Anda di halaman 1dari 6

Hotel Dengan Sistem Jaringan (Chain Hotel)

Sejarah Hotel Dengan Sistem jaringan (chain hotel)

Hotel memang berkembang pesat terutama didaerah perkotaan dan pariwisata sehingga kata hotel tentu
tidak asing lagi ditelinga kita. Di kota-kota Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya serta daerah
pariwisata seperti bali terdapat berbagai jenis hotel mulai dari yang tarifnya murah sampai yang tarifnya
mahal. Lalu apa itu hotel? pengertian hotel secara umum adalah perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas
jasa lainnya bagi tamu yang datang, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang
hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu atau bisa dibilang semua pelayanan itu
diperuntukkan bagi masyarakat umum.

Pada abad ke-18, di kota-kota besar Eropa dan Amerika, mulai bermunculan hotel-hotel yang menjadi
awal lahirnya hotel-hotel modern seperti Hotel Covent Garden yang dirikan tahun 1774, selain memiliki
fasilitas lengkap untuk zamannya dan jumlah kamar yang banyak, letak hotel ini berdampingan langsung
dengan bioskop dekat Westminsfer di London. Ada pula City Hotel di New York dengan kapasitas 170 kamar
yang didirikan pada 1794.

Sebelum adanya jaringan internet cara berkomunikasi hotel dengan tamu menggunakan surat atau
melalui musim ketik surat dan menggunakan kurir surat untuk menghantarkan surat ke pihak hotel yang
dituju

Pengertian Hotel Dengan Sistem Jaringan (chain hotel)


Chain hotel adalah istilah yang berarti "jaringan hotel" atau hotel-hotel yang berada di bawah satu nama merk
tertentu. Chain hotel ini dibidani oleh perusahaan pengelola hotel yaitu sebuah perusahaan yang diisi oleh
orang-orang yang memiliki ilmu di bidang manajemen perhotelan.
.Bentuk hubungan kerja sama hotel dengan sistem jaringan ini ada 4 macam:

 Perusahaan Induk (Parent Company)

Perusahaan induk adalah hotel-hotel yang berada dibawah kepemilikan perusahaan lain atau merupakan
unit perusahaan tersebut. Induk perusahaan akan memberikan patokan cara-cara mengelola dan kebijakan-
kebijakan atas hotel-hotel yang dimilikinya. Perusahaan Chain Hotels yang terkenal di dunia adalah Hilton
International Inc., Intercontinental Hotels, Hyatt Intercontinental, The Ritz Carlton, Four Seasons dan lain-
lain

 Kontrak Manajemen (Management Contract)

Artinya, hotel-hotel yang memisahkan antara kepemilikan dengan pengelolaannya. Pemilik hotel
membeli jasa pengelolaan dari perusahaan lain dengan membayar sejumlah uang sesuai dengan perjanjian
sebelumnya. Contoh: Hilton dan Sheraton yang menawarkan jasa demikian berdasarkan kemampuan
pengalaman mereka dalam industri.

 Waralaba (Franchise)

Suatu bentuk kerja sama dalam hal pengelolaan. Pemilik hotel mengelola hotelnya dengan memakai cara
atau pola yang diciptakan serta dikembangkan oleh perusahaan atau hotel-hotel lainya. Dengan kata lain,
pemilik "membeli" cara cara atau resep pengoperasian dari perusahaan lain, misalnya Nikko Jakarta, Hotel
Ciputra.

 Kelompok Referal (Referal Group)

Suatu bentuk gabungan hotel yang berdiri sendiri (independent) untuk tujuan bersama seperti dalam hal
pemasaran, sistem pemesanan kamar, dan lain-lain yang dianggap akan lebih menguntungkan apabila hal ini
dilakukan bersama-sama tanpa harus mengubah sifat kepemilikannya. Kelompok yang sejenis ini dan
terbesar di dunia adalah Best Western International di Amerika Serikat.
 Nama - Nama Hotel yang ada di Hotel Chien :
 - waterfront Hotel
 - Microtel Inn Dan Suites
 - AmerInn
 - Quality Inn & Suites
 - Country Inn & Suites
 - Windsor place Inn
 - Super 8
 - Hari Holiday Hotel
 - Motel 6 Prairie Du Chien ,WI
 - Sleep Inn & Suites Lancaster-Platteville
 - Cobblestone Inn & Suites Marquette
 - Boarders Inn
 - Eagle View Motel &Retreat
 - Tricking Waters Rereat
 - Thornton Horse Bed & Breakfast
 - Staver House B &B

Keuntungan Pemilik Hotel Jika Bergabung dengan Chien Hotel


Pada tahun-tahun terakhir ini,invasi dan expansi perusahaan pengelola hotel dengan system jaringan
atau International Chain Hotel Management Company dari berbagai penjuru dunia yang beroperasi
di Indonesia berkembang dengan sagat pesat. Perhatikanlah, jika dahulu kita hanya mengenal Hyatt,
Mandarin,Hilton,Intercontinental dan Accor, maka sekarang ini ada beberapa pemain yang masih
terbilang baru namun sudah menunjukan perkembangan yang sangat luar biasa seperti
Aston,Alila,Swissbelhotel,Bestwestern,Tauzia, Core International dll.
Bagaimana dengan perusahaan pengelola hotel dalam negeri sendiri? ya, ternyata selain
International Chain, perkembangan perusahaan pengelola hotel dalam negeri atau National
Hotel Chain Company pun menunjukan perkembangan yang sangat pesat, misalnya Sahid
Group,Santika Group,Bidakara Group,Horison Group,Singgasana Hotels
(Sultan),Aryaduta,Jayakarta,Sofyan Group dan yang terakhir Kagum Group yang beroperasi
di kota Bandung.

Perusahaan pengelola hotel adalah perusahaan yang didalamnya berisi para ahli di bidang
perhotelan dimana mereka dulunya adalah juga karyawan hotel. Untuk International Chain
Hotel, sebagian besar adalah perusahaan yang khusus menjadi pengelola hotel, namun
untuk Nasional Chain Hotel hampir semuanya adalah berangkat dari pemilik hotel
kemudian berexpansi menjadi perusahaan pengelola hotel.

Mengapa perusahaan pengelola hotel?apakah ini suatu bisnis baru?

 Di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan hotel sudah ada sejak
lama, namun baru terasa perkembangannya 10 tahun terakhir ini terutama setelah
terjadinya kerusuhan Mei 2008 dan berkembang sangat pesat dalam 5 tahun terakhir.

 Bagaimana perusahaan pengelola hotel bekerja dan dari mana sumber penghasilannya?

 Bahwa setiap perusahaan pengelola hotel memiliki ‘Brand Hotel’ sendiri-sendiri yang
sudah dilindungi Undang-Undang, apabila ada pemilik hotel yang menginginkan
penggunaan ‘brand’ atau merek atau nama hotel tersebut maka pemilik hotel akan
dikenakan biaya royati. selanjutnya, penggunaan ‘brand’ atau merek tidak
dimungkinkan tanpa adanya pengelolaan dari pemilik merek sehingga antara ‘brand’
dan pengelolaan adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan atau satu paket
sehingga pemilik akan dikenakan lagi biaya pengelolaan yaitu ‘base management fee’
yang diambil sekian persen dari total hotel revenue dan incentive fee yang diambil
sekian persen dari gross operating profit atau revenue dikurangi biaya operasional.
selain fee-fee diatas ada beberapa perusahaan yang juga mengenakan fee marketing.
Melihat begitu banyaknya fee-fee yang harus ditanggung oleh pemilik
hotel,kemudian apa yang menjadi keuntungan bagi pemilik jika bergabung dengan
suatu chain hotel?

Ada banyak keuntungan yang diperoleh oleh pemilik hotel jika hotelnya dikelola oleh
perusahaan chain hotel diantaranya:
 Brand hotel atau Merek Hotel atau Nama Hotel sudah terkenal.
 Standarisasi baik dari segi fisik maupun management.
 Standarisasi sistem pelayanan.
 Sistem pemasaran yang terpadu.
 Selanjutnya bagaimana dengan hotel-hotel yang dikelola sendiri oleh
pemiliknya atau Independent hotel?bahwa dengan di kelola, pemilik tidak akan
kehilangan sejumlah fee-fee yang harus dibayarnya jika hotelnya dikelola oleh
perusahaan pengelola, namun keuntungan-keuntungan yang ada jika bergabung
dengan chain hotel pun mungkin lebih sulit untuk didapatkan. Diperlukan kerja
keras yang cukup lama untuk membangun sebuah nama besar atau kredibilitas
yang tentunya harus didukung dengan komitment dan konsistensi yang baik
dalam jangka panjang.

kekurangan chain hotel bagi si pemilik hotel diantaranya:


 Adanya biaya/royalti yang perlu dibayarkan.

Anda mungkin juga menyukai