Anda di halaman 1dari 106

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

PENELITIAN QUASI EKSPERIMEN

SUMARNI
NIM. 19600295

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D.IV)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2021
SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

PENELITIAN QUASI EKSPERIMEN

SUMARNI
NIM. 19600295

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D.IV)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2021

i
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C
TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

PENELITIAN QUASI EKSPERIMEN

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan


Dalam Program Studi Bidan
Pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri

Oleh :

SUMARNI
NIM. 19600295

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D.IV)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2021

ii
ORISINALITAS PENELITIAN

Saya bersumpah bahwa Skripsi ini adalah hasil sendiri dan

Belum pernah diteliti orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai

Jenjang pendidikan di Perguruan manapun.

Kediri, Maret 2021

Yang Menyatakan

Sumarni

iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

SKRIPSI

Oleh :
SUMARNI
NIM. 19600295

Disetujui Tanggal 15 Maret 2021

Pembimbing I

Dewi Kartika Sari, SST., M.Gizi


NIDN. 0723119101

Pembimbing II

Putri Wahyu Wigati, SST., MPH


NIDN. 0728068703

iv
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

SKRIPSI

Oleh
SUMARNI
NIM. 19600295

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan disahkan


Pada tanggal : 26 Maret 2021

Tanda Tangan

Ketua : Sri Haryuni, S.Kep., Ners., M.Kep (……………….)


NIDN. 0701058301

Anggota :1. Dewi Kartika Sari, SST., M.Gizi (……………….)


NIDN.0723119101

:2. Putri Wahyu Wigati, SST., MPH (……………….)


NIDN. 0728068703

v
UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulilahi Robbil alamin, segala puji hanyalah bagi Allah SWT Rabb

semesta alam, yang Maha Tunggal. Puji syukur Peneliti hanturkan ke hadirat

Allah SWT atas kesempatan dan kekuatan yang diberikan sehingga Peneliti dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul penelitian ‘‘Pengaruh pemberian

suplementasi vitamin C terhadap kadar hemoglobin ibu hamil yang

mengkonsumsi tablet Fe di PMB Ny. N Kota Kediri tahun 2021? ”

Pada penyusunan Skripsi ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Ir. Djoko Rahardjo, MP, selaku rektor Universitas Kadiri.

2. Sri Haryuni, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Kadiri.

3. Halimatus Saidah, SST.,M.Hkes, selaku Ketua Program Studi Kebidanan

(D IV) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.

4. Dewi Kartika Sari, SST., M.Gizi , selaku pembimbing pertama.

5. Putri Wahyu Wigati, SST., MPH, selaku pembimbing kedua.

6. Kepala PMB Novita Sari Kediri yang telah memberikan izin penelitian.

7. Bapak, Ibu dosen karyawan dan staf Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Kadiri.

8. Keluarga tercinta, ayah & bunda beserta tercinta atas doa, dukungan dan

segala pengorbanan yang telah diberikan.

vi
9. Semua rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri pada

umumnya, Program Studi Kebidanan (D IV) pada khususnya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi dan telah

mendoakan suksesnya Skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu Peneliti membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

membangun. Akhirnya peneliti berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Kediri, Maret 2021

Peneliti

vii
RINGKASAN

Anemia dalam kehamilan merupakan suatu kondisi dengan kadar


hemoglobin < 11 gr/dl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suplementasi Vitamin C terhadap kadar hemoglobin ibu hamil yang
mengokonsumsi tablet Fe di PMB Ny. N Kota Kediri tahun 2021.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian metode eksperimen kuasi,
dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu hamil trimester II dan trimester III, dengan teknik True
Exsperimental Design. Analisa data yang digunakan adalah Uji T-Indenpendent.
Hasil Uji T-indenpendent di dapatkan p value 0,00 > 0,05, sehingga ada
pengaruh pemberian suplementasi vitamin C 50 mg terhadap kadar hemoglobin
ibu hamil dibandingkan dengan mengkonsumsi tablet Fe saja.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian suplementasi
vitamin C 50 mg terhadap kadar hemoglobin ibu hamil yang mengkonsumsi tablet
Fe di PMB Ny. N kota kediri tahun 2021. Berdasarkan hasil penelitian
diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang cara
mengkonsumsi tablet Fe bersamaan dengan suplementasi vitamin C dapat
meningkatkan kadar hemoglobin.

Kata Kunci : kadar Hemoglobin, Ibu Hamil, Tablet Fe dan Vitamin C

viii
ABSTRACT

Anemia in pregnancy is a condition with a hemoglobin level <11 g / dl. This


study aims to see the effect of giving Vitamin C supplementation on hemoglobin
levels of pregnant women who consume Fe tablets at PMB Ny. N Kediri City in
2021.
The study used a quasi-experimental research design, with a one group
pretest-posttest design approach. The population in this study were all trimester II
and third trimester pregnant women, using the True Experimental Design
technique. The data analysis used was the independent t test.
The results of the T-independent test obtained a p value of 0.00> 0.05, so
that there is an effect of offering 50 mg vitamin C supplementation on
hemoglobin levels of pregnant women compared to consuming Fe tablets alone.
The results of this study indicated that there was an effect that offered 50
mg of vitamin C supplementation on the hemoglobin levels of pregnant women
who consumed Fe tablets at PMB Ny. N Kediri City in 2021. Based on the results
of the study, it is hoped that health workers can provide information on how to
take Fe tablets simultaneously with vitamin C supplementation to increase
hemoglobin levels.

Keywords: Hemoglobin levels, pregnant women, Fe and Vitamin C tablets

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ..........................................................................................

SAMPUL DALAM ........................................................................................ i

PRASYARAT GELAR ................................................................................. i

ORISINALITAS.......................................................................................... iii

PERSETUJUAN.......................................................................................... iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... vi

RINGKASAN ............................................................................................ viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH............ xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ............................................................... 4

1.4.2 Manfaat Bagi Responden .......................................................... 4

x
1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ........................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

2.1 Konsep Dasar Kehamilan ........................................................... 6

2.1.1 Pengertian Kehamilan ............................................................... 6

2.1.2 Kebutuhan dasar ibu hamil ....................................................... 7

2.1.3 Faktor yang memengaruhi gizi ibu hamil ................................. 7

2.2 Konsep Dasar Hemoglobin ......................................................... 9

2.2.1 Pengertian Hemoglobin ............................................................ 9

2.2.2 Fungsi Hemoglobin .................................................................. 9

2.2.3 Kegunaan hemoglobin ............................................................ 10

2.2.4 Metode pemeriksaan hemoglobin ........................................... 10

2.3 Konsep Dasar Anemia ............................................................... 12

2.3.1 Pengertian anemia................................................................... 12

2.3.2 Klasifikasi Anemia ................................................................. 12

2.3.3 Efek anemia pada ibu hamil .................................................. 14

2.3.4 Penyebab anemia dalam Kehamilan ....................................... 15

2.3.5 Pencegahan Anemia pada Kehamilan .................................... 15

2.4 Konsep Zat Besi (Tablet Fe) ..................................................... 16

2.4.1 Pengertian Zat Besi ................................................................. 16

2.4.2 Fungsi Zat besi........................................................................ 17

2.4.3 Metabolisme zat besi .............................................................. 17

2.4.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi absorbsi besi ................. 19

2.4.5 Anjuran Konsumsi Zat Besi ................................................... 21

2.4.6 Efek Samping Zat Besi ........................................................... 21

xi
2.4.7 Sumber Zat Besi ..................................................................... 22

2.4.8 Kebutuhan Zat besi pada Ibu Hamil ...................................... 22

2.5 Konsep Vitamin C ..................................................................... 24

2.5.1 Pengertian vitamin C .............................................................. 24

2.5.2 Kebutuhan vitamin C .............................................................. 24

2.5.3 Cara kerja vitamin C ............................................................... 25

2.6 Pengaruh Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin ............... 26

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ..................... 29

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian .................................................. 29

3.2 Hipotesis ...................................................................................... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN .............................................................. 31

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 31

4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel (Sampel Size), Dan Teknik

Pengambilan Sampel ................................................................. 32

4.2.1 Populasi .................................................................................. 32

4.2.2 Sampel .................................................................................... 32

4.2.3 Besar Sampel (Sampel Size)................................................... 32

4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 33

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................... 33

4.3.1 Variabel Penelitian ................................................................. 33

4.3.2 Definisi Operasional ............................................................... 33

4.4 Bahan Penelitian .......................................................................... 34

4.5 Instrumen Penelitian .................................................................... 34

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 34

xii
4.6.1 Lokasi Penelitian .................................................................... 34

4.6.2 Waktu Penelitian..................................................................... 34

4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ................... 34

4.7.1 Prosedur Pengumpulan Data .................................................. 34

4.7.2 Metode Pengolahan Data ........................................................ 35

4.8 Analisis Data .............................................................................. 36

4.8.1 Analisa Univariat .................................................................... 36

4.8.2 Analisa Bivariat ...................................................................... 36

BAB 5 HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ...... 39

5.1 Data Umum ................................................................................. 39

5.2 Data Khusus ............................................................................... 41

5.3 Pembahasan .............................................................................. 45

5.4 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 53

BAB 6 PENUTUP....................................................................................... 54

6.1 Kesimpulan ................................................................................ 54

6.2 Saran ........................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 56

LAMPIRAN ....................................................................................................

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Angka Kecukupan Besi .............................................................. 23

Tabel 2.5 Angka Kecukupan Vitamin C ...................................................... 25

Tabel 4.1 Desain Penelitian Quasy-Eksperimental ..................................... 31

Tabel 4.2 Definisi Operasional .................................................................. 33

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................... 39

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...................... 39

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................ 40

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas ............................. 40

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan .............. 40

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin sebelum dan

sesudah mengonsumsi tablet Fe ................................................................... 41

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin sebelum dan

sesudah mengonsumsi tablet fe dan vitamin C ............................................ 41

Tabel 5.8 Analisa Uji Normalitas Kadar hemoglobin sebelum

dan setelah Mengonsumsi Tablet Fe ............................................................ 42

Tabel 5.9 hasil Analisa Uji Parametrik Paired Sampel T Test Kadar

hemoglobin sebelum dan setelah Mengonsumsi Tablet Fe ........................ 43

Tabel 5.10 Analisa Uji Normalitas Kadar hemoglobin sebelum

dan setelah Mengonsumsi Tablet Fe dan vitamin c ..................................... 43

Tabel 5.11 hasil Uji Parametrik Paired Sampel T Test Kadar hemoglobin

sebelum dan setelah Mengonsumsi Tablet Fe dan vitamin C ................... 44

xiv
Tabel 5.12 Analisa Uji Parametrik Indenpendent Sample T Test

Pengaruh Vitamin C terhadap Kadar ........................................................... 45

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep...........................................................................29

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi

Lampiran 2 Surat Survey Pendahuluan Penelitian

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 5 Lembar Informed Consent

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 7 Lembar Observasi Tablet Fe

Lampiran 8 Lembar Observasi Suplementasi Vitamin C

Lampiran 9 Lembar Observasi Konsumsi tablet Fe dan Suplementasi Vitamin


C

Lampiran 10 Lembar Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian


Suplementasi Vitamin C

Lampiran 11 Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeriksaan Kadar


Hemoglobin

Lampiran 12 Tabulasi Data Kelompok Kontrol

Lampiran 13 Tabulasi Data Kelompok Intervensi

Lampiran 14 Hasil SPSS

Lampiran 15 Lembar Konsultasi Pembimbing I

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Pembimbing II

Lampiran 17 Dokumentasi

xvii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

ARTI LAMBANG

% : Persen
/ : Per
- : Kurang
+ : Tambah
≥ : Lebih besar atau sama dengan
< : Kurang dari
> : Lebaih besar
= : Sama dengan
AKG : Angka Kecukupan Gizi
AKI : Angka Kematian Ibu
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
Dkk : Dan kawan-kawan

Depkes : Departemen Kesehatan


Dinkes : Dinas Kesehatan
DMT : Dimethyltryptamine

Fe2-Tf : transferin

Fe3+ : Ferri

Fe2+ : Ferro

Fe : Zat Besi
g/dl : gram per desiliter
gr : gram
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

HPL : Human Plasenta Laktogen

Hb : Hemoglobin
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
mg : Miligram

xviii
Ny. : Nyonya
PMB : Praktik Mandiri Bidan
Ρ- Value : Probabilitas
pH : Power of Hidrogen ( derajat keasaman)

Permenkes : Peraturan Mentri Kesehatan

Riskesdas : Riset Kesehatan Daerah


RI : Republik Indonesia
SPSS : Statistic Product of Service Solution

TTD : Tablet Tambah Darah


Tfr : Reseptor transferin

TBC : Tuberculosis

Vit : Vitamin

WHO : World Health Organization

xix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia (hemoglobin yang rendah) adalah masalah yang berpengaruh

50% dari ibu hamil. Menurut WHO anemia adalah kadar Hb yang rendah (<

11gr%) saat hamil (Achebe dan Gevili, 2017). Resiko dari kekurangan tablet

Fe berdampak pada kehamilan, seperti resiko terjadinya abortus, ibu dan bayi

mudah terinfeksi BBLR, dan kematian saat bersalin (Kemenkes RI, 2015).

Penyebab dari meningkatnya kebutuhan zat besi dan asam folat di

karenakan pertumbuhan janin dan plasenta yang membutuhkan sirkulasi

darah ibu. Usia ibu, paritas, status ekonomi-sosial merupakan salah satu

faktor penyebab terjadinya anemia (Bereka et al, 2017). Keluhan badan

lemas, mata berkunang-kunang, pucat, dan jantung berdebar-debar

merupakan tanda dari anemia. Status nutrisi dapat mempengaruhi

perkembangan dan pertumbuhan janin, maka upaya kenaikan status nutrisi

ibu hamil bisa di mulai saat janin di kandungan. Salah satu penilaian dari

status nutrisi yaitu bisa dilakukan pengecekan Hb ibu, agar bisa diketahui

kadar Hb ibu hamil saat mengalami anemia. Anemia bukan masalah

sederhana dikarenakan sel darah merah punya peran penting untuk

perkembangan janin yang membawa oksigen dan nutrisi (Rizakh, dkk, 2017).

Data WHO, di dapatkan anemia ibu hamil di dunia sekitar 14%, negara

berkembang 35-75%. dan di negara industri 56%. Secara global di Negara

berkembang ibu hamil yang mengalami anemia yaitu 52%, dan Negara

industri 20%. Negara India 88% merupakan Negara tertinggi yang mengalami

1
2

anemia, kemudian Afrika 50% serta Karibia 30%. Indonesia berada di urutan

ke 58 dengan anemia ibu hamil (WHO, 2015).

Data Riskesdas 2018, sebanyak 48,9% ibu hamil di Indonesia yang

mengalami anemia. Pemerintah menganjurkan pencegahan anemia yaitu

dengan pemberian tablet besi selama hamil (minimal 90 tablet). Usia 15-24

tahun (84,6%) merupakan kelompok usia yang mengalami anemia (Depkes

RI, 2018).

Angka Kematian Ibu di provinsi Jawa Timur menurun sejak 2 tahun

terakhir. Hal ini di dukung dari segi sistem pencatatan dan pelaporan yang

berjalan dengan semakin baik dan manajemen untuk program KIA.

Peningkatan keterampilan klinis petugas di lapangan tetap dilakukan dengan

melibatkan multi pihak dari Forum Penakib Provinsi Jawa Timur dan

Kabupaten/ Kota. Menurut Supas tahun 2016, untuk AKI Nasional sebesar

305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2018, AKI Provinsi Jawa Timur

mencapai 91,45 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun

dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 91,92 per 100.000 kelahiran hidup

(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di PMB Ny. N kota Kediri pada

tanggal 2 oktober 2020 didapatkan data jumlah kunjungan pada ibu hamil

sejak bulan januari hingga bulan September 2020 yaitu sebanyak 91

kunjungan ibu hamil, dimana dari jumlah tersebut terdapat 38 ibu hamil

dengan kondisi haemoglobin kurang dari 11 mg/dl.

Penelitian ini sejalan dengan jurnal Agusmayanti, Risma,.dkk, (2020)

dimana hasil dari penelitiannya yaitu ada perbedaan kadar Hb sebelum dan
3

sesudah mengkonsumsi suplemen vitamin C. Dijelaskan nahwa hal tersebut

disebabkan oleh asupan gizi dari ibu hamil, dan ada juga zat gizi yang hilang

serta yang tidak cukup, serta adanya kebutuhan nutrisi ibu hamil yang

meningkat. Sedangkan hal-hal yang mempengaruhi kenaikan kadar Hb antara

lain istrahat yang cukup, adanya kesadaran asupan gizi yang dikonsumsi

(seperti makanan yang kandungan gizi nya tinggi, mengandung zat besi,

protein) dapat meningkatkan kadar Hb.

Agar mencegah Anemia Gizi ibu hamil diberikan tablet tambah darah

sebanyak 90 tablet per hari secara berturut-turut selama kehamilan. Cakupan

ibu hamil di provinsi Jawa Timur yang mendapatkan tablet tambah darah yaitu

30 tablet (97,8%) dan yang mendapatkan 90 tablet (90,8%) (Profil Kesehatan

Provinsi jawa Timur).

Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti tentang Pengaruh

Pemberian Suplementasi Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu

Hamil yang mengkonsumsi Tablet Fe di PMB Ny. N Kota Kediri 2021.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin meniliti

‘‘Pengaruh pemberian suplementasi vitamin C terhadap kadar hemoglobin

pada ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe di BPM Ny. N Kota Kediri tahun

2021? ”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian suplementasi vitamin C terhadap kadar

hemoglobin ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe


4

1.3.2 Tujuan Khusus

1 Mengidentifikasi kadar hemoglobin sebelum dan setelah mengonsumsi

tablet Fe saja pada ibu hamil trimester II dan trimester III di PMB Ny.

N kota Kediri tahun 2021

2 Mengidentifikasi kadar hemoglobin sebelum dan setelah mengonsumsi

suplementasi vitamin C pada ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe

pada trimester II dan trimester III di PMB Ny. N kota Kediri tahun

2021

3 Mengetahui pengaruh pemberian suplementasi vitamin C terhadap

kadar hemoglobin ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe di BPM Ny.

N Kediri tahun 2021

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Memberikan informasi kepada peneliti agar dapat mengembangkan,

meningkatkan, keterampilan dan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh

pemberian suplementasi vitamin C terhadap kenaikan kadar haemoglobin

ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe pada trimester II dan trimester III

1.4.2 Manfaat Bagi Responden

Dapat menambah wawasan bagi ibu hamil untuk meningkatkan

pengetahuan mengenai pengaruh pemberian suplementasi vitamin C

terhadap kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan pustaka bagi Perguruan Tinggi

Universitas Kadiri khususnya program studi Diploma IV Kebidanan untuk


5

mengetahui pengaruh pemberian suplementasi vitamin C terhadap

kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum, dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 semester,

dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15

minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2016).

Kehamilan merupakan suatu proses yang terjadi pada seorang wanita

dari terjadinya proses fertilisasi hingga lahirnya bayi. Waktu kehamilan

dihitung dari terakhir kali menstruasi hingga kelahiran bayi, yaitu sekitar

266-280 hari atau 37-40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester,

yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3. Dalam satu trimester terdiri

dari tiga bulan (Darawati, 2016).

Kehamilan adalah serangkaian proses yang berawal dari konsepsi,

kemudian fertilisasi, nidasi dan implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi

hingga lahirnya bayi, kehamilan normal berlangsung selama 38-40 minggu

atau sekitar 280 hari. Sedangkan menurut kalender kira-kira 9 bulan 7 hari

dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Adapun rentang waktu

6
7

kehamilan dibagi menjadi tiga, yaitu trimester pertama (1-3 bulan),

trimester kedua (4-6 bulan), dan trimester ketiga (7-9 bulan) (Andina,

2015).

2.1.2 Kebutuhan dasar ibu hamil

Menurut Prawirohardjo (2016), kebutuhan dasar ibu hamil adalah:

1. Kalori, jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap

harinya adalah 2.500 kalori

2. Protein, jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85

gram per hari.

3. Kalsium, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.

4. Asam Folat, selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan

asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan

oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari.

5. Zat besi, untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal,

diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari

terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia

pemberian zat besi per minggu cukup adekuat.

2.1.3 Faktor yang memengaruhi gizi ibu hamil

Menurut Andina (2015), kebutuhan dasar ibu hamil adalah :

1. Umur

Semakin muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan lebih

banyak

2. Berat Badan
8

Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk

umur tertentu, merupakan faktor menentukan jumlah zat makanan

yang harus dicukupi selama hamil.

3. Suhu Lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37,5 derajat Celcius yang

digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu

tubuh dan lingkungan, berarti lebih besar pula masukan energi yang

diperlukan.

4. Aktivitas

Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka semakin banyak

energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

5. Status Kesehatan

Pada saat kondisi tidak sehat, maka asupan energi tetap harus

diperhatikan.

6. Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan

Perencanaan dan penyususnan makanan kaum ibu atau wanita

dewasa mempunyai perencana yang penting.

Faktor yang memengaruhi perencanaan dan penyusunan

makanan yang sehat dan seimbanng antara lain :

a) Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan

keluarga daripada saat ibu tersebut hamil. Ibu hamil sebaiknay

memeriksa kehamilannya, minimal empat kali selama

kehamilannya.
9

b) Status Ekonomi

Status ekonomi maupun sosial memengaruhi terhadap pemilihan

makanan.

2.2 Konsep Dasar Hemoglobin

2.2.1 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi

hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan

karbondioksida. Dalam menjalankan fungsinya membawa oksigen

keseluruh tubuh, hemoglobin didalam SDM mengikat oksigen melalui

ikatan kimia khusus.hemoglobin yang mengikat oksigen disebut

oksihemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung

oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida dengan demikian

dapat juga dikatakan bahwa hemoglobin dalam SDM mengikat oksigen

diparu-paru dan melepaskan di jaringan, untuk diserahkan dan digunakan

di sel-sel (Natalia, 2015).

2.2.2 Fungsi Hemoglobin

Fungsi Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-

paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida

dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin

berperan sebagai reservoir oksigen, menerima, menyimpan dan melepas

oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh

berada di dalam hemoglobin (Natalia, 2015).

Kadar hemoglobin yang rendah atau biasa disebut dengan anemia

yang terjadi pada saat kehamilan merupakan masalah kesehatan yang


10

mempengaruhi hampir 50% dari wanita hamil. WHO mendefinisikan

anemia pada kehamilan ibu hamil yang kadar hemoglobinnya <11 g/dl

atau hematokrit < 33% selama kehamilan (Achebe dan Gvili, 2017).

Kekurangan tablet Fe sebelum kehamilan bisa berdampak pada saat

kehamilan yaitu hamil dengan anemia. Keadaan tersebut bisa berdampak

pada resiko kematian pada saat persalinan, BBLR, ibu dan janin mudah

mengalami infeksi, keguguran dan meningkatkan resiko persalinan

prematur (Kemenkes RI, 2015) Kejadian anemia di Indonesia sebanyak

23% (WHO, 2015).

2.2.3 Kegunaan hemoglobin

Menurut Bakta (2014), kegunaan hemoglobin adalah sebagai berikut :

1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam

jaringan-jaringan tubuh

2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudin dibawa ke seluruh

jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar

3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil

metabolisme ke paru-paru untuk di buang

4. Manfaat dilakukan pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil yang

mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan, mencegah terjadinya

berat bayi lahir rendah (BBLR), memenuhi cadangan zat besi yang

kurang.

2.2.4 Metode Pemeriksaan Hemoglobin

Memeriksa kadar hemoglobin merupakan hal yang sering

dilakukan oleh setiap laboratorium. Pemeriksaan hemoglobin dapat


11

dilakukan melalui beberapa metode, yaitu metode Sahli, metode

sianmethemoglobin dengan cara manual dan otomatis (Norsiah, 2015).

1 Metode Sahli

Metode sahli sudah tidak dianjurkan belakangan ini disebabkan

karena memiliki rasio kesalahan yang cukup besar, seperti alat yang

tidak dapat distandarisasi dan tidak semua jenis hemoglobin dapat

diubah menjadi asam hemetin seperti pada karboksi hemoglobin, met-

hemoglobin, dan sulf-hemoglobin (Faatih, et al., 2017).

2 Metode sianmethemoglobin

Metode sianmenthemoglobin merupakan gold standard yang

dianjurkan oleh WHO. Prinsip kerja sianmenthemoglobin adalah

turunan hemoglobin kecuali verdoglobin akan diubah secara kuantitatif

menjadi hemoglobincyanide dengan larutan pereaksi yang berada di

dalam kit. Dalam waktu 3 menit terjadi reaksi nsempurna sehingga

warna yang terbentuk akan stabil dan dapat diukur dengan fotometer

(Faatih, et al., 2017).

3 Metode hemoglobinometer digital portabel

Hemoglobinometer belakangan ini sering digunakan untuk

mengukur kadar hemoglobin darah karena portabel sehingga tidak

memerlukan pengaturan laboratorium, hanya membutuhkan sedikit

darah kapiler, relatif murah dan mudah digunakan, tidak membutuhkan

pendinginan sampel atau bahkan listrik, dan segera memberikan hasil

dalam tampilan digital. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Zaimah di Deli Serdang, Sumatera Utara penggunaan portebel


12

hemoglobinometer memberikan hasil yang cukup akurat, nilai

sensitivitas 0%, spesifitas 100%, dan negative value 95,8% (Tala, et

al., 2017).

2.3 Konsep Anemia

2.3.1 Pengertian Anemia

Anemia adalah menurunnya massa eritrosit yang menyebabkan

ketidakmampuannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen ke jaringan

perifer. Secara klinis, anemia dapat diukur dengan penurunan kadar

hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit, namun yang paling sering

digunakan adalah pengujian kadar hemoglobin (Bakta, 2015).

Menurut Prawihardjo, S (2014) kebanyakan anemia dalam

kehamilan disebabkan oleh difisiensi besi dan perdarahan akut bahkan

tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Adapun penyebab dari anemia

adalah sebagai berikut :

1. Kurang gizi (malnutrisi)

2. Kurang zat besi

3. Malabsorbsi

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-

lain

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan

lain-lain.

2.3.2 Klasifikasi Anemia


13

Menurut Prawihardjo,S (2014) ada beberapa klasifikasi anemia dalam

kehamilan, yaitu :

1. Anemia Defisiensi Zat Besi

Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah.

Kekurangan zat besi dalam wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800

mg, kebutuhan ini terdiri dari sekitar 300 mg diperlukan untuk janin

dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan masa

hemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresikan

melalui usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan

menghasilkan sekitar 8-10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali

dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg zat besi

perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu akan

menghasilkan zat besi yang masih kekurangan untuk ibu hamil.

2. Anemia Megaloblastatik

Anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folik, jarang

sekali karena kekurangan vitamin B12.

3. Anemia hipoplastik

Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,

membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan

pemeriksaan darah lengkap serta pemeriksaan fungsi eksternal dan

pemeriksaan retikulosi.

4. Anemia hemolitik

Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel

darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah
14

anemia dengan gangguan darah, kelebihan serta gejala komplikasi bila

terjadi kelainan pada organ-organ vital

Menurut Prawihardjo,S (2014) gejala anemia pada ibu hamil

adalah sebagai berikut :

a. Ibu mengeluh cepat lelah

b. Sering pusing

c. Mata berkunang-kunang

d. Lidah luka

e. Nafsu makan berkurang (anaroksi)

f. Konsentrasi hilang

g. Nafas pendek (pada anemia parah)

h. Keluhan mual untuk lebih hebat pada hali mudah

Menurut Prawihardjo,S (2014) ada beberapa penggolongan anemia,

seperti :

a. Hb 11 gr% : tidak anemia

b. Hb 9-10 gr% : anemia ringan

c. Hb 7-8 gr% : anemia sedang

d. Hb <7 gr% : anemia berat

2.3.3 Efek anemia pada ibu hamil

Anemia bisa dibawa sebelum kehamilan atau timbul setelah

kehamilan berlangsung. Jika sebelum kehamilan sudah anemia, selagi

hamil akan bertambah berat. Anemia defisiensi zat besi paling sering

dialami ibu hamil. Bila akibat minimnya pemasukan unsur besi dari

makanan ke tubuh entah lantaran makanan tersebut memang kurang unsur


15

besinya atau karena adanya gangguan pencernaan sehingga unsure zat besi

tak bisa diserap tubuh, bisa juga diakibatkan terlalu banyak zat besi yang

keluar dari badan semisal karena perdarahan, seperti penyakit wasi yang

kronis (Proverawati, 2011).

2.3.4 Penyebab anemia dalam Kehamilan

Menurut Proverawati,A (2011) penyebab anemia dalam kehamilan

adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang

berasal dari sumber hewani yang mudah diserap

2. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkatkan seperti

pada kehamilan

3. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid

yang berlebihan, sering melahirkan dengan jarak yang dekat

4. Pemecahan eritrosit terlalu cepat (hemolisis)

5. Hemodilusi atau pengenceran darah. Hemodilusi pada ibu hamil sering

terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel

darah 18%-30% dan hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodisi

untuk membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak

kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36

minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11gr% maka

dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil

fisiologis dan ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.

2.3.5 Pencegahan Anemia pada Kehamilan


16

Menurut Preverawati, S (2011) pencegahan terhadap anemia pada ibu

hamil dapat dilakukan dengan berbagai macam hal antara lain :

1. Makan-makanan yang bergizi

Makan-makanan yang bergizi seimbang dapat menghindarkan ibu

dari kekurangan zat besi. Sebagai contoh makanan yang banyak

mengandung zat besi yaitu daging, sayuran yang berwarna hijau gelap

seperti bayam, kangkung, kacang polong, buncis serta kacang-

kacangan.

2. Mengkonsumsi sayuran hijau setiap hari

Sayuran hijau dianjurkan menjadi makanan wajib untuk ibu hamil,

karena jika kurang mengkonsumsi sayuran hijau, ibu hamil beresiko

terkena anemia.

3. Mengkonsumsi tablet Fe

Tablet Fe sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah

terjadinya anemia. Ibu hamil harus mengkonsumsi tablet Fe minimal 1

tablet setiap hari hingga 90 tablet.

2.4 Konsep Zat Besi ( Tablet Fe)

2.4.1 Pengertian Zat Besi

Suplemen besi (Fe) adalah tablet yang berisi 60 mg elemental iron dan

0,4 mg asam folat pada setiap tablet. Suplemen Fe merupakan unsur yang

sangat penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu senyawa warna

merah yang terdapat dalam sel darah merah yang digunakan untuk

mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Ibu hamil perlu


17

mengonsumsi suplemen Fe selama kehamilan karena kebutuhan zat besi

ibu hamil meningkat selama kehamilan (Salman et al, 2016).

Zat besi adalah salah satu mineral yang merupakan substansi organik

mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit

dari makronutrien. Sebagai salah satu bahan pembentuk hemoglobin, besi

merupakan elemen vital yang Jenis Zat besi jumlahnya harus tetap

tercukupi (Bakta, et al., 2015).

Besi dalam makanan terdapat dua jenis yaitu besi heme dan besi non-

heme. Besi heme terdapat dalam daging dan ikan yang memiliki tingkat

absorbsi tinggi dan tidak dihambat oleh bahan penghambat sehingga besi

heme memiliki bioavailabilitas yang tinggi. Sedangkan besi non-heme

berasal dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki tingkat absorbsi rendah

karena dipengaruhi oleh bahan peningkat atau penghambat sehingga

bioavailabilitas besi non-heme menjadi rendah (Bakta, et al., 2015).

2.4.2 Fungsi Zat besi

Fungsi Fe adalah 1). Untuk pembentukkan hemoglobin baru. 2).

Untuk mengembalikan hemoglobin pada nilai normalnya setelah terjadi

pendarahan. 3) untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara

spontan dikeluarkan oleh tubuh, terutama lewat urin, feses dan keringat. 4)

untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh (Proverawati,

2010).

2.4.3 Metabolisme zat besi

Zat besi didistribusi dalam bentuk metabolik aktif dan storage pools.

Zat besi diserap di dalam duodenum dan upper jejenum. Penyerapan zat
18

besi ditentukan oleh molekul besi dan substansi lain yang dicerna. Paling

baik penyerapan besi ditemukan pada makanan yang mengandung hem,

dibandingkan makanan non-hem (serat sayur yang mengandung phitat,

polyphenol yang terdapat pada teh, kopi, dan lain-lain). Penyerapan zat

besi non-hem dipengaruhi oleh solubilitasnya (kelarutan) di bagian atas

usus halus, dan solubilitasnya bergantung pada jenis makanan). Akan

tetapi, makanan tersebut dapat diperbaiki/ ditingkatkan penyerapannya

melalui konsumsi asam askorbat (vitamin C).

Metabolisme zat besi terdiri dari beberapa proses yaitu, penyerapan,

pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan, dan pengeluaran zat besi.

Besi non-heme direduksi dari ferri menjadi bentuk ferro sebelum

diabsorbsi dengan bantuan asam askorbat sedangakan besi heme atau

ferro dapat langsung diabsorbsi. Absorbsi terjadi di proksimal duodenum

dengan bantuan Transferin reseptor. Transferin mukosa mengangkut besi

dari saluran cerna ke dalam mukosa yang kemudian kembali ke lumen

saluran cerna untuk mengikat besi yang lain. Zat besi yang telah diserap

di duodenum kemudian masuk ke plasma darah dan diangkut ke seluruh

jaringan tubuh dengan bantuan transferin transport. Sebagian besi lainnya

disebarkan kedalam sumsum tulang untuk eritropoesis. Kelebihan besi

disimpan sebagai ferritin di dalam hati sebanyak 30%, sumsum tulang

belakang 30% dan selebihnya di dalam limpa dan otot. Pengeluaran besi

dari sel-sel yang sudah mati, yaitu melalui kulit, saluran pencernaan,

ataupun yang keluar melalui urin berjumlah 1 mg setiap hari yang

disebut kehilangan basal atau iron basal losses (Bakta, et al., 2015).
19

Peningkatan volume plasma ini terjadi akibat pengaruh hormonal

yang menyebabkan terjadinya retensi natrium (garam) dan air. Retensi

garam pada ibu hamil akibat meningkatnya kadar estrogen, aldosterone,

kortisol, prolactin dan human plasenta laktogen (HPL). Volume plasma

yang meningkat nantinya akan menyusut secara perlahan setelah selesai

melahirkan (Andalas, 2014). Besi adalah kompenen yang penting dari

hemoglobin yang berikatan dengan sel darah merah. Proses penyerapan

Fe dalam tubuh dibantu oleh asam organic seperti vitamin C. Vitamin C

sebagai pereduksi yang berperan dalam penyerapan Fe dalam bentuk besi

non heme yang terkandung dalam tanaman. Zat tersebut kemudian

mengubah ferri menjadi ferro sehingga tubuh mudah melakukan proses

penyerapan Fe. Dengan demikian disarankan untuk mengkonsumsi zat

besi bersamaan dengan vitamin C (Susanti dan Kusmayanti, 2018).

2.4.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi absorbsi besi

Vitamin C mempermudah absorbsi zat besi karena dapat mereduksi

dari bentuk feri ke fero (Patimah, S,2017). Tablet Fe sangat efektif untuk

meningkatkan zat besi yang dibutuhkan agar kadar hemoglobin

meningkat. Beberapa tablet Fe mengandung asam folat dan vit C yang

membantu penyerapan zat besi di usus (Colman dan Pavord, 2017).

Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya bahwa absorbsi

besi paling banyak terjadi pada bagian proksimal duodenum. Hal ini

disebabkan oleh pH dari asam lambung dan kepadatan protein tertentu

yang diperlukan. Proses absorbsi besi dibagi menjadi 3 fase, yaitu:

1. Fase luminal
20

Dalam fase ini besi dalam makanan diolah dalam lambung

kemudian diserap di duodenum. Seperti yang sudah disebutkan pada

poin sebelumnya bahwa terdapat dua jenis besi yang akan diserap pada

fase ini, yaitu besi heme dan non-heme dimana besi heme akan

langsung terabsorbsi kedalam duodenum tanpa perlu dikonversi lagi.

Sedangkan besi non-heme harus di konversi menjadi ferro dan

absorbsinya dipengaruhi oleh bahan pemacu atau penghambat. Yang

tergolong sebagai bahan pemacu adalah vitamin C dan meat factors,

sedangkan yang tergolong sebagai penghambat adalah tanat, phtehytat

dan serat.

2. Fase mukosal

Penyerapan besi dalam mukosa merupakan suatu proses yang

aktif. Proses ini terjadi terutama di duodenum dan jejunum proksimal.

Asam lambung bertugas mempertahankan besi dalam keadaan terlarut.

Protein duodenal cytochrome b-like memediasi konversi ferri menjadi

ferro oleh enzim ferireduktase. Selanjutnya transport melalui membran

difasilitasi oleh DMT 1. Setelah besi berada dalam sitoplasma,

sebagian disimpan sebagai ferritin dan sebagian diloloskan melalui

basilateral atau ferroprotin kedalam kapiler usus halus.

3. Fase korporeal

Besi yang sudah memasuki kapiler usus halus akan diikat oleh

apotransferin menjadi transferin. Satu molekul transferin maksimal

memiliki dua molekul besi. Reseptor transferin (Tfr) yang terdapat

pada permukaan sel RES akan mengikat besi yang terikat pada
21

transferin (Fe2-Tf). Kompleks Fe2-Tf-Tfr akan membentuk endosom,

kemudian pH didalamnya akan menurun sehingga menyebabkan besi

terlepas dari ikatan transferin dan keluar dari endosom dengan bantuan

DMT1. Sedangakan ikatan apotransferin dan reseptor transferin akan

kembali ke permukaan sel dan digunakan lagi (Adamson, 2014;

Sudoyo, et al., 2015).

2.4.5 Anjuran Konsumsi Zat Besi

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil dengan janin tunggal sekitar

1000mg selama hamil atau naik sekitar 200-300%. Banyaknya ibu hamil

yang mendapatkan tablet Fe namun masih ada ibu hamil yang menderita

anemia walaupun telah diberikan tablet Fe, hal ini dikarenakan beberapa

faktor, antara lain ibu tidak mengerti cara mengkonsumsi tablet Fe.

Sebaiknya tablet Fe dikonsumsi setelah makan dan minum, tablet Fe tidak

dianjurkan bersamaan dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung

kalsium atau susu tinggi kalsium, kopi, dan teh karena penyerapan zat besi

akan terganggu karena dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah

serapan (Amperaningsih, 2011).

Dalam mengkonsumsi zat besi dapat menimbulkan sembelit dan

perubahan warna feses menjadi gelap. Anjurkan konsumsi zat besi diikuti

dengan sayuran untuk meningkatkan absorbsi zat besi. Pemberian zat besi

tidak boleh lebih dari 6 bulan jika dilakukan tanpa pengawasan dokter.

Kelebihan zat besi dapat menimbulkan kerusakan hati dan pankreas

(Megasari, 2015).

2.4.6 Efek Samping Zat Besi


22

Efek samping setelah mengkonsumsi tablet Fe yang dialami oleh

sebagian ibu hamil telah lama diyakini sebagai salah satu faktor utama

penyebab rendahnya kepatuhan ibu. Sebagian ibu hamil melaporkan

bahwa mereka mengalami mual dan muntah setelah mengkonsumsi tablet

Fe sehingga membuat mereka tidak mau melanjutkan untuk

mengkonsumsi tablet Fe (Achadi, 2013).

Pencegahan anemia dengan mengkonsumsi tablet Fe memang

memberikan efek samping yang tidak menyenangkan. Ibu hamil merasa

mual akibat rasa dan bau dari tablet Fe. Selain itu, tablet Fe yang

dikomsumsi setiap hari menimbulkan rasa bosan sehingga seringkali ibu

hamil lupa dan merasa malas untuk mengkonsumsinya (Budiarni, 2012).

2.4.7 Sumber Zat Besi

Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet

zat besi. Suplemen ini biasanya diberikan pada golongan rawan kurang zat

besi yaitu balita, anak sekolah, wanita usia subur dan ibu hamil. Pemberian

suplemen tablet zat besi pada golongan tersebut di lakukan karena

kebutuhan akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makan

saja tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Makanan yang banyak

mengandung zat besi antara lain daging, terutama hati dan jeroan, apricot,

prem kering, telur, polong kering, kacang tanah dan sayuran berdaun hijau

(Almatsier, 2013).

2.4.8 Kebutuhan Zat besi pada Ibu Hamil

Kebutuhan zat besi yang diserap oleh tubuh meningkat secara

bertahap 0.8-1.0mg/hari pada kehamilan trimester 1, menjadi 7,5 mg/hari


23

pada kehamilan trimester akhir. total kebutuhan zat besi yang diserap

selama kehamilan adalah sekitar 1200 mg. Setelah bersalin, jumlah sel

darah merah ibu akan mengalami penurunan sekitar 600 mg zat besi dari

Hb yang hancur dan eritrosit dikembalikan kecadangan zat besi ibu.

Kebutuhan zat besi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil normal adalah

600 mg (Milman, 2015). Total kebutuhan zat besi yang diserap selama

kehami Kebutuhan zat besi yang tinggi pada ibu hamil diperlukan untuk

pertumbuhan selama masa kehamilan (plasenta dan peningkatan volume

darah) (Susanti dan Citerawati, 2018).

Menurut Wasnidar dalam Susanti (2013) pada saat umur kehamilan

0- 12 minggu (trimester I) rata-rata kebutuhan zat besi relatif kecil yaitu

kurang lebih 30 mg/ hari. Saat umur kehamilan 13-28 minggu rata-rata

kebutuhan zat besi kurang lebih 50 mg/ hari. Saat umur kehamilan 29-40

minggu rata-rata kebutuhan zat besi akan meningkat kurang lebih 60 mg/

hari.

Berikut angka kecukupan Vitamin C menurut Permenkes RI No 28

tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk

masyarakat Indonesia.

Tabel 2.4 Angka Kecukupan Besi yang dianjurkan (per orang/ perhari)
Golongan Umur Besi (mg) Golongan Umur Besi (mg)

0 – 5 bulan 0,3 Wanita :


6 – 11 bulan 11 10 – 12 tahun 8
1 – 3 bulan 7 13 – 15 tahun 15
4 – 6 tahun 10 16 – 18 tahun 15
7 – 9 tahun 10 19 – 29 tahun 15
30 – 49 tahun 18
Pria : 50 – 64 tahun 18
10 – 12 tahun 8 ≥ 65 tahun 8
13 – 15 tahun 11
16 – 18 tahun 11 Hamil
24

19 – 29 tahun 9 Trimester 1 +0
30 – 49 tahun 9 Trimester 2 +9
50 – 64 tahun 9 Trimester 3 +9
≥ 65 tahun 9
Menyusui :
0 – 6 bulan +0
7-12 bulan +0
(Sumber : AKG, 2019)

2.5 Konsep Vitamin C

2.5.1 Pengertian vitamin C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam

keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin

C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila

terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi

(Almatsier, 2009).

Vitamin C juga dikenal dengan asam askorbat. Vitamin C adalah

vitamin yang paling cepat rusak. Dalam bentuk cair, vitamin C dapat

dengan mudah mengalami oksidasi. Hal ini bisa diamati pada buah apel

yang dikupas kulitnya, kemudian didiamkan beberapa saat di udara

terbuka. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, warna daging buah apel

yang semula krem-keputihan akan berubah menjadi semakin gelap dan

terlihat kecoklatan (Mardalena,2017).

2.5.2 Kebutuhan vitamin C

Berikut angka kecukupan Vitamin C menurut Permenkes RI No 28

tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk

masyarakat Indonesia.
25

Tabel 2.5 Angka Kecukupan vitamin yang dianjurkan (per orang/ per hari)

Golongan Umur Vitamin C (mg) Golongan Umur Vitamin C (mg)


0 – 5 bulan 40 Wanita :
6 – 11 bulan 40 10 – 12 tahun 50
1 – 3 bulan 40 13 – 15 tahun 65
4 – 6 tahun 45 16 – 18 tahun 75
7 – 9 tahun 45 19 – 29 tahun 75
30 – 49 tahun 75
Pria : 50 – 64 tahun 75
10 – 12 tahun 50 ≥ 65 tahun 75
13 – 15 tahun 75
16 – 18 tahun 90 Hamil +10
19 – 29 tahun 90
30 – 49 tahun 90 Menyusui :
50 – 64 tahun 90 0 – 6 bulan +45
≥ 65 tahun 90 7-12 bulan +45

(Sumber : AKG, 2019)

2.5.3 Cara Kerja Vitamin C

Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus

sehingga mudah diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukkan

hemosiderin yang sukar di mobilisasi untuk membebaskan besi bila

diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk non-hem meningkat empat kali

lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi

dari transferrin di dalam plasma ke feritin hati (Patimah, S,.2017).

Zat besi dengan vitamin C membentuk askorbat besi kompleks yang

larut dan mudah diserap oleh organ-organ pada tubuh manusia.

Pengubahan zat besi non-heme dalam bentuk senyawa inorganic Ferri

(Fe3+) menjadi Ferro (Fe2+) akan semakin besar apabila pH dalam

lambung semakin asam. Vitamin C dapat menambah keasaman pH

lambung sehingga dapat membantu penyerapan zat besi di dalam

lambung. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi sebanyak

30% (Sianturi, 2012). Menurut Wirawan,et al (2015) pemberian tablet Fe


26

dengan penambahan Vitamin C dapat membantu peningkatan kadar

hemoglobin pada ibu hamil.

2.6 Pengaruh Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin

Vitamin C diperlukan dalam penyerapan Zat besi (Fe). Dengan

demikian vitamin C berperan dalam pembentukan hemoglobin, sehingga

mempercepat penyembuhan anemia (Sjahmien, ahli gizi,2017). Vitamin C

membuat ion besi (Fe) menjadi senyawa yang lebih mudah diserap dalam

keadaan PH yang tinggi di saluran pencenaan duodenum dan ileum.

Sumber makanan dengan kandungan hem besi akan diserap 37%, sumber

makanan dengan kandungan besi non hem akan diserap sebanyak 5%

(Almatsier, 2003). Dalam system pencernaan Fe akan mengalami proses

dari ferri menjadi senyawa ferro, senyawa ferro inilah yang mudah diserap

oleh tubuh. Asam amino dan vitamin C adalah senyawa yang membantu

dalam proses tersebut. Vitamin C menyebabkan peningkatan absorbsi Fe

melalui makanan dengan membentuk senyawa feroskorbat. Penyerapan

besi meningkat 25-50% karena peran asam askorbat dengan garam besi

(Susanti dan Citerawati, 2018).

Vitamin C meningkatkan penyerapan Fe yang bersumber dari

makanan dengan kandungan zat besi non hem (Siregar, 2018). Vitamin C

bisa menyebabkan absorbs zat besi non heme meningkat sampai 4 kali.

Senyawa askorbat besi komplek merupakan senyawa yang mudah diserap

oleh tubuh senyawa tersebut merupakan hasil dari vitamin C dan Fe yang

mengalami proses kimia dalam tubuh (Susanti dan Citerawati, 2018). Jadi,

sangat penting pada saat memberikan tablet Fe diberikan tambahan


27

vitamin C agar Fe bisa memberikan manfaat maksimal terhadap

peningkatan hemoglobin. Hasil studi oleh Wirawan, dkk, 2015

menjelaskan ibu hamil yang mendapatkan tambahan mikronutrien seperti

vitamin A dan vitamin C memiliki kadar hemoglobin lebih baik dari pada

ibu hamil yang meminum Fe dalam bentuk dosis tunggal.

Vitamin C membuat ion besi (Fe) menjadi senyawa yang lebih

mudah diserap dalam keadaan PH yang tinggi di saluran pencenaan

duodenum dan ileum. Sumber makanan dengan kandungan hem besi akan

diserap 37%, sumber makanan dengan kandungan besi non hem akan

diserap sebanyak 5% (Almatsier, 2003). Dalam system pencernaan Fe

akan mengalami proses dari ferri menjadi senyawa ferro, senyawa ferro

inilah yang mudah diserap oleh tubuh. Asam amino dan vitamin C adalah

senyawa yang membantu dalam proses tersebut. Vitamin C menyebabkan

peningkatan absorbsi Fe melalui makanan dengan membentuk senyawa

feroskorbat. Penyerapan besi meningkat 25-50% karena peran asam

askorbat dengan garam besi (Susanti dan Citerawati, 2018).

Vitamin C meningkatkan penyerapan Fe yang bersumber dari

makanan dengan kandungan zat besi non hem (Siregar, 2018). Vitamin C

bisa menyebabkan absorbs zat besi non heme meningkat sampai 4 kali.

Senyawa askorbat besi komplek merupakan senyawa yang mudah diserap

oleh tubuh senyawa tersebut merupakan hasil dari vitamin C dan Fe yang

mengalami proses kimia dalam tubuh (Susanti dan Citerawati, 2018). Jadi,

sangat penting pada saat memberikan tablet Fe diberikan tambahan


28

vitamin C agar Fe bisa memberikan manfaat maksimal terhadap

peningkatan hemoglobin.

Peneliti Agusmayanti, Risma.dkk (2020) Pemberian Vitamin C dapat

Meningkatkan Kadar Haemoglobin pada Ibu Hamil. Pemberian Vit C

diberikan 1 hari 50 mg untuk dikonsumsi selama 14 hari 1x50 mg/hari

diminum setelah makan siang bersamaan dengan tablet Fe dan didapatkan

hasil terdapat perbedaan kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil

sebelum dan sesudah mengkonsumsi Vit C angka kenaikan kadar

hemoglobin pada ibu hamil terendah yaitu 0.8 dan 0.9 disebabkan karena

asupan nutrisi yang tidak cukup, bertambahnya zat gizi yang hilang, dan

meningkatnya kebutuhan nutrisi ibu selama masa hamil. Selain itu ibu

hamil yang sudah mempunyai dua anak dan terjadi kehamilan lagi

sehingga kesehatannya akan menurun, sering mengalami kurang darah

(anemia) yang merupakan faktor internal yang memengaruhi ibu hamil.

Sedangkan pemberian sebelum dan sesudah mengkonsumsi Vit C terhadap

kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil tertinggi yaitu 5.0 dan 5.5

disebabkan karena ibu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung

nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal

harganya, ibu hamil teratur mengkonsumsi makanan yang mengandung

protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang). Selain itu

faktor tingginya angka kenaikan kadar hemoglobin disebabkan oleh

cukupnya waktu untuk beristirahat, kesadaran terhadap asupan gizi yang

dikonsumsi sehingga dapat mempercepat kenaikan kadar hemoglobin ibu

hamil disertai dengan mengkonsumsi vit C.


BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Konsumsi Kadar Meningkatkan AKI


Ibu Hamil
Tablet Fe Haemoglobin kadar Hb Menurun

Faktor yang
mempengaruhi
kadar Hb :

1. Kecukupan Mudah diserap tubuh


zat besi
Ferro (Fe2+) Vit.C
dalam tubuh
2. Metabolisme Ferri (Fe3+)
zat besi Zat Besi
dalam tubuh

Faktor yang
dapat
meningkatkan
Membantu
penyerapan zat
absorbsi zat besi
besi :

1. Asam Amino

2. Besi Hem
Pemberian tablet
3. Vitamin C Vitamin C
4. Vitamin C

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

29
30

3.2 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. H0 : Tidak Ada Pengaruh pemberian suplementasi vitamin C terhadap

kadar hemoglobin ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe di PMB

Ny. N Kota Kediri tahun 2021.

2. H1 : Ada Pengaruh pemberian suplementasi vitamin C terhadap kadar

hemoglobin ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe di PMB Ny.

N Kota Kediri tahun 2021.


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan control pre-test-post-

test. Desain paralel digunakan untuk membandingkan antar dua kelompok

(group comparison) independen yaitu kelompok kontrol dan kelompok

intervensi. Pada penelitian ini ada dua kelompok responden yaitu kelompok

kontrol dan intervensi (Nursalam, 2016).

Pada penelitian ini dilakukan pra tes pemeriksaan kadar hemoglobin

pada kelompok kontrol yang mengonsumsi tablet fe, sedangkan pada

kelompok intervensi diberikan tablet fe dan vitamin C selama 14 hari yang

dikonsumi secara rutin. Kemudian dilakukan kembali pemeriksaan post tes

kadar hemoglobin pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Tabel 4.1 Desain penelitian Quasy-Eksperimental dengan pre-test-post-test


Kelompok Pre test perlakuan Post test
R ( kelompok intervensi ) O1 X O2
R ( kelompok kontrol ) O1 - O2

Keterangan :

O1 : Dilakukan Pemeriksaan kadar hemoglobin yang pertama pada kelompok

intervensi (tablet Fe dan vitamin C)

X : Pemberian tablet fe dan vitamin C

O2 : Dilakukan kembali Pemeriksaan kadar hemoglobin yang kedua pada

kelompok intervensi (tablet Fe dan vitamin C)

31
32

O1 : Dilakukan Pemeriksaan kadar hemoglobin yang pertama pada kelompok

kontrol (tablet Fe)

O2 : Dilakukan kembali Pemeriksaan kadar hemoglobin yang kedua pada

kelompok kontrol (tablet Fe)

4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel (Sampel Size), Dan Teknik Pengambilan

Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II

dan III yang mengonsumsi tablet Fe di PMB Ny. N Kota Kediri tahun

2021.

4.2.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelompok

kontrol sebanyak 16 ibu dan kelompok intervensi sebanyak 16 ibu hamil

trimester II dan III yang mengonsumsi tablet Fe di PMB Ny. N Kota

Kediri tahun 2021.

4.2.3 Besar Sampel (Sampel Size)

Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Federer

sebagai berikut :

(n-1)(t-1)≥15

(n-1)(2-1)≥15

(n-1)≥15

n≥15+1

n≥16
33

Keterangan :

n= Jumlah sampel

t= Banyaknya kelompok perlakuan

Jadi jumlah besar sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang ibu

hamil

4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah True

Experimental Design yaitu eksperimen yang betul-betul, karena dalam

desain ini, penelitian dapat mengontrol semua variabel luar yang

mempengaruhi jalan eksperimen. Dengan demikian validitas internal

(kualitas pelaksanaan rancang penelitian) dapat menjadi tinggi.

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independent (Variabel bebas)

Variabel independent dalam penelitian ini adalah tablet fe dan

Vitamin C.

2. Variabel Dependent (Varibel terikat)

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kadar Hemoglobin

ibu hamil

4.3.2 Definisi Operasional

Tabel 4.2 Definisi operasional pengaruh pemberian Suplementasi Vitamin C


terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester II dan III di PMB Ny. N
Kota Kediri tahun 2021
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala
Dependen
Kadar Kadar hemoglobin ibu hamil
Hemoglobin trimester II dan III Easy Touch Rasio
34

Independen
Vitamin C Suplementasi Vitamin C 50 mg diberikan Lembar
kepada responden selama 14 hari Observasi
dikonsumsi secara rutin sebanyak 1 kali
sehari.

4.4 Bahan Penelitian


Bahan yang dipersiapkan untuk penelitian ini adalah data calon

responden yaitu data Ibu Hamil Trimseter II dan III yang mengkonsumsi

tablet Fe di PMB Ny. N kota Kediri tahun 2021.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah, lembar

informed consent, alat tulis, lembar observasi, Vitamin C 50 mg serta alat

ukur kadar hemoglobin berupa hemometer digital (Easy Touch).

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1 . Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilakukan di PMB Ny. N Kota Kediri

4.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 8- 22 Januari 2021.

4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data

4.7.1 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data

dimulai dari :

1. Peneliti mengurus surat izin survey penelitian di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Kadiri

2. Peneliti memberikan Surat izin survey di PMB Novita Sari kota Kediri
35

3. Peneliti mengurus surat izin penelitian di Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Kadiri

4. Peneliti memberikan Surat izin penelitian di PMB Novita Sari kota

Kediri

5. Mendapat surat balasan dari PMB Novita Sari kota Kediri

6. Menentukan Responden

7. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden

8. Memberikan inform consent kepada responden

9. Melakukan Pemeriksaan kadar hemoglobin pada responden kelompok

kontrol dan kelompok intervensi sebelum mengonsumsi tablet Fe dan

Vitamin C

10. Memberikan Suplementasi Vitamin C 50 mg pada kelompok intervensi

11. Melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin pada responden kelompok

kontrol dan kelompok intervensi setelah mengonsumsi tablet Fe dan

Vitamin C

12. Melakukan Pengolahan Data dengan SPSS

4.7.2 Metode Pengolahan Data

1. Editing

Kegiatan untuk melakukan pengecekan terhadap isi dari lembar

observasi

2. Coding

Setelah proses editing dianggap cukup maka proses selanjutnya

adalah coding. Proses ini akan dilakukan pengklasifikasian jawaban


36

dengan memberi kode-kode untuk mempermudah proses pengolahan data

Yaitu mengkode data-data responden yang dianggap perlu.

a. Data Umum

1) Umur

1. < 20 tahun : kode 1

2. 20-25 tahun : kode 2

3. 26-30 tahun : kode 3

4. ≥ 30 tahun : kode 4

2) Pendidikan Terakhir

1. SD : kode 1

2. SMP : kode 2

3. SMA/SMK : kode 3

4. S1 : kode 4

3) Pekerjaan

1. IRT : kode 1

2. Swasta : kode 2

3. Wiraswasta : kode 3

4. PNS : kode 4

4) Paritas

1. Primipara : kode 1

2. Multipara : kode 2

5) Usia Kehamilan

1. Trimester II ( 13-27 minggu) : Kode 1

2. Trimester III (28-40 minggu) : kode 2


37

b. Data Khusus

Kode 1 : Kadar Hemoglobin ibu hamil sebelum konsumsi tablet Fe

Kode 2 : Kadar Hemoglobin ibu hamil setelah konsumsi tablet Fe

Kode 3 : Kadar Hemoglobin ibu hamil sebelum konsumsi tablet Fe dan

vitamin C

Kode 4 : Kadar Hemoglobin ibu hamil setelah konsumsi tablet Fe dan

vitamin C

3. Entry

Pada tahap ini dilakukan pemasukan data- data yang sudah

dikumpulkan ke dalam program komputer untuk proses analisis.

4. Cleaning

Pada tahap ini melakukan pengecekan kembali data yang

sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.

4.8 Analisis Data

4.8.1 Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran deskriptif

dari data-data yang dikumpulkan antara lain mean, median, standar

deviasi, karakteristik responden dan kadar Hb.

4.8.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis pengaruh

pemberian suplementasi vitamin C terhadap peningkatan kadar

hemoglobin dengan membandingkan hasil pretest dan posttet dengan

menggnakan program SPSS. Uji normalitas data menggunakan uji


38

Shapiro-wilk (karena sampel ≤ 50). Jika didapatkan nilai p value < 0,05

maka data berdistribusi normal. Selanjutnya bisa dilakukan Uji statistik

paired t-test. Pengujian paired t-test bertujuan ntuk mengetahui perubahan

kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian

suplemetasi vitamin C

Kemudian dilakukan Uji Indenpendet T-Test untuk menguji

perbedaan pengaruh pemberian suplementasi vitamin C antara kelompok

kontrol dan kelompok intervensi didapatkan hasil :

1. Jika nilai ρ value < 0,05 H0 di tolak dan H1 diterima, “ada pengaruh

suplementasi Vitamin C terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil

yang mengonsumsi tablet Fe di PMB Ny. N kota Kediri Tahun

2021”.

2. Jika nilai ρ value > 0,05 H0 diterima dan H1 di tolak, artinya “tidak

ada pengaruh suplementasi Vitamin C terhadap kadar hemoglobin

pada ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe di PMB Ny. N kota

Kediri Tahun 2021”.


BAB 5
HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Umum


5.1.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur


pada Ibu Hamil di PMB Ny.”N” Kota Kediri Tahun
2021

Umur Frekuensi Persentase (%)


< 20 1 3,1
20-25 10 31,3
26-30 9 28,1
>30
12 37,5

Total 32 100,0

(Sumber : Data primer penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar responden berumur antara 30 tahun (37,5%) dan sebagian

kecil responden berumur <20 tahun (3,1%).

5.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan


pada Ibu Hamil Trimester II dan Trimester III di PMB Ny.”N” Kota
Kediri Tahun 2021
Pendidikan Frekuensi Pesentase (%)
SD 1 3,1
SMP 4 12,5
SMA/SMK 19 59,4
S1 8 25,0
Total 32 100,0
(Sumber : data primer penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar responden berpendidikan SMA/SMK (59,4%) dan

sebagian kecil responden berpendidikan SD (3,1%).

39
40

5.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


pada Ibu di PMB Ny.”N” Kota Kediri Tahun 2021
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
IRT 21 65,6
SWASTA 4 12,5
WIRASWASTA 5 15,6
PNS 2 6,3
Total 32 100,0
(Sumber : data primer penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar responden berkerja sebagai IRT (65,6%) dan sebagian

kecil responden bekerja sebagai PNS ( 6,3%).

5.1.4 Karakteristik Responden berdasarkan Paritas

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan paritas pada


Ibu di PMB Ny.”N” Kota Kediri Tahun 2021
Paritas Frekuensi Persentase (%)
Primigravida 8 25,0
Multigravida 24 75,0
Total 32 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar responden Paritas Multigravida (75,0%).

5.1.5 Karakteristik Responden berdasarkan Usia kehamilan

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia


kehamilan pada Ibu Hamil di PMB Ny.”N” Kota Kediri Tahun
2021
Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)
Trimester II 22 68,8
Trimester III 10 31,3
Total 32 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2021)
41

Berdasarkan tabel 5.5 diatas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar responden dengan usia kehamilan Trimester II (68,8%).

5.2 Data Khusus

5.2.1 Identifikasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi

tablet Fe pada Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah


mengonsumsi tablet Fe pada ibu di PMB NY.N kota Kediri tahun 2021
Kelompok Kontrol N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre test 16 9,10 10,90 10,18 0,516
Post test 16 9,90 11,90 10,66 0,567
Valid N (listwise) 16
(Sumber : Data Penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.6 diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari

16 responden kadar hemoglobin sebelum mengonsumsi tablet Fe memiliki

nilai rata-rata (mean) adalah 10,18. Nilai ini menunjukkan rendahnya

kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum mengonsumsi tablet Fe.

Sedangkan kadar hemoglobin setelah konsumsi tablet Fe memiliki nilai

rata-rata (mean) adalah 10,66. Nilai ini menunjukkan kadar hemoglobin

pada ibu hamil meningkat dari sebelum mengonsumsi tablet Fe.

5.2.2 Identifikasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi

tablet fe dan Vitamin C pada Ibu hamil Trimester II dan III di PMB Ny.N

kota Kediri tahun 2021

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah


mengonsumsi tablet fe dan vitamin C pada ibu hamil di PMB NY.N
kota Kediri tahun 2021
Kelompok Intervensi N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre test 16 9,10 10,90 10,10 0,54
Post test 16 10,50 12,80 11,58 0,64
42

Valid N (listwise) 16
(sumber : Data Penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.7 diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 16

responden kadar hemoglobin sebelum mengonsumsi tablet Fe dan vitamin

C memiliki nilai rata-rata (mean) adalah 10,10. Nilai ini menunjukkan

rendahnya kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum mengonsumsi tablet

Fe dan vitamin C. Sedangkan kadar hemoglobin setelah konsumsi tablet

Fe dan vitamin C memiliki nilai rata-rata (mean) adalah 11,58. Nilai ini

menunjukkan kadar hemoglobin pada ibu hamil meningkat dari sebelum

mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C.

5.2.3 Analisa kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet fe


pada Ibu Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Tabel 5.8 Analisa Uji Normalitas Kadar hemoglobin sebelum dan setelah
Mengonsumsi Tablet Fe pada Ib Hamil di PMB Ny.N kota Kediri
tahun 2021
Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic Df Sig.

16 0,737
Pre-test Kontrol 0,964
16 0,494
Post-test Kontrol 0,950

(Sumber data penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.8 diatas didapatkan hasil uji normalitas data

dengan menggunakan uji shapiro-wilk yaitu p–value kadar hemoglobin

sebelum mengonsumsi tablet Fe adalah 0,737 dan sesudah mengonsumsi

tablet Fe adalah 0,494. Karena p-value > 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan pada
43

penelitian ini dengan distribusi data normal adalah uji paired sample T-

Test.

Tabel 5.9 hasil Analisa Uji Parametrik Paired Sampel T Test Kadar hemoglobin
sebelum dan setelah Mengonsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di PMB
Ny.N kota Kediri tahun 2021
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean p- value
Pre test kontrol 10,18 16 0,51 0,12 0,02

Post test Kontrol 10,66 16 0,56 0,14 0,02

Selisih -0,48 α = 0,05

(Sumber : Data Penelitian , 2021)

Berdasarkan tabel 5.9 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) kadar hemoglobin sebelum mengonsumsi tablet Fe adalah 10,18.

Sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah mengonsumsi tablet Fe adalah

10,66. Nilai selisih rata-rata (mean) antara pengukuran sebelum dan

setelah mengonsumsi tablet Fe adalah 0,48. Hasil Uji statistik Paried

sample T test didapatka nilai p-value = 0,02 dengan α = 0,05 maka p-

value < α, yang artinya ada pengaruh tablet Fe terhadap kadar

hemoglobin pada ibu hamil PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021.

5.2.4 Analisa kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet fe

dan vitamin C pada Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Tabel 5.10 Analisa Uji Normalitas Kadar hemoglobin sebelum dan setelah
Mengonsumsi Tablet Fe dan vitamin c pada Ibu di PMB Ny.N kota
Kediri tahun 2021
Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Pre-test Intervensi 0,952 16 0,514
Post-test Intervensi 0,962 16 0,702
(sumber data penelitian , 2021)
44

Berdasarkan tabel 5.10 diatas didapatkan hasil uji normalitas data

dengan menggunakan uji shapiro-wilk yaitu p–value kadar hemoglobin

sebelum mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah 0,952 dan setelah

mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah 0,962. Karena p-value >

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka uji

statistik yang digunakan pada penelitian ini dengan distribusi data normal

adalah uji paired sample T-Test.

Tabel 5.11 Hasil Uji Parametrik Paired Sampel T Test Kadar hemoglobin
sebelum dan setelah Mengonsumsi Tablet Fe dan vitamin C pada
Ibu Hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021
Mean N Std. Std. Error p- value
Deviation Mean
Pre test Intervensi 10,10 16 0,54 0,13 0,00

Post test Intervensi 11,58 16 0,64 0,16 0,00

Selisih -1,48 α = 0,05


(Sumber : Data Penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.11 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) kadar hemoglobin sebelum mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C

adalah 10,10. Sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah mengonsumsi tablet

Fe dan vitamin C adalah 11,58. Nilai selisih rata-rata (mean) antara

pengukuran sebelum dan setelah mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C

adalah 1,48. Hasil Uji statistik t test didapatka nilan p-value = 0,000

dengan α = 0,05 maka p-value < α, yang artinya ada pengaruh tablet Fe

dan vitamin C terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di PMB Ny.N

kota Kediri tahun 2021.


45

5.2.5 Pengaruh Vitamin C Terhadap Ibu Terhadap Ibu hamil yang

Mengkonsumsi Tablet Fe di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Tabel 5.12 Analisa Uji Parametrik Indenpendent Sample T Test Pengaruh


Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil setelah
perlakuan di PMB Ny.N kota Kediri Tahun 2021
N Mean Std. Std. Error Sig. (2-
Deviation Mean tailed)
Post-test kontrol 16 10,66 0,56 0,14 0,00

Post test intervensi 16 11,58 0,64 0,16 0,00

α =
Selisih -0,92
0,05
(Sumber : Data Penelitian, 2021)

Berdasarkan tabel 5.12 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) setelah mengonsumsi tablet Fe (kelompok kontrol) adalah 10,66

dan nilai p-value = 0,00. Sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah

mengkonsumsi tablet Fe dan Vitamin C (kelompok intervensi) adalah

11,58 dan nilai p-value = 0,00. Hasil Uji Indenpendent Sample T Test

dengan α = 0,05 maka p-value < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan

yang signifikan antara kenaikan kadar hemoglobin pada kelompok

kontrol dan kelompok intervensi.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Identifikasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi

tablet fe pada Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan hasil penelitian dari 15

responden bahwa kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi tablet Fe

pada ibu hamil memiliki nilai rata-rata (mean) kadar hemoglobin sebesar
46

10,18 dan setelah mengkonsumsi tablet Fe nilai rata-rata (mean) kadar

hemoglobin sebesar 10,66. Nilai ini menunjukkan kadar hemoglobin pada

ibu meningkat setelah mengkonsumsi tablet Fe.

Fungsi Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-

paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida

dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin

berperan sebagai reservoir oksigen, menerima, menyimpan dan melepas

oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh

berada di dalam hemoglobin (Natalia, 2015).

Kadar hemoglobin yang rendah atau biasa disebut dengan anemia

yang terjadi pada saat kehamilan merupakan masalah kesehatan yang

mempengaruhi hampir 50% dari wanita hamil. WHO mendefinisikan

anemia pada kehamilan ibu hamil yang kadar hemoglobinnya kurang dari

11 g/dl atau hematokrit < 33% selama kehamilan (Achebe dan Gvili,

2017). Kekurangan tablet Fe sebelum kehamilan bisa berdampak pada

saat kehamilan yaitu hamil dengan anemia. Keadaan tersebut bisa

berdampak pada resiko kematian pada saat persalinan, BBLR, ibu dan

janin mudah mengalami infeksi, keguguran dan meningkatkan resiko

persalinan prematur (Kemenkes RI, 2015).

Suplemen besi (Fe) adalah tablet yang berisi 60 mg elemental

iron dan 0,4 mg asam folat pada setiap tablet. Suplemen Fe merupakan

unsur yang sangat penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu

senyawa warna merah yang terdapat dalam sel darah merah yang

digunakan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.


47

Ibu hamil perlu mengonsumsi suplemen Fe selama kehamilan karena

kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat selama kehamilan (Salman et al,

2016). Untuk mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan

mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama

kehamilan (Depkes RI, 2018).

5.3.2 Identifikasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi

tablet fe dan Vitamin C pada Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun

2021

Berdasarkan tabel 5.7 didapatkan hasil penelitian dari 15

responden bahwa kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi tablet Fe dan

vitamin C pada ibu hamil memiliki nilai rata-rata (mean) kadar

hemoglobin sebesar 10,10 dan setelah mengkonsumsi tablet Fe dan

vitamin C nilai rata-rata (mean) kadar hemoglobin sebesar 11,58. Nilai ini

menunjukkan kadar hemoglobin pada ibu meningkat setelah

mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin C.

Vitamin C mempermudah absorbsi zat besi karena dapat mereduksi

dari bentuk feri ke fero (Patimah, S, 2017). Tablet Fe sangat efektif untuk

meningkatkan zat besi yang dibutuhkan agar kadar hemoglobin

meningkat. Beberapa tablet Fe mengandung asam folat dan vit C yang

membantu penyerapan zat besi di usus (Colman dan Pavord, 2017).

5.3.3 Analisa kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet fe

pada Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.8 didapatkan hasil Uji Normalitas data

dengan menggunakan uji shapiro-wilk yaitu p- value kadar hemoglobin


48

sebelum mengonsumsi tablet Fe adalah 0,737 dan sesudah mengonsumsi

tablet Fe adalah 0,494. Karena p-value > 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan pada

penelitian ini dengan distribusi data normal adalah uji paired sample T-

Test.

Pada Uji Paired Sample T-Test didapatkan hasil bahwa nilai rata-

rata (mean) kadar hemoglobin sebelum mengonsumsi tablet Fe adalah

10,18. Sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah mengonsumsi tablet Fe

adalah 10,66. Nilai selisih rata-rata (mean) antara pengukuran sebelum

dan setelah mengonsumsi tablet Fe adalah 0,48. Berdasarkan hasil Uji

Paired Sample T-Test didapatka nilai p-value = 0,02 dengan α = 0,05

maka p-value < α, yang artinya ada pengaruh tablet Fe terhadap kadar

hemoglobin pada ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmi,M (2019) dalam penelitiannya yang berjudul membandingkan

kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe pada ibu

hamil, yaitu didapatkan selisih sebelum mengkonsumsi tablet Fe dan

setelah mengkonsumsi tablet Fe sebesar 0,10 gr/dl.

Zat besi adalah salah satu mineral yang merupakan substansi organik

mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit

dari makronutrien. Sebagai salah satu bahan pembentuk hemoglobin, besi

merupakan elemen vital yang Jenis Zat besi jumlahnya harus tetap

tercukupi (Bakta, et al., 2015).


49

Namun pemberian tablet besi memiliki efek samping yang

menyebabkan ibu hamil tidak nyaman jika mengkonsumsinya, diantaranya

mual, muntah, konstipasi, tinja berwarna hitam, nyeri epigastrik dan diare

(Irianto, 2014).

5.3.4 Analisa kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet fe

dan vitamin C pada Ibu hamil di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.10 didapatkan hasil Uji Normalitas data

dengan menggunakan uji shapiro-wilk yaitu p- value kadar hemoglobin

sebelum mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah 0,952 dan setelah

mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah 0,962. Karena p-value >

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka uji

statistik yang digunakan pada penelitian ini dengan distribusi data normal

adalah uji paired sample T-Test

Pada Uji Paired Sample T-Test didapatkan hasil bahwa nilai rata-

rata (mean) kadar hemoglobin sebelum mengonsumsi tablet Fe dan

vitamin C adalah 10,10. Sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah

mengonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah 10,58. Nilai selisih rata-rata

(mean) antara pengukuran sebelum dan setelah mengonsumsi tablet Fe dan

vitamin C adalah 1,48. Berdasarkan hasil Uji statistik Paired Sample T-

Test didapatka nilan p-value = 0,00 dengan α = 0,05 maka p-value < α,

yang artinya ada pengaruh tablet Fe dan vitamin C terhadap kadar

hemoglobin pada ibu di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021.

Pengaruh vitamin C terhadap peningkatan kadar hemoglobin

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wirawan S, dkk (2015)


50

dengan judul penelitian yaitu pengaruh Pemberian Tablet Besi dan Tablet

Besi Plus Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Dari hasil

penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa ada pengaruh yang bermakna

terhadap perubahan kadar hemoglobin dengan pemberian tablet Fe

ditambah dengan vitamin C dengan p-value = 0.001 < 0,05.

Menurut Wirawan, dkk (2015) Pemberian tablet besi bersamaan

dengan zat gizi mikro lain (multiple micronutrients) lebih efektif dalam

meningkatkan status besi, dibandingkan dengan hanya memberikan

suplementasi besi dalam bentuk dosis tunggal. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan penyerapan besi di dalam tubuh, suplementasi besi yang

diberikan perlu dikombinasi dengan mikronutrien lain, seperti vitamin A

dan vitamin C.

Penelitian ini sejalan juga dengan Rusmiati Desi (2019) dengan

judul pengaruh pemberian suplemen zat besi dengan dan tanpa vitamin c

terhadap kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil Penelitian ini juga

membuktikan bahwa Pengaruh Pemberian Suplemen Zat Besi dengan dan

Tanpa Vitamin C dengan mengkonsumsi suplemen zat besi bersamaan

dengan vitamin C secara teratur dapat meningkatkan kadar Hb ibu hami

Vitamin C sebagai pereduksi yang berperan dalam penyerapan Fe

dalam bentuk besi non heme yang terkandung dalam tanaman. Zat tersebut

kemudian mengubah ferri menjadi ferro sehingga tubuh mudah melakukan

proses penyerapan Fe. Dengan demikian disarankan untuk mengkonsumsi

zat besi bersamaan dengan vitamin C (Susanti dan Kusmayanti, 2018).


51

5.3.5 Pengaruh Vitamin C Terhadap Ibu hamil yang Mengkonsumsi Tablet

Fe di PMB Ny.N kota Kediri tahun 2021

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa Uji Indenpendent

Sample T-Test yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian

vitamin C terhadap kadar hemoglobin ibu di PMB Ny.N kota Kediri

tahun 2021, didapatkan nilai rata-rata (mean) setelah mengonsumsi

tablet Fe (kelompok kontrol) sebesar 10,66 dan nilai p-value = 0,00.

Sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah mengkonsumsi tablet Fe dan

Vitamin C (kelompok intervensi)sebesar 11,58 dan nilai p-value = 0,00.

Hasil Uji Indenpendent Sample T Test dengan α = 0,05 maka p-value

< 0,05 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima berarti Ada pengaruh

pemberian vitamin C terhadap kadar hemoglobin ibu di PMB Ny.N kota

Kediri tahun 2021.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rosmiyati (2018) yang berjudul pengaruh pemberian tablet besi plus

vitamin c terhadap kadar hemoglobin ibu hamil. Berdasarkan hasil

penelitian analisa bivariat menggunakan uji t test sample dependent yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet besi plus vitamin

C terhadap kadar hemoglobin ibu, didapatkan nilai P-value 0,000 ini

berarti p-value < α (0,05) yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima berarti

ada Ada pengaruh pemberian tablet besi plus vitamin C terhadap kadar

hemoglobin ibu hamil.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Agusmayanti, Risma,.dkk.

(2020) yang berjudul Pemberian Vitamin C dapat Meningkatkan Kadar


52

Hemoglobin pada ibu hamil dengan pemberian vitamin C 50 mg selama

14 hari berturut-turut dan mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan

kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum dan sesudah

mengkonsumsi Vitamin C yaitu didapatkan hasil p value 0,0003 < 0,05,

yang artinya terdapat pengaruh pemberian Vitamin C terhadap

peningkatan kadar Hemoglobin pada ibu hamil.

Dengan demikian vitamin C berperan dalam pembentukan

hemoglobin, sehingga mempercepat penyembuhan anemia (Sjahmien,

ahli gizi, 2017). Vitamin C membuat ion besi (Fe) menjadi senyawa yang

lebih mudah diserap dalam keadaan PH yang tinggi di saluran pencenaan

duodenum dan ileum. Sumber makanan dengan kandungan hem besi

akan diserap 37%, sumber makanan dengan kandungan besi non hem

akan diserap sebanyak 5% (Almatsier, 2003).

Menurut asumsi peneliti pemberian suplementasi vitamin C bagi

ibu yang mengkonsumsi tablet Fe sangat membantu dalam proses absorbsi

karena penyerapannya lebih cepat dibanding mengkonsumsi Fe saja.

Dimana peneliti melakukan intervensi selama 14 hari secara berturut-turut

dengan membandingkan kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan

kelompok intervensi. Kelompok kontrol mengkonsumsi Fe saja dan pada

kelompok intervensi di beri tablet Fe dan vitamin C. Dan hasilnya terdapat

perubahan pada kelompok intervensi dimana terjadi peningkatan

hemoglobin rata-rata 1,48 dibanding kelompok kontrol yang hanya 0,48.


53

5.4 Keterbatasan Penelitan

5.4.1 Peneliti tidak melakukan kroscek secara langsung kepada responden

sehingga peneliti tidak mampu mengetahui kebenaran responden dalam

mengisi kuesionernya.

5.4.2 Peneliti tidak mengontrol saat responden mengkonsumsi suplementasi

vitamin C setiap harinya, sehingga dapat mempengaruhi dalam kenaikan

kadar hemoglobin.
BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

6.1.1 Terdapat peningkatan Kadar Hemoglobin setelah pemberian Tablet Fe

dengan selisih rata-rata 0,48 gr/dl dan ada pengaruh tablet Fe terhadap

perubahan kadar Hemoglobin pada ibu hamil (p-value 0,02).

6.1.2 Terdapat peningkatan Kadar Hemoglobin setelah pemberian Tablet Fe da

Vitamin C dengan selisih rata-rata sebesar 1,48 gr/dl dan ada pengaruh

tablet Fe dan vitamin C terhadap perubahan kadar Hemoglobin pada ibu

hamil (p-value 0,00).

6.1.3 Ada pengaruh Kadar Hemoglobin setelah pemberian suplementasi vitamin

C antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada ibu hamil

sebesar 0,92 gr/dl.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan sumber

pengetahuan dan referensi di Perpustakaan Universitas Kadiri dalam bidang

kesehatan, khususnya kebidanan.

6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dari hasil penelitian ini agar tenaga kesehatan khususnya

bidan dapat memberikan informasi tentang cara mengkonsumsi tablet Fe

54
55

bersamaan dengan suplementasi vitamin C dapat meningkatkan kadar

hemoglobin pada ibu hamil.

6.2.3 Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menerapkan hasil penelitan

yaitu pemberian tablet Fe bersamaan dengan pemberian suplementasi

vitamin C karena mampu meningkatkan kadar hemoglobin.

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan sebagai sumber informasi yang dapat digunakan sebagai

acuan penelitian selanjutnya dengan metode penelitian yang lebih baik.

6.2.5 Bagi Responden

Diharapkan dari hasil penelitian bagi responden untuk rutin

mengkonsmsi vitamin C bersamaan dengan Tablet FE untk meningkatkan

kadar hemoglobin.
DAFTAR PUSTAKA

Achadi, Endang Laksminigsih. (2013). Faktor- faktor yang berhubungan dengan


kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet besi-folat selama kehamilan. Jurnal
Gizi dan Pangan, 8 (1),63-70.

Agusmayanti, Risma. (2019). Pemberian Vitamin C Dapat Meningkatkan Kadar


Hemoglobin Pada Ibu Hamil Anemia. Jurnal Kebidanan. Vol 6. No 3, Juli
2020, 342-348.

Almatsier, (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier. (2013). Prinsip dasar ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

AKG. (2019). Menurut Permenkes RI No 28 tahun 2019 tentang Angka


Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia .Jakarta :
Menteri Kesehatan RI.

Amperaningsih,Y.(2011). Faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian


anemia pada ibu hamil di puskesmas rawat inap keraton kota bandar
lampung. Jurnal kesehtan bandar lampung.8 (3), 1-7.

Bakta. (2015). Hematologi klinik ringkas. Jakarta : EGC.

Bakta. (2014). Hematologi klinik ringkas. Jakarta : EGC.

Budiarni,Widya .(2012). Hubungan pengetahuan, sikap, dan motivasi dengan


kepatuhan konsumsi tablet besi folat pada ibu hamil. Jurnal of Nutrion
Colloege. Vol 1.No 1 tahun 2012.

Darawati, M. (2016). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Faatih, et al. (2017). ‘Penggunaan Alat Ukur Hemoglobin di Puskesmas, Polindes


dan Pustu’, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan,
pp.1-8.

Fajrin, Fitrianan Ikhtiarinawati. Kepatuhan Konsumsi Zat Besi (Fe) Terhadap


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil (2020). Jurnal Kesehatan. Vol 3. No 4,
Oktober 2020, 336-342.

Hidayat, Aziz Alimul. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
data. Jakarta : Salemba Medika.

Irianto, Koes. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung


:Penerbit Alfabeta

56
57

Kemenkes RI (2018). Profil kesehatan indonesia tahun 2018. Jakarta: Kementrian


Kesehatan RI.

Kemenkes RI (2018). Profil Kesehatan Provinsi jawa Timur tahun 2018.[internet]


bersumber dari dinkes.Jatimprov.go.id [Diakses tanggal 9 November 2020].

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.


Jakarta; salemba Medika.

PMB Novita Sari. (2020). Jumlah kunjungan Ibu Hamil bulan januari- September
tahun 2020. Kediri : PMB Novita Sari.

Prawihardjo, S. (2016) Ilmu Kebidanan. edisi- 4 Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawihardjo.

Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan.Yogyakarta: Nuha


Medika.

Putri, Riski Nadiya. Dkk (2019). Hubungan antara Karakteristik Ibu, Kecukupan
Asupan Zat Besi, Asam Folat dan Vitamin C dengan Status Anemia Pada
Ibu Hamil di Kecamatan Jatinangor. Jurnal Kesehatan Vokasional. Vol 4.
N0 4, November 2019. ISSN 2541-0644 (print). ISSN 2599-3275 (online).

Rahmi, H. Mutia (2019). Membandingkan Kadar Hemoglobin sebelum dan


sesudah pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas
Tiku. Skripsi, STIK Perintis Padang.

Rosmiyati. (2018) Pengaruh Pemberian Tablet Besi Plus Vitamin C Terhadap


Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas Ambarawa Kabupaten
Pringsewu Tahun 2017 . Jurnal Kebidanan .Vol 4, No 1, Januari 2018: 20-
24.

Rusmiati Desi. (2019) Pengaruh Pemberian Suplemen Zat Besi Dengan Dan
Tanpa Vitamin C Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Jurnal
Ilmiah Bidan. Vol.iv, No.2, 2019.

Salman et al. ( 2016). Hubungan Pola KonsumsiZat Besi dan Kepatuhan


Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia pada Wilayah Kerja
Puskesmas Sambung Makmur. Jurnal Kesehatan Indonesia.

Setiyaningsih, Fera Yuli. (2020). Efek Pemberian Suplementasi Vitamin C Pada


Ibu Hamil yang Mengkonsumsi Tablet Fe Di Desa Brambang Diwek
Jombang. Jurnal Kebidanan. Vol 10. No 1, Maret 2020.

Sjahmien Moehji 2017. Dasar-dasar Ilmi Gizi. Jakarta Pustaka Kemang.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & B. Bandung : Alfabeta.


58

Sutanto, Andina Vita & Fitirana Yuni. (2015). Asuhan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Wirawan, Susilo. Dkk (2015). Pengaruh Pemberian Tablet Besi Plus Vitamin C
Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan. Vol 18. No 3, Juli 2015.

Yunni, Natalia Erlina. (2017). Kelainan Darah . Yogyakarta: Medical Book.


JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Bulan Oktober November Desember Januari Februari Maret

NO 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kegiatan

1 Survey Tempat
Penelitian

2 Penyusunan Proposal
Penelitian

3 Ujian Proposal Penelitian

4 Revisi Proposal
Penelitian

5 Pengambilan Data

6 Penyusunan Hasil
Penelitian dan Analisa
Data

7 Penyusunan Pembahasan

8 Ujian Tugas Akhir


Lampiran Surat Izin Survey penelitian
Lampiran Surat Izin Penelitian
Lampiran Surat Balasan Penelitian
INFORM CONSENT
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D.IV)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI

Kepada, Yth :
Di
TEMPAT

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian yang berjudul


“Pengaruh Pemberian Suplementasi Vitamin C Terhadap
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe
Di PMB Ny. N Kota Kediri Tahun 2021”, saya mohon dengan
hormat kepada Ibu/Saudara berkenan memberikan memberikan
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tersebut
diatas. Apabila Ibu/Saudara terlibat dalam penelitian dimohon
menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan
(informed consent).

Kediri, Januari 2021


Hormat Saya,

SUMARNI
NIM. 19600295
LEMBAR PERSETUJUAN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D.IV)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan serta mengetahhui manfaat dan tujuan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Pemberian Suplementasi Vitamin C Terhadap

Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Yang Mengkonsumsi Tablet Fe Di PMB Ny. N

Kota Kediri Tahun 2021”, menyatakan setuju/tidak setuju*) diikutsertakan

dalam penelitian dengan catatan apabila sewaktu-waktu merasa dirugikan dalam

bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini. Saya percaya apa yang saya

informasikan dijamin kerahasiannya.

Kediri, Januari 2021


Responden

( )

*) coret yang tidak perlu


LEMBAR OBSERVASI TABLET FE

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

A. DATA UMUM
Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

HPHT/UK :

Kehamilan ke- :

B. DATA KHUSUS

No Responden : Pretest Postest

Tanggal Pemeriksaan

Kadar Hemoglobin
LEMBAR OBSERVASI SUPLEMENTASI VITAMIN C

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

A. DATA UMUM
Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

HPHT/UK :

Kehamilan ke- :

B. DATA KHUSUS

No Responden : Pretest Postest

Tanggal Pemeriksaan

Kadar Hemoglobin
LEMBAR OBSERVASI KONSUMSI TABLET FE DAN VITAMIN C

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C


TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PMB NY. N KOTA KEDIRI
TAHUN 2021

No Responden :

Tanggal pengisian :

Nama :

Petunjuk pengisian
Isilah tabel yang telah tersedia, beri tanda ceklis (√) pada kolom setelah
mengonsumsi tablet Fe dan suplementasi vitmain C.

Hari
Pemberian Dosis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Vitamin C 50 mg

Tablet Fe 60 mg
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN C

Protap Pemberian Suplementasi Vitamin C


Pengertian Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah
larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam
keadaan larut, vitamin C mudah rusak
karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama bila terkena panas. Oksidasi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan
besi (Almatsier, 2009).

Tujuan Untuk membantu penyerapan tablet tambah


darah yang dikonsumsi oleh ibu hamil
Waktu Pemberian Diberikan selama 14 hari
Bahan Suplementasi Vitamin C
Dosis 1 x 50 mg
Pelaksanaan 1. Memberikan Suplementasi Vitamin C
50 mg sebanyak 14 tablet kepada ibu
hamil yang mengkonsumsi tablet Fe
2. Suplementasi Vitamin C dikonsumsi
ibu hamil selama 14 hari secara rutin
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN

MOTEDE HEMOGLOBINOMETER ( EASY TOUCH )

Protap Pemeriksaan Kadar Hemoglobin


Dengan Motede Hemoglobinometer
(Easy Touch)
Pengertian Hemoglobin adalah suatu protein yang
mengandung senyawa besi hemin.
Hemoglobin mempunyai daya ikat
terhadap oksigen dan karbondioksida
(Natalia, 2015).
Tujuan Pemeriksaan untuk mengetahui kadar
hemoglobin pada ibu hamil
Persiapan Alat :
3. Nesco Multycheck
4. Kode card
5. Test strip Hb
6. Jarum lancet
7. Pena lancet
8. Kapas alkohol
Bahan : Darah kapiler
Prosedur 1. Nyalakan Nesco dengan menekan
tombol ON, tetapkan tanggal dan
waktu penggunaan
2. Masukkan kode card
3. Masukkan test strip, lihat kode test
strip apakah sama dengan di layar
dengan kode card.
4. Bersihkan ujung jari yang akan di
ambil darahnya dengan kapaas
alkohol.
5. Masukkan jarum lancet pada pena
lancet, letakkan ujung pena lancet
pada jari yang akan ditusuk,
kemudian tekan tombol pada pena
lancet sehingga darah keluar.
6. Ambil tes stip Hb lalu tempelkan
pada jari yang di tusuk, tekan jari
agar darah kembali keluar.
7. Tunggu 6 detik, setelah itu akan
keluar hasil pemeriksaan pada
monitor.
TABULASI DATA KELOMPOK KONTROL

Kelompok Kontrol

No
Umu Pendidika Parita
responde Pekerjaan Usia Pre Posttest
r n s
n kehamilan test
27 SMA IRT 3 17
1 10,2 10,4
25 SMP IRT 2 16
2 9,8 11,9
31 S1 PNS 1 20
3 10,4 11,3
27 S1 IRT 2 30
4 9,1 10,1
36 S1 IRT 2 18
5 9,6 10,2
27 SMA IRT 3 16
6 10 9,9
29 S1 PNS 1 24
7 10,5 10,8
25 S1 SWASTA 3 30
8 10,2 11,5
39 SMA WIRASWASTA 1 26
9 10,6 10,5
32 SMA WIRASWASTA 2 29
10 9,5 11
27 SMA IRT 2 28
11 10,9 10,4
24 SMA IRT 2 22
12 10,3 11
21 SMA SWASTA 1 26
13 10,8 10,6
26 S1 WIRASWASTA 2 30
14 9,9 10,2
32 SMP WIRASWASTA 2 25
15 10,9 10,8
38 SMA IRT 2 23
16 10,3 10

Keterangan :

Umur Pekerjaan Kode 1 : Kadar Hemoglobin ibu


< 20 tahun : kode 1 IRT : kode 1 hamil sebelum konsumsi tablet
20-25 tahun : kode 2 Swasta : kode 2 Fe
26-30 tahun : kode 3 Wiraswasta : kode 3
≥ 30 tahun : kode 4 PNS : kode 4 Kode 2: Kadar Hemoglobin ibu
hamil setelah konsumsi tablet Fe
Pendidikan Paritas Fe dan vitamin C
SD : kode 1 Primipara : kode 1
SMP : kode 2 Multipara : kode 2
SMA/SMK : kode 3
S1 : kode 4 Usia Kehamilan
Trimester II ( 13-27 minggu): Kode 1
Trimester III (28-40 minggu): kode
TABULASI DATA KELOMPOK INTERVENSI

Kelompok Intervensi

No Usia
Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas Pretest Posttest
responden kehamilan
28 SMA SWASTA 2 24
17 10,9 11,8
40 SMP IRT 2 17
18 9,9 12
39 SMK IRT 2 29
19 9,8 11,5
19 SMP IRT 1 27
20 10,3 12
21 SMA IRT 1 25
21 10,2 11,2
23 SMK WIRASWASTA 1 29
22 9,1 11
31 S1 SWASTA 2 26
23 10 10,9
32 S1 IRT 2 14
24 9,8 11,7
23 SMA IRT 2 28
25 9,4 10,5
31 SMA IRT 2 31
26 10,2 12,2
21 SMA IRT 1 29
27 10,9 12,5
22 SMA IRT 2 29
28 10,1 11,1
36 SD IRT 2 30
29 10,9 12,1
27 SMA IRT 2 26
30 9,4 11,1
27 SMA IRT 2 27
31 10,5 11
22 SMA IRT 2 22
32 10,3 12,8

Keterangan :

Umur Pekerjaan Kode 3 : Kadar Hemoglobin ibu


< 20 tahun : kode 1 IRT : kode 1 hamil sebelum konsumsi tablet
20-25 tahun : kode 2 Swasta : kode 2 Fe dan vitamin C
26-30 tahun : kode 3 Wiraswasta : kode 3
≥ 30 tahun : kode 4 PNS : kode 4 Kode 4 : Kadar Hemoglobin ibu
hamil setelah konsumsi tablet Fe
Pendidikan Paritas dan vitamin C
SD : kode 1 Primipara : kode 1
SMP : kode 2 Multipara : kode 2
SMA/SMK : kode 3
S1 : kode 4 Usia Kehamilan
Trimester II ( 13-27 minggu): Kode 1
Trimester III (28-40 minggu): kode 2
Lampiran Hasil SPSS

DATA UMUM

Statistics
Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas Usia
Kehamilan
Valid 32 32 32 32 32
N
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3,0000 3,0625 1,6250 1,7500 1,3125
Median 3,0000 3,0000 1,0000 2,0000 1,0000
Std. Deviation ,91581 ,71561 ,97551 ,43994 ,47093
Variance ,839 ,512 ,952 ,194 ,222
Minimum 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Maximum 4,00 4,00 4,00 2,00 2,00

Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

<20 1 3,1 3,1 3,1


20-25 10 31,3 31,3 34,4
Valid 26-30 9 28,1 28,1 62,5
>30 12 37,5 37,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD 1 3,1 3,1 3,1
SMP 4 12,5 12,5 15,6
Valid SMA/SMK 19 59,4 59,4 75,0
S1 8 25,0 25,0 100,0
Total 32 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
IRT 21 65,6 65,6 65,6
SWASTA 4 12,5 12,5 78,1
Valid WIRASWASTA 5 15,6 15,6 93,8
PNS 2 6,3 6,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

Paritas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Primigravida 8 25,0 25,0 25,0
Valid Multigravida 24 75,0 75,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

Usia kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Trimester II (13-28) 22 68,8 68,8 68,8
Valid Trimester (29-40) 10 31,3 31,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
DATA KHUSUS

Kelompok Kontrol

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre test 16 9,10 10,90 10,1875 ,51624
Post test 16 9,90 11,90 10,6625 ,56789
Valid N (listwise) 16

Kelompok Intervensi

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre-test Intervensi 16 9,10 10,90 10,1063 ,54095
Post-test Intervensi 16 10,50 12,80 11,5250 ,67478
Valid N (listwise) 16
UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL
Case Processing Summary
Cases
Kelompok Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pre-test
16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
Kontrol
Post-test
16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
Kontrol

Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Mean 10,1875 ,12906
95% Confidence Interval for Lower Bound 9,9124
Mean Upper Bound 10,4626
5% Trimmed Mean 10,2083
Median 10,2500
Variance ,267
Pre-test Kontrol Std. Deviation ,51624
Minimum 9,10
Maximum 10,90
Range 1,80
Interquartile Range ,75
Skewness -,463 ,564
Kurtosis -,245 1,091
Mean 10,6625 ,14197
95% Confidence Interval for Lower Bound 10,3599
Mean Upper Bound 10,9651
5% Trimmed Mean 10,6361
Median 10,5500
Variance ,323
Post-test Kontrol Std. Deviation ,56789
Minimum 9,90
Maximum 11,90
Range 2,00
Interquartile Range ,80
Skewness ,696 ,564
Kurtosis -,105 1,091
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pre-test Kontrol ,135 16 ,200* ,964 16 ,737
*
Post-test Kontrol ,116 16 ,200 ,950 16 ,494
UJI NORMALITAS KELOMPOK INTERVENSI

Case Processing Summary


Cases
Kelompok Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pre-test Intervensi 16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
Post-test Intervensi 16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%

Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Mean 10,1063 ,13524

95% Confidence Interval for Lower Bound 9,8180


Mean Upper Bound 10,3945

5% Trimmed Mean 10,1181

Median 10,1500

Variance ,293

Pre-test Intervensi Std. Deviation ,54095

Minimum 9,10

Maximum 10,90

Range 1,80

Interquartile Range ,65

Skewness -,103 ,564

Kurtosis -,497 1,091


Mean 11,5875 ,16224

95% Confidence Interval for Lower Bound 11,2417


Mean Upper Bound 11,9333

5% Trimmed Mean 11,5806

Median 11,6000

Variance ,421

Post-test Intervensi Std. Deviation ,64897

Minimum 10,50

Maximum 12,80

Range 2,30

Interquartile Range 1,05

Skewness ,209 ,564

Kurtosis -,833 1,091


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pre-test Intervensi ,116 16 ,200* ,952 16 ,514
*
Post-test Intervensi ,162 16 ,200 ,962 16 ,702
UJI PAIRED SAMPLE T-TEST KELOMPOK KONTROL

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pre test
10,1875 16 ,51624 ,12906
Kontrol
Pair 1
Post test
10,6625 16 ,56789 ,14197
Kontrol

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pre test Kontrol &
Pair 1 16 ,092 ,736
Post test Kontrol

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std. Std.
Interval of the t df (2-
Mean Deviat Error
Difference tailed)
ion Mean
Lower Upper

Pre test Kontrol –


Pair 1 -,47500 ,73166 ,18292 -,86488 -,08512 -2,597 15 ,020
Post test Kontrol
UJI PAIRED SAMPLE T-TEST KELOMPOK INTERVENSI

Paired Samples Statistics


Std. Error
Mean N Std. Deviation
Mean
Pre test Intervensi 10,1063 16 ,54095 ,13524
Pair 1
Post test Intervensi 11,5875 16 ,64897 ,16224

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair Pre test Intervensi & Post
16 ,587 ,017
1 test Intervensi

Paired Samples Test


Paired Differences
Sig.
95% Confidence
Std. Std. (2-
Interval of the t df
Mean Deviatio Error tailed
Difference
n Mean )
Lower Upper
Pre test
Intervensi -
Pair 1 -1,48125 ,54920 ,13730 -1,77390 -1,18860 -10,788 15 ,000
Post test
Intervensi
UJI INDENPENDENT SAMPLE T TEST

Group Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Post-test kontrol 16 10,6625 ,56789 ,14197
Post test intervensi 16 11,5875 ,64897 ,16224

Independent Samples Test


Levene's
Test for
t-test for Equality of Means
Equality of
Variances
Std. 95% Confidence
Sig. Mean
Error Interval of the
F Sig. t df (2- Differen
Differ Difference
tailed) ce
ence Lower Upper
Equal variances
,689 ,413 -4,291 30 ,000 -,92500 ,21559 -1,36529 -,48471
assumed
Equal variances not
-4,291 29,481 ,000 -,92500 ,21559 -1,36562 -,48438
assumed
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI

NAMA : SUMARNI

NIM : 19600295

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN


C TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI PMB. NY.
N KOTA KEDIRI TAHUN 2021

PEMBIMBING I : DEWI KARTIKA SARI, SST., M.Gizi

NO HARI/TGL REVISI TTD

1. Kamis, 1 Oktober
ACC Judul
2020

2. Senin, 4 Januari Konsul Proposal Bab 1- Bab 4,


2021
Lengkapi lampiran

3. Selasa, 6 Januari
ACC Ujian Propsal
2021

4. Selasa, 6 Januari
Ujian Proposal
2021

5 Senin, 11 Januari
Revisi Ujian Proposal
2021

6 Senin, 1 Maret 2021 Konsul Skripsi, Bab 5- Bab 6,


lengkapi lampiran

7 Rabu, 3 Maret 2021 ACC Ujian Skripsi

8. Jumat, 26 Maret
Ujian Skripsi
2021
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI

NAMA : SUMARNI

NIM : 19600295

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI VITAMIN


C TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI PMB. NY.
N KOTA KEDIRI TAHUN 2021

PEMBIMBING II : PUTRI WAHYU WIGATI, SST., MPH

NO HARI/TGL REVISI TTD

1 Kamis, 1 Oktober
ACC Judul
2020

2 Rabu, 6 Januari
ACC Ujian Proposal
2021

3 Rabu, 6 Januari
Ujian Proposal
2021

4 Senin, 11 Januari
Revisi Ujian Proposal
2021

5 Konsul Skripsi Bab 5 – Bab 6,


Senin, 15 Maret
perbaiki ringkasan, lengkapi
2021
lampiran dan dokumentasi

6 Jumat, 19 Maret
ACC Ujian Skripsi
2021

7 Jumat, 26 Maret
Ujian Skripsi
2021
Lampiran Dokumentasi

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai