Laporan Praktikum Farmasi Fisika Penentuan Ukuran Partikel
Laporan Praktikum Farmasi Fisika Penentuan Ukuran Partikel
Disusun Oleh :
OKTAVIANA 1443050062
Kelompok : 3 (Tiga)
Grup :F
a. Mikroskop optik
b. Pengayakan
c. Dengan cara sendimentasi
III.Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Mikrometer
3. Beker Glass 250 mL
4. Batang Pengaduk
5. Timbangan
6. Ayakan
7. Obyek glass dan dek glass
Bahan
1. Amylum
2. Aquadest
3. Granul berbagai ukuran
IV. Prosedur kerja
A.Kalibrasi mikroskop
1. Lakukan penaraan terhadap lensa okuler mikrometer yang akan
digunakan
2. Sediaan kertas grafik sebagai mikrometer pentas
3. Letakkan kertas grafik dibawah lensa objektif dan geser ke tengah
4. Putarlah okuler dan geserkan mikrometer pentas sampai garis
nolnya terletak segaris dengan sebuah garis dengan garis nol lensa
okuler
5. Mulai dari garis nol sebelah kiri anda, arahkanlah pengamatan anda
kekanan dan carilah garis pada skala okuler yang segaris dengan
sebuah garis pada skala mikrometer pentas
6. Hitunglah subkala pada kedua mikrometer tsb dimulai dari garis nol
sampai pada titik pertemuan garis mikrometer okuler dengan garis
mikrometer pentas
7. Hitunglah faktor kalibrasi mikrometer okuler anda untuk setiap
perbesaran
B.Pengukuran partikel sispensi
1. Suspensi yang akan ditentukan ukuran partikelnya diencerkan
dengan aquadest (1:10), dan disuspensikan secara homogen
2. Letakkan beberapa tetes suspensi diatas objek glass lalu ditutup
dengan cover glass, kemudian taruh dibawah mikroskop yang telah
dikallibrasi
3. Amati, lalu tentukan ukuran partikel dan hitung jumlah partikelnya
4. Hitunglah rata- rata suspensi yang akan ditentukan ukuran
partikelnya diencerkan dengan aquadest (1:10), dan disuspensikan
secara homogen
5. Letakkan beberapa tetes suspensi diatas objek glass lalu ditutup
dengan cover glass, kemudian taruh dibawah mikroskop yang telah
dikalibrasi
6. Amati, lalu tentukan ukuran partikel dan hitung jumlah partikelnya
7. Hitunglah rata- rata:
a. Diameter panjang
b. Diameter permukaan
c. Diameter volume
d. Diameter permukaan panjang
e. Diameter volume permukaan
f. Diameter volume berat
V. Hasil dan pembahasan
Hasil :
Hasil perhitungan:
a. Diameter panjang
Σn d 2
dℓn = Σn
3.784,6
= 224
= 16,89 µm
b. Diameter permukaan
Σn d 2
dSn =
√ Σn
64888,2
= √ 224
= √ 289,67
= 17,01 µm
c. Diameter volume
3
dVn = 3 ΣnΣnd
√ 1.132 .054,6
=3 √ 224
= √3 5053,81
= 17,16 µm
d. Diameter permukaan panjang
Σn d 2
dSe = Σn
64.882,2
= 3.784,6
= 17,14 µm
e. Diameter volume permukaan
Σn d 3
dVs = Σn d 2
1.132.054,6
= 64.888,2
= 17,44 µm
f. Diameter volume berat
Σn d 4
dWn = Σnd 3
10.192.680,2
= 1.132 .054,6
= 17,83 µm
Pembahasan :
Pada percobaan penentuan ukuran partikel ini bertujuan untuk
mengukur partikel zat dengan metode mikroskopi dan pengayakan (shieving).
Bahan yang digunakan untuk metode pengayakan adalah granul, sedangkan
bahan yang digunakan untuk metode mikroskopi optik adalah amylum.
Digunakan amylum karena ukuran partikel amylum lebih kecil dari pada granul.
Pada bagian paling atas dari susunan ayakan dipasang penutup dari
mesin penggerak bertujuan agar tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhi
gerakan mesin, misalnya tekanan udara di atasnya atau yang faktor yang
lainnya, sehingga tidak ada gaya lagi yang bekerja kecuali gaya gravitasi yang
mengarah jatuhnya partikel ke arah bawah.
Kesimpulan
2. Ukuran partikel dari amylum pada percobaan ini adalah polydispers karena
harga antilog SD nya > 1,2 yaitu 2,18.
3. Semakin besar nomor ayakan, semakin halus hasil yang di dapat, karena
lubangnya semakin kecil.
Daftar Pustaka