Anda di halaman 1dari 12

Sex education project

Nama : Darrell Preisy Sagrang


NIM: 12314829
Kelas & semester : kelas B, semester IV
Pendidikan Biologi

Saat ini, bila anda menginginkan anak dengan kelamin tertentu,


maka dapat dipilih zigot yang diinginkan lalu ditanam di rahim si
ibu. Bagaimana menurut anda?

Di zaman modern, banyak sekali solusi yang diberikan oleh dunia medis untuk
mengupayakan agar dapat memberikan pilihan bagi calon orang tua dalam memilih ‘sendiri’
jenis kelamin anak mereka. Ada banyak cara dintaranya bayi tabung. Namun jika orang tua
memilih bayi tabung, dalam kalangan medispun masih mengakui jika pembuahan in-vitro
modern ini masih jauh dari kata sempurna. Lantas, apakah anda (jika kelak akan menjadi orang
tua) akan memilih bayi tabung sebagai pilihan utama dalam menentukan jenis kelamin bayi
anda?

1. Pengertian bayi tabung dan tujuannya

Bayi tabung sendiri diartikan sebagai adalah suatu teknik rekayasa reproduksi dengan
mempertemukan sel telur matang dan sperma diluar tubuh manusia ( In vitro fertilizition ). Bayi
tabung adalah suatu metode untuk mengatasi masalah kesuburan (keturunan) dimana akan
dilakukan bila metode lainnya sudah tidak berhasil. Adapun proses dari bayi tabung itu sendiri
adalah mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, yaitu pemindahan sel telur dari ovarium
dan pembuahan oleh sperma dilakukan dalam sebuah medium cair. 

Tehnik ini sekarang menjadi semakin diminati oleh pasangan yang sulit mempunyai
keturunan. Meskipun memerlukan pengorbanan dan biaya yang tidak sedikit. Sebelum
melakukan program bayi tabung disarankan bagi pasangan suami istri sebaiknya konsultasi ke
dokter untuk memahami prosedur, peluang dan resiko mengenai program ini. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah dan menambah kesiapan mental bagi pasangan suami istri.

Sex Education Project


2. Tahapan bayi tabung

Jika kita memilih bayi tabung, ada tahapan2 yang patut untuk kita jalani. Yaitu :

 Tahap Persiapan  Pasien

Peserta (pasangan suami-istri) akan mendapat informasi lengkap tentang proses Bayi
Tabung, termasuk tahapan-tahapan yang akan dilakukan, obat-obatan yang akan digunakan, jenis
protokol pengobatan, cara penyuntikan, kemungkinan pembatalan pengobatan serta perincian
biaya. Untuk pasangan yang telah memutuskan  mengikuti program Bayi Tabung, akan
dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu Darah lengkap, Fungsi Hati, Fungsi Ginjal, Hepatitis
A, B, dan C serta HIV.  Untuk suami dilakukan pemeriksaan Analisa Sperma. Dari hasil sperma
analisa itu barulah ditentukan jenis proses bayi tabung yang akan dilakukan , apakah
Konvensional atau ICSI atau PESA + ICSI

 Tahap Pengobatan/Stimulasi Ovarium dan Pemantauan

Sebelum memulai stimulasi ovarium, pada hari ke 3  dilakukan pemeriksaan  Lab.


Hormon pada istri yaitu LH, FSH, E2, dan Prolaktin serta dilakukan USG TransVaginal  (TVS),
untuk mengetahui  cadangan folikel/ sel telur dan untuk menentukan Protokol Stimulasi. Proses 
Bayi Tabung sangat individual dalam pemilihan protokol pengobatan/stimulasi ovarium, hal ini
sangat tergatung pada  Usia ibu, Berat badan (BMI), cadangan ovrium yang tercermin dari
pemeriksaan hormon (FSH dan atau AMH) dan Antral Follicle Caunts /AFC (dari pemeriksaan
TVS)

Adapun jenis Stimulasi Ovarium antara lain : Protokol Panjang Agonis, Protokol Pendek Agonis,
Protokol Pendek Antagonis dan Protokol Mini.

