Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 4

Nama : RIZCI HANDOKO


Nim : 020523174
MK : IPEM 4425 Hubungan Pusat dan Daerah

Modul 5 Kegiatan Belajar 2


Kewenangan dan Mekanisme Penyerahan Urusan Pemerintahan
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

A. PERSEBARAN URUSAN PEMERINTAHAN


1. Ajaran Formal
Pada ajaran formal prinsipnya urusan yang dapat dikerjakan oleh
masyarakat hukum yang satu juga dapat dilakukan oleh masyarakat lain.
2. Ajaran Materiil
Dalam ajaran rumah tangga materiil, antara pemerintah pusat dan daerah
terdapat pembagian tugas yang diperinci secara tegas di dalam peraturan
perudang-undangan. Kewenangan setiap daerah hanya meliputi tugas- tugas
yang ditentukan satu per satu secara nominative.
3. Ajaran Riil
Dalam ajaran rill mengambil jalan tengah antara ajaran rumah tangga
materiil dan formil dengan tidak melepaskan prinsip sistem rumah tangga
formil. Dengan demikian, pemerintah pusat memperlakukan pemerintah
daerah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pusat.
Beberapa keuntungan apabila ajaran rumah tangga ini diterapkan, antara
lain:

1. Sistem ini memberikan kesempatan kepada daerah untuk menyesuaikan


pelaksanaan otonomi dengan daerahnya masing-masing.
2. Sistem ini berlandaskan kepada faktor-faktor yang nyata di daerah dan
memperhatikan keadaan khusus daerah.
3. Sistem ini mengandung fleksibel tanpa mengurangi kepastian sehingga
daerah bebas berprakarsa mengembangkan modal pangkal yang sudah
ada dengan memperoleh bimbingan/pembinaan tanpa melepaskan
pengawasan pusat.
4. Sampai seberapa jauh pemerintah pusat melakukan pembinaan dan
campur tangan terhadap daerah tergantung kepada kemampuan
pemerintah daerah itu.
5. Prakarsa untuk mengembangkan urusan di luar modal pangkal dapat
juga dilakukan, asal tidak bertentangan dengan atau belum diatur oleh
pusat atau daerah yang tingkatannya lebih tinggi.
6. Sistem ini memperhatikan pemerataan dan memelihara keseimbangan
laju pertumbuhan antar daerah.
Kebutuhan masyarakat dikelompokkan menjadi 2 hal, yaitu :
1. Kebutuhan dasar ( air, kesehatan, pendidikan, lingkungan, keamanan,
dan sebagainya)
2. Kebutuhan pengembangan usaha masyarakat (pertanian,
perkebunan, perdagangan, dan industri).

Dua prinsip pokok persebaran urusan pemerintahan :


1. Selalu terdapat urusan pemerintahan yang secara absolut tidak dapat
diserahkan kepada daerah karena menyangkut kepentingan
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
2. Tidak ada urusan pemerintahan yang sepenuhnya dapat diserahkan
kepada daerah. Bagian urusan pemerintahan yang diserahkan hanyalah
menyangkut kepentingan masyarakat.

B. PERSEBARAN URUSAN PEMERINTAHAN MENURUT UNDANG-


UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
1. Urusan Pemerintahan Absolut( Kewenangan Pemerintahan Pusat )

Yang menjadi urusan pemerintahan absolut terdiri dari :


- Politik luar negeri
- Pertahanan
- Keamanan
- Yustisi
- Moneter dan fiskal nasional
- Agama
2. Urusan Pemerintahan Konkuren
Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi
antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
meliputi :
- Pendidikan
- Kesehatan
- Pekerjaan umum dan penataan ruang
- Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
- Ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
- Sosial
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
meliputi :
- Tenaga kerja
- Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
- Pangan
- Pertanahan
- Lingkungan hidup
- Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
- Pemberdayaan masyarakat dan desa
- Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
- Perhubungan
- Komunikasi dan informatika
- Koperasi, usaha kecil, dan menengah
- Penanaman modal
- Kepemudaan dan olahraga
- Statistik
- Persandian
Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi :
- Kelautan dan perikanan
- Pariwisata
- Pertanian
- Kehutanan
- Energy dan sumber daya mineral
- Perdagangan
- Perindustrian
- Tranmigrasi
3. Urusan Pemerintahn Umum
Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan terkait pemeliharaan ideologi
pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, menjamin hubungan yang serasi berdasarkan suku, ras,
agama, dan antar golongan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
serta memfasilitasi kehidupan demokratis.

Anda mungkin juga menyukai