Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kiranya tak ada kata yang lebih pantas untuk diucapkanselain ucapan syukur
yang penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segalalimpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah kepada NabiMuhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta
umatnya yang tetapistiqomah memegang agama ini.
Makalah yang berjudul “
Critical thinking
,
clinical judgement 
 dan
  problem solving
serta penerapannya dalam asuhan kebidanan Kesehatan Reproduksi danKeluarga Berencana
” ditulis untuk memenuhi tugas mat
a kuliah Asuhan KebidananKesehatan Reproduksi dan KB di Prodi Kebidanan Poltekkes
KemenkesTasikmalaya. Tidak sedikit pihak yang telah membantu penulis dalam
proses penyusunan makalah ini. Dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkanterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikanmakalah ini.Akhirnya penulis
menyadari bahwa walaupun penulis telah berusaha untukmenulis makalah ini dengan sebaik-
baiknya, namun dalam penulisannya masih jauhdari kesempurnaan karena segala keterbatasan
yang dimiliki oleh penulis.Walaupun demikian, penulis tetap berharap makalah ini dapat
memberi manfaatkhususnya bagi penulis sendiri dan bagi siapa saja yang membacanya.Semoga
Allah SWT meridhoi segala amal perbuatan kita dan memberikan balasan yang terbaik di dunia
maupun di akhirat nanti.Cirebon, Februari 2019Penulis

 
ii
 
BAB IPENDAHULUAN
A.
 
Latar Belakang

Di dalam rangka upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan AngkaKematian Bayi
(AKB) dibutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas salahsatunya yaitu pelayanan kesehatan
reproduksi dan pelayanan keluarga berencana.Karena dengan meningkatnya pelayanan Keluarga
berencana akan mengurangi penyebab AKI yang disebabkan karena 4 terlalu dan 3 terlambat
yaitu salah satunya karena terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak anak bisa
memicuterjadinya AKI.Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental,dan
sosialsecara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatuyang
berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO). KBmerupakan tindakan
membantu individu atau pasangan suami istri untukmenghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yangmemang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran (Hartanto,
2004; 27).Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas penyebablangsung
(faktor- faktor reproduksi, komplikasi obstetric) dan tidak langsung (3terlambat, pengetahuan,
sosio-ekonomi). Salah satu bagian 3 terlambat yaituterlambat mendapatkan pertolongan yang
juga bisa disebabkan oleh penolong atautenaga kesehatan. Perlu adanya tindakan awal yang
bersifat preventif agarmeminimalkan kasus tersebut, salah satunya adalah membiasakan diri
bagiseorang bidan atau tenaga kesehatan untuk berpikir kritis, rasional terhadap setiaptindakan
yang dilakukan, setiap melakukan manajemen asuhan kebidanan.Manajemen asuhan kebidanan
merupakan suatu proses pemecahan masalahdalam kasus kebidanan yang dilakukan secara
sistematis, diawali dari pengkajiandata (data subjektif dan objektif) dianalisis sehingga
didapatkan diagnosakebidanan aktual dan potensial, masalah dan kebutuhan, adanya
perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi (Varney, 2004).

 
2
Proses manajemen kebidanan tersebut merupakan proses yang khas, terdiridari tindakan
perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yangdilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telahditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia
dan sumber-sumberlainnya.Pilar seorang bidan yang terdapat pada kerangka kerja menurut ICM
(2015)adalah pengetahuan, keahlian dalam melaksanakan pelayanan asuhan kepada bayi baru
lahir, wanita, keluarga sepanjang kehidupannya. Pengetahuan yang ada bisamenjadi pondasi
untuk melakukan suatu keahlian jika dilakukan sesuai tujuan dansetiap bertindak harus diiringi
dengan berpikir kritis dengan menjawab setiap
 pertanyaan “mengapa” dan “kenapa” saat bertindak, selain i
tu mampumemberikan penilaian klinis dengan baik serta memberikan pemecahan masalahyang
tepat sehingga bidan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan reproduksi danKB, perlu berpikir
kritis dan menguasai dengan benar pelayanan kesehatanreproduksi dan keluarga berencana baik
dalam pelayanan, pengambilan keputusandan pemecahana masalahnya berdasarkan data
informasi yang didapatkan.B.
 
Rumusan Masalah1.
 
Pengertian
Critical Thinking, Clinical Judgement
dan
  Problem Solving ?
 2.
 
Bagaimana penerapan
Critical Thinking, Clinical Judgement
dan
  ProblemSolving
dalam pelayanan kebidanan kesehatan reproduksi dan KeluargaBerencana?C.
 
Tujuan1.
 
Untuk mengetahui
Critical Thinking, Clinical Judgement
dan
  ProblemSolving.
 2.
 
Untuk mengetahui penerapan
Critical Thinking, Clinical Judgement
dan
  Problem  Solving
dalam pelayanan kebidanan kesehatan reproduksi danKeluarga Berencana.

 
3
BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.
 
Critical Thinking
(Berfikir Kritis)
Berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, konten, atau masalah yang dilakukan oleh
pemikir secara aktif dan terampil secara konseptual danmemaksakan standar yang tinggi atas
intelektualitas mereka. Dapat juga diartikansebagai proses berfikir secara aktif dalam
menerapkan, menganalisis, mensintesis,dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dan atau
dihasilkan melalui observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai acuan
dalam meyakini suatu konsep dan atau dalam melakukan tindakan. Berpikir kritis merupakan
seni (Paul And Linda Elder, 2006) gambaran sikap seseorang dalam menganalisis, mengevaluasi
sesuatu yang ia lihat,mengklarifikasi yang di dengar, metode pengetahuan untuk berfikir logis
dan berargumen serta aplikasi dari ilmu yang dipahami untuk membuat suatu keputusan dan
memutuskan sesuatu setelah hal tersebut ia yakini, (Glaser dalamAlec Fisher, 2001;
OU,2008).Berpikir kritis memungkinkan bagi bidan untuk memanfaatkan potensidirinya melihat,
memecahkan masalah dan menciptakan suatu hal baru dalammanajemen asuhan
kebidanan.Bidan sebagai praktisi maupun dalam pendidikan harus menggunakanunsur-unsur
dasar dalam berpikir kritis agar asuhan kebidanan yang akandiberikan berkualitas. Unsur
pertama dalam berpikir kritis adalah konsep.
Seorang bidan harus memahami konsep dasar manajemen asuhan kebidanan, konsep-konsep
dasar kebidanan baik definisi, aturan yang mengikat atau etika profesi dan prinsip-prinsip dari
konsep kebidanan tersebut.Dalam pelaksanaannya, hal ini didasarkan pada nilai-nilai
universalintelektual yang melampaui cabang suatu ilmu yang meliputi: kejelasan,
akurasi, presisi, konsistensi, relevansi, bukti suara, alasan yang baik, kedalaman, luasnyailmu,
dan keadilan. Dengan adanya proses berfikir kritis diharapkan dapat:
 
4
a. Menimbulkan pertanyaan penting terkait topik/masalah yang sedang difikirkan,
kemudian dapat merumuskan masalah dengan jelas dan tepat. 
b. Mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-ideabstrak untuk
menafsirkan secara efektif terkait kesimpulan yang beralasan dansolusi pemecahan
masalah, menguji alternatif pemecahan masalah terhadapkriteria dan standar yang
relevan.
c. Berpikir terbuka dalam sistem pemikiran alternatif, mampu mengakui danmenilai setiap
permasalahan dengan asumsi yang beralasan, dapatmenimbulkan implikasi, dan
konsekuensi praktis.
d. Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari tahu solusiuntuk masalah
yang kompleks.Proses berfikir kritis memerlukan komunikasi yang efektif
dankemampuan pemecahan masalah serta komitmen untuk mengatasi sikap egois
dantertutup, dengan prosedur:a.
 