      Pemantauan pengobatan dilakukan  3 sampai 4 kali dengan pemeriksaan hormon E2 dan
TVS untuk mengetahui pertumbuhan folikel dalam indung telur (ovarium). Pengobatan
dinytakan berhasil bila dari pemeriksaan TVS dan hormon E2 didapatkan : jumlah folikel lebih

Sex Education Project


dari 3 dengan diameter 18- 20 mm, ketebalan lapisan bagian dalam rahim (endometrium)
antara10 sampai14 mm, dan kadar E2 lebih dari 600 pg/ml (200-250 / folikel)

 Tahap Pengambilan Sel Telor dan Pembuahan

     Proses pengambilan sel telor (Ovum Pick Up /OPU) dilakukan dibawah pebiusan umum dan
ditutun dengan USG transvaginal, pencoblosan dan pegisapan caira folikel dan sel telur yang ada
didalamnya dilakukan dengan menusukan jarum halus melalui area dibawah/disamping mulut
rahim.

     Proses pumbuahan akan dilakukan secara konvensional bila jumlah sel sperma normal yaitu
dengan meneteskan sperma yang sdh diproses/preparasi kedalam cawan yang sdh ada sel telur
didalamnya. dan bila sperma ada kelainan (dalam jumlah, gerak atau bentuk normalnya sedikit)
akan dilakukan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) yaitu dengan mengambil satu sperrma
yang bagus dan menyutikan kedalam satu sel telur, proses ini dilakukan dengan alat khusus
dibawah mikroskop elektron.

 Tahap Penanaman Embrio

     Setelah terbentuknya embrio dari hasil pembuahan  maka pada hari ke 3 (OPU adalah hari ke
0) dilakukan penanaman embrio atau Embryo Transfer (ET). Pada hari ke 3 biasanya dilakukan
penanaman embrio setelah membelah menjadi 8 sampai 10 sel, dan bila embrio yang didapatkan
banyak (6 atau lebih) dapat ditunggu sampai embrio fase Blastokist dan penanaman dilakukan
pada hari ke 5 sehingga angka kejadian kehamilan lebih tinggi. Penyimpanan embrio dilakukan
bila didapatkan embrio yang baik lebih dari 4 ( penanaman maksimal 4 embrio) atau karena
suatu keadaan ibu / rahim dimanna tidak dimungkinkan dilakukan penanaman embrio.

 Tahap Penguatan Rahim/Support fase luteal

Sex Education Project


     Penguatan rahim diberikan dapat berupa suntikan hormon HCG pada hari ke 5, 8 dan 10
setelah pengambilan sel telor/OPU, atau dapat  diberikan hormon Progesteron pervaginam mulai
saat  penanaman embrio.

      Test kehamilan dilakukan pada hari ke 15 setelah sel telor/OPU atau hari ke 12 setelah ET
yaitu dengan pemeriksaan hormon beta hCG pada darah ibu dan bila hasilnya diatas 10 pg/ml ibu
dinyatakan hamil secara kimiawi, 2 minggu kemudian dilakukan pemeriksaan USG untuk
melihat adanya kantong janin (Gestation Sac / GS).

(www.bayitabungprima.com)

Jika kita telah melihat berbagi tahapan yang rumit dan pengeluaran biaya yang sangat
besar, apakah kita akan tetap memilih bayi tabung untuk menentukan jenis kelamin bayi kita?
Dalam proses bayi tabung, jika tahap-tahapnya berjalan dengan lancar, maka keinginan kita
untuk mendapatkan bayi sesuai dengan jenis kelamin yang kita inginkan akan tercapai. Tetapi
bagaimana jika ketika kita melakukan bayi tabung, dan faktor negatif bayi tabung (unseccess)
yang pada umumnya bersifat tidak terduga akan menimpa kita? Maka resikonya adalah kita tidak
bisa lari dari hal itu (jika sudah menjadi zigot), dan alhasil bayi kita akan lahir dengan keadaan
tidak normal.

3. Resiko bayi tabung

>> Resiko terjadinya stimulasi indung telur yang berlebihan sehingga terjadi penumpukan cairan
di rongga perut yang menyebabkan keluhan berupa mual, kembung, muntah dan hilangnya selera
makan. Dengan pemantauan yang rutin akan menghindari resiko stimulasi yang berlebihan.

>> Resiko kehamilan kembar lebih dari dua akan meningkat akibat banyaknya embrio yang
dimasukkan ke rahim. Dan berakibat terjadinya resiko terjadinya persalinan prematur yang akan
memerlukan perawatan lebih lama. Untuk mengurangi resiko tersebut dengan
mempertimbangkan usia maka akan dilakukan pembatasan embrio yang akan dimasukkan ke
rahim.

Sex Education Project


>> Resiko terjadinya pendarahan dan infeksi akibat pengambilan sel telur dengan jarum. Karena
kemungkinan jarum akan mengenai kandung kemih, usus dan pembuluh darah. Tetapi dengan
tehnologi USG hal itu bisa dihindari.  

>> Resiko mengalami keguguran dan kehamilan diluar kandungan. Dengan pemberian hormon
dan panduan tehnologi USG maka diharapkan hal itu tidak akan terjadi.

>> Resiko lainya adalah tentang biaya yang dikeluarkan, kelelahan fisik dan emosi dalam
menyikapi harapan dan kenyataan yang terjadi selama mengikuti program bayi tabung tersebut.

(www.bayitabungprima.com)

Maka dari itu, walaupun bayi tabung dapat dengan pasti menentukan jenis kelamin bayi
kita secara pasti, namun orang manado bilang ‘malas le’/ lebih baik tidak jika kita nantinya
walaupun sudah membuang waktu untuk keluar negeri demi mendapatkan rumah sakit yang
sangat ahli dalam program bayi tabung, membuang waktu untuk konsultasi ke dokter, dan
pastinya membuang banyak biaya untuk melakukan bayi tabung, dan hasilnya adalah anak kita
lahir dengan keadaan tidak normal misalkan prematur.

Dalam paper ini, saya sendiri tidak setuju dengan hanya memilih bayi tabung untuk
menentukan jenis kelamin bayi kita. Karena sebenarnya kecanggihan teknologi medis saja tidak
hanya menghasilkan sebuah solusi bernama ‘bayi tabung’, namun juga banyak sekali pilihan
yang sebenarnya belum kita ketahui, dan mengapa tidak kita memilih jalan yang lebih aman
ketimbang bayi tabung?

4. Cara-cara dalam menentukan jenis kelamin bayi

Menurut Dr. Prima Progestian dari Brawijaya Women & Children Hospital mengatakan ada
beberapa Beberapa metode ilmiah mampu memperbesar harapan pasangan untuk mendapatkan
bayi laki-laki atau perempuan.

Sex Education Project


Menarik untuk diketahui, jenis kelamin janin sebetulnya sudah terbentuk sejak menyatunya
sel sperma dan sel telur di saluran telur alias saat terjadinya pembuahan. Selanjutnya, jenis
kelamin yang terbentuk ditentukan pertemuan kromosom dari sel sperma dan sel telur. Sperma
membawa kromosom X dan Y, sedangkan sel telur membawa satu kromosom yaitu X.
Seandainya sperma Y dan sel telur X bergabung, maka yang terjadi adalah jenis kelamin laki-
laki. Sedangkan bila sperma X bertemu dengan selur X, maka janin yang akan dilahirkan kelak
adalah perempuan.

Metode-metode itu diantaranya:

 EMBRIO SCREENING

Istilah lainnya Preimplantation Genetic Diagnostic (PGD) atau diagnosis genetic


sebelum dilakukan implantasi. Proses ini tidak dilakukan pada pembuahan biasa, yaitu hubungan
intim, melainkan lazim dilakukan pada proses bayi tabung. Pada metode ini, dilakukan
pengambilan dan pemeriksaan salah satu embrio, apakah laki-laki atau perempuan, sebelum
dimasukkan ke dalam rahim.

Bila sudah dipastikan sesuai keinginan, laki atau perempuan, maka dimasukkan ke dalam
rahim. Proses itu tentu memiliki tingkat keberhasilan 100%, janin berjenis kelamin sesuai
keinginan kita. Hanya, perlu diingat, peluang keberhasilan bayi tabung sekitar 30-40%.

Artinya dari 100 ibu yang menjalani bayi tabung, 30-40 orang yang berhasil, sisanya 60-
70 orang gagal. Bila seorang wanita berhasil hamil melalui proses bayi tabung ini, bisa
dipastikan pula jenis kelamin sang janin dapat sesuai dengan keinginan.

 METODE ALBUMIN

Caranya dengan system penyaringan dimana sperma, apakah X atau Y sesuai kelamin
yang diinginkan, dimasukkan ke dalam pelarut berupa cairan albumin. Sperma ini didapat dari

Sex Education Project


suami lewat masturbasi, kemudian ditampung dalam gelas. Lalu akan diketahui sperma yang
memiliki kemampuan berenang yang baik itulah yang akan diambil.

Selanjutnya, sperma ini disuntikkan ke dalam rahim saat istri sedang melalui masa subur.
Tingkat keberhasilan metode ini untuk memilih jenis kelamin laki atau perempuan diklaim
sekitar 75-80%. Metode albumin yang ditemukan Dr. Ronald Ericsson, PhD ini saat ini dipakai
dalam proses inseminasi.

 METODE MIKROSORTIR

Metode ini dilakukan dengan cara fluorisensis atau disebut juga FISH (Fluorescence In
Situ Hybridization). Caranya, dengan menggunakan alat flow citometry, dimana sperma ditandai
dengan pewarna fluorisensis sehingga menimbulkan warna tertentu. Misal, sperma Y berwarna
hijau sedang sperma X merah. Jika ingin laki-laki, maka dipilih sperma yang berwarna hijau.
Disebut mikrosortir karena dilakukan penanda (melalui warna) dan dipilih apakah X atua Y.
Setelah terpilih, selanjutnya sperma itu dimasukkan ke dalam rahim ibu yang sedang memasuki
masa subur. Keberhasilan metode ini sekitar 85%

 METODE SHETTLE

Metode ini ditemukan oleh Dr. Landrum Shettles. Adapun caranya adalah:

i. Ketahui waktu subur (timing of ovalution)

Ternyata, karakter laki-laki dan perempuan sudah dapat dilihat sejak berbentuk sperma.
Sperma perempuan X, hidupnya lebih tahan lama dan gerakannya pelan, tapi sperma laki-laki Y
hidupnya singkat tapi gerakannya ngebut. Jadi sperma yang cepatlah yang bisa
menang. Timing  (waktu) berhubungan intim dapat mempengaruhi jenis kelamin janin. Bila
hubungan intin makin dekat ke masa ovulasi (1-2 hari sebelum masa subur), diharapkan sperma
Y lebih cepat bergerak menuju sel telur, sehingga kemungkinan besar janin berjenis kelamin
laki-laki.

Sex Education Project


Sebaliknya, bila hubungan intim dilakukan jauh hari sebelum masa ovulasi (2-3 hari
sebelum masa subur) dan tak berhubungan intim menjelang masa subur, diharapkan jenis
kelamin yang terbentuk perempuan. Pasalnya, sperma Y keburu mati (karena masa hidupnya
singkat), sedangkan yang berhasil menuju sel telur adalah sperma X karena ia mampu bertahan
hidup meskipun jalannya lambat. Tingkat keberhasilan cara ini mencapai 50-70% berhasil.

ii. Memilih Makanan,

Apa yang ibu makan, akan menentukan jenis kelamin bayi kemudian. Sebab, makanan
tertentu dapat menimbulkan suasana asam atau basa. Misalnya, lingkungan asam didapat dari
makanan mengandung garam atau mengandung unsur kalsium dan magnesium seperti sayur-
sayuran atau sereal kacang-kacangan, produk susu olahan seperti keju atau yoghurt sehingga
diharapkan jenis kelamin yang terbentuk perempuan.

Sedangkan, makanan yang cenderung ke arah basa adalah mengandung natrium dan
kalium. Misal daging, sayur dan buah berwarna kuning seperti pisang, jeruk, mangga. Konon,
mengonsumsi makanan itu akan memperbesar peluang memperoleh bayi laki-laki. Memang
keabsahan terkait hal ini belum ada bukti riset. Meski begitu tak ada salahnya dicoba.

 BELUM ADA METODE TEPAT

Sebenarnya sampai sekarang belum ada teknologi yang dapat memastikan terpilihnya
jenis kelamin sesuai keinginan secara 100%, kecuali melalui proses bayi tabung tadi, namun
peluang keberhasilan program bayi tabung juga cukup rendah. Kesimpulannya, Tuhan jugalah
yang menentukan. Bila dokter sudah mengupayakan janin berjenis kelamin laki-laki tapi bila
kenyataannya berkata sebaliknya, meskipun dengan metode bayi tabung yang klaim
keberhasilannya mencapai 100%, tetaplah Tuhan yang menentukan. Manusia hanyalah sebagai
perencana, tidak bisa memutuskan dengan mutlak keinginannya mendapatkan janin berkelamin
laki-laki atau perempuan.

(www.bayikoo.co.id)

Sex Education Project


Jika kita memperhatikan cara-cara dalam menentukan jenis kelamin bayi, ada satu cara
yang ingin saya anjurkan kepada pembaca tentang pilihan terbaik dan effisien dalam menentukan
jenis kelamin bayi anda. Metode itu adalam metode yang ditemukan oleh Dr. Landrum Shettles
yaitu metode settle atau bisa disebut dengan menentukan jenis kelamin anak dengan cara
mengatur pola hidup dan rekayasa sederhana tanpa mengeluarkan banyak biaya. Dan saya akan
lebih memperjelas tentang metode ini.

5. Cara mendapat anak laki-laki dan perempuan (pengembangan metode settle)

>>Untuk mendapatkan bayi laki-laki.……

………………………………………………
-Suami harus makan daging lebih banyak sedangkan isteri harus makan sayur dan buah lebih
banyak.

-Hubungan sex dapat dilakukan di tengah-tengah masa ovulasi, karena vagina dalam keadaan
basa sehingga sperma kromosom Y bertahan hidup lebih
lama................................................................
-Dan penetrasi dilakukan sedalam-dalamnya dimana posisi isteri di bawah supaya sperma
kromosom Y yang bergerak lebih cepat dapat membuahi ovum lebih dahulu, selain itu posisi
isteri di bawah akan membuat pembuahan oleh sperma kromosom Y lebih terbantu karena faktor
grafitasi.

*Biasanya posisi yang dipakai itu Missionary, dan termasuk paling favorit di dunia.

Ada juga cara lain yang bisa membantu untuk mendapatkan anak laki-laki seperti disarankan
oleh Dr. Landrum Shettles adalah:
……………………………………………………………………

1. Pasangan Anda(Suami) sebaiknya tidak mengalami ejakulasi dalam waktu empat sampai lima
sebelum anda mengalami masa subur. …………………………………………………………..
2. Sebaiknya saat berhubungan intim, carilah posisi yang dapat membuat sperma berenang lebih

Sex Education Project


dekat dengan sel telur. Adapun posisi yang disarankan adalah pria berada di atas agar kromoson
Y lebih cepat mencapai sel telur………………………………………………………………
3. Bercintalah di malam hari dan usahakan wanita dululah yang mencapai orgasme. 

>>Untuk mendapatkan bayi perempuan……………………………………………………………

-Isteri harus makan daging lebih banyak sedangkan suami harus makan sayur dan buah lebih
banyak.
-Hubungan sex dapat dilakukan di awal dan di akhir masa ovulasi, karena vagina dalam keadaan
asam sehingga sperma kromosom X bertahan hidup lebih lama…………………………………..

