Anda di halaman 1dari 5

UJI KARBOHIDRAT

Nama / kelas : ________________


Tanggal percobaan : ________________
Nama Pengawas : ________________

I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengetahui adanya karbohidrat dalam sampel berdasarkan prinsip uji molisch
b. Mengetahui adanya gula pereduksi dalam sampel berdasarkan prinsip uji benedict
c. Mengetahui adanya gula pereduksi dalam sampel berdasarkan prinsip uji fehling
d. Mengetahui adanya karbohidrat jenis polisakarida dalam sampel berdasarkan prinsip uji
iodin

II. TINJAUAN PUSTAKA


1. Pengertian Karbohidrat
Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rumus
empiris total (CH2O)n, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-
umbian. Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum :
gula).
2. Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat diklasifikasikan berdasarkan susunan kimia, diantaranya:
1) Monosakarida (gula sederhana), dikklasifikasikan menjadi 2, yakni:
a. Aldosa, terdiri dari glukosa dan galaktosa
b. Ketosa, terdiri dari fruktosa
2) Disakarida (gula ganda), dikelompokkan menjadi tiga golongan, yakni:
 Sukrosa: tersusun oleh 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa.
 Maltosa: tersusun oleh dua molekul glukosa.
 Laktosa (gula susu): tersusun oleh 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
3) Polisakarida (karbohidrat kompleks), dikelompokkan menjadi beberapa golongan,
yakni Pati, Glikogen, Serat dan Selulosa.
3. Metode uji kualitatif karbohidrat
1) Uji Molisch
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya karbohidrat secara umum. Uji ini
pada dasarnya merupakan reaksi antara furfural dan turunannya dengan α-naftol
menghasilkan senyawa komplek berwarna ungu. Furfural dan turunannya tersebut
merupakan hasil dehidrasi monosakarida oleh asam sulfat pekat. Reaksi positif
ditunjukkan dengan munculnya warna ungu pada batas kedua cairan.
2) Uji Benedict
Adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah gula
yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah
monosakarida. Karbohidrat jenis gula pereduksi antara lain semua golongan
monosakarida (glukosa, fruktosa dan galaktosa), serta disakarida(maltosa dan
laktosa) kecuali sukrosa. Uji positif yang terjadi pada uji ini ditandai dengan adanya
endapan merah bata pada hasil percobaan.
3) Uji fehling
Uji ini hampir sama dengan uji benedict yaitu untuk membuktikan adanya gula
pereduksi. Hasil positifnya ditandai dengan adanya endapan merah bata setelah
dipanaskan.
4) Uji iodin
Uji iodin bertujuan untuk mengetahui adanya polisakarida pada sampel. Polisakarida
dalam sampel akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna spesifik dengan
penambahan iodium. Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru.
Dekstrin akan memberikan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan pati
mengalami hidrolisis parsial akan memberikan warna merah coklat.

III. ALAT DAN BAHAN


ALAT JUMLAH BAHAN JUMLAH
Tabung reaksi 10 buah Larutan glukosa secukupnya
Kaki tiga 1 buah Larutan laktosa Secukupnya
Gelas kimia 1 buah Sampel nasi Secukupnya
Korek api 1 buah Sampel susu bubuk Secukupnya
Pipet tetes 10 buah Sampel krimer kental Secukupnya
Lumpang dan alu 1 set Sampel tepung terigu Secukupnya
Botol semprot 1 buah Sampel gula putih Secukupnya
Penjepit tabung reaksi 1 buah Putih telur rebus Secukupnya
Rak tabung reaksi 1 buah Kuning telur rebus Secukupnya
Plat tetes 1 buah Tahu Secukupnya
Aquadest Secukupnya
Pereaksi molisch Secukupnya
Pereaksi benedict Secukupnya
H2SO4 Pekat Secukupnya
Pereaksi fehling Secukupnya
Pereaksi iodin Secukupnya

IV. PROSEDUR KERJA


1. Uji Molisch
1) Siapkan sampel dalam bentuk larutan (jika sampel masih dalam bentuk padat
maka digerus dulu dengan penambahan aquadest, lalu diambil airnya/sarinya)
2) Sediakan 10 buah tabung reaksi, masing-masing tabung diisi dengan 15 tetes
larutan sampel
3) Tetesi dengan 3 tetes reagen molisch. Aduk perlahan.
4) Miringkan tabung reaksi dan tuang 15 tetes asam sulfat pekat melalui dinding
tabung (jangan dikocok).
5) Amati munculnya cincin warna ungu pada batas dua cairan.

2. Uji Benedict
1) Siapkan sampel dalam bentuk larutan (jika sampel masih dalam bentuk padat maka
digerus dulu dengan penambahan aquadest, lalu diambil airnya/sarinya)
2) Sediakan 10 buah tabung reaksi, masing-masing tabung diisi dengan 20 tetes larutan
sampel
3) Tambahkan 20 tetes reagen Benedict, campurkan dengan baik.
4) Panaskan ke-10 tabung reaksi dalam penangas air selama kurang lebih 5 menit.
5) Amati perubahan yang terjadi.

4. Uji fehling
1) Siapkan sampel dalam bentuk larutan (jika sampel masih dalam bentuk padat maka
digerus dulu dengan penambahan aquadest, lalu diambil airnya/sarinya)
2) Sediakan 10 buah tabung reaksi, masing-masing tabung diisi dengan 20 tetes larutan
sampel
3) Tambahkan 20 tetes masing-masing reagen fehling A dan fehling B, campurkan
dengan baik.
4) Panaskan ke-10 tabung reaksi dalam penangas air selama kurang lebih 5 menit.
5) Amati perubahan yang terjadi.

5. Uji iodin
1) Siapkan plat tetes
2) Masukkan masing-masing sampel pada setiap lubang plat tetes
3) Teteskan dengan larutan iodin beberapa tetes
4) Amati perubahan yang terjadi

V. PENGAMATAN
1. Uji Molisch
Perubahan
Perubahan
setelah
Warna setelah Kesimpulan
No Sampel penambahan
sampel awal penambahan (+ / -)
pereaksi
H2SO4 pekat
molisch
1. Sampel glukosa

2. Sampel laktosa

3. Sampel nasi

4. Sampel susu bubuk

5. Sampel krimer kental

6. Sampel tepung terigu

7. Sampel gula putih

8. Sampel Putih telur

9. Sampel Kuning telur


10. Sampel tahu
2. Uji Benedict
Warna setelah penambahan
Warna larutan benedict Kesimpulan
No Sampel
sampel awal sebelum Setelah (+ / -)
pemanasan pemanasan
1. Sampel glukosa

2. Sampel laktosa

3. Sampel nasi

4. Sampel susu bubuk

5. Sampel krimer kental

6. Sampel tepung terigu

7. Sampel gula putih

8. Sampel Putih telur

9. Sampel Kuning telur


10. Sampel tahu

3. Uji Fehling
Warna setelah penambahan
Warna larutan fehling A dan B Kesimpulan
No Sampel
sampel awal sebelum Setelah (+ / -)
pemanasan pemanasan
1. Sampel glukosa

2. Sampel laktosa

3. Sampel nasi

4. Sampel susu bubuk

5. Sampel krimer kental

6. Sampel tepung terigu

7. Sampel gula putih

8. Sampel Putih telur

9. Sampel Kuning telur


10. Sampel tahu

4. Uji Iodin
Warna Warna setelah penambahan Kesimpulan
No Sampel
sampel awal reagen iodin (+ / -)
1. Sampel glukosa

2. Sampel laktosa

3. Sampel nasi

4. Sampel susu bubuk

5. Sampel krimer kental

6. Sampel tepung terigu

7. Sampel gula putih

8. Sampel Putih telur

9. Sampel Kuning telur


10. Sampel tahu

VI. ANALISIS DATA


..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
VII. KESIMPULAN
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai