Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PRAKTEK PKK MASAKAN KHAS SUMATERA

Disusun oleh :
1. Resti Dwi Anggrayani
2. Ega Akila Anggraeni
3. Eka Maharani
4. Erwin Alwiyanti
5. Chintia
6. Tasya Rahmadini
7. Trias Sulistio Rahmawati
8. Nanda Pratiwi
9. Abel Apriyani
10. Anisya Enfianita Putri
11. Selvi Agustin
12. Amelia Puteri
13. Dwi Putri Arum
Jl. Pilar Sukatani No. 01, Sukaraya, Kec. Karangbahagia, Kab. Bekasi, Jawa Barat 17530
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita
semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Masakan Sumatera”.
Laporan proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan tugas PKK.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada para guru terutama selaku guru pembimbing yaitu Bu Nuryanah S.Si.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya laporan proposal ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keragaman budaya sebagai akibat dari
keragaman suku bangsa yang mendiami wilayah ini. Budaya tersebut mencakup sistem
teknologi, adat istiadat, tradisi dan sebagainya. Di antara keragaman itu, salah satu hasil
budaya yang menarik adalah keragaman jenis kuliner tradisional yang memiliki akar sejarah
panjang. Politik dan keadaan ekonomi suatu daerah sangat menentukan variasi kuliner
masyarakat. Ragam kuliner tradisional dan khas yang ada di setiap daerah di Indonesia tidak
ada begitu saja. Banyak sekali faktor yang membuat setiap daerah memiliki kuliner yang
beragam, baik itu faktor fisik maupun non fisik seperti pengaruh alam, iklim, topografi,
social, ekonomi dan politik. Bahkan pengaruh agama dapat mempengaruhi jenis kuliner
yang ada di Indonesia. Hal ini adalah bukti bahwa negara Indonesia merupakan sebuah
negara yang mempunyai beribu-ribu pulau dan memiliki ragam suku, bahasa dan agama
yang berbeda-beda sesuai dengan semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Pempek merupakan makanan khas kota Palembang, Sumatera Selatan. Pempek adalah
produk pangan tradisional yang dapat digolongkan sebagai gel Ikan, seperti otak-otak atau
kamaboko di Jepang. Pempek terbuat dari bahan dasar Ikan giling, tepung tapioka, garam
dan air. Pempek biasa Dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja,
sampai dewasa. Survey yang dilakukan oleh Fajri (1997) pada penduduk asli Palembang dan
orang yang telah lama tinggal di Palembang menunjukkan bahwa sebanyak 56% Responden
mengonsumsi pempek setiap hari, 20% responden mengonsumsinya setiap minggu, dan
24% responden mengonsumsinya dengan frekuensi kadang-kadang (Aprilianingtyas, 2009).
Hasil penelitian di DKI Jakarta menunjukkan Bahwa 90% responden biasa mengonsumsi
pempek sebagai makanan selingan, diantara waktu makan utama sehari-hari atau selingan
untuk acara-acara tertentu. Pada penelitian ini, jenis sayur yang ditambahkan ke dalam
pempek adalah wortel, brokoli dan kol merah.
Otak-otak merupakan produk pengolahan dari daging ikan yang dicampur dengan tapioka
dan bumbu yaitu: santan, garam, gula, lada, bawang putih, dan bawang merah. Produk otak-
otak ikan berasal dari daerah Sumatera, kemudian berkembang ke daerah lain di Indonesia.
Produk otak-otak ikan yang paling terkenal adalah otak-otak ikan yang terbuat dari ikan
tenggiri (Agustini dkk., 2006).Proses pengolahan otak-otak ikan menggunakan bahan baku
daging ikan yang telah dilumatkan (dihaluskan) dan ditambahkan dengan bahan tambahan
pangan yang dicampurkan selama proses pengolahan berlangsung. Penanganan pada bahan
baku dan proses pengolahan yang kurang tepat seringkali berpengaruh terhadap mutu
produk yang dihasilkan. Otak-otak ikan tenggiri yang pada terbuat dari daging ikan tenggiri
mengandung protein dan lemak yang cukup banyak, mudah mengalami kerusakan selama
penyimpanan (Padli, 2015).
Rendang atau randang (Jawi: ‫ )رندڠ‬adalah masakan daging asli Indonesia yang berasal dari
Minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama
menggunakan aneka rempah-rempah dan santan. Proses memasaknya memakan waktu
berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging
berwarna hitam pekat dan dedak. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga
berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya
belum mengering disebut kalio, berwarna cokelat terang keemasan.
Pinyaram (ejaan lama: Pinjaram), Panyaram, atau Paniaram adalah salah satu kue atau
jajanan tradisional khas suku Minangkabau yang berasal dari dataran Minangkabau,
Sumatra Barat, Indonesia. Kue ini berbahan dasar tepung beras dan gula jawa atau gula aren
yang digoreng. Kue pinyaram memiliki bentuk yang cenderung tebal menggembung di
bagian tengah, dan tipis di bagian pinggirannya. Dalam leluri suku Minangkabau, jajanan ini
termasuk salah satu makanan adat yang kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat
budaya Minang, maupun dalam hari-hari raya dan perayaan khusus seperti Lebaran,
peringatan Maulid Nabi, dan pesta pernikahan.
Minuman Aia Aka juga dikenal dengan sebutan ‘ubek tawa’. Masyarakat Minang percaya,
sari pati perasan daun cincau yang mengental punya khasiat positif terhadap
kesehatan.Banyak khasiat Aia Aka yang dipercaya masyarakat Sumbar, di antaranya
meredakan panas dalam dan menghilangkan perut kembung.Rasanya yang menyegarkan
dan berkhasiat tentu sangat cocok dijadikan menu berbuka puasa. Tidak hanya itu, tekstur
Aia Aka cukup lembut sehingga nyaman di perut. Aia Aka dibuat dari perasan daun cincau,
kemudian didiamkan hingga kental seperti agar-agar, disajikan dengan santan dan gula
merah. Selain campuran santan dan gula merah Anda juga bisa memilih penyajiannya
dengan air asam.
Alpukat atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama.
Menurut sejarahnya, tanaman alpukat berasal dari daerah tropik amerika. Nikolai Ivanovich
Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan sumber genetik tanaman alpukat berasal
dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah, kemudian menyebar ke berbagai negara
yang beriklim tropis (Rukmana, 1997). Alpukat merupakan buah yang diminati masyarakat
karena rasanya yang Nikmat, manis, tebal dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Di Indonesia
daerah Penghasil alpukat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi
Selatan, dan Nusa Tenggara. Produksi buah alpukat di Indonesia pada tahun 2015 Sebanyak
384.836 ton. Di Sumatera Selatan, perkebunan alpukat terhampar di atas lahan 275 Hektar
dengan produksi sebanyak 1852 ton. Daerah yang memproduksi alpukat di Sumatera
Selatan adalah Lubuk Linggau, Pagar Alam, Danau Ranau dan OKU Timur. Buah alpukat ini
hanya diambil buahnya saja sedangkan biji alpukat hanya menjadi limbah yang dibuang dan
masih kurang pemanfaatannya. Biji alpukat mengandung pati, gula pereduksi, serat,
arabinosa, pentosa, dan protein (Weatherby, 1934). Pati dan selulosa merupakan
polisakarida bermassa molekul tinggi yang terdiri dari senyawa karbon, hidrogen, dan
oksigen. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan manfaat biji alpukat
adalah dengan mengolahnya menjadi karbon aktif.Langkah.
jangan memakai minyak terlalu banyak, secukupnya saja. Minyak harus sudah panas tapi
mememakai api kecil ahar kue cucur bisa berserat bagus dan tipis. Kalau sudah berkurang
minyak gorengnya bisa ditambah minyak lagi karna kue cucur menyerap minyak
BAB 2
BAHAN, ALAT, DAN CARA MEMBUAT

2.1. BAHAN
PEMPEK

NO Bahan Harga Satuan QTY Jumlah

1. Tepung Sagu Rp. 5.000 1kg Rp. 5.000

2. Tepung Terigu Rp. 17.000 1kg Rp. 17.000

3. Telur Rp. 25.000 1kg Rp. 25.000

4. Garam Rp. 5.000 1/2kg Rp. 5.000

5. Masako Rp. 500 10pcs Rp. 5.000

6. Gula Merah Rp. 15.000 1/2kg Rp. 15.000

7. Cabai Rp. 35.000 2kg Rp. 70.000

8. Bawang Putih Rp. 2.000 10ljr Rp. 20.000

9. Asam Jawa Rp. 2.000 5bks Rp. 10.000

10. Gula Pasir Rp. 10.000 1/2kg Rp. 10.000

11. Cuka Rp. 5.000 1btl Rp. 5.000

Rp. 187.000

OTAK OTAK

NO BAHAN Harga Satuan QTY Jumlah


1. Daging Ikan Tenggiri Rp. 60.000 1/2kg Rp. 60.000
2. Maizena Rp. 20.000 1 kg Rp. 20.000
3. Santan Rp. 10.000 1buah Rp. 10.000
4. Bawang Merah Rp. 13.000 1/2kg Rp. 13.000
5. Merica Rp. 1.000 2sht Rp. 2.000
6. Daun Bawang Rp. 2.000 1iket Rp. 2.000
Rp. 107.000
RENDANG

NO BAHAN HARGA SATUAN QTY JUMLAH


1. Daging Sapi Rp. 190.000 1kg Rp. 190.000
2. Daun Jeruk Secukupnya Rp. 3000 - Rp. 3000
3. Serai Secukupnya Rp. 3000 - Rp. 3000
4. Asam Kandis Rp. 2000 - Rp. 2000
5. Bumbu Rendang Rp. 10.000 1/2kg Rp. 10. 000
6. Lengkuas Rp. 5000 2buah Rp. 5000
7. Kemiri Rp. 5000 1/4kg Rp. 5000
8. Cengkeh Rp. 10.000 1/4kg Rp. 10.000
Rp. 228.000
PINYARAM

NO BAHAN HARGA SATUAN QTY JUMLAH


1. Tepung Beras Rp.10.000 1bks Rp. 10.000
2. Tepung Terigu Rp .8.000 1/2kg Rp. 8.000
3. Gula Merah Rp. 8.000 1/2kg Rp. 8.000
4. Gula Pasir Rp. 4.000 1/4kg Rp. 4.000
5. Daun Pandan Rp. 1.000 2lmbr Rp. 1.000
6. Garam Rp. 3.000 1/4kg Rp. 3.000
Rp. 34.000
AIA AKA

NO BAHAN HARGA SATUAN QTY JUMLAH


1. Daun Cincau Rp. 1.000 5lmbr Rp. 5.000
2. Gula Merah Rp. 5.000 1/4kg Rp. 5.000
3. Santan Rp. 10.000 1bua Rp. 10.000
h
4. Es Batu Rp. 1.000 2bua Rp. 2.000
h
5. Daun Pandan Rp. 1.000 5lmbr Rp. 5.000
Rp. 27.000
ALPUKAT KOCOK

NO BAHAN HARGA SATUAN QTY JUMLAH


1. Alpukat Rp. 10.000 1kg Rp. 10.000
2. Susu Kental Manis Rp. 2.000 2pcs Rp. 4.000
Coklat
3. Susu Kental Manis Rp. 2.000 2pcs Rp. 4.000
Putih
4. Gula Pasir Rp. 4.000 1/4kg Rp. 4.000
5. Air Kelapa Rp. 5.000 2bua Rp. 10.000
h
6. Es Batu Rp. 1.000 2bua Rp. 2.000
h
7. Keju Rp. 6.000 1pcs Rp. 6.000
8. Meses Rp. 6.000 1pcs Rp. 6.000
9. Mangga Rp. 10.000 1kg Rp. 10.000
Rp. 56.000

2.2 ALAT

 Kompor  Presto
 Gas  Sendok
 Wajan  Garpu
 Spatula  Piring
 Panci  Mangkok
 Talenan  Centong
 Baskon  Gelas
 Tusuk Gigi  Nampan
 Daun Pisang  Rice cooker
 Pisau  Blender
 Langseng

2.3 LANGKAH – LANGKAH


 PEMPEK
1. Masukkan, garam, penyedap rasa dan air es, lalu campurkan hingga merata.
2. Tambahkan tepung sedikit demi sedikit, aduk hingga adonan menjadi kalis.
3. Bentuk adonan sesuai seleramu.Rebus adonan pempek yang telah dibentuk ke air
mendidih.
4. Jika adonan telah mengapung, itu artinya pempek sudah matang. Tiriskan.
5. Kamu bisa langsung menyajikannya atau bisa digoreng dulu.
6. Jangan lupa gunakan cuko biar lebih mantap.
 OTAK – OTAK
1. bawang merah, bawang putih, putih telur dan santan, sampai halus.
2. Campurkan daging tenggiri dengan bumbu yang dihaluskan tadi, lalu beri garam, gula,
merica, dan irisan daun bawang, aduk sampai rata.
3. Tambahkan maizena dan sagu tani, campur sampai rata.
4. Masukkan adonan ke dalam pipping bag, gunting ujungnya. Lalu isi adonan ke dalam daun
pisang, lalu gulung dan distaples. Lakukan sampai adonan habis.
5. Panggang adonan otak otak dengan api kecil menggunakan teflon, sampai matang, balik
sekali saja sampai matang seluruhnya. (Tanda matang biasanya ketika dipegang adonan
sudah kenyal dan tidak menempel di kulit pisang).
6. Matang, angkat, sajikan dengan saus kacang.

 RENDANG SAPI
1. Haluskan semua bahan Bumbu dengan diulek atau diblender.
2. Tumis bumbu dengan sedikit minyak goreng hingga wangi.
3. Masukkan batang serai, daun jeruk, asam kandis dan garam, aduk rata.
4. Tuangi santan dan dididihkan, masukkan daging.
5. Masak dengan api kecil selama beberapa jam sampai daging empuk dan bumbu
kecoklatan sesuai selera.

 PINYARAM
1. Rebus gula merah, gula pasir, air, daun pandan dan garam hingga larut lalu saring. Biarkan
sampe hangat.
2. Campurkan tepung beras dan tepung terigu dalam wadah. Masukkan larutan gula yg telah
disaring. Aduk hingga rata menggunakan whisk lalu mikser dengan speed rendah selama 5
menit.
3. Istirahatkan adonan selama 15 menit. Aduk kembali menggunakan whisk. Kalau adonan
terlalu kental, bisa DITAMBAH AIR sedikit demi sedikit agar konsistensi adonan pas (pas
dalam artian tidak encer dan tidak kental). Karna kelembaban masing masing tepung tidak
sama.
4. Panaskan secukupnya minyak goreng dalam wajan cekung. Aduk kembali adonan
menggunakan whisk sebelum menggoreng.
5. Tuang satu sendok sayur kedalam minyak yg sudah panas. Siram siram atasnya. Tusuk
dengan lidi tengahnya. Apabila sudah tidak ada adonan yg keluar tandanya cucur sudah
matang. Angkat dan tiriskan.
NOTE: jangan memakai minyak terlalu banyak, secukupnya saja. Minyak harus sudah panas
tapi mememakai api kecil ahar kue cucur bisa berserat bagus dan tipis. Kalau sudah
berkurang minyak gorengnya bisa ditambah minyak lagi karna kue cucur menyerap minyak
 AIA AKA
1. Cincau hijau. Resepnya ada di resep sebelumnya – (lihat resep)
2. Buat santan sedang dengan menambahkan sedikit garam. Bila menggunakan santan
instant seperti kara, 65 ml santan kara ditambah dengan 200 ml air hangat dan ¼ sdt garam
3. Buat sirup gula merah dengan merebus 250 gr gula merah dengan 250 ml air serta
selembar daun pandan, lalu saring
4. Cara penyajian: Masukkan setengah gelas cincau hijau, tambahkan 2 sdm sirup gula
merah, tambahkan santan hingga gelas terisi ¾.
 ALPUKAT KOCOK
1. daging buah alpukat, kemudian hancurkan menggunakan whisk atau garpu. Tambahkan 2
sendok makan gula pasir, aduk rata.
2. Masukkan alpukat ke dalam 2 gelas saji. Beri es batu serut secukupnya kemudian tuang
kental manis diatasnya.
3. Tambahkan potongan buah alpukat.
4. Alpukat kocok siap disajikan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan pada makalah ini, penulis memiliki kesimpulan bahwa tiap daerah
memiliki makanan khas yang menjadi ikon suatu daerah. Keberadaan makanan khas daerah
bisa menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan untuk datang ke suatu daerah
sehingga perlu dilestarikan.
3.2 SARAN
Di akhir makalah ini, penulis memberikan saran agar pembaca senantiasa melestarikan
makanan khas daerah yang ada di tempatnya masing-masing. Selain itu juga bisa
meningkatkan kualitas dari segi penyajian sesuai dengan kebutuhan zaman.

Anda mungkin juga menyukai