Anda di halaman 1dari 7

Makalah Pembuatan Pempek

Prakarya dan Kewirausahaan

Nafisa Aulia Martsyah | Naila Caroline| Nasywa Faujiyah | Ridho Ponco Nugroho
| Sefi Desta Bianka | Syalsya Rezky Alamsyah | Thalitha Febriana Ardelia Apsari

XI – MIPA 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini hampir seluruh masyarakat Indonesia mengetahui makanan yang bernama pempek.
Tidak hanya anak-anak, bahkan orang tua hingga manula banyak yang menyukai pempek. Rasanya
yang gurih dan enak khas ikan membuat banyak orang menyukainya. Pempek atau empek-empek
adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Hasil plesetan nama sang
pembuat pempek pertama kali. Pempek disajiakan dengan kuah yang biasa disebut orang
Palembang dengan nama “Cuko”. Lahirlah inovasi terhadap sebuah produk makanan tradisional
kota Palembang. Dengan adanya kemajuan sekarang pempek tidak hanya dibuat dari ikan tenggiri
saja, tetapi banyak inovasi-inovasi lain seperti diganti dengan ikan nila, daging ayam atau daging
sapi. Namun, pempek Palembang umunya terbuat dari ikan tenggiri, kemudian dicampur tepung
sagu atau tapioka. Perbandingan campuran tepung sagu dengan porsi yang banyak akan membuat
pempek lebih empuk namun rasanya lebih tawar, karena memang makannya dicampur dengan
kuah cuko, sementara pempek dengan proporsi ikan yang berimbang akan membuat pempek lebih
padat tanpa kehilangan kekenyalannya. Pempek dapat dikatakan sebagai makanan sumber protein
hewani karena bahan utama pembuatan pempek adalah ikan. Selain itu, kandungan tinggi
karbohidrat dalam tepung tapioka sebagai bahan campuran pempek juga menjadikan pempek
sebagai makanan sumber karbohidrat. Penambahan sayur sebagai sumber serat pangan ke dalam
pempek diharapkan dapatmeningkatkan mutu gizi pempek dan membantu meningkatkan asupan
serat pangan.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada 2013 menyatakan
bahwa sekitar 93% anak di atas 10 tahun mengalami kekurangan konsumsi buah dan sayur.
Sedangkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2007, masyarakat Indonesia hanya
mengonsumsi sayur sebanyak 79% atau 95,47 kkal/kapita/hari dari anjuran 120 kkal/kapita/hari
menurut pola diet 2000 kkal. Bahkan konsumsi sayur masyarakat DKI Jakarta lebih rendah yaitu
59% atau 71,56 kkal/kapita/hari.
BAB II

2.1 Proses Pembuatan

Untuk proses pembuatan ada beberapa tahapan yang kami dapat dalam proses penelitian antara
lain sebagai berikut :

1. Proses pembuatan pempek adalah sebagai berikut : Daging ikan diblender terlebih dahulu,
setelah halus di pindahkan ke baskom. Kemudian diberi royco, garam, mecin, merica dan
bawang putih yang telah dihaluskan. Kemudian aduk terus hingga kalis, setelah kalis
masukkan 2 butir telur dan aduk hingga semua merata. Setelah semua merata masukkan air
es dan es batu sedikit demi sedikit, aduk lagi sampai semua merata. Sambil terus diaduk,
masukkan sagu tani sedikit demi sedikit sampai semua tercampur dengan rata. Setelah
semua adonan rata masukkan sedikit minyak, kemudian aduk lagi sampai semuanya
merata.
2. Pengadukan adonan bertujuan untuk membentuk adonan yang kompak dan mudah
dibentuk.

3. Cara pembuatan sangat mempengaruhi kekenyalan dan aroma pempek, terutama pada
tahap pengadukan dengan air es dan es batu untuk menghasilkan adonan yang empuk dan
tidak keras. Pengadukan membutuhkan keterampilan khusus agar saat nanti direbus
adonan matang dengan sempurna.

4. Setelah adonan terbentuk, adonan tersebut dapat dibuat menjadi beragam jenis pempek.
Beragam jenis pempek dapat dibuat dari adonan dasar, antara lain berbentuk bulat lonjong
(lenjeran), diisi telur (kapal selam), mie (keriting), dan timun.

5. Setelah pencetakan, langkah selanjutnya adalah pemasakan. Pemasakan dapat dilakukan


dengan cara perebusan. Proses pemasakan tersebut akan menghasilkan pempek rebus.
Untuk pempek lenjeran (panjang 15 cm dan diameter 4 cm), pemasakan dilakukan dengan
perebusan, yaitu memasukkan lenjeran ke dalam panci berisi air mendidih.

6. Pempek yang telah matang akan mengapung di permukaan air perebus dan jika ditekan dengan
tangan akan terasa lembut dan kenyal sampai ke bagian dalamnya. Lama perebusan dipengaruhi
oleh ukuran lenjeran. Namun, biasanya membutuhkan waktu sekitar 20-90 menit.
7. Untuk isian pempek kapal selam, kita menggunakan telor puyuh. Sebelum dimasukkan kedalam
adonan, telor puyuh direbus terlebih dahulu. Perebusan telor puyuh membutuhkan waktu 15-
20 menit.

8. Proses pembuatan Cuko adalah sebagai berikut : Panaskan 500 ml air dengan gula merah hingga
mendidih, kemudian masukkan asam jawa. Setelah semuanya merata masukkan cabai hijau dan
bawang putih yang telah dihaluskan. Kemudian masukkan garam dan sasa. Lalu, aduk hingga
semuanya merata.
2.2 Pengeluaran Produksi

 Bahan Pempek :
1. Ikan Tenggiri ½ kg : Rp50.000,00
2. Sagu Tani ½ kg : Rp7.000,00
3. Telur ¼ : Rp7.000,00
4. Royco : Rp2.000,00
5. Merica : Rp2.000,00

 Bahan Kuah Cuko :


1. Gula merah ¼ : Rp4.000,00
2. Asem jawa : Rp2.000,00
3. Ebi : Rp1.000,00
4. Cabai hijau : Rp3.000,00

 Bahan Pelengkap :
1. Telur puyuh : Rp10.000,00
2. Mie basah : Rp10.000,00
3. Timun : Rp3.000,00

 Bahan Kemasan :
1. Mika : Rp3.000,00
2. Sendok plastik : Rp3.000,00
3. Plastik kuah : Rp2.000,00

Total Pengeluaran : Rp102.000,00

2.3 Harga Jual Produk

1. Pempek Kapal Selam : Rp7.000,00


2. Pempek Lenjer : Rp3.000,00

Total Harga Jual 1 Porsi : Rp10.000,00


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari
ikan dan sagu. Sebenarnya adalah sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah
Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memperoduksinya. Jenis
pempek yang terkenal adalah “pempek kapal selam” yaitu telur ayam yang dibungkus
dengan adonan pempek yang suda digoreng dengan minyak panas. Ada juga yang lain
seperti “pempek lenjer”, pempek bulat (atau terkenal dengan nama ada’an), pempek kulit
ikanpempek telur kecil dan pempek keriting.

Anda mungkin juga menyukai