Dilihat dari faktor makanan, maka kemungkinan lahir bayi laki-laki lebih besar karena
mayoritas manusia makan daging, sayur, dan buah di mana porsi daging cenderung lebih besar.
Dan karena laki-laki makan lebih banyak daripada perempuan, maka faktor daging yang
dimakan oleh suami yang lebih menentukan jenis kelamin bayi yang lahir.

(bidanku.com)

6. Kesimpulan dan saran

Dalam melakukan program untuk mendapatkan bayi, sabaiknya pasangan suami istri harus
jeli dan bijaksana dalam menentukan jenis-jenis metode yang paling baik dan efisien.

Jika kita memilih bayi tabung, ada baiknya kita haru mengetahui dampak positif dan
negatifnya terlebih dahulu agar tidak terjadi penyesalan. Keunggulan bayi tabung sebenarnya
sudah dibahas di atas, namun tidak mengapa jika kita mengembil garis besarnya yaitu, kita dapat
dengan pasti menentukan jenis kelamin bayi yang kita inginkan, dan banyak ahli yang telah

Sex Education Project


mempelajari metode ini. Namun sisi negatifnya adalah pasangan harus menyediakan dana yang
besar untuk melaksanakan program ini (hanya untuk pasangan yang mampu),dan resiko gagal
masih terkatagori tinggi karena bayi tabung sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan
dan jauh dari kesempurnaan.

Namun jika kita memilih metode settle, memang sangat efisien, namun metode ini pula
belum dapat memastikan secara penuh perihal jenis kelamin apa yang nantinya akan didapat,
keunggulannya adalah metode ini sangat murah karena hanya mengutamakan pola hidup setiap
pasangan, lebih mudah untuk digunakan, dan dapat digunakan oleh semua kalangan
(kaya/miskin). Sisi negatifnya sebenarnya tidak ada, hanya kepastian untuk penentuan jenis
kelamin anak anda belum sepenuhnya pasti. jadi jika kita memilih pola ini, lakukanlah dengan
sepenuh hati + doa agar apa yang anda inginkan dapat tercapai.

Untuk menentukan masa ovulasi sebenarnya ada cara mudah dengan menggunakan rumus
ovulasi (bagi yang memiliki siklus haid yang normal), yaitu:

 Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap
tanggal 05.

 Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap
tanggal 27.

 Rumus: ((tanggal setiap bulannya) – (tanggal setiap bulannya))/2 = n;

 kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang perempuan = masa ovulasi atau
puncak masa suburnya seorang perempuan

penerapan:

(27 – 05)/2 = 11; 05 + 11 = 16 – setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang perempuan
adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi.

Dan jika pasangan anda tidak memiliki siklus yang normal, solusinya adalah, jelilah dalam
mengetahui ciri-ciri dan perilaku pasangan anda, karena ketika ovulasi biasanya wanita
mengeluarkan perilaku-perilaku tertentu. dan jangan lupa utamakan tuhan dalulu baru cari anak
(Matius 6:33).

Sex Education Project


Sekian….

Daftar pustaka

http://www.bayitabungprima.com/news/stimulasi-ovarium/?
utm_source=google&utm_medium=ppc&utm_campaign=adwords_webnode

http://dloepiq.blogspot.com/2013/01/pengertian-bayi-tabung-dan-
resikonya.html#sthash.uMI6zCG2.dpuf

http://www.bayitabungprima.com/news/tahapan-program-bayi-tabung/

http://artikelkesehatanwanita.com/kontroversial-bayi-tabung-pilih-jenis-kelamin-bayi.html

http://frackasyster.blogspot.com/2013/04/cara-mendapatkan-anak-laki-laki.html

  http://bidanku.com/ingin-anak-laki-laki-atau-perempuan#ixzz30uxchWY3

http://www.forumsains.com/kesehatan/tips-gaya-bercinta-untuk-menentukan-jenis-kelamin-
anak/

http://health.detik.com/read/2013/10/08/074242/2380801/764/ingin-punya-bayi-laki-laki-atau-
perempuan-ini-tips-mendapatkannya

Sex Education Project

Anda mungkin juga menyukai