Anda di halaman 1dari 3

Nama : Munir

Nim : 203090024
Semester : 4

1. Jelaskan pengertian nasab,llla dan Lian dan Hadanah dan sebutkan dalilnya dari Alquran atau
hadits.?
Jawaban

 Penertian Nasab illa


Nasab berasal dari bahasa Arab al-nasb yang artinya menghubungkan kekerabatan, keturunan atau
menyebutkan keturunan. Bila al-nasb dibentuk menjadi kalimat tanaasub artinya ikatan, hubungan,
kesamaan, atau kesetaraan.
Dalam terminologi fikih, nasab diartikan sebagai suatu ikatan yang memiliki kekuatan untuk
melanggengkan berdirinya sebuah tatanan kehidupan berkeluarga yang kokoh. Nasab berfungsi
sebagai alat pengikat masing-masing anggota keluarga dengan ikatan abadi yang dihubungkan melalui
dasar-dasar kesatuan darah antara satu dengan lainnya.
Wahbah al- Zuhaili
Mendefinisikan nasab sebagai suatu sandaran yang kokoh untuk meletakkan suatu hubungan
kekeluargaan berdasarkan kesatuan darah atau pertimbangan bahwa yang satu adalah bagian dari yang
lain. Misalnya seorang anak adalah bagian dari ayahnya, dan seorang ayah bagian dari kakeknya.
Dengan demikian orang-orang yang serumpun nasab adalah orang-orang yang satu pertalian darah.
Dasar hukum nasab dalam dalam Alquran :
Pertama, dalam surat Al-Mukminun ayat 101:
“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan
tidak ada pula mereka saling bertanya.”
Kedua, dalam surat Al-Furqan ayat 54:
“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan
dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Mahakuasa.”

 Pengertian nasab li’an


Pengertian Li’an Menurut istilah hukum Islam, li’an ialah sumpah yang diucapkan oleh suami ketika
ia menuduh istrinya berbuat zina dengan empat kali kesaksian bahwa ia termasuk orang yang benar
dalam tuduhannya, kemudian pada sumpah kesaksian kelima disertai persyaratan bahwa ia bersedia
menerima laknat Allah jika ia berdusta dalam tuduhannya itu. Dasar hukum pengaturan li’an bagi
suami yang menuduh istrinya berbuat zina ialah firman Allah surat An-Nur ayat 6-7. Seorang
suami yang menuduh istrinya berbuat zina tanpa mendatangkan empat orang saksi, maka suami
diharuskan bersumpah empat kali dan yang kelima kali dilanjutkan dengan menyatakan bersedia
menerima laknat Allah apabila tindakannya itu dusta. Istri yang mendapat tuduhan itu bebas dari
hukuman zina kalau mau bersumpah seperti suami di atas empat kali dan yang kelima kalinya
diteruskan bersedia mendapat laknat Allah bila tuduhan suami itu benar. Sumpah demikian disebut
sumpah li’an. Jika suami menuduh istrinya berzina tapi ia tidak mengakuinya dan suami tidak pula
mau mencabut tuduhannya itu, maka Allah mengharuskan mereka mengadakan li’an.
 Hadanah.
Secara bahasa, hadhanah berasal dari kata al-hidhnu yang artinya samping atau merengkuh ke
samping. Sedangkan secara istilah, hadhanah adalah pemeliharaan anak bagi orang yang berhak untuk
memeliharanya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Jangan kalian menyumpahi diri kalian sendiri, janganlah kalian menyumpahi anak kalian, janganlah
kallan menyumpahi pembantu kalian, dan janganlah kalian menyumpahi harta kalian. Janganlah
kalian menyumpahi sesuatu terlebih ketika Allah mengabulkan permintaan”
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas mengisahkan bahwa pada suatu hari Aus bin Ubadah al-Anshari
menghadap Rasulullah lalu bertanya:
“Ya Rasulullah, saya mempunyai banyak anak perempuan dan saya berdoa agar mereka mati.” Rasul
bersabda, “Wahai Ibnu Saidah! Janganlah engkau mendoakan jelek kepada mereka karena keberkahan
itu menyertai mereka. Mereka itu penghias ketika mendapat nikmat, menjadi penolong ketika dalam
musibah, dan menjadi perawat ketika sakit, beban mereka di atas bumi, dan rezeki mereka ditanggung
oleh Allah.”
2. Jelaskan perbedaan pendapat diantara ulama tentang tingkatan hak asuh anak dalam fikih
Islam.?
Jawaban
Para ulama menetapkan bahwa pemeliharaan anak itu hukumnya wajib, Sebagaimana wajib
memeliharanya selama berada dalam ikatan perkawinan. Adapun dasar hukumnya mengikuti umum
perintah Allah Swt. Pada surah Al-Baqarah/2: 233.
Terjemahannya :
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah Memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu
dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan Seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
Keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan Jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa Bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.

Dalam bahasa Arab kata walidah digunakann untuk ibu, sedngkan kata Umm memiliki makna yang
lebih luas, selain diterapkan bagi “ibu” konsepnya Terkadang mengacu pada akar atau sumber dari
segala sesuatu.Dalam ayat ini, Al-Quran menunjukkan beberapa perintah mengenai Permasalahan
menyusui dengan berbagai hak yang dimiliki oleh ibu, anak, dan Ayah berkaitan dengan
permasalahan ini. Secara keseluruhan, perintah-perintah itu Terdiri dari tujuh aturan. Tujuh petunjuk
yang berkaitan dengan menyusui.
3. Jelaskan pengertian Iddah dan macam-macam Iddah dan sebutkan dalilnya ?
Iddah adalah masa menunggu yang diwajibkan kepada perempuan yang di cerai oleh suaminya dan ia
sudah dicampuri, atau istri yang di tinggal mati suaminya baik sudah dicampuri ataupun belum.
Macam macam iddah:
 iddah istri yang haidnya masih aktif
 Iddah istri yang sudah tidak ḥaiḍ lagi atau belum pernah ḥaiḍ.
 iddah istri yang ditinggal neninggal oleh suami
 iddah istri yang hamil
 iddah istri yang ditinggal mati dalam keadaan hamil
 iddah istri yang belum dicampuri
Para ulama sepakat atas wajibnya iddah bagi seorang perempuan yang telah bercerai dengan
suaminya. Mereka mendasarkan dengan firman Allah pada surah Al Baqarah ayat 228
Terjemahannya :
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru”.

Anda mungkin juga menyukai