Anda di halaman 1dari 22

PENAGIHAN PAJAK DENGAN

SURAT PAKSA

Dasar Hukum:
UU No. 19 Th 1997 diubah dgn UU No. 19 Th 2000
tentang
Penagihan Dengan Surat Paksa
PENGERTIAN-PENGERTIAN: ....................1/4

Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yg


bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil
yg menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP menurut
ketentuan peraturan UU perpajakan.

Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar


penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,
melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyandraan,
menjual barang yg telah disita.
PENGERTIAN-PENGERTIAN: .................. 2/4

Biaya penagihan pajak adalah biaya pelaksanaan surat paksa, surat perintah
melaksanakan penyitaan, pengumuman lelang, pembatalan lelang, jasa penilai, dan
biaya lainnya sehubungan dengan penagihan pajak.

Pejabat adalah pejabat yang berwenang mengangkat dan memperhentikan Jurusita


pajak, menerbitkan surat perintah penagihan seketika dan sekaligus, surat paksa, surat
perintah melaksnakan penyitaan, surat pencabutan sita, pengumuman lelang, surat
penentuan harga limit, pembatalan lelang, surat perintah penyanderaan, dan surat
lainnya yg diperlukan untuk penagihan pajak sehubungan dengan penanggung pajak
tidak melunasi sebagian atau seluruh utang pajak menurut UU dan PERDA.

Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan
seketika dan sekaligus, pemberitahuan surat paksa, penyitaan dan penyanderaan.
PENGERTIAN-PENGERTIAN: ............... 3/4

Penagihan seketika dan sekaligus adalah tindakan penagihan pajak


yang dilakukan oleh jurusita pajak kepada penanggung pajak
tanpa menunggu tgl jatuh tempo pembayaran yg meliputi seluruh
utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak dan tahun pajak.

Surat paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya
penagihan pajak.

Penyitaan adalah tindakan jurusita pajak untuk menguasai barang


penanggung pajak guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang
pajak menurut peraturan perundang-undangan.
PENGERTIAN-PENGERTIAN: .............. 4/4

Lelang adalah setiap penjualan barang di muka umum dengan


cara penawaran harga secara lisan dan atau tertulis melalui usaha
pengumpulan peminat atau calon pembeli.

Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap


penanggung pajak tertentu untuk keluar dari wilayah RI berdasarkan
alasan tertentu sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan


penanggung pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu.
JENIS PENAGIHAN PAJAK (1)

Penagihan Pasif
• Pada penagihan pajak pasif, DJP hanya menerbitkan Surat Tagihan
Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), SK Pembetulan,
SK Keberatan, dan Putusan Banding yang menyebabkan pajak
terutang lebih besar. Dalam penagihan pasif, fiskus hanya
memberitahukan kepada wajib pajak bahwa terdapat utang
pajak. Jika dalam waktu satu bulan sejak diterbitkannya STP atau
surat sejenis, wajib pajak tidak melunasi utang pajaknya, maka fiskus
akan melakukan penagihan aktif.

Penagihan Aktif
• Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, penagihan aktif
merupakan kelanjutan dari penagihan pasif. dalam penagihan
aktif, fiskus bersama juru sita Pajak berperan aktif dalam tindakan
sita dan lelang.
JENIS PENAGIHAN PAJAK (2)

Penagihan seketika dan sekaligus


• Penagihan seketika dan sekaligus ini merupakan
penagihan pajak yang dilakukan oleh fiskus atau juru
sita pajak kepada wajib pajak tanpa menunggu
tanggal jatuh tempo pembayaran pajak. Penagihan
pajak juga meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis
pajak, masa pajak, dan tahun pajak.
• Tujuannya penagihan jenis ini adalah untuk mencegah
terjadinya utang pajak yang tidak bisa ditagih. Jika saat
dilakukan penagihan seketika dan sekaligus wajib pajak
belum membayar, maka juru sita pajak akan
menunggu hingga tanggal jatuh tempo.
LANGKAH-LANGKAH
PENAGIHAN PAJAK
1. Surat teguran
• Surat teguran atau surat peringatan adalah surat yang diterbitkan untuk
melaksanakan penagihan pajak. Jika dalam waktu tujuh hari setelah
tanggal jatuh tempo penanggung pajak atau wajib pajak belum melunasi
utang pajaknya, maka surat teguran ini akan sampai ke tangan
penanggung pajak.
• Tujuannya adalah memberikan peringatan kepada penanggung pajak
agar segera melunasi utang pajak sehingga tidak perlu lagi dilakukan
penagihan secara paksa.

2. Surat paksa
• Surat paksa merupakan surat yang akan diterbitkan jika 21 hari setelah jatuh
tempo surat teguran, si penanggung jawab pajak tidak melunasi pajaknya.
• Setelah datangnya surat paksa, wajib pajak wajib melunasi pajaknya dalam
waktu 2 x 24 jam agar tidak ada tindakan pemblokiran rekening,
pencegahan ke luar negeri, hingga penyanderaan paksa badan (dengan
catatan, diragukan itikad baiknya dan memiliki utang pajak minimal
Rp100.000.000). Penerbitan surat paksa ini dikenakan biaya senilai Rp25.000.
LANGKAH-LANGKAH
PENAGIHAN PAJAK
3. Surat sita
• Surat sita adalah surat yang diterbitkan jika dalam waktu 2 x 24 jam sejak
diterbitkannya surat paksa, penanggung pajak belum membayarkan
pajaknya. Ada biaya yang dikenakan untuk surat sita ini yakni Rp75.000 untuk
Pelaksanaan Sita
• Penyitaan tidak semata-mata bertujuan untuk menjual barang milik
penanggung pajak, melainkan petugas menggunakan barang-barang
tersebut sebagai jaminan agar penanggung pajak melunasi pajaknya.
• Jadi, penanggung pajak masih memiliki kesempatan untuk melunasi pajaknya
selama 14 hari terhitung dari penyitaan harta penanggung pajak. Jika dalam
14 hari penanggung pajak masih belum membayarkan utang pajaknya, maka
akan diterbitkan pengumuman lelang.
• Penyitaan dilaksanakan oleh juru sita pajak dengan disaksikan oleh 2 orang
yang dianggap sudah dewasa sebagai saksi, berkewarganegaraan Indonesia,
dikenal oleh juru sita pajak, dan dapat dipercaya.
4. Lelang
• Lelang akan dilakukan jika dalam waktu 14 hari setelah diterbitkan
pengumuman lelang, penanggung pajak tidak melunasi utang pajaknya.
DASAR PENAGIHAN PAJAK

Dasar penagihan pajak untuk PPh,


Dasar penagihan pajak untuk PBB
PPN, dan PPnBM, serta bunga
adalah:
penagihan adalah:
• Surat Tagihan Pajak. • Surat Pemberitahuan Pajak
• Surat Ketetapan Pajak Kurang Terutang.
Bayar. • Surat Ketetapan.
• Surat Ketetapan Pajak Kurang • Surat Tagihan Pajak.
Bayar Tambahan.
• Surat Keputusan Pembetulan.
• Surat Keputusan Pemberatan.
• Putusan Banding.
• Putusan Peninjauan Kembali yang
menyebabkan jumlah pajak yang
masih harus dibayar bertambah.
TUGAS JURUSITA PAJAK:

Melaksanakan
penyitaan atas
Melaksanakan barang Melaksanakan
Surat Perintah penanggung penyanderaan
Memberitahukan
Penagihan pajak berdasarkan Surat
Surat Paksa.
Seketika dan berdasarkan Surat Perintah
Sekaligus. Perintah Penyanderaan.
Melaksanakan
Penyitaan
SURAT PERINTAH PENAGIHAN SEKETIKA DAN
SEKALIGUS DITERBITKAN APABILA:

Terdapat tanda-tanda bahwa


Penanggung Pajak penanggung pajak akan
memindahtangankan barang yang membubarkan badan usahanya,
Penanggung Pajak akan
dimiliki atau yang dikuasai dalam atau menggabungkan usahanya,
meninggalkan Indonesia untuk
rangka menghentikan atau atau memekarkan usahanya, atau
selama-lamanya atau berniat untuk
mengecilkan kegiatan perusahaan, memindahtangankan perusahaan
itu.
atau pekerjaan yang dilakukannya yg dimiliki atau dikuasainya, atau
di Indonesia. melakukan perubahan bentuk
lainnya.

Terjadinya penyitaan atas barang


Badan usaha akan dibubarkan oleh penanggung pajak oleh pihak
Negara ketiga atau terdapat tanda-tanda
kepailitan.
ISI SURAT PERINTAH PENAGIHAN SEKETIKA
DAN SEKALIGUS:

Saat
pelunasan
Perintah pajak
untuk
Besarnya membayar
Utang Pajak
Nama WP
atau nama
WP dan
penanggung
pajak
ISI SURAT PAKSA:

Nama WP atau nama WP


dan penanggung pajak

Dasar Penagihan

Besarnya Utang Pajak

Perintah untuk membayar


SURAT PAKSA
DITERBITKAN APABILA:

Penanggung pajak tidak


Penanggung pajak tidak
memenuhi ketentuan
melunasi utang pajak dan Terhadap penanggung
sebagaimana tercantum
kepadanya diterbitkan pajak telah dilaksanakan
dalam keputusan
surat teguran atau surat penagihan seketika dan
persetujuan angsuran atau
peringatan atau surat lain sekaligus.
penundaan pembayaran
yang sejenis.
pajak.
BARANG YANG DAPAT DISITA:
Barang bergerak
termasuk mobil,
uang tunai,
deposito/tabungan,
saham, penyertaan
modal, dll.

Barang tidak
bergerak termasuk
tanah, bangunan,
dan kapal dengan isi
kotor tertentu.
BARANG BERGERAK YANG DIKECUALIKAN
DARI PENYITAAN ADALAH:
Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yg digunakan
penanggung pajak.

Persediaan makanan dan minuman utk keperluan satu bulan berserta


peralatan memasak yg berada di rumah.

Perlengkapan penanggung pajak yg bersifat dinas yg diperoleh dari


negara.

Buku-buku yg bertalian dgn jabatan atau pekerjaan penanggung pajak


dan alat-alat yg digunakan utk pendidikan, kebudayaan dan keilmuan.

Peralatan dlm keadaan jalanyg masih digunakan utk melaksanakan


pekerjaan atau usaha sehari-hari dgn jumlah seluruhnya tdk lebih 20 jt.

Peralatan penyandang cacat yg digunakan oleh penanggung pajak


dan keluarga yang menjadi tanggungannya.
CATATAN TENTANG LELANG:

Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang


diajukan oleh wajib pajak belum memperoleh keputusan
keberatan.

Lelang tetap dpt dilaksanakan tanpa dihadiri oleh


penanggung pajak.

Lelang tidak dilaksanakan apabila penanggung pajak telah


melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak, atau
berdasarkan putusan pengadilan, atau putusan pengadilan
pajak, atau objek lelang musnah.
PENANGGUNG PAJAK YANG
DISANDERA DILEPAS, APABILA:

Jangka waktu
Berdasarkan Berdasarkan
yang
Utang pajak putusan pertimbangan
ditetapkan
dan biaya pengadilan tertentu dari
dalam surat
penagihan yang telah Menteri
perintah
pajak telah mempunyai Keuangan
penyanderaan
dibayar lunas. kekuatan atau
itu telah
hukum tetap. Gubernur.
terpenuhi.
BERDASARKAN KETENTUAN
PIDANA, PENANGGUNG PAJAK
DILARANG:
Memindahkan hak, memindah tangankan, menyewakan, meminjamkan,
menyembunyikan, menghilangkan, atau merusak barang yang telah
disita.

Membebani barang tidak bergerak yang telah disita dengan hak


tanggungan untuk perlunasan utang tertentu.

Membebani barang bergerak yang telah disita dengan fiducia atau


diagunkan untuk pelunasan utang tertentu.

Merusak, mencabut, atau menghilangkan segel sita atau salinan berita


acara pelaksanaan sita yang telah ditempel pada barang sitaan.
DALUARSA PENAGIHAN
PAJAK

• Penagihan pajak dikatakan daluarsa jika telah


melampaui batas waktu penagihan, yaitu 5 tahun
terhitung sejak penerbitan dasar penagihan pajak.
Apabila penagihan pajak daluarsa, maka penagihan
pajak tidak bisa lagi dilaksanakan karena hak untuk
penagihan atas utang pajak tersebut sudah dianggap
gugur.

Anda mungkin juga menyukai