Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN ANAK

MENILAI SISTEM MOTORIK PADA ANAK USIA 3 TAHUN

KELOMPOK 6 :
Sri Fifi Safitri (105111101719)
Anggun Nur Islam (105111101219)
Andi Reza Febrianti (105111100719)

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan ALLAH SWT, karena atas berkat

rahmat dan hidayahnya sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tugas

yang berjudul ”Menilai Sistem Motorik anak usia 3 Tahun” disusun untuk memenuhi

tugas mahasiswa dari mata kuliah Keperawatan Anak.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan

makalah ini dimasa mendatang.Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi semua

pihak dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa,

masyarakat dan pembaca.

Makassar, 9 Juli 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Sejak dini manusia sudah membutuhkan pendidikan dalam proses perkembangannya
menjadi dewasa. Perkembangan anak pada tahuntahun pertama sangat penting dan akan
menentukan kualitasnya di masa depan. Anak adalah individu yang berbeda, unik, dan
memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan tahapan usianya. Oleh karena itu, upaya-
upaya pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan melalui belajar dan bermain.
Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia
emas (golden age).

Pada usia ini, anak memiliki kemampuan untuk belajar yang luar biasa.
Pemahaman tentang Anak merupakan suatu awal keberhasilan dalam pendidikan. Dunia
anak merupakan dunia bermain, di saat mereka bermain anakanak akan menyerap segala
sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya, “bermain juga merupakan tuntutan dan
kebutuhan yang esensial bagi anak usia dini, melalui bermain anak akan dapat
memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi dari motorik, kognitif,
kreativitas, bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap hidup” (Moeslichatoen, 2006:27).

B. Tujuan
Untuk menilai perkembangan system Motorik pada Anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Pemeriksaan sistem motorik merupakan bagian dari pemeriksaan fisik
untuk menilai sistem neurologis, khususnya segala aktifitas susunan saraf pusat
yang diperiksa melalui kondisi dan gerakan otot. Pemeriksaan sistem motorik ini
meliputi penilaian massa otot, tonus otot, kekuatan otot, gerakan involunter otot,
dan gerakan ekstremitas. Teknik pemeriksaan sistem motorik terbagi menjadi 3
bagian, yaitu inspeksi (melihat postur, habitus dan gerakan involunter), palpasi,
dan penilaian kekuatan otot.

Kemampuan motorik anak balita merupakan salah satu aspek dalam


perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan. Kemampuan motorik
dibagi menjadi dua yaitu kemampuan motorik kasar dan halus. Mengutip dari
Help Me Grow, kemampuan motorik adalah kegiatan yang melibatkan anak
menggunakan otot-otot dalam tubuhnya. Motorik anak balita dibagi menjadi dua,
motorik kasar dan halus.

Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok


otot-otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Jadi, gerakan
motorik kasar anak balita meliputi merangkak, berlari, melompat, melempar, dan
menangkap bola.

Mengutip dari Help Me Grow, kemampuan motorik adalah kegiatan yang


melibatkan anak menggunakan otot-otot dalam tubuhnya. Motorik anak balita
dibagi menjadi dua, motorik kasar dan halus.

Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok


otot-otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak. Jadi, gerakan
motorik kasar anak balita meliputi merangkak, berlari, melompat, melempar, dan
menangkap bola.
B. Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun
1. Kemampuan Motorik Kasar
Ketika usia anak 3 tahun dan gerakan anak semakin aktif, itu tanda
kemampuan motorik kasarnya berkembang dengan baik. Grafik Denver II
menunjukkan bahwa di usia 3 tahun, anak sudah cukup lancar
menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama 1-2 detik.
Bahkan ia sedang berusaha menambahkan durasinya 1 detik, menjadi 3
detik. Kemampuan motorik kasar anak usia 3 tahun sudah mampu
memanjat dan berlari sesuai dengan keinginannya. Tangga juga menjadi
tempat bermain untuk menaiki satu anak tangga ke anak tangga lainnya.

2. Kemampuan Motorik Halus


Di usia 3 tahun, anak mulai belajar meniru atau menyalin gambar
orang lain, seperti bentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan lainnya. Di usia
balita 42 bulan atau 3 tahun 6 bulan, anak mulai belajar menggambar
orang dengan 6 bagian tubuh, seperti kepala, tangan, kaki, jari, mata,
hidung, telinga.

Cara anak memegang krayon juga semakin baik, yaitu mengapit


krayon di antara jempol dengan jari lain. Menyusun balok salah satu
kemampuan motorik halus yang dimiliki anak usia 3 tahun. Ia sudah
mampu menyusun balok menjadi sebuah menara dengan memakai 6-8
balok lebih tinggi. Ini adalah cara agar anak tetap fokus.

3. Bahasa
Pada usia 3 tahun, anak mulai :
a. Menyebut nama dan nama keluarga
b. Mengerti arti kata (panas, dingin, lapar, dan Lelah)
c. Dapat memakai kata depan (Katakan pada anak untuk meletakkan
balok diatas meja, dibawah meja, dimka kursi, dibelakang kursi).
Jangan membantu anak dengan menunjuk nunjuk, gerakan mata
atau kepala.
d. Mengenal warna
e. Mengetahui lawan kata, tanyakan pada anak :
 Jika api panas, maka es…?
 Ibu adalah seorang wanita maka Bapak adalah seorang…?
 Kuda besar sedangkan Tikus…?

4. Personal Sosial
Pada Usia 3 tahun anak sudah bisa :
a. Mencuci dan menyeka tangan dengan lap
b. Bermain dengan anak lain
c. Memakai baju dengan pengawasan (Anak tidak perlu berhasil
untuk menali tali sepatu atau mengancing bagian belakang)
d. Mengancing baju
e. Mudah dipisahkan dari Ibu
f. Memakai baju tanpa bantuan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Denver II (DDST) adalah sebuah metode asesmen yang di gunakan untuk
menilai perkembangan anak dengan umur kurang dari 6 tahun. DDST merefleksikan
persentase kelompok anak usia tertentu yang dapat menampilkan tugas perkembangan
tertentu, untuk kemudian dibandingkan dengan perkembangan anak yang seusia.
DDST menilai 4 sektor perkembangan, yaitu :

1. Personal Sosial (penyesuain diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi).

2. Motorik Halus - Adaptif (koordinasi mata - tangan, kemampuan memainkan


dan menggunakan benda - benda kecil, serta pemecahan masalah).

3. Bahasa (mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa).

4. Motorik Kasar, yaitu duduk, berjalan, dan melakukan gerakan umum otot besar
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai