenjangan yang terjadi antara sudut pandang
subyektif. menghindari idealisme.
Sejak tahun 1920-an banyak ahli semiotik bekerja untuk mengungguli ide Saussure dan
Peirce. Semiotik menjadi bidang internasional yang mempunyai mazhab penting di Praha,
Yunani, Itali, Kanada, dan Perancis. Saussure berpengaruh besar terhadap kehidupan
intelektual di Perancis. Di antara orang Perancis dua aplikasi terpenting.
Bagi Barthes, sistem tanda berhubungan dengan nilai-nilai kebudayaan atau ideologi
sebagai kode konotatif. Ini menghasilkan struktur makna yang lebih kaya. Pentingnya konotasi
atau tanda tingkat kedua penting bagi pendekatansosio-semiotik. Khususnya, Barthes
memperhatikan kemampuan tanda membangun dalam dirinya tataran asosiasi kedua, ketiga.
dan seterusnya, seperti regresi tak terhingga yang dikemukan oleh Peirce.
F. Algirdas Greimas
Algirda Julien Greimas lahir pada tahun 1917 di Toula, rusia dan meninggal padatahun
1992 di Paris, Perancis, ini merupakan seorang bahasa dan ahli semiotik
berkebangsaanLituania. dalam dunia semiotik, Barthes dan Greimas merupakan doa ahli
semiotik Perancisyang pagar terkenal. Greimas merupakan ahli semiotik yang
mengembangkan analisisresmi bagaimana semiotik diproduksi, khususnya dalam cerita yang
berjenis naratif. Sepertiyang dilansir dalamhttp://www.signosemio.com/greimas/index.asp,
dalam analisis resmisemiotiknya, Greimas menawarkan lima konsep dasar. Kelima konsep
dasar itu adalah: A)isotop; B) Persegi semiotik; C) teori Aktansial; D) Program Naratif, dan; e)
semiotik alam.
A. isotop
Secara etimologi, isotop berasal dari bahasa Yunani yaitu iso 'sama' dan topos 'tempat'.
Secara istilah, isotop merupakan belakang dasar makna sifat atau seme dalam sebuah cerita.
isotop dapat pula diartikan sebagai termasuk petanda yang membentuksebuah objek tertentu.
banyak dari kita yang salah kaprah dan selalu tertukar antara isotopdan medan makna. Lalu,
bagaimana cara membedakan antara isotop dan medan makna?Medan makna merupakan
bagian dari sistem semantik bahasa yang menggambarkanset tidak yakin leksikal yang
maknanya saling berhubungan, sedangkan isotopmerupakan set tidak yakin leksikal yang
maknanya tidak saling berhubungan, namundapat memberikan petanda bagi para pengguna
bahasa tentang suatu objek yang dibentukoleh kumpulan tidak yakin leksikal tersebut.
B. Persegi semiotik
Persegi semiotik merupakan sebuah teori yang digunakan untuk menjaring sumber dari
konsep dan representasi visual dari konsep tersebut. Persegi semiotik memungkinkan kita
untuk memperbaiki analisis semiotik dengan menggunakan oposisi, baru antaradoa tidak
yakin bahasa untuk perbedaan arti, untuk melewati beberapa tingkat analitis yang berasal
dari oposisi yang diberikan. berikut ini adalah skema persegi semiotik.
C. teori Aktansial
4. Program Naratif
Program menceritakan (PN), yang dikembangkan oleh Greima, adalah rumus abstrak
yang digunakan untuk merepresentasikan suatu tindakan. Tindakan merupakan suksesi
sementara dari keadaan yang berlawanan yang diproduksi oleh agen yaitu subjek yang
melakukan,atau yang biasa ditulis dengan S.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. Semiotik diambil dari kata bahasa
yunani: semeion, yang berarti tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu; metafora.
Tampak sekali bahwa semiotika itu merupakan semiosis atau proses karena mencakup tiga
unsur yang bersamaan, yaitu tanda. Semiotik itu mempelajari sistem- sistem, aturan-aturan,
dan konvensi-konvensi yang memungkikan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Jenis-jenis
semiotik ini antara lain semiotik analitik, diskriptif, faunal zoosemiotic, kultural, naratif,
natural, normatif, sosial, struktural.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, smoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, mhd. Markub. 2018. Pengantar linguistik umum. Lamongan : pustaka ilalang.