Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID

Gangguan kepribadian skizoid didiagnosis pada pasien yang menunjukkan pola penarikan
diri dari kehidupan sosial. Ketidaknyamanan merek dengan interaksi manusia, ketertutupan
mereka, serta afek mereka yang menyempit. Penderita gangguann kepribadian skizoid sering
dilihat oleh orang lain sebagai orang yang eksentrik, terisolasi atau kesepian.

Epidemiologi
Prevalensi gangguan kepribadian skizoid belum jelas, namun gangguan kepribadian skizoid
mempengaruhi 7,5% populasi umum. Rasio jenis kelamin juga belum diketahui. Namun dari
beberapa penelitian dikatakan bahwa rasio laki-laki dan perempuan yaitu 2:1. Orang dengan
gangguan tersebut cenderung tertarik ke arah pekerjaan soliter yang melibatkan sedikit atau
tidak ada kontak dengan orang lain. Lebih suka kerja malam hari, sehingga mereka tidak
perlu berurusan dengan banyak orang. Perkiraan prevalensi kepribadian skizoid yang
didasarkan pada kemungkinan subsample dari the National Comorbidity Survey Replication
menunjukkan prevalensi 4.9%. Data dari tahun 2001-2002 National Epidemiologic Survey
on Alcohol and Related Conditions menunjukkan prevalensi 3,1%.

Diagnosis

Pada pemeriksaan psikiatrik awal, pasien dengan kepribadian skizoid dapat tampak tidak
nyaman. Mereka jarang meoleransi kontak mata, dan pewawancara dapat menyangka bahwa
pasien tersebut ingin wawancara berakhir. Afek mereka mungkin terbatas, terasing, atau
serius berlebihan, tetapi dibalik pegasingan diri mereka, klinisi yang sensitif dapat
mengenali adanya rasa takut. Pasien ini merasa sulit untuk menjadi periang: upaya mereka
untuk bercanda tampak tidak matang dan gagal. Pembicaraan mereka bertujuan, tetapi
mereka cenderung memberikan jawaban singkat terhadap pertanyaan dan menghindari
pembicaraan spontan. Mereka kadang-kadang menggunakan bentuk bicara yang tidak biasa,
seperti metafora yang aneh dan dapat terpaku pada benda mati atau benda metafisis. Isi jiwa
mereka dapat mengungkapkan rasa keintiman yang tidak beralasan dengan orang yang tidak
mereka kenal dengan baik atau lama tidak mereka temui. Sensorium mereka baik, fungsi
daya ingat baik, interpretasi peribahasa abstrak.
Kriteria diagnostik untuk kepribadian skizoid berdasarkan DSM-IV gangguan kepribadian
skizoid :

A. Pola pervasif pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman

emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal
dan ditemukan dalam berbagai korteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih)
berikut:

1. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk


menjadi bagian dari keluarga.
2. Hampir selalu memilih kegiatan secara sendirian.
3. Memiliki sedikit, jika ada, rasa tertarik untuk melakukan pengalaman seksual dengan
orang lain.
4. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada aktifitas.
5. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat
pertama.
6. Tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain.
7. Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas.

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia , gangguan , suatu gangguan


mood dengan ciri psikotik , gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan
pervasif , dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Diagnosis menurut PPDGJ III, untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari deskripsi
berikut:

a) Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan


b) Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli (detachment)
c) Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan
terhadap orang lain
d) Tampak nyata ketidak pedulian baik terhadap pujian maupun kecaman
e) Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
(perhitungkan usia penderita)
f) Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
g) Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan
h) Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada
hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu
i) Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku.2

Gambaran klinis

Penderita gangguan kepribadian skizoid tampak dingin dan mengasingkan diri; mereka
menunjukkan sifat menjauh dan mengasingkan diri; mereka menunjukkan sifat menjauh
dan tidak terlibat dalam peristiwa sehari-hari serta tidak peduli kepada orang lain. pasien
tampak diam, menjauh, menyendiri dan tidak bersosialisasi. Mereka mungkin mencari
kehidupan mereka sendiri yang hanya memiliki kebutuhan ikatan emosi yangt sangat
sedikit dan merupakan orang-orang yang terakhir menyadari perubahan gaya yang sedang
populer.

Riwayat hidup orang ini mencerminkan adanya minat menyendiri dan keberhasilan
didalam pekerjaan yang dilakukan sendiri, tanpa kompetisi, yang bagi orang lain
sebenarnya dirasa sulit ditoleransi. Kehidupan seksual mereka mungkin hanya berupa
khayalan, dan mereka mungkin menunda seksualitas matur untuk jangka waktu yang
tidak terbatas. Laki-laki mungkin tidak menikah karena mereka tidak mampu
memperoleh keintiman; perempuan dapat secara pasif setuju menikah dengan laki-laki
agresif yang menginginkan pernikahan tersebut. penderita gangguan kepribadian skizoid
biasanya mengungkapkan ketidakmampuan seumur hidup untuk menunjukkan
kemarahan secara langsung.

Meskipun penderita gangguan kepribadian skizoid tampak asyik dengan diri sendiri dan
asyik dengan lamunan, mereka memiliki kapasitas normal untuk mengenali kenyataan.
Karena tindakan agresif jarang termasuk didalam respon lazimnya, besar ancaman,
khayalan atau kenyataan, dihadapi mereka dengan keberkuasaan atau penyerahan diri.
Mereka sering sebagian tampak menasingkan diri, meskipun orang tersebut kadang-
kadang memiliki, mengembangkan dan memberikan dunia gagasan- gagasan kreatif dan
asli.

Anda mungkin juga menyukai