Anda di halaman 1dari 16

Budaya Kesehatan

Pada Suku Sunda


Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan
Kelompok 1

Shilpa Lista Kirani


(C.0105.21.093)
Widi Ihsani Ramadan
(C.0105.21.108)
Stevanie Lesmanawati
(C.0105.21.119)
01
Suku Sunda
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari
bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar
Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi
Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat
Jawa Tengah (Banyumasan). Suku Sunda merupakan etnis
kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2%
penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Jika Suku
Banten dikategorikan sebagai sub suku Sunda maka 17,8%
penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas
orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga
sebagiankecil yang beragama Kristen, Hindu, dan Sunda
Wiwitan (Jati Sunda). Agama Sunda Wiwitan masih
bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda,
seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak
Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan
sebagai suku Sunda.
02
Sehat Sakit
Menurut
Kebudayaan Sunda
Pengertian Sehat Sakit

Menurut orang sunda , orang sehat adalah mereka yang makan


terasa enak walaupun dengan lauk seadanya, dapat tidur nyenyak
dan tidak ada yang dikeluhkan , sedangkan sakit adalah apabila
badan terasa sakit, panas atau makan terasa pahit, kalau anak kecil
sakit biasanya rewel, sering menangis, dan serba salah/ gelisah.
Dalam bahasa sunda orang sehat disebut cageur, sedangkan orang
sakit disebut gering. Ada beberapa perbedaan antara sakit ringan
dan sakit berat. Orang disebut sakit ringan apabila masih dapat
berjalan kaki , masih dapat bekerja, masih dapat makan–minum
dan dapat sembuh dengan minum obat atau obat tradisional yang
dibeli di warung. Orang disebut sakit berat, apabila badan terasa
lemas, tidak dapat melakukan kegiatan sehari–hari, sulit tidur,
berat badan menurun, harus berobat ke dokter/ puskesmas, apabila
menjalani rawat inap memerlukan biaya mahal.
Contoh Penyakit Pada Suku Sunda

Sakit Sakit Keluhan Sakit


Kepala Demam Batuk Filek
Keluhan sakit kepala Keluhan demam (bahasa Batuk TBC, yaitu batuk Keluhan pilek ringan
dibedakan antara nyeri sunda=muriang atau yang sampai (bahasa
kepala (bahasa panas tiris) ditandai mengeluarkan darah dari sunda=salesma), yaitu
dengan badan terasa mulut, batuk biasa hidung tersumbat atau
sunda=rieut atau nyeri
pegal–pegal, menggigil, (bahasa sunda=gohgoy),
sirah, kepala terasa berair, dan pilek
kadang–kadang bibir dan batuk yang terus
berputar/ pusing/ berat yaitu pilek yang
biru. Penyebab demam menerus dengan suaranya
bahasa sunda=Lieur), melengking (bahasa disertai sakit kepala,
adalah udara kotor,
dan sakit kepala menghisap debu kotor, sunda=batuk bangkong) demam, badan terasa
sebelah/ migran pergantian cuaca , dengan gejala pegal dan tenggorokan
(bahasa sunda=rieut kondisi badan lemah, tenggorokan gatal, kering.
jangar). kehujanan, kepanasan terkadang hidung rapet,
cukup lama, dan dan kepala sakit).
keletihan.
03
Kebiasaan
Masyarakat Suku
Sunda
Kebiasaan/ Kepercayaan
Masyarakat Suku Sunda
Penderita Cacar Air
Masuk angin, atau Campak
harus dikerok Tidak Boleh
Mandi

Kalau Demam Mandi Malam Hari


Tidak Boleh Menyebabkan
Mandi Rematik
04
Penyakit Supranatural
Menurut Budaya
Sunda
Penyakit Supranutural
Menurut Budaya Sunda

Jika mata seseorang bengkak Nama yang tidak cocok dengan Berdoa: dilakukan sebelum dan
(masyarakat disini dirinya (keberatan nama), sesudah pengobatan, pasien
menyebutnya=turuwisen) sehingga menyebabkan orang berdoa menurut agamanya.
itu disebabkan karena dia tersebut sering sakit. Cara Air putih: Pasien diminta
telah melakukan perbuatan mengobatinya dengan membawa air putih dalam botol
yang tidak baik (mengintip). mengganti namanya dengan 1, 5 liter. Setelah didoakan,
Cara mengobatinya dengan nama lain yang lebih cocok pasien minum dirumah masing-
mengoleskan air sirih pada untuk orang tersebut, dan masing. Kalau habis,
matanya yang bengkak dido’akan serta diadakan tambahkan dengan air yang
tersebut. jamuan adat bersama keluarga. baru.
Pijat refleksi: Pasien menjerit
kesakitan karena “disetrum“
listrik tegangan tinggi.
05
Mitos Dan Fakta
Kehamilan,Persalinan Dan Nifas
Di Masyarakat Sunda
Mitos Dan Fakta Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Di
Masyarakat Suku Sunda

Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang


dikandungnya tak terlilit tali pusat.
Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi
kembar siam.
“Amit-amit” adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-
nya orang hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan,
mengerikan, dan sebagainya dengan harapan janin terhindar dari
kejadian tersebut.
Dipakaikan gurita agar tidak kembung,. Nafsu makan hilang, cekok saja
dengan vitamin.
Dibedong agar kaki tidak pengkor, Timbulnya penyakit sebagai
pertanda
06
Jurnal Tentang Budaya Kesehatan
Di Masyarakat Sunda
n d a Y a n g D ig unakan Ibu
atan Suku Su
“Budaya Keseh wa t A na k Y a ng Sakit Akut”
Dalam Mer a

ih , T r ia A st ika Endah, Nana


Ning s
Mei Vita Cahya Supriyatna
Tahun 2021

a lis is d a ta a d a enam tema


a y an g te rid e n tifikasi dalam an g a la m a n merawat
Tem arkan tenta n g p e n
yang menggamb e n g o b ata n tr a d isional pada
gunakan p teridentifikasi
anak sakit meng p u n te m a y a n g
da. Ada
masyarakat Sun n g a n p e rta m a , 2) mudah dan
ertolo 4) integrasi
yaitu 1) untuk p ti d a k b er h a s il ,
berhasil dan an tanaman,
murah, 3) antara 5 ) b ic ara d e n g
keyakinan,
bahan alam dan n a k an k e k uatan mistis.
dan 6) me n g g u
SEKIAN
TERIMAKASIH
Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai