Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENGEMBANGKAN IDE DAN MENCARI PELUANG

DALAM KEWIRAUSAHAAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Nur Budiarso, M.M.

Disusun oleh:

Manisa Gida Rona A 63040190161

Laelatul Alianto 63040190175

Muhammad Khalid 63040190190

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah
makalah yang berjudul MENGEMBANGKAN IDE DAN MENCARI PELUANG DALAM
KEWIRAUSAHAAN ini dapat selesai dengan tepat waktu. Adapun tujuan pembuatan
makalah ini selain menambah wawasan pengetahuan adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Bapak Nur Budiarso, M. M.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari buku-buku
panduan dan informasi media massa yang berhubungan dengan judul makalah ini. Tidak lupa
ucapan terima kasih kepada dosen atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini,
juga pada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Penyusun menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
yang membangun, dan saran dari pembaca sangatlah dihargai. Penyusun sangat beharap
bahwa makalah ini dapat memberikan kontribusi berharga bagi para pembaca. Semoga karya
ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada
umumnya.

Salatiga , 30 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB 1 ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB 2 ........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

A. Pengertian Tentang Peluang Usaha Ide Kewirausahaan ................................................. 3

B. Menemukan Sumber Sumber Peluang Usaha ................................................................. 4

C. Tantangan Berkewirausahaan ......................................................................................... 7

D. Kesempatan Berkewirausahaan ...................................................................................... 9

E. Menilai Peluang Membuka Usaha Baru/Bisnis Usaha Baru ........................................ 12

F. Strategi Menangkap Peluang Usaha ............................................................................. 14

BAB 3 ...................................................................................................................................... 16

PENUTUP................................................................................................................................ 16

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
“Tidak ada peluang bisnis dan investasi yang buruk, yang ada adalah pengusaha
dan investor yang buruk.” – Rich Dad. Pengusaha yang cerdas pasti paham bahwa tidak
semua peluang bisnis yang terlihat seperti layak dicoba, dapat dijalankan dengan baik.
Dibutuhkan mata terlatih dan berpengalaman untuk mengetahui mana peluang bisnis yang
akan berjalan baik dan mana yang buruk maka dari itu penting untuk melakukan analisis
peluang dan ide sebelum menjalankan bisnis. Sebagai salah satu dari sekian banyak
alasan mengapa bisnis baru gagal adalah seringkali menghadapi kebingungan tentang dua
istilah yang sangat penting bagi pengusaha khususnya pemula yaitu ide dan peluang
usaha. Kedua istilah tersebut banyak digunakan dalam proses pengembangan bisnis
seorang pengusaha namun,seringkali bisnis dimulai hanya dengan ide, dan tidak diubah
menjadi peluang usaha yang nyata. Karena itu, banyak bisnis yang gagal saat baru dalam
tahap memulai.

Pengusaha adalah orang yang dapat melihat peluang, saat semua orang melihat
masalah mereka menghasilkan ide dari hal tersebut. Banyak perusahaan sukses terlahir
dari mereka yang mampu mengidentifikasi masalah atau kebutuhan yang ada di pasar
secara baik. Namun di sisi lain, banyak juga perusahaan berhasil yang merupakan hasil
dari masalah pribadi seorang wirausahawan yang membawanya dalam situasi frustasi
sehingga memunculkan satu atau lebih ide bisnis. Tapi, situasi frustasi pada saat itu hanya
diketahui olehnya. Hanya dia yang merasakan frustrasi dari masalahnya. Karena itu
dibutuhkan validasi bisnis agar dapat diketahui apakah bisnis tersebut bisa menjadi
sebuah peluang bisnis.

Peluang bisnis = validasi ide bisnis = ide bisnis + kebutuhan pasar.

Untuk mengubah ide usaha menjadi peluang usaha perlu ada orang lain yang
terlibat dalam prosesnya yaitu pelanggan. Sebuah ide bisa dijadikan peluang bisnis hanya
jika memenuhi kriteria tertentu. Apabila sebuah ide bisnis tidak menarik bagi calon
pelanggan,bisa dikatakan itu bukan ide bisnis yang bagus. Oleh karena itu,perlu diperiksa

1
apakah di pasaran ada kebutuhan nyata tentang produk atau jasa yang dihasilkan pada ide
awal. Di sisi lain, jika ide bisnis menciptakan produk atau jasa yang mahal, calon
konsumen tidak mampu membelinya. Hal ini juga merupakan ide yang kurang bagus,
terutama di saat sekarang ini, dimana daya beli sedang menurun. Apabila ide usaha yang
dirancang memiliki audiens yang tertarik dengannya itu berarti akan menjadi peluang
usaha yang berkelanjutan dan menguntungkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tentang peluang usaha ide kewirausahaan?
2. Bagaimana cara menemukan sumber sumber peluang usaha?
3. Apa saja tantangan berkewirausahaan?
4. Apa yang di maksud dengan kesempatan berkewirausahaan?
5. Bagaimana cara menilai peluang membuka usaha baru/bisnis usaha baru?
6. Apa saja strategi menangkap peluang usaha?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang peluang usaha ide kewirausahaan
2. Untuk mengetahui cara menemukan sumber sumber peluang usaha
3. Untuk mengetahui tantangan berkewirausahaan
4. Untuk mengetahui pengertian kesempatan berkewirausahaan
5. Untuk mengetahui cara menilai peluang membuka usaha baru/bisnis usaha baru
6. Untuk mengetahui strategi menangkap peluang usaha

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tentang Peluang Usaha Ide Kewirausahaan


Peluang atau opportunity adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan
keuntungan dari perubahan yang terjadi (Gregoire, Barr, & Shepherd, 2010). Shane
(2003) mendefinisikan peluang kewirausahaan sebagai sebuah situasi ketika individu
dapat menciptakan sebuah new means-ends framework atau kerangka baru mengenai
sarana atau tindakan dalam mencapai sebuah tujuan, untuk mengembangkan sumber daya
yang ada, yang dipercaya dapat menghasilkan keuntungan. Pada dasarnya, jantung dari
kewirusahan adalah orientasi dalam melihat peluang Krueger (2003). Peluang berasal dari
perubahan-perubahan, baik perubahan pengetahuan, perubahan pada perilaku dari pelaku
ekonomi maupun perubahan skala besar pada lingkungan makro seperti perkembangan
teknologi (Shane, 2003; Gregoire et al., 2010).

Pada proses identifikasi peluang kewirausahaan dibutuhkan dua aspek dari


seorang individu yaitu memiliki prior knowledge atau simpanan pengetahuan dan
informasi serta pemrosesan kognitif untuk mengeolah informasi tersebut. Selain itu
dibutuhkan adanya perubahan khusus yang memantik munculnya informasi baru atau
ketidakseimbangan informasi sehingga individu menyadari adanya potensi peluang.
(Hidayat, 2019)

Peter Drucker menyatakan bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka


mencari peluang (Osborne,1992). Seorang inovator dan wirausaha yang terkenal dan
sukses bukan sekedar penanggung resiko, tapi mereka mencoba mendefinisikan resiko
yang harus mereka hadapi dan meminimalkannya. Jika seorang wirausaha berhasil
mendefinisikan resiko kemudian membatasinya, dan mereka secara sistematis dapat
menganalisis berbagai peluang, serta mengeksploitasinya maka mereka akan dapat meraih
keuntungan membangun sebuah bisnis besar. (buku start your own business)

Ide Usaha menurut buku pengantar kewirausahaaan, penulis Muhammad Anwar


H.M (2014:30) Ide menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah rancangan yang
tersusun dalam pikiran berupa gagasan untuk meraih tujuan. Sedangkan kewirausahaan
menurut Drucker adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan beda.

3
Menurut salah-satu ahli yakni Thomas W.Zimmere kewirausahaan yaitu penerapan
kreativitas dan inovasi memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang
yang dihadapi setiap hari. Sehingga dapat disimpulkan arti ide dalam konteks
kewirausahaan yaitu gagasan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda sebagai sumber keunggulan untuk dijadikan peluang.(Latief, 2017) Ide usaha
(bisnis) adalah berupa respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu
lingkungan (pasar, masyarakat). Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah
awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjadi peluang usaha/bisnis.

B. Menemukan Sumber Sumber Peluang Usaha


Cara yang bisa digunakan untuk menangkap ide bisnis yang tepat yaitu:
1. Melakukan Riset Bisnis & Produk
Metode ini adalah metode terukur, di mana ide bisnis yang dicari dapat
diperoleh melalui riset dan persentase yang dilakukan untuk memastikan jenis bisnis
dan produk yang banyak diterima pasar. Riset bisnis ini bisa dilakukan dengan
bantuan teknologi digital. Misalnya dengan mencari kata kunci melalui Google Trend
untuk mengetahui tren bisnis pada suatu lokasi melalui persentase dan angka
pencarian informasi tertinggi.
2. Serap Ide dari Masalah Orang lain
Setiap orang pasti memiliki masalah dan setiap masalah pasti membutuhkan
solusi. Masalah-masalah yang pada awalnya bersifat personal rupanya telah banyak
menginspirasi dan dikembangkan untuk menjadi ide bisnis cemerlang bagi banyak
pebisnis sukses. Contoh nyata paling sederhana adalah usaha laundry. Banyaknya
mahasiswa yang tidak sempat mengurus cucian dan sulitnya mencari jasa asisten
rumah tangga bagi para ibu-ibu bekerja, membuat munculnya jasa laundry menjadi
solusi paling jitu untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Belajar dari Kesuksesan Bisnis Orang lain
Usaha yang sukses dan mampu bertahan dalam jangka waktu lama pasti
memiliki keunggulan yang patut dipelajari. Dari sana, bisa menyaring dan
mengaplikasikannya sebagai gagasan untuk ide bisnis yang hendak dirintis. Tetapi
menduplikasi sebuah bisnis yang sukses tidak harus sama persis yaitu perlu
melakukan memodifikasi bisnis agar bisnis yang akan ditekuni sedikit berbeda,
memiliki ciri khas, dan memiliki nilai lebih dari bisnis yang sudah ada.

4
4. Belajar dari Kelemahan Pesaing
Menemukan ide untuk bisnis ternyata dapat Anda temukan dari kelemahan
competitor dengan menjelajahi social media atau website bisnis yang memiliki produk
atau layanan serupa serta catat apa saja keluhan yang ada. Hal-hal yang tidak bisa
dipenuhi oleh pesaing dapat menjadi ide bagus untuk melahirkan sebuah bisnis baru.
5. Mengikuti Perkembangan Tren
Tren adalah sesuatu yang banyak diminati oleh sekolompok orang pada satu
waktu. Karena itu, sebuah ide bisnis yang mengikuti tren akan berpeluang untuk
digemari dan banyak menjaring konsumen dalam waktu cepat. Tidak ada yang salah
dengan mengikuti tren, selama Anda mampu membuat bisnis tersebut berbeda dari
yang lain. Tetapi, karena sebuah tren biasanya cepat berlalu pastikan juga ada solusi
seandainya tren bisnis tersebut mulai memudar dan tidak lagi digemari.
6. Buatlah Tetap Sederhana
Banyak bisnis kecil gagal mencapai kemajuan karena bisnis itu terlalu rumit
atau ambisius. Para wirausahawan cenderung mengabaikan rintangan yang bisa
mengganggu bisnis baru. Semakin sedikit rintangan dan kelemahan di jalur itu,
semakin baik.
Ada dua hal penting yang harus dicatat dalam suatu ide bisnis bagus yaitu :
1. Ide bisnis hanyalah suatu alat
2. Suatu ide dapat diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan
Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti pentingnya, sebuah ide hanyalah alat
yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang usaha/bisnis yang
menguntungkan. Ide akan menjadi peluang jika :

 Mengevaluasi peluang terus menerus melalui proses penciptaan yang baru dan
berbeda
 Mengamati pintu peluang yang ada
 Menganalisis secara mendalam hal yang sudah diupayakan dalam memperoleh
peluang.
Untuk memperoleh peluang,seorang wirausahawan harus mempunyai berbagai
kemampuan dan pengetahuan (menghasilkan jasa dan produk baru,nilai tambah
baru,merintis usaha baru,melakukan proses atau Teknik baru dan mengembangkan
organisasi baru).

5
Suatu ide yang bagus belum tentu merupakan peluang usaha atau bisnis yang baik.
Sebagai contoh,ketika berhasil menciptakan suatu produk yang bagus dari segi teknis
terkadang pasar belum siap untuk produk itu. Atau ide itu masuk akal, tetapi tingkat
persaingan dan sumber daya yang dibutuhkan sedemikian rupa sehingga tidak layak
untuk dilanjutkan. Kadang-kadang bahkan ada pasar yang siap untuk ide itu, tetapi
pengembalian investasi tidak dapat diterima. Untuk lebih lanjut, pertimbangkan fakta
bahwa lebih dari 80 % semua produk baru gagal. Memang, bagi para investor atau
penanam modal,ide itu kelihatan bagus, namun jelas tidak tahan uji terhadap pasar. Jadi,
yang dapat mengubah suatu ide menjadi peluang usaha adalah apabila pendapatan
melebih biaya atau disebut laba.

Banyak pengusaha di dunia dan mereka membuktikan bahwa terdapat banyak


sumber ide bisnis yang berpotensi meliputi :

 Hobi

 Keterampilan dan Pengalaman Pribadi


 Waralaba
 Media Massa
 Pameran
 Survei
 Keluhan
 Brainstorming
Suatu peluang usaha harus memenuhi, atau mampu memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut :

a) Permintaan yang nyata, yaitu : merespon kebutuhan yang tidak dipenuhi atau
mensyaratkan pelanggan yang mempunyai kemampuan untuk membeli dan bisa
memilih
b) Pengembalian investasi (return on investment) yaitu memberikan hasil dalam
jangka waktu cepat, lama dan tepat waktu
c) Kompetitif yaitu dapat mengimbangi/lebih baik, atau sama dari sudut pandang
pelanggan dibandingkan dengan produk atau jasa yang tersedia
d) Mencapai tujuan yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi
yang mengambil resiko

6
e) Ketersediaan sumberdaya dan keterampilan, yaitu terjangkau oleh penguasa dari
segi sumberdaya, kompetensi, persyaratan hukum

C. Tantangan Berkewirausahaan
Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional dan resiko meminta tingkat
komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan keuntungan. (Latief,
2017). Beberapa tantangan kewirausahaan dalam konteks global, antara lain:

1. Ketidak mampuan Manajemen

Dalam kebanyakan UKMK (Usaha Kecil Menengah Keatas), kurangnya


pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan
adalah masalah utama dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa
kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya
berjalan.

2. Kurangnya Pengalaman

Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang


memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan
konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisas, mengkoordinasi dan
mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.

3. Lemahnya Kendali Keuangan

Dalam hal ini ada kelemahan mendasar yang perlu digaris bawahi yaitu
kekurangan dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan. Banyak
wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal
dengkul”yang : kesalahan fatal.

4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis

Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan


strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan
besar saja. Namun kegagalan perencanaan biasanya mengakibatkan kegagalan
dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk keduanya usaha besar ataupun usaha
kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang didefinisikan dengan jela, sebuah bisnis

7
tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara
keunggulan besaing di sapar.

5. Pertumbuhan tak terkendali

Pertumbuhan adalah sesatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh


semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Pakar
manajemen peter drucker menyatakan bahwa perusahaan yang beru berdiri dapat
di perkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat di bandingkan dengan basis
modal mereka apabila penjualan meningkat 40 hingga 50 persen. Idealnya,
perkembangan harus di danai dari laba di tahan atau dari tambahan modal
pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis megambil pinjaman paling tidak untuk
sebagian investasi modalnya.

6. Lokasi yang buruk

Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian adalah
suatu seni dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih tanpa
penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan
memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat ketidaktepatan lokasi ini,
penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut terancam gagal.

7. Pengendalian persediaan yang tidak baik

Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil


adalah persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah-satu tanggung
jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak
mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang akhirnya
mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.

8. Ketidakmampuan membuat transisi kewirausahaan.

Berhasil melewati “tahap awal kewirausahan” bukanlah jaminan


keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan
perubahan gaya manajemen yang secara drastic berbeda. Kemampuan yang
tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil sering kali mengakibatkan
ketidakefektifan manajerial pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk

8
mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari
sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak wirausahwan.

D. Kesempatan Berkewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,kiat
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses sehingga berpikir kreatif dan
inovatif menjadi hal yang sangat menentukan keberhasilan dalam berwirausaha. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu baru dan berbeda memalui
berfikir kreatif dan bertindak inovatif.

Kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara


baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing) sedangkan
inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Jadi,kreatifitas adalah kemampuan
untuk memikirkan sesuatu baru dan berbeda,sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang berbeda.

Proses kreatif dan inovatif diawali dengan munculnya pemikiran baru atau ide-ide
untuk menciptakan sesuatu yang baru. Selain kreatif dan inovatif untuk mencapai sukses
diperlukan juga keterampilan dalam mencari peluang usaha. Dalam keseluruhannya untuk
mencapai sukses perlu ada beberapa pengetahuan yang harus dipahami dalam
kewirausahaan (suzanna ratih sari, 2009) :

1. Jiwa dan sikap kewirausahaan

Dalam kewirausahaan diperlukan beberapa hal yang berkaitan dengan jiwa


dan sikap kewirausahaan yang dapat menghantarkan wirausahawan mencapai
sukses yaitu :

a. Percaya diri (yakin,optimis dan penuh komitmen)

b. Memiliki motif prestasi ( berorientasi hasil dan wawasan ke depan)

c. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda)

d. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (karena menyukai


tantangan)

2. Proses kewirausahaan

9
Tahap kewirausahaan adalah tahap penciptaan sesuatu yang baru dan
berbeda yang bertujuan akhir untuk mencapai terciptanya usaha baru yang
mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan usaha yang telah dilakukan oleh
pihak lain untuk mendapatkan peluang yang lebih besar dalam pemasarannya.
Menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda memerlukan suatu proses yang
diawali dengan pengalaman pendahuluan sebagai suatu yang dapat memancing
kreativitas. Proses awal yang dimaksud adalah imitasi dan duplikasi. Dalam
proses ini wirausahawan diharapkan banyak melakukan pembelajaran dari usaha-
usaha yang dilakukan pihak lain dan dari produk yang dihasilkannya. Dari proses
awal ini selanjutnya akan memancing wirausahawan untuk melakukan
pengembangan lalu wirausahawan akan terpacu untuk melakukan proses
penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.

Dalam proses kewirausahaan ada faktor pemicu keberhasilan


kewirausahaan menurut David C. Mc. Clelland yaitu :

 Achievement (berprestasi)

 Optimism (optimis)

 Value attitudes (sikap nilai)

 Entrepreneurial status (keberhasilan)

3. Bekal pengetahuan dan keterampilan berwirausaha

Selain kemampuan,wirausaha perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan :

 Bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausahawan meliputi :

1. Tentang usaha yang akan dirintis dan lingkungan usaha yang ada

2. Tentang peran dan tanggung jawab

3. Tentang manajemen dan organisasi Bisnis

 Bekal keterampilan yang harus dimiliki wirausahawan meliputi :

1. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan


memperhitungkan resiko

10
2. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah

3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola

4. Keterampilan komunikasi dan berinteraksi

Merintis usaha baru dilakukan dengan 3 cara yaitu :

1. Merintis sejak awal

2. Membeli perusahaan yang sudah ada

3. Kerja sama manajemen (franchising)

Modal utama yang harus ada pertama kali adalah ide,baik ide untuk melakukan
proses imitasi dan duplikasi, ide untuk melakukan pengembangan, atau ide untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Setelah ada ide,dilakukan analisis kelayakan usaha termasuk analisis


kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman (analisis SWOT)

Selanjutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru yaitu :

1. Bidang usaha dan jenis usaha yang dirintis

2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan usaha yang akan dipilih

3. Tempat usaha yang akan dipilih

4. Organisasi usaha yang akan digunakan

5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh

6. Lingkungan usaha yang berpengaruh

Untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan :

1. Perencanaan usaha

2. Pengelolaan keuangan

3. Aksi strategi usaha

4. Teknik pengembangan usaha

11
E. Menilai Peluang Membuka Usaha Baru/Bisnis Usaha Baru
Peluang usaha bisa muncul dari mana-mana. Baik muncul dari diri sendiri melalui
intuisi maupun melalui hasi pencarian ide yang dilakukan secara sengaja, maupun muncul
sebagai respon terhadap faktor di luar diri (tawaran, lokasi straegis, permintaan pasar,
bahan baku melimpah, dsb). Hal-hal yang perlu diingat oleh seorang wirausaha dalam
melihat peluang adalah (Supriyadi&Widodo, 2002):

1. Pengalaman dan objektifitas

Pengalaman akan membantu seorang wirausaha dalam menilai sebuah


peluang usaha. Misalnya pengalaman seseorang berdagang pakaian batik akan
membantunya menilai peluang membuka konveksi pakaian batik. Pengalaman
bisa berasal dari apa yang pernah dilakukannya, bisa juga melalui konsultasi
dengan orang yang lebih berpengalaman. Selain itu objektivitas dalam menilai
sebuah peluang juga diperlukan sehingga usaha yang dijalani sudah diawali
dengan perhitungan yang matang.

2. Kedekatan pasar

Salah-satu kesalahan dalam wirausaha yaitu ada kecenderungan hanya


faktor kemampuan berproduksi saja yang diutamakan, sedangkan kemampuan
untuk memenuhi keinginan konsumen kurang diperhatikan. Mestinya
memproduksi untuk bisa dijual, bukan sekedar memproduksi apa yang dapat
dibuat.

3. Pemahaman teknis

Kurangnya pemahaman teknis terutama bagi produk baru akan


menghambat atau mengakibatkan tertundanya pendirian usaha baru. Sebaiknya
saat melihat peluang usaha, seorang wirausaha segera mencari tahu sedetail
mungkin persiapan teknis yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut,
sehingga saat usaha dimulai tidak banyak waktu dan biaya terbuang karena faktor
teknis.

4. Kebutuhan finansial

Perlu dihitung biaya yang dibutuhkan untuk produk baru, termasuk biaya
coba-coba. Pengadaan alat, pelatihan SDM, dan lain-lain. Besarnya kebutuhan ini

12
akan membantu menentukan harga serta kapan dan bagaimana break event point
(BEP) dapat dicapai.

5. Diferensiasi produk

Terutama untuk membedakan produk maupun jasa yang akan ditawarkan,


dengan produk pesaing. Peluang akan semakin besar jika seorang wirausaha
mampu menawarkan produk yang memiliki nilai lebih atau berbeda dari yang
sudah ada.

6. Pemahaman aspek hukum

Terutama berkaitan dengan masalah hak cipta, merk dagang, hak paten, dll
(SIUT, SIUP, SIUJK,TDP, NPWP, PKP). Pemahaman terhadap aspek hukum
membantu mengurangi faktor resiko. Hal-hal yang disebutkan di atas, bukanlah
untuk menakut-nakuti seorang calon wirausaha untuk memulai usahanya, tapi agar
seorang wirausaha bisa mensikapi peluang dengan cerdas sehingga lebih dekat
dengan keberhasilan. Menilai peluang sebaiknya tidak dilakukan terlalu lamban,
karena peluang yang ada bisa hilang atau diambil orang. Seorang wirausaha harus
bisa bergerak dan berpikir dengan cepat.

Ide dan Peluang harus disaring dan dinilai untuk kelayakannya setelah ide dan
peluang diidentifikasi atau dihasilkan. Hal ini yang dapat membedakan antara usaha yang
berhasil dan gagal. Mengidentifikasi dan menilai peluang usaha pada intinya menentukan
resiko dan hasil/imbalan yang menggambarkan beberap faktor seperti di bawah ini:

a) Kondisi industri dan pasar

b) Lamanya masa peluang produk

c) Tujuan pengusaha dan kompetensi yang dimiliki pengusaha

d) Pengelola tim

e) Persaingan

f) Modal, Teknologi dan Sumberdaya

g) Kondisi Lingkungan (politik, ekonomi, hokum, kebijakan pemerintah

13
F. Strategi Menangkap Peluang Usaha
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategis berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
yang diambil. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis suatu usaha (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi.

Diagram Analisis SWOT (Sumber: Rangkuti, 2006) Pada gambar di atas dapat
dilihat kondisi yang berbeda pada tiap kuadran:

a) Kuadran 1 :

Situasi yang sangat menguntungkan, ada sinergi antara kekuatan yang


dimiliki dan peluang. Wirausaha dapat melancarkan kebijakan agresif (growth
oriented strategy) berkaitan dengan usaha atau produknya.

b) Kuadran 2 :

Meskipun menghadapi perbagai ancaman, tapi masih ada kekuatan internal


yang dimiliki. Strategi yang harus digunakan adalah strategi diversifikasi
produk/pasar agar usaha dapat berjalan

c) Kuadran 3 :

Peluang pasar besar, tapi ada kendala internal (contohnya permintaan


terhadap produk tinggi tapi secara internal sedang mengalami masalah SDM).

14
Strategi yang dapat dilakukan adalah mengurangi masalah atau kendala internal
sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik

d) Kuadran 4:

Kondisi yang sangat tidak menguntungkan, secara internal banyak


kelemahan sementara ancaman dari luar cukup banyak dalam kondisi ini strategi
yang diunakan adalah stratgi defensif, yang penting usaha bisa terus bertahan.

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor strategis usaha adalah matrik SWOT.
Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis meliputi :

a) Strategi SO , strategi ini dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk


merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b) Strategi ST ,ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki


perusahaan untuk mengatasi ancaman

c) Strategi WO ,strategi ini diterapkan bardasarkan pemanfaatan peluang yang


ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d) Strategi WT,strategi ini bersifat defensif dan berusaha meminimalkan


kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. (Rangkuti, 2006).

15
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbedaan usaha yang berhasil dengan usaha yang gagal adalah ide dan peluang
yang harus disaring dan dinilai kelayakannya setelah diidentifikasi atau dihasilkan.
Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan
dan kreatifitas pengusaha menjadi peluang usaha/bisnis. Untuk memperoleh
peluang,seorang wirausahawan harus mempunyai berbagai kemampuan dan pengetahuan
(menghasilkan jasa dan produk baru,nilai tambah baru,merintis usaha baru,melakukan
proses atau Teknik baru dan mengembangkan organisasi baru). Suatu ide yang bagus
belum tentu merupakan peluang usaha atau bisnis yang baik. Untuk mengubah ide usaha
menjadi peluang usaha perlu ada orang lain yang terlibat dalam prosesnya yaitu
pelanggan. Sebuah ide bisa dijadikan peluang bisnis hanya jika memenuhi kriteria
tertentu.

Apabila sebuah ide bisnis tidak menarik bagi calon pelanggan,bisa dikatakan itu
bukan ide bisnis yang bagus. Oleh karena itu,perlu diperiksa apakah di pasaran ada
kebutuhan nyata tentang produk atau jasa yang dihasilkan pada ide awal. Dengan kata
lain sebuah ide hanyalah alat yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang
usaha/bisnis yang menguntungkan. Tantangan dalam kewirausahaan dapat berupa kerja
keras, tekanan emosional dan resiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika
kita mengharapkan mendapatkan keuntungan. Dasar dari kewirausahaan adalah
kemampuan berfikir kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Untuk menemukan strategi menangkap peluang usaha
diperlukan adanya analisis SWOT yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi yang tepat.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan jauh dari harapan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari pembaca sangat kami
harapakan dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membantu dan
memberi manfaat untuk pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA
Agus Alimuddin, A. S. (2021). Kewirausahaan Teori Dan Praktis. Bandung: Widina Bhakti
Persada .

Barisnis. (2020, Februari). Cara Menganalisis Dan Menilai Ide Peluang Usaha Baru. 19.

Gie. (2020, Oktober). Ide Dan Peluang Usaha: Perbedaan Dan Contohnya. 26.

Gregoire, D., Barr, P., & Shepherd, D. (2010). Cognitive Processes Of Oppportunity
Recognition: The Role Of Structural Alignment. Organization Science, 21(2), 413-
431.
Hidayat, S. F. (2019). Psikologi Peluang Kewirausahaan: Proses Kognitif Pengusaha Startup
Digital Dalam Opportunity Recognition. Jurnal Psikologi, 45 – 62 .

Krueger, N. (2003). The Cognitive Psychology Of Entrepreneurship. In Z. Acs, & D.


Audretsch, Handbook Of Entreprenurship Research (Pp. 105 - 140). Great Britain:
Kluwer Academic Publisher.
Latief, M. J. (2017). KEWIRAUSAHAAN Kiat Sukses Menjadi Wirausaha. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia. Jakarta
Roosmawarni, M. A. (2019). KEWIRAUSAHAAN (Dasar Dan Konsep). Surabaya: Qiara
Media.

Sandiasa, G. (2009). KEWIRAUSAHAAN BUKU AJAR. Singaraja.

Shane, S. (2003). A General Theory Of Entrepreneurship: The Individual-Opportunity Nexus.


Cheltenham: Edward Elgar.
Supriyadi. Widodo, A.S. Mata Kuliah Wiraswasta. Bahan Ajar. Tidak Diterbitkan
Suzanna Ratih Sari, W. D. (2009). Buku Ajar Kewirausahaan TKA 156. Upt Pustaka Undip.

Widodo, A. S. ( 2012). BUKU AJAR KEWIRAUSAHAAN Entrepreneur Agribusiness START


YOUR OWN BUSINESS. Yogyakarta: Jaring Inspiratif.

17

Anda mungkin juga menyukai