Anda di halaman 1dari 7

QnA yang belum dijawab oleh Dra. Yulia Trisna, Apt, M.

Pharm

Dini Aprilia 01:39 PM

Izin bertanya Bu Yulia, untuk obat rutin pasien yang dilanjutkan di RS, jika pasien membawa obatnya,
apakah harus dituliskan di resep lagi atau cukup di dalam form rekonsiliasi obat? Terimakasih

Jawab: Ya harus ada instruksi pengobatan oleh dokter untuk menunjukkan bahwa obat tersebut
dilanjutkan di RS.

Yunita Latif 01:39 PM

assalamualaikum salam buk Yulia, izin bertanya terkait rekonsiliasi obat yang bisa dilakukan pada 3 lini,
apakah ke 3 lini ini harus dilaksanakan ke3 nya atau bisa diwakili salah satu dengan asumsi proses
rekonsiliasi sudah tercover dengan baik ? terimakasih

Jawaban:

Waalaikumsalam, tidak bisa diwakilkan, karena momennya berbeda dan obat-obat yang digunakan di
tiap momen berbeda.

Tri Budi Laksono 01:40 PM

Bolehkah PPA Farmasi visite 1 kali (hari H pasien masuk) saja setiap pasien? utk pemantauan dari ruang
farmasi

Jawaban: Fokus asesmen dan monitoring apoteker berbeda dengan PPA lain, sehingga tidak bisa
mengandalkan data yang ditulis oleh PPA lain, apoteker juga harus mendatangi pasien, untuk dimonitor
dan dilakukan asesmen ulang. Dengan keterbatasan SDM mungkin bisa dilakukan seleksi pasien.

Yunita Latif 01:41 PM

pertanyaan kedua, Apakah ada tips atau masukan bagi sesama sejawat apoteker untuk membantu
meningkatkan keberhasilan dalam hal rekonsiliasi obat dan penelusuran riwayat penggunaan obat?
Terimakasih

Jawaban: apoteker perlu menyediakan waktu yang cukup untuk menggali informasi tentang penggunaan
obat melalui data primer (wawancara langsung) maupun data sekunder (rekam medis, riwayat
pengambilan obat di satelit farmasi, data dari sumber lain) sehingga data yang didapatkan lebih akurat.

Untuk rekonsiliasi perlu ditingkatkan komunikasi dengan dokter terkait, perawat dan pasien/keluarga
sehingga hasil identifikasi diskrepansi dapat diputuskan bagaimana kelanjutan terapi obat pasien, dan
selanjutnya perlu dikomunikasikan ke PPA terkait dan pasien/keluarga.
Apt. Yeni Budiharti Ikbal, S.Farm . 01:45 PM

Terkait Rekonsiliasi obat saat admisi, apakah boleh dilakukan oleh TTK? Jika boleh, apakah harus ada
juga dalam Uraian tugas, RKK? (Keterbatasan SDM)

Jawaban: jika tidak ada proses “clinical judgment”, artinya TTK hanya mencatat riwayat penggunaan
obat masih bisa dilakukan. Tetapi bila sudah ada rekomendasi/clinical judgement, harus dilakukan oleh
apoteker.

dr. Reny Widayanti, Sp.A 01:47 PM

ijin bertanya,, boleh di beri contoh bukti form rekonsiliasi yang memuat saat pasien masuk, transfer
pasien dan pasien pulang sesuai SNARS 1.1??

Jawaban: Ada di buku juknis PMK 72 tahun 2016 yang terbit tahun 2019. Silakan didownload dari
website Ditjen Farmalkes.

Sri Marfuatun 01:47 PM

iin bertanya bu, kalau untuk visite hal penting yang perlu kita lakukan apa aja?

Jawaban: prinsipnya sama denga melakukan PTO, tetapi jika visite tim maka, kita akan melakukan
evaluasi kondisi klinis pasien bersama tim PPA dan apoteker dapat memberikan rekomendasi sebelum
dokter menulis resep.

Nova Mahindri Sukmadyanti Putri, S.Farm., Apt. 01:47 PM

Untuk visite bagi apoteker apakah harus dilakukan setiap hari? apakah boleh jika visite hanya dilakukan
1x selama perawatan dan untuk selanjutnya apoteker hanya melihat perkembangan kondisi pasien dan
memantau terapi obat melalui hasil visite dokter dan PPA lainnya?

Jawaban: Fokus asesmen dan monitoring apoteker berbeda dengan PPA lain, sehingga tidak bisa
mengandalkan data yang ditulis oleh PPA lain, apoteker juga harus mendatangi pasien, untuk dimonitor
dan dilakukan asesmen ulang. Dengan keterbatasan SDM mungkin bisa dilakukan seleksi pasien.

Juliana hasibuan,skep.ners Habibi alamsyah ritonga 01:48 PM

izin ibuk bertanya,menurut standart akreditasi yg memberikan obat itu sebenar apakah farmasi atau
perawat

Jawaban:

Untuk pasien rawat inap digunakan istilah pemberian obat (administration), dilakukan oleh perawat
(tercantum di UU No. 38 tentang Keperawatan pasal 31 ayat 1 j

Untuk pasien rawat jalan digunakan istilah penyerahan obat (delivery) dilakukan oleh farmasi ada di PP
No. 51 tentang pekerjaan kefarmasian
forna apriyani 01:49 PM

rekonsiliasi apakah harus dilakukan oleh Apotekr atau bs dilakukan dan dicatat oleh dokter umum dan
TTK?

Jawaban: proses rekonsiliasi obat merupakan proses kolaboratif dan meliputi beberapa langkah. Untuk
langkah penelusuran/wawancara riwayat penggunaan dapat dilakukan oleh dokter saat pengkajian awal
medis, atau oleh perawat saat pengkajian awal keperawatan. Langkah membandingkan (rekonsiliasi)
dilakukan oleh apoteker.

Niluh Putu Ariastuti 01:49 PM

Ijin bertanya kepada Bu Yulia Trisna :


1. Bagaimana jika saat melakukan penulusuran riwayat penggunaan obat pasien, baik pasien mapun
keluarga tidak mengetahui riwayat obat sebelumnya? dan tidak ada data pada rekam medis.

2. Jika pasien tidak ada riwayat pindah ruangan, berarti form rekonsiliasi saat transfer, kosong?

Trimakasih

Jawaban:

1. Maksudnya tidak tahu nama obatnya? Kita bisa lakukan pengambilan riwayat terbaik yang bisa
kita lakukan dengan cara menanyakan: obatnya untuk sakit apa? Bentuk obatnya seperti apa,
dari dokter apa/siapa? Dst.
2. Ya

ika kusdia 01:52 PM

untuk delegasi pemberian terapi injeksi melalui intravena apakah seharusnya tetap dipantau oleh
farmasi klinis. terim kasih

Jawaban:

Pemantauan terapi obat dilakukan secara kolaboratif oleh PPA (dokter, perawat, apoteker)

Untuk disamakan persepsi, tidak ada istilah “delegasi” pada pemberian obat untuk pasien rawat inap
karena memang menjadi wewenang perawat (sesuai UU No. 38 tentang Keperawatan, pasal 30 ayat 1j

Susianik Ernawati S.Kep.,Ns 01:53 PM

selamat siang Dra. Yulia, mohon ijin bertanya bagaimana obat dari rumah minta dibawa sendiri
diletakkan di kamar, bagaimana pengaturan obat anak yang dosis hanya mg

Jawaban: Kita harus beri edukasi cara penggunaan yang benar.

Untuk pertanyaan kedua saya kurang paham maksudnya.


dr. Yashinta Arif - RS. Yos Sudarso Padang 01:54 PM

mohon izin bertanya buk, apakah penulisan obat HIgh Alert harus dibedakan dengan obat lain pada
rekam medis pasien>?

Jawaban: Tidak perlu

Mawar Dewi Saputri 01:55 PM

ijin bertanya ibu jika jumlah apoteker terbatas dan visite apakah ada prioritas pasien, bagaimana untuk
pasien visite di igd, ok dan vk.. terima kasih

Jawaban: menurut saya untuk di IGD, OK dan VK kan pasien hanya sebentar saja untuk dilakukan
tindakan, jadi visitenya ke ruang perawatan pasca tindakan saja. Kecuali pasien IGD yang stagnan (lebih
dari 8 jam) bisa saja dikunjungi.

Tri Budi Laksono 01:55 PM

idealnya, 1 PPA farmasi melakukan asuhan farmasi utk berapa pasien?

Jawaban: untuk ruang rawat biasa, berdasarkan guideline Australia 1:30. Sedangkan untuk ICU 1:10

Fifin Indira Lubis 02:18 PM

izin bertanya Bu..

bagaimana kalau rekomendasi yg kita buat tidak di follow-up oleh DPJP

Jawaban: Apakah rekomendasi hanya ditulis di CPPT saja atau sudah juga dikomunikasikan melalui
telp/WA/ketemu langsung? Jika sudah dilakukan, mungkin dokter punya pertimbangan lain sehingga
rekomendasi apoteker tidak dapat ditindaklanjuti. Karena penanggung jawab akhir dalam perawatan
pasien adalah dokter, maka tanggung jawab apoteker memberikan rekomendasi sudah selesai.

Nova Mahindri Sukmadyanti Putri, S.Farm., Apt. 02:18 PM

Salah satu yang tidak boleh ditulis dalam CPPT adalah menyalahkan orang lain, apakah dengan
menuliskan saran penggantian cairan/obat atau aturan minum obat karena terdapat interaksi obat
termasuk dalam menyalahkan orang lain?

Jawaban: Kalau untuk saran pengganian obat atau aturan minum obat bisa dituliskan sebagai
rekomendasi di rekam medis

dr. Andi Wibawanto, MPH 02:20 PM

selamat siang, kami dari RS Dr. Oen Kandang Sapi Solo. Izin bertanya, komponen apa saja kah yang harus
ada di form pemberian obat? apakah harus ada tanda tangan dokter dan pasien? terima kasih

Jawaban: untuk menghindari penyalinan instruksi pengobatan, saya sarankan dibuat satu form dimana
penulisan instruksi pengobatan oleh dokter (ada nama dan tanda tangan dokter) dan catatan bukti
pemberian obat (ada inisial perawat). Mohon dilihat slide materi saya tentang dokumentasi.
fitriyah putri ardyasana 02:20 PM

Untuk contoh SOAPI tadi, planning dan instruksi hampir sama. terutama di penggantian obat atau
penambahan obat. mohon penjelasan perbedaan penulisan planning dan instruksinya.. terima kasih

Jawaban: Planning baru rencana, instruksi adalah rekomendasi ke PPA lain untuk diimplementasikan

Media Yutika 02:24 PM

izin bertanya. formulir yg d butuhkan farmasi klinik tsb harus di korrdinasikan ke siapa agar d terbitkan
di rekam medis?

Jawaban: ke Panitia/Tim rekam medis. Mungkin beda RS akan beda nama Timnay, bisa ditanyakan ke
unit rekam medis.

Niluh Putu Ariastuti 02:27 PM

Yth Bu Yulia Trisna, ijin bertanya

1. Apa perbedaan form rekonsiliasi sebelum admisi dan form penelusuran riwayat penggunaa obat
sebelum MRS?

2. Rekonsiliasi awal, maksimal 1x24 jam, apakah untk sema pasien atau sesuai prioritas RS?

Trimakasih

Jawaban:

1. Form rekonsiliasi merupakan form kolaboratif (bisa diisi oleh dokter/perawat/apoteker) dan
masuk ke rekam medis. Form khusus penelusuran riwayat penggunaan obat merupakan form
dokumentasi kegiatan oleh apoteker dan tidak masuk ke rekam medis. Mohon dilihat contoh
kedua form tsb di slide saya.
2. Untuk semua pasien

Apt. Yeni Budiharti Ikbal, S.Farm . 02:29 PM

Berapa kali apoteker melakukan pendokumentasian di Cppt? Apakah semua pasien harus di lalu kan
assesmen ulang?

