Anda di halaman 1dari 8

PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT

Presentasi oleh kelompok 3


1. Lazhani Khoerunnisa (2017202112)
PAKSA
2. Intan Putri Maharani (2017202114)
3. Nisa Filzati Yuliasih (2017202133)
4. Rizka Maulida Putri (2017202137)
PENGERTIAN
1. Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan Penagihan Seketika dan
Sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita.
2. Biaya penagihan pajak adalah biaya pelaksanaan surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan,
pengumuman lelang, jasa penilai, dan biaya lainnya sehubungan dengan penagihan pajak.
3. Surat Teguran, Surat Peringatan, atau surat lain yang sejenis adalah surat yang diterbitkan oleh
Pejabat untuk menegur atau memperingatkan Wajib Pajak untuk melunasi utang pajaknya.
4. Penagihan Seketika dan Sekaligus adalah tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita
Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi
seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak.
5. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya Penagihan Pajak.
6. Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan Penagihan Pajak yang meliputi Penagihan Seketika dan
Sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan, dan penyanderaan.
PROSES PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT
PAKSA
A. Paksa diterbitkan oleh pejabat, dalam hal ini Kepala Kantor Pelayanan Pajak (Kepala KPP), apabila
Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran pada Surat
Teguran atau Surat Peringatan atau lain yang sejenis, terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan
penagihan seketika dan sekaligus, atau Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran.
B. Surat Paksa diserahkan kepada Jurusita Pajak yang akan melaksanakan tugas penagihan pajak dengan Surat
Paksa.
C. Surat Paksa diberitahukan oleh Jurusita Pajak dengan pernyataan dan penyerahan Surat Paksa kepada
Penanggung Pajak.
D. Pemberitahuan Surat Paksa dituangkan dalam berita Acara yang sekurang-kurangnya memuat hari dan
tanggal pemberitahuan Surat Paksa, nama Jurusita Pajak, nama yang menerima, dan tempat
pemberitahuan Surat Pajak
Tata cara pemberitahuan Surat Paksa diatur dalam pasal 10 ayat (1) UU PPSP yaitu pemberitahuan Surat Paksa
dilakukan oleh Jurusita dengan pernyataan dan penyerahan Surat Paksa kepada penanggung pajak yang
dituangkan dalam berita acara.
SURAT PAKSA DITERBITKAN APABILA:

Menurut Pasal 8 ayat (1) UU No. 19 tahun 2000 dinyatakan bahwa surat paksa diterbitkan
apabila :
a. Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran dan kepadanya telah diterbitkan surat teguran atau surat peringatan atau surat
lain yang sejenis.
b. Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan penagihan seketika dan sekaligus.
c. Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan
persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak dalam hal terjadi keadaan diluar
kekuasaan pejabat, surat paksa dalam hal terjadi keadaan diluar kekuasaan pejabat, surat
paksa pengganti dapat diterbitkan oleh pejabat karena jabatan dan mempunyai kekuatan
Eksekutorial serta mempunya kedudukan hukum yang sama dengan surat paksa yang asli.
Penagihan pajak dilakukan oleh Pejabat dan Jurusita Pajak. Langkah yang dapat dilakukan
adalah :
1. Surat Teguran
2. Surat Paksa
3. Surat Sita
Penyitaan adalaah tindakan jurusita pajak untuk menguasai barang penanggung pajak
guna dijadkan jaminan untuk menulani uatang paja menurut peraturan pernang-
undangan. barang yang disita bisa berupa: Barang bergerak: mobil, perhiasan, uang tunai
dan deposito berjangka, tabungan, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
denganitu, obligasi, saham. Barang tidak bergerak: tanah, bangunan, kapal.
4. Lelang
Lelang adalah setiap penjualan barang di muka umum dengan cara penawaran harga
secara lisan dan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminatatau calon pembeli.
Akibat hukum dari penagihan pajak dengan surat paksa

Pelaksanaan surat paksa harus disesuaikan dengan cara menjalankan


vonis. Apabila hakim telah memutuskan untuk menjatuhkan suatu
hukuman kepada seseorang untuk melunasi utangnya, tetapi orang itu
tetap ketinggalan dalam memenuhi kewajibannya itu, maka kini tuntutan
itu harus beralih kepada segenap miliknya; hal demikian terjadi dengan
menjalankan keputusan dari hakim itu (eksekusiSurat paksa pertama-tama
diberitahukan nya dengan resmi oleh jurusita kepada si wajib pajak (di
tempat kediamannya ataupun di kantornya), segera setelah surat itu
ditetapkan. Menurut peraturan-peraturannya, pelaksanaan surat paksa
baru dapat dilakukan, 24 jam setelah surat tersebut diberitahukan kepada
wajib pajak.
Kendala yang ditemui pada saat penagihan pajak dengan surat paksa

Kendala yang sering terjadi pada saat penagihan pajak dengan surat paksa adalah :
1. Terdapat tunggakan yang berbeda,
2. Wajib Pajak menolak surat paksa,
3. Wajib pajak tidak mau menandatangani berita acara sita,
4. Pembuktian barang-barang yang bukan milik Wajib Pajak,
5. Usaha wajib pajak pailit, tidak ada objek sitaan, dan tidak ada pembeli/penawar barang yang dilelang dari hasil sitaan pajak.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah :


6. Tunggakan yang berbeda tidak boleh diperbaiki sendiri oleh jurusita, tetapi dikembalikan lagi kepada kantor pajak.
7. Wajib Pajak menolak surat paksa dilakukan pendekatan secara baik-baik, jika tidak bisa, jurusita dapat meminta bantuan
polisi.
8. Wajib Pajak tidak mau menandatangani berita acara sita maka penyitaan tetap dilakukan dengan menganggap bahwa surat
sita tetap sah tanpa ada tanda tangan Wajib Pajak.
9. Pembuktian barang-barang yang bukan milik Wajib Pajak harus dilakukan oleh Wajib Pajak dengan menunjukkan bukti-bukti
yang mendukung.
10. Usaha Wajib Pajak pailit, tidak ada objek sitaan, dan tidak ada pembeli/penawar barang yang dilelang dari basil sitaan pajak.
Untuk ketiga masalah ini tidak ada pemecahannya, sehingga akibatnya negara dirugikan karena pajak tidak dapat ditagih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai