Anda di halaman 1dari 1

Muhammad Dzilfikri Al Baihaqi

18105030037

Respon Paper Materi “Alquran dan kitab terdahulu”

Fokus utama dari pembahasan materi ini adalah kata al-kitab. Mengacu kepada
penyebutan Yahudi dan Nasrani sebagai ahl al-kitab dan nama dari Alquran sendiri. Kata ini
terdapat dalam Alquran pertama kali pada surat Sad yang turun pada waktu itu pada fase
konfrontasi terhadap paganisme Arab.

Kebingungan Quraisy akan konsep monoteisme sebagaimana yang diceritakan dalam


ayat ketujuh surat Sad dijawab oleh Alquran dengan kisah Dawud, yang kisahnya juga terdapat
dalam bible. Kemudian Alquran pertama kali mengidentifikasi kata al-Kitab dalam ayat setelah
itu tepatnya pada ayat 29. Istilah ini selanjutnya disebut dalam surat al-A’raf. Zamakhsari
menilai bahwa al-Kitab merupakan sifat bagi surat ini. Dia juga berpendapat bahwa Kitab
merupakan nama dari surat ini.

Frasa Falaa yakun fi shadrika haraj minhu merupakan nasihat agar Muhammad tidak
canggung dengan al-Kitab. Al-Jabiri berpendapat bahwa al-kitab disini bukan al-kitab pendahulu
Alquran, melainkan istilah nama Alquran. Hal itu dibuktikan dengan sudah adanya penyebutan
istilah al-Kitab dalam surat sebelumnya. Masih seputar dialog Muhammad dengan Quraisy,
selain dinamakan dengan istilah al-Zikr, dan beberapa sebutan yang lain, Alquran juga diebut
sebagai al-Kitab. Sebagai penguat konsep monoteisme.

Setelah Alquran mendeskipsikan diriya sebagai al-Kitab yakni kitab yang menjadi
penyempurna dan menjadi rentetan sejarah kitab suci, Alquran juga tetap mempertahankan
eksklusifitasnya dari kitab terdahulu. Bukan untuk memisah tapi lebih kepada nilai yang
istimewa. Yakni dengan mewacanakan istilah al-Furqan sebagai salah satu nama Alquran yang
artinya pembeda. Surat Saba menjelaskan eksklusifitas Alquran. Meskipun Alquran adalah
Alkitab namun Alquran diturunkan dengan model yang berbeda dan juga sebagai korektor kitab-
kitab terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai