Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ADSORPSI TERHADAP VARIASI LIMBAH CAIR DENGAN


ZEOLIT SINTETIK LIMBAH KACA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN EKSAKTA

Diusulkan oleh:
Salma Afianisa NIM: 2016430022 Tahun Angkatan: 2016
Rizky Nur Amalia NIM: 2016430021 Tahun Angkatan: 2016
Elsa Anugerah Pertiwi NIM: 2017430004 Tahun Angkatan: 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


JAKARTA
2018
i
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ......................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel ....................................................................................................... iv
Daftar Gambar ..................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Kegunaan ....................................................................................... 2
1.5 Luaran ............................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
2.1. Adsorben Zeolit Limbah Kaca ...................................................... 3
2.2. Adsorbat ......................................................................................... 3
2.2.1. Air Sungai ............................................................................... 3
2.2.2. Limbah Zat Warna ................................................................... 4
2.2.3. Limbah Pelumas Bekas ............................................................ 4
2.2.4. Limbah Deterjen....................................................................... 4
2.3. Proses .............................................................................................. 5
2.3.1. Adsorpsi ................................................................................... 5
2.3.2. Filtrasi ...................................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 6
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 6
3.1.1. Tempat ..................................................................................... 6
3.1.2. Waktu ...................................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................... 6
3.3. Rancangan Prosedur ....................................................................... 6
3.3.1. Pembuatan Zeolit Limbah Kaca .............................................. 6
3.3.2. Proses Adsorpsi ....................................................................... 7
3.4. Metode Analisa ............................................................................. 7
3.4.1. Analisa Karakteristik Zeolit ..................................................... 7
3.4.2. Penentuan Laju Adsorpsi ......................................................... 7
3.4.3. Persamaan Analisa ................................................................... 7
3.5. Diagram Alir .................................................................................. 8
3.5.1. Pembuatan Zeolit Sintetik ....................................................... 8
3.5.2. Proses Penjerapan .................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

ii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PE ............................................... 9


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-PE ................................................................ 9

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Limbah Kaca .................................................................................. 3


Gambar 2.2 Limbah Deterjen .............................................................................. 5
Gambar 3.1 Digram Alir Pembuatan Zeolit ........................................................ 8
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Adsorpsi ........................................................ 8

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan penting yang kini
dihadapi oleh masyarakat. Pencemaran lingkungan ini bersumber dari berbagai
limbah yang dihasilkan dari segala aktivitas makhluk hidup. Limbah yang tidak
terorganisir dapat menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan. Manusia
merupakan faktor penghasil limbah terbesar. Dengan meningkatnya pertumbuhan
penduduk, menyebabkan produksi limbah juga meningkat.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, bahwa limbah adalah
sisa suatu usaha atau kegiatan tertentu.. Limbah yang dihasilkan ini dapat berupa
limbah padat, cair ataupun gas. Terdapat jenis-jenis limbah yaitu limbah organik,
anorganik serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Karakteristik limbah
adalah partikel-partikel penyusunnya berukuran mikro, bersifat dinamis mengikuti
kondisi lingkungannya, permasalahan yang ditimbulkan oleh limbah tersebut
merupakan permasalahan jangka panjang yang harus di kelola secara terus
menerus. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan
bahwa total limbah di Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun.
Limbah kaca adalah salah satu bentuk dari limbah B3 berbentuk padat,
dengan bahan utama berupa pasir silika. Pada tahun 2008 Kementerian Negara
Lingkungan Hidup Indonesia (KNLH) menyebutkan bahwa limbah kaca adalah
salah satu limbah yang paling banyak dihasilkan yaitu sekitaas 0,7 ton per
tahunnya dan dihasilkan oleh 26 kota-kota besar di Indonesia. Karena limbah kaca
mengandung pasir silika dan silika merupakan bahan peyusun zeolit oleh karena
itu penulis ingin memanfaatkan limbah kaca tersebut menjadi zeolit.
Pada umumnya Zeolit dipergunakan sebagai adsorben atau penjerap. Salah
satu kegunaannya adalah dalam mengolah limbah berupa limbah cair. Tingginya
tingkat pencemaran air juga menjadi pokok permasalahan yang kami hadapi.
Banyaknya limbah cair dibuang secara percuma tanpa pengolahan terlebih dahulu
membuat kerusakan ekosistem perairan. Zeolit yang telah dibuat akan dijadikan
sebagai adsorben untuk menjerap kandungan-kandungan berbahaya dalam limbah
cair, terutama kandungan logam. Logam merupakan kandungan yang sulit untuk
di degradasi dikarenakan ikatannya berupa ikata ionik yang kuat. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu teknolgi dimana ion-ion ini dijerap oleh suatu zat penukar ion
sepert zeolit.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa saja kandungan limbah cair yang dapat di adsorpsi?
2. Apa saja yang mempengaruhi proses adsorpsi?
3. Bagaimana pengolahan limbah kaca menjadi zeolit?
4. Bagaimana perbedaan laju adsopsi tiap variasi adsorbat?
2

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kandungan berbahaya limbah cair yang akan diadsorpsi.
2. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi proses adsorpsi.
3. Mengetahui cara mengolah limbah kaca untuk dapat menjadi zeolit.
4. Untuk mengetahui laju penjerapan dari setiap adsorbat yang berbeda.

1.4 Kegunaan
1. Memanfaatkan limbah kaca menjadi zeolit sintetik limbah kaca.
2. Menurunkan kadar berbahaya pada limbah cair.
3. Guna menyelamatkan lingkungan khususnya wilayah perairan.
4. Sebagai refensi industri penghasil limbah cair agar dapat mengolah limbah
hasil industrinya.

1.5 Luaran
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah yang akan dipublikasi di Jurnal Konversi UMJ
4. Zeolit limbah kaca yang dapat setara kualitasnya dengan zeolit komersial.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Adsorben Zeolit Limbah Kaca


Limbah kaca adalah salah satu bentuk dari limbah padat. Bahan utamanya
berupa pasir silika. Sifat limbah kaca yang sulit terurai ke alam, yang mana
memakan waktu sekitar 1.000.000 tahun lamanya untuk dapat terurai. Limbah
kaca ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi adsorben yang berupa zeolit.
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari
suatu fase fluida (Saragih, 2008).
Pada dasarnya adsorben dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik
2. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia
3. Composite adsorbent yaitu adsorben yang mengadsorpsi secara kimia
dan fisika.
Zeolit limbah kaca yang dibuat berasal dari alat laboratorium yang
komponen utamanya adalah silika. Dalam penelitian sebelumnya bahwa silika
dalam limbah kaca ini disintesa dengan metode hidrotermal sehingga menjadi
zeolit (Ericha dkk, 2017). Proses pembuatan zeolit ini bergantung pada waktu
tinggal hidrotermal, semakin lama waktu tinggal pada reaktor hidrotermal, zeolit
yang dihasilkan akan semakin stabil (Wittayakun, 2008)

Gambar 2.1 Limbah Kaca

2.2. Adsorbat
Adsorbat adalah substansi dalam bentuk cair atau gas untuk terkonsentrasi
pada permukaan adsorben. Adosrbat terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok
polar seperti air dan kelompok non-polar seperti methanol, ethanol, dan kelompok
hidrokarbon (Suzuki, 1990 dalam Saragih 2008).
2.2.1 Air Sungai
Tingginya tingkat pembuangan sampah pada kawasan perairan atau sebut
saja pada sungai-sungai membuat air tanah atau air yang berasal dari sungai
tersebut tercemar dan tidak dapat dipergunakan untuk kebutuhan rumah
tangga. Air sungai dan air tanah kini banyak yang mengandung kadar besi (Fe)
dan Timbal (Pb) yang tinggi. Pencemaran air yang seperti ini harus diatasi
4

karena selain akan membahayakan lingkungan, juga akan membahayakan


kesehatan manusia.

2.2.2. Limbah Zat Warna


Zat warna adalah senyawa yang dipergunakan dalam bentuk larutan atau
dispersi pada suatu bahan lain sehingga dapat menghasilkan suatu warna.
Sekitar 10.000 jenis pewarna digunakan pada industri tekstil dan lebih dari
105 ton bahan pewarna diproduksi setiap tahunnya. Limbah zat warna
merupakan salah satu limbah non-biodegradable. Oleh karena itu dibutuhkan
pengolahan yang tepat untuk setiap jenis limbah zat warna. Beberapa cara
konvensional dari pengolahan limbah cair sudah diterapkan seperti koagulasi,
flokulasi, klorinasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kini akan digunakan
metode adsorpsi untuk memodifikasiberbagai metode yang telah ada.

2.2.3. Limbah Pelumas Bekas


Dari berbagai macam jenis limbah, terdapat pula yang dinamakan limbah
B3 yang merupakan salah satu limbah yang harus mendapatkan perhatian
khusus tentang cara mengolahnya sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu
jenis limbah cair B3 adalah limbah pelumas bekas. Pelumas bekas
mengandung logam berat, kotoran seperti abu, aspal, air, an pengotor lain
yang terbentuk didalam mesin selama proses pelumasan. Kontaminan dalam
limbah pelumas ini merupakan bahan non-biodegradable yang
membahayakan lingkungan. Oleh karena itu untuk mengurangi kandungan
logam berbahaya dalam limbah pelumas bekas dapat digunakan metode
adsorpsi oleh zeolite sintetik limbah kaca yang akan dibuat.

2.2.4. Limbah Deterjen


Salah satu komponen limbah rumah tangga yang dapat merusak
lingkungan terutama perairan adalah air limbah deterjen. Deterjen adalah
surfaktan anionik yang berasal dari derivat minyak nabati atau minyak bumi.
Umumnya deterjen mengadung beberapa bahan utama, yaitu Natrium Dodecyl
Benzene Sulfonat (NaDBS) dan Sodium Tipolyphospat (STPP) dimana kedua
bahan tersebut sulit untuk didegradasi secara alamiah (Sumarno dkk, 1996
dalam Suastuti 2015) . Kandungan-kandungan ini membuat terjadinya
eutrofikasi yang akan berpengaruh terhadap keadaan ekosistem di perairan
tersebut (Sa’adah, 2009 dalam Suastuti dkk, 2015). Metode adsorpsi
diharapkan cocok untuk mengurangi kontaminan yang diakibatkan oleh
limbah deterjen yang dapat mencemarkan lingkungan perairan. Dengan
menjerap kandungan deterjen oleh suatu adsorben berupa zeolite sintetik
limbah kaca yang merupakan alternatif penjerap yang dibuat dengan
memanfaatkan limbah kaca tak terpakai.
5

Gambar 2.2 Limbah Deterjen


2.3. Proses
2.3.1. Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika fluida cairan maupun
gas terikat pada suatu padatan atau cairan (adsorben) dan kemudian
membentuk suatu lapisan tipis atau film (adsorbant) pada permukaannya. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi adsrobsi diantaranya adalah luas
permukaan adsorbat, kecepatan pengadukan, pH, waktu kontak, konsentrasi
adsorbat, temperatur dan jenis adsorbat.
Menurut Treyball (1981) terdapat dua tipe adsorpsi, yaitu adsorpsi fisis
dan adsorpsi kimia.
 Adsorpsi fisika menganut hukum Van der Waals yang merupakan gaya
tarik menarik antar molekul benda padat dengan zat yang diserap.
 Adsorpsi kimia sendiri merupakan peristiwa pertukaran antara elektrolit
dalam padatan dengan elektrolit dalam limbah.

2.3.2. Filtrasi
Filtrasi adalah suatu proses dalam memisahkan anatara solid-liquid dengan
menggunakan media penyaring yang memungkinkan liquid tersebut
melewatinya. Faktor yang mempengaruhi efisiensi penyaringan:
1. Diameter solid yang akan disaring
2. Media penyaring tergantung dengan ukuran diameter lubang saringan.
3. Suhu akan mempengaruhi kecepatan reaksi-reaksinya.
4. Waktu kecepatan penyaringan lebih banyak terhadap masa operasi
saringan.
6

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1. Tempat
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis, Jurusan Teknik
Kimia FT-UMJ dan Pusat Penelitian Fisika LIPI.
3.1.2. Waktu
Penelitian dilakukan selama 4 bulan mulai dari bulan Februari sampai
dengan Mei 2019.
3.2. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk membantu
keberlangsungan penelitian adalah sebagai berikut:
Alat Bahan
1. Beaker Glass 1. Limbah Kaca
2. Hotplate stirrer 2. Natrium Hidrosida
3. Pemanas Listrik Ultrasound 3. Natrium Alumia
4. Pemanas Listrik Microwave 4. Limbah Zat Warna
5. Kertas Saring Whatman no.41 5. Limbah Pelumas Bekas
6. Gelas Ukur 6. Limbah Air Sungai
7. Stopwatch 7. Limbah Deterjen
8. Pipet Tetes 8. Asam Klorida (HCl)
9. Pengaduk
10. Labu Ukur 100 ml; 200 ml
11. Cawan Platina
12. Ayakan Mesh 80-100
13. Erlenmeyer
14. Reaktor Hidrotermal
3.3.
15.Rancangan Penelitian
Alat Uji (BET, AAS, SEM, XRD)

3.3. Rancangan Prosedur


3.3.1. Pembuatan Zeolit Limbah Kaca
Limbah bahan kaca dibersihkan dan dikeringkan . Lalu didestruksi
hingga halus dan diayak dengan ayakan 80 dan 100 mesh. Sebanyak 50
gram serbuk kaca halus ditambahkan dengan 150 ml NaOH konsesntrasi 3,5
M. Kemudian dimasukkan kedalam ultrasonic bath untuk memyempurnakan
reaksi. Lalu dimasukkan ke dalam microwave hingga air menguap.
Selanjutnya dikalsinasi pada temperatur 400oC selama 4 jm. Serbuk
natrium aluminat di larutkan dengan NaOH 150 ml dan 3,5 M agar terbentuk
larutan natrium alumina, lalu diaduk. Kemudian dimasukkan ke dalam reaktor
hidrotermal dengan suhu 130⁰C dan waktu 3 jam. Setelah itu dikeluarkan dan
7

didiamkan ± 1 jam. Aktivasi dengan penambahan HCl. Kristal yang terbentuk


kemudian di filtrasi agar didapatkan padatan zeolit.
3.3.2. Proses Adsorpsi
Zeolit kering yang telah jadi ditimbang sebanyak 3,5 gram untuk 4
sampel limbah cair. Campurkan zeolit sintetis limbah kaca dengan 250 ml
limbah cair yang berbeda-beda (limbah air sungai, limbah cair zat warna,
limbah deterjan, dan limbah pelumas bekas). Adsropsi dengan magnetic
strirrer pada hot plate selama ± 30 menit. Filtrasi larutan limbah cair yang
telah di adsorpsi. Analisa limbah cair yang telah di adsorpsi.

3.4. Metode Analisa


3.4.1. Analisa Karakteristik Zeolit
Untuk mengetahui karakteristik zeolit yang dihasilkan, sampel diuji
dengan alat XRD (X – Ray Difraction). Metode X-Ray Difraction adalah
suatu metode untuk mencatat difraksi sampel polikristal. Nilai difraksi
sinar-X untuk menentukan jenis struktur kristalnya. Selain itu digunakan
juga metode SEM (Scanning Electron Microscope). Untuk metode
Scanning Electron Microscope sangan cocok digunakan dalam situasi
yang membutuhkan pengamatan permukaan kasar dengan pembesaran
berkisar antara 20 kali sampai 50.000 kali.
3.4.2. Penentuan Laju Adsorpsi
Untuk analisa laju adsorpsi dari zeolit sintetik limbah kaca
terhadap limbah cair sebagai adsorbat digunakan uji BET (Bruner Emmet
Teller) yang biasanya digunakan untuk mengetahui area permukaan aktif
pada suatu material. Pengujian BET dilakukan dengan menggunakan alat
Quantachrome iQ. Selain itu diperlukan pula uji lainnya yaitu analisa uji
AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) ini digunakan untuk analisa
kandungan logam yang relatif sederhana, selektif dan sangat sensitif.
3.4.3. Persamaan Analisa
 Langmuir
Langmuir mengemukakan bahwa mekanisme adsorpsi yang
terjadi adalah sebagai berikut: A + S → AS, dimana A adalah
molekul gas dan S adalah permukaan adsorpsi.

 Freundlich
Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben
mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekulnya
mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda.
8

Keterangan Rumus:
x = Banyaknya zat terlarut yang teradsorpsi (mg).
m = Massa dari adsorben (mg).
C = Konsentrasi dari adsorbat yang tersisa dalam kesetimbangan
k = Konstanta adsoben pada temperature tertentu.
n = Konstanta adsorbat pada temperature tertentu.
3.5. Diagram Alir
3.5.1. Pembuatan Zeolit Sintetik
Limbah Kaca 50 gram

Dekstruksi pada 80-100 mesh

Pelarutan dengan 150 ml NaOH dengan konsetrasi 3,5 M

Natrium Silikat dan Natrium Aluminat

Pereaksikan dengan Reaktor Hidrotermal 130 dan waktu 3 jam

HCl untuk Aktivasi

 Uji XRD
Zeolit Sintetik
 Uji SEM

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Zeolit Sintetik


3.5.2. Proses Penjerapan

Zeolit Sintetik 3,5 gram untuk setiap limbah cair

 Limbah Air Sungai


 Limbah Deterjen
 Limbah Pelumas
Bekas
 Limbah Zat Warna Adsorpsi

Filtrasi

 Uji BET
Limbah yang  Uji AAS
telah di adsorpsi  Analisa Freundlich
dan Langmuir

Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Penjerapan


9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PE


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Perlengkapan Yang diperlukan 2.151.000
2 Bahan habis pakai 1.952.000
3 Perjalanan 1.175.000
4 Lain-lain 5.350.000
Jumlah 10.628.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-PE


No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 Mencari bahan
2 Membuat zeolit
3 Memurnikan zeolit
Proses pengolahan
4 limbah dengan
adsorpsi
5 Uji laju penjerappan
10

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Nuha Desi. 2008. Analisa SEM (Scanning Electron Microscopy)
dalam Pemantauan Proses Oksidasi Magnetite Menjadi Hematite. Jurusan
Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional : Bandung.
C, Pudjiastuti dan Adi Saputro.E. 2008. Model Matematika Adsorpsi Zeolit Alam
Terhadap Ion Zn Pada Air Limbah Elektroplating. Teknik Kimia UPN
“Veteran”: Jawa Timur.
Harmita. Analisa Fisiko Kimia: Spektrofotometer Serapan Aton (SSA/AAS).
Universitas Indonesia: Depok.
Hasyim, Ummul Habibah. 2016. Kajian Adsorpsi Logam Dalam Pelumas Bekas
dan Prospek Pemanfaatannya Sebagai Bahan Bakar. Teknik Kimia
Universitas Muhammadiyah Jakarta : Jakarta.
Justin, Joshua. 2015. Eksplorasi Limbah Kaca. Fakultas Industri Kreatif,
Universitas Telkom: Bandung.
Marjuki, Ericha Indriani,dkk. 2017. Pemanfaatan Limbah Kaca Untuk Sintesis
Zeolit Berteknologi Hidrotermal. Universitas Muhammadiyah Jakarta: Jakarta.
Munasir, dkk. 2012. Uji Xrd Dan Xrf Pada Bahan Meneral (Batuan Dan Pasir)
Sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3 dan SiO2). Jurusan Fisika
Universitas Negeri Surabaya:Surabaya.
Naimah, Siti, dkk. 2014. Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil
Dengan Metode Fotokatalitik Menggunakan Nanokomposit TiO2-Zeolit.Balai
Besar Kimia dan Kemasan, Kemenperin RI: Jakarta Timur.
Novianto, Dwi Aditya,dkk. 2012. Aplikasi Tungsten Trioksida Nano Partikel
dengan Metode Sol Gel dan Proses Kalsinasi Sebagai Kapasitor Elektrokimia.
Jurnal Teknik Material dan Metalurgi. Institut Teknologi Surabaya: Surabaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Rahimah, Zikri, dkk. 2016. Pengolaha Limbah Deterjen Dengan Metode
Koagulasi Flokulasi Menggunakan Koagulan Kapur Dan PAC. Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung Mangkurat: Lampung.
Suastuti, Dwi Adhi, dkk. Pengolahan Larutan Deterjen Dengan Biofilter
Tanaman Kangkungan (Ipomoea Crassicaulis) Dalam Sistem Batch (Curah)
Teraerasi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana: Bali.
https://www.masterpendidikan.com/2016/03/pengertian-pencemaran-air-dan-
macam-macamnya-lengkap.html
11
12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Ismiyati, M.T
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIP/NIDN 20.389
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bumiayu Brebes, 15 Januari 1960
6 Alamat E-mail Ismiyati.umj@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 021-4256024/ 089697435161

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Universitas Innstitut Pertanian
Nama Institusi
Gadjah Mada Indonesia Bogor
Teknik Gas dan
Jurusan/Prodi Teknik Kimia Teknologi Industri
Petrokimia
Tahun Masuk-Lulus 1980-1986 1997-2000 2003-2009

C. Rekam Jejak Tri Dharma Perguruan Tinggi


C.1. Pendidikan/Pengajaran

No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 Operasi Pemisahan Bertingkat Wajib 3
2 Perancangan Pabrik Kimia Wajib 3
3 Manajemen Pengolahan Sampah Pilihan 2

C.2. Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


Pembuatan gelatin dari ekstrak kalogen
1 LPPM-UMJ 2011
limbah kulit pickle
Konversi Limbah Cair Tahu (Whey tahu)
2 menjadi bahan bakar (Gas Bio) LPPM-UMJ 2012
Dengan Aktivator Degrasimba
Kajian Model Kinetika Sebagai DP2M,Dikti (Hibah
3 Parameter Penggandaan Skala Produksi Fundamental Tahun 2012
Natrium Lignosulfonat Berbasis Lignin Pertama)
Isolat
Kajian Model Kinetika Sebagai DP2M,Dikti (Hibah
4 Parameter Penggandaan Skala Produksi Fundamental Tahun 2013
Natrium Lignosulfonat Berbasis Lignin Kedua)
Isolat
15

Efektifitas Kebijakanpengelolaan DP2M,Dikti


Lingkungan Hidup Berbasis Sampah (Penilitian Unggulan
5 2014
Untuk Kelangsungan Kesehatan Anak di Perguruan Tinggi
Kota Depok Tahun Pertama)
Efektifitas Kebijakan pengelolaan DP2M,Dikti
Lingkungan Hidup Berbasis Sampah (Penilitian Unggulan
6 2015
Untuk Kelangsungan Kesehatan Anak di Perguruan Tinggi
Kota Depok Tahun Kedua)
Efektifitas Kebijakan pengelolaan DP2M,Dikti
Lingkungan Hidup Berbasis Sampah (Penilitian Unggulan
7 Untuk Kelangsungan Kesehatan Anak di 2016
Perguruan Tinggi
Kota Depok
Tahun Ketiga)

C.3. Pengabdian kepada Masyarakat


No. Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Pelatihan Pembuatan Nata De Soya Dari
Whey Tahu, Dalam Rangka Peningkatan
1 Kemandirian Masyarakat (Lokasi Sentra DP2M DIKTI 2010
Tahu Utan Kayu, Peserta: Masyarakat
Sekitar Sentra Tahu Utan Kayu)
Instruktur pada Kegiatan Pemberdayaan
Wanita Lapas Kerjasama Kemenperin-
Kemenkumham dengan ISWI. 13,14,20,21
Dirjen IKM
November 2012 “Pelatihan dalam Rangka
Kemenperin – PT
2 Kegiatan Pembentukan Model Usaha 2012
ISWI Jaya
Industri Skala Kecil Menengah dalam
Gemilang
Rangka Peningkatan Produktivitas dan
Iklim Konduktivitas dan Iklim Kondusi
bagi para Penghuni Lapas”
Sebagai Narasumber Pelatihan Metode
3 STKIP Bumiayu 2013
Penelitian , STKIP Bumiayu
Narasumber Kegiatan Pemberdayaan
Majelis Taklim dengan Tema
“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM KEIKUTSERTAANNYA SEBAGAI
4 WIRAUSAHA INDUSTRI SEBAGAI Kemenperin-ISWI 2014
UPAYA PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN”. Dalam penyuluhan
Penyuluhan Pemberdayaan Majelis Taklim
dalam Pengembangan Wirausaha Industri.
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Beaker glass 6 buah 50.000 300.000
- Hotplate stirrer 2 buah 565.000 1.130.000
- Corong 2 buah 40.000 80.000
- Gelas ukur 2 buah 50.000 100.000
- Stopwach 1 buah 30.000 30.000
- Pipet tetes 3 buah 5.000 15.000
- Pengaduk 2 buah 8.000 16.000
- Labu ukur 100 ml; 200 ml 1 buah 80.000 80.000
- Cawan platina 1 buah 300.000 300.000
- Ayakan mesh 80-100 1 buah 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 2.151.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Limbah kaca 5 kg 5.000 25.000
- Kristal natrium hidroksida 1 botol 200.000 200.000
- Padatan natrium aluminat 100 gram 540.000 540.000
- Aquadest 1 jerigen 165.000 165.000
- Limbah zat warna 500 ml 50.000 50.000
- Limbah Pelumas Bekas 500 ml 50.000 50.000
- Limbah Deterjen 500 ml - -
- Asam klorida 1 botol 82.000 82.000
- Bahan lainnya sesuai produk
- 500.000 500.000
PKM
- ATK (terbatas) paket/eceran - 100.000 100.000
- Tissue higienis 5 gulung 5.000 25.000
- Sarung tangan karet 1 box 50.000 50.000
- Masker 1 box 50.000 50.000
- Lap kain 1 pack 50.000 50.000
- Sabun pencuci alat 1 botol 30.000 30.000
- Kertas saring whatman no.41 - 35.000 35.000
SUB TOTAL (Rp) 1.952.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Keperluan pembelian bahan - 250.000 250.000
- Keperluan uji coba (LIPI) - 300.000 300.000
- Untuk perjalanan - 250.000 250.000
- Akomodasi - 100.000 100.000
- Uang makan tim 3 75.000 225.000
- Lainnya - 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 1.175.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Pemanas listrik Ultrasound
1 500.000 500.000
(sewa)
- Sewa Lab - 500.000 500.000
- Biaya percetakan produk - 500.000 500.000
- Biaya Uji coba produk 10 sampel 300.000 3.000.000
18

- Biaya publikasi - 200.000 200.000


- Biaya penggandaan laporan - 200.000 200.000
- Biaya berlangganan internet
3 100.000 300.000
(bulanan)
- Biaya pemakaian pulsa 3 50.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 5.350.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 10.628.000
(Sebelas juta empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
- Bertanggung
jawab seluruhnya
& mengontrol
berjalannya
penelitian
Salma Teknik - Ikut serta dalam
1 Sains 10 jam/minggu
Afianisa/2016430022 Kimia penelitian
percobaan
- Penyusun laporan
akhir
- Menyiapkan
bahan baku.
- Mengumpulkan
data
Rizky Nur Teknik - Menyiapkan
2 Sains 10 jam/minggu
Amalia/2016430021 Kimia bahan baku
- Ikut serta dalam
penelitian
- Ikut serta dalam
Suci Rahmawati Teknik penelitian
3 Sains 10 jam/minggu
Dewi/2017430013 Kimia - Penyusun laporan
akhir

Anda mungkin juga menyukai