Mengenali masalah untuk menemukan cara-cara yang bisa diterapkan gunamemecahkan masalah
tersebut. b.
 
Memahami pentingnya prioritas dan urutan prioritas dalam pemecahanmasalahc.
 
Mengumpulkan dan menyusun informasi yang terkait (relevan).d.
 
Mengenali asumsi yang tak tertulis dan nilai-nilai.e.
 
Memahami dan menggunakan bahasa dengan akurat, jelas, dan tajam.f.
 
Menafsirkan data untuk menilai bukti dan mengevaluasi argument/ pendapatg.
 
Menyadari keberadaan hubungan logis antara proposisi.h.
 
Menarik kesimpulan dan generalisasi yang dibenarkan.i.
 
Menguji kesimpulan dan generalisasi masalah j.
 
Merekonstruksi pola yang telah diyakini atas dasar pengalaman yang lebihluas.k.
 
Memberikan penilaian yang akurat tentang hal-hal tertentu dan kualitas dalamkehidupan sehari-
hari.

 
5
Singkatnya, tiga kunci utama untuk dapat berfikir kritis: RED (Recognizeassumptions, Evaluate
arguments dan Draw conclusions) = mengenali masalah,menilai beberapa pendapat, dan menarik
kesimpulan.Dalam menyimpulkan hasil pemikiran kritis, diperlukan upaya gigih
untukmemeriksa setiap keyakinan atau pemahaman akan pengetahuan berdasarkandukungan
bukti ilmiah (evidence based) yang mendukung kecenderungan pengambilan kesimpulan
tersebut.Proses berfikir kritis merupakan kerangka dasar bidan dalam memberikanasuhan
kebidanan, dalam bingkai manajemen kebidanan. Sehingga, apabila bidanmemberikan asuhan
kebidanan kepada klien dengan menerapkan prinsip-prinsipmanajemen kebidanan dengan
sistematis dan terpola, maka bidan tersebut telahmenerapkan proses berfikir kritis.Seorang bidan
yang professional harus memiliki karakteristik dalam berpikir kritis. Hal ini meliputi
seorang bidan mampu mempertimbangkan sesuatusesuai dengan alasan yang rasional dan logis,
bersifat reflektif, mampumenganalisis, mensintesis, mengevaluasi bukti-bukti yang ada terkait
masalahyang akan dipecahkan, memiliki kemampuan pemecahan masalah (
  problem solving 
). Karakteristik lainnya menurut beberapa ahli adalah seorang bidanmampu membuat suatu
kesimpulan dari berbagai informasi yang diperoleh,
dari berbagai hasil pemeriksaan yang telah dikumpulkan dengan adanya bukti,membuat
argument yang beralasan untuk mendukung kesimpulan danmenjelaskan pola fikir yang telah
terbentuk dari hasil kegiatan langkah-langkahkarakteristik sebelumnya.Cara untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis diantaranya:a.
 
Membaca dengan kritis. Untuk berpikir secara kritis, seorang profesi bidanharus bisa membaca
dengan kritis pula. Semua informasi yang didapat
dari berbagai sumber harus dipikirkan secara kritis, disesuaikan dengan kondisiklien disaat
memberikan suatu asuhan. Membaca kritis berarti menerapkanketerampilan-keterampilan
berpikir kritis seperti mengamati, menghubungkanteks dengan konteksnya, mengevaluasi teks
dari logika dan kredibilitasnya,merefleksika kandungan teks dengan pendapat sendiri dan
membandingkan tesyang satu dengan yang lainnya yang memiliki keterkaitan (OU, 2008)

 
6
 b.
 
Menulis dengan kritis. Seorang profesi bidan yang telah melakukan membacadengan kritis harus
menuliskan semua pemahaman yang ada dalam bentuktulisan. Salah satu contohnya adalah
dokumentasi dalam manajemen asuhankebidanan. Dokumentasi tersebut merupakan suatu media
bagi profesi bidanuntuk menuangkan semua asuhan yang telah diberikan dan menjadi
acuanuntuk asuhan berikutnya.c.
 
Meningkatkan analisis dari yang dibaca dan ditulis. Asuhan kebidanan yangtelah dituliskan dapat
menjadi bahan diskusi untuk dievaluasi atau mencari penyelesainan masalah atau
mendiskusikan hal terburuk yang mungkin terjadi.d.
 
Mengembangkan kemampuan observasi. Observasi atau mengamati suatukondisi klien akan
memudahkan seorang profesi bidan untuk menarikkesimpulan dari kondisi klien yang diamati.
Pengamatan tersebut dikritisi
dan pengamatan yang didapatkan bisa menjadi acuan untuk menarik kesimpulanyang berdampak
pada pembuaan keputusan.e.
 
Meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan bertanya dan refleksi.Pengajuan pertanyaan
yang bermutu yaitu pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benaratau salah atau pertanyaan
yang mengharuskan seorang profesi bidanmenjelaskan sehingga memperbanyak berpikir.B.
 
ClinicalJudgement
(Penilaian Klinis)
 a.
 
Pengertian
Clinical Judgement 
 Penilaian diartikan sebagai suatu kemapuan untuk membuat keputusanlogis atau rasional dan
menentuan apakah suatu tindakan yang akan
dilakukan benar atau salah. Klinis berkaitan dengan klinik atau tempat perawatan;didasarkan
pada observasi dan perawatan klien yang sebenarnya, dan terdiriatas tanda-tanda klinis dari suatu
masalah kesehatan.
Clinical Judgement
(Penilaian klinis) merupakan penerapan informasi berdasarkan pengamatan aktual pada klien
yang dikombinasikan dengan datasubjektif dan objektif yang mengarah pada kesimpulan akhir/
analisis/diagnosis. Dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses dimana bidanmenetapkan data-
data mengenai keadaan klien yang akan dikumpulkan,

 
7
kemudian membuat interpretasi data dan diakhiri dengan penetapan diagnosiskebidanan,
kemudian mengidentifikasi tindakan kebidanan dengan tepat.a.
 
Pengambilan Keputusan KlinisPengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan
alternatifterbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Proses pengambilankeputusan
merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik suatu profesidan keberadaanya sangat
penting karena akan menentukan tindakanselanjutnya. Menurut Terry, pengambilan keputusan
adalah memilih alternatifyang ada. Sedangkan pengambilan keputusan klinis yang dibuat oleh
seorantenaga kesehatan sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan.Pengambilan keputusan
klinis dapat terjadi mengikuti suatu proses yangsistematis, logis, dan jelas.Proses pengambilan
keputusan klinis dapat dijelaskan, diajarkan, dandipraktikkan secara gamblang. Kemampuan ini
tidak hanya tergantung
pada pengumpulan informasi, tetapi tergantung juga pada kemampuan untukmenyusun,
menafsirkan, dan mengambil tindakan atas dasar informasi yangdidapat saat pengkajian.
Kemampuan dalam pengambilan keputusan klinissangat tergantung pada pengalaman,
pengetahuan, dan latihan atau praktek.Ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan klinisyang dibuat sehingga menentukan tepat tidaknya tindakan yang
petugaskesehatan berikan pada klien.Keputusan yang baik adalah yang berdasarkan kepentingan
klien dan pada saat yang bersamaan juga menunjukkan integritas orang-orang yangterlibat.
Bidan mempunyai kewajiban moral terhadap klien mereka,
terhadap pimpinan mereka, dan kepada penyedia pelayanan primer, sehingga bidanharus
menentukan faktor tantangan ketika membuat keputusan.
Tanggung jawab logika etika adalah rasional dan sistemik. Ini harus berdasarkan pada prinsip
etika dan kode etik dari pada emosi, intuisi, kebijakan yang telah adaatau preseden.Ada beberapa
model pengambilan keputusan ketika bidan akanmemutuskan suatu masalah klien.1.
 
Model Thompson and Thompson

Anda mungkin juga menyukai