“Program Konservasi Pendengaran (PKP) menurut Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2004”
Program Konservasi Pendengaran (PKP) merupakan program yang diterapkan di lingkungan tempat kerja untuk mencegah gangguan pendengaran akibat terpajan kebisingan pada pekerja. Program tersebut terdiri atas 7 komponen yaitu: 1. Identifikasi dan analisis sumber bising - Identifikasi dan analisis sumber bising pada lingkungan dengan alat sound level meter (SLM) (mengukur besarnya tekanan bunyi atau intensitas bunyi,dilengkapi dengan mikrofon, amplifier, kalibrator) atau Noise dosimeter (alat yang dapat mengukur intensitas bunyi yang diterima pekerja selama masa kerjanya) pada pekerja. Untuk menentukan apakah daerah tersebut memerlukan alat perlindungan pendengaran, menilai kualitas bising untuk pengendalian serta menilai apakah program pengendalian bising telah berjalan baik - Membuat peta kebisingan adalah dengan memberi warna di daerah yang digambar sesuai dengan intensitas kebisingannya yaitu: hijau <80 dBA, kuning 80-85 dBA, orange 85–88 dBA, merah muda 88-91dBA, merah 91-94 dBA, merah tua >94 dBA 2. Kontrol kebisingan dan kontrol administrasi - Kontrol kebisingan: penggantian mesin dengan tingkat bisingnya lebih rendah, melakukan isolasi sumber bising dengan menggunakan sound box sound enclosure pembatasan transmisi sumber bising (sound barier: sound proof materials atau disain akustik diperbaiki dengan penggunaan sound absorbent material - Kontrol administrasi: merotasi tempat kerja, pengaturan produksi dengan cara menghindari bising yang konstan, menggunakan kontrol dan monitor kebisingan, melaksanakan pelatihan dan sosialisasi PKP untuk menjelaskan fungsi pendengaran dan perlindungannya - Membuat ruang kontrol agar dapat dipergunakan mengontrol pekerjaan dari ruang terpisah 3. Tes audiometri berkala Pemeriksaan audiometri 1 tahun sekali untuk melihat perkembangan pendengaran 4. Alat pelindung diri Penggunaan alat pelindung pendengaran yang dapat mengurangi jumlah energi akustik pada mekanisme pendengaran. Terdapat tiga jenis alat pelindung pendengaran yaitu ear plugs, ear muffs dan helmet. 5. Motivasi dan edukasi pekerja Komunikasi, informasi, motivasi dan edukasi sebaiknya diberikan tidak saja pada para pekerjanya tetapi juga pada pimpinan perusahaan. Tujuan motivasi dan edukasi adalah untuk memberi pengetahuan dan memotivasi agar program pencegahan gangguan pendengaran menjadi kebutuhan bukan paksaan, menyadari bahwa pemeliharaan dan pencegahan lebih penting daripada kompensasi - Memberikan latihan dan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya tentang kebisingan dan pengaruhnya 6. Pencatatan dan pelaporan data Pencatatan dan pelaporan hasil survey intensitas bising meliputi analisis frekuensi sumber bising, sketsa plotting hasil pengukuran, pembuatan garis countour bising, denah lingkungan kerja, sumber bising, lama pajanan, kelompok pekerjaan, dosis pajanan harian dan upaya pengendalian 7. Evaluasi program