Jawaban: Sebagaimana penjelasan saya tadi, asesmen ulang apoteker dilakukan disesuaikan dengan
kebutuhan klinis (penggunaan obat berisiko tinggi, perlu asesmen ulang lebih sering)

Media Yutika 02:29 PM

izin bertanya. apakah yg menjalankan farmasi klinik harus S2 klinik?

Jawaban: tidak, Apoteker yang bukan S2 farklin dapat melakukan kegiatan farklin. Mohon dilihat Stabdar
kompetensi apoteker yang diterbitkan IAI.

Mawar Dewi Saputri 02:29 PM

ijin bertanya ibu jika ada rekonsiliasai apakah dilakukan soap, jika iya bisa di tuliskan dibagian mana i?
terima kasih
Jawaban: rekonsiliasi obat didokumentasikan di form rekonsiliasi obat

Gito Isfani 02:29 PM

Selamat siang,, ijin bertanya referensi interaksi obat yang bisa dibeli & perkiraan harganya. Terimakasih

Jawaban: yang berbayar bisa lexicom, epocrates. Tapi epocrates setahu saya bisa juga gratis

Adrianus Yosephus Pa 02:31 PM

ijin bertanya bu. apakah apoteker wajib visite mandiri dan melakukan rekonsiliasi obat saat pasien
pundah ke rgan rawat. terima kasih

Jawaban: visite mandiri bisa diparalelkan dengan PTO karena yang dilakukan sama, tetapi visite berarti
mengunjungi kamar pasien.

apt. Windi Anita Megawati, S. Farm 02:33 PM

izin bertanya bu, apoteker harus memastikan obat di minum ketika rawat inap, itu bagaimana caranya
ya bu, apakah apoteker harus mendampingi pasien minum obat, ato perawat yg mendampingi?

Jawaban: untuk pasien rawat inap, perawat yang memastikan apakah obat sudah diminum/diberikan ke
pasien, karena itu proses pemberian obat.

From dr Rosa Omi to All Panelists 01:48 PM

Visite untuk pemantauan terapi obat bagaimana prosedurnya agar tercapai patient safetynya?

Jawaban: visite mandiri bisa diparalelkan dengan PTO karena yang dilakukan sama, tetapi visite berarti
mengunjungi kamar pasien. Prosedurnya PTO sebagaimana penjelasan di slide saya.

Kardek Obat untuk keperawatan dan farmasi sebaiknya terpisah atau menjadi satu?

Jawaban: bisa disatukan asalkan diberi kode/warna berbeda (mohon dilihat contoh di slide saya), tetapi
jika masih berbentuk kertas harus dipisah, karena kardeks obat di farmasi adalah catatan saat dispensing
(penyiapan), sedangkan kardeks di ruang perawatan adalah catatan saat pemberian obat.

Untuk pencampuran obat suntik apakah harus dilakukan diseluruh ruang perawatan sementara SDM
Farmasi terbatas?

Jawaban: ada definisi operasional tentang IV admixture. Untuk penjelasan rinci, silakan dibaca di buku
juknis PMK 72 tahun 2016.

From dr. Yashinta Arif - RS. Yos Sudarso Padang to All Panelists 01:48 PM

mohon izin bertanya kepada buk Yulia, untuk penulisan obat High Alert apakah harus dibedakan dengan
obat lain pada rekam medis pasien rawat inap ??

Jawaban: Tidak

dan penulisan di lembar CPPT apakah warna tinta pena nya dibedakan atau disamakan dengan tenaga
PPA lainnya? terimakasih buk
Jawaban: Tidak harus beda, yang penting ditandatangani da nada nama jelas masing2 PPA yang menulis
CPPT

Anda mungkin juga menyukai