Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Kimia dan Analisis Pangan Dalam Perkembangan Perdagangan Global”

Dosen Pembimbing :
Mira Sofyaningsih

Disusun oleh :

1. ASHILA KHALILAH 2105025008


2. HILDA FEBRIYANI 2105025012
3. PINKAN AZAHRA AIMAR 2105025028
4. NAFISAH MUFIDAH 2105025040

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Prof. Dr. HAMKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. senantiasa kita ucapkan atas karunia-Nya berupa nikmat
iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah Mata Kuliah “Kimia
Organik dan Anorganik” .

Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Baginda kita yakni Nabi Muhammad
SAW. yang syafaatnya akan sampai kepada kita nantinya kelak. Makalah berjudul “Kimia
dan Analisis Pangan Dalam Perkembangan Perdagangan Global” merupakan salah satu
contoh makalah yang membahas keterkaitan Ilmu Gizi dengan Kimia.

Penulis membuat makalah ini dibantu dengan referensi jurnal yang ada di internet.
Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus
menumbuhkan rasa ingin tahu dan pengalaman untuk pembelajaran Kimia dan Ilmu Gizi.

Dengan kerendahan hati,, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

1
Jakarta, 25 Oktober 2021

Daftar Isi

KATA PENGANTAR………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………3


1.2 RumusanMasalah……………………………………………………3
1.3 Tujuan……………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pangan…………………………………………………..4


2.2 Perkembangan Teknologi Pangan dalam Ilmu Kimia………………4
2.3 Peran Analisis Pangan dalam Perdagangan Global…………………5
2.4 Perkembangan Teknologi Pangan dan Gizi…………………………6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….7

3.2 Saran…………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………8

2
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia terkait erat dengan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan
pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai baha konstruksi bangunan, bahan industry,
elektronik, dan bahan produk melibatkan ilmu kimia. Bahan-bahan tersebut sebagian besar
tidak diperoleh langsung dari alam tetapi merupakan hasil pengolahan atau hasil sintesis
dengan menggunakan ilmu kimia. Salah satu cabang ilmu kimia yang berperan dalam
kedihupan sehari-hari adalah ilmu kimia pangan.

Kalau kita mendengar kata-kata Ilmu Kimia pasti yang terlitas dibenak kita adalah suatu
ilmu yang susah untuk dipelajari. Namun tidak demikian dengan Ilmu Kimia yang sebenarnya
secara tidak kita sadari sering kita gunakan terutama dalam pengolahan pangan. Secara garis
besar, sistem pangan dapat dibagi mejadi tiga subsistem yaitu subsistem produksi, subsistem
pengadaan, dan subsistem konsumsi. Penanganan pangan pada subsistem produksi dan
konsumsi perlu ditangani lebih intensif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pangan?
2. Bagaimana analisis pangan dalam perdagangan global?
3. Apa hubungan zat kimia dengan bahan pangan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui arti pangan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui analisis pangan dalam perdagangan global.
3. Mengetahui peranan zat kimia dalam menghasilkan karakteristik pangan.

3
BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pangan

Pangan adalah suatu obyek yang sangat menarik untuk dipelajari, dipahami, dan
ditelaah secara mendalam. Berbagai jenis senyawa kimia dalam jumlah yang sangat
beragam ada di dalam bahan pangan dan berperanan pula menentukan karakteristik bahan
pangan yang bersangkutan. Alasan pangan memiliki warna merah, kuning, hijau dan
warna lainnya, adalah karena ada senyawa pigmen di dalamnya, baik yang dimiliki secara
alami atau memang ditambahkan ke dalamnya, dan alasan pangan terasa manis, asin,
asam, pahit atau beraroma menarik, adalah karena senyawa kimia pula.

Bahkan citarasa strawberry atau lebih mencolok citarasa durian, itu terbentuk karena
peranan berpuluh-puluh jenis senyawa kimia yang bergabung menjadi citarasa khas yang
dominan, dan peranan karbohidrat di dalam memberikan kekuatan kepada pangan dalam
bentuk struktur kokoh seperti pada buah apel yang keras atau pada asparagus yang
panjang dan berserat.

2.2 Perkembangan Teknologi Pangan dalam Ilmu Kimia

Saat ini teknologi pangan telah berkembang begitu pesat dalam mengaplikasikan
ilmu kimia khususnya ilmu kimia pangan dengan Imu-ilmu pendukung lainnya dalam
mempertahankan karakteristik pangan agar dapat disimpan selama mungkin, dan
berkembang juga untuk membuat berbagai jenis pangan yang baru yang berbeda dari
pangan alami. Contoh bahan tambahan pangan adalah senyawa kimia yang terus digali,
dikaji dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik peruntukkannya.

4
Perkembangannya dilakukan melalui cara-cara kimia murni seperti sintesa kimia atau
melalui pendekatan bioteknologi. Pendekatan yang terakhir ini telah mendobrak cara lama
sintesa kimia menjadi suatu teknologi yang sangat efektif dan efisien dalam menghasilkan
senyawa kimia yang dibutuhkan. Jenis bahan tambahan pangan yang diproduksi melalui
pendekatan bioteknologi, yaitu pewarna, perisa, pengental, pembentuk gel, dan
sebagainya.

2.3 Peran Analisis Pangan dalam Perdagangan Global

Mungkin ada juga pangan mengandung zat kimia yang bisa merugikan kita sebagai
manusia. Karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau karena keberadaannya
dalam pangan dapat menurunkan mutu pangan yang bersangkutan. Contoh- contoh
senyawa-senyawa kimia dalam bentuk toksin seperti aflatoksin yang dihasilkan kapang
Aspergillus flavus atau botulin yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum yang dapat
tumbuh dalam makanan kaleng, serta residu pestisida yang tersisa dalam sayuran,
antibiotik yang terkandung dalam udang atau metil merkuri yang terkandung dalam ikan,
adalah senyawa-senyawa kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan
konsumennya.

Analisis pangan, sangat berperanan dalam menentukan berbagai senyawa kimia yang
terkandung dalam suatu pangan. Bahkan dalam era perdagangan global ini analisis pangan
sangat berperanan dalam menentukan berlangsungnya ekspor-impor pangan antar negara,
karena hanya CoA (Certificate of Analysis) yang diberikan oleh suatu laboratorium yang
kredibel atau terakreditasi yang dapat dijadikan dokumen dasar untuk terjadinya proses
ekspor-impor pangan. “Search for zero” adalah obsesi para ilmuwan kimia analitik untuk
terus memperkecil limit deteksinya.

Kemampuan memperkecil limit deteksi ini pula yang telah memperpanjang perdebatan
pada setiap sidang yang terkait dengan penetapan standar maksimum cemaran dalam suatu
produk pangan. Contohnya adalah perdebatan untuk menetapkan kadar maksimum
aflatoksin M1 dalam susu pada sidang CAC (Codex Alimentarius Commission). Negara-
negara besar di Eropa menginginkan kadar maksimum atlatoksin M1 dalam susu
ditetapkan pada batas 0.05 ppb, padahal kadar maksimum sekian ini tidak berbeda nyata
dampaknya terhadap kesehatan dibandingkan dengan kadar maksimum 0.5 ppb seperti

5
telah dikaji oleh JECFA (Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives).
Negara-negara yang berkembang ingin bertahan pada kadar maksimum 0.5 ppb ini karena
setiap pengetatan atas standar yang diberlakukan berdampak pula kepada meningkatnya
biaya untuk mencapai standar tersebut.
2.4 Perkembangan Teknologi Pangan dan Gizi

Depertemen Teknologi Pangan dan Gizi sudah menyadari hal-hal yang disampaikan di
atas sejak lama, bahkan sejak dimulainya kegiatan departemen ini tahun 1981. Sejak itu
pula mata kuliah analisis pangan diberikan dalam kurikulum teknologi pangan dan gizi,
terus dikembangkan dan dimutakhirkan dengan mengikuti perkembangan yang terjadi di
bidang ini. Perkembangan mikroposesor ternyata juga telah mempercepat bidang ini,
khususnya yang berkaitan dengan instrumentasi dalam analisis pangan. Depertemen
Teknologi Pangan dan Gizi terus mengadaptasikan diri dengan perkembangan
instrumentasi ini baik melalui perkuliahannya maupun melalui pengadaan instrumen-
instrumen mutakhir dalam analisis pangan

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karakteristik suatu bahan pangan ditentukan oleh zat kimia yang terkandung di
dalamnya. Karakteristik yang dimaksud yaitu seperti warna, aroma, serta rasa makanan.
Itu semua bergantung pada zat kimia yang terkandung. Namun, tidak semua zat kimia
yang terkandung di dalam bahan pangan bagus untuk kesehatan, ada juga yang
berbahaya.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu dalam perdagangan global lebih diperhatikan lagi
pangan nya, terlebih zat kimia yang merugikan tubuh yang terkandung dalam pangan
tersebut karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan menurunnya mutu pangan.
Mungkin juga, bisa diberi pembeda untuk makanan yang mengandung zat kimia
berbahaya, agar konsumen dapat mengetahuinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/51555/4/dedi%20fardiaz%20-
%20001.pdf

Anda mungkin juga menyukai