Anda di halaman 1dari 2

Pengantar :

“Setiap orang bisa menjadi marah, itu adalah hal yang mudah, tetapi menjadi marah kepada
orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, di saat yang tepat, dengan tujuan yang tepat
serta dengan cara yang tepat, bukanlah kemampuan setiap orang dan bukanlah hal yang
mudah. Maka dari itu izinkan saya umtuk membacakan filosofi dari gugus valaua”

Asal dari Nama valaua adalah asal dari bahasa terpepuler di Sulawesi tengan, dan
tumbuhan valaua tersebut hidupnya di alam liar.

Filosofi dari valaua atau dikenal Daun gatal adalah salah satu mutiara terpendam dari
Tanah Indonesia yang sudah terbukti khasiatnya sebagai obat alternatif kesehatan
masyarakat lokal Biak.

tumbuhan valaua atau di kenal dengan Daun gatal adalah tumbuhan alam hutan asli
Indonesia khususnya Papua dari famili Urticaceae yang memiliki bulu atau duri halus di
permukaan daun.

Walaupun di Indonesia daun gatal belum terlalu populer, akan tetapi untuk masyarakat di
Papua daun gatal adalah yang nomor satu di Tanah Papua.

Daun gatal atau di sebut dengan valaua adalah obat yang mujarab dan dipercaya dapat
menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan, di antaranya pegal-pegal, kurang enak
badan, nyeri, sakit perut, sakit kepala, dan masih banyak lagi.

Keunikan daun gatal jika digosok akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit, akan tetapi
ketika selesai digunakan pada badan maka lelah akan hilang dan badan kembali segar.

Tanaman daun gatal atau yang di kenal dengan valaua tumbuh bebas di hutan indonesia.
Secara fisik panjang daun sekitar 20 cm dan lebarnya 15 cm. Ujung daun meruncing dan
bagian pangkalnya membulat. Warna daun hijau tua.

Namun, di bagian tengahnya terdapat pola warna daun yang lebih muda. Permukaan daun
bagian atas dan bawah tidak rata dan berbulu-bulu kecil. Bulu-bulu ini seperti jarum kecil
yang akan menempel pada kulit. Itu yang terkenal dari daun ini.

(Tokoh adat Biak, Ham Wambrauw,) mengakui banyak khasiat yang dirasakan dari
daun gatal oleh warga asli Papua.
Daun gatal sudah dikenal masyarakat Indonesia khusnya di Papua karena telah menjadi
terapi, yakni sebagai penghilang rasa capai atau sakit. Ketika daun gatal atau yang di kenal
dengan valau ketika dioleskan pada tempat yang capek atau yang sakit, maka rasanya
sangat panas dan memunculkan aroma gatal-gatal. Selain itu, akan muncul benjolan kecil di
kulit sebagai reaksi nyata daun tersebut pada tempat yang digosok.

Namun, panas yang ditimbulkan dari gosokan daun gatal tidak berlangsung lama karena
setelah rasa gatal muncul pada bagian tubuh yang diurut daun gatal akan berganti menjadi
segar.

Ada satu peristiwa di masyarakat kampung di Pulau Numfor dan Biak daratan, daun gatal
atau yg di sebut denga valaua sudah menjadi obat alternatif. Jika badan terasa sakit atau
panas maka obat alternatfnya memakai daun gatal dengan cara mengosoknya.

kesimpulam

Maka dari itu kami dari gugus valaua menyimpulkan, bahwa titik dari uraian serta
filosofi yang saya bacakan sebelumnya ialah. Membicarakan bahwasanya, daun valau
tersebut menjadi obat tradisional pada zamannya. sehinga pada saat itu sangat terpepuler
di indinesia khususnya di papua. Bahkan kata Septinus Rumaseb, juga mengatakan daun
gatal yang dihasilkan dari hutan Indonesia khususnya Papua sudah digunakan masyarakat
setempat menjadi obat alternatif tradisional untuk mengatasi sakit-sakit badan dan
kelelahan karena kesibukan bekerja keseharian.

Secara ilmiah tumbuhan valaua adalah tumbuhan famili Urticaceae umumnya


memang memiliki kandungan monoridin, tryptophan, histidine, dan authraguinones. Dan .
Itulah sebabnya pemanfaatan daun gatal umumnya untuk mengatasi pegal-pegal ataupun
membuat orang merasa lebih baik.

syukran…!!!

Anda mungkin juga menyukai