Anda di halaman 1dari 8

Kerja Sama Internasional Antarnegara

A. GATT dan WTO


Keruntuhan ekonomi internasional selama masa Great Depression antara Perang
Dunia I dan II telah disalahkan pada pemaksaan larangan tarif, kuota, dan kuran
proteksi lain pada barang-barang impor negara tersebut. Peluang perdagangan dan
investasi untuk bisnis internasional berkurang ketika negara demi negara mengadopsi
kebijakan “memiskinkan negara tetangga”. Dengan meningkatkan hambatan tarif dan
kuota, masing-masing negara percaya bahwa hal tersebut bisa membantu industry dan
penduduk mereka sendiri, walaupun dalam melakukan hal tersebut bisa membantu
industry dan penduduk mereka sendiri, walaupun dalam melakukan hal tersebut bisa
membahayakan penduduk dan industry di negara-negara lainnya.
Untuk memastikan bahwa perdamaian internasional setelah Perang Dunia II
tidak akan terancam oleh perang perdagangan, perwakilan dari negara-negara
perdagangan terkemuka bertemu di Havana, Cuba, pada tahun 2947 untuk
menciptakan Internasional Trade Organization (ITO). Misi ITO adalah mendorong
perdagangan internasional, namun demikian, organisasi tersebut tidak pernah
terbentuk karena kontroversi berapa luasnya kekuatan organisasi tersebut. Sebagai
gantinya, rencana misi ITO diambil alih oleh General Agreement on Tariffs and
Trade (GATT), yang telah dikembangkan sebagai bagian dari persiapan untuk
konferensi Havana. Dari tahun 1947 hinggan 1994, penandatangan GATT berusaha
mengurangi hambatan terhadap perdagangan internasional. GATT memberikan forum
untuk Menteri perdagangan guna membahas kebijakan dan permasalahan atas
kekhawatiran yang ada. Pada tahun 1995, hal tersebut digantikan oleh World Trade
Organization, yang mengadopsi misi GATT.

Peran dari General Agreement on Tariffs and Trade


Tujuan GATT adalah untuk mendorong lingkungan perdagangan internasional yang
bebas dan kompetitif yang menguntungkan produsen yang efisien, suatu tujuan yang
didukung oleh banyak korporasi multinasional/ multinational corporation (MNC).
GATT mencapai tujuan ini dengan mendukung negosiasi multilateral untuk
mengurangi tarif, kuota, dan hambatan nontariff lainnya. Awalnya tarif tinggi menjadi
halangan yang paling serius terhadap perdagangan dunia, GATT terlebih dulu
berfokus pada mengurangi level proteksi tarif umum. GATT mendukung serangkaian
“putaran” delapan negosiasi, umunya diberi nama dari lokasi setiap putaran negosiasi
dimulai selama masa berdirinya.
Untuk membantu bisnis internasional bersaing di pasar dunia tanpa
memandang kebangsaan mereka, GATT mencari cara untuk memastikan
perdagangan internasional dilakukan atas dasar tidak diskriminatif. Hal ini akan
tercapai melalui penggunaan prinsip negara yang paling disukai, yang mensyaratkan
perlakuan istimewa di satu negara yang harus diperlakukan ke seluruh negara. Di
bawah aturan GATT semua anggota disyaratkan untuk menggunakan prinsip MFN
dalam berhadapan dengan anggota lainnya.
Ada dua pengecualian penting dari prinsip MFN:
1. Untuk membantu negara-negara yang lebih miskin dalam usaha perkembangan
ekonomi mereka, GATT memeperbolehkan anggota untuk menurunkan tarif
terhadap negara berkembang tanpa mengurangi tarif untuk negara yang lebih
maju. Tarif yang sudah dikurangi untuk negara-negara berkembang tersebut
dikenal sebagai general system of preferences (GSP). Masing-masing negara
bebas untuk memilih negara berkembang yang akan diterapkan GSP.
2. Pengecualian kedua adalah untuk persetujuan perdagangan komprehensif yang
mendorong integrasi ekonomi, Seperti Uni Eropa dan NAFTA.

Meskipun prinsip dasar GATT bersifat mulia, para perumus menyadari bahwa
tekanan politik dalam negeri sering kali memaksa negara-negara untuk mundur dari
kebijakan perdagangan bebas. GATT mengizinkan negara-negara untyuk melindungi
industry dalam negeri atas dasar nondiskriminatif, meski di bawah aturan GATT,
negara-negara seharusnya dibatasi hanya untuk menggunakan tarif. Kuota dan NTB
lainnya bisa sering diterapkan secara diskriminatif, dan kurang “transparan” yaitu,
sering kali sulit untuk menilai dampak persaingan. Namun, ada celah pada aturan-
aturan ini, begitu banyak negara mengadopsi kuota dan NTB lainnya yang tetap
mematuhi GATT.
Putaran negosiasi GATT ke delapan, dan juga terakhir, dumulai di Uruguay pada
September 1986. Disahkan oleh anggota GATT di Maroko pada Maret 1994,
perjanjian Uruguay Round berlaku pada tahun 1995. Seperti tujuh putaran
sebelumnya, Uruguay Round memangkas tarif atas barang-barang impor dalam hal
tersebut, dari rata-rata 4,7 persen hingga 3 persen. Namun demikian, tingkat tarif rata-
rata yang menurun di semua negara telah menyadari bahwa NTB kan menjadi
halangan yang lebih penting terhadap pertumbuhan perdagangan dunia, sehingga
akan menjadi halangan yang lebih penting terhadap pertumbuhan perdagangan dunia,
sehingga Uruguay Round bertujuan ke arah sana juga.

World Trade Organization

World Trade Organization (WTO) dibentuk pada 1 Januari 1995. Markas besarnya
berada di Jenewa, Swiss, WTO mencakup 159 negara pengamat. Anggota WTO
disyaratkan untuk membuka pasar mereka terhadap perdagangan internasional dan
mengikuti aturannya. WTO memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut.

1. Mempromosikan arus perdagangan dengan mendorong negara-negara untuk


mengadopsi kebijakan perdagangan nondiskriminatif dan bisa diprediksi.
2. Mneguragi hambatan perdagangan yang asih ada melalui negosiasi multilateral.
Selama beberapa tahun pertama keberadaannya, WTO menekankan negosiasi
yang berfokus pada sector khusus ekonomi dunia.
3. Membuat prosedur yang tidak berat sebelah untuk menyelesaikan sengketa
perdagangan di antara anggota.

WTO dengan jelas dirancang untuk membangun dan memperluas kesuksesan GATT,
dan perjanjian GATT disertakan ke dalam perjanjian WTO. WTO berbeda dengan
GATT dalam dua dimensi penting. Pertama, GATT berfokus pada promosi
perdagangan barang, perdagangan jasa, perlindungan kekayaan intelektual
internasional, dan investasi yang terkait dengan perdagangan. Kedua, kekuatan
penegakan aturan WTO jauh lebih kuat dari yang dimilki oleh GATT.

Perjanjian Umum Mengenai Perdagangan Jasa

Tantangan yang dihadapi WTO adalah mengurangi hambatan untuk perdagangan jasa.
Uruguay Round mengembangkan satu rangkaian prinsip-prinsip tentang bagaimana
perdagangan jasa seharusnya dilakukan. Contohnya, pemerintah yang mengendalikan
perdagangan jasa harus mengatur dengan cara nondiskriminatif. Satu pendekatan
nonsdikriminatif adalah perlakuan nasional (national treatment), di mana suatu negara
memperlakukan perusahaan asing sama seperti perusahaan dalam negeri. Misalnya,
jika undang-undang asuransi dalam negeri mensyaratkan perusahaan dalam negeri
untuk mencadangkan 10 persen kebijakan utang mereka, maka persyaratan yang
serupa harus diberlakukan pada perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut.
Namun, industry jasa itu berbeda-beda, dan beberapa persetujuan konkret terkait
industry jasa tertentu dimasukan ke dalam Uruguay Round. Para anggota WTO mulai
menegosiasikan kesepakatan umum mengenai perdagangan jasa dan GATT yang baru
pada tahun 2000, tetapi kemajuannya begitu lambat.

Perjanjian Mengenai Aspek Terkait Perdagangan Hak Kekayaan Intelektual

Para pengusaha, seniman, dan investor yang telah tercederai karena penegakan hukum
yang tidak memadai oleh banyak negara atas hukum-hukum yang melarang
penggunaan, peniruan, atau pemalsuan illegal kekayaan intelektual. Masalah-masalh
ini terutama tersebar pada industry music, hiburan, dan perangkat lunak komputer. Di
atas kertas, perjanjian Uruguay Round secara substantial memperkuat perlindungan
terhadap pemilik hak kekayaan intelektual dan mengembangkan penegakan hukum
dan memperdebatkan prosedur penyelesaian untuk menghukum pelanggar hukum.
Sayangnya, banyak pemilik kekayaan intelektual percaya bahwa pencurian kekayaan
inteketual telah menjadi lebih ramai dan meluas setelah Uruguay Round, Sebagian
besar karena penegakan hukum kekayaan intelektual yang lemah oleh banyak
pemerintah dan keengganan pemerintah untuk memenuhi komitmen Uruguay Round.

Perjanjian Pengukuran Investasi Terkait Perdagangan

Anngota WTO sangat menyadari hubungan antara perdagangan dan investasi. Kira-
kira sepertiga dari $22,8 triliun perdagangan barang dan jasa tahunan adalah
perdagangan antara anak dan induk perusahaan. Namun, negara-negara berkembang
percaya bahwa FDI bisa menjadi mekanisme penting untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, transfer teknologi, dan industrialisasi, sehingga tidak untuk lebih
mengendalikan hal tersebut. Pleh karena itu, perjanjian pengukuran investasi terkait
perdagangan di Uruguay Round merupakan awal yang sederhana menuju
penghapusan regulasi nasional FDI yang bisa menyimpang atau menghambat
perdagangan. Perjanjian TRIMS mmengaruhi:

 Aturan keseimbangan perdagangan


 Akses devisa
 Persyaratan penjualan dalam negeri

Penegakan atas Keputusan WTO

Di bawah aturan WTO, negara gagal untuk untuk memenuhi perjanjian. Jika panel
WTO menemukan negara yang melanggar aturan ini, kemungkinan WTO akan
memperbolehkan negara yang mengajukan keluhan tersebut untuk menetapkan
hambatan perdagangan pada negara yang melanggar, sama seperti kerusakan yang
disebabkan oleh hambatan perdagangan. Lagi pula, negara yang melanggar tidak
boleh membalas kembali dengan menetapkan hambatan perdagangan baru terhadap
negara yang mengajukan keluhan.

Meskipun hambatan terhadap perdagangan dan investasi internasional tetap


ada, tidak ada yang percaya mereka bisa terguling seperti tembok Jericho segera
setelah WTO berada dalam situasi ini. Kebanyakan pelaku perdagangan memberikan
nilai baik terhadap WTO atas pencapainnya selama satu dekade pertama seteah
dibentuk, seperti perjanjian sektoral dalam layanan telekomunikasi, teknologi
informasi, dan keuangan. Namun, kegagalan WTO untuk membuka kunci selama
negosiasi Doha Round telah memunculkan beberapa kekhawatiran tentang
pengurangan hambatan perdagangan di masa depan dan efektivitas WTO. Lagi pula,
arti penting WTO yang semakin besar telah memunculkan penentanga terhadap
tindakan WTO.

B. Integrasi ekonomi regional


Aliansi regional untuk mendorong kebebasan perdagangan internasional adalah fitur
penting landasan internasional pasca-Perang Dunia II. Terdapat lebih dari 200
persetujuan sejenis, walaupaun tidak semuanya memiliki begitu banyak dampak
praktis. Mereka memberikan bisnis internasional dengan banyak peluang dan
tantangan. Satu dekade terakhir khususnya telah terlihat munculnya sejumlah blo
perdagangan, ketika negara-negara berusaha untuk mengintegrasikan ekonomi mereka
lebih dekat untuk membuka pasar baru bagi perusahaan mereka dan menurunkan
harga untuk konsumen mereka.

Bentuk Integrasi Ekonomi


Blok perdagangan regional berbeda secara signifikan dalam bentuk dan fungsi.
Karakteristik dari arti penting terhadap bisnis internasional adalah luasnya integrasi
ekonomi di antara anggota-anggota blok karena memengaruhi peluang ekspor dan
investasi yang tersedia untuk perusahan dari negara yang merupakan anggota maupun
yang bukan anggota. Ada lima bentuk yang berbeda dalam integrasi ekonomi
regional: area perdagangan bebas, serikat kepabeanan, pasar Bersama, serikat
ekonomi, dan serikat politik. Kita akan memebahas hal ini dengan urutan tingkat
integrasi ekonomi yang semakin ke atas.

Area Perdagangan Bebas


Sebuah area perdagangan bebas mendorong perdagangan di antara angggota dengan
menghapus hambatan perdagangan di antara mereka sendiri.
Meskipun area perdagangan bebas mengurangi hamabatan perdagangan antar
anggotanya, setiap anggota bebas untuk menetapkan kebijakan perdagangan mereka
sendiri terhadap negara yang bukan anggota. Hasilnya, anggota area perdagangan
bebas sangat rentan terhadap masalah defleksi perdagangan, di mana negara yang
bukan anggota mengubah rute ekspor mereka ke negara anggota yang mempunyai
hamabatan perdagangan eksternal terendah.

Serikat Kapabeanan
Suatu srikat kapabeanan mengombinasikan penghapusan hambatan perdagangan
internal di antara anggota-anggotanya dengan adopsi kebijakan perdagangan ekstenal
Bersama terhadap negara bukan anggota. Oleh karena perlakuan produk yang
seragam dari negara-negara bukan anggota, serikat kapabeanan menghindari masalah
defleksi perdagangan. Perusahaan dari negara bukan anggota membayaar tingkat tarif
ekspor yang sama kepada anggota mana pun di dalam serikat kapabeanan.
Secara historis, serikat kepabeanan yang paling penting adalah Zollverein,
yang dibentuk pada 1834 oleh beberapa prinsip independent di suatu tempat yang
sekarang ini menjadi negara Jerman. Penggabungan Jerman pada 1871 dipercepat
oleh serikat politik mereka.

Pasar Bersama
Suatu pasar Bersama merupakan Langkah ketiga dalam menuju integrasi ekonomi
total. Seperti di dalam kepabeanan, anggota-anggota pasar Bersama menghapus
hambatan perdagangan internal di antara mereka sendiri dan mengadopsi kebijakan
perdagangan eksternal Bersama terhadap negara-negara bukan anggota. Namun pasar
Bersama berada satu Langkah lebih maju, dengan menghapuskan hambatan yang
menghalangi pergerakan faktor produksi tenaga kerja, modal, dan teknologi di antara
para anggotanya. Pekerja bisa pindah dari negara asalnya dan bekerja atau berdagang
di negara anggota lainnya. Perusahaan bisa menempatkan fasilitas produksinya,
berinvestasi pada bisnis lainnya, dan menggunakan teknologi mereka di mana pun
tempat pasar Bersama tersebut. Produktivitas di antara pasar Bersama diharapkan
meningkat karena faktor produksi bebas ditempatkan di mana pengembalian mereka
paling tinggi.

Serikat Ekonomi
Suatu serikat ekonomi mewakili integrasi penuh dari ekonomi yang terdiri dari dua
atau lebih negara. Selain menghapuskan hambatan perdagangan internal, mengadopsi
kebijakan perdagangan eksternal Bersama, dan menghapuskan hamabatan mobilitas
faktor produksi antar anggota suatu serikat ekonomi mengharuskan anggotanya untuk
mengoordinasikan kebijakan ekonomi mereka untuk menyatukan ekonomi mereka ke
dalam satu entitas.

Serikat Politik
Suatu serikat politik merupakan integrasi ekonomi yang terdiri dari dua atau lebih
negara yang pebuh politik, dengan demikian secara efektif menjadikan negara-negara
tersebut sebagai satu negara.

Dampak Integrasi Ekonomi terhadap Perusahaan


Dari sudut pandang setiap perusahaan, integrasi regional merupakan sebuah pedang
dua sisi. Dengan mempertimbangkan penghapusan hambatan perdagangan internal,
fitur umu terhadap seluruh lima bentuk integrasi ekonomi. Menurunkan tarif di antara
blok perdagangan regional membuka pasar negara-negara anggota kepada seluruh
perusahaan negara anggota. Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dan dan
distribusi rata-rata dengan mendapatkan skala ekonomi ketika perusahaan
memeperluas basis pelanggan di dalam blok perdagangan. Struktur biaya rendah juga
memebantu perusahaan bersaing secara internasional di luar blok perdagangan.
Blok perdagangan regional juga bisa menarik FDI dari negara-negara bukan
anggota ketika perusahaan di luar blok mencari keuntungan status orang dalam
dengan mendirikan fasilitas manufaktur di dalam negara blok perdagangan.
Kebanyakan MNC non- Eropa, termasuk General Mills, Toyota, dan Samsung, telah
banyak berinvestasi di Uni Eropa untuk mengambil keuntungan atas integrasi
ekonomi Eropa yang semakin maju. Investasi inimendukung produktivitas pekerja
Eropa dan meningkatkan pilihan yang tersedia bagi konsumen Eropa, tetapi
mengancam perusahaan besar seperti Unilever, Renault, dan Siemens.

C. Uni Eropa
D. Blok Perdagngan Lain

Anda mungkin juga menyukai