Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Dzilfikri Al Baihaqi

18105030037

Respon Paper materi “Kalam dan Wahyu (hubungan linguistik)”

Sebagaimana judul yang dipakai oleh Toshihiko pada buku ini, “Relasi Tuhan Dan
Manusia”, maka tentu akan dibahas tentang bagaimana relasi itu berlangsung. Jika berbicara
tentang relasi maka didalamnya akan ada pembahasan tentang apa yang namanya
komunikasi.

Relasi komunikatif antara Tuhan dengan manusia dalam Islam terdapat konsep yang
dinamakan wahyu. Wahyu dalam beberapa literatur disebutkan sebagai suatu hal yang
diberikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul untuk mensucikan mereka dan untuk
melemahkan musuh mereka. Dalam buku ini, Toshihiko menyebutkan, wahyu dalam Alquran
mendapatkan tempat yang khusus. Sesuatu yang istimewa yang misterius sehingga tak dapat
ditangkap oleh manusia biasa. Yang mana membutuhkan Rasul sebagai penerima.

Dilanjutkan oleh Toshihiko bahwa wahyu dalam konteks Alquran dapat dibedakan
menjadi dua aspek yang berbeda. Salah satu aspeknya adalah Firman (kalam). Dalam hal ini
firman dibedakan dengan bahasa (lisan). Dalam bahasa perancis terdapat istilah parole dan
langue. Jika dihubungkan dengan kosep firman Tuhan, maka kalam merupakan parole dan
lisan adalah lengua. Menurut konsepsi Alquran, wahyu merupakan parole Tuhan (Firman).
Hemat penulis bahwa wahyu merupakan hubungan komunikasi dari Tuhan kepada manusia
(komunikasi verbal ke bawah).

Penjelasan selanjutnya tentang sambungan atau bagian lain dari hubungan komunikasi
antara Tuhan dengan manusia, yakni dari manusia kepada Tuhan. Komunikasi ini atau tipe
linguitik ini disebut du’a (doa). Sudah tentu ketika yang menjadi aktor penutur adalah
manusia, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa manusia. Sama halnya seperti wahyu,
doa adalah komunikasi yang dilakukan dalam kondisi khusus dan bisa juga dalam kondisi
yang istimewa. Toshihiko mengatakan bahwa ketika kondisi jiwa sedang dalam keadaan yang
tak biasa dan mendapati dirinya (manusia) dalam kondisi yang tidak wajar, disitulah
komunikasi terjalin (doa). Hemat penulis bahwa peristiwa ini dapat disebut curhatan manusia
kepada Tuhan. Doa merupakan komunikasi intim antara hati manuisa dengan Tuhan.

Kemudian ada konsep tibal balik yang tercipta setelah doa dipanjatkan, yakni
istijabah atau yang sering manusia katakana yakni doa diterima atau dikabulkan. Dalam
pengertian singkat, Istijabah merupakan respon Tuhan atas doa yang telah diucapkan oleh
manusia. Manusia ketika berdoa mengharapkan agar doa tersebut mendapat respon Ilahi
dengan dikabulkannya doa.

Izinkan penulis menyampaikan sedikit kesimpulan. Bahwa dari beberapa penjelasan


diatas, dapat ditarik garis besar bahwa dalam relasi komunikatif antara Tuhan dengan
manusia, ada komunikasi timbal balik di dalamnya. Ada kmunnikasi ke bawah (wahyu), dari
Tuhan kepada manusia, dan juga ada komuniksi ke atas (doa), dari manusia kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai