Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

JUAL BELI ONLINE DALAM PANDANGAN ISLAM

Di susun oleh :

Nama : Khayaroh

Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir


1
Email: khayarohtsanieh01@gmail.com

UNINERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN MAULANA HASANUDDIN


BANTEN
JL.H. Ahmad Sudirman No. 30 Penancangan Cipocok Jaya, Sumur pecung, Kec.
Serang, Kota serang, Banten 42118

ABSTRAK

Allah SWT. Menciptakan manusia lengkap dengan akal untuk berfikir sehingga
mampu memciptakan sesuatu dengan akalnya, semua manusia yang Allah swt
ciptakan pasti mempunyai kelebihan nya tersediri dan setiap orang berbeda
tentunya. Roasulullah saw adalah manusia yang harus kita teladani termasuk
dalam hal berdagang, mungkin di zaman Rosulullah tidak ada yang namanya jual
beli online, yang marak di gemari oleh masyarakat moderen saat ini terlebih
kecangihan teknologi yang sangat mendukung untuk memudahkan manusia tanpa
perlu repot antri lagi atau menyediakan tempat, perdagangan online biasanya
bisa di akses lewat web, instagram, facbook dan beberapa aplikasi online shop
seperti: LAZADA, SHOPY, BUKA LAPAK, TOKO PEDIA dll. Kajian ini di lakukan
Melalui metode pustaka dari beberapa sumber di antaranya internet, jurnal,
makalah, buku dll, Sehingga dalam tulisan ini bemaksud untuk membahas
masalah yang sering terjadi ketika melakukan transaksi jual beli online agar
sesuai dengan hukum syariah jual beli dengan tujuan agar mempraktekan jual
beli online dengan jujur sesuai dengan ketentuan hukum yang ada di dalam Al-
Qur’an dan As-sunnah. Sehingga dapat menyimpulkan bahwa jual beli online
dapat di nyatakan boleh dan syah apabila tidak mengandung unsur-unsur yang
bertentangan dengan rukun dan syarat jual beli seperti biasa ( langsung),
diantaranya adalah kehalalan barang yang di perjual belikan, karena tentu saja
bukan hanya agama yang melarang namun juga negara jika ada barang haram
yang di edarkan, kemudian tidak mengandung unsur penipuan yang bisa
membuat kerugian orang lain seta kejujuran dan saling keterbukaan antara
pedagang dengan pembeli adalah salasatu hal yang harus di usahkan dalam jual
beli secara online ini, semoga arikel ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
Keyword: Teknologi, jual beli, hukum dan solusi

1. PENDAHULUAN

1
A. Latar belakang

Teknologi di era moderen saat ini memasuki era 4.0 bahkan yang sedang
berkembang saat ini yaitu era 5.0 yang di gagas oleh teknologi jepang, sehingga
masyarkat berbondong-bondong dalam menguasai teknologi agar tidak ter-makan
perkembangan zaman, pemanfaatannya dalam dunia bisnis adalah salasatu model
perdagangan saat ini yaitu melalalui jaringan atau e-comersial yang di satukan
dengan berbagai aplikasi yang di sediakan, melakukan jual beli secara online
dapat menguntungkan kedua belah pihak baik para penjual barang dan pembeli
sekaligus keuntungan bagi penyedia layanan namun, taukah kamu bagaimana
hukum jual beli yang di lakukan secara online? Jangan sampai kita merasa di
mudahkan dengan adanya kegiatan semacam ini tapi haram melakukannya, karena
sebagai sesorang muslim tentu saja hal ini sangat berpengaruh bagi kehidupan kita
yang tunduk akan keridhan Allah swt lah yang menjadi utama.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana perkembangan teknologi online shop?

2. Apa Hukum jual beli online?

3. Apa solusi jual beli online berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah?

C. Tujuan

1. memberikan informasi seputar online shop

2. Memberikan pengetahuan tentang hukum jual beli online

3. Memberikan solusi dari permasalahan jaul beli online dengan ayat Al-Qur’an
dan as-sunnah.

2
2. PEMBAHASAN

Kemajuan teknologi pada saat ini sangat memajukan manusia dalam segala
bidang salasatunya fasilitas yang di adakan bagi orang-orang yang menjual barang
tanpa perlu adanya tempat atau pembeli tanpa harus pergi ke toko yaitu jual beli
dengan cara online.1 bisnis online semacam ini sudah sangat di minati dan
memudahkan manusia, namun perlu di perhatikan sebagi seorang muslim harus
tunduk terhadap syariah serta kaidah bagimana cara jual beli yang baik agar
produk yang kita gunakan atau kita dagangkan menjadi halal, Allah swt berfirman
dalam QS. Al-baqaroh ayat 275.

‫ِك ِبأَنَّ ُه ْم َقالُوا إِنَّ َما الْ َب ْي ُع م ِْث ُل‬


َ ‫س َذل‬ ِّ ‫ِن الْ َم‬ ُ ‫ْط‬
َ ‫ان م‬ َ ‫الشي‬
َّ ‫َّط ُه‬ُ ‫ون إِاَّل َك َما َي ُقو ُم الَّذِي َي َت َخب‬
َ ‫الر َبا اَل َي ُقو ُم‬
ِّ ‫ون‬ َ ُ‫ِين َي ْأ ُكل‬
َ ‫الَّذ‬
‫ف َوأَ ْم ُر ُه إِلَى اهَّللِ َو َم ْن َعا َد‬ ْ ‫الر َبا َف َم ْن َجا َء ُه َم ْو ِع َظ ٌة م‬
َ َ‫ِن َربِّ ِه َفا ْن َت َهى َفلَ ُه َما َسل‬ َ ‫الر َبا َوأَ َح َّل اهَّللُ الْ َبي‬
ِّ ‫ْع َو َح َّر َم‬ ِّ
ِ َّ‫اب الن‬
َ ‫ار ُه ْم فِي َها َخالِد‬
‫ُون‬ ُ ‫ص َح‬ َ ‫ َفأُولَئ‬.
ْ َ‫ِك أ‬

Artinya: “orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang-orang yang kemasukan setan karena gila, yang demikian
itukarena meka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapatkan
peringatan dari tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah di perolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,kekal di dalamnya.”2

Islam merupakan agama yang mengajarkan kesempurnaan 3 untuk mengatur


tatanan kehidupan, Pada ayat ini Allah swt mengatakan bahwasannya
membolehkannya melakukan jual beli, tetapi mengharmkan riba. Tentu penting
agar kita mengetahui bagimana praktek jual beli kita agar terhindar dari riba, yaitu
dengan mengetahui syarat serta rukun yang harus di terapkan dalam jual beli yang
kita lakukan. Ada pun ketika kita melakukan penjualan harus memperhatikan
langkah-langkah dalam menjual produk yang akan kita tawarkan sehingga tidak
ada yang measa di rugikan atau kecewa dan memenuihi syarat sahnya jual beli
secara online di antaranya adalah:
1
Ardito Bhinandi, Muamalah Syar’iyyah Hidup Barokah, (Yogyakarta: CV. Budi Utama cet 1,
2018), hl. 89
2
Departemen Agama, Al-qur’an Ar-Rahim dan terjemah,( Bandung: CV. Mikraj Khazanah Ilmu),
2014
3
Ariyadi, Jual beli online IBNU TAIMIYAH, (Yogyakarta: Diandra kreatif cet 1, 2018), BAB 1

3
1. Barang yang di tawarkan adalah halal baik dari sifatnya atau pun cara
memperolehnya4, karena islam sangat memperhatikan kehalalan dan
keharamannya sesuai dengan hadist Rosulullah saw mengatakan “sesungguhnya
bila Allah telah mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, pasti ia
mengharamkan pula hasil penjualannya”(H.R. Ahmad).

Dari hadist tersebut bisa kita simpulakn bahwa segala benda yang di haram Allah
maka haram pula menjalnya seperti minuman keras yang memabukan sehingga
jika ada yang meminumnya akan terjadi banyak kemudhrotan maka Allah
mengharamkannya juga termasuk akad jula belinya.

2. Sesuai dengan harga barang yang di tawarkan 5, ketika kita menjual barang
maka harus memeperhatikan kualitas nya dan menyocokannya dengan barang
yang kita jual sehingga pembeli tidak merasa di tipu, namun sebaliknya kita harus
mengadirkan kejujuran dalam berdagang sehingga mampu menciptakan
keharmonisan antara penjual dan pembeli, Dalam QS. An-Nisa’ ayat 29 Allah
swt berfirman:

‫اض ِم ْن ُك ْم ۚ َواَل َت ْقتُلُوا أَ ْن ُف َس ُك ْم ۚ إِ َّن‬


ٍ ‫ار ًة َع ْن َت َر‬
َ ‫ِج‬
َ ‫ون ت‬ ِ ‫ِين آ َمنُوا اَل َت ْأ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِبالْ َب‬
َ ‫اط ِل إِاَّل أَ ْن َت ُك‬ َ ‫َيا أَُّي َها الَّذ‬
َ ‫اهَّللَ َك‬
‫ان ِب ُك ْم َر ِحي ًما‬

Artinya” Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesama
mu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka
sama suka di antara kamu, dan jangnlah kamu memebunuh diri mu, sesungguhnya
Allah maha penyayang kepada mu”

3. kejelasan status6, dalam menjual barang online maka perlu adanya kejelasan
status barang yang akan di perjual belikan sebagi contoh barang berupa baju maka
harus jelas deskripsi nya baik berupa bahan, ukuran, motif dll yang sama dengan
baju yang di tawarkan. Sesuai dengan hadist rosullah saw yaitu:

َ ‫ َفأَد‬,‫ام‬
,‫ْخ َل َي َد ُه فِي َها‬ ٍ ‫ْر ِة َط َع‬ َ ‫صب‬ُ ‫ول اَهَّللِ صلى اهلل عليه وسلم َم َّر َعلَى‬ َ ‫ْر َة رضي اهلل عنه ( أَ َّن َر ُس‬ َ ‫َو َع ْن أَِبي ُه َري‬
‫ أَفَاَل َج َعلْ َت ُه َف ْو َق‬:‫ال‬
َ ‫ َف َق‬.ِ‫ول اَهَّلل‬
َ ‫لس َما ُء َيا َر ُس‬ َ َ‫ أ‬:‫ال‬
َّ َ‫صا َب ْت ُه ا‬ َ ‫لط َعام? َق‬ َّ
ِ َ‫اح َب ا‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ َما َه َذا َيا‬:‫ال‬ َ َ‫َفنَالَ ْت أ‬
َ ‫ َف َق‬, ‫صا ِب ُع ُه َبلَاًل‬
َّ ‫اس? َم ْن َغ‬
َ ‫ش َفلَي‬ ُ َّ‫ام; َك ْي َي َرا ُه اَلن‬ َّ
‫ْس مِنِّي ) َر َوا ُه ُم ْسلِ ٌم‬ ِ ‫اَلط َع‬.
4
Al-hibrun, www.http/al-hibrun.blogspot.com (di akses pada tanggal 20 mei 2020)
5
Harun, FIQIH MUAMALAH, (Surakarta: Muhammadiyah University press, 2017).hl 171
6
Harun, FIQIH MUAMALAH, hl. 172

4
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam pernah melewati sebuah tumpukan makanan. Lalu beliau memasukkan
tangannya ke dalam tumpukan tersebut dan jari-jarinya basah. Maka beliau
bertanya: "Apa ini wahai penjual makanan?". Ia menjawab: Terkena hujan wahai
Rasulullah. Beliau bersabda: "Mengapa tidak engkau letakkan di bagian atas
makanan agar orang-orang dapat melihatnya? Barangsiapa menipu maka ia bukan
termasuk golonganku." Riwayat Muslim.

Yang apaling sering terjadi ketika jual beli online adalah banyaknya unsur
penipuan baik yang di lakukan penjual atau pun pembeli, untuk
mengantisipasinya maka perlu adanya kesadaran bahwa melakukan tindak
penipuan sangat merugikan apalagi terdapat keterangan hadist di atas rosulullah
saw mengatakan orang yang menipu bukan termasuk dari golongan ku (islam),
bukankah islam taelah mengajarkan untuk berbuat kebaikan yang selalu di
contohkan oleh akhlak mulia baginada nabi Muhammad saw.

3. KESIMPULAN

Ketika seseorang memeutuskan untuk berbisnis yang baik haruslah


mengedepan kan syariah, jangan sampai menyampingkannya karena hanya
menginginkan keuntungan semata, namun bisa merugikan pihak lain, dalam hidup
manusia sangat membutuhkan sesamanya karena Allah swt. Telah menakdirkan
manusia sebagai makhluk sosial dan perlu adanya aturan, sebagi seorang muslim
tentu kita harus berpedoman pada petunjuk yang benar yaitu Al-qur’an dan
sunnah serta ijma dan qias para ulama sehingga tidak salah dalam menapaki
kehidupan yang tidak akan abadi, Allah swt telah menjadikan bumi untuk kita
pijak dan mencari nafkah di dunia, tetapi kita juga harus menjalankan dengan cara
yang baik. Pada saat sistuasi seperti ini adanya wabah virus yang menyerag dunia
haruslah menjadikan kita tersadar dan bermuhasabah, bahwa kita ada dalam
genggaman sang ilahi sehingga apa pun yang kita lakukan Allah akan mengetahui
apa-apa yang kita kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai