Anda di halaman 1dari 6

RESUME PENGANTAR FILSAFAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri


Mata Kuliah : Pengantar Filsafat
Dosen Pengampu : Muslih, S.H.I., M.H.

Disusun Oleh:
LUTHFY MAULANA FADHLURROHMAN (2282110095)

PERBANKAN SYARIAH / I / C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2022
BAB 1
RELEVASI ILMU MANTIQ DAN KAIDAH BERFIKIR DALAM ILMU MANTIQ
Ilmu mantiq = ilmu tentang logika.sedangkan mantiq adalah suatu ilmu yang mengajarkan untuk
mengasah nalar dan berlogika dengan cara sehat. Contohnya adalah pengertian pacaran yaitu hubungan
dengan lawan jenis yang di ekspresikan oleh komunikasi dan kontak fisik atau dasar asmara.
Kaidah berfikir yang perlu dikuasai ada 3 yaitu : hukum identitas =member dua dua hal yang tidak
boleh dianggap sama. Contohnya :Tuhan =tuhan. Hukum no kontrakdisi=memberi dua hal yang
bertentangan tidak mungkin bersatu. Contohnya : ketika ada kalimat Tuhan Esa tidak bias disematkan
dengan Tuhan berbilang. Kemungkinan ke-3 terangkat=bahwa dua hal yang bertentangan itu tidak
mungkin saling mendustakan satu sama yang lain itu harus ada kemungkinan benar dalam dua
kemungkinan tersebut. Contohnya :tidak hitam –tidak putih (itu tidak bertentangan pasti ada
kemungkinan ke 3)
BAB 2

Sejarah Ilmu Mantiq dan Aspek Dasar Ilmu Mantiq


Mantiq atau logika merupakan ilmu kaidah berfikir yang dirintis pertama kali oleh
Aristoteles dan mulai berkembang di dunia Islam pada masa Umayyah. Kedatangan logika di
dunia Islam ini, mendapatkan tanggapan yang beraneka ragam, ada yang apresiatif dan
mengembangkannya lebih jauh dengan cara menafsirkan dan menyempurnakannya, tetapi ada
juga yang menolak dan menganggapnya bid’ah. Berkaitan dengan logika sebagai ilmu untuk
menjaga manusia agar tetap berfikir lurus sesuai dengan nalurinya ini, Ibn Sina mengatakan:
"Yang dimaksud dengan ilmu logika(manthiq) adalah alat yang berisikan kaidah-kaidah untuk
menjaga manusia dari ketergelinciran dalam berfikir."
Sejarah ilmu mantiq
 Ilmu Fase Pertama : Munculnya Logika
 Fase Kedua : Ilmu Logika di Abad Pertengahan Eropa
 Fase Ketiga : Masuknya Ilmu Logika di Dunia Islam dan Bangkitnya Eropa
 Fase Keempat Ilmu Logika di Tengah Renaissance
 Fase Kelima : Ilmu Logika di Abad ke-19

BAB 3

Hubungan ilmu mantik dengan bahasa


 Pengertian ilmu mantiq
 Logika berasal dari bahasa Latin, Logos yang berarti perkataan atau akal.
 Istilah Arabnya adalah Mantiq,Mantiq adalah ilmu yang menggerakkan pikiran
kepada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran.
 Logika berasal dari bahasa Latin, Logos yang berarti perkataan atau akal.
 Pengertian Bahasa
 Secara umum Bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui
susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang
lebih besar, seperti kata dan kalimat.
 Bahasa sebagai alat komunikasi untuk kita mengungkapkan pikiran kita guna
memperoleh pengetahuan yang benar. Sehingga dengan bahasa, orang lain dapat
mengerti tentang isi hati atau fikiran yang disampaikan baik melalui bahasa
isyarat, tertulis, atau lisan.
 Kesimpulan kesimpulan
Logika atau ilmu mantiq adalah hasil dari pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dengan bahasa.

BAB 4
 Ilmu hushuli
Ilmu Hushuli adalah ilmu yang diperoleh melalui gambaran sesuatu yang
diketahui, atau
hadirnya gambaran sesuatu pada akal. Allamah Thabathabai dalam bukunya 
Bidayah al-Hikmah mengemukakan bahwa manusia memiliki ilmu hushuli, yaitu ilmu
tentang perkara-perkara eksternal dengan jalan hadirnya perkara eksternal tersebut
melalui esensinya dan bukan melalui eksistensi eksternalnya. Contohnya: ilmu tentang
gunung, maka yang diketahui atau yang hadir adalah gambaran tentang gunung,
bukan gunung itu sendiri. Begitu juga dengan mengetahui  rumah dan benda-benda yang
ada disekitar kita.
 ILMU HUDHURI
yang dimaksud dengan Ilmu hudhuri adalah ilmu yang didapat melalui objek asli
yang diketahui, atau hadirnya secara langsung objek (sesuatu) yang  diketahui pada
subjek yang mengetahui (akal). Hal ini mengindikasikan, tiadanya perantara konseptual
apapun antara subjek dan objek

BAB 5
PEMBAHASAN TENTANG TASHAWWUR DAN TASHDIQ
 Pengertian
Tashawwur adalah tercapainya suatu pemahaman makna secara langsung tanpa
disertai keputusan atau hukum yang mengikat terhadap pemahaman tersebut.
Sedangkan , Tashdiq adalah pemahaman akan suatu makna yang muncul dalam pikiran
manusia disertai dengan penyandaran hukum yang mengikat pemahaman tersebut
 Perbedaan tashawwur dan tashdiq dari segi defini maupun praktik
 Terdapat sebuah ilustrasi dari Husein al-Shadr. Beliau menjelaskan jika seseorang
mendengarkan sebuah suara, maka ia akan segera membayangkan siapa pemilik
suara tersebut. Kemudian muncul spekulasi dalam pikiran bahwa pemilik suara
tersebut adalah suara saudaranya atau temanya. Namun, ia ragu dan belum bisa
menentukan dari kedua spekulasi tersebut mana yang paling mendekati benar.
Maka dalam keadaan ini disebut sebagai Tashawwur.
 Kemudian, ketika seseorang tersebut sudah mampu mentarjih dari kedua
spekulasi tersebut bahwa pemilik suara itu adalah saudaranya. Lalu, ia dengan
yakin dan percaya membuat keputusan yang kuat dan pasti bahwa pemilik suara
tersebut adalah suara saudaranya, maka dalam keadaan ini seseorang tersebuttelah
mencapai derajat Tashdiq.

BAB 6
PENGERTIAN DALALAH PEMBAGIAN & MACAM MACAMNYA
 PENGERTIAN DALALAH
Dalalah dari segi bahasa berasal dari bahasa arab yakni daala-yadulu-dilalah artinya
petunjuk atau yang menujukan. Dalam logika ( Ilmu Mantiq ) berarti, satu pemahaman
yang dihasilkan dari sesuatu atau hal yang lain.
sebagai contoh, seperti adanya asap dibalik bukit, berarti ada api disebut madlul ( yang
ditunjuk/ yang diterangkan ) adapun asap disebut dal atau dalil ( yang
menujukan/petunjuk )
 DILALAH LAFZIYYAH
 LAFZIYYAH WADH'IYYAH
 LAFZIYAH AQLIYYAH.
 LAFZIYYAH THABIYYAH
 DILALAH GHAIRU LAFZIYYAH
 PENGERTIAN DILALAH GHAIRU LAFZIYYAH
 WADH'IYYAH
 'AQLIYYAH
 THAB'IYYAH

BAB 7
LAFADZ DAN PEMBAGIAN NYA
 Dua Macam Lafadz
 Mufrad
Lafadz Mufrad ialah lafadz yang bagiannya tidak menunjukan sebagian
makna dan petunjuk yang dimaksud.
 Murakkab
Lafaz murakkab dibagi dua yaitu, murakkab tam (kalimat tersusun yang
menunjukan makna sempurna, dan Murakkab Naqish (kalimat tersusun
yang menunjukan makna kurang sempurna).
 Lafadz Mukkarab dibagi menjadi dua yaitu:
 Murakkab Tam
 Definisinya: Lafaz yang bisa memberikan makna yang jelas dan sempurna
kepada pendengar sehingga ia tidak perlu lagi bertanya
 Contoh: Sabar itu indah, Hujan mengalir deras, Ditikung itu pahit, Cinta
itu buta.
Dalam ilmu nahwu biasanya disebut dengan jumlah ismiyyah dan jumlah
fi’liyyah.

BAB 8
Definisi Ta’rif dan Pembagiannya
Definisi Ta’rif
Ta’rif berasal dari bahasa Arab yang artinya memberi tahu, memperkenalkan. Maksudnya ,
dengan Ta’rif orang dapat mengenal sesuatu yang sebelumnya tidak dikenaL. Secara istilah,
Ta’rif adalah memperkenalkan sesuatu sesuai hakikat sebenarnya. Ta’rif disebut juga Qaul
Syarih, yaitu suatu ungkapan yang dapat memperkenalkan kepada kita tentang hakikat sesuatu
melalui ungkapan sehingga kita bisa menbedakan sesuatu itu dengan sesuatu yang lain
PEMBAGIAN TA’RIF
 TA’RIF HAD
 TA’RIF RASM
 TA’RIF LAFADZI
 TA’RIF MITSAL

BAB 9
QISMAH DAN PEMBAGIANNYA
Qismah menurut bahasa artinya pembagian. Sedangkan menurut istilah diartikan sebagai
proses membelah, membagi, dan menganalisis sesuatu kedalam bagian – bagian tertentu yang
berbeda satu sama lain. Dalam sebuah pembagian, sudah pasti ada yang dibagi, bagian – bagian
yang terbagi dari apa yang dibagi, dan dasar pembagian itu sendiri.
Syarat – syarat pokok dalam membangun Qismah :
“ Ketika kita ingin membagi sesuatu kedalam bagian – bagian tertentu, sudah pasti ada
tujuan yang hendak kita capai. Kalau tidak ada maka pembagian itu pun sia – sia “. M. Nuruddin
Jadi sesuatu itu, kita bagi, karena kita punya tujuan tertentu.
BAB 10
PEMBAHASAN TENTANG QADHIYYAH DAN PEMBAGIANNYA
Dari sudut kebahasaan, kata qadhiyyah merupakan bentuk ism mashdar dari kata
kerja,qadha-yadhi ,yang salah satu artinya ialah menghukum. Qadhiyyah adalah suatu perkataan
yang dimengerti,yang mengandung kemungkinan benar atau salah,dengan melihat perkataan itu
sendiri.(artinya tidak diliat dari siapa yang mengatakannya).
Jumlah khobariah yang mengandung kebenaran dan kesalahan dan bias diketahui benar
tidaknya dengan penelitian atau ekperimen. Misalnya, tahun depan saya akan dapat menamatkan
sekolah saya/pelajaran saya atau besok syawal saya akan pindah ke Surabaya. Perkatan ini
disebut qadhiyyah karena penamtan atau kepindahan itu mungkin bisa terjadi dan mungkin tadak
terjadi
BAB 11
PEMBAHASAN ISTIDLAL DAN PEMBAGIANNYA
Kata istidlal berasal dari bahasa arab, akar kata istidlal adalah dari kata daal,berarti
mengambil dalil atau kesimpulan yang diambil dari petunjuk yang ada. Sedangkan yang
dimaksud dalil adalah petunjuk yang digunakan untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Sitidlal
merupakan pembahasan yang terpenting dalam kajian hukum lslam, karena mengambil
kesimpulan yang benar adalah fungsi utamanya.
Maka dapat dikatakan bahwa istidlal adlah sesuatu yang dapat dipakai untuk membangun
argumentasi untuk menyampaikan kita pada kesimpulan. Eratnya keterikatan dan keterikan
antara istidlal sebagai pembagunan argumentasi dengan kesimpulan. Karena keterkaitannya
demikian, maka keuatan argumentasi yang dibangun sangat menentukan hasil kesimpulan yang
dihasilkanyan, atau dengan kata lain bahwa kekuatan satu kesimpulan sangat bergantung pada
kekuatan argumentasi istidlal yang didapatkan.
BAB 12
PEMBAHASAN QIYAS DAN PEMBAGIANNYA
Qiyas merupakan rangkaian proposisi atau kata-kata yang melahirkan kata-kata lain atau kalimat
nya terdiri dari dua proposisi.
Bagian yang merangkai Qiyas, antara lain:
1. Qiyas harus terangkai minimal dua Premis (premis minor dan premis mayor)
2. Dua premis harus menghasilkan kesimpulan
3. Harus mencakup tiga Had, tidak boleh lebih
 Had Ashgar (kecil)
 Had Ausath (pertengahan/perekat/pengait)
 Had Akbar (besar)

Contoh : KHAMR ITU MEMABUKAN


(Had Asghar=Khamr) (Had Ausath=Memabukan)

Anda mungkin juga menyukai