Anda di halaman 1dari 1

Muhammad Dzilfikri Al Baihaqi

18105030037 - Living Quran A

Tipologi fungsi al-Quran (Informatif - performatif)


Fungsi al-Quran sebagai kitab suci, dibagi menjadi dua dimensi (hasil
pengembangan penulis atas disertasi Sam D. Gill). Horizontal dan vertikal. Dimensi
horizontal memfungsikan al-Quran sebagai data. Data tersebut dapat berupa teks maupun
praktik. Data yang berupa teks, diterima sebagai kitab suci yang berlangsung secara
turun-temurun dengan merujuk kepada Nabi yang menerima kitab suci tersebut. Tentu
dalam hal ini al-Quran dengan Nabi Muhammad.
Selanjutnya data yang berupa praktik. Praktik di sini dimaksudkan sebagai al-
Quran yang digunakan sebagai ritual keagamaan. Personal maupun komunal. Praktik ini
lebih kepada tujuan pragmatis karena pelaku melakukan ritual itu untuk mencapai tujuan
khusus yang diharapkan. Ambillah contoh pembacaan surat Yasin. Surat Yasin dibaca
dengan harapan agar keluarga yang sudah meninggal dapat diringankan siksanya dan
seterusnya.
Dimensi yang kedua yakni dimensi vertikal. Di sini lah kemudian fungsi
informatif dan performatif dirumuskan. Pada dimensi vertikal, subyek berada dalam zona
interpretasi atas data kitab suci, baik itu secara informatif maupun performatif. Fungsi
informatif membaca data sebagai sumber pemahaman dan pesan-pesan. Baik teks
maupun praktik. Data berupa teks, hemat penulis, menjadi interaksi yang paling masif
dilakukan. Hal ini ditandai dengan banyaknya lahir mufasir beserta hasil tafsirnya.
Kemudian data yang berupa praktik dibaca sebagai fenomena yang membawa pesan.
Fungsi performatif menafsiri data, baik teks maupun praktik sebagai sumber suatu
praktik. Fungsi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah transmisi. Transmisi dari praktik
lama sebagai sebuah data ke praktik baru sebagai interpretasi atau penafsiran.

Anda mungkin juga menyukai