Penggunaan Bahasa Isyarat Pada Konselor
Penggunaan Bahasa Isyarat Pada Konselor
1, April 2020
DOI
p-ISSN :
FOKUS
e-ISSN :
ABSTRAK
Bahasa isyarat merupakan salah satu implementasi dari bahasa tubuh / body language.
Mungkin orang-orang mengetahui bahasa tubuh adalah gesture yang diperlihatkan saat
berbicara, namun bahasa tubuh memiliki keaneka ragaman salah satunya bahasa isyarat,
karena bahasa isyarat juga termasuk kedalam bahasa non-verbal dan begitupun dengan
bahasa tubuh yang masuk kedalam bahasa non-verbal . maka secara tidak langsung bahasa
isyarat merupakan bagian dari bahasa tubuh juga.bahasa isyarat saat ini perlu untuk dipelajari
atau hanya sekedar diketahui, karena bahasa isyarat dapat membantu kita dalam
berkomunikasi dengan orang yang tidak mampu berbicara (tunawicara) dnn yang tidak bisa
mendengar (tunarungu) ataupun saat kita tidak dapat mengerti bahasa yang dipakai oleh
orang lain, banyak orang yang merasa beruntung dapat mengetahui dan bisa berbahasa
isyarat. Saat ini bahasa isyarat tidak hanya dipelajari oleh guru yang mengajar di sekolah
anak berkebutuhan khusus (children with disabilities) , namun para pengajar umum pun perlu
untuk setidaknya mengetahui dasar-dasar bahasa isyarat. Seperti yang sudah dibahas
sebelumnya, saat ini bahasa isyarat bisa dipelajari oleh siapapun dan tidak menutup
kemungkinan para konselor juga bisa untuk mempelajari bahasa isyarat karena konselor bisa
saja dihadapkan dengan anak berkebutuhan khusus (children with diasabilities) ataupun
dihadapkan dengan orang yang tunawicara.
Kata Kunci : Bahasa Isyarat, Bahasa Tubuh
.
ABSTRACT
Sign language is one of implementation from body language. Maybe people known body
language just as any body gesture that shown when people talking, however body language
have many diversity ,one of them is sign language because sign language included to the
non-verbal laguage also just same like body language who has include to the non-verbal
language too. Indirectly sign languange also one part of body language. Recently, sign
language are neither need to be learned by people or only know what he sign language is?
Because in case it can help us to comunicate with either people that who can’t talk (speech
impaired) or because we can’t understand any other languange. Nowadays, sign language
not learned by schools children with abilities’s teacher only but it can learned by teacher
who teaching at regular school and it will be needed as long as become a teacher nowadays
2 Nasihah-1, Rizka-2, Nurhayati-3, & Supriatni-4 , Penggunaan Bahasa Isyarat pada Konselor
sebagai Implementasi dari Bahasa Tubuh
at least teacher at regular school can sign language basic at all. As we already discuss about
who should learn sign language above. Right now counselor also need to learn about signal
language because in case counselor needed to facing people with speech impaired as client
or in case counselor are faced with children with disabilities.
Keywords: signal language, Body language.
PENDAHULUAN
Tubuh manusia mempunyai peran sangat penting dalam melakukan interaksi dengan
orang lain termasuk saat melakukan konseling. Ketika berkomunikasi, manusia tidak
hanya menggunakan bahasa verbal saja tetapi juga mengunakan bahasa tubuhnya seperti
gerakan-gerakan dan ekspresi anggota tubuhnhya yang meliputi wajah, mata, mulut,
kepala, badan, bahu, tangan, kaki dan lain-lain. Bahasa tubuh ini dapat menerjemahkan ,
mendukung, melengkapi dan memberikan tekanan terhadap apa yang dikatakan,
membantu konselor dalam memahami apa yang disampaikan oleh konseli..
Effendy (1989) menyatakan bahwa kinesic communication atau komunikasi
kial/komunikasi kinesik adalah komunikasi yang dilakukan dengan gerakan anggota
tubuh. Sedangkan Alo Liliweri (1994) menjelaskan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan
tubuh yang merupaka sebagian perilaku nonverbal dapat disampaikan melalui simbol
komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan
dengan orang lain. Bentuk dan tipe umum dari bahasa tubuh menurut Beliak dan Baker
(1981) yaitu :
1. Kontak Mata
Kontak mata juga mengacu pada sesuatu yang disebut dengan gaze yang
meliputi suatu keadaan penglihatan secara langsung antar orang disaat sedang
berbicara. Melalui kontak mata anda dapat menceritakan kepada orang lain suatu
pesan sehingga orang akan memperhatikan kata demi kata melalui tatapan.
2. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap
orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Wajah ibarat cermin dari pikiran dan
perasaan. Melalui wajah, oran juga bisa membaca makna suatu pesan. Penampilan
wajah sangat tergantung pada orang yang menanggapi atau menafsirkannya. Ekspresi
wajah dari budaya yang lain juga menganggap berbeda. Ekspresi wajah juga dapat
dilihat ketika kita memandang seseorang yang dianggap sebagai orang yang
polos/lugu, dianggap kejam/dingin. Hal ini didasari dengan adanya sebuah ekspresi
wajah yang Nampak pada orang yang bersangkutan tidak menunjukkan sebuah
perubahan seperti yang dilakukan oleh orang lain ketika mendengar atau mengetahui
suatu peristiwa baik kesedihan maupun kegembiraan.
2
3. Gerakan anggota tubuh (gesture)
Gesture merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan tangan, bahu,
jari-jari. Kita sering menggunakan geraka anggota tubuh secara sadar maupun tidak
sadar untuk menekankan suatu pesan. Misal ketika anda berkata “pohon itu tinggi”,
anda akan menggerakkan tangan untuk menggambarkan deskripsi verbalnya.
Sesorang bisa berbohong secara lisan, namun bahasa atau gerak tubuh tidak akan bisa
berbohong. Dengan tanpa sadar, tubuh akan menyampaikan apa yang sedang seseorang
rasakan melalui gerakan-gerakan yang dia sendiri tidak menyadari bahwa gerakan itu bisa
dibaca oleh lawan bicara. Memahami bahasa tubuh sangat berguna untuk membaca
pikiran orang, mengungkapkan pesan tersembunyi dibalik kata-kata yang diucapkan.
Membaca bahasa tubuh mempunyai banyak kegunaan dan untuk memahami bahas tubuh
dari orang disekitar kita tidaklah susah.
Misal ketika ada orang yang berbicara “siapa bilang saya marah?” dengan nada tinggi,
mana yang akan lebih dipercaya oleh lawan bicara, apakah lissannya atau bahasa tubuhnya
yang menunjukkan muka kesal? Lawan bicara kan lebih percaya pada bahasa tubuh yang
ditunjukkannya. Posisi dan gerak tubuh, perubahan mimik muka, cara duduk, perubahan-
perubahan warna telinga atau wajah, semua itu dianggap lebih jujur dalam menyampaikan
suatu hal. Jadi, memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membaca pikiran orang,
menangkap pikiran tersembunyi dibalik kata-kata. Tetapi membaca bahasa tubuh tidak
semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan keuletan dan kejelian dalam berlatih sehingga
sinyal-sinyal berbagai bahasa tubuh dapat ditafsrikan secara tepat. Membaca pikiran lewat
bahasa tubuh akan menawarkan kiat-kiat agar dapat menguasai bahasa tubuh. Kiat-kiat itu
antara lain menemukan kesan pada pertemuan pertama; mengenali ekspresi berbohong;
mengenali ketertarikan atau ketidaktertatikan orang; mengendalikan kemarahan yang
disembunyikan; mengenali dan menjinakkan orang yang so berkuasa; mengenali orang
yang sedih, kecewa, atau pun stres; memaknai gerak tubuh lawan bicara; mengenal
perbedan-perbedaan bahasa tubuh yang berlaku diberbagai Negara.
Bahasa isyarat merupakan pengembangna dari bahasa tubuh yang saat ini digunakan
bagi orang-orang yang kesulitan dalam berbicara (tunawicara) maupun kesulitan dalam
pendengaran (tunarungu). Bahasa isyarat menjadi bahasa yang dianggap universal karena
dapat membantu kelnacaran komunikasi. Kini tak aneh lagi bila banyak orang yang sudah
mempelajarinya bahkan guru-guru pun sudah banyak yang mempelajari bahasa isyarat ini
begitupun dengan para konselor yang sekarang sudah ada bebrapa yang memakai bahasa
isyarat untuk membantu kegiatan konselingnya dengan para penyandang disabilitas.
Fungsi konselor memahami bahasa isyarat adalah karena sejujurnya konselor atau gur
bimbingan dan konseling tidak hanya harus memperhatikan orang-orang yang biasa dalam
artian normal karena konsleing hal yang bersifat universal maka semua orang bisa dan
berhak mendapatkannya, termasuk orang yang berkebutuhan khusus.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian deksriptif
kualitatif. Menurut Moleong (2004) menyebutkan bahwa metode kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dipahami subjek
penelitian.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif kita bisa memperoleh gambaran
tentang seberapa pengaruhnya penggunan bahasa isyarat atau bahasa tubuh dalam
berkomunikasi. Penelitian ini ditunjukan untuk setiap individu khususnya yang berprofesi
sebagai konselor dan profesi yang berhubungan dalam bidang bimbingan dan konseling.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bedasarkan survey yang kami peroleh dari kuisioner tentang pengetahuan mereka
terhadap kegunaan bahasa tubuh, bahasa isyarat dan konselor yang menggunakan bahasa
isyarat, menampilkan hasil sebagai berikut
87,20%
10,20%
2,50%
DAFTAR PUSTAKA
Putra, D.E. 2009 .Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh. Mizan-Kaifa. Tersedia
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=bahasa+tubuh&btnG=
#d=gs_qabs&u=%23p%3DBawxe1ljq-YJ
Dikases 2/3/2020
Ayu, P.E.S.(2020).Pentingnya Pemahaman Bahasa Tubuh Bagi Para Guru Pendidikan Anak
Usia Dini.Purwadita:Jurnal Agama dan Budaya, 3(2),29-36. Tersedia (Online)
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemahaman+bahasa+t
ubuh&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DmEFR8ujX6VUJ